• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Dan Desain Sistem Informasi Bisnis Pada Koperasi Susu Menggunakan Uml (Unified Modelling Language)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Dan Desain Sistem Informasi Bisnis Pada Koperasi Susu Menggunakan Uml (Unified Modelling Language)"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI BISNIS

PADA KOPERASI SUSU MENGGUNAKAN UML

(

UNIFIED MODELLING LANGUAGE

)

EKO SIPRAPUA SIJABAT

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI BISNIS

PADA KOPERASI SUSU MENGGUNAKAN UML

(

UNIFIED MODELLING LANGUAGE

)

EKO SIPRAPUA SIJABAT

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Komputer pada

Departemen Ilmu Komputer

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(3)

3

ABSTRACT

EKO SIPRAPUA SIJABAT. Business Information System Analysis and Design in a

Dairy Cooperation with UML (Unified Modelling Language). Supervised by TAUFIK

DJATNA and MUSHTHOFA.

This work proposes an application for business information system in a cooperation of

diary enterprise. UML (Unified Modelling Language) diagrams were deployed to analyze

and design all requirements in the development by using a CASE (Computer-Aided

Software Engineering) tool called Sybase Power Designer 15.3. The object oriented

analysis was conducted by creating use case diagram, activity diagram, and sequence

diagram. The designing process was conducted by creating a class diagram from the

diagrams which are already created in the analysis. The main diagram in this research was

the class diagram from which the PDM (Physical Data Model) would be generated. From

this PDM, a database was generated as the inputs to this application. This system was

developed by using NetBeans with MVC method, which separates the system into three

components, which are the model, the view, and the controller. This system could

produce reports which were generated by plug-in iReport 4.0.1. These reports are sales

report, farmers report, customers report, loans report, purchasing report, remuneration

report, and products report. System testing was conducted by black-box method by

inputting some samples of data to the system by the user. This system should be able to

manage sales data, loans data, products data, farmers data, and other transactions data.

(4)
(5)

PRAKATA

Segala puji syukur dan hormat hanya bagi Tuhan Yang Maha Kuasa atas kasih dan

penyertaan-Nya sehingga penulis berhasil menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul

“Analisis dan Desain Sistem Informasi Bisnis pada Koperasi Susu Menggunakan UML

(Unified Modelling Language)”.

Penulis menyadari bahwa penyelesaian tugas akhir ini tidak akan terwujud tanpa

bantuan berbagai pihak:

1

Orang tua tercinta A. Sijabat dan K. Sitorus atas doa dan dukungannya terhadap penulis

serta motivasi dari kakak-kakak penulis, Mery, Any, Florida, dan Dewi.

2

Bapak Dr. Eng. Taufik Djatna, S.TP, M.Si., dan Bapak Mushthofa, S.Kom., M.Sc.,

selaku dosen pembimbing tugas akhir. Terima kasih atas kesabaran dan dukungan dalam

penyelesaian tugas akhir ini.

3

Sahabat-sahabatku Eka, Corry, Sandro, Mada, Riferson, Okto, Dina, dan Yomi.

4

Keluargaku di komunitas PMK IPB, khususnya Komisi Kesenian, yang telah banyak

memberiku pelajaran hidup yang sangat berharga.

5

Seluruh pihak yang turut membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam

pelaksanaan tugas akhir.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas akhir ini masih terdapat banyak

kekurangan dan kelemahan dalam berbagai hal karena keterbatasan kemampuan penulis.

Penulis berharap adanya masukan berupa saran atau kritik yang bersifat membangun dari

pembaca demi kesempurnaan tugas akhir ini. Semoga tugas akhir ini bermanfaat.

Bogor, April 2012

(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 12 Oktober 1988 di Sei Apung, Sumatra Utara sebagai

anak kelima dari lima bersaudara dari pasangan A. Sijabat dan K. Sitorus. Pada tahun 2006,

penulis lulus dari SMA Negeri 13 Medan.

(7)

v

Halaman

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

PENDAHULUAN Latar Belakang ... 1

Rumusan Masalah ... 1

Ruang Lingkup ... 1

Tujuan ... 1

Manfaat ... 1

TINJAUAN PUSTAKA Sistem Informasi Bisnis ... 1

Unified Modelling Language ... 2

CASE Tools ... 2

Use case Diagram (Diagram Use case) ... 3

Activity Diagram (Diagram Aktivitas) ... 3

Sequence Diagram (Diagram Sequence) ... 4

Class Diagram (Diagram Kelas) ... 4

Prototipe Perangkat Lunak ... 4

Structured Query Language (SQL) ... 5

METODE PENELITIAN Analisis Berorientasi Objek ... 5

Desain Berorientasi Objek ... 6

Implementasi ... 7

StrukturAntarmuka Pengguna ... 7

Struktur Input/Output ... 7

Pengujian dan Evaluasi Sistem... 8

Lingkungan Pengembangan ... 8

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Analisis Sistem Informasi Bisnis Koperasi Susu ... 8

Hasil Desain Sistem Informasi Bisnis Koperasi Susu ... 8

Hasil Desain Pangkalan Data Sistem Informasi Bisnis Koperasi Susu ... 10

Prototipe Sistem Informasi Bisnis Koperasi Susu ... 10

Antarmuka Sistem Koperasi Susu ... 11

Struktur Input/Output dan Pelaporan Sistem Informasi Bisnis Koperasi Susu ... 12

Pengujian Sistem Informasi Bisnis Koperasi Susu ... 13

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan ... 14

Saran ... 14

(8)

vi

1 Struktur pangkalan data tabel TransaksiGaji... 10

2 Rencana pengujian sistem informasi bisnis koperasi susu ... 13

3 Hasil pengujian form login ... 13

4 Hasil pengujian pemasukan data ... 14

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1 Contoh diagram use case ... 3

2 Contoh diagram aktivitas ... 4

3 Contoh diagram sequence ... 4

4 Contoh diagram kelas ... 4

5 Metodologi penelitian ... 6

6 Tahapan analisis dan desain berorientasi objek (Kendall & Kendall, 2011) ... 6

7 Diagram perancangan antarmuka ... 7

8 Diagram pembuatan sistem ... 7

9 Struktur laporan sistem ... 8

10 Diagram use case ... 9

11 Diagram sequence TambahPeternak ... 9

12 Kelas Peternak dan kelas Pinjaman ... 10

13 Pembangkitan kelas dari diagam kelas... 11

14 Antarmuka halaman login ... 11

15 Antarmuka halaman utama ... 11

16 Antarmuka cari peternak ... 11

17 Antarmuka tambah customer ... 12

18 Struktur masukan pada layar ... 12

19 Struktur keluaran proses pencarian peternak ... 12

20 Contoh desain laporan peternak berdasarkan kota ... 13

(9)

vii

1 Diagram aktivitas TerimaGaji ... 17

2 Diagram aktivitas BayarIuran ... 18

3 Diagram aktivitas BayarPinjaman ... 19

4 Diagram aktivitas TambahPeternak ... 20

5 Diagram aktivitas JualProduk ... 21

6 Diagram aktivitas HapusCustomer ... 22

7 Diagram sequence UbahPeternak ... 23

8 Diagram sequence CariPeternak ... 23

9 Diagram sequence BayarGaji ... 24

10 Diagram sequence BeriPinjaman ... 24

11 Diagram kelas ... 25

12 Model data fisik (Physical Data Model) ... 26

13 Struktur pangkalan data ... 27

14 Laporan pengecualian customer ... 29

15 Laporan pembelian bulanan ... 29

16 Laporan penggajian ... 29

17 Laporan produk ... 30

(10)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sebuah organisasi (dalam hal ini koperasi) memiliki kegiatan manajemen, baik yang berkaitan dengan sumber daya manusia, keuangan, dan juga kegiatan manajerial lainnya. Jumlah dan perubahan data yang berlangsung secara rutin maupun tak tentu memerlukan sebuah pengelolaan yang baik. Kegiatan-kegiatan manajemen dalam koperasi menghasilkan dan memerlukan dukungan data dan informasi yang tidak sedikit jumlah dan ragamnya.

Di samping itu, perkembangan teknologi informasi di era globalisasi saat ini menyebabkan peningkatan kebutuhan informasi dalam bidang bisnis untuk menentukan kemajuan sebuah perusahaan (Kendall & Kendall, 2011). Informasi ini dapat diperoleh melalui sebuah proses sistem informasi. Oleh karena itu, sebuah institusi membutuhkan sebuah sistem informasi yang memberikan informasi-informasi yang dibutuhkan.

Dalam aplikasi-aplikasi bisnis, metodologi-metodologi pengembangan aplikasi yang menggunakan bahasa pemrograman terstruktur kurang dapat beradaptasi dengan kebutuhan dan harapan pengguna (user’s needs and expectations). Hal ini mendorong para pengembang memerlukan metodologi dan perkakas-perkakas (tools) yang lebih sesuai. Salah satu metodologi yang paling sering digunakan ialah UML (Unified Modelling Language) yang mampu mengadaptasi maraknya penggunaan bahasa pemrograman berorientasi objek (OOP) (Nugroho, 2009).

Dengan alasan di atas, penulis akhirnya melakukan sebuah penelitian untuk menganalisis dan merancang sebuah sistem informasi dengan metodologi berorientasi objek yang mudah diinovasi sewaktu-waktu.

