BAB I PENDAHULUAN
C. Hasil yang Diperoleh
Hasil yang diperoleh dari penyusunan analisis data mutu pendidikan ini adalah sebagai berikut:
1. Tersusunnya analisis data mutu pendidikan yang berisi capaian 8 Standar Nasional Pendidikan Kabupaten Bulukumba,
2. Tersusunnya rekomendasi, program dan kegiatan tindak lanjut berdasarkan hasil analisis data PMP 2020 untuk dimanfaatkan pada program-program peningkatan dan pengembangan mutu pendidikan di tingkat kabupaten/kota, provinsi maupun nasional.
BAB II
PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
A. Pengertian, Tujuan, dan Fungsi
Mutu pendidikan dasar dan menengah adalah tingkat kesesuaian antara penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP). Penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah adalah suatu mekanisme yang sistematis, terintegrasi, dan berkelanjutan untuk memastikan bahwa seluruh proses penyelenggaraan pendidikan telah sesuai dengan standar mutu dan aturan yang ditetapkan. Untuk dapat melakukan penjaminan mutu pendidikan dengan baik diperlukan adanya sistem penjaminan mutu pendidikan.
Pengertian
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah adalah suatu kesatuan unsur yang terdiri atas organisasi, kebijakan, dan proses terpadu yang mengatur segala kegiatan untuk meningkatkan mutu Pendidikan Dasar dan Menengah secara sistematis, terencana dan berkelanjutan.
Sistem penjaminan mutu pendidikan mutlak ada dalam proses penyelenggaraan pendidikan dan pembangunan budaya mutu (quality culture) dalam dunia pendidikan. Budaya mutu, terutama mutu akademik, mencitrakan dunia pendidikan sebagai arena yang memiliki nilai tinggi baik moral maupun sosial.
Tujuan
Sistem penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah bertujuan menjamin pemenuhan standar pada satuan pendidikan dasar dan menengah secara sistemik, holistik, dan berkelanjutan, sehingga tumbuh dan berkembang budaya mutu pada satuan pendidikan secara mandiri.
Fungsi
Sistem penjaminan mutu pendidikan berfungsi sebagai pengendali penyelenggaraan pendidikan oleh satuan pendidikan untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu.
B. Siklus Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan
Dalam implementasinya, sistem penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah mengikuti siklus kegiatan sesuai dengan komponen masing masing.
Siklus sistem penjaminan mutu internal terdiri atas : 1. Penetapan acuan mutu;
2. Pemetaan mutu pendidikan yang dilaksanakan oleh satuan pendidikan berdasarkan Standar Nasional Pendidikan;
3. Pembuatan rencana peningkatan mutu yang dituangkan dalam Rencana Kerja Sekolah;
4. Pelaksanaan pemenuhan mutu baik dalam pengelolaan satuan pendidikan maupun proses pembelajaran; dan
5. Monitoring dan evaluasi proses pelaksanaan pemenuhan mutu yang telah dilakukan.
6. Penyusunan strategi peningkatan mutu
Seluruh siklus kegiatan dalam sistem penjaminan mutu internal ini dilaksanakan oleh satuan pendidikan secara terus menerus setiap tahun.
C. Indikator Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah
Penjaminan mutu pendidikan mengacu pada standar sesuai peraturan yang berlaku. Acuan utamanya adalah Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang telah ditetapkan sebagai kriteria minimal yang harus dipenuhi oleh satuan pendidikan dan penyelenggara pendidikan. Standar Nasional Pendidikan terdiri atas:
1. Standar Kompetensi Lulusan 2. Standar Isi
3. Standar Proses 4. Standar Penilaian
5. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 6. Standar Pengelolaan
7. Standar Sarana dan Prasarana 8. Standar Pembiayaan
Kedelapan standar tersebut membentuk rangkaian input, proses, dan output. Standar Kompetensi Lulusan merupakan output dalam rangkaian tersebut dan akan terpenuhi apabila input terpenuhi sepenuhnya dan proses berjalan dengan baik. Standar yang menjadi input dan proses dideskripsikan dalam bentuk hubungan sebab-akibat dengan output. Standar dijabarkan dalam bentuk indikator mutu untuk mempermudah kegiatan pemetaan mutu dalam penjaminan mutu pendidikan.
