This work proposes an application for business information system in a cooperation of diary enterprise. UML (Unified Modelling Language) diagrams were deployed to analyze
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Analisis Sistem Informasi Bisnis Koperasi Susu
Hasil identifikasi masalah menghasilkan sebuah use case yang mengandung 5 aktor dengan jumlah 15 aktivitas. Diagram use case
secara lengkap dapat dilihat pada Gambar 10. Diagram use case dalam Gambar 10 menunjukkan aktor-aktor yang terlibat dalam sistem serta kasus-kasus yang dapat dikerjakan oleh setiap aktor. Aktor-aktor ini merupakan bagian dari proses manajemen koperasi dalam menjalankan proses bisnisnya. Aktor-aktor tersebut adalah sebagai berikut, peternak, koperasi, armada besar, armada kecil, dan customer. Peternak dapat mengerjakan kasus-kasus sebagai berikut, mengantar susu ke pool, meminjam uang dari koperasi, membayar pinjaman ke koperasi, mengambil penghasilan dari koperasi, membayar iuran ke koperasi, dan mengambil iuran dari koperasi. Koperasi ini mampu melakukan aktivitas-aktivitas sebagai berikut, memberikan pinjaman ke peternak, membayarkan penghasilan peternak, mengolah susu, mengemas produk susu, menjual produk koperasi, dan mengelola data koperasi.
Hasil Desain Sistem Informasi Bisnis Koperasi Susu
Setelah dibuat sebuah diagram use case, beberapa diagram aktivitas dibuat untuk menunjukkan alur aktivitas yang terjadi dalam sistem. Terdapat 6 diagram aktivitas yang dibuat dalam penelitian ini. Setiap diagram aktivitas, memperlihatkan alur aktivitas yang terjadi dalam sistem.
Diagram aktivitas permohonan penerimaan gaji karyawan contohnya pada Lampiran 1, aktivitas ini akan dimulai dari peternak yang mengajukan permintaan penerimaan gaji. Kemudian koperasi akan Gambar 9 Struktur pelaporan sistem.
Gambar 10 Diagram use case.
menerima permintaan dan masuk ke sistem menggunakan hak akses administrator. Jika proses login berhasil, maka sistem akan menampilkan halaman utama, kemudian dilanjutkan ke menu Transaksi, submenu Gaji, dan submenu Bayar Gaji. Setelah administrator masuk ke halaman submenu Bayar Gaji, sistem akan menampilkan data penghasilan peternak di perusahaan. Jumlah penghasilan seluruh peternak akan tampil, kemudian administrator membayarkan penghasilan peternak sesuai dengan data yang ada.
Sama halnya dengan diagram aktivitas TerimaGaji, diagram aktivitas BayarIuran dan BayarPinjaman juga memiliki alur aktivitas yang mirip. Pada Lampiran 2, kita dapat melihat proses peternak membayarkan iuran ke koperasi. Proses ini dimulai dengan mengajukan pembayaran iuran ke koperasi.
Administrator sistem akan masuk ke sistem menggunakan username dan
password. Setelah validasi login berhasil, adminstrator dapat masuk ke menu Transaksi, submenu Iuran, dan submenu Terima Iuran dari Peternak. Pada halaman ini, terdapat kolom isian yang aka diisikan oleh administrator terkait jumlah iuran yang akan dibayarkan peternak. Setelah pembayaran iuran selesai, sistem akan membaharui data iuran peternak pada pangkalan data.
Pada diagram aktivitas BayarPinjaman (Lampiran 3), administrator masuk ke menu Transaksi, submenu Pinjaman, dan submenu Terima Pembayaran Pinjaman. Pada tahap ini, sistem akan menampilkan data peminjaman yang dilakukan oleh peternak. Pembayaran pinjaman ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pelunasan dan pencicilan yang juga akan tampil pada halaman pembayaran pinjaman. Setelah menerima pembayaran dari peternak, administrator kemudian mengisikan kolom isian pada halaman pembayaran. Sistem akan membaharui data pinjaman pada pangkalan data. Diagram aktivitas lainnya, seperti MenambahPeternak (Lampiran 4), JualProduk (Lampiran 5), dan MenghapusCustomer (Lampiran 6) dapat dilihat pada daftar lampiran.
Gambar 11 Diagram sequence TambahPeternak.