Sistem informasi bisnis yang akan dikembangkan ini merupakan sebuah prototipe sistem yang mampu mendukung kegiatan sehari-hari perusahaan dari tiap-tiap individu dan kelompok. Sistem ini akan memproses data masukan seperti peminjaman, penjualan, penggajian, pembelian, pendaftaran anggota baru, dan lain-lain untuk kemudian diproses dan disimpan ke dalam pangkalan data perusahaan ataupun dicetak sebagai berkas perusahaan.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana menganalisis dan merancang sebuah sistem informasi bisnis dengan menggunakan UML.

Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian ini ialah:

1 Institusi yang digunakan adalah sebuah koperasi susu di Bandung, Jawa Barat. 2 Pangkalan data yang digunakan dirancang

sendiri dengan menggunakan MySQL. 3 Bahasa pemrograman yang digunakan

adalah Java.

4 Pemodelan sistem menggunakan UML.

Tujuan

Tujuan penelitian ini ialah menganalisis sistem berorientasi objek, mendesain sistem berorientasi objek, serta mengintegrasikan sistem berorientasi objek untuk sebuah prototipe sistem informasi bisnis yang dapat memudahkan sebuah koperasi susu dalam menjalankan proses bisnisnya.

Manfaat

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat untuk mendukung proses-proses bisnis yang terjadi dalam sebuah koperasi susu.

TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Informasi Bisnis

Sistem merupakan sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama

(common purpose) (Hall, 2001). Informasi adalah data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakannya (McFadden

et al. 1999).

Dari pengertian kedua istilah di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk mengumpulkan, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi kepada para pemakai.

(11)

antara lain adalah fleksibel, efektif, dan efisien.

Berdasarkan organisasinya, sistem informasi dibagi menjadi sembilan bagian, yaitu sistem pemrosesan transaksi (transaction processing system), sistem perencanaan sumberdaya perusahaan (enterprise resource planning system), sistem otomasi perkantoran (office automation

system), sistem informasi manajemen

(management information system), sistem pendukung keputusan (decision support system), sistem pakar (expert system), sistem informasi eksekutif (executive information system), sistem manajemen rantai pasok (supply chain management system), dan sistem perdagangan elektronik (electronic commerce system) (Rainer, 2007).

Sistem informasi bisnis yang akan dibuat ini adalah gabungan sistem otomasi perkantoran dengan sistem pemrosesan transaksi. Namun, sistem tersebut hanya akan melayani penjualan, pembelian, penggajian, pembayaran iuran, pengambilan iuran, peternak, pelanggan, produk, peminjaman, serta pembayaran pinjaman. Sistem informasi bisnis ini terdiri atas sistem fungsional, sistem penjualan dan pemasaran, sistem manufaktur dan produksi, sistem keuangan dan akuntansi, dan sistem sumber daya manusia.

Sistem fungsional merupakan sebuah sistem yang mengklasifikasikan sebuah sistem dari sistem lainnya, misalnya sistem pemasaran terdapat pada bagian pemasaran, dan seterusnya. Sistem penjualan dan pemasaran merupakan sistem dari perusahaan yang membantu manajemen operasional dalam menempatkan dan menghubungi pelanggan yang produktif. Sistem manufaktur dan produksi merupakan sistem yang mengatur data ketersediaan bahan produksi, jumlah produksi, data dasar barang, kode identifikasi barang, jumlah unit yang dimiliki perusahaan, dan lain-lain. Sistem keuangan dan akuntansi merupakan sistem yang bertanggung jawab atas catatan keuangan perusahaan seperti pembayaran gaji karyawan, penerimaan pembayaran pinjaman, dan piutang perusahaan. Sistem sumber daya manusia sebuah perusahaan merupakan sistem yang bertanggung jawab untuk menarik, mengembangkan, dan mempertahankan tenaga kerja/karyawan perusahaan.

Sistem informasi bisnis ini menyajikan informasi bisnis yang akurat sekaligus dapat memberikan penjelasan yang mudah dimengerti di balik informasi bisnis yang ada (Azoff & Charlesworth, 2004). Fungsi dari

investasi sistem informasi bisnis adalah untuk mentransformasikan suatu lingkungan yang reaktif terhadap data menjadi sesuatu yang proaktif.

Unified Modelling Language

Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa pemodelan sistem berorientasi objek yang digunakan untuk memvisualisasi, menentukan, membangun, dan mendokumentasikan kebutuhan perilaku sebuah sistem (Ojo & Estevez, 2005). UML terdiri atas sembilan diagram, yaitu Use case, Class, Object, Sequence, State, Component, Collaboration, Activity, dan Deployment.

Dalam penelitian ini, penulis hanya menggunakan empat diagram untuk memodelkan sistem, yaitu Use Case, Activity, Sequence, dan Class Diagram. Menurut Kendall dan Kendall (2010), tahapan analisis berorientasi objek dilakukan sampai dengan pembentukan diagram sequence dan tahapan desain berorientasi objek dimulai dengan membuat diagram kelas. Dalam penelitian ini, tahap analisis dan desain dilakukan sampai ke pembuatan diagram kelas.

Dengan menggunakan UML, kita dapat merancang model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak. Aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi, dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun. Akan tetapi karena UML menggunakan class dan operation

dalam konsep dasarnya, maka ia lebih cocok untuk penulisan piranti lunak dalam bahasa-bahasa berorientasi objek seperti C++, Java, C#, atau VB .NET (Hariyanto, 2004).

CASE Tools

Dalam pengembangan perangkat lunak, telah dikenal banyak perangkat berbasis komputer yang dikenal dengan Computer-Aided Software Engineering (CASE). CASE

tools merupakan perangkat yang diciptakan untuk mempermudah analis sistem yang menganut pendekatan SDLC (System Development Life Cycle) melalui penggunaan pendukung otomatis (Kendall & Kendall, 2011). CASE ini digunakan untuk membantu satu atau beberapa fase dalam life-cycle

perangkat lunak, termasuk fase analisis, desain, implementasi, dan perawatan dari perangkat lunak tersebut. Manfaat CASE tools

(12)

1. CASE tools memperbesar kemungkinan otomatisasi pada setiap fase life-cycle

perangkat lunak.

2. CASE tools sangat membantu dalam meningkatkan kualitas desain model suatu perangkat lunak sebelum perangkat lunak itu dibangun/dikembangkan, baik itu yang dibangun dalam lingkungan yang sederhana maupun yang kompleks.

Visible Analyst (VA) adalah salah satu contoh CASE tools yang memungkinkan analis sistem melakukan perencanaan grafis, analisis, dan desain untuk membangun aplikasi dan pangkalan data client/server yang kompleks. Visible Analyst dan produk perangkat lunak lainnya seperti Microsoft Visio memungkinkan pengguna untuk menggambar dan memodifikasi diagram dengan mudah (Kendall & Kendall, 2011).

Para analis sistem membedakan CASE

tools ke dalam 3 kategori, yaitu upper CASE,

lower CASE, dan integrated CASE. Upper

CASE tools merupakan perangkat yang digunakan untuk mendukung perencanaan, identifikasi, dan seleksi proyek (permulaan dari perencanaan proyek), tepatnya pada fase analisis dan desain dari suatu system development life cycle (SDLC). Perangkat yang termasuk dalam kategori ini adalah jenis perangkat diagramming, form and report generator, dan perangkat analisis. Contoh perangkatnya ialah Microsoft Office Visio, Photoshop, Cradle, PRO-IV Workbench, dan ProKit*WORKBENCH.

Lower CASE tools merupakan perangkat yang digunakan untuk mendukung tahap implementasi dan perawatan dari SDLC, termasuk pembangkitan source code. Perangkat yang termasuk dalam kategori ini adalah jenis code generators. Pembangkitan kode ini memberikan pengguna beberapa keuntungan, yaitu (Kendall & Kendall, 2011): (1) sistem dapat dihasilkan lebih cepat daripada menulis kode program; (2) waktu yang dihabiskan dalam pemeliharaan berkurang dengan pembangkitan kode; (3) kode dapat dibangkitkan dalam lebih dari satu bahasa pemrograman, sehingga mudah memindahkan sistem dari satu platform ke

platform lainnya; (4) pembangkitan kode menyediakan sebuah cara yang hemat biaya dalam penyesuaian sistem yang dibeli dari pihak ketiga dengan kebutuhan organisasi; dan (5) kode hasil pembangkitan bebas dari kesalahan program komputer. Contoh perangkatnya ialah Java, Delphi, Visual Basic, Level/l-User Sensitive CASE, dan PRO-IV Application Development. Integrated CASE

tools merupakan perangkat yang digunakan untuk mendukunga aktivitas-aktivitas yang terjadi pada beberapa fase dari SDLC, dengan mengombinasikan upper CASE dan lower

CASE menjadi satu. Perangkat yang termasuk dalam kategori ini ialah jenis perangkat manajemen proyek. Contoh perangkatnya ialah Rational Rose, Poseidon, ArgoUML, Catalyze, in-Step, Juggler, PRINCE, dan Power Designer.

Use Case Diagram (Diagram Use Case)

Diagram use case merupakan pusat pemodelan perilaku sistem, subsistem, dan kelas. Diagram ini digunakan untuk mendeskripsikan apa yang seharusnya dilakukan oleh sistem. Diagram ini menyediakan cara mendeskripsikan pandangan eksternal terhadap sistem dan interaksi-interaksinya dengan dunia luar. Dengan cara ini, diagram use case

menggantikan diagram konteks pada pendekatan konvensional (Hariyanto, 2004). Diagram use case terdiri atas aktor, use case, dan hubungan ketergantungan, generalisasi, dan assosiasi, seperti pada Gambar 1.

Gambar 1 Contoh diagram use case.

Activity Diagram (Diagram Aktivitas)

Diagram aktivitas adalah diagram

flowchart yang diperluas yang menunjukkan aliran kendali satu aktivitas ke aktivitas lain. Diagram ini digunakan untuk memodelkan aspek dinamis sistem (Hariyanto, 2004).