Tabel 2. 1 Standar, Indikator dan Sub Indikator
No Standar Indikator Sub Indikator
1. Standar Kompetensi Lulusan
Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi sikap
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap berkarakter
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap disiplin
No Standar Indikator Sub Indikator
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap peduli
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap bertanggungjawab
Memiliki perilaku pembelajar sejati sepanjang hayat
Memiliki perilaku sehat jasmani dan rohani Lulusan
memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan
Memiliki pengetahuan faktual, prosedural, konseptual, metakognitif
Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi keterampilan
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kreatif
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak produktif
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kritis
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak mandiri
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kolaboratif
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak komunikatif
2. Standar Isi Perangkat pembelajaran sesuai rumusan kompetensi lulusan
Memuat karakteristik kompetensi sikap Memuat karakteristik kompetensi pengetahuan
Memuat karakteristik kompetensi keterampilan
Menyesuaikan tingkat kompetensi siswa Menyesuaikan ruang lingkup materi pembelajaran
No Standar Indikator Sub Indikator Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan
Melibatkan pemangku kepentingan dalam pengembangan kurikulum
Mengacu pada kerangka dasar penyusunan Melewati tahapan operasional
dikembangkan sesuai
prosedur
Pengembangan
Memiliki perangkat kurikulum tingkat satuan pendidikan yang dikembangkan Sekolah
melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan
Menyediakan alokasi waktu pembelajaran sesuai struktur kurikulum yang berlaku Mengatur beban belajar berdasarkan bentuk pendalaman materi
Menyelenggarakan aspek kurikulum pada muatan lokal
Melaksanakan kegiatan pengembangan diri siswa
3. Standar Proses
Sekolah merencanakan proses
pembelajaran sesuai ketentuan
Mengacu pada silabus yang telah dikembangkan
Mengarah pada pencapaian kompetensi Menyusun dokumen rencana dengan lengkap dan sistematis
Mendapatkan evaluasi dari kepala sekolah dan pengawas sekolah
Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat
Membentuk rombongan belajar dengan jumlah siswa sesuai ketentuan
Mengelola kelas sebelum memulai pembelajaran
Mendorong siswa mencari tahu
Mengarahkan pada penggunaan pendekatan ilmiah
Melakukan pembelajaran berbasis kompetensi
Memberikan pembelajaran terpadu
No Standar Indikator Sub Indikator
Melaksanakan pembelajaran menuju pada keterampilan aplikatif
Mengutamakan pemberdayaan siswa sebagai pembelajar sepanjang hayat
Menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas.
Mengakui atas perbedaan individual dan latar belakang budaya siswa.
