• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

4. Hasil Nontes Siklus II

Pada siklus II ini, pedoman yang digunakan dalam observasi sama dengan pedoman observasi siklus I. Pengamatan dilakukan dengan memperhatikan sikap positif dan negatif dalam proses pembelajaran antara lain : (1) kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran, (2) siswa yang mengajukan solusi ketika guru memberikan masalah untuk memotivasi diawal pembelajaran, (3) siswa yang mengajukan pertanyaan terhadap masalah yang diberikan, (4) siswa yang mengajukan solusi dalam kelompok terhadap masalah yang diberikan, (5) siswa yang menanggapi solusi permasalahan yang diajukan oleh siswa lain, (6) siswa yang aktif bekerjasama dalam kelompok untuk menyelesaikan masalah, (7) siswa yang melakukan kegiatan lain ketika proses pembelajaran berlangsung.

No Indikator yang diamati Frekuensi Persentase

(%) 1. kesiapan peserta didik untuk mengikuti

pelajaran 24 100

2. Peserta didik yang memberikan solusi ketika guru menyampaikan masalah uagar memotivasi diawal pembelajaran

22 91,67%

3. Peserta didik yang memberikan pertanyaan

terhadap masalah yang disampaikan 21 87,5%

4. Peserta didik yang memberikan solusi dalam

kelompok terhadap masalah yang disampaikan 20 83,33% 5. Peserta didik yang memberikan tanggapan

solusi permasalahan yang diajukan oleh peserta didik lain dalam kelompok

19 79,16%

6. Peserta didik yang aktif bekerja sama dalam

kelompok untuk menyelesaikan masalah 18 75,00% 7. Peserta didik yang tidak melakukan kegiatan

lain ketika proses belajar berlangsung. 18 75,00%

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, siswa sudah siap salam mengikuti pelajaran. Mulai dari awal pelajaran hingga akhir pelajaran semua siswa terlihat tenang dan telah siap dengan materi yang akan diajarkan oleh guru.

Pada pengamatan kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran diperoleh persentase 100% karena semua siswa hadir dan siap mengikuti pelajaran dan masuk dalam kategori sangat baik. Siswa yang mengajukan solusi ketika guru memberikan masalah untuk memotivasi diawal pembelajaran memperoleh persentase yaitu 91,16%, masuk dalam kategori sangat baik.

Dalam pengamatan siswa mengajukan pertanyaan terhadap masalah yang diberikan memperoleh persentase yaitu 87,5% masuk dalam kategori baik, selanjutnya siswa yang mengajukan solusi dalam kelompok terhadap masalah yang diberikan diperoleh persentase yaitu 83,33% masuk dalam kategori baik.

Siswa yang menanggapi solusi permasalahan yang diajukan oleh siswa lain dalam kelompok diperoleh persentase 79,16% masuk dalam kategori baik. Pengamatan selanjutnya pada siswa yang aktif bekerjasama dalam kelompok untuk menyelesaikan masalah diperoleh persentase 75,00% masuk dalam kategori baik.

Selama pembelajaran siswa yang tidak melakukan kegiatan lain ketikan proses pembelajaran berlangsung diperoleh persentase yaitu 75,00% dan masuk dalam kategori baik.

Berdasarkan hasil observasi siklus II, maka dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa pada siklus II ini sudah efektif dilihat dari meningkatnya persentase siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

B.Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan model pembelajaran Pemecahan Masalah dan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran Pemecahan dengan peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran Group Investigation. Materi yang diajarkan pada penelitian ini adalah Peningkatan keterampilan menulis teks berita yang diperoleh pada penelitian ini berupa nilai hasil belajar. Dalam hal ini kelas diajar dengan model pembelajaran Group Investigation.

Tahap ini peneliti memaparkan garis besar hasil penelitian mulai dari pratindakan hingga siklus II.

Pada tahap pratindakan, dalam hal ini peneliti memberikan untuk siswa. dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa siswa sudah pernah mendapat pengetahuan dan tugas menulis teks berita dari guru. Akan tetapi, hanya sebagian siswa yang senang ketika diberi tugas oleh guru untuk menulis teka berita. Terkadang siswa menulis karya satra lain seperti puisi atau novel. Hampir sebagian siswa kurang mengetahui tahapan menulis teks dengan baik. Hal ini disebabkan karena guru sering menggunakan metode presentasi dan diskusi.

