• Tidak ada hasil yang ditemukan

PADA WAKTU PENANAMAN BERBEDA

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keragaman Karakter Galur CMS pada Empat Waktu Tanam Hasil penelitian menunjukkan terdapat interaksi antara periode penanaman dengan galur CMS pada beberapa variabel pengamatan seperti eksersi malai, eksersi stigma, durasi membuka bunga dan sudut membuka bunga. Variabel yang lain seperti tinggi tanaman, jumlah anakan produktif, jumlah spikelet dan sterilitas polen hanya dipengaruhi oleh galur CMS.

Tinggi tanaman CMS bervariasi antar galur tapi tidak berbeda antar waktu tanam. Galur A7 memiliki profil tinggi tanaman tertinggi (107.2 cm) dan berbeda dengan galur lainnya. Galur A2 menghasilkan tinggi tanaman terendah (88.2 cm) namun tidak berbeda dengan galur A1 dan A6 (Tabel 3).

Seperti pada variabel tinggi tanaman, jumlah anakan hanya dipengaruhi oleh galur yang digunakan. CMS A2 dan A6 menghasilkan anakan produktif tertinggi (24.8) tidak berbeda dengan galur A1 (24.5). Panjang malai antar galur CMS tidak berbeda demikian juga antar waktu tanam menghasikan rataan panjang malai yang tidak berbeda. Panjang malai galur CMS berkisar antara 22.3 cm (A2) sampai 22.9 cm (A7) (Tabel 3).

Eksersi malai dipengaruhi oleh waktu tanam dan galur CMS. Antar galur CMS menghasilkan eksersi malai yang tidak berbeda pada waktu tanam April 2012 dan Juni 2012. Waktu tanam November galur A7 menghasilkan eksersi malai tertinggi (87%) dan tidak berbeda dengan galur A1 (85.9%) dan A6 (83.6%). Galur A1, A6 dan A7 menghasilkan eksersi malai terpanjang pada waktu tanam November-Maret dan tidak berbeda dengan Juni-Oktober. Galur A2 menghasilkan eksersi malai terpanjang pada waktu tanam Januari-April dan tidak berbeda dengan waktu tanam Juni-Oktober (Tabel 3).

Karakter pembungaan yang meliputi eksersi stigma, durasi membuka bunga dan sudut membuka bunga sangat dipengaruhi oleh interaksi antara galur CMS dengan waktu tanam. Persentase eksersi stigma secara umum tertinggi dicapai pada waktu tanam Juni-Oktober pada semua galur yaitu sebesar 48.50% (A1), 47.62% (A2), 46.84% (A7) dan 39.35% (A6) dan terendah dicapai pada waktu tanam Januari-Mei pada galur A2 (32.01%). Galur A7 menghasilkan eksersi stigma tertinggi pada waktu tanam November-Maret (44.8%) dan April-Juli (46.5%). Galur A6 menghasilkan eksersi stigma tertinggi pada waktu tanam Januari-April (45.7%). Eksersi stigma tertinggi pada waktu tanam Juni-Oktober dicapai oleh galur A1 (48.5%) (Tabel 4).

Tabel 3 Karakteristik morfologi galur CMS pada empat waktu tanam berbeda Periode penanaman Nov 2012-Okt 2013 Galur CMS Rata- rata A1 A2 A6 A7 Tinggi tanaman (cm)* Nov-Mar 90.8 89.9 90.0 105.8 94.1 Jan-Mei 91.6 87.1 87.9 107.5 93.6 Apr-Agst 93.0 86.8 89.1 105.7 93.7 Juni-Okt 95.0 89.1 90.8 109.7 96.1

