• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II Kerangka Teori

HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

1. Memiliki prestasi akademik dan non akademik yang baik 2. Menanamkan budaya berprestasi dalam setiap kegiatan

4.11 Hasil Korelasi

Tabel 4.17 Korelasi Variabel X dan Variabel Y Prestasi Siswa Korelasi Variabel X dan Variabel Y

Korelasi koefisien Sig.

Disiplin -.193 .086

Kepemimpinan -.190 .091

Prilaku Sosial -.118 .298

Kreativitas -.213 .058

Sumber: Hasil uji spss,2018

Pada tabel 4.17 menunjukkan tidak ada hubungan dari prestasi belajar terhadap sikap disiplin siswa dan memiliki nilai signifikansi sebesar 0,086 > 0,05

yang berarti tidak memiliki hubungan antara kedua variabel mempunyai dua arah (2-tailed) dan bernilai positif. Sehingga kesimpulan variabel peningkatan prestasi siswa tersebut tidak memiliki hubungan terhadap sikap disiplin. Untuk melihat tingkat kekuatan hubungan sikap disiplin dengan variabel prestasi belajar tidak memiliki hubungan korelasi yang sangat rendah, ini dikarenakan koefisien korelasi sebesar -0,193 berada diantara 0,00 – 0,19 pada tabel interpretasi koefisien korelasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sikap disiplin tidak memiliki hubungan negatif yang sangat rendah.

Pada tabel 4.17 di atas menunjukkan tidak ada hubungan dari sikap kepemimpinan terhadap prestasi belajar dan memiliki nilai signifikansi sebesar 0,091> 0,05 yang berarti tidak ada hubungan antara kedua variabel dan bernilai

positif. Sehingga kesimpulan variabel peningkatan prestasi belajar tersebut tidak memiliki hubungan terhadap sikap kepemimpinan. Untuk melihat tingkat kekuatan hubungan kepercayaan dengan variabel ekstrakurikuler dalam indikator kepemimpinan tidak memiliki hubungan korelasi yang sangat lemah, ini dikarenakan koefisien korelasi sebesar -0,190 berada diantara 0,00 – 0,19 pada tabel interpretasi koefisien korelasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sikap kepemimpinan tidak memiliki hubungan dan tidak memiliki signifikan terhadap variabel ekstrakurikuler dalam indikator kepemimpinan. Hal ini dapat dianalisis bahwa percaya dirinya seorang pemimpin tidak dapat diaplikasikan dalam kelas belajar, yang menganggap dirinya seorang pemimpin dan berfikir bahwa nilai akan mempengaruhi sikap tersebut namun jika seorang pemimpin memiliki prestasi yang baik maka sikap kepemimpinan tersebut dapat berfungsi dengan baik .

Tabel 4.18 Korelasi Variabel X dan Pertanyaan Indikator Disiplin

Tabel diatas menunjukkan bahwa tidak ada hubungan dari prestasi belajar terhadap pertanyaan pertama mengenai memakai kelengkapan seragam sekolah indikator sikap disiplin siswa dan memiliki nilai signifikansi sebesar 286 > 0,05 yang berarti tidak memiliki hubungan antara pertanyaan dengan pertanyaan yang mempunyai dua arah (2-tailed) dan bernilai positif. Sehingga kesimpulan variabel peningkatan prestasi siswa tersebut tidak memiliki hubungan terhadap pertanyaan pertama indikator sikap disiplin. Untuk melihat tingkat kekuatan hubungan sikap disiplin dengan variabel prestasi belajar tidak memiliki hubungan korelasi yang sangat rendah, ini dikarenakan koefisien korelasi sebesar .121 berada diantara 0,00 – 0,19 pada tabel interpretasi koefisien korelasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sikap disiplin tidak memiliki hubungan negatif yang sangat rendah.

Dari tabel 4.18 menunjukkan bahwa tidak ada korelasi antara siswa yang tepat waktu datang kesekolah dengan prestasi belajar siswa akan mampu untuk

Nilai Korelasi Variabel X dan Pertanyaan Indikator Disiplin Korelasi Koefisien Sig.

P1 .121 .286

P2 .047 .678

P3 .045 .692

P4 .031 .785

P5 .060 .599

P6 -.073 .518

P7 .028 .807

P8 .019 .865

P9 .071 .532

P10 -.124 .273

P11 .071 .534

P12 .049 .665

bertanggung jawab dalam mengikuti proses maka siswa tidak akan kesulitan untuk menyesuaikan dengan proses pembelajaran dengan nilai signifikansi .678 >

0,05 yang berarti tidak memiliki hubungan antara prestasi belajar siswa/I dengan pertanyaan yang mempunyai dua arah (2-tailed) dan bernilai positif, koefisien korelasi berada .047 berada diantara 0,40 – 0,59 pada tabel interpretasi koefisien korelasi. Dengan demikian dapat disimpilkan bahwa tidak memiliki hubungan yang sedang.

