• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian 1 Hasil Uji Statistik Deskriptif

4. Hasil Uji Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model analisis regresi berganda (multiple regression analysis), hasil uji hipotesis terdiri dari:

a. Hasil Uji Koefisien Determinasi

Pada tabel 4.8 menunjukkan angka adjusted R2 (adjusted R

square) adalah 0.282, hal ini berarti 28.2% variasi kepuasan klien dapat dijelaskan oleh variasi dari kelima variabel independen yaitu atribut kualitas audit, portfolio jasa audit, reputasi KAP, pergantian auditor, dan audit fee, sedangkan sisanya sebesar 71.8 % dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model. Angka koefisisen korelasi (R2) menujukkan angka dibawah 0.5 yang berarti korelasi antara variabel independen dengan variabel dependen adalah lemah atau terbatas.

Tabel 4.8 Koefisien Determinasi Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 0.651a 0.424 0.282 0.791

a. Predictors: (Constant), Audit Fee, Client Experience, Field Work Conduct, Executive Involvement, Reputasi KAP, Audit Commitee, Skepticism, Ethical Standard, Independence, Portfolio Jasa Audit, Due Care, Responsiveness, Industry Expertise, Quality Commitment, Pergantian Auditor, Technical Competence

b. Dependent Variable: Kepuasan Klien

b. Hasil Uji t

Uji t bertujuan untuk menguji seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Imam Ghozali, 2005:84). Jika nilai probabilitas kurang dari 0.05 maka Ha diterima, dan berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau terikat. Hasil uji t dapat dilihat pada tabel 4.9 di bawah ini.

Tabel 4.9 Hasil Uji t Coefficientsa Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std.

Error Beta t Sig.

(Constant) 3.303 1.140 2.898 .005 Client Experience .378 .222 .244 1.703 .093 Industry Expertise -.014 .177 -.011 -.078 .938 Responsiveness .425 .147 .381 2.893 .005 Technical Competence -.069 .191 -.057 -.361 .719 Independence -.076 .187 -.052 -.408 .684 Due Care -.347 .211 -.217 -1.642 .106 Quality Commitment .306 .224 .191 1.365 .177 Executive Involvement .102 .126 .092 .813 .419

Field Work Conduct .290 .175 .209 1.656 .102

Audit Committee -.139 .164 -.102 -.843 .402

Ethical Standard -.124 .202 -.077 -.614 .542

Skepticism -.033 .158 -.026 -.210 .834

Portfolio Jasa Audit -.044 .050 -.121 -.891 .376 Reputasi KAP -.038 .054 -.085 -.695 .489 Pergantian Auditor .098 .040 .359 2.437 .018

Audit Fee .055 .042 .173 1.314 .193

HaHasil Uji Hipotesis 1: Atribut kualitas audit terhadap kepuasan klien KAP

a. Client experience terhadap kepuasan klien KAP

Client experience menunjukkan tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.093 yang berada di atas 0,05 dan nilai t kurang dari 2 yaitu sebesar 1.703, dan berarti Ha 1.a ditolak.

b. Industry expertise terhadap kepuasan klien KAP

Industry expertise menunjukkan tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.938 yang berada jauh di atas 0.05 dan nilai t kurang dari 2 yaitu Sumber: data primer yang diolah

sebesar -0.078 dan berarti Ha 1.b ditolak.

c. Responsiveness terhadap kepuasan klien KAP

Responsiveness menunjukkan berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.005 yang berada di bawah 0.05 dan nilai t lebih dari 2 yaitu sebesar 2.893 dan berarti Ha 1.c diterima.

d. Technical competenceterhadap kepuasan klien KAP

Technical competence menunjukkan tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.719 yang berada jauh di atas 0.05 dan nilai t kurang dari 2 yaitu sebesar -0.361 dan berarti Ha 1.d ditolak.

e. Independence terhadap kepuasan klien KAP

Independence menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.684 yang berada jauh di atas 0.05 dan nilai t kurang dari 2 yaitu sebesar - 0.408 dan berarti Ha 1.e ditolak.

f. Due care terhadap kepuasan klien KAP

Due care menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.106 yang berada di atas 0.05 dan nilai t kurang dari 2 yaitu sebesar -1.642 dan berarti Ha 1.f ditolak.

