• Tidak ada hasil yang ditemukan

Medan Area Medan Barat Medan Baru Medan Belawan Medan Deli Medan Denai Medan Helvetia Medan Johor Medan Kota Medan Labuhan Medan Maimun Medan Marelan Medan Perjuangan Medan Petisah Medan Polonia Medan Selayang Medan Sunggal Medan Tembung Medan Timur Medan Tuntungan

Gambar 7. Luas Rencana Pengembangan RTH

Dari gambar 7 terlihat bahwa pola-pola RTH yang direncanakan tersebut terdapat di empat kecamatan yaitu mangrove dan sebagian taman bertema direncanakan di Kecamatan Medan Marelan, sebagian lagi taman bertema dan

Water Front City direncanakan di Kecamatan Medan Labuhan, stadion

direncanakan di Kecamatan Medan Tembung dan Kebun Binatang di Kecamatan Medan Johor. Luas dari masing-masing rencana pengembangan RTH dapat dilihat pada tabel 6.

Selvi L. Lehurlawal : Analisis Spasial Dan Preferensi Pemilik Lahan Terhadap Perencanaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Tabel 6. Luas Daerah RTRWK Medan di Setiap Kecamatan

KECAMATAN 1 Industri 2 Kebun Binatang (RTH) 2 Mangrove (RTH) 2 Pemukiman 2 Stadion (RTH) 2 Taman Bertema (RTH) 2 Water Front City(RTH) 2 Total Medan Amplas 1.547,369 1.547,369 Medan Area 836,582 836,582 Medan Barat 769,497 769,497 Medan Baru 680,955 680,955 Medan Belawan 55,685 427,854 483,539 Medan Deli 412,767 2.861,118 5,576 3.279,461 Medan Denai 1.071,624 1.071,624 Medan Helvetia 81,312 707,036 788,348 Medan Johor 99,035 1.350,475 1.449,510 Medan Kota 769,825 769,825 Medan Labuhan 1.075,630 2.492,2 371,385 49,341 3.988,556 Medan Maimun 482,618 482,618 Medan Marelan 864 965,312 251,055 2.080,367 Medan Perjuangan 975,556 975,556 Medan Petisah 376,979 376,979 Medan Polonia 631,987 631,987 Medan Selayang 956,439 956,439 Medan Sunggal 1.240,165 1.240,165 Medan Tembung 908,893 145,329 1.054,222 Medan Timur 1.243,022 1.243,022 Medan Tuntungan 1.811,087 1.811,087 Total 1.569,709 99,035* 919,685* 23.106,593 145,329* 628,016* 49,341* 26.517,708

Sumber : 1 Analisis Citra Satelit Landsat TM Tahun 2006 2 Analisis peta RTRWK Medan

*

luas RTH

Dari tabel 6 diketahui bahwa pemukiman merupakan kawasan perencanaan yang paling luas, yaitu 23.106,593 (87,14%). Sedangkan luas total daerah RTH yang di rencanakan dalam peta RTRWK adalah sebesar 1841,406 Ha (6,9%). Hal ini belum sesuai dengan luas RTH yang di rencanakan di dalam dokumen RTRWK Medan yaitu seluas 5.363 Ha. Beberapa bentuk RTH yang direncanakan di dalam dokumen RTRWK seperti sempadan sungai, kawasan sekitar danau, taman kota, jalur hijau tidak dapat dianalisis karena tidak terdapat di dalam peta RTRWK yang diperoleh. Selisih luas yang kurang adalah sebesar 3521,594 Ha(sekitar 13% lagi).

Selvi L. Lehurlawal : Analisis Spasial Dan Preferensi Pemilik Lahan Terhadap Perencanaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Sebagai alternatif pengembangan RTH, ada beberapa kawasan yang layak dijadikan daerah rencana pengembangan RTH, yaitu kawasan-kawasan hijau yang terdapat di Medan Tuntungan, Medan Helvetia, Medan Tembung dan Medan Labuhan. Pada peta tutupan lahan Medan kawasan ini terlihat memiliki kawasan hijau yang cukup besar, namun tidak dijadikan sebagai kawasan pengembangan RTH di dalam dokumen RTRWK. Begitu juga dengan kawasan Medan Kota yang memiliki RTH paling sedikit, sehingga perlu dilakukan penambahan kawasan RTH.

