HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian
4. Hasil Data Skor Uji Instrumen
Uji tes dilakukan setelah siswa sudah mendapatkan materi
pengolahan data (modus, median, mean, diagram batang, garis, dan
lingkaran). Hasil pekerjaan menunjukkan adanya tiga siswa dalam
menjawab soal materi pengolahan data bagian penyajian diagram
batang terjadi kesalahan konsep. Kesalahan konsep itu ditemukan
dalam penyajian diagram batang yang digambarkan ketiga siswa
tersebut, di bawah ini adalah tabel SK, KD, Indikator, dan soal
pembelajaran Matematika materi pengolahan data.
Tabel 4.3 SK,KD, dan Indikator materi pengolahan data
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Nomor Soal 7. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan data 7.1 Menyajikan data ke bentuk tabel dengan diagram gambar,frekuensi, garis,batang dan lingkaran 7.1.1 Menyajikan data dengan menggunakan diagram frekuensi,batang ,lingkaran,dan garis dengan benar 1,6,8,1 0 7.Menyelesaik an masalah 7.2 Menentukan mean dan modus
7.2.1
Menentukan
2,3,4,5, 7,9
yang berkaitan dengan data
sekumpulan data median, modus dan mean dengan benar
(modus, median, mean, diagram garis, batang, dan lingkaran) hasil skor, nilai dan penjelasannya sebagai berikut.
Tabel 4.4 Deskripsi skor, nilai, dan penjelasan
Nama subjek
Nomer soal dan skor
Nilai Penjelasan dari hasil kesimpulan peneliti, berdasarkan hasil pemeriksaan pekerjaan siswa
dalam materi pengolahan data
1a,b 2a,b 3 4a,b c,d 5a,b c,d 6a,b c,d 7a,b 8 9a,b 10
N1 4 4 1 4 4 4 0 0 0 0 5,25 Banyak soal yang tidak diberi jawaban, jadi kemungkinan sulit untuk mendektesi
miskonsepsi yang terjadi pada N1
N2 4 1 1 3 1 4 3 0 0 0 4,25 Banyak soal yang tidak diberi jawaban, jadi kemungkinan sulit untuk mendektesi
miskonsepsi yang terjadi pada N2
N3 0 4 4 3 4 4 0 0 0 0 4,75 Banyak soal yang tidak diberi jawaban, jadi kemungkinan sulit untuk mendektesi
miskonsepsi yang terjadi pada N3
N4 4 1 1 1 0 4 1 1 1 1 3,75 N4 tidak bisa menjawab soal dengan benar hanya kurang teliti dalam pengerjaanya, jadi tidak menunjukkan adanya miskonsepsi N5 4 4 4 4 4 0 2 4 3 4 8,25 N5 salah jawaban, hanya kurang cermat dalam
menghitung penjumlahan dalam menghitung mean, modus, median jadi tidak menunjukkan miskonsepsi
derajat pada diagram lingkaran, banyak jawaban yang tidak dijawab dengan komplit, tetapi benar dalam konsep pengerjaanya, jadi kemungkinan tidak ada miskonsepsi
N7 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 9,75 N7 hanya kurang teliti dalam menghitung median, proses awal pengerjaan benar tetapi proses akhir jawaban salah, jadi tidak menunjukkan adanya miskonsepsi
N8 4 1 4 2 2 4 4 0 0 0 5,25 Banyak soal yang tidak diberi jawaban, jadi kemungkinan sulit untuk mendektesi
miskonsepsi yang terjadi pada N8
N9 4 1 2 2 1 4 2 0 0 0 4 Banyak soal yang tidak diberi jawaban, jadi kemungkinan sulit untuk mendektesi
miskonsepsi yang terjadi pada N9
N10 4 3 2 3 4 4 1 1 2 1 6,25 N10 hanya kurang teliti dalam menghitung penjumlahan, dari konsep pengerjanya benar, tetapi salah pada jawabanya jadi tidak
menunjukkan adanya miskonsepsi
N11 2 4 4 4 2 2 1 3 3 4 7,25 Pada nomer 1b dalam menyajikan diagram batang terbalik dan gambar batang tersebut disajikan terlalu banyak, jadi kemungkinan terjadi miskonsepsi pada jawaban N11
N12 2 4 4 4 4 4 1 0 3 0 6,5 Pada nomer 1b dalam menyajikan diagram