Memanfaatkan media pembelajaran dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran
Menggunakan aneka sumber belajar
Mengelola kelas saat menutup pembelajaran Pengawasan
dan penilaian otentik dilakukan dalam proses pembelajaran
Melakukan penilaian otentik secara komprehensif
Memanfaatkan hasil penilaian otentik Melakukan pemantauan proses pembelajaran
Melakukan supervisi proses pembelajaran kepada guru
Mengevaluasi proses pembelajaran 4. Standar
Penilaian Pendidikan
Aspek penilaian sesuai ranah kompetensi
Mencakup ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan
Memiliki bentuk pelaporan sesuai dengan ranah
Teknik penilaian obyektif dan akuntabel
Menggunakan jenis teknik penilaian yang obyektif dan akuntabel
Memiliki perangkat teknik penilaian lengkap Penilaian
pendidikan ditindaklanjuti
Menindaklanjuti hasil pelaporan penilaian Melakukan pelaporan penilaian secara periodik
No Standar Indikator Sub Indikator Instrumen
penilaian menyesuaikan aspek
Menggunakan instrumen penilaian aspek sikap
Menggunakan instrumen penilaian aspek pengetahuan
Menggunakan instrumen penilaian aspek keterampilan
Penilaian dilakukan mengikuti prosedur
Melakukan penilaian berdasarkan penyelenggara sesuai prosedur
Melakukan penilaian berdasarkan ranah sesuai prosedur
Menentukan kelulusan siswa berdasarkan pertimbangan yang sesuai
5. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Ketersediaan dan
kompetensi guru sesuai ketentuan
Berkualifikasi minimal S1/D4
Rasio guru kelas terhadap rombongan belajar seimbang
Bersertifikat pendidik
Berkompetensi pedagogik minimal baik Berkompetensi kepribadian minimal baik Berkompetensi profesional minimal baik Berkompetensi sosial minimal baik Ketersediaan
dan kompetensi kepala sekolah sesuai
ketentuan
Berkualifikasi minimal S1/D4
Berusia sesuai kriteria saat pengangkatan Berpengalaman mengajar selama yang ditetapkan
Berpangkat minimal III/c atau setara Bersertifikat pendidik
Bersertifikat kepala sekolah
Berkompetensi kepribadian minimal baik
No Standar Indikator Sub Indikator Berkompetensi sosial minimal baik Ketersediaan
dan
kompetensi tenaga administrasi sesuai ketentuan
Tersedia Kepala Tenaga Administrasi Memiliki Kepala Tenaga Administrasi berkualifikasi minimal SMK/sederajat Memiliki Kepala Tenaga Administrasi bersertifikat
Tersedia Tenaga Pelaksana Urusan Administrasi
Memiliki Tenaga Pelaksana Urusan
Administrasi berpendidikan sesuai ketentuan Berkompetensi kepribadian minimal baik Berkompetensi sosial minimal baik Berkompetensi teknis minimal baik Berkompetensi manajerial minimal baik Ketersediaan
dan
kompetensi
Tersedia Kepala Tenaga Laboratorium Memiliki Kepala Tenaga Laboratorium berkualifikasi sesuai
laboran sesuai ketentuan
Memiliki Kepala Tenaga Laboratorium bersertifikat
Tersedia Kepala Tenaga Laboratorium berpengalaman sesuai
Tersedia Tenaga Teknisi Laboran Memiliki Tenaga Teknisi Laboran berpendidikan sesuai ketentuan Tersedia Tenaga Laboran
Memiliki Tenaga Laboran berpendidikan sesuai ketentuan
Berkompetensi kepribadian minimal baik Berkompetensi sosial minimal baik Berkompetensi manajerial minimal baik Berkompetensi profesional minimal baik Ketersediaan Tersedia Kepala Tenaga Pustakawan
No Standar Indikator Sub Indikator dan
kompetensi pustakawan sesuai ketentuan
Memiliki Kepala Tenaga Pustakawan berkualifikasi sesuai
Memiliki Kepala Tenaga Pustakawan bersertifikat
Memiliki Kepala Tenaga Pustakawan berpengalaman sesuai
Tersedia Tenaga Pustakawan
Memiliki Tenaga Pustakawan berpendidikan sesuai ketentuan
Berkompetensi manajerial minimal baik Berkompetensi pengelolaan informasi minimal baik
Berkompetensi kependidikan minimal baik Berkompetensi kepribadian minimal baik Berkompetensi sosial minimal baik Berkompetensi pengembangan profesi minimal baik
6. Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan
Kapasitas daya tampung sekolah memadai
Memiliki kapasitas rombongan belajar yang sesuai dan memadai
Rasio luas lahan sesuai dengan jumlah siswa Kondisi lahan sekolah memenuhi
persyaratan
Rasio luas bangunan sesuai dengan jumlah siswa
Kondisi bangunan sekolah memenuhi persyaratan
Memiliki ragam prasarana sesuai ketentuan
No Standar Indikator Sub Indikator pembelajaran
yang lengkap dan layak
Memiliki tempat bermain/lapangan sesuai standar
Kondisi ruang kelas layak pakai Kondisi laboratorium IPA layak pakai Kondisi ruang perpustakaan layak pakai Kondisi tempat bermain/lapangan layak pakai Sekolah
memiliki sarana dan prasarana
Memiliki ruang pimpinan sesuai standar Memiliki ruang guru sesuai standar Memiliki ruang UKS sesuai standar Memiliki tempat ibadah sesuai standar pendukung
yang lengkap dan layak
Memiliki jamban sesuai standar Memiliki gudang sesuai standar Memiliki ruang sirkulasi sesuai standar Menyediakan kantin yang layak
Menyediakan tempat parkir yang memadai Kondisi ruang pimpinan layak pakai Kondisi ruang guru layak pakai Kondisi ruang UKS layak pakai Kondisi tempat ibadah layak pakai Kondisi jamban sesuai standar Kondisi gudang layak pakai Kondisi ruang sirkulasi layak pakai 7. Standar
Pengelolaan Pendidikan
Sekolah melakukan perencanaan pengelolaan
Memiliki visi, misi, dan tujuan yang jelas sesuai ketentuan
Mengembangkan rencana kerja sekolah ruang lingkup sesuai ketentuan
Melibatkan pemangku kepentingan sekolah dalam perencanaan pengelolaan sekolah Program
pengelolaan dilaksanakan sesuai ketentuan
Memiliki pedoman pengelolaan sekolah lengkap
Menyelenggarakan kegiatan layanan kesiswaan
No Standar Indikator Sub Indikator Meningkatkan dayaguna pendidik dan tenaga kependidikan
Melaksanakan kegiatan evaluasi diri
Membangun kemitraan dan melibatkan peran serta masyarakat serta lembaga lain
yang relevan
Melaksanakan pengelolaan bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran Kepala sekolah
berkinerja baik dalam
melaksanakan tugas
kepemimpinan
Berkepribadian dan bersosialisasi dengan baik
Berjiwa kepemimpinan
Mengembangkan sekolah dengan baik Mengelola sumber daya dengan baik Berjiwa kewirausahaan
Melakukan supervisi dengan baik Sekolah
mengelola sistem informasi manajemen
Memiliki sistem informasi manajemen sesuai ketentuan
8. Standar Pembiayaan
Sekolah memberikan layanan subsidi silang
Membebaskan biaya bagi siswa tidak mampu
Memiliki daftar siswa dengan latar belakang ekonomi yang jelas
Melaksanakan subsidi silang untuk membantu siswa kurang mampu Beban
operasional sekolah sesuai ketentuan
Memiliki biaya operasional non personil sesuai ketentuan
Sekolah melakukan pengelolaan dana dengan
Mengatur alokasi dana yang berasal dari APBD/APBN/Yayasan/sumber lainnya Memiliki laporan pengelolaan dana
D. Tahapan Pengolahan dan Analisis Data Mutu
Pengolahan dan analisis data hasil PMP dilakukan dalam beberapa tahap proses yaitu proses penginputan data, proses pengolahan data, dan proses analisis data. Proses penginputan data dilakukan oleh responden di setiap satuan pendidikan yang terdiri atas kepala sekolah dan guru. Penginputan ini dilakukan dengan menggunakan aplikasi Dapodik dan PMP. Proses kedua adalah proses pengolahan data dari bentuk database hasil inputan menjadi bentuk output yang siap untuk dianalisis. Proses pengolahan data ini terdiri atas beberapa tahapan yaitu konversi, kompilasi, dan agregasi data.
Pengolahan data ini diproses dengan menggunakan Aplikasi Peta Mutu. Proses terakhir adalah proses analisis data dengan output profil mutu pendidikan. Analisis dilakukan secara berjenjang mulai dari tingkat nasional, provinsi, hingga tingkat kabupaten.
