• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Estimasi Vector Error Correction Model (VECM)

PERDAGANGAN KOMODITAS BERAS

5 ANALISIS GUNCANGAN HARGA MINYAK MENTAH DUNIA TERHADAP HARGA BERAS DOMESTIK

5.2 Hasil Penelitian

5.2.1 Hasil Estimasi Vector Error Correction Model (VECM)

Hasil estimasi VECM akan didapat hubungan jangka pendek dan jangka panjang antara harga beras domestik (HBDom), produksi beras (PB), harga minyak mentah dunia (HMMD), harga beras dunia (HBD), harga beras impor (HBI), nilai tukar (NT), dan total faktor produtivitas (TFP). Pada estimasi ini, harga beras domestik (HBDOM) merupakan variabel dependen, sedangkan variabel independennya adalah produksi beras (PB) pada lag 1 dan 2, harga minyak mentah dunia (HMMD) pada lag 1 dan 2, harga beras dunia (HBD) pada

lag 1 dan 2, harga beras impor (HBI) pada lag 1 dan 2, nilai tukar (NT) pada lag 1 dan 2, dan total faktor produtivitas (TFP) pada lag 1 dan 2. Hasil estimasi VECM untuk menganalisis pengaruh jangka pendek dan jangka panjang pengaruh variabel dependen terhadap variabel independen dapat dilihat pada Tabel 9.

Berdasarkan hasil yang disajikan pada Tabel 9, pada jangka pendek terdapat enam variabel signifikan pada taraf nyata lima persen ditambah satu variabel

error correction. Keenam variabel yang signifikan pada taraf nyata lima persen adalah harga beras domestik (HBDOM) pada lag 1 dan 2, harga minyak mentah dunia pada lag 1 dan 2 (HMMD(-1)) dan (HMMD(-2)), dan harga beras impor pada lag 1 dan 2 (HBI(-1)) dan (HBI(-2)). Adanya dugaan parameter error correction yang signifikan membuktikan adanya mekanisme penyesuaian dari jangka pendek ke jangka panjang. Besaran penyesuaian dari jangka pendek ke jangka panjang yaitu sebesar 0.76 persen.

Hasil estimasi jangka pendek menunjukkan bahwa variabel harga beras domestik pada lag pertama dan kedua berpengaruh negatif pada taraf nyata lima persen masing-masing sebesar 0.90 dan 0.78. Artinya, jika terjadi kenaikan 1 persen harga beras domestik pada 2 tahun sebelumnya, maka akan menurunkan harga harga beras domestik sebesar 0.78 persen pada tahun sekarang. Dan jika

terjadi kenaikan harga beras domestik sebesar 1 persen pada 1 tahun sebelumnya, maka akan menyebabkan harga beras domestik turun sebesar 0.90 persen pada tahun sekarang. Kondisi ini menunjukkan bahwa variabel harga beras domestik dalam hal ini harga beras eceran di tingkat konsumen untuk komoditas beras merupakan variabel yang banyak diintervensi atau dipengaruhi oleh berbagai variabel lain, contohnya harga pokok pembelian (HPP). Hal ini terkait dengan beras sebagai komoditas pokok yang dikonsumsi oleh hampir seluruh rakyat Indonesia, sehingga variabel harga selalu dijaga kestabilannya. Oleh karena itu, jika terjadi kenaikan harga pada waktu sekarang, maka hal itu merupakan sinyal bagi pemerintah untuk menurunkan harga beras di periode berikutnya dengan mengeluarkan sejumlah kebijakan sehingga harga beras di tingkat pengecer relatif stabil dari tahun ke tahun.

Tabel 9 Faktor-faktor yang mempengaruhi harga beras domestik pada jangka pendek

Variabel Koefisien t-statistik

CointEq1 0.76 5.82 D(HBDOM(-1)) -0.90 -4.66 D(HBDOM(-2)) -0.78 -4.83 D(HBD(-1)) -0.55 -0.73 D(HBD(-2)) 0.19 0.48 D(HBI(-1)) 2.94 4.20 D(HBI(-2)) 2.46 4.53 D(PB(-1)) 0.00 -1.52 D(PB(-2)) 0.00 -1.95 D(HMMD(-1)) 0.01 3.40 D(HMMD(-2)) 0.01 2.08 D(NT(-1)) 0.00 -0.81 D(NT(-2)) 0.00 1.89 D(TFP(-1)) 0.02 1.83 D(TFP(-2)) 0.01 0.97 C -0.18 -1.87

