• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN

D. Hasil Observasi

Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 3 Agustus 2019 di Pasar Parung dan ruko Metro Parung, peneliti mengobservasi kegiatan dari anak jalanan, ada 5 anak jalanan yang bernama Reski,Mustofa, Fadli, Arfan, dan Vino. Dalam kesehariannya hampir semua anak jalanan yang

peneliti amati mereka pulang sekolah sekitar jam 12 siang karena mereka masih duduk dibangku sekolah dasar, setelah pulang sekolah mereka tidak langsung keluar rumah, mereka mulai keluar rumah sekitar jam 2 dan 3 sore untuk pergi ke Pasar Parung, Berdasarkan hasil observasi bahwa pada saat mengamen di jalan mereka mengamen dengan menggunakan alat musik seperti kecrekan beras, gitar kecil, dan kotak musik. Berikut pemaparan hasil observasi yang telah peneliti lakukan. a. Reski

Tempat tinggal Reski berada tidak jauh dari Pasar Parung, Reski dan orang tuanya tinggal di pemukiman yang sempit, tempat tinggal reski masih kontrakan, di dalam rumah tidak terdapat ruangan untuk Reski belajar, karna tidak adanya meja belajar dan lemari buku, buku-buku sekolah Reski hanya diletakan di pojok ruangan dekat meja televisi itupun tidak banyak karena Reski bilang dia tidak semua membeli buku pelajaran. Setiap pagi Reski pergi ke sekolah jalan kaki, tidak pernah dibawakan bekel untuk makan tetapi diberi uang jajan oleh orang tua nya. Setelah pulang sekolah biasanya rumah Reski sepi karna kedua orangtua nya sudah keliling sebagai karaoke dorong. Reski pun keluar dengan teman-temannya untuk pergi mengamen ke Pasar Parung. Reski mulai mengamen dengan menggunakan alat musik kecrekan beras, selain mengamen Reski dan temannya juga membantu bawaan belanja pengunjung pasar dengan upah 5-10 ribu.

b. Mustofa

Mustofa tinggal Bersama orangtua nya di kontrakan 3 petak dan kanan kiri diapit rumah warga, lingkungan rumahnya pun sedikit sempit hanya muat masuk satu mobil sehingga tidak ada halaman depan rumah, sama seperti Reski, dirumah Mustofa tidak mempunyai meja belajar maupun lemari buku, sehingga ketika sedang mengerjakan PR dari sekolah Mustofa mengerjakannya diruangan depan dimana tempat berkumpul keluarga Mustofa ketika sedang

santai dirumah. Keseharian Mustofa pagi sekolah dan pulang sekolah dia mengamen. Mustofa mengamen dengan alat musik box yang dia sewa dari warung internet seharga 20 ribu sehari, Mustofa tidak hanya mengamen dari ruko ke ruko saja tetapi dia mengamen di angkutan umum juga.

c. Fadli

Fadli tinggal bersama adik dan kedua orang tuanya, meereka tinggal disebuah kontrakan yang berada sekitar 10 menit menggunakan angkutan umum dari Pasar Parung. Selayaknya sebuah rumah tinggak kontrakan yang berukuran 2 petak Fadli tidak memiliki ruang untuk belajar, oleh karena itu jika ingin belajar sepulang sekolah Fadli belajar di ruang tamu sekaligus ruang tidurnya bersama keluarga, dalam ruangan 2 petak ini selain tidak mempunyai ruang belajar, Fadli juga tidak memiliki tempat khusus untuk meletakkan buku belajarnya, buku-buku yang dimilikinya diletakkan sembarang seperti di pojokan rumah atau di sela lemari didalam ruang tamunya. Pada saat observasi di rumah Fadli hanya ada ia seorang dirumahnya, karena kedua orang tuanya mencari nafkah sampai sore hari, lalu adiknya ikut bersama ibunya.

d. Arfan

Arfan tidak tinggal bersama orang tuanya, karena kedua orang tuanya tinggal di kampung, Arfan tinggal bersama Tantenya yang juga mengasuhnya sejak kedua orang tuanya pindah ke kampung. Kondisi rumah tempat Arfan tinggal merupakan sebuah kontrakan seluas 3 petak yang letaknya cukup jauh dengan Pasar Parung karena harus menempuh jarak hampir 20 menit menggunakan angkutan kota, kondisi kontrakan ini cukup luas sehingga ia dapat memiliki ruang belajar meskupun tidak cukup luas dan terletak pada ruang televisi, tetapi dirasa cukup untuk memberinya ruang untuk belajar dan meletakan buku. Keadaan Tantenya yang tidak bekerja membuat Arfan sering berkomunikasi dengan Tantenya dirumah dan juga adik

sepupunya, lingkungan rumah yang cukup kondusif dirasa cukup untuk mendukung Arfan untuk belajar dirumah sepulang ia mengamen.