Rata-rata 92.6ab 88.2b 89.5b 107.2a 94.4

Jumlah anakan produktif*

Nov-Mar 23.1 23.5 24.8 23.5 23.7

Jan-Mei 25.3 26.6 27.4 20.3 24.9

Apr-Agst 24.0 23.5 25.4 23.5 24.1

Juni-Okt 25.5 25.7 21.5 23.0 23.9

Rata-rata 24.5a 24.8a 24.8a 22.6b 24.2

Panjang malai (cm)* Nov-Mar 22.6 22.7 22.9 23.4 22.9 Jan-Mei 22.1 22.3 22.0 22.2 22.2 Apr-Agst 22.9 22.2 20.6 21.2 21.8 Juni-Okt 23.2 21.9 23.9 24.7 23.4 Rata-rata 22.7 22.3 22.4 22.9 22.6 Eksersi malai (%)*

Nov-Mar 85.9ab 80.5bcd 83.6abc 87.00a 84.3

Jan-Mei 77.1de 86.5ab 82.1a-d 78.8d 81.1

Apr-Agst 78.1de 76.4de 76.4de 72.6e 75.9

Juni-Okt 84.8abc 81.1a-d 83.3abc 87.0a 84.1

Rata-rata 81.5 81.1 81.4 81.4 81.3

*Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada masing-masing variabel tidak berbeda nyata

berdasarkan uji DMRT pada taraf α=0.05

Durasi membuka bunga diukur saat lemma dan palea mulai membuka sampai menutup kembali. Durasi membuka bunga dipengaruhi oleh galur CMS dengan waktu tanam. Galur A6 pada penanaman November-Maret menghasilkan durasi membuka bunga tertinggi dibandingkan dengan waktu tanam lainnya sebesar 101.31 menit. Durasi membuka bunga terendah dihasilkan oleh galur CMS A1 waktu tanam Januari-April sebesar 43.23 menit (Tabel 4).

Sudut membuka bunga dilakukan dengan mengukur besarnya sudut antara lemma dan palea saat anthesis (bunga membuka maksimal). Interaksi galur CMS dan waktu tanam nyata terhadap sudut membuka bunga. Secara umum waktu tanam Juni-Oktober menghasilkan sudut membuka tertinggi pada semua galur CMS (A7/29.51o; A2/29.19 o; A1/28.98o) kecuali galur CMS A6 terbaik dicapai pada waktu tanam April-Juli 2013 (28.53o). Antar galur menghasilkan sudut membuka bunga yang berbeda. Galur A7 menghasilkan sudut membuka paling lebar dibandingkan dengan galur CMS lainnya pada semua waktu tanam kecuali waktu tanam April-Juli. Galur A1 menghasilkan sudut membuka bunga tidak

berbeda nyata dengan galur A6 pada semua waktu tanam kecuali pada waktu tanam bulan Juni-Oktober (Tabel 4).

Tabel 4 Karakteristik pembungaan galur CMS pada beberapa waktu tanam berbeda Waktu penanaman Nov 2012-Okt 2013 Galur CMS Rata- rata A1 A2 A6 A7 Eksersi stigma (%)*