Berdasarkan peta RTRWK medan, dua kawasan RTH yang ada pada saat ini sudah sesuai dengan rencana pengembangan RTH pada dokumen RTRWK Medan 2006-2016. Kawasan tersebut adalah mangrove yang direncanakan di Kecamatan Medan Marelan yang pada kenyataannya saat ini memang berupa hutan mangrove dan begitu juga dengan kebun binatang yang rencananya dibangun di Kecamatan Medan Johor, pada kenyataannya di lokasi tersebut pada saat ini memang sudah berupa kebun binatang. Rencana Water Front City yang akan dibangun di Kecamatan Medan Labuhan belum sesuai dengan kondisi saat ini, karena lokasi rencana pembangunan Water Front City saat ini pada citra teridentifikasi sebagai pemukiman dengan sedikit areal RTH. Begitu juga dengan stadion yang direncanakan dibangun di Kecamatan Medan Tembung, karena saat ini di lokasi tersebut terbaca sebagai lahan budidaya pada citra satelit. Untuk rencana pembuatan taman bertema di Kecamatan Medan Marelan dan Medan Tembung saat ini sudah mulai terealisasi. Pada saat cek lapangan di lahan tersebut saat ini memang sedang dilaksanakan pambangunan taman bertema di sekitar

Selvi L. Lehurlawal : Analisis Spasial Dan Preferensi Pemilik Lahan Terhadap Perencanaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Medan, 2009.

USU Repository © 2009

kawasan Danau Siombak, yang difungsikan sebagi kawasan rekreasi. Kesesuaian RTRWK Medan dengan tutupan lahan Medan dapat dilihat pada tabel 7.

Kesesuaian RTRWK Dengan Tutupan Lahan Kota Medan Tabel 7. Perbandingan RTRWK dengan Tutupan Lahan

RTRWK Luas (Ha) 1 Tutupan Lahan Luas (Ha) 2

Industri 1.569,709 Badan air

Industri Mangrove Pemukiman RTH 566,457 86,702 405,956 252,536 258,058

Kebun Binatang (RTH) 99,035 Badan air

Industri Pemukiman RTH 11,577 4,349 3,929 79,180

Mangrove (RTH) 919,685 Badan Air

Industri Mangrove Pemukiman RTH 224,608 1,318 645,521 19,611 28,627 Pemukiman 23.106,593 Awan Badan air Industri Mangrove Pemukiman RTH 1.110,885 1966,476 712,01 1.105,106 11.361,309 6850,807

Stadion 145,329 Badan air

Industri Pemukiman RTH 3,030 0,597 21,993 119,709

Taman Bertema 628,016 Badan air

Industri Pemukiman RTH 399,320 10,995 57,687 160,014

Water Front City 49,341 Badan air Industri Mangrove Pemukiman RTH 16,204 4,159 2,005 24,214 2,759 Sumber : 1 Dokumen RTRWK

2 Hasil Klasifikasi Citra Satelit Landsat TM Tahun 2006

Pengembangan RTH seperti kebun binatang, mangrove, stadion, taman bertema dan water front city seluruhnya tidak memiliki luas seperti yang direncanakan. Berdasarkan hasil perbandingan antara tutupan lahan kota Medan dengan RTRWK Medan terlihat bahwa sebagian dari lahan tersebut masih berupa bentuk penggunaan lain seperti badan air, industri dan pemukiman.

Selvi L. Lehurlawal : Analisis Spasial Dan Preferensi Pemilik Lahan Terhadap Perencanaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Preferensi Pemilik Lahan Terhadap Perencanaan RTH Kota Medan

Analisis Deskriptif

Keseluruhan masyarakat yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah 32 orang, menyebar mulai dari Kecamatan Medan Belawan sampai Medan Tuntungan. Penyebaran responden dapat dilihat pada gambar 8.

Selvi L. Lehurlawal : Analisis Spasial Dan Preferensi Pemilik Lahan Terhadap Perencanaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Gambar 8. Peta Penyebaran Responden Karakteristik Responden Berdasarkan Kelas Umur Tabel 8. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

No Umur(tahun) Jumlah(orang) Persen(%)

1 20-30 5 15.63

2 31-40 10 31.25

3 41-50 12 37.5

4 ≥51 5 15.63

Total 32 100

Sumber : Data Primer

Responden yang berumur antara 20-51 tahun keatas merupakan responden yang dianggap sudah mampu bertanggungjawab atas lahan yang dimiliki ataupun disewa. Dianggap pada umur ini responden dapat dijadikan sumber informasi mengenai preferensi mereka terhadap keberadaan lahannya sebagai RTH. Responden yang paling banyak adalah yang berumur 41-50 tahun dengan jumlah 12 orang (375%) dan yang paling sedikit adalah yang berumur 20-30 tahun serta yang berumur 51 tahun keatas masing-masing berjumlah 5 orang (15,63%).

