• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keadaan Umum

Penelitian dilakukan pada bulan Februari sampai bulan Agustus 2008. Penyemaian benih dilakukan di Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Tanaman, Departemen AGH, Faperta, Institut Pertanian Bogor. Benih yang berkecambah mengalami etiolasi karena kekurangan cahaya matahari pada saat disemai, beberapa saat sebelum transplanting.

Penanaman bibit atau transplanting dilakukan pada saat bibit berumur 56 hari di Kebun Percobaan Tajur II IPB. Seharusnya penanaman bibit dilakukan ketika bibit berumur 30-40 hari, namun sebagian besar benih yang ditanam terlambat tumbuh. Hal ini diduga karena benih berasal dari AVRDC Taiwan, kemungkinan mengalami penyesuaian yang agak lama. Penanaman bibit dilakukan ketika pagi dan sore hari agar tanaman tidak mengalami stress. Berdasarkan data Stasiun Meteorologi dan Geofisika, Bogor (2008), pada bulan April sampai bulan Agustus 2008, di Kebun Percobaan IPB Tajur curah hujan rata-rata 188.34 mm/bulan, suhu 25.54°C dan kelembaban 82.1%.

Hama yang menyerang tanaman cabai selama di lapangan adalah siput, semut, aphid (Myzus persicae), tungau dan lalat buah (Bactrosela dorsalis). Siput menyerang tanaman pada saat awal penanaman dengan cara mematahkan batang bagian bawah. Pemberantasan hama siput dilakukan dengan cara pemberian siputok (metaldehida 5%) yang dicampur dengan tape singkong dan diletakkan disekeliling bedeng.

Hama lain yang menyerang adalah semut. Semut menyerang pangkal batang sehingga tanaman menjadi lunglai. Pemberantasan hama semut dilakukan dengan cara memberi furadan (karbofuran 3%) di sekeliling tanaman.

Aphid (Myzus persicae) menyerang daun dengan cara mengisap cairan jaringan tanaman, sehingga tanaman menjadi keriput dan layu. Aphid menyerang semua tanaman di ulangan dua dan tiga, namun tidak menurunkan produktivitas karena menyerang pada minggu-minggu terakhir panen.

16

Lalat buah (Bactrosela dorsalis) menyerang hampir semua genotipe, kecuali genotipe AVRDC dengan kode 0706-6580-1. Gejala yang ditimbulkan oleh serangan lalat buah adalah terdapat tusukan dan titik hitam pada pangkal buah, jika buah dibelah terdapat belatung lalat buah dan buah menjadi busuk (Gambar 6). Pencegahan yang dilakukan untuk mengendalikan hama lalat buah adalah dengan memasang perangkap. Perangkap tersebut berupa botol plastik yang didalamnya digantungkan kapas yang sudah ditetesi metil eugenol atau protein hidrosilat. Bau pada metil eugenol merangsang lalat buah masuk ke dalam botol tersebut. Perangkap dipasang ± 3 minggu setelah tanam.

Gambar 6. Gejala Buah yang Terserang Lalat Buah (terdapat Tusukan Lalat Buah pada Buah Cabai)

Penyakit yang menyerang tanaman cabai adalah layu fusarium (Fusarium

oxysporum Schlecth), gemini virus, dan antraknosa (Colletotrichum acutatum).

Fusarium oxysporum menyerang tanaman dari awal penanaman sampai akhir

panen, terutama tanaman di ulangan dua dan tiga. Genotipe yang terserang penyakit layu fusarium adalah Tit Super (Gambar 7). Menurut Semangun (2004) gejala penyakit layu fusarium adalah tulang-tulang daun yang halus menguning, dimulai dari daun yang tua. Cendawan berada di dalam pembuluh kayu dan menyebabkan jaringan ini berwarna cokelat. Jika dipotong, batang tidak mengeluarkan lendir.

17

 

Gambar 7. Gejala Tanaman yang Terserang Layu Fusarium. a) Gejala Awal, Daun Terlihat Layu, b) Gejala Lanjut, Daun Mengering dan Berguguran

Terdapat genotipe AVRDC dengan kode 0706-6584-1 yang terserang gemini virus pada ulangan satu. Cara pengendaliannya adalah mencabut tanaman yang terkena penyakit dan membakarnya. Gejala penyakit pada tanaman dapat dilihat pada Gambar 8a.

Penyakit antraknosa yang disebabkan oleh Colletothricum acutatum

(Syukur, 2007) terdapat pada genotipe 0706-6584-1, 0706-6584-2, 0706-6584-3, dan IPB C14. Penyakit antraknosa dikendalikan dengan cara mengaplikasikan Antracol (propineb 70%). Konsentrasi yang digunakan sebanyak 2 g/l.