Nov-Mar 34.0c 44.2ab 40.7abc 44.8ab 40.9

Jan-Mei 40.7abc 32.0c 45.7ab 38.01bc 39.6

Apr-Agst 34.7c 37.9bc 39.3abc 46.5ab 39.6

Juni-Okt 48.5a 47.6ab 39.4abc 46.8ab 45.6

Rata-rata 39.5 40.4 41.3 44.1 41.3

Durasi membuka bunga (menit)*

Nov-Mar 75.7bc 67.7bc 99.8ab 50.9cd 73.5

Jan-Mei 43.2e 49.6d 54.0cd 46.9de 48.5

Apr-Agst 67.7bc 66.1bcd 79.4bc 57.2cd 67.6

Juni-Okt 62.6bcd 66.0bcd 101.3a 52.7cd 70.7

Rata-rata 62.3 62.4 83.6 51.9 65.1

Sudut membuka bunga (°)*

Nov-Mar 28.4bc 26.3cd 26.2cd 31.9ab 28.2

Jan-Mei 27.2cd 24.9d 27.7cd 28.0bc 27.0

Apr-Agst 28.8ab 26.0cd 28.5bc 25.3cd 27.2

Juni-Okt 29.0ab 29.2ab 27.7cd 32.2a 29.5

Rata-rata 28.4 26.6 27.5 29.4 27.9 Sterilitas (%)* Nov-Mar 86.7 89.1 66.1 96.1 84.5 Jan-Mei 100.0 95.5 68.8 94.6 89.7 Apr-Agst 89.2 87.3 72.9 93.7 85.8 Juni-Okt 91.4 96.8 65.9 90.1 86.0

Rata-rata 91.8a 92.2a 68.4b 93.6a 86.5

Jumlah spikelet* Nov-Mar 196.4 154.5 209.1 186.4 185.8 Jan-Mei 181.7 167.5 210.6 186.6 171.6 Apr-Agst 182.3 148.6 218.8 183.0 180.7 Juni-Okt 217.9 170.5 206.9 187.2 188.1 Rata-rata 194.6b 160.3c 211.3a 185.8b 181.5

*Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada masing-masing variabel tidak berbeda nyata

berdasarkan uji DMRT pada taraf α=0.05

Tingkat serbuk silang padi hibrida sistem tiga galur ditentukan oleh faktor internal (genetik) dan eksternal (lingkungan) serta interaksi keduanya. Faktor genetik yang berpengaruh terhadap serbuk silang meliputi karakter agromorfologi seperti tinggi tanaman, jumlah anakan, panjang malai (Virmani & Sharma 1993, Virmani 1994, Namai & Kato 1988) dan eksersi malai, serta karakter pembungaan seperti eksersi stigma, durasi membuka bunga, sudut membuka bunga (Sheeba et al. 2006, Widyastuti 2010) dan karakter pembungaan lain.

Faktor lingkungan seperti kecepatan angin, suhu, kelembaban dan intensitas cahaya mempengaruhi tingkat serbuk silang padi hibrida (Widyastuti 2010, Virmani 1994). Kelembaban relatif 70%-80% dengan suhu 24o-28oC merupakan kondisi lingkungan yang ideal bagi produksi benih padi hibrida di China (Xu dan Li 1988).

Sterilitas polen dan jumlah spikelet hanya dipengaruhi oleh galur CMS atau faktor genetik (Tabel 4). Sterilitas polen yang diharapkan pada CMS adalah yang stabil pada berbagai kondisi lingkungan dan iklim terutama suhu. Tingkat sterilitas polen yang stabil dan tidak dipengaruhi lingkungan sangat penting dalam produksi padi hibrida. Sterilitas yang tinggi dan stabil pada berbagai musim tanam akan menjaga kemurnian genetik benih F1 yang dihasilkan. Yuan dan Fu (1995) menyatakan bahwa sterilitas polen yang stabil dari setiap generasi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan terutama perubahan suhu, merupakan karakter yang sangat penting dalam komersialisasi CMS.

Secara umum waktu tanam terbaik pada semua galur CMS adalah pada Juni-Oktober. Selama penanaman Juni-Oktober berlangsung suhu rata-rata dan lama penyinaran matahari lebih tinggi, sedangkan kelembaban relatif, curah hujan dan jumlah hari hujan lebih rendah dibanding dengan waktu tanam lainnya.

Berdasarkan pengukuran automatic weather system (AWS) pada waktu tanam Juni-Oktober (Tabel 5), suhu mencapai 27.4oC, kelembaban relatif (82.0%), curah hujan (460 mm), jumlah hari hujan (42 hari) dan lama penyinaran matahari (68.6%). Data ini sesuai dengan hasil penelitian Xu dan Li (1988) bahwa kondisi ideal untuk produksi benih hibrida di China adalah pada suhu 24o- 28oC dan kelembaban relatif 70%-80%.