Diagram sequence “TambahPeternak” (Gambar 11) menggambarkan proses interaksi dari administrator dengan sistem dan pesan-pesan apa saja yang disampaikan untuk menghasilkan sebuah output. Diagram ini diawali dari administrator yang membuka sistem dan pemasukan data peternak yang ingin ditambahkan. Pada tahap ini, sistem menyediakan tiga pilihan berbeda, yaitu “Reset”, “Batal”, dan “Submit”.
Tombol “Reset” akan mengosongkan semua kolom sehingga administrator bisa memasukkan data yang baru dalam kolom-kolom isian. Tombol “Batal” akan mengembalikan pengguna ke halaman utama, sedangkan tombol “Submit” akan menambahkan data peternak yang baru ke dalam pangkalan data diikuti oleh konfirmasi keberhasilan dari sistem. Diagram sequence
lainnya dapat dilihat pada daftar lampiran, UbahPeternak pada Lampiran 7, CariPeternak
pada Lampiran 8, BayarGaji pada Lampiran 9, BeriPinjaman pada Lampiran 10.
Dalam pembentukan diagram kelas dalam penelitian ini, terdapat 8 kelas yang saling terhubung satu sama lain, dan satu kelas khusus, kelas Admin, yang akan menyimpan data admin yang mengelola sistem. Kelas-kelas yang terhubung tersebut adalah Kelas-kelas Peternak, kelas AntarSusu, kelas Pinjaman,
kelas TransaksiGaji, kelas PembayaranPinjaman, kelas Customer, kelas
Penjualan, dan kelas Produk. Setiap kelas memiliki atribut dan metode yang berbeda-beda, contohnya kelas Peternak dan kelas Pinjaman. Kedua kelas ini memiliki atribut dan metode sesuai dengan kebutuhan pengembangan kelas itu sendiri. Gambar kedua kelas ini dapat dilihat pada Gambar 12. Struktur diagram kelas secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 11.
Gambar 12 (a) Kelas Peternak dan (b) Kelas Pinjaman.
Hasil Desain Pangkalan Data Sistem Informasi Bisnis Koperasi Susu
Hasil ekstraksi dari model data fisik (PDM) pada Lampiran 12 menghasilkan sebuah pangkalan data yang memuat 10 tabel sesuai dengan jumlah kelas terhubung dalam diagram kelas, sebagai berikut:
1 antarsusu, 2 customer, 3 pembayaranpinjaman, 4 penjualan, 5 peternak, 6 pinjaman, 7 produk, dan 8 transaksigaji.
Sebuah tabel khusus “akunadmin” juga dibangkitkan sebagai tabel yang akan menampung data administrator sistem. Semua data admin yang mempunyai hak akses disimpan dalam tabel ini. Tabel 1 menunjukkan struktur pangkalan data tabel Transaksi Gaji. Struktur pangkalan data
keseluruhan tabel dalam sistem dapat dilihat dalam Lampiran 13.
Setiap tabel yang dirancang akan menampung setiap data masukan yang dimasukkan melalui aplikasi ataupun secara manual ke dalam pangkalan data. Untuk tabel ‘akunadmin’, kata kunci untuk setiap admin akan disimpan di dalam kolom ‘KataKunci’ dalam bentuk hash code untuk menjaga keamanan sistem.
Data awal dalam penelitian ini merupakan data yang dirancang sendiri sesuai dengan kebutuhan aplikasi. Data tersebut terdiri atas data peternak, pelanggan, produk, peminjaman, penghasilan, penjualan, iuran, dan penghasilan.
Tabel 1 Stuktur pangkalan data tabel TransaksiGaji Field Type Nu ll Defa ult Com ment MI ME KodePayroll int(11) No - - - KodePeternak int(11) No - - - JumlahGaji int(11) No - - - TglTransaksi datetime No - - -
Prototipe Sistem Informasi Bisnis Koperasi Susu
Hasil ekstraksi diagram kelas kemudian menghasilkan sebuah model data fisik (physical data model). Dalam PDM (physical data model) ini, terdapat struktur pangkalan data yang merupakan pembangkitan dari kelas-kelas dalam diagram kelas. Struktur ini tergambar seperti diagram kelas. Setiap kelas dalam diagram kelas merepresentasikan sebuah tabel dalam PDM dan setiap atribut kelas merepresentasikan sebuah kolom.
Diagram kelas yang telah dimodelkan juga menghasilkan berkas-berkas Java (.java) yang siap dikembangkan dengan menggunakan program NetBeans 7.0.1. Berkas-berkas Java yang dihasilkan ini adalah kelas-kelas yang siap dikembangkan lebih lanjut. Kelas-kelas tersebut adalah kelas peternak, pinjaman, antarsusu, transaksigaji, pembayaranpinjaman, customer, penjualan, dan produk. Pembangkitan berkas-berkas Java ini dapat dilihat dalam Gambar 13.