Untuk menciptakan siswa yang berprestasi baik maka siswa memiliki dorongan dengan menyelesaikan tugas pada saat tepat waktu dengan nilai signifikansi .692 > 0,05 yang berarti tidak memiliki hubungan antara prestasi belajar siswa. Adanya ketetapan yang diberlakukan guru matematika kepada siswa dan mewajibkan siswa mengumpulkan tugas dengan tepat waktu maka nilai dari siswa tidak terganggu dengan penyelesaian tugas – tugas yang diberikan guru yang mempunyai dua arah (2-tailed) bernilai 0,45 berada diantara 0,40 – 0,59 pada tabel koefisien korelasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa memiliki hubungan yang sedang.

Siswa yang berusaha bertanya kepada teman yang telah paham apabila mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal - soal matematika memiliki nilai signifikansi .785 > 0,05 yang berarti tidak memiliki hubungan antara presatasi belajar siswa. Pemahaman yang didapat oleh setiap siswa berbeda dengan pemahaman yang diberikan guru. Perbedaan ini yang membuat siswa sulit mencerna hasil diskusi dengan teman yang memiliki nilai lebih dari siswa lainnya mempunyai dua arah (2-tailed) bernilai 0,031 berada diantara 0,00 – 0,19 pada

tabel koefisien korelasi, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak memiliki hubungan antara pertanyaan dengan prestasi belajar.

Disiplin seseorang dapat dilihat dari kesopanan siswa kepada orang yang lebih tua seperti kepala, sekolah, staf dan teman yang lebih tua diatasnya dari penyataan ini memiliki nilai signifikansi 0,599 > 0,05 yang berarti tidak memiliki hubungan antara prestasi belajar siswa yang mempunyai dua arah (2-tailed) bernilai 0,060 berada diantara 0,00 – 0,19 pada tabel koefisien korelasi yang dapat disimpulkan bahwa memiliki hubungan yang sangat rendah.

Tabel 4.19 Korelasi Variabel X dan Pertanyaan Indikator Kepemimpinan Nilai Tabel Korelasi Variabel X dan Pertanyaan Indikator

Kepemimpinan

Korelasi Koefisien Sig.

C1 -.026 .822

C2 .219 .051

C3 .245* .029

C4 .066 .562

C5 .071 .534

C6 .071 .532

C7 .219 .051

C8 .052 .645

C9 .113 .316

Pada tabel diatas, orang tua merupakan pendidikan utama dan pertama bagi siswa/i karena dari merekalah siswa mula – mula menerima pendidikan dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,822 > 0,05 tidak memiliki hubungan karena hal ini didapat diluar jam sekolah tidak lagi bagian dari tugas sekolah yang mempunyai dua arah (2-tailed) bernilai -0,026 berada diantara 0,00 – 0,19 pada tabel koefisien korelasi yang dapat disimpulkan bahwa memiliki hubungan yang sangat rendah.

Belajar dengan disiplin yang terarah dapat menghindarkan dari rasa malas dan menimbulkan kegairahan siswa dalam belajar dengan nilai signifikansi 0,051

> 0,05 tidak memiliki hubungan antara prestasi belajar siswa karena ekstrakurikuler dilakukan dijam pulang sekolah dan tidak mengganggu kegiatan lainnya yang mempunyai dua arah (2-tailed) bernilai 0,219 berada diantara 0,20 – 0,39 pada tabel koefisien korelasi yang dapat disimpulkan bahwa memiliki hubungan yang rendah.

Seseorang yang tegas dalam mengambil keputusan merupakan orang yang memiliki tanggung jawab lebih dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,029 < 0,05 memiliki hubungan karena siswa yang berprestasi mampu mengarahkan diri untuk mencapai suatu tujuan seperti dalam pengambilan keputusan hal apa yang perlu di prioritaskan yang mempunyai dua arah (2-tailed) bernilai 0,245 berada diantara 0,20 – 0,39 pada tabel koefisien korelasi yang dapat disimpulkan bahwa memiliki hubungan yang rendah.

Ketua kelas hanya sebagai perangkat kepercayaan seorang guru yang dimandatkan tugas dan tanggung jawab untuk anggota dikelas dengan nilai signifikansi 0,562 > 0,05 tidak memiliki hubungan aturan yang diberikan ketua kelas tidak mengurangi kredit poin dari nilai yangv didapatkan yang mempunyai dua arah (2-tailed) bernilai 0,066 berda diantara 0,00 – 0,19 pada tabel koefisien korelasi yang dapat disimpulkan bahwa memiliki hubungan yang sangat rendah.

