• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Observasi

Dalam dokumen Harapan Menikah Lagi Pada Wanita Bercerai (Halaman 58-63)

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

2. Hasil Observasi

Responden 1 adalah T, seorang penjual bunga di salah satu pasar besar di kota Medan. T adalah seorang wanita paruh baya, dengan tinggi 160 cm dan berat 65 kg, dengan rambut panjang sebahu. Pada hari pertama wawancara, T menyambut peneliti dengan senyum ramah dan mendengarkan perkenalan serta penjelasan peneliti dengan seksama.

Pada saat itu, pasar kelihatan sepi karena sudah siang hari. T mempersilahkan peneliti untuk masuk ke dalam kiosnya. Kios T tampak kecil, tidak tampak banyak barang atau peralatan di dalamnya. Hanya sebuah meja kayu yang sudah hampir lapuk dan beberapa macam bunga tersusun di atas meja, serta di samping meja terdapat tumpukan daun pisang untuk membungkus daun. Lalu T membentangkan sebuah karpet plastik sebagai alas duduk karena lantai kios langsung bersentuhan dengan tanah, sehingga T dan peneliti dapat duduk di sana dengan nyaman. T mempersilahkan peneliti untuk duduk dan tersenyum ketika berbicara. Pada saat itu, T memakai baju berlengan panjang warna coklat dengan

rok panjang sampai mata kaki berwarna biru, T juga memakai tas pinggang hitam. Rambut T disanggul ke atas.

Sebelum memulai wawancara, peneliti meminta izin kepada T untuk merekam wawancara siang itu. T tertawa mendengar permintaan peneliti tapi T mengizinkannya juga. Peneliti mengeluarkan alat rekaman dan meletakkan di atas karpet plastik di antara peneliti dan T. Peneliti takut suara T tidak terekam sepenuhnya maka peneliti memegang alat rekaman dan menyodorkan ke arah T setiap kali T berbicara. T tidak keberatan dengan hal tersebut.

Saat wawancara berlangsung, T bercerita dan menjawab pertanyaan peneliti dengan lancar sambil tersenyum. Namun pada awal wawancara, ketika bercerita mengenai kisah hidupnya, tampak beberapa kali mata T berkaca-kaca tetapi tidak sampai menitikkan air mata. T juga tampak menerawang, pandangan mata ke tempat lain ketika bercerita. Sesekali T mengubah posisi duduknya. Saat peneliti menanyakan pertanyaan, T terus menatap peneliti. Di tengah wawancara, ada pembeli yang datang membeli maka T permisi kepada peneliti untuk melayani pembeli. T membungkus bunga dengan cekatan. Setelah itu T kembali duduk dan meneruskan ceritanya.

Setelah sesi wawancara berakhir pada hari itu, peneliti berpamitan kepada T dan T tersenyum kepada peneliti. Peneliti menjelaskan kepada T bahwa beberapa hari kemudian peneliti mungkin akan menemui T lagi jika ada yang belum jelas ditanyakan. T mengizinkan peneliti datang kapan saja asalkan peneliti datang pada siang hari agar tidak mengganggu aktivitas T berjualan.

b. Wawancara 2

Pada sesi wawancara kedua, saat peneliti datang ke kios T, tampak bahwa T sedang sibuk memotong lembaran daun pisang untuk dijadikan pembungkus bunga esok harinya. Hari itu adalah hari Rabu sehingga T agak sibuk mempersiapkan perlengkapan untuk esok hari dimana hari Kamis selalu ramai pembeli yang membeli bunga. Pada hari itu, T memakai baju berkerah bercorak hitam abu dengan celana yang panjangnya tiga perempat sedangkan rambutnya dikuncir kuda dan memakai bando merah.