Kategori Capaian
• Nilai capaian hasil kompilasi di-re-scaling ke skala 0 – 7.
• Rentang kategori capaian SNP ditetapkan dengan menggunakan fungsi standar deviasi (*hasil simulasi).
Sehingga rentang nilai capaian SNP yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Kategori Batas Bawah Batas Atas
Menuju SNP 1 0 2.04
Menuju SNP 2 2.05 3.7
Menuju SNP 3 3.71 5.06
Menuju SNP 4 5.07 6.66
SNP 6.67 7
BAB III
ANALISIS DATA MUTU
JENJANG SD DAN SMP KABUPATEN BULUKUMBA
A. Analisis Data Mutu Jenjang SD Kabupaten Bulukumba
1. Jumlah Sekolah Terpetakan
Di bawah ini adalah jumlah Sekolah Dasar (SD) yang ada di Kabupaten Bulukumba dan jumlah SD yang terpetakan mutunya berdasarkan data pada website pmp.kemdikbud.go.id.
Tabel 3. 1. Jumlah SD Terpetakan Kabupaten Bulukumba
JENJANG JUMLAH
SEKOLAH SEKOLAH YANG TERPETAKAN
SEKOLAH YANG BELUM TERPETAKAN
SD 350 322 28
Sumber: https://pmp.dikdasmen.kemdikbud.go.id/
2. Analisis Data Mutu Jenjang SD Kabupaten Bulukumba
1) Gambaran Umum Capaian Mutu Jenjang SD Kabupaten Bulukumba
Berdasarkan data hasil PMP 2020 diperoleh informasi mengenai kategori capaian Standar Nasional Pendidikan jenjang SD sebagai berikut:
Gambar 3.1. Jumlah SD Berdasarkan Kategori Capaian SNP
Gambar 3.1 di atas menunjukkan bahwa dari total 350 sekolah dasar terdapat 322 SD yang
2) Capaian SNP Jenjang SD Kabupaten Bulukumba
Capaian mutu per standar pada jenjang SD Kabupaten Bulukumba dengan nilai dan kategorinya dapat dilihat pada tabel 3.2.
Tabel 3. 2. Capaian SNP Jenjang SD Kabupaten Bulukumba
No. Standar Nilai Kategori
1 Standar Kompetensi Lulusan 5,97 Menuju SNP 4
2 Standar Isi 5,66 Menuju SNP 4
3 Standar Proses 5,37 Menuju SNP 4
4 Standar Penilaian Pendidikan 6,13 Menuju SNP 4 5 Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 6,06 Menuju SNP 4 6 Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan 4,47 Menuju SNP 3 7 Standar Pengelolaan Pendidikan 5,71 Menuju SNP 4
8 Standar Pembiayaan 5,46 Menuju SNP 4
Gambar 3.2. Grafik Capaian SNP Jenjang SD Kabupaten Bulukumba
Berdasarkan Gambar 3.2 dapat diketahui bahwa capaian SNP jenjang SD Kabupaten Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2020 untuk Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian, Standar Sarana Prasarana, Standar Pengelolaan dan Standar Pembiayaan secara rata-rata mengalami penurunan dibandingkan dengan capaian SNP tahun sebelumnya, kecuali Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang mengalami peningkatan capaian.
a. Capaian Standar Kompetensi Lulusan
Pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL), terdapat tiga indikator yaitu 1. lulusan memiliki kompetensi pada dimensi sikap,
2. lulusan memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan, 3. lulusan memiliki kompetensi pada dimensi keterampilan.
