• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian

4. Hasil Uji Hipotesis

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh

terhadap variabel dependen. Oleh karena itu, pada penelitian ini

68

disesuaikan atau Adjusted R Square (Adjusted R2) karena disesuaikan dengan jumlah variable yang digunakan dalam

penelitian. Nilai Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam model. Berikut ini

disajikan hasil uji koefisien determinasi.

Tabel 4.14

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate 1 .774a .599 .579 3.786 a. Predictors: (Constant), GCG, PI

b. Dependent Variable: AF

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.14 menunjukkan nilai adjusted R2 sebesar 0,579. Hal ini menandakan bahwa variasi variable pengendalian internal

dan good corporate governance peran hanya bisa menjelaskan 57,9% variasi variabel audit fee. Sedangkan sisanya, yaitu 42,1% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam

penelitian ini seperti ukuran perusahaan, kompleksitas tugas,

resiko audit, ukuran KAP (Herawatty: 2012)

b. Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik t)

Uji t dilakukan untuk melihat apakah variabel independen

secara individu memiliki dampak yang signifikan terhadap variable

69

dominan. Hasil uji statistik dapat dilihat pada tabel 4.15, jika nilai

probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak

H0. Sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima dan menolak Ha .Tabel 4.15 dibawah ini menunjukkan

bahwa pengendalian internal dan good corporate governance

berpengaruh terhadap variable audit fee. Variabel pengendalian

internal dan good corporate governance mempunyai tingkat

signifikansi sebesar 0,032; 0,001.

Tabel 4.15 Hasil Uji Statistik t

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std.

Error Beta Tolerance VIF (Constant) -8.086 5.325 -1.518 .137

PI .380 .172 .313 2.214 .032 .488 2.050 GCG .450 .123 .518 3.658 .001 .488 2.050 a. Dependent Variable: AF

Hasil Uji Ha1: Pengendalian internal berpengaruh terhadap audit fee.

Tabel 4.15 menunjukkan hasil bahwa variabel pengendalian

internal memiliki tingkat signifikansi 0,032. Tingkat signifikansi

tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti Ha diterima sehingga dapat dikatakan bahwa pengendalian internal berpengaruh secara

signifikan terhadap audit fee. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Means dan Kazenski (1987) dalam

70

Herawaty (2011:8), menyatakan bahwa pengendalian internal yang

baik cenderung menurunkan audit fee yang ditetapkan oleh Kantor Akuntan Publik karena waktu yang digunakan untuk menyelesaikan

audit menjadi lebih pendek.

Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian yang

dilakukan oleh Herawaty (2011), Penelitian ini memperlihatkan

bahwa pengendalian intern yang baik akan menurunkan audit fee

yang ditetapkan oleh Kantor Akuntan Publik. Hay et. al., (2008)

menyatakan bahwa control bukan sebagai pengganti melainkan

pelengkap sehingga dengan adanya control tersebut dapat

menaikkan audit fee. Menurut Keane (2012:379), pengendalian internal yang dianggap efektif, maka mampu mengurangi waktu

pengujian dan pemeriksaan, dan penelitian sebelumnya pun

menemukan bahwa kelemahan pengendalian internal merupakan

resiko yang berarti bagi pengguna laporan keuangan dan biaya audit

lebih tinggi bagi perusahaan-perusahaan pada tahun setelah

diimplementasikannya SOX.

Dengan demikian hasil penelitian ini mendukung hipotesis

yang diajukan. Hal ini berarti adanya pengendalian internal dalam

perusahaan memiliki pengaruh untuk menaikkan audit fee pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta. Hal ini terjadi karena lingkungan

pengendalian internal merupakan dasar utama untuk semua

71

mempertimbangkan berapa jumlah audit fee yang akan di ajukan kepada klien. Resiko penugasan yang diterima oleh auditor pun

dapat dijadikan dasar untuk menetapkan audit fee oleh karena tu auditor harus dapat mengidentifikasi resiko yang dihadapi oleh

klien, karena penentuan resiko mencakup semua aspek organisasi

yang akan terlihat melalui evaluasi resiko.