Guru juga menggunakan buku paket ketika menyampaikan materi, sehingga kurang memaksimalkan metode dan media pembelajaran. Selanjutnya, siswa sering diberi tugas untuk dikerjakan di rumah. Hal ini menyebabkan siswa merasa bosan saat mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, siswa tertarik untuk mengikuti pembelajaran membaca pemahaman menggunakan pendekatan kontekstual dan media pembelajaran yang baru.

Pada siklus I siswa cukup bersemangat untuk mengikuti pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual, dalam hal ini guru berinisiatif untuk membentuk membahas mengenai langkah-langkah menulis teks berita yang benar. Siswa lebih mudah mendapatkan ide dalam menulis teks berita. Selain menentukan gagasan, siswa juga mengingat tahapan menulis teks berita dengan benar.

Pada data siklus I siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Mandai dengan pemberian uji test membuat teks berita dan pemberian skor. Dengan total skor keseluruhan siswa 4.981 dengan tiga kali uji test. Uji test pertama dengan nilai rata-rata 64,75 sedangkan nilai rata-rata uji test kedua 72,7, dan uji test ketiga 73,4, total rata-rata

keseluruhan dari uji test pertama dan ketiga yakni 69,2 dalam kategori cukup, sehingga dilakukan tahapan selanjutnya.

Pada data siklus II siswa kelas VII SMP Negeri 5 Mandai dengan pemberian uji test membuat teks berita dan pemberian skor. Dengan total skor keseluruhan siswa 6.018 dengan tiga kali uji test. Uji test pertama dengan nilai rata-rata 77,41, nilai rata-rata uji test kedua 83,83, sedangkan uji test ketiga 86,25. Total rata-rata keseluruhan dari uji test pertama sampai letiga yakni 83,58 dalam kategori baik.

Berdasarkan hasil penelitian ini, penggunaan model group investigation dengan melakukan perubahan pada perencanaan dan tindakan mendapatkan hasil perbedaan yang terdapat dalam siklus I dan siklus II yang signifikan.

BAB V PENUTUP A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasaan pada bab sebelumnya maka peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran keterampilan menulis teks berita menggunakan model group investigation dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas kelas VIII SMPN 5 Mandai.

Pada siklus I siswa masih kurang termotivasi belajar sehingga kurang terfokus pada materi. Hal ini nampak pada banyaknya siswa yang mengajukan pertanyaan pada masalah yang diberikan masih tergolong rendah.Selain itu, terlihat dari siswa yang mengajukan solusi kurang. Sikap siswa umumnya masih kurang memberikan respon positif terhadap model yang digunakan. Hal ini disebabkan siswa belum terbiasa diberikan pertanyaan sebelum proses pembelajaran apalagi bekerja secara individu untuk menyelesaikan masalah. Dapat dilihat dari siklus I skor rata-rata siswa kelas VIII SMPN 5 Mandai yakni 69,2 dengan total skor keseluruhan 4.981.

Pada siklus II terlihat beberapa kelompok yang saling bersaing dan Nampak telah muncul keinginan peserta didik untuk mengetahui materi yang dibahas. Pada minggu ke dua siklus II ini pada dasarnya hampir sama dengan siklus minggu pertama siklus II hanya saja pada minggu ke dua ini perhatian dan motivasi sudah meningkat. Dapat diketahui dari semakin meningkatnya frekuensi peserta didik

65 1

yang memberikan masukan ketika guru menyampaikan masalah di awal pembelajaran, memberikan pertanyaan terhadap masalah yang disampaikan, memberikan solusi atau menyampaikan pendapat dalam kelompok. Hal ini menandakan adanya kesungguhan peserta didik untuk belajar. Sedangkan dapat dilihat dari siklus II skor rata-rata siswa kelas VIII SMPN 5 Mandai yakni 83,58 dengan total skor keseluruhan 6.018.

Hal ini ditunjukkan dengan terjadinya peningkatan Skor awal pada aspek isi rata-rata pada siklus I sebesar 69,2 dan pada siklus II skor menjadi 83,58.