Tabel 3.3. Capaian Standar Kompetensi Lulusan
STANDAR/INDIKATOR/SUB INDIKATOR
Nomor Standar/Indikator/SubIndikator Nilai Kategori
1 Standar Kompetensi Lulusan 5,97 Menuju SNP 4
1.1. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi sikap 6,19 Menuju SNP 4 1.1.1. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap beriman dan bertakwa kepada
Tuhan YME
6,39
Menuju SNP 4 1.1.2. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap berkarakter 6,28 Menuju SNP 4 1.1.3. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap disiplin 6,27 Menuju SNP 4 1.1.4. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap santun 6,32 Menuju SNP 4 1.1.5. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap jujur 6,08 Menuju SNP 4 1.1.6. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap peduli 6,24 Menuju SNP 4 1.1.7. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri 6,01 Menuju SNP 4 1.1.8. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap bertanggungjawab 6,18 Menuju SNP 4 1.1.9. Memiliki perilaku pembelajar sejati sepanjang hayat 5,95 Menuju SNP 4 1.1.10. Memiliki perilaku sehat jasmani dan rohani 6,34 Menuju SNP 4 1.2. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan 5,9 Menuju SNP 4 1.2.1. Memiliki pengetahuan faktual, prosedural, konseptual, metakognitif 5,9 Menuju SNP 4 1.3. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi keterampilan 5,79 Menuju SNP 4 1.3.1. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kreatif 5,77 Menuju SNP 4 1.3.2. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak produktif 5,66 Menuju SNP 4 1.3.3. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kritis 5,74 Menuju SNP 4 1.3.4. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak mandiri 5,8 Menuju SNP 4 1.3.5. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kolaboratif 5,92 Menuju SNP 4 1.3.6. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak komunikatif 5,99 Menuju SNP 4 Tabel 3.3. menunjukkan bahwa indikator 1.1. “lulusan memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan” berada pada kategori capaian menuju SNP 4 (5,97). Indikator 1.2 “lulusan memiliki kompetensi pada dimensi sikap” berada pada capaian menuju SNP 4 (5,9). Satu indikator lainnya adalah 1.3. “lulusan memiliki kompetensi pada dimensi keterampilan” berada pada capaian menuju SNP 3 (5,79).
Pada standar SKL, keseluruhan indikator sudah berada pada capaian menuju SNP 4 sehingga diperlukan peningkatan layanan dan tindakan pengembangan agar capaian di tahun mendatang bisa mencapai SNP.
b. Capaian Standar Isi
Pada Standar Isi, terdapat tiga indikator yaitu
1. Perangkat pembelajaran sesuai rumusan kompetensi lulusan
2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan sesuai prosedur 3. Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan
Tabel 3.4. Capaian Standar Isi
STANDAR/INDIKATOR/SUB INDIKATOR
Nomor Standar/Indikator/SubIndikator Nilai Kategori
2 Standar Isi 5,66 Menuju SNP 4
2.1. Perangkat pembelajaran sesuai rumusan kompetensi lulusan 6,11 Menuju SNP 4
2.1.1. Memuat karakteristik kompetensi sikap 6,3 Menuju SNP 4
2.1.2. Memuat karakteristik kompetensi pengetahuan 6,03 Menuju SNP 4 2.1.3. Memuat karakteristik kompetensi keterampilan 5,94 Menuju SNP 4
2.1.4. Menyesuaikan tingkat kompetensi siswa 6,28 Menuju SNP 4
2.1.5. Menyesuaikan ruang lingkup materi pembelajaran 6,27 Menuju SNP 4 2.2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan sesuai prosedur 6,22 Menuju SNP 4 2.2.1. Melibatkan pemangku kepentingan dalam pengembangan kurikulum 6,21 Menuju SNP 4 2.2.2. Mengacu pada kerangka dasar penyusunan 6,23 Menuju SNP 4 2.2.3. Melewati tahapan operasional pengembangan 6,51 Menuju SNP 4 2.2.4. Memiliki perangkat kurikulum tingkat satuan pendidikan yang
dikembangkan
5,98
Menuju SNP 4 2.3. Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan 4,76 Menuju SNP 3 2.3.1. Menyediakan alokasi waktu pembelajaran sesuai struktur kurikulum yang
berlaku
4,99
Menuju SNP 3 2.3.2. Mengatur beban belajar berdasarkan bentuk pendalaman materi 5,01
Menuju SNP 4 2.3.3. Menyelenggarakan aspek kurikulum pada muatan lokal 4,77 Menuju SNP 3 2.3.4. Melaksanakan kegiatan pengembangan diri siswa 4,64 Menuju SNP 2
Tabel 3.4 menunjukkan bahwa indikator 2.1 berada pada capaian SNP dengan nilai 6,11 (menuju SNP 4).