Adanya aktivitas pengendalian dalam perusahaanpun

penting untuk dilakukan, bukan hanya dengan membuat desain saja

ataupun hanya dengan mengidentifikasi kebijakan dan prosedur

dalam perusahaan. Sistem informasi yang terdapat dalam

perusahaan guna menyediakan informasi yang akurat dan relevan

pun bisa dijadikan suatu ukuran untuk mengukur baik atau

buruknya pengimplementasian pengendalian internal dalam suatu

perusahaan, begitu pula dengan kualitas informasi yang dihasilkan

oleh sistem informasi dapat memberikan dampak terhadap

pengambilan keputusan. Sampai akhirnya pada proses pemantauan

terhadap pengoprasian sistem untuk menilai kualitas dari kinerja

sistem untuk dapat melihat apakah pengendalian internal dalam

perusahaan telah berjalan dengan baik, sehingga dapat menurunkan

audit fee. Bukan hanya pengendalian internal saja tetapi masih banyak faktor atau pertimbangan lainnya yang bisa dijadikan dasar

untuk penetapan audit fee, Herawati (2012), menyatakan lamanya waktu pengauditan dapat mempengaruhi audit fee, begitu pula

72

menurut Sankarguswamy yang menyatakan keahlian dan efisiensi

auditor dapat mempengaruhi audit fee.

Perusahaan dengan pengendalian internal yang benar dan

kuat maka setidaknya penyimpangan-penyimpangan dapat

diminimumkan (Astuti, 2010:2). Kelemahan material dalam

pengendalian internal dan jumlah kekurangan pengendalian

signifikan sebagai faktor yang sangat penting dalam biaya audit,

pengamatan ini konsisten dengan Raghunandan dan Rama (2006)

serta Hoitash et. al.(2008), bahwa masalah pengendalian internal sangatlah terkait dengan peningkatan audit fee. Selain itu Holgan dan Wilkins (2008), mengamati bahwa biaya audit secara signifikan

lebih tinggi untuk perusahaan dengan kekurangan pengendalian

internal dan tampak meningkat dengan masalah pengendalian.

Adanya kelemahan pengendalian internal diharapkan dapat

menghasilkan premi tambahan, karena adanya upaya yang ekstra

dari auditor, namun perbaikan dari kelemahan pengendalian

internal tersebut, kemungkinan akan mengurangi resiko salah saji

material dalam laporan keuangan dan dapat mengurangi upaya

ekstra dari auditor dan juga mengurangi biaya premi (Mitra,

2009:369).

Hasil Uji Ha2: Good Corporate Governance berpengaruh positif terhadap audit fee.

73

Tabel 4.15 menunjukkan hasil bahwa variabel good

corporate governance memiliki tingkat signifikansi 0,001. Tingkat signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti H1 diterima

sehingga dapat dikatakan bahwa good corporate governance

berpengaruh secara signifikan terhadap audit fee. Maka penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Boo dan Sharma (2008:28)

bahwa tidak ada hubungan signifikan antara corporate governance

dan audit fee karena perusahaan dengan corporate governance

yang baik tidak membutuhkan assurance (keamanan) lebih dari auditor eksternal sebab perusahaan telah diawasi berbagai

regulator.

Hasil yang sama pun didapat dari penelitian yang dilakukan

oleh Beasley (1996) dan Dechow et al. (1996) dalam Yatim et al.