Setiap kelas dalam bahasa pemrograman Java ini kemudian menghasilkan sebuah prototipe sistem informasi bisnis koperasi susu yang dapat digunakan untuk menyimpan data peternak, pelanggan, produk, peminjaman, penjualan, pembelian, pembayaran iuran, penyetoran iuran, penggajian, dan pembayaran pinjaman.
Gambar 15 Antarmuka halaman utama.
Gambar 14 Antarmuka halaman
login.
Antarmuka Sistem Informasi Bisnis Koperasi Susu
Antarmuka sistem informasi bisnis koperasi susu ini terdiri atas perintah-perintah untuk melakukan aktivitas pada koperasi, termasuk peminjaman, penjualan, transaksi gaji, serta laporan-laporan yang dapat dicetak dari menu “Laporan”. Di awal eksekusi program, sistem akan mengeluarkan antarmuka untuk melakukan proses login
(Gambar 14). Sebuah username dan password
dibutuhkan untuk masuk ke dalam sistem. Kesalahan proses login akan menampilkan peringatan yang menyatakan kesalahan
username atau password. Pada bagian awal sistem ini, administrator lama juga bisa menambah seorang administrator baru agar dapat mengakses sistem. Terdapat tombol ‘Daftar’ yang dapat digunakan pada bagian ini.
Setelah berhasil masuk ke sistem melalui login yang benar, sistem akan menampilkan halaman utama yang menampilkan beberapa menu yang dapat digunakan untuk proses bisnis pada koperasi (Gambar 15). Menu-menu tersebut adalah: Berkas, Peternak, Customer, Produk, Transaksi, dan Laporan. Di dalam menu-menu ini, terdapat beberapa submenu yang akan melayani proses bisnis koperasi.
Pada menu “Peternak”, “Customer”, dan “Produk”, terdapat submenu yang sama pada ketiga menu ini, yaitu submenu untuk
menampilkan semua data, menambah data baru, mengubah data pada pangkalan data, cari data menurut kata kunci tertentu, menghapus data yang ada dalam pangkalan data, dan menghitung jumlah data yang ada pada pangkalan data. Pada Gambar 16 dan Gambar 17, terdapat antarmuka pencarian peternak dan antarmuka untuk menambah
customer.
Gambar 16 Antarmuka cari peternak. Pada halaman Cari Peternak ini, pengguna dapat mencari peternak sesuai dengan kode pencarian yang tersedia. Terdapat 7 kode pencarian yang dapat digunakan untuk mencari peternak, yaitu Kode Peternak, Nama Peternak, Alamat, Kota, Jumlah Iuran, Total Susu Disetor, dan Total Penghasilan. Jika kita tidak memasukkan kode pencarian apapun, maka sistem akan mengembalikan semua data peternak yang terdapat dalam pangkalan data. Jika kita mencari peternak sesuai kode pencarian yang tersedia, sistem akan mengembalikan data peternak sesuai dengan yang dicari menurut kode pencarian.
Di dalam antarmuka Tambah Customer, pengguna dapat menambah customer dengan memasukkan data yang dibutuhkan sistem. Kode Customer tidak dapat ditambahkan dari antarmuka sistem karena kode ini secara otomatis dibangkitkan oleh sistem dengan penambahan angka “1” dari Kode Customer sebelumnya.
Gambar 13 Pembangkitan kelas dari diagram kelas.
Struktur Input/Output dan Pelaporan Sistem Informasi Bisnis Koperasi Susu
Masukan yang diproses oleh sistem diperoleh melalui kotak teks (text box) yang tersedia dalam antarmuka sistem atau dari sebuah combo box yang memungkinkan pengguna sistem memasukkan masukan dengan memilih data sesuai dengan yang diinginkan. Seperti pada Gambar 18, terdapat antarmuka penjualan produk yang membutuhkan masukan “Jumlah Beli” dan masukan “Kode Customer”. Setiap transaksi penjualan membutuhkan kedua masukan ini untuk menghasilkan sebuah transaksi penjualan yang disimpan ke dalam pangkalan data. Contoh lain, jika pengguna sistem (dalam hal ini administrator koperasi) menginginkan penambahan data peternak, maka administrator harus mengetikkan masukan pada kotak teks yang tersedia, yaitu Nama Peternak, Alamat Peternak, Kota, dan Iuran Awal Peternak. Masukan inilah yang akan diproses oleh sistem untuk disimpan ke dalam pangkalan data.
