This work proposes an application for business information system in a cooperation of diary enterprise. UML (Unified Modelling Language) diagrams were deployed to analyze
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yang dapat dilihat pada Gambar 5. Tahapan umum dari penelitian ini terdiri atas 4 tahap utama, yaitu: (1) Analisis, (2) Desain, (3) Implementasi, dan (4) Pengujian dan evaluasi sistem.
Analisis Berorientasi Objek
Penelitian ini diawali dengan analisis berorientasi objek dengan menggunakan diagram UML sebagai alat pemodelan. Sybase Power Designer 15.3 merupakan CASE tools
yang digunakan dalam tahapan analisis dan desain sistem ini. Analisis ini dilakukan untuk menemukan masalah-masalah dalam proses bisnis koperasi yang masih menggunakan metode konvensional, yaitu pencatatan data pinjaman, penjualan, pembelian, iuran, dan penghasilan dilakukan secara manual
sehinggal sulit untuk menemukan kembali informasi yang diinginkan.
Dari analisis permasalahan ini, kemudian diidentifikasi objek-objek apa saja yang berperan dalam sistem tersebut dan untuk selanjutnya dapat dikembangkan dan dirinci lebih dalam. Dalam tahapan ini, digunakan diagram use case untuk menggambarkan fungsionalitas sistem dari perspektif pengguna sehingga dapat diketahui dengan jelas cakupan dari sistem, aktor-aktor yang berperan dalam sistem, serta interaksi antara aktor dengan sistem.
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan sebelumnya, kemudian ditentukan alur kerja sistem. Diagram alur kerja sistem ini digambarkan dengan diagram aktivitas dan diagram sequence untuk mengetahui urutan-urutan proses dari masing-masing use case.
Diagram aktivitas dibuat untuk menspesifikasikan aktivitas-aktivitas dalam diagram use case. Beberapa aktivitas yang menjadi sorotan utama akan dirinci dalam diagram-diagram aktivitas. Diagram aktivitas menunjukkan alur detail sebuah case pada organisasi, dari awal aktivitas hingga aktivitas selesai, serta proses-proses yang terlibat dalam aktivitas bersangkutan.
Pembentukan diagram sequence juga dilakukan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai sebuah respon dari suatu kejadian untuk menghasilkan output tertentu. Diagram sequence diawali dari apa yang menggerakkan aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara
internal, dan output apa yang dihasilkan. Diagram ini juga akan menampilkan pesan-pesan yang ada serta urutan pesan-pesan tersebut ditampilkan.
Desain Berorientasi Objek
Gambar 6 menunjukkan tahapan analisis dan desain berorientasi objek, dimana tahap analisis dapat dilakukan sampai pada pengembangan diagram sequence. Tahapan desain dimulai dengan membuat sebuah diagram kelas yang siap dikembangkan menjadi sistem yang diinginkan. Diagram kelas ini dibuat untuk membuat kelas-kelas yang mencakup seluruh bagian sistem dalam organisasi, sekaligus menjadi diagram utama dalam pengembangan sistem. Selanjutnya, tahapan implementasi dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program NetBeans 7.0.1.
Setelah semua diagram selesai dimodelkan, sebuah model data fisik (physical data model) dibangkitkan dari diagram kelas. Model data fisik ini menggambarkan struktur data yang akan dipakai sistem sebagai pangkalan data dalam pengembangannya. Model data fisik ini menjelaskan cara komputer memandang data, bahwa data tersimpan pada lokasi fisik sebagai berkas-berkas yang terpisah.
Dari model data fisik ini, sebuah pangkalan data dapat dibangkitkan untuk menghasilkan sebuah berkas SQL (.sql) yang akan digunakan sebagai pangkalan data dalam pengembangan sistem. Pangkalan data ini juga nantinya akan menjadi tempat penyimpanan data masukan yang dimasukkan dari sistem. Dalam penelitian ini, pangkalan Gambar 5 Metodologi penelitian. Gambar 6 Tahapan analisis dan desain berorientasi objek (Kendall & Kendall, 2011).
data dikembangkan dengan menggunakan XAMPP for Windows Version 1.7.0.
Implementasi
Implementasi sistem dalam penelitian ini menggunakan metodologi berorientasi objek. Dalam metodologi ini, fokus utama dalam implementasi sistem terletak pada hubungan antar objek-objek dalam pencapaian tujuan.
Sistem dikembangkan dengan menggunakan bahasa pemrograman Java dengan perangkat NetBeans IDE 7.0.1. Sistem dikembangkan setelah pembangkitan kode program Java dari diagram kelas. Pembangkitan kode Java dari diagram kelas ini akan menghasilkan kelas-kelas dasar sesuai dengan yang ada pada diagram kelas. Kelas-kelas hasil pembangkitan ini kemudian dikembangkan sesuai dengan kebutuhan sistem yang telah direncanakan di awal (Gambar 7).
Dalam penulisan program, penulis menggunakan metode MVC (Model-View-Controller). Metode ini memisahkan data (model) dari tampilan (view) dan bagaimana cara memprosesnya (controller). Proses pembuatan sistem secara lengkap digambarkan pada diagram Gambar 7.