(2006:757) menyatakan bahwa dewan komisaris yang lebih

independen akan menurunkan risiko yang berkaitan dengan

pelaporan keuangan. Hal ini akan mengurangi penaksiran risiko

yang dilakukan oleh auditor sehingga akan mengurangi audit fee. Begitu pula dengan penelitian Carcello et. al. (2000) dan Goodwin-Steward dan Kent (2006:389) dalam Yatim et. al. (2003) bahwa

good corporate governance terutama strukturnya berpengaruh positif terhadap audit fee karena perusahaan dengan corporate governance yang kuat cenderung dituntut kualitas audit yang tinggi, sehingga membayar lebih tinggi untuk audit fee. Hal ini

74

menunjukkan bahwa perusahaan dengan struktur governance yang

kuat cenderung mencari jasa audit dengan kualitas yang lebih

tinggi untuk melindungi nama baik perusahaan dan melindungi

kekayaan pemegang saham. Kualitas audit yang tinggi menuntut

audit fee yang lebih tinggi pula. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Wahab et. al (2011:393) pun menunjukkan hasil yang sama yaitu, bahwa tata kelola perusahaan yang kuat mengarah ke

permintaan yang lebih tinggi, menarik risiko audit yang lebih

tinggi, sehingga biaya audit yang lebih tinggi pula. Untuk

menyelidiki hubungan antara tata kelola perusahaan dan biaya

audit pada perusahaan yang memiliki hubungan dengan politik.

Dengan demikian penelitian ini mendukung hipotesis yang

diajukan. Hal ini berarti bahwa adanya good corporate governance

dalam perusahaan memiliki kemampuan untuk meningkatkan audit

fee pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta. Hal ini terjadi karena didalam good corporate governance terdapat prinsip-prinsip, yang mana dengan penerapan prinsip-prisip tersebut dapat meningkatkan

kualitas perusahaan. Prinsip pertama yang terdapat dalam good corporate governane adalah transparan, perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan secara transparan serta analisa

manajemnnya guna memperluas informasi dengan menerbitkannya

melalui media elektronik (internet), maka perusahaan telah dapat

75

berbagai pihak yang berkepentingan. Sehingga dengan demikian

para pihak yang berkepentingan dalam perushaan akan menaruh

kepercayaan lebih besar kepada perusahaan untuk mengelola

investasi meraka.

Kemudian prinsip akuntabilitas, dengan adanya pedoman

kode etik dan tingkah laku misalnya, yang wajib dipatuhi oleh

seluruh karyawan, kemudian juga dengan adanya rincian tugas dan

tanggung jawab masing-masing karyawan akan lebih meningkatkan

kinarja perusahaan sehingga dapat menghasilkan kualitas yang

baik, dengan begitu perusahaan akan dituntut untuk menggunakan

auditor eksternal yang berkualitas dan independen, sehingga dapat

menaikkan audit fee. Prinsip selanjutnya adalah kemandirian, sifat kemandirian ini dapat digambarkan seperti dengan menjalankan

aktivita perusahaan dengan baik dan dinamis, serta menggunakan

tenaga ahli untuk pekerjaan disegala bidang. Agar setiap pekerjaan

dapat terkontrol dengan baik, dan dapat meningkatkan kinerja

perusahaan serta dapat menguntungkan pemegang saham.

Prinsip kewajaran dalam good corporate governance pun harus diperhatikan, sifat kewajaran ini dapat terlihat dengan

memberikan perlakuan setara kepada pemangku kepentingan sesuai

dengan manfaat dan konstribusi yang diberikan pada organisasi.

Kemudian juga dengan disediaknnya informasi keuangan pada

76

pengambilan keputusan, serta memberikan kesempatan bagi para

pemegang saham untuk memeriksa laporan keuangan sehingga

dapat memberikan masukan guna kepentingan organisasi.

Prinsip terakhir dalam good corporate governance adalah petanggungjawaban, yaitu dengan peduli terhadap masyarakat dan

kelestarian lingkungan, kemudian juga menetapkan kebijakan untuk

menghindari penyalahgunaan kekuasaan dan bersikap professional

dan mematuhi etika. Bila prinsip-prinsip tersebut telah dijalankan

oleh perusahaan dengan baik, maka perusahaan telah berusaha

menaikkan kualitas kerjanya untuk dapat memberikan keuntungan

kepada para pemangku kepentingan.