Quality commitment menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.177 yang berada di atas 0.05 dan nilai t kurang dari 2 yaitu sebesar 1.365 dan berarti Ha 1.g ditolak.

h. Executive involvement terhadap kepuasan klien KAP

Executive involvement menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.419 yang berada jauh di atas 0.05 dan nilai t kurang dari 2 yaitu sebesar 0.813 dan berarti Ha 1.h ditolak.

i. Field work conductterhadap kepuasan klien KAP

Field work conduct menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.102 yang berada di atas 0.05 dan nilai t kurang dari 2 yaitu sebesar 1.656 dan berarti Ha 1.i ditolak.

j. Audit committeeterhadap kepuasan klien KAP

Audit committee menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.402 yang berada jauh di atas 0.05 dan nilai t kurang dari 2 yaitu sebesar -0.843 dan berarti Ha 1.j ditolak.

k. Ethical standardterhadap kepuasan klien KAP

Ethical standard menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.542 yang berada jauh di atas 0.05 dan nilai t kurang dari 2 yaitu

sebesar -0.614 dan berarti Ha 1.k ditolak.

l. Skepticism terhadap kepuasan klien KAP

Skepticism menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.834 yang berada di atas 0.05 dan nilai t kurang dari 2 yaitu sebesar -0.210 dan berarti Ha 1.l ditolak.

Hasil Uji Hipotesis 2: Portfolio jasa audit terhadap kepuasan klien KAP

Portfolio jasa audit menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.376 yang berada jauh di atas 0.05 dan nilai t kurang dari 2 yaitu sebesar -0.891 dan berarti Ha2 ditolak.

Hasil Uji Hipotesis 3: Reputasi KAP terhadap kepuasan klien KAP

Reputasi KAP menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.489 yang berada jauh di atas 0.05 dan nilai t kurang dari 2 yaitu sebesar -0.695 dan berarti Ha3 ditolak.

Hasil Uji Hipotesis 4: Pergantian auditor terhadap kepuasan klien KAP

Pergantian auditor menunjukkan berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.018 yang berada dibawah 0.05 dan nilai t lebih dari 2 yaitu sebesar 2.437 dan berarti

Ha4 diterima.

Hasil Uji Hipotesis 5: Audit Fee Terhadap Kepuasan Klien KAP

Audit fee menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.193 yang berada di atas 0.05 dan nilai t kurang dari 2 yaitu sebesar 1.314 dan berarti Ha5 ditolak.

c. Hasil Uji F

Uji F menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Hasil uji F ditunjukkan pada tabel 4.10.

Tabel 4.10 Hasil Uji F ANOVAb Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 29.914 16 1.870 2.991 0.001a Residual 40.635 65 0.625 Total 70.549 81

a. Predictors: (Constant), Audit Fee, Client Experience, Field Work Conduct, Executive Involvement, Reputasi KAP, Audit Commitee, Skepticism, Ethical Standard, Independence, Portfolio Jasa Audit, Due Care, Responsiveness, Industry Expertise, Quality Commitment, Pergantian Auditor, Technical Competence

b. Dependent Variable: Kepuasan Klien

Sumber: data primer yang diolah

Hasil Uji Hipotesis 6

nilai probabilitas 0.001, karena nilai probabilitas lebih kecil dari 0.05 maka dapat dikatakan bahwa atribut kualitas audit, portfolio jasa audit, reputasi KAP, pergantian auditor, dan audit fee, secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kepuasan klien.

C. Pembahasan

Client experience menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan klien. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian Mukhlasin (2004:42) dan hasil penelitian Behn et.al (1997:16). Hal ini berarti tingkat pengalaman yang terkait dengan pelaksanaan audit yang dimiliki auditor tidak mempengaruhi kepuasan klien KAP.

Industry expertise menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.938. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian Mukhlasin (2004:42) dan hasil penelitian Behn et.al (1997:16). Hal ini berarti tingkat pengetahuan pemahaman pihak yang terkait dengan pelaksanaan audit mengenai industri perusahaan klien tidak mempengaruhi kepuasan klien KAP.

Responsiveness menunjukkan berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan klien. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Mukhlasin (2004:42) dan hasil penelitian Behn et.al (1997:16). Hal ini berarti bahwa klien akan merasa puas apabila auditor KAP memiliki sikap responsif atau tanggap terhadap kebutuhan perusahaan klien tanpa diminta terlebih

dahulu oleh klien, sehingga mempengaruhi keputusan klien dalam memilih KAP dan memberikan kepuasan kepada klien KAP.

Technical competence menunjukkan tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.719. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Behn et.al (1997:16), namun tidak konsisten dengan hasil penelitian Mukhlasin (2004:42). Hal ini berarti bahwa KAP yang memiliki anggota tim audit yang kompeten dan taat pada standar umum atau technical competence tidak memberikan kepuasan kepada klien KAP.