Aktivitas adalah eksekusi yang berlangsung di state machine. Diagram aktivitas mendeskripsikan aksi-aksi dan hasilnya. Diagram ini berupa operasi-operasi dan aktivitas-aktivitas di use case (Gambar 2).

(13)

Gambar 3 Contoh diagram sequence.

dihubungkan dengan panah dari awal hingga akhir diagram aktivitas.

Sama halnya dengan diagram alir, diagram aktivitas pun memiliki simbol yang sama untuk menggambarkan keputusan. Keputusan digambarkan dengan intan, namun deskripsi kondisi yang menyertai keputusan diletakkan di luar simbol intan. Diagram aktivitas dapat menggambarkan konkurensi, yaitu satu atau lebih aktivitas yang berjalan secara bersamaan. Konkurensi diawali dengan sebuah garis tebal horizontal yang menjadi tempat keluarnya garis aktivitas. Konkurensi juga diakhiri dengan garis tebal horizontal. (Hendrik & Wahid, 2005).

Gambar 2 Contoh diagram aktivitas.

Sequence Diagram (Diagram Sequence)

Diagram sequence merupakan diagram yang mendeskripsikan komunikasi di antara objek-objek, meliputi pesan-pesan yang ada dan urutan munculnya pesan tersebut. (Hariyanto, 2004). Diagram ini digunakan untuk memodelkan skenario penggunaan (Gambar 3).

Skenario penggunaan adalah barisan kejadian yang terjadi selama satu eksekusi

sistem. Cakupan skenario dapat beragam, dari mulai semua kejadian di keseluruhan sistem atau hanya kejadian pada objek-objek tertentu. Skenario menjadi rekaman historis eksekusi sistem atau gagasan eksperimen eksekusi sistem yang diusulkan.

Class Diagram (Diagram Kelas)

Diagram kelas merupakan diagram yang paling umum dipakai dalam pemodelan berorientasi objek. Pemodelan kelas merupakan pemodelan paling utama di pendekatan berorientasi objek karena menunjukkan kelas-kelas yang ada di sistem dan hubungan antar kelas-kelas tersebut, atribut-atribut, dan kelas-kelas (Hariyanto, 2004).

Diagram kelas menunjukkan aspek statis sistem terutama untuk mendukung kebutuhan fungsional sistem. Kebutuhan ini berarti layanan-layanan yang harus disediakan sistem ke pengguna (user). Meskipun diagram kelas serupa dengan model data, namun kelas-kelas tidak hanya menunjukkan struktur informasi tetapi juga mendeskripsikan perilaku tiap kelas (Gambar 4).

Kelas dalam diagram kelas dapat secara langsung diimplementasikan di bahasa pemrograman berorientasi objek yang secara langsung mendukung bentukan kelas.

Gambar 4 Contoh diagram kelas.

Prototipe Perangkat Lunak

(14)

baik antara pelanggan dan pengembang sehingga pengembang mengetahui dengan benar apa yang diinginkan pelanggan. Prototipe ini juga menguntungkan pengembang dalam mengumpulkan informasi spesifik tentang kebutuhan informasi pelanggan (Kendall & Kendall, 2011).

Prototipe terbagi menjadi 4 jenis, yaitu

patched-up prototype, nonoperational prototype, first-of-a-series prototype, dan

selected features prototype (Kendall & Kendall, 2011). Patched-up prototype

merupakan sebuah prototipe yang memiliki fitur-fitur penting namun tidak efisien. Pengembalian dan penyimpanan informasi dalam prototipe ini tidak efisien karena program dibuat dengan cepat dengan lebih mengutamakan kemampuan prototipe bekerja daripada efisiensi program.

Nonoperational prototype merupakan sebuah prototipe yang dibuat saat pengkodean yang dibutuhkan oleh aplikasi terlalu mahal untuk dibentuk, namun tujuan sistem dapat diperoleh melalui prototipe masukan dan keluaran. Pemrosesan misalnya, karena tidak efisien dalam hal biaya dan waktu, tidak akan dimasukkan ke dalam prototipe. Namun, pelanggan masih dapat membuat keputusan utilitas sistem berdasarkan prototipe masukan dan keluaran sistem. (Kendall & Kendall, 2011).

First-of-a-series prototype merupakan sebuah prototipe yang dikembangkan dalam skala penuh untuk dilihat kemampuannya sebelum mengembangkan sistem yang sama. Prototipe ini berguna ketika banyak instalasi sistem informasi direncanakan. Model skala penuh ini memungkinkan pelanggan mengalami interaksi nyata dengan sistem yang baru dan memperkecil biaya penanganan masalah yang disebabkannya. Contohnya saat toko penjualan bermaksud untuk menggunakan electronic data interchange

(EDI) untuk memeriksa pengiriman supplier

di beberapa cabang, model skala penuh dapat dipasang di salah satu toko sehingga pelanggan dapat mencoba sistem terlebih dahulu sebelum sistem yang sama dipasang pada seluruh toko cabang (Kendall & Kendall, 2011).

Selected features prototype merupakan sebuah prototipe yang dibangun dengan beberapa menu penting dari semua menu yang akan dimiliki oleh sistem. Contohnya, sebuah sistem dikembangkan dengan 6 menu. Di dalam pengembangan prototipenya, hanya akan terdapat 3 menu yang dapat digunakan. Kemudian pengguna akan memberi umpan

balik kepada analis tentang kinerja sistem. Hal ini juga memungkinkan pengguna memberi masukan tentang fitur yang akan ditambah ke dalam sistem (Kendall & Kendall, 2011).

Stuctured Query Language (SQL)

SQL adalah sebuah bahasa nonprosedural tingkat tinggi dan berorientasi hasil untuk mengakses sistem pangkalan data relasional. Meskipun Q dalam SQL merupakan singkatan dari query, SQL lebih dari sekedar bahasa

query. Bahasa ini menyediakan semua

kemampuan pendefinisian dan pembaruan data yang diperlukan dalam setiap bahasa pangkalan data (O’Brien & Marakas, 2005).

Belakangan ini, SQL banyak digunakan baik sebagai bahasa pemrograman yang berdiri sendiri maupun digunakan dengan bahasa pemrograman lain, seperti C, C++, Java, PASCAL, dan lain-lain. SQL terdiri atas tiga subbahasa, yaitu Data Definition

Language (DDL), Data manipulation

Language (DML), dan Data Control

Language (DCL).

Ketiga subbahasa ini digunakan untuk masing-masing tujuan. DDL digunakan untuk membuat pangkalan data dan tabel serta memelihara struktur data. Subbahasa DML digunakan untuk mengakses dan menggali data dari pangkalan data (add, delete, update,

etc.). Subbahasa ketiga, DCL, digunakan untuk mengontrol akses ke pangkalan data sehingga sangat penting untuk keamanan sistem.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yang dapat dilihat pada Gambar 5. Tahapan umum dari penelitian ini terdiri atas 4 tahap utama, yaitu: (1) Analisis, (2) Desain, (3) Implementasi, dan (4) Pengujian dan evaluasi sistem.

Analisis Berorientasi Objek

Penelitian ini diawali dengan analisis berorientasi objek dengan menggunakan diagram UML sebagai alat pemodelan. Sybase Power Designer 15.3 merupakan CASE tools

(15)

sehinggal sulit untuk menemukan kembali informasi yang diinginkan.

Dari analisis permasalahan ini, kemudian diidentifikasi objek-objek apa saja yang berperan dalam sistem tersebut dan untuk selanjutnya dapat dikembangkan dan dirinci lebih dalam. Dalam tahapan ini, digunakan diagram use case untuk menggambarkan fungsionalitas sistem dari perspektif pengguna sehingga dapat diketahui dengan jelas cakupan dari sistem, aktor-aktor yang berperan dalam sistem, serta interaksi antara aktor dengan sistem.

Berdasarkan hasil analisis kebutuhan sebelumnya, kemudian ditentukan alur kerja sistem. Diagram alur kerja sistem ini digambarkan dengan diagram aktivitas dan diagram sequence untuk mengetahui urutan-urutan proses dari masing-masing use case.

Diagram aktivitas dibuat untuk menspesifikasikan aktivitas-aktivitas dalam diagram use case. Beberapa aktivitas yang menjadi sorotan utama akan dirinci dalam diagram-diagram aktivitas. Diagram aktivitas menunjukkan alur detail sebuah case pada organisasi, dari awal aktivitas hingga aktivitas selesai, serta proses-proses yang terlibat dalam aktivitas bersangkutan.

Pembentukan diagram sequence juga dilakukan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai sebuah respon dari suatu kejadian untuk menghasilkan output tertentu. Diagram sequence diawali dari apa yang menggerakkan aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara

internal, dan output apa yang dihasilkan. Diagram ini juga akan menampilkan pesan-pesan yang ada serta urutan pesan-pesan tersebut ditampilkan.

Desain Berorientasi Objek

Gambar 6 menunjukkan tahapan analisis dan desain berorientasi objek, dimana tahap analisis dapat dilakukan sampai pada pengembangan diagram sequence. Tahapan desain dimulai dengan membuat sebuah diagram kelas yang siap dikembangkan menjadi sistem yang diinginkan. Diagram kelas ini dibuat untuk membuat kelas-kelas yang mencakup seluruh bagian sistem dalam organisasi, sekaligus menjadi diagram utama dalam pengembangan sistem. Selanjutnya, tahapan implementasi dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program NetBeans 7.0.1.