Indikator 2.2 berada pada capaian SNP dengan nilai 6,22 (menuju SNP 4) dan indikator 2.3 berada pada capaian SNP dengan nilai 4,76 (menuju SNP 3). Ketiga indikator ini masih berada pada capaian belum SNP sehingga perlu dilakukan kegiatan peningkatan untuk meningkatkan capaian mutu sampai diatas SNP.
Capaian Standar Isi tahun 2016 berada pada nilai 4.91, capaian Standar Isi tahun 2017 berada pada nilai 5,51 dan capaian standar isi tahun 2018 berada pada nilai 5,87. Capaian standar isi tahun 2019 mencapai 6,94 dan tahun 2020 berada pada capaian 5,66. Secara umum, nilai Standar Isi dari tahun ke tahun mengalami kenaikan antar tahun 2016 sampai dengan 2019 kecuali tahun 2020 mengalami penurunan capaian.
c. Capaian Standar Proses
Pada Standar Proses, terdapat tiga indikator yaitu
1. Sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai ketentuan 2. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat
3. Pengawasan dan penilaian otentik dilakukan dalam proses pembelajaran Tabel 3.5. Capaian Standar Proses
STANDAR/INDIKATOR/SUB INDIKATOR
Nomor Standar/Indikator/SubIndikator Nilai Kategori
3 Standar Proses 5,37 Menuju SNP 4
3.1. Sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai ketentuan 5 Menuju SNP 3 3.1.1. Mengacu pada silabus yang telah dikembangkan 6,16 Menuju SNP 4
3.1.2. Mengarah pada pencapaian kompetensi 6,11 Menuju SNP 4
3.1.3. Menyusun dokumen rencana dengan lengkap dan sistematis 5,8 Menuju SNP 4 3.1.4. Mendapatkan evaluasi dari kepala sekolah dan pengawas sekolah 2,08 Menuju SNP 2 3.2. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat 5,8 Menuju SNP 4 3.2.1. Membentuk rombongan belajar dengan jumlah siswa sesuai ketentuan 6,99
SNP
3.2.2. Mengelola kelas sebelum memulai pembelajaran 6,2 Menuju SNP 4
3.2.3. Mendorong siswa mencari tahu 5,91 Menuju SNP 4
3.2.4. Mengarahkan pada penggunaan pendekatan ilmiah 5,93 Menuju SNP 4 3.2.5. Melakukan pembelajaran berbasis kompetensi 5,91 Menuju SNP 4
3.2.6. Memberikan pembelajaran terpadu 5,91 Menuju SNP 4
3.2.7. Melaksanakan pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi;
5,9
Menuju SNP 4 3.2.8. Melaksanakan pembelajaran menuju pada keterampilan aplikatif 5,93
Menuju SNP 4 3.2.9. Mengutamakan pemberdayaan siswa sebagai pembelajar sepanjang hayat 6,11 Menuju SNP 4 3.2.10. Menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa,
dan di mana saja adalah kelas.