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tabel 9. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Pendidikan Jumlah(orang) Persen(%)

1 SD 1 3.12

2 SMP 7 21.88

3 SMA 16 50

4 PT(Perguruan Tinggi) 8 25

Total 32 100

Sumber : Data Primer

Pada umumnya responden pada penelitian ini tersebar pada tingkat pendidikan mulai dari SD-PT, namun yang mendominasi adalah responden berpendidikan SMA yakni 16 orang (50%). Sedangkan responden yang berpendidikan SD hanya 1 orang (3.12%).

Selvi L. Lehurlawal : Analisis Spasial Dan Preferensi Pemilik Lahan Terhadap Perencanaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan Tabel 10. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan

No Pendapatan(RP) Jumlah(Orang) Persen(%)

1 100.000-900.000 1 3.1

2 1.000.000-1.900.000 17 53.1

3 2.000.000-2.900.000 11 34.4

4 ≥3.000.000 3 9.4

Total 32 100

Sumber : Data Primer

Berdasarkan tabel 10 terlihat bahwa masyarakat yang menjadi responden tertinggi adalah masyarakat dengan pendapatan Rp 1.000.000-Rp 1.900.000 yaitu sebanyak 17 0rang (53.1%). Responden yang berpendapatan ≥ RP 3.000.000 sebanyak 3 orang (9.4%).

Karakteristik Responden Berdasarkan Luas Lahan Tabel 11. Karakteristik Responden Berdasarkan Luas Lahan

No Luas Lahan (m2) Jumlah(Orang) Persen(%)

1 400-900 14 43.75

2 1.000-1.900 4 12.50

3 2.000-2.900 8 25

4 ≥3.000 6 18.75

Total 32 100.00

Sumber : Data Primer

Luas lahan masyarakat yang menjadi responden didominasi dengan luas 400 m2-900 m2 berjumlah 14 orang (43.75%). Umumnya lahan tersebut berbentuk pekarangan rumah, belukar dan kebun campuran. Luas lahan masyarakat 1.000 m2-.900 m2 adalah responden yang paling sedikit, yaitu sebanyak 4 0rang (12.5%). Umumnya lahan tersebut berbentuk lapangan rumput.

Selvi L. Lehurlawal : Analisis Spasial Dan Preferensi Pemilik Lahan Terhadap Perencanaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Karakteristik Responden Berdasarkan Harga Jual Tanah Tabel 12. Karakteristik Responden Berdasarkan Harga Jual Tanah

No Harga (Rp) Jumlah(Orang) Persen(%)

1 100.000-500.000 4 12.50

2 600.000-1.000.000 9 28.13

3 1.100.000-1.500.000 9 28.13

4 1.600.000-2.000.000 10 31.25

Total 32 100.00

Sumber : Data Primer

Harga jual tanah antara Rp 1.600.000-Rp 2.000.000 merupakan responden yang terbanyak yaitu 10 orang (31,25%), sedangkan harga jual tanah termurah Rp 100.000-Rp 500.000 ada pada empat orang responden. Umumnya harga jual tanah yang murah tersebut berada pada lahan sawah.

Karakteristik Responden Berdasarkan Jarak Lahan Dengan Jalan Raya Tabel 13. Karakteristik Responden Berdasarkan Jarak Lahan Dengan Jalan Raya

No Jarak (m) Jumlah(Orang) Persen(%)

1 1-250 27 84.38

2 251-500 2 6.25

3 501-750 1 3.125

4 751-1000 2 6.25

Total 32 100.00

Sumber : Data Primer

Jumlah responden yang jarak lahannya dengan jalan raya 1m-250m merupakan yang paling banyak, yaitu 27 orang (84.38%), sedangkan yang paling sedikit adalah lahan yang berjarak 50m-750m dengan jalan raya sebanyak 1 orang responden. Dapat disimpulkan bahwa lahan yang dimiliki oleh responden umumnya relatif dekat dengan jalan raya.