e. Vino

Vino tinggal bersama orang tua dan ketiga orang kakaknya disebuah rumah yang cukup luas dengan 2 kamar didalamnya, jarak antara rumahnya dengan Pasar Parung cukup dekat hanya berjarak beberapa menit dengan angkutan umum. Keluarga Vino bisa disebut keluarga yang berkecukupan karena rumah mereka tinggak bukan merupakan kontrakan melainkan rumah milik sendiri. Vino memiliki kamar yang seruangan denhan kakaknya yang ketiga, ia juga berbagi ruang belajar bersama sang kakak yang juga bersekolah. lingkungan tempat Vino tinggal lumayan cukup kondusif untuk anak-anak. Komunikasi yang terjalin antara Vino dan keluarganya cukup baik terutama dengan ketiga kakaknya yang cukup baik, namun dengan kedua orang tuanya yang hanya bertemu ketika berangkat dan malam hari dirasakan kurang olehnya, hal ini dapat dikatakan wajar karena kondisi kedua orang tuanya yang bekerja sampai sore bahkan terkadang ayahnya pulang pada malam hari.

2. Orang tua

Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan pada tanggal 6 Agustus 2019 yang berlokasi tidak jauh dari Pasar Parung, terhadap orang tua darianak jalanan, peneliti hanya bisa mengamati 2 orangtua anak jalanan, dikarenakan 3 dari orang tua yang lain tidak bisa peneliti amati, berikut hasil obeservasi dari 2 orang tua anak jalanan tersebut.

a. Orang tua Mustofa

Ayah Mustofa bekerja sebagai kuli bagunan dan ibu tidak bekerjahanya ibu rumah tangga, tempat tinggal masih di kontrakan belum mempunyai rumah sendiri. Tempat tinggalnya tidak jauh dari Pasar Parung, akses jalan masuk ke kontrakan cukup sempit hanya masuk kendaraan roda dua, tidak ada halaman depan rumah karna

jarak dengan rumah tetangga yang depan terlalu dekat. Keseharian ibu Mustofa mengurus rumah dan jika sudah selesai mengurus rumah ibu Mustofa ngobrol dengan tetangga sebelah rumah, sedangkan ayah Mustofa bekerja sebagai kuli bangunan, ayah Mustofa berangkat sekitar jam 8 pagi dan pulang jam 6 sore dengan menggunakan sepeda motor berboncengan dengan tetangganya yang kebetulan satu proyek, peneliti memperhatikan keluarga Mustofa kurang memperhatikan anaknya karena ayahnya berangkat pagi pulang sore dan sudah capek bekerja sehingga kurang memperhatikan Mustofa dirumah, hanya ibu Mustofa yang menyuruh makan mustofa sebelu Mustofa keluar rumah.

b. Orang tua Reski

Ayah dan ibu dari Reski bekerja sebagai karaoke dorong, keseharian orang tua Reski setiap pagi menyiapkan alat-alat music yang akan digunakan untuk karaoke keliling, tempat tinggal masih mengontrak seluas 3 petak ada ruang depan yang digunakan untuk nonton tv, ruang tamu, sedangkan ruang tengah adalah kamar yang ditempati oleh ayah ibu, kakak, dan adik Reski untuk beristirahat, dan yang terakhir ruang belakang ada kamar mandi dan dapur.

Ayah dan ibu Reski pergi karaoke keliling mulai dari jam 9 pagi yang berkeliling lumayah jauh rutenya, peneliti pernah mengikuti ayah dan ibu Reski mendorong gerobak karaoke sampai daerah Margonda Depok, ayah dan ibu Reski biasanya pulang kerumah sekitar jam 8 malam, adik Reski biasanya di bawa oleh orang tua nya untuk berkeliling karaoke, terkadang jika ada kakanya dirumah adiknya dijaga oleh kakak nya dirumah, keadaan sekitar rumah Reski tidak terlalu padat dengan rumah tetangga yang lain, kehidupan dengan tetangga pun terlihat ramah, karena peneliti melihat mereka suka berinteraksi sebelum berangkat untuk keliling.

Dokumen terkait