6,1
Menuju SNP 4 3.2.11. Mengakui atas perbedaan individual dan latar belakang budaya siswa. 6,03 Menuju SNP 4 3.2.12. Menerapkan metode pembelajaran sesuai karakteristik siswa 5,88 Menuju SNP 4 3.2.13. Memanfaatkan media pembelajaran dalam meningkatkan efisiensi dan
efektivitas pembelajaran
5,73
Menuju SNP 4
3.2.14. Menggunakan aneka sumber belajar 5,66 Menuju SNP 4
3.2.15. Mengelola kelas saat menutup pembelajaran 6,12 Menuju SNP 4 3.3. Pengawasan dan penilaian otentik dilakukan dalam proses pembelajaran 5,57 Menuju SNP 4 3.3.1. Melakukan penilaian otentik secara komprehensif 5,8 Menuju SNP 4
3.3.2. Memanfaatkan hasil penilaian otentik 4,03 Menuju SNP 3
3.3.3. Melakukan pemantauan proses pembelajaran 6,16 Menuju SNP 4
Tabel 3.5 menunjukkan bahwa indikator 3.1 berada pada capaian indikator dengan nilai 5 (menuju SNP 3), Indikator 3.2 berada pada capaian dengan nilai 5,8 (menuju SNP 4) dan indikator 3.3 berada pada capaian dengan nilai 5,57 (menuju SNP 4). Hasil dari ketiga indikator ini menunjukkan masih diperlukan upaya peningkatan mutu untuk mencapai capaian SNP.
Capaian Standar Proses tahun 2016 berada pada nilai 5,23 , capaian Standar Proses tahun 2017 berada pada nilai 6,4 dan capaian Standar Proses tahun 2018 berada pada nilai 6,58. Pada tahun 2019 berada pada nilai 6,98 dan pada tahun 2020 berada pada nilai 5,37. Secara umum, nilai Standar Proses mengalami kenaikan antar tahun 2016 sampai 2019 namun mengalami penurunan pada tahun 2020.
d. Capaian Standar Penilaian
Standar penilaian terdiri atas 5 sub indikator yang terdiri atas:
1. Aspek penilaian sesuai ranah kompetensi 2. Teknik penilaian obyektif dan akuntabel 3. Penilaian pendidikan ditindaklanjuti 4. Instrumen penilaian menyesuaikan aspek 5. Penilaian dilakukan mengikuti prosedur
Tabel 3.6. Capaian Standar Penilaian Pendidikan STANDAR/INDIKATOR/SUB INDIKATOR
Nomor Standar/Indikator/SubIndikator Nilai Kategori
4 Standar Penilaian Pendidikan 6,13 Menuju SNP 4
4.1. Aspek penilaian sesuai ranah kompetensi 6,11 Menuju SNP 4 4.1.1. Mencakup ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan 6,04 Menuju SNP 4 4.1.2. Memiliki bentuk pelaporan sesuai dengan ranah 6,18 Menuju SNP 4 4.2. Teknik penilaian obyektif dan akuntabel 6,41 Menuju SNP 4 4.2.1. Menggunakan jenis teknik penilaian yang obyektif dan akuntabel 6,98 SNP 4.2.2. Memiliki perangkat teknik penilaian lengkap 5,91 Menuju SNP 4 4.3. Penilaian pendidikan ditindaklanjuti 5,59 Menuju SNP 4 4.3.1. Menindaklanjuti hasil pelaporan penilaian 6 Menuju SNP 4 4.3.2. Melakukan pelaporan penilaian secara periodik 5,22 Menuju SNP 4
4.1. Aspek penilaian sesuai ranah kompetensi 6,11 Menuju SNP 4 4.1.1. Mencakup ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan 6,04 Menuju SNP 4 4.1.2. Memiliki bentuk pelaporan sesuai dengan ranah 6,18 Menuju SNP 4 4.2. Teknik penilaian obyektif dan akuntabel 6,41 Menuju SNP 4 4.2.1. Menggunakan jenis teknik penilaian yang obyektif dan akuntabel 6,98 SNP 4.2.2. Memiliki perangkat teknik penilaian lengkap 5,91 Menuju SNP 4 4.3. Penilaian pendidikan ditindaklanjuti 5,59 Menuju SNP 4 4.3.1. Menindaklanjuti hasil pelaporan penilaian 6 Menuju SNP 4 4.3.2. Melakukan pelaporan penilaian secara periodik 5,22 Menuju SNP 4