Setelah semua diagram selesai dimodelkan, sebuah model data fisik (physical data model) dibangkitkan dari diagram kelas. Model data fisik ini menggambarkan struktur data yang akan dipakai sistem sebagai pangkalan data dalam pengembangannya. Model data fisik ini menjelaskan cara komputer memandang data, bahwa data tersimpan pada lokasi fisik sebagai berkas-berkas yang terpisah.

(16)

data dikembangkan dengan menggunakan XAMPP for Windows Version 1.7.0.

Implementasi

Implementasi sistem dalam penelitian ini menggunakan metodologi berorientasi objek. Dalam metodologi ini, fokus utama dalam implementasi sistem terletak pada hubungan antar objek-objek dalam pencapaian tujuan.

Sistem dikembangkan dengan menggunakan bahasa pemrograman Java dengan perangkat NetBeans IDE 7.0.1. Sistem dikembangkan setelah pembangkitan kode program Java dari diagram kelas. Pembangkitan kode Java dari diagram kelas ini akan menghasilkan kelas-kelas dasar sesuai dengan yang ada pada diagram kelas. Kelas-kelas hasil pembangkitan ini kemudian dikembangkan sesuai dengan kebutuhan sistem yang telah direncanakan di awal (Gambar 7).

Dalam penulisan program, penulis menggunakan metode MVC (Model-View-Controller). Metode ini memisahkan data (model) dari tampilan (view) dan bagaimana cara memprosesnya (controller). Proses pembuatan sistem secara lengkap digambarkan pada diagram Gambar 7.

Struktur Antarmuka Pengguna

Perancangan antarmuka pengguna bertujuan untuk menjembatani antara pengguna sistem dengan sistem secara efektif. Efektif dalam hal ini adalah siap digunakan dan sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Pengguna cenderung menilai sistem bukan dari fungsinya melainkan dari antarmuka penggunanya. Jika rancangan antarmuka sistem menarik, pengguna cenderung lebih mau menggunakan sistem, sebaliknya jika rancangan antarmuka sistem buruk, hal ini seringkali menjadi alasan pengguna untuk

tidak menggunakan sistem yang bersangkutan. Saat ini, antarmuka yang banyak digunakan dalam pengembangan perangkat lunak adalah GUI (Graphical User Interface).

Proses perancangan antarmuka sistem digambarkan pada Gambar 8. Proses perulangan yang terjadi menjelaskan bahwa proses-proses tersebut dilakukan hingga menghasilkan tampilan yang diinginkan oleh pengguna. Rancangan antarmuka harus bersifat user-centered, yaitu fokus pada pengguna sehingga keterlibatan pengguna dalam proses perancangan sangat dibutuhkan.

Gambar 8 Diagram perancangan antarmuka.

Struktur Input/Output

Masukan (input) merupakan bagian awal dimulainya sebuah proses informasi. Bahan mentah dari informasi adalah data yang terjadi dari transaksi-transaksi koperasi, seperti pembelian, penjualan, peminjaman, pembayaran iuran, pendaftaran anggota baru, dan lain-lain. Desain input terinci dimulai dari desain dokumen dasar sebagai penangkap masukan yang pertama kali. Jika dokumen dasar tidak dirancang dengan baik, kemungkinan masukan yang tercatat dapat salah.

Dokumen dasar (source document) merupakan formulir yang digunakan untuk menangkap data yang terjadi. Data yang sudah dicatat di dokumen dasar kemudian dimasukkan sebagai masukan ke sistem informasi untuk diolah.

Bentuk dari olahan masukan dilaporkan dalam bentuk tabel dan grafik atau bagan. Desain dialog layar terminal merupakan rancang bangun dari percakapan antara pemakai sistem (user) dengan komputer. Percakapan ini dapat terdiri atas proses pemasukan data ke sistem, penampilan keluaran informasi kepada pengguna, ataupun keduanya.

(17)

iReport yang telah dibenamkan pada program NetBeans. Struktur laporan ini terdiri atas judul laporan, isi laporan, dan tanggal pelaporan. Laporan ini ditampilkan oleh JasperReviewer, salah satu menu dari iReport 4.0.1. Tampilan ini ditampilkan dalam bentuk berkas PDF (.pdf) dan dapat dicetak sebagai berkas untuk koperasi. Sementara itu, struktur pelaporan pada sistem ini terbagi atas tiga, yaitu laporan berdasarkan waktu (historis, prediksi, dan status), laporan berdasarkan isi (rincian, ringkasan, dan pengecualian), dan gabungan dari keduanya (Gambar 9).

Laporan ini sebenarnya memuat data yang ada dalam pangkalan data. Untuk mengakses ke dalam pangkalan data, sebuah query

dimasukkan ke dalam laporan sesuai dengan yang dibutuhkan.

Pengujian dan Evaluasi Sistem

Pengujian merupakan bagian yang penting dalam siklus pengembangan sebuah perangkat lunak. Pengujian dilakukan untuk menjamin kualitas dan mengetahui kelemahan perangkat lunak yang kita kembangkan. Sebuah pengujian akan menjamin perangkat lunak yang dikembangkan memiliki kualitas baik yang dapat diandalkan. Pengujian dilakukan dengan metode black-box. Pengujian dengan metode ini berusaha menemukan kesalahan-kesalahan dalam kategori: fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang, kesalahan antarmuka, kesalahan struktur data atau akses pangkalan data eksternal, kesalahan kinerja, dan inisialisasi dan kesalahan terminasi. Pengujian dengan metode ini dilakukan karena lebih memudahkan penguji. Penguji tidak perlu mengetahui kode-kode program dan bahasa pemrograman yang digunakan pengembang, hanya memperhatikan apa yang masuk ke dalam sistem dan apa yang keluar dari sistem (Hariyanto, 2004). Penguji hanya seolah-olah bertindak sebagai pengguna akhir sistem dengan mencocokkan input dengan output

yang dihasilkan oleh sistem. Evaluasi sistem dilakukan oleh manusia. Sistem dinilai dari segi ketepatan dan kelengkapan sistem dalam mengakomodasi kebutuhan pengguna.

Lingkungan Pengembangan

Lingkungan pengembangan yang digunakan adalah sebagai berikut, perangkat lunak yang digunakan adalah Xammp Control Panel Version 2.5, NetBeans IDE 7.0.1, Sybase Power Designer 15.3, iReport 4.0.1, dan Microsoft Office 2007. Perangkat keras yang digunakan penulis adalah Processor

Intel Core 2 Duo (2.00 GHz) dan RAM berkapasitas 2038 MB.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Analisis Sistem Informasi Bisnis Koperasi Susu

Hasil identifikasi masalah menghasilkan sebuah use case yang mengandung 5 aktor dengan jumlah 15 aktivitas. Diagram use case

secara lengkap dapat dilihat pada Gambar 10. Diagram use case dalam Gambar 10 menunjukkan aktor-aktor yang terlibat dalam sistem serta kasus-kasus yang dapat dikerjakan oleh setiap aktor. Aktor-aktor ini merupakan bagian dari proses manajemen koperasi dalam menjalankan proses bisnisnya. Aktor-aktor tersebut adalah sebagai berikut, peternak, koperasi, armada besar, armada kecil, dan customer. Peternak dapat mengerjakan kasus-kasus sebagai berikut, mengantar susu ke pool, meminjam uang dari koperasi, membayar pinjaman ke koperasi, mengambil penghasilan dari koperasi, membayar iuran ke koperasi, dan mengambil iuran dari koperasi. Koperasi ini mampu melakukan aktivitas-aktivitas sebagai berikut, memberikan pinjaman ke peternak, membayarkan penghasilan peternak, mengolah susu, mengemas produk susu, menjual produk koperasi, dan mengelola data koperasi.

Hasil Desain Sistem Informasi Bisnis Koperasi Susu

Setelah dibuat sebuah diagram use case, beberapa diagram aktivitas dibuat untuk menunjukkan alur aktivitas yang terjadi dalam sistem. Terdapat 6 diagram aktivitas yang dibuat dalam penelitian ini. Setiap diagram aktivitas, memperlihatkan alur aktivitas yang terjadi dalam sistem.

(18)

Gambar 10 Diagram use case.

menerima permintaan dan masuk ke sistem menggunakan hak akses administrator. Jika proses login berhasil, maka sistem akan menampilkan halaman utama, kemudian dilanjutkan ke menu Transaksi, submenu Gaji, dan submenu Bayar Gaji. Setelah administrator masuk ke halaman submenu Bayar Gaji, sistem akan menampilkan data penghasilan peternak di perusahaan. Jumlah penghasilan seluruh peternak akan tampil, kemudian administrator membayarkan penghasilan peternak sesuai dengan data yang ada.

Sama halnya dengan diagram aktivitas TerimaGaji, diagram aktivitas BayarIuran dan BayarPinjaman juga memiliki alur aktivitas yang mirip. Pada Lampiran 2, kita dapat melihat proses peternak membayarkan iuran ke koperasi. Proses ini dimulai dengan mengajukan pembayaran iuran ke koperasi.

Administrator sistem akan masuk ke sistem menggunakan username dan

password. Setelah validasi login berhasil, adminstrator dapat masuk ke menu Transaksi, submenu Iuran, dan submenu Terima Iuran dari Peternak. Pada halaman ini, terdapat kolom isian yang aka diisikan oleh administrator terkait jumlah iuran yang akan dibayarkan peternak. Setelah pembayaran iuran selesai, sistem akan membaharui data iuran peternak pada pangkalan data.