Tabel 5 Karakteristik iklim selama empat kali penanaman

Data iklim*

Waktu penanaman (November 2012-Oktober 2013)

Nov-Mar Jan-Mei April-Agst Juni-Okt

Suhu (oC) 27.2 27.2 26.9 27.4

Kelembaban relatif (%) 84.5 83.9 84.5 82.0

Curah hujan (mm) 960 1230 790.6 460

Curah hujan maksimal (mm) 101 101 85 64

Curah hujan minimal (mm) 0.8 0.3 0.1 0.2

Jumlah hari hujan (hari) 69 63 55 42

Lama penyinaran matahari (%) 48.2 53.4 58.2 68.6 *Sumber data : Unit Stasiun Pengamatan Iklim BMKG di KP Singamerta BPTP Banten

Keragaman Karakter Galur Restorer pada Empat Waktu Tanam Berbeda Karakteristik galur restorer (jantan) berbeda dengan galur CMS. Galur restorer menghasilkan karakteristik yang lebih stabil pada empat waktu penanaman dibandingkan galur CMS. Berdasarkan data yang dihasilkan perbedaan karakteristik galur restorer lebih dipengaruhi oleh genetik/galur nya dibandingkan oleh lingkungan waktu penanaman. Hal ini berkaitan dengan sifat

restorer yang merupakan tanaman menyerbuk sendiri dimana secara individu bersifat homozigos.

Tinggi tanaman dipengaruhi oleh galur masing-masing restorer dan tidak dipengaruhi oleh waktu penanaman. Galur yang menghasilkan tinggi tanaman

tertinggi adalah BH33d dan terendah adalah B8049. Jumlah anakan produktif tidak dipengaruhi oleh waktu penanaman dan tidak berbeda antar galur. Jumlah anakan produktif berkisar 22.5-25.3 batang per rumpun tanaman (Tabel 6).

Panjang malai tidak dipengaruhi oleh waktu penanaman juga tidak berbeda antar galur yang diuji cobakan. Rataan panjang malai antar galur berkisar 23.1 cm (PK88) sampai 24.9 cm (BH33d). Rataan panjang malai antar waktu tanam relatif konstan yaitu antara 23.7- 24.6 cm. Panjang malai yang stabil antar waktu penanaman sangat menguntungkan karena peluang transfer polen akan relatif sama.

Tabel 6 Karakteristik morfologi galur restorer pada beberapa waktu tanam berbeda Waktu penanaman Galur Rata- rata BR168 B8049 PK88 BH33d BP51-1 Bio-9 IR40750 Tinggi tanaman (cm)* Nov-Mar 99.6 83.2 92.3 115.6 99.2 101.0 98.9 98.6 Jan-Mei 102.6 81.7 89.6 112.6 97.5 102.1 102.4 98.4 Apr-Agst 98.2 81.6 90.6 110.6 98.2 100.2 100.0 97.1 Juni-Okt 103.9 82.5 91.6 109.6 99.8 102.1 101.9 98.8 Rata-rata 100.1b 82.3d 91.0c 112.1a 98.7bc 101.4b 100.8b Jumlah anakan produktif*

Nov-Mar 21.2 29.1 21.5 23.6 22.6 23.8 21.4 23.3 Jan-Mei 25.4 24.0 22.8 24.0 23.3 26.0 24.8 24.3 Apr-Agst 24.5 25.4 25.1 24.0 25.3 20.0 22.9 23.9 Juni-Okt 23.7 22.8 25.7 26.8 24.0 20.3 21.1 23.5 Rata-rata 23.7 25.3 23.8 24.6 23.8 22.5 22.5 23.7 Panjang malai (cm)* Nov-Mar 25.9 24.4 24.5 25.6 24.9 24.6 22.8 24.6 Jan-Mei 23.3 25.0 23.0 25.5 25.6 24.8 23.8 24.4 Apr-Agst 24.2 24.5 22.0 24.4 24.2 22.9 24.5 23.8 Juni-Okt 23.2 24.8 22.8 24.5 23.0 25.1 22.7 23.7 Rata-rata 24.2 24.7 23.1 24.9 24.4 24.3 23.5 24.2 *Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada masing-masing variabel tidak berbeda nyata