Independence menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.684. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Behn et.al (1997:16) dan hasil penelitian Mukhlasin (2004:42). Hal ini berarti bahwa sikap independence yang dimiliki KAP dan tim audit tidak memberikan kepuasan kepada klien KAP.

Due care menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.106. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Behn et.al (1997:16), namun tidak konsisten dengan hasil penelitian Mukhlasin (2004:42). Hal ini berarti bahwa auditor yang melaksanakan pekerjaan dengan menunjukkan sikap terlalu teliti dan hati-hati, bisa menyebabkan ketidakpuasan klien KAP. Tingkat due care yang tinggi kemungkinan menyebabkan klien merasa tidak puas akibat karena ditanya terus menerus, sehingga kinerja perusahaan yang diaudit terganggu.

terhadap kepuasan klien. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Behn et.al (1997:16), namun tidak konsisten dengan hasil penelitian Mukhlasin (2004:42). Ini berarti bahwa auditor yang memiliki sikap komitmen yang kuat terhadap kualitas audit tidak memberikan kepuasan kepada klien KAP.

Executive involvement menunjukkan tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap kepuasan klien. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Mukhlasin (2004:42), namun tidak konsisten dengan hasil penelitian Behn et.al (1997:16). Hal ini berarti bahwa keterlibatan pimpinan tim audit tidak memberikan kepuasan kepada klien yang diaudit tersebut. Kemungkinan klien (responden manajemen dan staf keuangan) tidak terlalu mengetahui keterlibatan pimpinan tim audit karena biasanya mereka hanya berhubungan langsung dengan auditor junior atau auditor senior.

Field work conduct menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan klien. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian Behn et.al (1997:16) dan hasil penelitian Mukhlasin (2004:42). Ini berarti bahwa KAP yang melakukan audit pekerjaan lapangan secara tepat

(field work conduct) tidak dapat memberikan kepuasan kepada klien KAP.

Audit committee menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan klien. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian Behn et.al (1997:16) dan hasil penelitian Mukhlasin (2004:42). Komunikasi yang dilakukan auditor KAP kepada komite audit mengenai perbedaan pendapat yang terjadi dengan manajemen mengenai masalah

akuntansi, pengungkapan, dan audit, kemungkinan membuat klien KAP (responden manajemen) merasa keterlibatan komite audit dapat mengancam posisi mereka, sehingga bagi manajemen menciptakan ketidakpuasan terhadap KAP.

Ethical standard menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan klien. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Behn et.al (1997:16), namun tidak konsisten dengan hasil penelitian Mukhlasin (2004:42). Ini berarti bahwa tim audit yang memiliki atau taat pada standar etika tidak memberikan kepuasan kepada klien KAP. Situasi dilema etika banyak dihadapi oleh para auditor dalam menjalankan jasa audit mereka, sebagai contoh, klien yang mengancam akan mengganti auditor atau memakai KAP lain bila hasil audit tidak sesuai dengan keinginan mereka atau kepuasan mereka. Dengan demikian dalam prakteknya sering terjadi benturan antara penerapan ethical standard dengan keinginan untuk memberikan kepuasan kepada klien.

Skepticism menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan klien. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Mukhlasin (2004:42), namun tidak konsisten dengan hasil penelitian Behn et.al (1997:16) dimana dalam penelitian Behn et.al skepticism berpengaruh secara negatif terhadap kepuasan klien. Hal ini berarti bahwa auditor yang melaksanakan pekerjaan dengan menunjukkan sikap skepticism (curiga) yang terlalu tinggi, bisa menyebabkan ketidakpuasan klien. Tingkat skepticism yang tinggi kemungkinan menyebabkan kinerja perusahaan yang diaudit terganggu,

hal ini dikarenakan auditor melaksanakan proses audit dengan bertanya terus menerus.

Secara keseluruhan dari keduabelas atribut kualitas audit yang diuji, atribut yang mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap kepuasan klien hanya satu yaitu responsiveness dengan tingkat signifikasi 0.005. Hasil penelitian ini sangat berbeda dengan penelitian sebelumnya, dimana pada penelitian Behn et.al (1997:16) dari dua belas atribut kualitas audit yang diuji, dihasilkan enam atribut kualitas audit yang berpengaruh pada kepuasan klien yaitu client experience, industry expertise, responsivenss, field work conduct,

executive involvement, dan audit commitee. Begitupula dengan hasil penelitian

Mukhlasin (2004:42) bahwa terdapat sembilan atribut kualitas audit yang mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap kepuasan klien KAP yaitu

client experience, industry expertise, responsivenses, ethical standar, audit

commitee, due care, quality commitment, field work conduct, dan ethical

standar, sedangkan independence, executive involvement, dan skepticism tidak

memiliki pengaruh terhadap kepuasan klien.