Sumber : Lampiran 7, diolah

Ket. : signifikan pada taraf 5% = 1.96

Variabel harga minyak mentah dunia signifikan pada lag pertama dan kedua serta berpengaruh positif sebesar 0.01 persen. Artinya jika terjadi kenaikan harga minyak mentah dunia sebesar satu persen pada satu tahun sebelumnya, maka akan menyebabkan kenaikan harga beras domestik pada tahun sekarang sebesar 0.01 persen. Hal ini mengindikasikan adanya transmisi harga dari harga minyak mentah dunia ke harga beras domestik melalui harga beras impor. Hal ini terbukti dengan adanya hubungan yang nyata antara harga beras impor dengan harga beras domestik. Dilihat dari Tabel 9 harga beras impor berhubungan positif sebesar 2. 46 persen pada lag ke-2. Artinya jika terjadi kenaikan harga beras impor sebesar 1 persen pada dua tahun sebelumnya, maka akan menyebabkan kenaikan harga beras domestik sebesar 2.46 persen pada tahun sekarang. Begitu pula untuk lag

pertama, harga beras impor berpengaruh positif sebesar 2.94 persen. Artinya jika terjadi kenaikan harga beras impor sebesar satu persen pada satu tahun sebelumnya maka menyebabkan kenaikan harga beras domestik sebesar 2.94 persen pada tahun sekarang.

Pada jangka panjang hanya variabel harga beras dunia (HBD), harga beras impor (HBI) dan produksi beras (PB) signifikan pada taraf nyata lima persen yang mempengaruhi harga beras domestik. Variabel produksi beras mempunyai pengaruh negatif yang sangat kecil terhadap harga beras domestik yaitu sebesar 0.0001 persen. Artinya, jika terjadi kenaikan produksi beras maka akan menyebabkan harga beras domestik turun sebesar 0.0001 persen. Kondisi ini sesuai dengan hukum penawaran yang menyatakan bahwa ketika terjadi kenaikan produk yang ditawarkan sebagai akibat kenaikan produksi dari komoditi tersebut, maka akan menyebabkan harga komoditi tersebut turun.

Tabel 10 Faktor-faktor yang mempengaruhi harga beras domestik pada jangka panjang

Ket.Variabel Variabel Koefisien T-Statistik Harga Beras Dunia HBD(-1) -1.13 2.77 Harga Beras Impor HBI(-1) 6.46 -21.34 Produksi Beras PB(-1) -0.00 2.10 Harga Minyak Mentah Dunia HMMD(-1) 0.00 -1.23 Nilai Tukar NT(-1) 0.00 -0.94 Total Faktor Produktivitas TFP(-1) 0.01 -0.72

Sumber : Lampiran 7, diolah

Ket. : signifikan pada taraf 5% = 1.96

Harga beras impor berhubungan positif dengan harga beras domestik. Artinya, ketika harga beras impor mengalami kenaikan sebesar satu persen maka akan mengakibatkan kenaikan harga beras domestik sebesar 6.46 persen. Hal ini sesuai dengan hipotesis awal yang menyatakan adanya hubungan searah antara harga minyak metah dunia, harga beras dunia dan harga beras impor dengan harga beras domestik.

Sumber : BPS, diolah

Gambar 13 Fluktuasi harga beras dunia dan harga beras impor

Variabel harga beras dunia dalam penelitian ini berhubungan negatif dengan harga beras domestik. Hal ini tidak sesuai dengan hipotesis awal. Hal ini dapat dijelaskan karena terbentuknya harga beras dunia lebih disebabkan oleh jumlah beras yang di ekspor dan di impor di pasar beras dunia. Sementara fluktuasi harga

0.00 0.05 0.10 0.15 0.20 0.25 0.30 0.35 0.40 0.45 0.50 HBD HBI

beras domestik lebih banyak dipengaruhi oleh harga beras impor. Berdasarkan data pada Gambar 13 antara harga beras dunia dengan harga beras impor tidak memiliki pola yang sama. Sebagai contoh harga beras dunia pada tahun 2001 harga beras dunia mengalami penurunan tetapi harga beras impor tidak mengalami penurunan bahkan sebaliknya harga beras impor pada tahun 2001 meningkat. Pada tahun 2006 harga beras dunia mengalami kenaikan tetapi harga beras impor tidak mengalami perubahan. Tahun 2008 menuju tahun 2009 harga beras dunia mengalami penurunan menuju ke kondisi awal, tetapi penurunan harga beras dunia diikuti oleh harga beras impor, harga beras impor terus mengalami peningkatan.

Dokumen terkait