Pada diagram aktivitas BayarPinjaman (Lampiran 3), administrator masuk ke menu Transaksi, submenu Pinjaman, dan submenu Terima Pembayaran Pinjaman. Pada tahap ini, sistem akan menampilkan data peminjaman yang dilakukan oleh peternak. Pembayaran pinjaman ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pelunasan dan pencicilan yang juga akan tampil pada halaman pembayaran pinjaman. Setelah menerima pembayaran dari peternak, administrator kemudian mengisikan kolom isian pada halaman pembayaran. Sistem akan membaharui data pinjaman pada pangkalan data. Diagram aktivitas lainnya, seperti MenambahPeternak (Lampiran 4), JualProduk (Lampiran 5), dan MenghapusCustomer (Lampiran 6) dapat dilihat pada daftar lampiran.

Gambar 11 Diagram sequence TambahPeternak.

Diagram sequence “TambahPeternak” (Gambar 11) menggambarkan proses interaksi dari administrator dengan sistem dan pesan-pesan apa saja yang disampaikan untuk menghasilkan sebuah output. Diagram ini diawali dari administrator yang membuka sistem dan pemasukan data peternak yang ingin ditambahkan. Pada tahap ini, sistem menyediakan tiga pilihan berbeda, yaitu “Reset”, “Batal”, dan “Submit”.

Tombol “Reset” akan mengosongkan semua kolom sehingga administrator bisa memasukkan data yang baru dalam kolom-kolom isian. Tombol “Batal” akan mengembalikan pengguna ke halaman utama, sedangkan tombol “Submit” akan menambahkan data peternak yang baru ke dalam pangkalan data diikuti oleh konfirmasi keberhasilan dari sistem. Diagram sequence

(19)

pada Lampiran 8, BayarGaji pada Lampiran 9, BeriPinjaman pada Lampiran 10.

Dalam pembentukan diagram kelas dalam penelitian ini, terdapat 8 kelas yang saling terhubung satu sama lain, dan satu kelas khusus, kelas Admin, yang akan menyimpan data admin yang mengelola sistem. Kelas-kelas yang terhubung tersebut adalah Kelas-kelas Peternak, kelas AntarSusu, kelas Pinjaman,

kelas TransaksiGaji, kelas PembayaranPinjaman, kelas Customer, kelas

Penjualan, dan kelas Produk. Setiap kelas memiliki atribut dan metode yang berbeda-beda, contohnya kelas Peternak dan kelas Pinjaman. Kedua kelas ini memiliki atribut dan metode sesuai dengan kebutuhan pengembangan kelas itu sendiri. Gambar kedua kelas ini dapat dilihat pada Gambar 12. Struktur diagram kelas secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 11.

Gambar 12 (a) Kelas Peternak dan (b) Kelas Pinjaman.

Hasil Desain Pangkalan Data Sistem Informasi Bisnis Koperasi Susu

Hasil ekstraksi dari model data fisik (PDM) pada Lampiran 12 menghasilkan sebuah pangkalan data yang memuat 10 tabel sesuai dengan jumlah kelas terhubung dalam diagram kelas, sebagai berikut:

1 antarsusu, 2 customer,

3 pembayaranpinjaman, 4 penjualan,

5 peternak, 6 pinjaman, 7 produk, dan 8 transaksigaji.

Sebuah tabel khusus “akunadmin” juga dibangkitkan sebagai tabel yang akan menampung data administrator sistem. Semua data admin yang mempunyai hak akses disimpan dalam tabel ini. Tabel 1 menunjukkan struktur pangkalan data tabel Transaksi Gaji. Struktur pangkalan data

keseluruhan tabel dalam sistem dapat dilihat dalam Lampiran 13.

Setiap tabel yang dirancang akan menampung setiap data masukan yang dimasukkan melalui aplikasi ataupun secara manual ke dalam pangkalan data. Untuk tabel ‘akunadmin’, kata kunci untuk setiap admin akan disimpan di dalam kolom ‘KataKunci’ dalam bentuk hash code untuk menjaga keamanan sistem.

Data awal dalam penelitian ini merupakan data yang dirancang sendiri sesuai dengan kebutuhan aplikasi. Data tersebut terdiri atas data peternak, pelanggan, produk, peminjaman, penghasilan, penjualan, iuran, dan penghasilan.

Tabel 1 Stuktur pangkalan data tabel TransaksiGaji

Field Type Nu

ll Defa ult Com ment MI ME

KodePayroll int(11) No - - -

KodePeternak int(11) No - - -

JumlahGaji int(11) No - - -

TglTransaksi datetime No - - -

Prototipe Sistem Informasi Bisnis Koperasi Susu

Hasil ekstraksi diagram kelas kemudian menghasilkan sebuah model data fisik (physical data model). Dalam PDM (physical data model) ini, terdapat struktur pangkalan data yang merupakan pembangkitan dari kelas-kelas dalam diagram kelas. Struktur ini tergambar seperti diagram kelas. Setiap kelas dalam diagram kelas merepresentasikan sebuah tabel dalam PDM dan setiap atribut kelas merepresentasikan sebuah kolom.

Diagram kelas yang telah dimodelkan juga menghasilkan berkas-berkas Java (.java) yang siap dikembangkan dengan menggunakan program NetBeans 7.0.1. Berkas-berkas Java yang dihasilkan ini adalah kelas-kelas yang siap dikembangkan lebih lanjut. Kelas-kelas tersebut adalah kelas peternak, pinjaman, antarsusu, transaksigaji, pembayaranpinjaman, customer, penjualan, dan produk. Pembangkitan berkas-berkas Java ini dapat dilihat dalam Gambar 13.

(20)

Gambar 15 Antarmuka halaman utama.

Gambar 14 Antarmuka halaman

login.

Antarmuka Sistem Informasi Bisnis Koperasi Susu

Antarmuka sistem informasi bisnis koperasi susu ini terdiri atas perintah-perintah untuk melakukan aktivitas pada koperasi, termasuk peminjaman, penjualan, transaksi gaji, serta laporan-laporan yang dapat dicetak dari menu “Laporan”. Di awal eksekusi program, sistem akan mengeluarkan antarmuka untuk melakukan proses login

(Gambar 14). Sebuah username dan password

dibutuhkan untuk masuk ke dalam sistem. Kesalahan proses login akan menampilkan peringatan yang menyatakan kesalahan

username atau password. Pada bagian awal sistem ini, administrator lama juga bisa menambah seorang administrator baru agar dapat mengakses sistem. Terdapat tombol ‘Daftar’ yang dapat digunakan pada bagian ini.

Setelah berhasil masuk ke sistem melalui login yang benar, sistem akan menampilkan halaman utama yang menampilkan beberapa menu yang dapat digunakan untuk proses bisnis pada koperasi (Gambar 15). Menu-menu tersebut adalah: Berkas, Peternak, Customer, Produk, Transaksi, dan Laporan. Di dalam menu-menu ini, terdapat beberapa submenu yang akan melayani proses bisnis koperasi.

Pada menu “Peternak”, “Customer”, dan “Produk”, terdapat submenu yang sama pada ketiga menu ini, yaitu submenu untuk

menampilkan semua data, menambah data baru, mengubah data pada pangkalan data, cari data menurut kata kunci tertentu, menghapus data yang ada dalam pangkalan data, dan menghitung jumlah data yang ada pada pangkalan data. Pada Gambar 16 dan Gambar 17, terdapat antarmuka pencarian peternak dan antarmuka untuk menambah

customer.

Gambar 16 Antarmuka cari peternak.

Pada halaman Cari Peternak ini, pengguna dapat mencari peternak sesuai dengan kode pencarian yang tersedia. Terdapat 7 kode pencarian yang dapat digunakan untuk mencari peternak, yaitu Kode Peternak, Nama Peternak, Alamat, Kota, Jumlah Iuran, Total Susu Disetor, dan Total Penghasilan. Jika kita tidak memasukkan kode pencarian apapun, maka sistem akan mengembalikan semua data peternak yang terdapat dalam pangkalan data. Jika kita mencari peternak sesuai kode pencarian yang tersedia, sistem akan mengembalikan data peternak sesuai dengan yang dicari menurut kode pencarian.

Di dalam antarmuka Tambah Customer, pengguna dapat menambah customer dengan memasukkan data yang dibutuhkan sistem. Kode Customer tidak dapat ditambahkan dari antarmuka sistem karena kode ini secara otomatis dibangkitkan oleh sistem dengan penambahan angka “1” dari Kode Customer sebelumnya.

(21)

Struktur Input/Output dan Pelaporan Sistem Informasi Bisnis Koperasi Susu

Masukan yang diproses oleh sistem diperoleh melalui kotak teks (text box) yang tersedia dalam antarmuka sistem atau dari sebuah combo box yang memungkinkan pengguna sistem memasukkan masukan dengan memilih data sesuai dengan yang diinginkan. Seperti pada Gambar 18, terdapat antarmuka penjualan produk yang membutuhkan masukan “Jumlah Beli” dan masukan “Kode Customer”. Setiap transaksi penjualan membutuhkan kedua masukan ini untuk menghasilkan sebuah transaksi penjualan yang disimpan ke dalam pangkalan data. Contoh lain, jika pengguna sistem (dalam hal ini administrator koperasi) menginginkan penambahan data peternak, maka administrator harus mengetikkan masukan pada kotak teks yang tersedia, yaitu Nama Peternak, Alamat Peternak, Kota, dan Iuran Awal Peternak. Masukan inilah yang akan diproses oleh sistem untuk disimpan ke dalam pangkalan data.

Gambar 18 Struktur masukan pada layar.