Perbedaan hasil atas atribut kualitas audit yang diperoleh dalam penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terjadi karena adanya perbedaan responden dan objek penelitian yang digunakan. Pada penelitian ini resapondennya adalah internal auditor, manajer, asisten manajer, supervisor, dan staf bagian keuangan pada perusahaan di DKI Jakarta yang memakai jasa audit KAP, sedangkan penelitian Mukhlasin (2004:42) dilakukan terhadap kontroler dan internal auditor pada perusahaan disepanjang Jendral Sudirman

dan Kuningan Jakarta, dan penelitian Behn et.al (1997:16) dilakukan pada kontroler perusahaan di Amerika. The expectations gap will be difficult to eliminate due to social conflict and the fact that the meaning of social practices is always subject to challenges (Marianne Ojo, 2009). Dari hasil penelitian ini, memperlihatkan telah terjadinya pergeseran harapan klien mengenai atribut kualitas audit yang bisa mempengaruhi kepuasan klien, dengan responden yang sebagian besar adalah manajer dan staf keuangan, diperoleh hasil bahwa klien lebih mengharapkan auditor atau KAP bisa bersikap responsif terhadap kebutuhan klien daripada atribut kualitas lainnya.

Portfolio jasa audit menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.376. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Mukhlasin (2004:42). Hal ini berarti bahwa banyaknya jasa yang ditawarkan oleh KAP tidak menjamin bahwa KAP tersebut akan dapat memberikan kepuasan kepada klien dalam jangka panjang, tidak bisa mempengaruhi penilaian klien dalam memilih jasa, dan tidak bisa menjamin bahwa klien tidak akan berpindah pada KAP lain. Hubungan klien dengan auditor dimulai sejak awal kerjasama sampai penugasan audit selesai, dan dari kerjasama awal inilah yang akan menjadi pertimbangan bagi klien apakah auditor atau KAP bisa memenuhi harapan klien, yang selanjutnya mempengaruhi kepuasan klien.

Reputasi KAP menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.489. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian Mukhlasin (2004:42). Hal ini berarti

bahwa reputasi yang dimiliki KAP, baik KAP itu termasuk KAP Big Four

atau berafiliasi dengan KAP Internasional, menurut klien tidak menjamin bahwa KAP tersebut akan dapat memberikan kepuasan kepada klien, karena klien cenderung memilih KAP sesuai dengan jasa yang ditawarkan dan dari kualitas hasil audit yang diberikan KAP. Selain itu, KAP yang tidak termasuk dalam Big Four akan tetap memiliki reputasi yang baik di mata klien, jika hasil audit mereka berkualitas.

Pergantian auditor menunjukkan berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.018. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Marini Purwanto dan Simon Haryanto (2004:26). Pergantian auditor dibentuk dari kecenderungan keinginan klien untuk berpindah KAP, adanya merger dari dua atau lebih KAP, perbedaan pendapat antara perusahaan klien dengan auditor KAP, perlunya komunikasi tertulis antara auditor pengganti dengan auditor pendahulu, dan kesedian auditor terdahulu memperlihatkan audit working paper kepada auditor pengganti jika diizinkan oleh klien. Secara keseluruhan indikator yang membentuk pergantian auditor tersebut memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan klien. Suatu tantangan bagi auditor KAP untuk meningkatkan kepuasan klien agar bisa memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan dengan KAP lain, dan agar tidak terjadi pergantian auditor.

Audit fee menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.193. Hal ini berarti, kepuasan klien KAP tidak dipengaruhi oleh besarnya audit fee yang ditetapkan oleh

KAP atas jasa yang diberikan. Audit fee yang ditetapkan mahal namun jika tidak disertai kualitas audit yang tinggi dan bermutu, maka akan menimbulkan ketidakpuasan klien terhadap jasa KAP, jadi memakai dasar besarnya audit fee

untuk mengukur kepuasan klien tidak bisa dibuktikan secara ilmiah.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisisa faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan klien Kantor Akuntan Publik (KAP). Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah atribut kualitas audit, portfolio jasa audit, reputasi KAP, pergantian auditor dan audit fee. Responden dalam penelitian ini berjumlah 82 orang, dengan jabatan responden sebagai internal auditor, manajer, asisten manajer, supervisor, dan staf bagian keuangan pada perusahaan di DKI Jakarta yang memakai jasa

audit KAP.