B. Saran

Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini, maka penulis mengajukan saran yaknit:

1. Guru diharapkan mampu menjadikan menggunakan pendekatan kontekstual sebagai suatu alternatif dalam mata pelajaran Membaca pemahaman untuk meningkatkan hasil belajar serta mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran.

2. Penelitian ini memiliki begitu banyak kekurangan dan keterbatasan dalam berbagai aspek. Diharapkan untuk peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian tentang Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Berita Menggunakan Model Group Investigation agar kiranya memahami dengan baik konsep model pembelajaran yang akan digunakan atau diterapkan di dalam kelas

3. Kepada peneliti selanjutnya yang akan melaksanakan penelitian tentang pembelajarang dengan pendekatan kontekstual dapat dijadikan sebagai referensi awal.

74 Bahasa dan Sastra Indonesia.

Ardiah, Ulin Isna. 2009. “Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Berita melalui Pemanfaatan Audiovisual dan Peta Pikiran pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Pemalang”. Skripsi. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Daryanto. 2011. Media Pembelajaran. Bandung : Satu Nusa.

Depdiknas, 2004. Pengembangan Keterampilan Menulis II : Ulasan, Teks Berita, Teks Pidato/Ceramah, Pengalaman. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.

Difa Sani Ramadhan. 2016. “Pengertian, Tujuan, dan Manfaat Menulis”.

http://g-m-b.blogspot.com/2016/11/pengertian-tujuan-dan-manfaat-menulis.html. (diakses pada 11 November 2016).

Djuraid, Husnun. 2009. Panduan Menulis Berita. Malang : UMM Press

http://gudangelmu.blogspot.com/2009/12/menulis-berita-itu-gampang.html?m=1(diakses pada 05 Januari 2014).

Fatkhan Amirul Huda. 2017. “Pengertian Model Pembelajaran GroupInvestigation (GI)”.

http://fatkhan.web.id/pengertian-model-pembelajaran-group-investigation-gi/ . (diakses pada 20 Juli 2017)

Krisyanto,Martono, A. Totok Priyad. 2013. “Jurnal Pendidikan danPembelajaran Khatulistiwa”. (diakses pada Desember 2019).

Maimunah. (2005). Pembelajaran Volume Bola dengan Belajar Kooperatif Model GI pada Siswa Kelas X SMA Laboratorium UM. Tesis tidak diterbitkan. Malang: Pascasarjana Universitas Negeri Malang.

Muchlisin Riadi. 2013. Pengertian, Tujuan, dan Tahapan Menulis.

https:/www.kajianpustaka.com/2013/07/pengertian-tujuan-dan-tahapan-menulis.html?=1. (diakses pada 09 Juli 2013).

Semi, M. Atar. 1995. Teknik Penulisan Berita, Features, dan Artikel. Bandung:Angkasa.

Sudjana, Nana. 2009. Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru Algensindo. Suhandang. 2010. Pengantar Jurnalistik. Bandung : Nuansa.

Sunarti dan Deri Anggraini. 2009. Keterampilan Berbahasa Indonnesia. Yogyakarta : Universitas PGRI Yogyakarta

http://septimartiana.blogspot.com/2014/01/pengertian-keterampilan-berbahasa.html?m=1

Suriamiharja, Agus. 1996. Petunjuk Praktis Menulis. Jakarta: Depdikbud.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur. 1994. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.Bandung : Angkasa.

Rosidi, Imron. 2009. Menulis, Siapa Takut?. Yogyakarta : Kanisius.

Zuhruf Amalia. 2012. –Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Berita Melalui Media Foto Peristiwa pada Peserta Didik Kelas VIIIA SMPN 5 Pekalongan Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Zainurrahman.2011. Menulis : Dari Teori Hingga Praktik. Bandung: Penerbit Alfabeta.

AM dan Andi Masseriani. Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2004 di SDN 164 Paccora Kabupaten Soppeng dan tamat tahun 2010, tamat SMP Negeri 1 Marioriwawo tahun 2013, dan tamat SMA Negeri 1 Marioriwawo tahun 2016. Pada tahun yang sama (2016) penulis melanjutkan pendidikan pada program Strata Satu (S1) Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar dan Selesai tahun 2021.

Dokumen terkait