Gambar 18 Struktur masukan pada layar. Masukan-masukan yang diproses oleh sistem ini akan menghasilkan keluaran yang diharapkan pengguna sistem. Keluaran dari sistem ini berupa data dan informasi yang terkait dengan proses bisnis koperasi dan manajemennya, termasuk para peternak dan
pelanggannya. Untuk penambahan peternak,
customer, dan produk, hasil penambahan ini akan secara langsung ditambahkan ke pangkalan data, dan bisa ditampilkan dalam bentuk tabel. Proses pengubahan dan penghapusan (peternak, customer, dan produk) juga akan secara langsung dibaharui dalam pangkalan data. Proses pencarian juga ditampilkan dalam bentuk tabel, dimana tabel akan menampilkan hasil pencarian sesuai dengan kata kunci yang dimasukkan oleh pengguna sistem.
Pada Gambar 19, masukan dalam proses pencarian adalah kata kunci “Bogor” yang dimasukkan pada kotak teks “Kota”. Sistem kemudian akan mencari data peternak yang berdomisili di Kota Bogor. Hasil keluaran yang dikeluarkan oleh sistem merupakan tampilan berbentuk tabel yang berisi data dan informasi yang diinginkan oleh pengguna sistem.
Gambar 19 Struktur keluaran proses pencarian peternak.
Laporan-laporan yang dibuat adalah laporan berdasarkan isi (rincian, ringkasan, dan pengecualian) seperti laporan peternak sesuai kota, laporan peternak pengecualian kota, laporan seluruh peternak, laporan
customer sesuai kota, laporan customer pengecualian kota, laporan seluruh customer, laporan produk, laporan peminjaman, laporan penggajian, laporan pembelian, dan laporan penjualan. Laporan-laporan transaksi seperti peminjaman, penggajian, pembelian, dan penjualan juga dapat ditampilkan sebagai laporan yang berbasis waktu. Laporan-laporan ini dikeluarkan dalam bentuk PDF (.pdf) dan dapat dicetak sebagai keluaran dari sistem.
Laporan yang dihasilkan merupakan laporan detail-historis dari kegiatan-kegiatan yang terjadi dalam koperasi. Laporan ini menggambarkan rincian kegiatan-kegiatan yang pernah dilakukan oleh koperasi termasuk kegiatan pembelian, penjualan, pendaftaran Gambar 17 Antarmuka tambah customer.
Gambar 20 Contoh desain laporan peternak berdasarkan kota.
Gambar 21 Contoh laporan peternak berdasarkan kota setelah eksekusi.
anggota baru, penggajian peternak, peminjaman, pembayaran iuran, dan lain-lain.
Pada Gambar 20, terdapat contoh desain laporan yang dirancang dalam program NetBeans dengan menggunakan plugin
iReport 4.0.1. Contoh desain ini menggambarkan desain laporan peternak berdasarkan kota domisili. Saat dieksekusi, laporan ini akan menampilkan laporan sesuai dengan domisili peternak. Kota domisili diisikan ketika program dijalankan pada sebuah kotak masukan query. Laporan hasil eksekusi desain tersebut dapat dilihat pada Gambar 21 (query masukan: “Bogor”). Contoh laporan lain dapat dilihat dalam daftar lampiran, laporan pengecualian customer
(Lampiran 14), laporan pembelian bulanan (Lampiran 15), laporan penggajian (Lampiran 16), dan laporan produk (Lampiran 17).
Pengujian Sistem Informasi Bisnis Koperasi Susu
Pengujian dengan metode black box yang dilakukan menunjukkan hasil yang baik pada sistem. Pengujian sistem yang dimulai dari fungsi login tidak menemui kesalahan-kesalahan sintaks pada sistem. Pengujian yang dilanjutkan pada menu-menu sistem juga menunjukkan hasil yang baik dengan tidak adanya kesalahan-kesalahan yang terjadi pada
sistem. Rencana pengujian sistem dilakukan seperti dalam Tabel 2.
Tabel 2 Rencana pengujian informasi bisnis koperasi susu
Kelas Uji Butir Uji Tingkat
Pengujian Jenis Penguji an Pengujian Login Pengecekan pengguna yang telah terdaftar Sistem Black Box Pengujian Pemasukan Data Pemasukan data ke sistem Modul Black Box
Pengujian kelas uji login ini merupakan pengujian untuk administrator sistem. Berikut ini merupakan tabel hasil pengujian login
pada sistem informasi bisnis koperasi susu yang dikembangkan.