batang terbalik dan gambar batang tersebut disajikan terlalu banyak, jadi kemungkinan terjadi miskonsepsi pada jawaban N12
modus, median, dan mean, karena dari proses pengerjaan konsep awal benar dan proses akhir jawaban salah, jadi kemungkinan tidak terjadi miskonsepsi
N14 2 4 4 4 4 4 0 4 2 4 8 Pada nomer 1b dalam menyajikan diagram
batang terbalik dan gambar batang tersebut disajikan terlalu banyak, jadi kemungkinan terjadi miskonsepsi pada jawaban N14
N15 4 3 3 1 4 2 1 1 0 0 4,75 N15 hanya kurang teliti dalam menghitung mean, dari proses pengerjaan konsep awal benar, hanya jawaban dari perkalian dan jumlahnya yang salah, jadi kemungkinan tidak terjadi miskonsepsi
N16 4 4 2 4 4 0 3 4 3 2 7,5 N16 hanya kurang teliti dalam menghitung median, dalam menghitung penjumlahan, jadi kemungkinan tidak terjadi miskonsepsi N17 2 4 1 4 4 4 1 0 2 4 6,5 N17 hanya kurang teliti dalam menghitung
mean dari proses pengerjaan konsep awal benar, hanya jawaban dari perkalian dan jumlah yang salah, jadi kemungkinan tidak terjadi
miskonsepsi
N18 4 4 4 4 4 2 2 4 2 4 8,5 N18 hanya kurang teliti dalam menghitung modus dan median, jadi kemungkinan tidak terjadi miskonsepsi
N19 4 4 4 3 1 4 2 4 3 0 7,25 N19 hanya kurang teliti dalam menghitung modus dan median, jadi kemungkinan tidak terjadi miskonsepsi
median, pada awal proses benar dan akhir jawaban salah, jadi kemungkinan tidak terjadi miskonsepsi
N21 4 4 2 3 0 2 3 4 1 2 6,25 N21 hanya kurang teliti dalam menghitung modus dan median, jadi kemungkinan tidak terjadi miskonsepsi
B. Pembahasan
Penelitian ini berjudul miskonsepsi yang dialami siswa kelas V1
SD Negeri Ngablak Sleman pada materi pengolahan data (modus, median,
mean, diagram garis, batang, dan lingkaran). Metode dalam penelitian ini
adalah penelitian kualitatif diskriptif, instrumen yang digunakan peneliti
adalah tes tertulis dan wawancara untuk mendektesi miskonsepsi siswa,
mencari jenis miskonsepsi siswa, dan mencari faktor penyebab
miskonsepsi siswa. Penelitian yang dilakukan pertama adalah membuat
kisi-kisi soal instrumen mata pelajaran Matematika materi pengolahan data.
Kisi-kisi soal uji tes tersebut divalidasi terlebih dahulu oleh pak Arif dan
Pak Beni Dosen Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma agar
soal tersebut layak untuk diujikan ke SD. Dosen validasi memberikan
komentar dan saran untuk kisi-kisi soal yang dibuat peneliti, selanjutnya
peneliti merevisi kisi-kisi soal yang divalidasi dua dosen tersebut. Setelah
peneliti selesai merevisi kisi-kisi soal lalu diujikan di SD Negeri Triharjo
Sleman. Sebelum melakukan penelitian peneliti menguji soal tes ke SD
Negeri Triharjo Sleman terlebih dahulu. Peneliti meminta ijin kepada
bapak kepala sekolah SD Negeri Triharjo untuk melakukan uji tes tertulis
pada siswa kelas V1 yang berjumlah 31 siswa. Pada hari Kamis tanggal 11
Desember 2014 peneliti menguji soal tes tertulis yang berjumlah 10 soal
mata pelajaran Matematika materi pengolahan data, selanjutnya soal
mengetahui kevalidtan dari soal tersebut. Tujuanya agar soal tersebut valid
dan layak untuk diuji cobakan untuk penelitian. Peneliti menghitung
menggunakan validitas manual dan hasilnya valid semua untuk 10 soal
yang dibuat peneliti, karena siswa kelas V1 SD Negeri Triharjo Sleman
rata-rata bisa mengerjakan soal yang dibuat oleh peneliti, setelah hasil