T meminta peneliti untuk menunggu sebentar, karena T sedang sibuk dan kakak ipar T juga sedang sibuk membungkus perlengkapan bunga di dalam kios. T mengambilkan kursi dari kios sebelah untuk peneliti duduk sembari menunggu. Sambil menunggu, peneliti mengajak T mengobrol mengenai pekerjaannya sehari-hari sebagai penjual bunga. T tampak cekatan memotong lembaran daun pisang. Lima belas menit kemudian, kakak ipar T telah siap mengerjakan pekerjaannya. Lalu T menghentikan pekerjaannya memotong lembaran daun pisang dan mencuci tangannya dengan air perasan belimbing. T mengambil sapu dan membersihkan bagian dalam kiosnya, setelah itu T menggelar karpet plastik di atas tanah dan mempersilahkan peneliti masuk. Peneliti menanyakan kepada T apakah tidak memotong semua lembaran daun pisang dulu atau T bisa sambil memotong lembaran daun pisang sambil mengobrol dengan peneliti. T mengatakan tidak apa-apa karena pekerjaannya bisa dilanjutkan nanti.

Peneliti duduk di atas karpet plastik dan mengeluarkan alat rekaman. T duduk dalam posisi menghadap peneliti dan bersiap untuk diwawancarai. Peneliti

mulai menanyakan beberapa pertanyaan kepada T dan seperti wawancara sebelumnya T menjawab setiap pertanyaan peneliti dengan panjang lebar dan tersenyum. Wawancara kali ini, T lebih banyak menjawab pertanyaan dengan senyuman dan lebih banyak tertawa. Saat wawancara sedang berlangsung, ada pembeli yang datang maka T permisi kepada peneliti untuk melayani pembeli terlebih dahulu dan tiba-tiba hp T juga berdering maka peneliti mempersilahkan T untuk menjawab telepon terlebih dahulu. Pada saat wawancara, T banyak mengganti posisi kakinya saat duduk.

c. Wawancara 3

Pada sesi wawancara ketiga, saat peneliti datang, T sedang menikmati makan siangnya sendirian. T menyambut peneliti dengan ramah dan menawari makan siang kepada peneliti namun peneliti menolaknya dengan halus. Peneliti duduk di dalam kios sambil menunggu T siap menyantap makan siangnya. Siang itu, kios tampak sepi. Di sebelah kios T, tampak penjual sayur yang sedang memetik sayur tauge bersama anak perempuannya. T makan sambil mengobrol dengan penjual di sebelah kios. Siang itu, T memakai baju kuning dengan celana panjang jeans biru dan sebuah tas selempang hitam dilingkarkan di bahunya. Rambut responden dikuncir kuda dan memakai bando berwarna coklat.

Selesai makan, seperti biasa T menggelar karpet plastik sebagai alas duduk dan mempersilahkan peneliti duduk. Peneliti menjelaskan kedatangan peneliti lagi hari itu karena masih ada beberapa hal yang hendak ditanyakan dengan T. T

menanggapinya dengan tersenyum dan mempersilahkan peneliti untuk memulai wawancara.

T mengeluarkan alat rekaman dan kembali meminta izin untuk merekam wawancara siang itu. T menjawab pertanyaan peneliti dengan lancar dan panjang lebar seperti biasa. Ketika menjawab pertanyaan, T beberapa kali menggosok matanya, T duduk agak menyender ke meja dan beberapa kali mengubah posisi duduknya. Namun wawancara kali ini terdapat lebih banyak gangguan, hp T sering berdering dan setelah menerima telepon, T harus keluar kios untuk menemui orang lain. T meminta peneliti untuk menunggu sebentar di dalam kios. Beberapa menit kemudian, T kembali dan melanjutkan wawancara.

Namun beberapa saat kemudian, ada penjual lain mampir ke kios T dan mengajak T berbicara. Sambil tertawa, T meminta penjual tersebut untuk kembali lagi nanti karena T memiliki urusan dengan peneliti. Penjual lain tersebut tertawa dan berlalu. Wawancara pun kembali dilanjutkan. T tampak tidak terganggu dan tetap fokus menjawab pertanyaan peneliti dengan baik.

Setelah wawancara selesai dan peneliti mematikan alat rekaman, T kembali bercerita tentang kehidupannya dengan peneliti. Kali ini, T tampak duduk lebih santai dan menyender ke meja. T bahkan memberikan beberapa nasehat dan membagikan pengalaman hidupnya kepada peneliti. Beberapa penjual dari kios lain mampir dan turut serta dalam pembicaraan siang itu. Hingga tidak terasa hari semakan siang dan pasar semakin sepi. Peneliti pun berpamitan pulang kepada T.

Dalam dokumen Harapan Menikah Lagi Pada Wanita Bercerai (Halaman 58-63)

Dokumen terkait