Pengujian ini memakai bantuan program SPSS 16, dari Dari hasil pengujian dan analisis terhadap data, dapat disimpulkan bahwa:

1. Atribut Kualitas audit yang terdiri dari:

a. Client experience menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.093. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian Mukhlasin (2004:42) dan hasil penelitian Behn et.al (1997:16).

b. Industry expertise menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.938. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian Mukhlasin (2004:42) dan hasil penelitian Behn et.al (1997:16).

c. Responsiveness menunjukkan berpengaruh secara signifikan terhadap

kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.005. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Mukhlasin (2004:42) dan hasil penelitian Behn et.al (1997:16).

d. Technical competence menunjukkan tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.719. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Behn et.al (1997:16), namun tidak konsisten dengan hasil penelitian Mukhlasin (2004:42).

e. Independence menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan

penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Behn et.al (1997:16) dan hasil penelitian Mukhlasin (2004:42).

f. Due care menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.106. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Behn et.al (1997:16), namun tidak konsisten dengan hasil penelitian Mukhlasin (2004:42).

g. Quality commitment menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.177. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Behn et.al (1997:16), namun tidak konsisten dengan hasil penelitian Mukhlasin (2004:42).

h. Executive involvement menunjukkan tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.419. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Mukhlasin (2004:42), namun tidak konsisten dengan hasil penelitian Behn et.al (1997:16)

i. Field work conduct menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.102. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian Behn et.al (1997:16) dan hasil penelitian Mukhlasin (2004:42).

j. Audit committee menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.402. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian Behn et.al (1997:16) dan hasil penelitian Mukhlasin (2004:42).

k. Ethical standard menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.542. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Behn et.al (1997:16), namun tidak konsisten dengan hasil penelitian Mukhlasin (2004:42).

l. Skepticism menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.834. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Mukhlasin (2004:42), namun tidak konsisten dengan hasil penelitian Behn et.al (1997:16) dimana dalam penelitian Behn et.al skepticism berpengaruh secara negatif terhadap kepuasan klien.

2. Portfolio jasa audit menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.376. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Mukhlasin (2004:42).

3. Reputasi KAP menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.489. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian Mukhlasin (2004:42).

4. Pergantian auditor menunjukkan berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.018. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Marini Purwanto dan Simon Haryanto (2004:26).

5. Audit fee menunjukkan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

kepuasan klien dengan tingkat signifikasi 0.193 yang berada di atas 0.05 dan nilai t kurang dari 2 yaitu sebesar 1.314 dan Ini berarti bahwa

besarnya audit fee tidak bisa mempengaruhi kepuasan klien kepada KAP. 6. Hasil uji ANNOVA dan F test, didapat F hitung sebesar 2,991 dengan

probabilitas 0,001, maka dapat dikatakan bahwa atribut kualitas audit, portfolio jasa audit, reputasi KAP, pergantian auditor, dan audit fee, secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan klien KAP.

B. Implikasi

Impilikasi hasil penelitian ini bagi Kantor Akuntan Publik adalah berupa informasi tambahan mengenai faktor -faktor apa saja yang bisa mempengaruhi kepuasan kepada klien KAP. Implikasi pertama dari penelitian ini adalah klien KAP akan merasa puas terhadap jasa pelayanaan KAP apabila KAP dan tim audit dapat bersikap responsivenes terhadap kebutuhan klien, yaitu dengan melakukan jasa profesional yang tanggap terhadap kebutuhan klien tanpa diminta terlebih dahulu oleh klien. Implikasi kedua adalah adanya kecenderungan klien atau keadaan yang mengkondisikan bahwa klien lebih menyukai untuk melakukan pergantian auditor atau KAP jika terjadi merger dari dua atau lebih KAP dan jika terjadi perbedaan pendapat antara perusahaan klien dengan auditor KAP. Hal ini berarti klien akan merasa lebih puas jika mengganti auditor lama ke auditor baru jika ada hal-hal yang tidak mereka inginkan.

Agar bisa memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan KAP lain, maka menjadi suatu tantangan bagi KAP untuk bisa meningkatkan kepuasan

Dokumen terkait