Masukan-masukan yang diproses oleh sistem ini akan menghasilkan keluaran yang diharapkan pengguna sistem. Keluaran dari sistem ini berupa data dan informasi yang terkait dengan proses bisnis koperasi dan manajemennya, termasuk para peternak dan

pelanggannya. Untuk penambahan peternak,

customer, dan produk, hasil penambahan ini akan secara langsung ditambahkan ke pangkalan data, dan bisa ditampilkan dalam bentuk tabel. Proses pengubahan dan penghapusan (peternak, customer, dan produk) juga akan secara langsung dibaharui dalam pangkalan data. Proses pencarian juga ditampilkan dalam bentuk tabel, dimana tabel akan menampilkan hasil pencarian sesuai dengan kata kunci yang dimasukkan oleh pengguna sistem.

Pada Gambar 19, masukan dalam proses pencarian adalah kata kunci “Bogor” yang dimasukkan pada kotak teks “Kota”. Sistem kemudian akan mencari data peternak yang berdomisili di Kota Bogor. Hasil keluaran yang dikeluarkan oleh sistem merupakan tampilan berbentuk tabel yang berisi data dan informasi yang diinginkan oleh pengguna sistem.

Gambar 19 Struktur keluaran proses pencarian peternak.

Laporan-laporan yang dibuat adalah laporan berdasarkan isi (rincian, ringkasan, dan pengecualian) seperti laporan peternak sesuai kota, laporan peternak pengecualian kota, laporan seluruh peternak, laporan

customer sesuai kota, laporan customer pengecualian kota, laporan seluruh customer, laporan produk, laporan peminjaman, laporan penggajian, laporan pembelian, dan laporan penjualan. Laporan-laporan transaksi seperti peminjaman, penggajian, pembelian, dan penjualan juga dapat ditampilkan sebagai laporan yang berbasis waktu. Laporan-laporan ini dikeluarkan dalam bentuk PDF (.pdf) dan dapat dicetak sebagai keluaran dari sistem.

(22)

Gambar 20 Contoh desain laporan peternak berdasarkan kota.

Gambar 21 Contoh laporan peternak berdasarkan kota setelah eksekusi.

anggota baru, penggajian peternak, peminjaman, pembayaran iuran, dan lain-lain.

Pada Gambar 20, terdapat contoh desain laporan yang dirancang dalam program NetBeans dengan menggunakan plugin

iReport 4.0.1. Contoh desain ini menggambarkan desain laporan peternak berdasarkan kota domisili. Saat dieksekusi, laporan ini akan menampilkan laporan sesuai dengan domisili peternak. Kota domisili diisikan ketika program dijalankan pada sebuah kotak masukan query. Laporan hasil eksekusi desain tersebut dapat dilihat pada Gambar 21 (query masukan: “Bogor”). Contoh laporan lain dapat dilihat dalam daftar lampiran, laporan pengecualian customer

(Lampiran 14), laporan pembelian bulanan (Lampiran 15), laporan penggajian (Lampiran 16), dan laporan produk (Lampiran 17).

Pengujian Sistem Informasi Bisnis Koperasi Susu

Pengujian dengan metode black box yang dilakukan menunjukkan hasil yang baik pada sistem. Pengujian sistem yang dimulai dari fungsi login tidak menemui kesalahan-kesalahan sintaks pada sistem. Pengujian yang dilanjutkan pada menu-menu sistem juga menunjukkan hasil yang baik dengan tidak adanya kesalahan-kesalahan yang terjadi pada

sistem. Rencana pengujian sistem dilakukan seperti dalam Tabel 2.

Tabel 2 Rencana pengujian informasi bisnis koperasi susu

Kelas Uji Butir Uji Tingkat

Pengujian Jenis Penguji an Pengujian Login Pengecekan pengguna yang telah terdaftar

Sistem Black

Box Pengujian Pemasukan Data Pemasukan data ke sistem

Modul Black

Box

Pengujian kelas uji login ini merupakan pengujian untuk administrator sistem. Berikut ini merupakan tabel hasil pengujian login

pada sistem informasi bisnis koperasi susu yang dikembangkan.

Tabel 3 Hasil pengujian form login

Kasus dan Hasil Uji (Data Normal) Data

Masukan Harapan Pengamatan Kesimpulan

ID admin:

admin Kata Kunci: 12345

Tercantum pada text box Dapat mengisi login sesuai yang diharapkan [x] Diterima [ ] Ditolak

Klik “Masuk” Dapat masuk ke menu utama Tombol “Masuk” dapat berfungsi sesuai harapan [x] Diterima [ ] Ditolak Klik tanda “Close” Dapat keluar dari form login Tombol keluar dapat berfungsi sesuai harapan [x] Diterima [ ] Ditolak Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)

Data Masukan

Harapan Pengamatan Kesimpulan

ID Admin: adnim Kata Kunci: 123456 Tidak dapat login

Login gagal [x] Diterima [ ] Ditolak

(23)

Tabel 4 Hasil pengujian pemasukan data

Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Skenario Case Test Hasil yang

Diharapkan Hasil Pengujian (OK/NOK) Koperasi membeli susu dari Peternak . Klik menu Transaksi, Submenu Pembelian, klik Beli Susu dari Peternak. Di halaman pembelian susu, masukkan data pembelian. Jika tombol Hitung diklik, maka Total Harga akan tampil. Jika tombol Batal diklik, sistem kembali ke halaman utama. Jika tombol Submit diklik, sistem akan menyimpan data. OK

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah): Masukan Jumlah Susu atau Harga kosong atau lebih kecil sama dengan 0.

Skenario Case Test Hasil yang

Diharapkan Hasil Pengujian (OK/NOK) Koperasi membeli susu dari Peternak . Klik menu Transaksi, Submenu Pembelian, klik Beli Susu dari Peternak. Di halaman pembelian susu, masukkan data pembelian. Jika tombol Hitung diklik, maka Total Harga akan tampil. Jika tombol Batal diklik, sistem kembali ke halaman utama. Jika tombol Submit diklik, sistem tidak akan menyimpan data dan menampilk an pesan kesalahan. OK

Hasil pengujian sistem keseluruhan ditampilkan pada Lampiran 18. Pengujian dilakukan dengan memeriksa menu pada sistem satu per satu dengan data uji yang benar dan data uji yang salah.

Dari hasil pengujian dengan kasus uji

sample ini, dapat disimpulkan bahwa sistem bebas dari kesalahan sintaks dan secara fungsional dapat menjalankan fungsi sesuai dengan yang diharapkan.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan diagram UML sebagai metode analisis dan desain berorientasi objek cukup baik dan efisien. Hal ini terbukti dengan mudahnya analisis kebutuhan pengguna yang langsung menerjemahkan permasalahan di dunia nyata ke dalam diagram use case. Proses desain prototipe sistem juga dimudahkan dengan membuat diagram aktivitas, diagram sequence dan diagram kelas dari acuan diagram use case. Kemudahan dalam ekstraksi-ekstraksi diagram-diagram UML ke dalam kelas-kelas Java juga sangat memudahkan pengembang dalam integrasi sistem.

Saran

Hal yang dapat dikembangkan lebih lanjut mengenai penelitian ini adalah membuat aplikasi berbasis web sehingga siap digunakan secara online oleh koperasi sebagai prototipe yang lebih lengkap dan siap digunakan.

DAFTAR PUSTAKA

Alavi M. 1984. An Assessment of the Prototyping Approach to Information System Development. Journal of Association for Computing Machinery.

27 (6): 556-600.

Azoff M, Charlesworth I. The New Business Intelligence. A European Perspective. Butler Group, White Paper.

Hariyanto B. 2004. Rekayasa Sistem

Berorientasi Objek. Bandung:

Informatika.

Hall JA. 2001. Sistem Informasi Akuntansi.

Jakarta: Salemba Empat.

Hendrik, Wahid F. 2005. Pengembangan Learning Management System. Jurnal Media Informatika. 3 (1): 69-82.

Kendall KE, Kendall JE. 2011. Systems Analysis and Design. Ed ke-8. New Jersey: Prentice Hall.

McFadden F, Hoffer JA, Prescott M. 1998.

(24)

Nugroho S. 2009. Rekayasa Perangkat Lunak

Menggunakan UML dan Java.

Yogyakarta: Penerbit Andi.

O’Brien J, Marakas G. 2007. Introduction to Information Sistem. Ed ke-13. New York: McGraw-Hill.

Ojo A, Estevez E. Object-Oriented Analysis and Design with UML. Training Course. e-Macao Report 19. Version 1.0, October 2005.

Rainer R, Turban E, Potter R. 2007.

Introduction to Information System: Supporting and Transforming Business.

(25)

Lampiran 18 Hasil lengkap pengujian sistem

Hasil Pengujian Pembelian Susu

No. Skenario Case Test Nilai Input Hasil Yang Diharapkan Hasil Pengujian

(OK/NOK) 1. Koperasi membeli susu

dari Peternak.

Klik menu “Transaksi”. Klik Submenu “Pembelian”.

Pada Submenu “Pembelian”, klik “Beli Susu dari Peternak”.

Pada halaman pembelian susu, masukkan data pembelian, meliputi: Kode Peternak (pilih dari dropdown list).

Nama Peternak (Otomatis terisi). Masukkan Jumlah Susu (Liter). Masukkan Harga Susu.

Total Harga (terisi jika tombol “Hitung” diklik, dan wajib diisi).

BENAR Jika tombol “Hitung” diklik, maka Total Harga ditampilkan dari perkalian Jumlah Susu dengan Harga Susu.

Jika tombol “Batal” diklik, maka sistem akan kembali ke halaman utama.

Jika tombol “Submit” diklik, sistem akan menyimpan data dan menampilkan pesan konfirmasi “Transaksi Berhasil”.