Selvi L. Lehurlawal : Analisis Spasial Dan Preferensi Pemilik Lahan Terhadap Perencanaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Karakteristik Responden Berdasarkan Persepsi Ekonomi RTH

Tabel 14. Karakteristik Responden Berdasarkan Persepsi Ekonomi Terhadap RTH

No Persepsi Jumlah(Orang) Persen(%)

1 Tidak ada manfaat ekonomi 14 43.75

2 Ada manfaat ekonomi 18 56.25

Total 32 100.00

Sumber : Data Primer

Persepsi masyarakat dari tabel 14 terlihat bahwa 14 responden menyatakan RTH tidak memberi manfaat ekonomi. Umumnya RTH yang mereka miliki berupa pekarangan rumah, belukar dan lapangan rumput. Sedangkan 18 responden menyatakan bahwa RTH memberikan manfaat ekonomi. Umumnya lahan RTH yang bermanfaat ekonomi ini berupa kebun campuran dan sawah.

Karakteristik Responden Berdasarkan Persepsi Lingkungan RTH Tabel 15. Karakteristik Responden Berdasarkan Persepsi Lingkungan RTH

No Persepsi Jumlah(Orang) Persen(%)

1 Tidak ada manfaat lingkungan 10 31.25

2 Ada manfaat lingkungan 22 68.75

Total 32 100.00

Sumber : Data Primer

Responden yang tidak merasakan manfaat lingkungan dari RTH berjumlah 10 orang (31,25%). Umumnya lahan yang mereka miliki berupa belukar dan lapangan rumput yang letak tidak dekat dengan rumah mereka, sehingga manfaat lingkungan RTH tidak secara langsung mereka rasakan. Responden yang merasakan manfaat lingkungan dari RTH berjumlah 22 orang (68,75%). Umumnya lahan yang mereka miliki berupa pekarangan rumah, sawah dan kebun campuran. Sebagian besar dari mereka mengatakan bahwa terciptanya iklim mikro merupakan manfaat yang di timbulkan dari keberadaan RTH.

Selvi L. Lehurlawal : Analisis Spasial Dan Preferensi Pemilik Lahan Terhadap Perencanaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Karakteristik Responden Berdasarkan Status Kepemilikan Lahan Tabel 16. Karakteristik Responden Berdasarkan Status Kepemilikan Lahan

No Status Lahan Jumlah(Orang) Persen(%)

1 Bukan milik pribadi 6 18.75

2 Milik pribadi 26 81.25

Total 32 100.00

Sumber : Data Primer

Responden yang lahannya bukan milik pribadi merupakan yang paling sedikit berjumlah 6 orang (18,75%). Lahan tersebut ada yang milik pemerintah dan ada yang lahan sewaan berupa sawah dan kebun campuran. Responden yang lahannya milik pribadi merupakan yang paling banyak, berjumlah 26 orang (81,25%).

Karakteristik Responden Berdasarkan Preferensi Terhadap Perencanaan RTH

Tabel 17. Karakteristik Responden Berdasarkan Preferensi Terhadap Perencanaan RTH

No Preferensi Jumlah(Orang) Persen(%)

1 Dirubah 16 50.00

2 Dipertahankan 16 50.00

Total 32 100.00

Sumber : Data Primer

Tabel 17 menunjukkan bahwa preferensi masyarakat terhadap perancanaan RTH berimbang, yaitu 16 responden ingin merubah lahan RTH ke penggunaan lain selain RTH dan 16 responden tetap ingin mempertahankan lahannya sebagai RTH. Umumnya masyarakat yang ingin merubah lahannya, mengatakan bahwa lahan tersebut akan dijual atau dijadikan pemukiman (dibangun rumah).

Dari 32 responden, 29 orang (90,63%) mengatakan bahwa mereka setuju apabila pemerintah berencana mengembangkan RTH di kawasan mereka, sedangkan 3 0rang (9,37%) mengatakan mereka tidak setuju apabila ada

Selvi L. Lehurlawal : Analisis Spasial Dan Preferensi Pemilik Lahan Terhadap Perencanaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Medan, 2009.

USU Repository © 2009

pengembangan RTH di kawasan mereka. Apabila lahan mereka digunakan oleh pemerintah untuk mengembangkan RTH, seluruh responden mengharapkan adanya kompensasi. Dari 32 responden, 26 orang (81,25%) mengharapkan ganti rugi lahan dengan lahan, 5 orang (15,63%) mengharapkan ganti rugi lahan dengan uang, dan 1 orang (3,12%) hanya meminta kompensasi berupa penghargaan.