berdasarkan uji DMRT pada taraf α=0.05

Karakter bunga galur restorer yang meliputi panjang filamen, panjang antera dan sudut membuka bunga hanya dipengaruhi oleh genotipe galur tidak dipengaruhi oleh waktu penanaman. Galur B8049 menghasilkan panjang filamen terpanjang (8.1 mm) tidak berbeda dengan semua galur tetapi berbeda dengan Bio-9 (6.4 mm) dan IR40750 (4.6 mm). Panjang antera tidak berbeda untuk semua galur tetapi berbeda dengan galur IR40750, kisaran panjang antera 1.4-1.7 mm. Demikian juga dengan sudut membuka bunga tidak berbeda pada semua galur, namun berbeda dengan galur B8049 yang menghasilkan rataan sudut membuka bunga sebesar 30.9 o (Tabel 7).

Durasi membuka bunga diukur saat anthesis, diamati ketika lemma dan palea mulai membuka sampai menutup kembali. Durasi membuka bunga dipengaruhi oleh waktu penanaman dan galur restorer. Antar waktu tanam

menghasilkan durasi berbunga yang tidak berbeda kecuali dengan waktu tanam Januari-Mei 2013. Galur BP51-1 menghasilkan durasi membuka bunga terlama (63.5 menit) berbeda dengan semua galur, tetapi tidak berbeda dengan Bio-9 (59.8 menit) sedangkan galur BR168 menghasilkan durasi membuka bunga terpendek (47 menit).

Tabel 7 Karakteristik bunga galur restorer pada beberapa waktu tanam berbeda Waktu penanaman Galur Rata- Rata BR168 B8049 PK88 BH33d BP51-1 Bio-9 IR40750 Panjang filamen (mm)* Nov-Mar 6.8 8.5 6.5 6.6 6.5 5.7 4.6 6.4 Jan-Mei 7.3 8.4 7.9 7.1 7.1 6.4 5.3 7.1 Apr-Agst 6.8 8.1 7.6 7.0 6.6 7.7 4.8 6.9 Juni-Okt 5.7 7.3 6.8 6.9 6.3 5.7 3.8 6.1 Rata-rata 6.6ab 8.1a 7.2a 6.9ab 6.6ab 6.4b 4.6c 6.6

Panjang antera (mm)*

Nov-Mar 1.9 2.3 2.6 2.3 2.3 2.0 1.5 2.1 Jan-Mei 2.2 2.1 2.3 2.3 2.5 2.1 1.7 2.2 Apr-Agst 2.0 2.3 2.4 2.3 2.3 2.3 1.4 2.1 Juni-Okt 1.8 1.9 1.7 2.1 2.0 1.8 1.5 1.8 Rata-rata 2.0ab 2.2a 2.22a 2.2a 2.3a 2.0ab 1.5b 2.1

Sudut membuka bunga (o)*

Nov-Mar 25.9 34.8 25.0 27.9 27.3 24.5 26.1 27.4 Jan-Mei 27.7 32.8 26.9 29.0 31.9 26.3 26.9 28.8 Apr-Agst 27.3 29.5 28.1 30.0 30.3 26.3 27.6 28.4 Juni-Okt 25.9 26.7 26.0 31.5 27.7 23.8 25.9 26.8 Rata-rata 26.7ab 30.9a 26.5ab 29.6ab 29.3ab 25.2b 26.6ab 27.8