Struktur Antarmuka Pengguna
Perancangan antarmuka pengguna bertujuan untuk menjembatani antara pengguna sistem dengan sistem secara efektif. Efektif dalam hal ini adalah siap digunakan dan sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Pengguna cenderung menilai sistem bukan dari fungsinya melainkan dari antarmuka penggunanya. Jika rancangan antarmuka sistem menarik, pengguna cenderung lebih mau menggunakan sistem, sebaliknya jika rancangan antarmuka sistem buruk, hal ini seringkali menjadi alasan pengguna untuk
tidak menggunakan sistem yang bersangkutan. Saat ini, antarmuka yang banyak digunakan dalam pengembangan perangkat lunak adalah GUI (Graphical User Interface).
Proses perancangan antarmuka sistem digambarkan pada Gambar 8. Proses perulangan yang terjadi menjelaskan bahwa proses-proses tersebut dilakukan hingga menghasilkan tampilan yang diinginkan oleh pengguna. Rancangan antarmuka harus bersifat user-centered, yaitu fokus pada pengguna sehingga keterlibatan pengguna dalam proses perancangan sangat dibutuhkan.
Gambar 8 Diagram perancangan antarmuka. Struktur Input/Output
Masukan (input) merupakan bagian awal dimulainya sebuah proses informasi. Bahan mentah dari informasi adalah data yang terjadi dari transaksi-transaksi koperasi, seperti pembelian, penjualan, peminjaman, pembayaran iuran, pendaftaran anggota baru, dan lain-lain. Desain input terinci dimulai dari desain dokumen dasar sebagai penangkap masukan yang pertama kali. Jika dokumen dasar tidak dirancang dengan baik, kemungkinan masukan yang tercatat dapat salah.
Dokumen dasar (source document) merupakan formulir yang digunakan untuk menangkap data yang terjadi. Data yang sudah dicatat di dokumen dasar kemudian dimasukkan sebagai masukan ke sistem informasi untuk diolah.
Bentuk dari olahan masukan dilaporkan dalam bentuk tabel dan grafik atau bagan. Desain dialog layar terminal merupakan rancang bangun dari percakapan antara pemakai sistem (user) dengan komputer. Percakapan ini dapat terdiri atas proses pemasukan data ke sistem, penampilan keluaran informasi kepada pengguna, ataupun keduanya.
Setelah data diproses di dalam sistem, sistem dapat mengeluarkan sebuah laporan terstruktur. Pelaporan yang digunakan pada sistem ini adalah pelaporan dengan menggunakan iReport. Laporan dibuat dengan Gambar 7 Diagram pembuatan sistem.
iReport yang telah dibenamkan pada program NetBeans. Struktur laporan ini terdiri atas judul laporan, isi laporan, dan tanggal pelaporan. Laporan ini ditampilkan oleh JasperReviewer, salah satu menu dari iReport 4.0.1. Tampilan ini ditampilkan dalam bentuk berkas PDF (.pdf) dan dapat dicetak sebagai berkas untuk koperasi. Sementara itu, struktur pelaporan pada sistem ini terbagi atas tiga, yaitu laporan berdasarkan waktu (historis, prediksi, dan status), laporan berdasarkan isi (rincian, ringkasan, dan pengecualian), dan gabungan dari keduanya (Gambar 9).
Laporan ini sebenarnya memuat data yang ada dalam pangkalan data. Untuk mengakses ke dalam pangkalan data, sebuah query
dimasukkan ke dalam laporan sesuai dengan yang dibutuhkan.
Pengujian dan Evaluasi Sistem
Pengujian merupakan bagian yang penting dalam siklus pengembangan sebuah perangkat lunak. Pengujian dilakukan untuk menjamin kualitas dan mengetahui kelemahan perangkat lunak yang kita kembangkan. Sebuah pengujian akan menjamin perangkat lunak yang dikembangkan memiliki kualitas baik yang dapat diandalkan. Pengujian dilakukan dengan metode black-box. Pengujian dengan metode ini berusaha menemukan kesalahan-kesalahan dalam kategori: fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang, kesalahan antarmuka, kesalahan struktur data atau akses pangkalan data eksternal, kesalahan kinerja, dan inisialisasi dan kesalahan terminasi. Pengujian dengan metode ini dilakukan karena lebih memudahkan penguji. Penguji tidak perlu mengetahui kode-kode program dan bahasa pemrograman yang digunakan pengembang, hanya memperhatikan apa yang masuk ke dalam sistem dan apa yang keluar dari sistem (Hariyanto, 2004). Penguji hanya seolah-olah bertindak sebagai pengguna akhir sistem dengan mencocokkan input dengan output
yang dihasilkan oleh sistem. Evaluasi sistem dilakukan oleh manusia. Sistem dinilai dari segi ketepatan dan kelengkapan sistem dalam mengakomodasi kebutuhan pengguna.
Lingkungan Pengembangan
Lingkungan pengembangan yang digunakan adalah sebagai berikut, perangkat lunak yang digunakan adalah Xammp Control Panel Version 2.5, NetBeans IDE 7.0.1, Sybase Power Designer 15.3, iReport 4.0.1, dan Microsoft Office 2007. Perangkat keras yang digunakan penulis adalah Processor
Intel Core 2 Duo (2.00 GHz) dan RAM berkapasitas 2038 MB.