Tabel 3 Hasil pengujian form login
Kasus dan Hasil Uji (Data Normal) Data
Masukan Harapan Pengamatan Kesimpulan
ID admin: admin Kata Kunci: 12345 Tercantum pada text box Dapat mengisi login sesuai yang diharapkan [x] Diterima [ ] Ditolak Klik “Masuk” Dapat masuk ke menu utama Tombol “Masuk” dapat berfungsi sesuai harapan [x] Diterima [ ] Ditolak Klik tanda “Close” Dapat keluar dari form login Tombol keluar dapat berfungsi sesuai harapan [x] Diterima [ ] Ditolak Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
Data Masukan
Harapan Pengamatan Kesimpulan
ID Admin: adnim Kata Kunci: 123456 Tidak dapat login
Login gagal [x] Diterima [ ] Ditolak
Setelah kelas uji pengujian login selesai diuji, pengujian kemudian dilanjutkan ke kelas uji pemasukan data dari sistem. Pada butir ini, sistem diharapkan dapat mengakomodasi data yang dimasukkan lewat sistem. Dalam Tabel 4, dapat dilihat hasil pemasukan pengisian data melalui sistem.
Tabel 4 Hasil pengujian pemasukan data Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
Skenario Case Test Hasil yang
Diharapkan Hasil Pengujian (OK/NOK) Koperasi membeli susu dari Peternak . Klik menu Transaksi, Submenu Pembelian, klik Beli Susu dari Peternak. Di halaman pembelian susu, masukkan data pembelian. Jika tombol Hitung diklik, maka Total Harga akan tampil. Jika tombol Batal diklik, sistem kembali ke halaman utama. Jika tombol Submit diklik, sistem akan menyimpan data. OK
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah): Masukan Jumlah Susu atau Harga kosong atau lebih kecil sama dengan 0.
Skenario Case Test Hasil yang
Diharapkan Hasil Pengujian (OK/NOK) Koperasi membeli susu dari Peternak . Klik menu Transaksi, Submenu Pembelian, klik Beli Susu dari Peternak. Di halaman pembelian susu, masukkan data pembelian. Jika tombol Hitung diklik, maka Total Harga akan tampil. Jika tombol Batal diklik, sistem kembali ke halaman utama. Jika tombol Submit diklik, sistem tidak akan menyimpan data dan menampilk an pesan kesalahan. OK
Hasil pengujian sistem keseluruhan ditampilkan pada Lampiran 18. Pengujian dilakukan dengan memeriksa menu pada sistem satu per satu dengan data uji yang benar dan data uji yang salah.
Dari hasil pengujian dengan kasus uji
sample ini, dapat disimpulkan bahwa sistem bebas dari kesalahan sintaks dan secara fungsional dapat menjalankan fungsi sesuai dengan yang diharapkan.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan diagram UML sebagai metode analisis dan desain berorientasi objek cukup baik dan efisien. Hal ini terbukti dengan mudahnya analisis kebutuhan pengguna yang langsung menerjemahkan permasalahan di dunia nyata ke dalam diagram use case. Proses desain prototipe sistem juga dimudahkan dengan membuat diagram aktivitas, diagram sequence dan diagram kelas dari acuan diagram use case. Kemudahan dalam ekstraksi-ekstraksi diagram-diagram UML ke dalam kelas-kelas Java juga sangat memudahkan pengembang dalam integrasi sistem.
Saran
Hal yang dapat dikembangkan lebih lanjut mengenai penelitian ini adalah membuat aplikasi berbasis web sehingga siap digunakan secara online oleh koperasi sebagai prototipe yang lebih lengkap dan siap digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
Alavi M. 1984. An Assessment of the Prototyping Approach to Information System Development. Journal of Association for Computing Machinery.
27 (6): 556-600.
Azoff M, Charlesworth I. The New Business Intelligence. A European Perspective. Butler Group, White Paper.
Hariyanto B. 2004. Rekayasa Sistem
Berorientasi Objek. Bandung:
Informatika.
Hall JA. 2001. Sistem Informasi Akuntansi.
Jakarta: Salemba Empat.
Hendrik, Wahid F. 2005. Pengembangan Learning Management System. Jurnal Media Informatika. 3 (1): 69-82.
Kendall KE, Kendall JE. 2011. Systems Analysis and Design. Ed ke-8. New Jersey: Prentice Hall.
McFadden F, Hoffer JA, Prescott M. 1998.
Modern Database Management. Ed ke-5. New Jersey: Prentice Hall.