METODE PENELITIAN
D. Metode Analisis Data
Analisis data merupakan suatu proses penyederhanaan data ke dalam
44
metode kuantitatif diharapkan akan didapatkan hasil pengukuran yang lebih
akurat tentang respon yang diberikan responden, sehingga data yang berbentuk
angka tersebut dapat diolah dengan menggunakan metode statistik.
1. Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan
cara menggambarkan sampel data yang telah dikumpulkan dalam kondisi
sebenarnya tanpa maksud membuat kesimpulan yang berlaku umum dan
generalisasi.
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data
yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,
minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi). Disamping itu juga untuk mengetahui demografi responden yang terdiri dari
kategori jenis kelamin, pendidikan, umur, posisi, dan lamanya responden
bekerja (Ghozali, 2011:19)
2. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut (Ghozali, 2011:52). Pengujian validitas dalam penelitian ini
menggunakan pearson correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi
45 correlation yang didapat memilki nilai dibawah 0,05 berarti data yang diperoleh valid.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan
indikator dari variabel atau konstruk, suatu kuesioner dikatakan realiabel
atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten
atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011:45).
Ghozali (2011:46), menyebutkan bahwa pengukuran reliabilitas dapat
dilkukan dengan dua cara, yaitu:
a. Reapted Measure atau pengukuran ulang, disini seseorang akan disodori pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan
kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya.
b. One Shot atau pengukuran sekali, disini pengukuran hanya dilakukan sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain,
atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan.
Kriteria pengujian dilakukan dengan menggunakan pengujian cronbach
Alpha (α) suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach Alpha > 0,70 (Nunnaly, 1994 dalam Ghozali, 2011:48).
3. Uji Asumsi Klasik
Untuk melakukan Uji klasik data primer ini, maka peneliti melakukan
46
a. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (Independent). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel-variabel
independent. Deteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model
regresi dapat dilihat dari besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan
tolerance. Regresi bebas dari multikolonieritas jika nilai VIF < 10 dan nilai
tolerance > 0,10 (Ghozali, 2011:96). b. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam
suatu model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual dan satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka homokedasitas dan jika
berbeda disebut heterokedasitas. Deteksi ada atau tidaknya
heterokedastisitas dapat dilihat dengan ada tidaknya pola tertentu pada
grafik scaterplot. Jika ada pola tertentu maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Tetapi jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik
menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas (Ghozali, 2011:125-126).
c. Uji Normalitas Data
Uji Normalitas dalam penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah
model regresi, variable independent, variable dependent atau keduanya
mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal. Deteksi
47
pada grafik. Dasar pengembilan jika data menyebar disekitar garis diagonal
dan mengikuti atau garis diagonal, maka regresi mengikuti garis normalitas,
sedangkan jika data menyebar jauh dari garis diagonal atai tidak mengikuti
arah garis diagonal maka regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
4. Uji Hipotesis
Pada penelitian ini penulis menggunakan dua variable independent dan
satu variable dependent. Metode analisi yang digunakan adalah metode regresi
berganda (multiple regression), yaitu regresi yang digunakan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh variable independent terhadap variable
dependent. yang digunakan untuk menguji Ha1, Ha2, dengan pendekatan interaksi yang bertujuan untuk memenuhi ekspektasipenelitian mengenai bukti
tentang dampak pengendalian internal dan good corporate governance
terhadap audit fee, persamaan regresinya adalah sebagi berikut:
Keterangan :
Y = Audit Fee
a = Konstanta
b1, b2, b3 = Koefisien variabel independent
X1 = Pengendalian Internal
X2 = Good Corporate Governance
e = Eror
48
Untuk membuktikan kebenaran uji hipotesis, digunakan uji statistik
terhadap output yang dihasilkan oleh model regresi berganda, uji statistik ini
meliputi:
a) Koefisian Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independent menjelaskan variabel dependent
dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada table model summary dan tertulis Adjusted R Square.
Nilai Adjusted R2 sebesar 1 berarti fluktuasi variabel dependent seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel independent dan tidak ada faktor
lain yang dapat menyebabkan fluktuasi variabel dependent, jika nilai
Adjusted R2 berkisar antara 0 sampai 1 berarti semakin kuat kemampuan variabel independent dapat menjelaskan fluktuasi variabel dependent
(Ghozali, 2011:97).
b)Uji t ( Uji Parsial)
Uji t digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh
masing-masing variabel independent secara individual terhadap variabel dependent.
Hasil uji ini pada output SPSS dapat dilihat pada table coefficients.
Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing
variabel independent secara individual terhadap variabel dependent, maka
digunakan tingkat signifikan 0,05, jika nilai probability t lebih besar dari 0,05 maka ada pengaruh dari variabel independent terhadap dependent
49
kecil dari 0,05 maka ada pengaruh dari variabel independent terhadap
variabel dependent (koefisien regresi signifikan) (Ghozali, 2011:98).
c) Uji Fisher (Uji Simultan)
Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel
independent secara simultan (bersama-sama) terhadap variabel dependent.
Hasil uji F pada output SPSS dapat dilihat pada table ANOVA.
Untuk mengetahui hubungan variabel independent secara
bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen, maka digunakan tingkat
signifikan sebesar 0,05, jika nilai probability F lebih besar dari 0,05, maka
model regresi tidak dapat digunakan untuk memprediksi variabel
dependent, dengan kata lain variabel independent secara bersama
berpengaruh terhadap variabel dependent. Sebaliknya jika nilai probability
F lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk
memprediksi variabel independent atau dengan kata lain variabel
independent secara bersama tidak berpengaruh terhadap variabel dependent
(Ghozali, 2011:98).