Berangkat sekolah tepat waktu baik dalam keadaan hujan merupakan ciri dari seorang pemimpin yang mengambil resiko atas dirinya dengan nilai signifikansi 0,051 > 0,05 tidak memiliki hubungan dengan prestasi belajara siswa

jika setiap hari hujan dan siswa tidak sekolah dia akan dikeluarkan dari sekolah, namun cuaca tidak aka nada yang tau bagaimana terjadinya dengan mempunyai nilai dua arah (2-tailed) bernilai 0,219 berada diantara 0,20 – 0,39 pada tabel koefisien korelasi yang dapat disimpulkan bahwa memiliki hubungan yang rendah.

Tepat waktu merupakan dorongan dari diri sendiri yang dapat membuktikan siswa memiliki jiwa kepemimpinan dengan nilai signifikansi 0,645

> 0,05 tidak memiliki hubungan karena tepat waktu merupakan pelatihan atau pembiasaan yang sudah diberikan oleh orang tua mempunyai nilai dua arah (2-tailed) bernilai 0,052 berada diantara 0,00 – 0,19 pada tabel koefisien korelasi yang dapat disimpulkan bahwa memiliki hubungan yang sangat rendah.

Tanda pada harga koefisien korelasi juga berpengaruh pada penafsiran terhadap analisisi korelasi, yaitu positif (+) menunjukkan adanya arah hubungan yang searah, artinya hubungan variabel berbanding lurus. Semakin tinggi variabel X akan diikuti dengan semakin tinggi variabel Y dan sebaliknya. Tanda pada koefisien korelasi negati (-) menunjukkan adanya arah hubungan yang berlawanan, artinya hubungan kedua variabel berbanding terbalik. Semakin variabel X akan akan diikuti semakin rendah variabel Y dan sebaliknya (Muhid,2010).

Tanda koefisien dari hasil analisis data ini bersifat negatif, jadi menunjukkan adanya arah yang berbanding terbalik. Artinya semakin aktif seorang siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler maka diikuti dengan semakin tinggi prestasi siswa. Sebaliknya, semakin pasif seorang siswa mengikuti kegiatan

4.2.5. Uji T (Test)

Uji ini untuk mengetahui perbedaan prestasi siswa yang aktif maupun pasif dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka dan paskibra di SMA Negeri 1 Sunggal.

Tabel 4.18 Perbedaan prestasi siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka dan paskibra

Saya aktif mengikuti kegiatan ekstrkurikuler pramukan dan paskibra

Mean

Ya Tidak Nilai - t P

85,43 84,56 0.674 0,860

Pada tabel 4.18 Diatas bahwa siswa yang aktif mengikuti kegiatan ekstrkurikuler sebanyak 46 siswa dengan hasil uji T pada mean nilai 85,43 sedangkan pada jawaban pernyataan siswa yang pasif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sebanyak 34 siswa dengan nilai mean 84,56.

Pada tabel 4.18 untuk melihat homogen atau tidaknya data sebagai berikut : p > 0,05 yaitu 0,860 > 0,05 maka data ini bersifat data homogen. Dari tabel tersebut nilai sig. nya sebesar 0,502 atau p < 0,05 yang artinya tidak terdapat perbedaan prestasi siswa yang signifikan antar siswa yang aktif maupun tidak aktif dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler paskibra. Sehingga hasil dari uji di atas menyatakan prestasi siswa tidak memili perbedan terhadap aktifnya seorang siswa dalam mengikuti suatu kegiatan ekstrakurikuler pramuka maupun paskibra di SMA Negeri 1 Sunggal dan dapat disimpulkan bahwa hipotesis terbukti ditolak.

4.2.6. Crosstab (Tabulasi Silang)

Uji ini untuk melihat hubungan dari kombinasi dua atau lebih variabel di dalam penelitian ini.

Tabel 4.19 Tabulasi Silang Siswa yang Aktif dan Tidak Aktif

nilaaaii * Saya aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka dan paskibra Crosstabulation

Count

Saya aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka dan

paskibra

Total

Ya Tidak

nilaaaii baik 15 8 23

Sedang 21 16 37

Kurang 10 10 20

Total 46 34 80

Berdasarkan tabel 4.19. terlihat bahwa ada dependesi atau ketergantungan antara siswa yang aktif mengikuti kegiatan dengan nilai matematika yang diperoleh siswa. Hal ini terlihat dari nilai Asymtotic Significance (p-value) yang bernilai nol , Berdasarkan hasil tabel diatas terlihat bahwa nilai Asymp.Sig. (2-sided) < α (0,05) yaitu 0,598 > 0,05. Jadi Ho diterima.

Dokumen terkait