Durasi membuka bunga (menit)*

Nov-Mar 47.4 55.0 56.1 59.4 65.0 68.6 51.0 57.5ab Jan-Mei 43.9 48.4 51.7 59.3 53.2 49.7 56.8 51.8b Apr-Agst 44.9 53.0 57.5 48.6 71.6 57.3 56.4 55.6ab Juni-Okt 51.6 62.6 55.0 64.5 64.1 63.5 56.2 59.6a Rata-rata 47.0c 54.7b 55.1b 57.9b 63.5a 59.8ab 55.1b 56.1 *Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada masing-masing variabel tidak berbeda nyata

berdasarkan uji DMRT pada taraf α=0.05

Variabel produksi yang meliputi jumlah gabah isi, gabah total, gabah hampa serta bobot per rumpun hanya dipengaruhi oleh galur. Galur yang menghasilkan rataan gabah isi tertinggi adalah PK88 (171.9 butir malai-1) berbeda dengan galur lainnya tetapi tidak berbeda dengan BP51-1 (166.5 butir malai-1). Jumlah gabah hampa terendah dicapai oleh galur PK88 (14.9 butir malai-1) dan tidak berbeda dengan BH33d (17.4 butir malai-1) dan IR40750 (17 butir malai-1) (Tabel 8).

Galur BP51-1 menghasilkan jumlah gabah total tertinggi (199.8 butir malai-1) berbeda dengan galur lainnya tetapi tidak berbeda dengan PK88 (186.8 butir malai-1). Hasil ini sejalan dengan bobot per rumpun, galur PK88

menghasilkan bobot per rumpun tertinggi sebesar 80.3 g berbeda dengan galur

restorer lainnya tetapi tidak berbeda dengan BP51-1 (68.4 g) (Tabel 8).

Tabel 8 Karakteristik hasil galur restorer pada beberapa waktu tanam berbeda Waktu

penanaman

Galur Rata-

Rata BR168 B8049 PK88 BH33d BP511 Bio-9 IR40750

Jumlah gabah isi (butir)*

Nov-Mar 112.5 113.0 178.6 111.1 172.3 111.7 109.5 129.8 Jan-Mei 112.0 109.6 167.6 116.1 179.3 106.8 109.7 128.7 Apr-Agst 114.0 116.3 171.2 133.5 163.3 113.5 117.9 132.8 Juni-Okt 114.2 120.2 170.3 116.2 151.0 126.0 125.8 132.0 Rata-rata 113.2b 114.8b 171.9a 119.2b 166.5a 114.5b 115.7b 130.8

Jumlah gabah hampa (butir)*

Nov-Mar 25.9 44.3 12.4 17.9 28.2 25.0 16.6 24.3 Jan-Mei 28.0 36.3 15.4 16.4 35.3 24.6 16.5 24.6 Apr-Agst 31.8 54.9 15.2 17.4 36.7 23.5 16.7 28.0 Juni-Okt 34.4 46.7 16.6 18.1 33.0 23.6 18.2 27.2 Rata-rata 30.0bc 45.5a 14.9c 17.4c 33.3ab 24.2bc 17.0c 26.0

Jumlah gabah total (butir)*

Nov-Mar 138.4 157.3 191.0 129.0 200.6 136.7 126.1 154.1 Jan-Mei 140.0 145.9 183.0 132.5 214.6 131.3 126.1 153.3 Apr-Agst 145.8 171.1 186.4 151.0 200.0 137.0 134.6 160.8 Juni-Okt 148.6 166.9 186.9 134.3 184.0 149.6 143.9 159.2 Rata-rata 143.2bc 160.3b 186.8a 136.7c 199.8a 138.7c 132.7c 156.9

