• Tidak ada hasil yang ditemukan

Klasifikasi Citra Satelit Landsat ETM 7+ (Tutupan Lahan Kota Medan) Citra Landsat ETM 7+ path/row 129/57 dan 129/58 tahun 2006 merupakan citra yang belum diolah dan bukan hanya mencakup kota medan, tetapi juga mencakup beberapa kabupaten lainnya. Untuk memperoleh citra medan sebagai lokasi penelitian, maka kedua citra tersebut perlu digabungkan dengan proses mosaik image kemudian dipotong (cropping) berdasarkan peta batas administrasi kota Medan. Peta medan tersebut kemudian dikoreksi secara geometris dan radiometrik agar diperoleh data yang sesuai dengan aslinya.

Citra yang sudah dikoreksi kemudian dapat diklasifikasi dengan metode klasifikasi supervised untuk mengelompokkan dan mengenali kembali segala kenampakan obyek yang berhasil ditangkap oleh alat sensor citra satelit. Kenampakan citra dalam penyajian data dipengaruhi oleh resolusi. Citra Landsat TM mempunyai resolusi 30m x 30m, oleh karena itu obyek yang ukurannya lebih kecil dari 30m tidak dapat dikenali. Obyek pada citra tidak dapat langsung dikenali, sehingga perlu dilakukan interpretasi visual. Kenampakan citra diidentifikasikan berdasarkan warna, bentuk dan asosiasinya. Ada enam tutupan lahan yang di interpretasikan secara visual yaitu mangrove, RTH/lahan budidaya, pemukiman, industri, badan air dan awan.

Dalam proses klasifikasi terlebih dahulu ditentukan daerah-daerah contoh (training area) pada citra. Daerah contoh adalah daerah yang menginformasikan kelas-kelas penutupan lahan yang diklasifikasikan sebagai mangrove, RTH/lahan budidaya, pemukiman, industri dan awan. Setiap daerah contoh sebaiknya

Selvi L. Lehurlawal : Analisis Spasial Dan Preferensi Pemilik Lahan Terhadap Perencanaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Medan, 2009.

USU Repository © 2009

mempunyai luas minimalnya mencakup piksel berjumlah sepuluh kali jumlah band yang dipakai untuk klasifikasi (Barbosa et al., 1996). Dalam penelitian ini luas minimal satu daerah contoh adalah 70 piksel, karena citra Landsat ETM 7+ memiliki 7 band. Setelah daerah contoh ditentukan, selanjutnya perlu dilakukan pengamatan kondisi lapangan (ground check) untuk mengamati tipe-tipe penutupan lahan yang ada di areal yang dilakukan klasifikasi. Pengamatan dilakukan dengan mengambil 120 titik-titik koordinat yang dianggap mewakili kelas penutupan lahan.

Citra yang telah diklasifikasi secara supervised kemudian diuji ketelitiannya dengan menggunakan metode maximum likelihood. Uji ketelitian dilakukan terhadap setiap kelas tutupan lahan yang diklasifikasikan secara visual. Hasil analisis akurasi dari klasifikasi citra ditampilkan pada tabel 3.

Tabel 3. Hasil Analisis Akurasi

Data Mangrove Awan Badan

air Industri RTH Pemukiman

Row Total PA/Producer’s accuracy(%) Mangrove 14.151 0 106 0 1.612 1 15.870 89,17 Awan 0 1.683 0 10 0 19 1.712 98,31 Badan air 160 0 5.848 0 72 171 6.251 93,55 Industri 0 9 6 85 13 56 169 50,3 RTH 849 0 111 0 11.398 104 12.462 91,46 Pemukiman 1 0 354 0 42 9.976 10.373 96,17 Column Total 15,161 1.692 6.425 95 13.137 10.327 46.837 UA/User’s accuracy (%) 93,34 99,47 91,02 89,47 86,76 96,6

Sumber : Hasil Klasifikasi Citra Satelit Landsat TM Tahun 2006

Melalui perhitungan uji akurasi diperoleh tingkat akurasi keseluruhan (overall accuracy) sebesar 92,11%, rata-rata UA sebesar 92,78%, rata-rata (PA) sebesar 86,49% dan kappa accuray sebesar 89,44%. Dari hasil ini diketahui citra terklasifikasi dengan baik sehingga diperoleh peta tutupan lahan kota Medan yang terlihat pada gambar 2.

Selvi L. Lehurlawal : Analisis Spasial Dan Preferensi Pemilik Lahan Terhadap Perencanaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Medan, 2009.