Adanya penerapan good corporate governance dapat

mengurangi terjadinya biaya keagenan (agency cost), perusahaan

dengan corporate governance yang kuat cenderung dituntut

kualitas audit yang tinggi, sehingga membayar lebih tinggi untuk

audit fee. Corporate governance memberikan suatu struktur yang memfasilitasi penentuan sasaran-sasaran dari suatu perusahaan, dan

sebagai sarana untuk menentukan teknik monitoring kerja. Tata

kelola perusahaan menjamin kualitas informasi akuntansi yang

diungkap melalui seperangkat penetapan institusional. Tata kelola

perusahaan yang sempurna dapat menguatkan pengendalian intra

perusahaan, mengurangi tindakan oportunis dan menurunkan

77

Berdasarkan tabel 4.15 maka dapat diperoleh model

persamaan regresi sebagai berikut:

Y= -8.086 +0,380X1+0,450 X2+e

Keterangan:

Y = Audit Fee

a = Konstanta

X1 = Pengendalian Internal

X2 = Good Corporate Governance

e = error

a) Kontanta sebesar -8,086 menunjukkan bahwa variable audit fee

sebesar tanpa dipengaruhi oleh variable independent akan

bernilai -8,086.

b) Koefisien regresi variabel pengendalian internal (X1) sebesar 0,380 (38%), artinya jika pengendalian internal mengalami

kenaikan 1%, maka a u d i t f e e akan mengalami kenaikan sebesar 38%, dengan catatan bahwa variabel independen lainnya

tetap. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif

antara pengendalian internal terhadap audit fee. Semakin besar pengendalian internal maka akan semakin menaikkan audit fee.

c) Koefisien regresi variable igood corporate governance (X2)

sebesar 0,450 (45%), artinya jika good corporate governance

mengalami kenaikan 1%, maka a u d i t f e e akan mengalami peningkatan sebesar 45%, dengan catatan bahwa variable

78

independent lainnya tetap. Koefisien bernilai positif artinya

terjadi hubungan positif antara good corporate governance

terhadap audit fee. Semakin baik good corporate governance

yang diciptakan oleh auditor maka akan semakin meningkatkan

audit fee.

c. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Hasil uji statistik F dapat dilihat pada tabel 4.16, jika nilai

probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak H0.

Sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka H0

diterima dan menolak Ha.

Tabel 4.16

Hasil Uji Statistik F Variabel Y dan X

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 878.126 2 439.063 30.627 .000a Residual 587.760 41 14.336

Total 1465.886 43 a. Predictors: (Constant), GCG, PI

b. Dependent Variable: AF

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel tersebut menunjukkan bahwa variabel audit fee

berpengaruh dalam pengendalian internal dan good corporate

governance. Tabel dari F test didapat nilai F hitung sebesar 30.627 dengan tingkat signifikansi 0,000. Probabilitas signifikansi lebih

kecil dari 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk

memprediksi audit fee atau dapat dikatakan pengendalian internal dan good corporate governance berpengaruh terhadap audit fee.

79 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan hasil pengujian

yang telah dilakukan terhadap permasalahan dengan menggunakan model

regresi berganda, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengendalian internal berpengaruh signifikan terhadap a u d i t f e e. Hal ini dapat dijelaskan oleh besarnya tingkat signifikansi sebesar

0,32. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya oleh

Herawaty (2011) bahwa pengendalian intern yang baik akan

menurunkan audit fee yang ditetapkan oleh Kantor Akuntan. Dan juga sesuai dengan Keane (2011) bahwa pengendalian internal

berpengaruh terhadap audit fee. Means dan Kazenski (1987) dalam Herawaty (2011) menyatakan bahwa pengendalian internal yang baik

cenderung menurunkan audit fee yang ditetapkan oleh Kantor

Akuntan Publik karena waktu yang digunakan untuk menyelesaikan

audit menjadi lebih pendek.