Analisis Regresi Binari Logistik (Binary Logistic Regression)

Variabel Bebas dan Tidak Bebas

Model regresi logistik digunakan untuk menganalisis fator-faktor yang mempengaruhi preferensi pemilik lahan terhadap perencanaan RTH di kota Medan. Pada penelitian ini, preferensi merupakan variabel tidak bebas. Variabel- variabel yang di estimasi sebagai faktor yang mempengaruhi preferensi adalah umur (X1), pendidikan (X2), pendapatan (X3), luas lahan (X4), harga jual tanah

(X5), jarak lahan dengan jalan raya (X6), manfaat ekonomi (X7), manfaat

lingkungan (X8) dan status kepemilikan lahan (X9).

Dari hasil analisis diperoleh kode bagi preferensi pemilik lahan sebagai variabel tidak bebas yaitu nilai 0 menyatakan bahwa pemilik lahan ingin merubah RTH, dan nilai 1 yang berarti bahwa pemilik lahan tetap mempertahankan RTH. Hasil analisis pengkodean variabel tidak bebas dapat dilihat pada lampiran.

Regresi Binari Logistik

Analisis data dilakukan dengan menggunakan SPSS dengan metode

forward stepwise. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa ternyata 8 variabel

Selvi L. Lehurlawal : Analisis Spasial Dan Preferensi Pemilik Lahan Terhadap Perencanaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Medan, 2009.

USU Repository © 2009

dengan jalan raya, harga jual tanah, luas lahan, pendapatan dan pendidikan bukanlah variabel yang termasuk ke dalam model persamaan regresi. Hal ini disebabkan oleh nilai Sig dari kedelapan variabel tersebut lebih besar dari 0,05. Hal ini sesuai dengan pernyataan Trihendradi(2007), bahwa variabel yang terpilih di dalam model dengan metode forward stepwise harus memiliki perubahan yang signifikan pada -2 log likelihood dengan memperhatikan nilai Sig. Nilai Sig tersebut bernilai lebih kecil dari 0,05 yang berarti perubahan -2 log likelihood adalah signifikan.

Variabel bebas yang masuk ke dalam model persamaan regresi adalah variabel umur yang mempunyai nilai Sig 0,016 (lebih kecil dari 0,05). Hal ini berarti bahwa koefisien variabel umur signifikan. Model regresi yang terbentuk adalah sebagai berikut:

Y = umur X e (5,401 ( 0,129) 1 1 − + − +

Atau Log Preferensi = 5,401-0,129 (Umur)

Dari persamaan terlihat bahwa faktor yang mempengaruhi masyarakat untuk mempertahankan lahan mereka sebagai RTH atau tidak adalah umur. Variabel umur berkorelasi negatif terhadap preferensi masyarakat. Dalam hal ini responden memperlihatkan bahwa semakin bertambah umur maka mereka cenderung akan merubah lahannya, dan demikian juga sebaliknya dengan tingkat akurasi 65,6%.

Selvi L. Lehurlawal : Analisis Spasial Dan Preferensi Pemilik Lahan Terhadap Perencanaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Tabel 18. Klasifikasi Responden Observasi

Prediksi

Preferensi Pemilik Lahan Persentase dirubah dipertahankan dirubah Preferensi

Pemilik Lahan

dirubah 11 5 68.8

dipertahankan 6 10 62.5

Persen Keseluruhan 65.6

Jika di hubungkan dengan faktor pendidikan responden, terlihat bahwa responden yang pendidikannya hanya tamat SD dan SMP rata-rata adalah responden yang dikategorikan berumur tua, dan hampir seluruh dari responden tersebut memlih untuk merubah lahan RTH yang mereka miliki. Dilihat dari faktor pendapatan, terlihat bahwa hampir semua responden yang berpendidikan rendah juga berpendapatan rendah dan hal ini mendorong mereka untuk merubah lahan RTH mereka dengan alasan kebutuhan ekonomi. Responden beranggapan bahwa mereka akan lebih mendapatkan keuntungan material apabila mereka menjual lahan RTH mereka untuk bentuk penggunaan lahan lainnya. Dari seluruh responden yang ingin merubah lahan RTH miliknya, rata-rata memilih untuk merubah lahan RTH mereka menjadi pemukiman.

Selvi L. Lehurlawal : Analisis Spasial Dan Preferensi Pemilik Lahan Terhadap Perencanaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Medan, 2009.

USU Repository © 2009

Dokumen terkait