Selvi L. Lehurlawal : Analisis Spasial Dan Preferensi Pemilik Lahan Terhadap Perencanaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Gambar 2. Peta Tutupan Lahan Kota Medan Hasil Klasifikasi Citra Landsat Tahun 2006

Peta tutupan lahan kota Medan menginformasikan sebaran penggunaan lahan di Kota Medan yaitu daerah yang tertutup awan, badan air, industri, pemukiman serta mangrove dan RTH/lahan budidaya yang dalam hal ini diklasifikasikan sebagai RTH (tabel 4).

Tabel 4. Tutupan Lahan Kota Medan

Tutupan Lahan Luas (Ha) Persentase(%)

Awan 1.110,885 4,19 Badan air 3.187,672 12,02 Industri 820,130 3,09 Mangrove 2.269,837 8,56 Pemukiman 11.741,279 44,28 RTH/Lahan budidaya 7.387,905 27,86 Grand Total 26.517,708 100

Sumber : Hasil Klasifikasi Citra Satelit Landsat TM Tahun 2006

Tutupan lahan paling besar adalah pemukiman dengan luas sebesar 11.741,279 Ha (44,28%), sedangkan yang paling kecil adalah industri seluas 820,13 Ha (3,09%). Ruang terbuka hijau adalah tutupan lahan terbesar ke dua yaitu seluas 9.657,742 Ha atau sebesar 36,42%. Ruang terbuka hijau terbagi kedalam dua bentuk yaitu mangrove dan RTH/lahan budidaya.

Awan, 1110.885 Badan air, 3187.672 Industri, 820.13 Mangrove, 2269.837 Pemukiman, 11741.279 RTH/Lahan budidaya, 7387.905 0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 Luas (Ha) 1 Tutupan Lahan

Selvi L. Lehurlawal : Analisis Spasial Dan Preferensi Pemilik Lahan Terhadap Perencanaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Pada peta tutupan lahan terlihat bahwa keberadaan mangrove hanya ada di sebelah utara kota Medan, yaitu kawasan yang dekat dengan pesisir pantai. Penyebaran RTH/lahan budidaya tidak merata, terlihat di bagian tengah kota Medan keberadaan RTH sangat sedikit sekali. RTH/lahan budidaya pada umumnya berupa lapangan rumput, kebun campuran, belukar, pekarangan dan taman kota. Gambaran umum RTH/lahan budidaya dapat di lihat pada gambar 4.

Mangrove Kebun Campuran

Pekarangan Lapangan Rumput

Selvi L. Lehurlawal : Analisis Spasial Dan Preferensi Pemilik Lahan Terhadap Perencanaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Gambar 4. RTH/lahan budidaya

Analisis Kesesuaian Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Medan Dengan Kondisi Tutupan Lahan RTH kota Medan

Kondisi RTH kota Medan

Luas tutupan lahan (hasil klasifikasi citra dan groundcheck) RTH Kota medan dapat diperoleh dari peta penggunaan lahan kota Medan yaitu mangrove dan RTH/lahan budidaya dengan total luas 9.657,742 Ha (36,42% dari luas total kota Medan). Menurut dokumen RTRWK Medan 2006-2016, kota Medan membutuhkan RTH minimal seluas 20% dari total luas kota Medan. Dapat disimpulkan bahwa saat ini kota Medan sudah memenuhi kebutuhan RTH nya. Penyebaran penggunaan lahan termasuk penyebaran RTH di seluruh kecamatan kota Medan dapat di lihat pada tabel 5.

Tabel 5. Penyebaran Penggunaan Lahan Di Seluruh Kecamatan Kota Medan

KECAMATAN Awan Badan air Industri Mangrove Pemukiman RTH/Lahan

budidaya Total Medan Amplas 61,966 56,120 75,828 761,859 591,596 1.547,369 Medan Area 28,789 2,434 8,819 770,026 26,514 836,582 Medan Barat 61,321 21,877 41,841 473,365 171,093 769,497 Medan Baru 116,296 5,382 7,648 534,519 17,110 680,955 Medan Belawan 169,828 17,406 40,440 240,985 14,88 483,539 Medan Deli 385,397 240,375 39,941 1.325,360 1.288,388 3.279,461 Medan Denai 5,424 50,491 33,772 835,664 146,273 1.071,624 Medan Helvetia 4,118 23,992 11,694 267,107 481,437 788,348 Medan Johor 71,243 57,284 36,129 586,483 698,371 1.449,510 Medan Kota 40,009 0,968 4,799 712,271 11,778 769,825 Medan Labuhan 1.344,660 83,186 1.134,492 605,533 820,685 3.988,556 Medan Maimun 183,972 1,103 10,387 273,565 13,591 482,618 Medan Marelan 764,156 26,237 980,460 132,959 176,555 2.080,367 Medan Perjuangan 49,477 29,409 756,603 140,067 975,556 Medan Petisah 69,045 2,307 7,560 268,327 29,740 376,979 Medan Polonia 268,867 5,210 4,193 338,142 15,575 631,987 Medan Selayang 23,403 45,331 17,493 527,793 342,419 956,439 Medan Sunggal 175,666 48,475 29,209 722,361 264,454 1.240,165 Medan Tembung 36,437 47,956 308,995 660,834 1.054,222 Medan Timur 0,766 42,809 67,796 985,006 146,645 1.243,022 Medan Tuntungan 73,934 18,393 314,356 1.404,404 1.811,087 Total 1.110,885 3.187,672 820,130 2.269,837 11.741,279 7.387.905 26.517,708