2. Good corporate governance berpengaruh signifikan dan positif terhadap audit fee. Hal ini dapat dijelaskan oleh besarnya tingkat signifikansi sebesar 0,001. Hasil penelitian ini sesuai dengan

penelitian sebelumnya oleh Hay et. al., (2008), Wahab et. al., (2011), dan Hamid dan Abdullah (2012) bahwa good corporate governance

80

berpengaruh signifikan dan positif terhadap audit fee. Hal ini

mengindikasikan bahwa good corporate governance terutama

strukturnya berpengaruh positif terhadap audit fee karena perusahaan dengan corporate governance yang kuat cenderung dituntut kualitas audit yang tinggi, sehingga membayar lebih tinggi untuk audit fee. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan dengan struktur governance

yang kuat cenderung mencari jasa audit dengan kualitas yang lebih

tinggi untuk melindungi nama baik perusahaan dan melindungi

kekayaan pemegang saham. Kualitas audit yang tinggi menuntut audit fee yang lebih tinggi pula.

3. Pengendalian internal dan good corporate governance secara

bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap audit fee. Hal ini dapat dijelaskan oleh besarnya tingkat signifikansi sebesar 0,000.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya oleh Hay et. al., (2008). Hal ini mengindikasikan bahwa pengendalian internal dan

good corporate governance berpengaruh terhadap audit fee karena perusahaan dengan pengendalian internal yang baik setidaknya dapat

meminimumkan kecurangan, sehingga dengan adanya pengendalian

internal yang efektif akan meningkatkan kepercayaan para pihak yang

berkepentingan, karena adanya pengendalian internal setidaknya

dapat mengontrol bahkan menekan kecurangan-kecurangan yang

81 B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan di atas, menunjukkan bahwa variable

pengendalian internal dan good corporate governance berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap audit fee pada kantor akuntan publik yang berada diJakarta. Dalam lingkungan kerja, pengendalian internal

sangatlah diperlukan. Pengendalian internal adalah suatu proses dari

aktivitas operasional organisasi dan merupakan bagian integral dari

proses manajemen. Pengendalian internal yang baik dan disertai

praktek-praktek yang sehat dalam tata kelola keuangan akan menjaga

kekayaan perusahaan secara preventif, detektif, korektif. Sehingga untuk terjadinya kecurangan dapat diminimumkan, dan juga dengan

adanya pengendalian internal yang baik dapat memperkecil waktu

pengauditan yang nantinya dapat menurunkan biaya audit.

Demikian pula dengan diterapkannya Good corporate governance yang dapat mengurangi terjadinya biaya keagenan (agency cost), perusahaan dengan corporate governance yang kuat cenderung dituntut kualitas audit yang tinggi, sehingga membayar lebih tinggi untuk audit fee. Good corporate governance ini merupakan sistem dan struktur yang baik untuk mengelola perusahaan serta mengatur dan mengendalikan badan usaha

yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan para pemegang

82 C. Saran

Penelitian ini dimasa mendatang diharapkan dapat menyajikan hasil

penelitian yang lebih berkualitas lagi dengan adanya beberapa masukan

mengenai beberapa hal diantaranya:

1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat merubah atau menambahkan

variable dependen maupun independen serta menambahkan variable

moderating atau intervensi guna mengetahui variable-variabel lain

yang dapat memperkuat atau memperlemah variable dependen

2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah sampel

penelitian serta memperluas wilayah sampel penelitian, bukan hanya

di Jakarta tetapi juga di kota-kota besar lainnya, sehingga dapat

diperoleh hasil penelitian dengan tingkat generalisasi yang lebih

tinggi, dan juga hasil penelitian lebih mungkin untuk disimpulkan

secara umum.

3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan metode

penelitian yang berbeda seperti metode wawancara langsung kepada

responden untuk memperoleh data yang lebih nyata dan berkualitas

dan bisa keluar dari pertanyaan-pertanyaan kuesioner yang mungkin

terlalu sempit atau kurang menggambarkan keadaan yang

sesungguhnya, dan sebaiknya penelitian tidak dilakukan pada waktu

auditor sibuk, sehingga tingkat pengembalian kuesioner dapat lebih

83

Dokumen terkait