Bobot gabah per rumpun (g)*

Nov-Mar 46.9 63.2 72.2 56.8 64.9 43.8 43.8 55.9 Jan-Mei 56.3 52.3 77.0 59.1 67.0 48.1 50.9 58.7 Apr-Agst 54.5 55.3 84.9 58.5 72.4 36.9 48.2 58.7 Juni-Okt 53.6 49.1 86.9 65.1 69.0 37.3 43.5 57.8 Rata-rata 52.8bc 55.0bc 80.3a 59.9bc 68.4ab 41.5c 46.6c 57.8 *Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada masing-masing variabel tidak berbeda nyata

berdasarkan uji DMRT pada taraf α=0.05

Kesesuaian Karakter Galur CMS dengan Galur Restorer

Keberhasilan penyerbukan antara tetua padi hibrida sangat dipengaruhi oleh kesesuaian karakter agromorfologi (tinggi tanaman, jumlah anakan, panjang malai, eksersi malai) dan karakter pembungaan (sudut membuka bunga, durasi membuka bunga, eksersi stigma dan lainnya). Tinggi tanaman secara langsung berpengaruh terhadap keberhasilan serbuk silang antara CMS dan restorer. Galur

restorer harus memiliki tinggi tanaman lebih tinggi dibandingkan galur CMS. Hal ini untuk mempermudah transfer polen.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua galur restorer memiliki tinggi tanaman lebih tinggi dibandingkan dengan galur CMS pasangannya kecuali pada galur B8049f yang tinggi tanaman nya lebih rendah 4.06 cm dibandingkan

dengan CMS A2. Perbedaan tinggi tanaman antara galur restorer dan CMS berkisar antara 4.7 cm (A7 vs BH33d) sampai 11.93 cm (A6 Vs Bio9). Virmani (1994) menyatakan bahwa galur restorer idealnya memiliki tinggi 10-20 cm lebih tinggi dibandingkan dengan galur CMS.

Tabel 9 Kesesuaian karakteristik galur CMS dan galur restorer pada beberapa karakter morfologi dan pembungaan

Karakter

Galur Tinggi Jumlah Jumlah Sudut membuka Durasi buka Berbunga tanaman (cm) anakan spikelet bunga (°) bunga (menit) 50% (hari) Tetua : Hipa 5 (A1 vs BR168) dan Hipa 8 (A1 vs BP51-1)

A1 91.9±9.1 24.5±1.8 194.6±4.3 28.4±1.9 62.3±14.6 77.3±3.3 BR168 100.1±4.5 23.7±2.6 143.2±14.8 26.7±2.3 47.0±8.4 79.9±5.3 BP51-1 97.7±4.4 23.8±3.1 199.8±14.2 29.3±4.2 63.5±13.5 76.1±7.0 Tetua Hipa 6 (A2 vs B8049f)

A2 86.3±9.5 24.8±1.5 160.2±8.2 26.6±2.5 62.4±8.9 72.9±5.5 B8049f 82.3±2.72 25.3±3.4 160.3±19.5 30.9±3.6 54.7±9.2 80.0±9.3 Tetua : Hipa Jatim 3 (A6 vs PK88), Hipa 10 (A6 vs Bio-9) dan Hipa 11 (A6 vs IR40750)

A6 89.5±5.2 24.8±3.1 211.3±9.4 27.5±2.3 83.6±22.4 74.8±4.9 PK88 94.0±2.7 23.8±3.4 186.8±3.8 26.5±2.8 55.1±14.5 81.5±3.4 Bio-9 101.4±1.8 22.5±3.3 138.7±7.5 25.2±2.3 59.8±10.7 78.8±4.1 IR40750 100.6±3.9 22.5±3.7 132.7±20.2 26.6±2.8 55.1±9.2 74.7±7.6 Tetua : Hipa 14 SBU (A7 vs BH33d-Mr-57-1-2-2)

A7 107.2±5.9 22.6±2.2 181.5±9.4 29.4±3.8 51.9±13.9 75.6±5.2 BH33d 111.9±4.3 24.6±2.4 136.7±20.9 29.6±3.6 57.9±13.3 77.8±4.5 Jumlah anakan pada galur CMS akan menentukan banyaknya benih F1 yang akan terbentuk, sedangkan pada galur restorer jumlah anakan merujuk pada banyaknya jumlah polen yang dapat diproduksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah anakan tetua CMS dan restorer lebih dari 20 batang per rumpun.