Selvi L. Lehurlawal : Analisis Spasial Dan Preferensi Pemilik Lahan Terhadap Perencanaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Dari enam tipe penggunaan lahan tersebut, RTH merupakan penggunaan lahan terbesar kedua setelah pemukiman. Penyebaran RTH paling luas terdapat di

kecamatan Medan Tuntungan dengan total luas 1.392.044 Ha, sedangkan

penyebaran RTH paling kecil terdapat di kecamatan Medan kota dengan total luas 11,778Ha. Hal ini sesuai dengan isi dokumen RTRWK Medan yang menyatakan bahwa Medan Tuntungan merupakan salah satu kecamatan yang penggunaan lahannya ditujukan untuk kawasan RTH.

Berdasarkan peta tutupan lahan kota medan, kawasan-kawasan RTH umumnya hanya terdapat di 12 kecamatan yaitu Medan Helvetia, Medan Tuntungan, Medan Johor, Medan Polonia, Medan Sunggal, Medan Tembung, Medan Labuhan, Medan Marelan, Medan Labuhan, Medan Amplas, Medan Belawan dan Medan Deli. Sembilan kecamatan seperti Medan Kota, Medan Timur, Medan Barat, Medan Petisah, Medan Baru, Medan Maimun, Medan Perjuangan, Medan Area dan Medan Denai hanya memiliki RTH yang luasannya kecil. Hal ini disebabkan pada sembilan kecamatan tersebut kawasan pemukiman dan bangunan lainnya sangat mendominasi (Gambar 5).

591,596 26,514 171,093 17,110 55,32 1.328,329 146,273 481,437 698,371 11,778 1.955,177 13,591 1.157,015 140,067 29,740 15,575 342,419 264,454 660,834 146,645 1.404,404 0.000 200.000 400.000 600.000 800.000 1,000.000 1,200.000 1,400.000 1,600.000 1,800.000 2,000.000 Luas (Ha) 1/1/1900 RTH/Lahan Budidaya Medan Amplas Medan Area Medan Barat Medan Baru Medan Belawan Medan Deli Medan Denai Medan Helvetia Medan Johor Medan Kota Medan Labuhan Medan Maimun Medan Marelan Medan Perjuangan Medan Petisah Medan Polonia Medan Selayang Medan Sunggal Medan Tembung Medan Timur Medan Tuntungan

Selvi L. Lehurlawal : Analisis Spasial Dan Preferensi Pemilik Lahan Terhadap Perencanaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Gambar 5. Luas RTH di Setiap Kecamatan Rencana Pengembangan RTH Berdasarkan RTRWK Medan

Melalui analisis spasial gambar peta RTRWK Medan yang ada, peta penyebaran rencana pengembangan RTH di kota Medan dapat dilihat pada gambar 6. Pengembangan RTH tersebut terdiri dari hutan mangrove, taman bertema, stadion, water front city, dan kebun binatang.

Selvi L. Lehurlawal : Analisis Spasial Dan Preferensi Pemilik Lahan Terhadap Perencanaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Gambar 6. Peta Rencana Pengembangan RTH Kota Medan

Dalam dokumen RTRWK Medan tahun 2006-2016, rencana pola pemanfaatan ruang terbuka hijau di kota Medan terdiri dari hutan mangrove, sempadan sungai, kawasan sekitar danau, taman kota, jalur hijau dan ruang terbuka hijau dengan total luas 5.363 Ha (Gambar 7).

Medan Johor, 99.035 Medan Belawan, 55.685 Medan Marelan, 864 Medan Tembung, 145.329 Medan Deli, 5.576 Medan Labuhan, 371.385 Medan Marelan, 251.055 Medan Labuhan, 49.341 0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 Luas (Ha)

Kebun Binatang Mangrove Stadion Taman Bertema Water Front City

RTH

Dokumen terkait