OK

2 Koperasi membeli susu dari Peternak.

Klik menu “Transaksi”. Klik Submenu “Pembelian”.

Pada Submenu “Pembelian”, klik “Beli Susu dari Peternak”.

Pada halaman pembelian susu, masukkan data pembelian, meliputi: Kode Peternak (pilih dari dropdown list).

Nama Peternak (Otomatis terisi). Masukkan Jumlah Susu (Liter). Masukkan Harga Susu.

Total Harga (terisi jika tombol “Hitung” diklik, dan wajib diisi).

SALAH (Masukan “Jumlah Susu” atau “Harga” Kosong atau Negatif atau Nol).

Jika tombol “Hitung” diklik, maka Total Harga ditampilkan dari perkalian Jumlah Susu dengan Harga Susu.

Jika tombol “Batal” diklik, maka sistem akan kembali ke halaman utama dan tidak menyimpan data pembelian.

Jika tombol “Submit” diklik dan masukan jumlah susu atau harga kosong, sistem tidak akan menyimpan data dan menampilkan pesan kesalahan “Masukan tidak valid“ dan jika jumlah susu atau harga negatif atau nol, menampilkan pesan kesalahan “Jumlah susu tidak boleh negatif atau nol!”.

(26)

Lampiran 18 Lanjutan

Hasil Pengujian Peminjaman

No. Skenario Case Test Nilai Input Hasil Yang Diharapkan Hasil Pengujian

(OK/NOK) 1. Peternak meminjam uang

dari Koperasi.

Klik menu “Transaksi”. Klik Submenu “Pinjaman”. Pada Submenu “Pinjaman”, klik “Beri Pinjaman”.

Pada halaman peminjaman, masukkan data peminjaman, meliputi:

Kode Peternak (pilih dari

dropdown list).

Nama Peternak (Otomatis terisi). Jumlah Pinjaman (Wajib diisi).

BENAR Jika tombol “Batal” diklik, maka sistem akan kembali ke halaman utama dan tidak akan menyimpan data pinjaman.

Jika tombol “Submit” diklik, sistem akan menyimpan data dan menampilkan pesan konfirmasi “Transaksi Berhasil”.

OK

2 Peternak meminjam uang dari Koperasi.

Klik menu “Transaksi”. Klik Submenu “Pinjaman”. Pada Submenu “Pinjaman”, klik “Beri Pinjaman”.

Pada halaman peminjaman, masukkan data peminjaman, meliputi:

Kode Peternak (pilih dari

dropdown list).

Nama Peternak (Otomatis terisi). Jumlah Pinjaman (Wajib diisi).

SALAH (Masukan “Jumlah Pinjaman” Kosong atau Negatif atau Nol).

Jika tombol “Hitung” diklik, maka Total Harga ditampilkan dari perkalian Jumlah Susu dengan Harga Susu.

Jika tombol “Batal” diklik, maka sistem akan kembali ke halaman utama.

Jika tombol “Submit” diklik dan masukan Jumlah Pinjaman kosong, sistem tidak akan menyimpan data dan menampilkan pesan kesalahan “Masukan tidak valid“ dan jika jumlah susu atau harga negatif, menampilkan pesan kesalahan “Jumlah susu tidak boleh negatif atau nol!”.

(27)

Lampiran 18 Lanjutan

Hasil Pengujian Pembayaran Pinjaman

No. Skenario Case Test Nilai Input Hasil Yang Diharapkan Hasil Pengujian

(OK/NOK)

1. Peternak membayar

pinjaman ke koperasi.

Klik menu “Transaksi”. Klik Submenu “Pinjaman”. Pada Submenu “Pinjaman”, klik “Terima Pembayaran Pinjaman”. Pada halaman pembayaran pinjaman, terdapat 2 pilihan pembayaran, yaitu Lunasi dan Cicil.

Jika peternak ingin melunasi pinjaman, masukkan data pembayaran pinjaman, meliputi: Kode Pinjaman (pilih dari

dropdown list).

Nama Peternak (Otomatis terisi). Tanggal Jatuh Tempo (Otomatis terisi).

Jika peternak ingin mencicil pinjaman, satu masukan lagi harus diisi, yaitu Jumlah Cicil (Wajib diisi).

BENAR Jika tombol “Batal” diklik, maka sistem akan kembali ke halaman utama dan tidak akan menyimpan data pinjaman.

Jika tombol “Lunasi” diklik, sistem akan membarui data peminjaman dan menampilkan pesan konfirmasi “Transaksi Berhasil”.

Jika tombol “Cicil” diklik, sistem akan membarui data peminjaman dan menampilkan pesan konfirmasi “Transaksi Berhasil”.

OK

2 Peternak membayar

pinjaman ke koperasi.

Klik menu “Transaksi”. Klik Submenu “Pinjaman”. Pada Submenu “Pinjaman”, klik

SALAH (Masukan “Jumlah

Jika tombol “Batal” diklik, maka sistem akan kembali ke halaman utama dan tidak akan menyimpan data pinjaman.

(28)

“Terima Pembayaran Pinjaman”. Pada halaman pembayaran pinjaman, terdapat 2 pilihan pembayaran, yaitu Lunasi dan Cicil.

Jika peternak ingin melunasi pinjaman, masukkan data pembayaran pinjaman, meliputi: Kode Pinjaman (pilih dari

dropdown list).

Nama Peternak (Otomatis terisi). Tanggal Jatuh Tempo (Otomatis terisi).

Jika peternak ingin mencicil pinjaman, satu masukan lagi harus diisi, yaitu Jumlah Cicil (Wajib diisi).

Cicilan” Kosong atau melebihi sisa pinjaman atau <= 0).

Jika tombol “Lunasi” diklik, sistem akan membarui data peminjaman dan menampilkan pesan konfirmasi “Transaksi Berhasil”.

Jika tombol “Cicil” diklik dan “Jumlah Cicil” kosong, sistem tidak akan membarui data peminjaman dan menampilkan pesan kesalahan “Masukan tidak valid!”. Jika “Jumlah Cicil” negatif atau nol, sistem tidak akan membarui data peminjaman dan menampilkan pesan kesalahan “Jumlah cicilan tidak boleh melebihi jumlah sisa pinjaman atau kurang dari sama dengan nol”.

No. Skenario Case Test Nilai Input Hasil Yang Diharapkan Hasil Pengujian

(29)

Lampiran 18 Lanjutan

Hasil Pengujian Pembayaran Gaji

No. Skenario Case Test Nilai Input Hasil Yang Diharapkan Hasil Pengujian

(OK/NOK) 1. Koperasi membayar gaji

peternak.

Klik menu “Transaksi”. Klik Submenu “Gaji”.

Pada Submenu “Gaji”, klik “Bayar Gaji”.

Pada halaman pembayaran gaji ini, masukkan data pembayaran gaji, meliputi:

Kode Peternak (pilih dari

dropdown list).

Nama Peternak (Otomatis terisi). Total Penghasilan Peternak (Otomatis terisi).

BENAR Jika tombol “Batal” diklik, maka sistem akan kembali ke halaman utama dan tidak akan menyimpan data penghasilan.

Jika tombol “Ambil” diklik, sistem akan membarui data penghasilan peternak dan menampilkan pesan konfirmasi “Transaksi Berhasil”.

(30)

Lampiran 18 Lanjutan

Hasil Pengujian Penyetoran Iuran ke Koperasi

No. Skenario Case Test Nilai Input Hasil Yang Diharapkan Hasil Pengujian

(OK/NOK) 1. Peternak menyetor iuran

ke koperasi.

Klik menu “Transaksi”. Klik Submenu “Iuran”.

Pada Submenu “Iuran”, klik “Terima Iuran dari Peternak”. Pada halaman penyetoran iuran, masukkan data penyetoran iuran, meliputi:

Kode Peternak (pilih dari

dropdown list).

Nama Peternak (Otomatis terisi). Jumlah Iuran Peternak (Otomatis terisi).

Masukkan Iuran yang Ditambahkan (Wajib diisi).

BENAR Jika tombol “Batal” diklik, maka sistem akan kembali ke halaman utama dan tidak akan menyimpan data iuran.

Jika tombol “Submit” diklik, sistem akan membarui data iuran dan menampilkan pesan konfirmasi “Transaksi Berhasil”.

OK

2 Peternak menyetor iuran ke koperasi.

Klik menu “Transaksi”.

Klik Submenu “Iuran”. Klik “Terima Iuran dari Peternak”. Masukkan data penyetoran iuran, meliputi:

Kode Peternak (pilih dari

dropdown list).

Nama Peternak (Otomatis terisi). Jumlah Iuran Peternak (Otomatis terisi).

Masukkan Iuran yang Ditambahkan (Wajib diisi).

SALAH (Masukan “Iuran yang Ditambahkan” Kosong atau Negatif atau Nol).

Jika tombol “Batal” diklik, maka sistem akan kembali ke halaman utama dan tidak akan menyimpan data iuran.

Jika tombol “Submit” diklik dan data masukan “Iuran” kosong, sistem tidak akan menyimpan data iuran dan menampilkan pesan kesalahan “Masukan tidak valid!”. Jika masukan “Iuran” negatif atau nol, sistem tidak akan menyimpan data iuran dan menampilkan pesan “Jumlah iuran tambahan tidak boleh negatif atau nol.”.

(31)

Lampiran 18 Lanjutan

Hasil Pengujian Pengambilan Iuran

No. Skenario Case Test Nilai Input Hasil Yang Diharapkan Hasil Pengujian

(OK/NOK) 1. Peternak mengambil iuran

dari koperasi.