Jumlah anakan yang dihasilkan oleh semua galur CMS memenuhi standar untuk menghasilkan benih F1 secara maksimal. Jumlah anakan restorer juga memenuhi standar untuk menghasilkan polen maksimal. Virmani (1994) menyatakan bahwa jumlah anakan produktif galur CMS terbaik adalah 15 batang per rumpun dan galur restorer lebih dari 15 batang per rumpun.

Jumlah spikelet atau bulir galur CMS sangat menentukan dalam pembentukan benih (seed set) sedangkan galur restorer berperan dalam jumlah polen yang tersedia dalam penyerbukan. Jumlah spikelet galur CMS disyaratkan lebih dari 100 bulir/malai dan jumlah spikelet restorer lebih dari 125 bulir per malai (Virmani 1994, Namai & Kato 1988). Hasil penelitian menunjukkan semua galur CMS dan restorer mampu menghasilkan spikelet lebih dari 125 bulir per malai, sehingga setiap pasangan memiliki kesesuaian jumlah spikelet.

Sudut membuka bunga pada galur CMS mempengaruhi proses penerimaan polen sedangkan pada galur restorer berpengaruh terhadap proses penumpahan polen ke tetua betina. Sudut membuka bunga galur CMS berkisar antara 26.6o

(A2) sampai 29.4o (A7), sedangkan galur restorer menghasilkan sudut terendah sebesar 25.2o (Bio-9) dan tertinggi 30.9o (B8049f).

Sudut membuka bunga yang dihasilkan menunjukkan bahwa semua pasangan tetua memiliki kesesuaian sudut membuka bunga karena menghasilkan sudut lebih dari 26o, kecuali untuk pasangan tetua Hipa 10 dimana restorer Bio-9 menghasilkan sudut membuka kurang dari 26o. Sheeba et al. (2006) menyatakan bahwa sudut membuka galur CMS dan restorer yang menghasilkan persilangan terbaik berkisar antara 26 o-36 o.

Durasi membuka bunga bevariasi antara galur tetua, galur CMS A7 menghasilkan rataan durasi membuka terendah yaitu 51.93 menit dan galur A6 menghasilkan durasi tertinggi yaitu sebesar 83.62 menit. Durasi membuka bunga galur restorer lebih rendah dibandingkan galur CMS. Kisaran waktu durasi membuka bunga galur restorer antara 47.0 menit (BR168) sampai 63.5 menit (BP51-1).

Waktu berbunga 50% merupakan variabel penting dalam menentukan sinkronisasi pembungaan antara galur CMS dengan restorer pasangannya. Waktu berbunga 50% yang berdekatan antara galur CMS dengan restorer akan memberikan peluang sinkronisasi yang tinggi. Pasangan tetua hibrida yang menghasilkan waktu berbunga berdekatan adalah tetua Hipa 8, Hipa 5, Hipa 11 dan Hipa 14 SBU.

KESIMPULAN

1. Eksersi malai, eksersi stigma, durasi membuka bunga dan sudut membuka bunga pada masing-masing galur CMS bervariasi dipengaruhi oleh lingkungan. Waktu tanam terbaik pada semua galur CMS adalah pada Juni- Oktober.

2. Periode penanaman tidak berpengaruh terhadap semua variabel yang diamati pada galur restorer, kecuali durasi membuka bunga yang dipengaruhi oleh suhu, lamanya penyinaran matahari dan curah hujan.

3. Pasangan tetua padi hibrida Hipa 8, Hipa 5, Hipa 11 dan Hipa 14 SBU menunjukkan tingkat kesesuaian pada variabel tinggi tanaman, sudut membuka bunga, durasi membuka bunga dan umur berbunga 50% berdasarkan hasil pengujian dalam empat periode penanaman.

4 PENGARUH SUHU EFEKTIF TERAKUMULASI

Dokumen terkait