menunjukkan kevalidan dari semua soal, peneliti tinggal melakukan
penelitian. Peneliti memilih SD Negeri Ngablak Sleman untuk melakukan
penelitian karena dari hasil wawancara pada tanggal 05 Januari 2015
dengan guru kelas V1 adanya miskonsepsi dalam pembelajaran
Matematika materi pengolahan data dalam menyajikan diagram batang
dan menghitung mean, maka peneliti tertarik untuk mendektesi
miskonsepsi siswa kelas V1 SD Negeri Ngablak Sleman dan mencari jenis
dan faktor penyebab miskonsepsi tersebut. Peneliti sebelumnya meminta
ijin terlebih dahulu kepada bapak kepala sekolah SD Negeri Ngablak
Sleman untuk melakukan penelitian, selanjutnya wawancara dengan guru
kelas V1 dalam pembelajaran Matematika materi pengolahan data. Peneliti
menganalis miskonsepsi dengan uji soal tes tertulis yang berjumlah 10 soal
untuk 21 siswa. Peneliti menganalisis jawaban siswa dengan memeriksa
hasil pekerjaan siswa dalam proses pengerjaan yang tidak sesuai dengan
konsep Matematika dalam materi pengolahan data menjadi tolak ukur
untuk menentukan subjek terpilih dan dilakukan wawancara untuk
membuktikan apakah subjek terpilih tersebut memang mengalami
uji tes tertulis di ruang kelas V1 SD Negeri Ngablak selama 2 jam atau
120 menit. Setelah selesai melakukan uji tes tertulis peneliti memeriksa
hasil jawaban siswa yang jawabanya salah konsep akan menjadi subjek
terpilih untuk dilakukan wawancara. Tujuan wawancara tersebut untuk
memastikan bahwa subjek tersebut mengalami miskonsepi atau tidak
mengalami miskonsepsi. Peneliti mendapatkan 3 subjek terpilih yaitu N11,
N12, dan N14 berdasarkan hasil pemeriksaan pekerjaan siswa yang salah
konsep dalam menyajikan diagram batang. Kemudian dari hasil subjek
terpilih dilakukan analisis subjek apakah memang terjadi miskonsepsi
pada 3 subjek tersebut. Hasil analisis subjek dilakukan dengan wawancara
untuk membuktikan kebenaran apakah subjek tersebut memang
mengalami miskonsepsi. Dari hasil menunjukkan hanya ada 2 subjek N12
dan N14 yang mengalami miskonsepsi dalam menyajikan diagram batang
pada soal nomer 1b, indikator 7.1.1 menyajikan data dengan menggunakan
diagram frekuensi batang, lingkaran, dan garis dengan benar. Hasil
wawancara dengan N11 hanya mencontek konsep pengerjaan N12. Faktor
penyebab miskonsepsi terhadap subjek N12 dan N14 tersebut, karena
belajar konsep Matematika secara mandiri dalam menyajikan diagram dan
tidak bertanya konsep yang benar dengan guru kelas. Jenis kesalahan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa miskonsepsi yang terjadi
pada siswa dalam penyajian diagram batang adalah sebagai berikut.
1. Siswa SD Negeri Ngablak Sleman mengalami miskonsepsi
dalam pembelajaran Matematika materi pengolahan data.
Miskonsepsi yang dialami siswa adalah konsep menyajikan
diagram batang. Ada 2 subjek siswa yang mengalami
miskonsepsi dalam menyajikan diagram batang dari 21 siswa.
Penyajian diagram batang terbalik antara nama orang dan berat
badan, dan dalam penyajian diagram terlalu banyak. Jenis
kesalahan konsep dalam penyajian diagram batang adalah
konsep klasifikasional.
2. Faktor penyebab kedua subjek tersebut mengalami miskonsepsi
dalam menyajikan diagram batang adalah subjek tersebut
belajar konsep secara mandiri, pemahaman subjek dalam
menyajikan diagram batang terbalik antara nama orang dan
berat badan, dan dalam menyajikan diagram batang terlalu
banyak.