Klik menu “Transaksi”. Klik Submenu “Iuran”.

Pada Submenu “Iuran”, klik “Ambil Iuran oleh Peternak”. Pada halaman pengambilan iuran, masukkan data pengambilan iuran, meliputi:

Kode Peternak (pilih dari

dropdown list).

Nama Peternak (Otomatis terisi). Jumlah Iuran Peternak (Otomatis terisi).

Masukkan Iuran yang Diambil (Wajib diisi).

BENAR Jika tombol “Batal” diklik, maka sistem akan kembali ke halaman utama dan tidak akan membarui data iuran.

Jika tombol “Submit” diklik, sistem akan membarui data iuran dan menampilkan pesan konfirmasi “Transaksi Berhasil”.

OK

2 Peternak mengambil iuran dari koperasi.

Klik menu “Transaksi”.

Klik Submenu “Iuran”. Klik “Ambil Iuran oleh Peternak”. Pada halaman pengambilan iuran, masukkan data pengambilan iuran, meliputi:

Kode Peternak (pilih dari

dropdown list).

Nama Peternak (Otomatis terisi). Jumlah Iuran Peternak (Otomatis terisi).

Masukkan Iuran yang Diambil (Wajib diisi). SALAH (Masukan “Iuran yang Diambil” Kosong atau Negatif atau Nol).

Jika tombol “Batal” diklik, maka sistem akan kembali ke halaman utama dan tidak akan membarui data iuran.

Jika tombol “Submit” diklik dan data masukan “Iuran” kosong, sistem tidak akan menyimpan data iuran dan menampilkan pesan kesalahan “Masukan tidak valid!”. Jika masukan “Iuran” negatif atau nol, sistem tidak akan membarui data iuran dan menampilkan pesan “Tidak bisa mengambil iuran melebihi jumlah iuran atau bernilai kurang dari sama dengan nol.”.

(32)

Lampiran 18 Lanjutan

Hasil Pengujian Penjualan Produk

No. Skenario Case Test Nilai Input Hasil Yang Diharapkan Hasil Pengujian

(OK/NOK) 1. Koperasi menjual produk. Klik menu “Transaksi”.

Klik Submenu “Penjualan”. Pada Submenu “Penjualan”, klik “Jual Produk”.

Pada halaman jual produk, masukkan data penyetoran iuran, meliputi:

Kode Customer (pilih dari

dropdown list).

Nama Customer (Otomatis terisi). Kode Produk (pilih dari

dropdown list).

Nama Produk (Otomatis terisi). Harga Satuan (Otomatis terisi). Stok (Otomatis terisi).

Jumlah Beli (Wajib diisi). Harga Total (Otomatis terisi).

BENAR Jika tombol “Batal” diklik, maka sistem akan kembali ke halaman utama dan tidak akan menyimpan data iuran.

Jika tombol “Hitung” diklik, maka sistem akan menghitung dan menampilkan hasil perkalian “Harga Satuan” dengan “Jumlah Beli”.

Jika tombol “Submit” diklik, sistem akan membarui data produk dan menampilkan pesan konfirmasi “Transaksi Berhasil”.

OK

2 Koperasi menjual produk. Klik menu “Transaksi”. Klik Submenu “Penjualan”. Pada Submenu “Penjualan”, klik “Jual Produk”.

Pada halaman jual produk, masukkan data penyetoran iuran, meliputi:

Kode Customer (pilih dari

dropdown list).

SALAH (Masukan “Jumlah Beli” Kosong atau Negatif atau Nol).

Jika tombol “Batal” diklik, maka sistem akan kembali ke halaman utama dan tidak akan menyimpan data iuran.

Jika tombol “Hitung” diklik, maka sistem akan menghitung dan menampilkan hasil perkalian “Harga Satuan” dengan “Jumlah Beli”.

Jika tombol “Submit” diklik dan data masukan “Jumlah Beli” kosong, sistem

(33)

Nama Customer (Otomatis terisi). Kode Produk (pilih dari

dropdown list).

Nama Produk (Otomatis terisi). Harga Satuan (Otomatis terisi). Stok (Otomatis terisi).

Jumlah Beli (Wajib diisi). Harga Total (Otomatis terisi).

tidak akan menyimpan data produk dan menampilkan pesan kesalahan “Masukan tidak valid!”. Jika masukan “Jumlah Beli” negatif atau nol, sistem tidak akan menyimpan data produk dan menampilkan pesan “Jumlah Beli tidak boleh melebihi stok atau kurang dari sama dengan nol.”.

No. Skenario Case Test Nilai Input Hasil Yang Diharapkan Hasil Pengujian

(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)

Lampiran 7 Diagram sequence UbahPeternak

(42)

Lampiran 9 Diagram sequence BayarGaji

(43)
(44)
(45)
(46)
(47)

Lampiran 14 Laporan pengecualian customer

Lampiran 15 Laporan pembelian bulanan

(48)
(49)

3

ABSTRACT

EKO SIPRAPUA SIJABAT. Business Information System Analysis and Design in a

Dairy Cooperation with UML (Unified Modelling Language). Supervised by TAUFIK

DJATNA and MUSHTHOFA.

This work proposes an application for business information system in a cooperation of

diary enterprise. UML (Unified Modelling Language) diagrams were deployed to analyze

and design all requirements in the development by using a CASE (Computer-Aided

Software Engineering) tool called Sybase Power Designer 15.3. The object oriented

analysis was conducted by creating use case diagram, activity diagram, and sequence

diagram. The designing process was conducted by creating a class diagram from the

diagrams which are already created in the analysis. The main diagram in this research was

the class diagram from which the PDM (Physical Data Model) would be generated. From

this PDM, a database was generated as the inputs to this application. This system was

developed by using NetBeans with MVC method, which separates the system into three

components, which are the model, the view, and the controller. This system could

produce reports which were generated by plug-in iReport 4.0.1. These reports are sales

report, farmers report, customers report, loans report, purchasing report, remuneration

report, and products report. System testing was conducted by black-box method by

inputting some samples of data to the system by the user. This system should be able to

manage sales data, loans data, products data, farmers data, and other transactions data.

(50)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sebuah organisasi (dalam hal ini koperasi) memiliki kegiatan manajemen, baik yang berkaitan dengan sumber daya manusia, keuangan, dan juga kegiatan manajerial lainnya. Jumlah dan perubahan data yang berlangsung secara rutin maupun tak tentu memerlukan sebuah pengelolaan yang baik. Kegiatan-kegiatan manajemen dalam koperasi menghasilkan dan memerlukan dukungan data dan informasi yang tidak sedikit jumlah dan ragamnya.

Di samping itu, perkembangan teknologi informasi di era globalisasi saat ini menyebabkan peningkatan kebutuhan informasi dalam bidang bisnis untuk menentukan kemajuan sebuah perusahaan (Kendall & Kendall, 2011). Informasi ini dapat diperoleh melalui sebuah proses sistem informasi. Oleh karena itu, sebuah institusi membutuhkan sebuah sistem informasi yang memberikan informasi-informasi yang dibutuhkan.

Dalam aplikasi-aplikasi bisnis, metodologi-metodologi pengembangan aplikasi yang menggunakan bahasa pemrograman terstruktur kurang dapat beradaptasi dengan kebutuhan dan harapan pengguna (user’s needs and expectations). Hal ini mendorong para pengembang memerlukan metodologi dan perkakas-perkakas (tools) yang lebih sesuai. Salah satu metodologi yang paling sering digunakan ialah UML (Unified Modelling Language) yang mampu mengadaptasi maraknya penggunaan bahasa pemrograman berorientasi objek (OOP) (Nugroho, 2009).

Dengan alasan di atas, penulis akhirnya melakukan sebuah penelitian untuk menganalisis dan merancang sebuah sistem informasi dengan metodologi berorientasi objek yang mudah diinovasi sewaktu-waktu.

Sistem informasi bisnis yang akan dikembangkan ini merupakan sebuah prototipe siste

Gambar

Gambar 1  Contoh diagram use case.
Gambar 3  Contoh diagram sequence.
Gambar 5  Metodologi penelitian.
Gambar 8  Diagram perancangan antarmuka.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetahui adanya pengaruh permainan tradisional galah asin terhadap karakter anak usia 5-6 tahun, maka dilakukan

Secara kualitatif, metode ini didasarkan pada pengertian tentang koreksi Bouguer dan koreksi medan dimana jika rapat massa yang digunakan sesuai dengan rapat massa permukaan,

Hal ini menunjukkan bahwa siswa SMA 1 Sragi Pekalongan pada umumnya memilild persepsi terhadap guru bimbingan konseling yang positif dan memiliki kepuasan dalam layanan bimbingan

Distribusi sekuestrasi parasit pada malaria fatal amat bervariasi antara organ- organ dalam satu individu dan antara satu kasus dengan kasus lainnya. 10

Keduanya berkategori sangat layak, karena format LKS yang dikembangkan oleh peneliti sesuai dengan format (Depdiknas, 2004) yaitu meliputi kesesuaian topik, kesesuaian

Sistem statik tidak cocok digunakan, bila konsentrasi bahan toksis yang diuji menurun dengan nyata dalam jangka masa ujikaji, misalnya bahan-bahan toksik yang mudah menguap

Berkonsepkan pembangunan moden dengan menambahkan bilangan penggunaan teknologi dapat meningkatkan kapasiti pengeluaran secara maksimum. Tumpuan utama adalah kepada jenis

Ruang dalam bangunan rumah dinas Bakorwil memiliki alur sirkulasi menerus langsung yang menghubungkan ruang-ruang sekunder hal ini dipengaruhi oleh susunan ruang