Gejala penyakit antraknosa pada buah adalah mula-mula membentuk becak cokelat kehitaman, lalu meluas menjadi busuk lunak. Pada bagian tengah becak terdapat kumpulan titik-titik hitam yang terdiri dari kelompok seta dan konidium jamur. Buah yang seharusnya berwarna merah menjadi berwarna jerami (Semangun, 2004). Gejala penyakit pada buah dapat dilihat pada Gambar 8b.

 

Gambar 8. Gejala Tanaman yang Terserang Penyakit. a) Gemini Virus, b) Antraknosa

18

Rekapitulasi F-hitung, Peluang dan Koefisien Keragaman

Berdasarkan analisis ragam, terdapat perbedaan sangat nyata antara genotipe yang diuji pada semua karakter yang diamati. Koefisien keragaman (kk) pada karakter yang diamati berkisar antara 4.83-30.23% (Tabel 3). Menurut Gomez dan Gomez (1995), nilai kk menunjukkan tingkat ketepatan dan merupakan indeks yang baik dari keadaan percobaan. Nilai kk semakin tinggi maka keandalan percobaan akan semakin rendah.

Tabel 3. Rekapitulasi F-hitung, Peubah dan Koefisien Keragaman

No Karakter F-hitung Peluang KK

1 Tinggi tanaman 85.39** 0.0001 5.89 2 Lebar kanopi 8.66** 0.0001 7.7 3 Tinggi dikotomus 24.45** 0.0001 10.43 4 Diameter batang 19.44** 0.0001 5.29 5 Bobot 1000 biji 60.60** 0.0001 5.18 6 Umur mulai berbunga 12.52** 0.0001 7.27 7 Umur mulai panen 6.69** 0.0001 4.83 8 Panjang daun 3.74** 0.0029 12.67 9 Lebar daun 6.00** 0.0001 9.87 10 Panjang buah 24.84** 0.0001 8.96 11 Diameter buah 85.46** 0.0001 5.17 12 Tebal kulit buah 23.48** 0.0001 11.95 13 Bobot per buah 64.39** 0.0001 12.34 14 Bobot buah layak pasar 8.02** 0.0001 18.84 15 Bobot buah tidak layak pasar 5.72** 0.0001 71.64 16 Produktivitas 5.83** 0.0001 20.37 17 Bobot biomassa segar 6.50** 0.0001 30.23

19

Evaluasi Karakter Kualitatif

Karakter Vegetatif

Karakter kualitatif pada fase vegetatif antara genotipe yang diuji dan varietas pembanding menunjukkan beberapa perbedaan. Perbedaan tersebut terdapat pada karakter bentuk daun dan habitus tanaman, tetapi pada karakter warna daun, warna batang dan bentuk batang tidak menunjukkan perbedaan.

Genotipe AVRDC dengan kode 0706-6584-1, 0706-6584-2 dan 35C2 memiliki bentuk daun lanset dan IPB C10 memiliki bentuk daun delta. Bentuk daun genotipe lainnya tidak berbeda dengan kedua pembanding (Gambar 9). Warna daun genotipe yang diuji tidak berbeda dengan kedua pembanding. Hal ini terlihat pada Tabel 4, semua daun cabai berwarna hijau atau hijau tua.

Tabel 4. Bentuk dan Warna Daun Genotipe Cabai yang Diuji Dibandingkan dengan Varietas Tanjung dan Tit Super

Genotipe Bentuk Daun Warna Daun

0706-6580-1 Oval Hijau Tua

0706-6583-1 Oval Hijau Tua

0706-6584-1 Lanset Hijau Tua

0706-6584-2 Lanset Hijau Tua

0706-6584-3 Oval Hijau Tua

IPB C5 Oval Hijau Tua

IPB C10 Delta Hijau Tua

IPB C12 Oval Hijau Tua

IPB C14 Oval Hijau Tua

IPB C15 Oval Hijau Tua

35C2 Lanset Hijau Tua

Tanjung Oval Hijau Tua

Tit Super Oval Hijau Tua

   

20

Gambar 9. Bentuk dan Warna Daun 13 Genotipe Cabai yang Diuji. a) 0706- 6580-1, b) 0706-6583-1, c) 0706-6584-1, d) 0706-6584-2, e) 0706- 6584-3, f) IPB C5, g) IPB C14, h) IPB C15, i) IPB C12, j) IPB C10, k) 35C2, l) Tanjung dan m) Tit Super.

Warna batang genotipe yang diuji sama dengan varietas pembanding yaitu hijau dengan garis ungu, kecuali warna batang genotipe 35C2 berwarna hijau (Gambar 10a dan 10b). Bentuk batang genotipe cabai yang diuji sama dengan varietas pembanding, yaitu silindris (Tabel 5).

 

Gambar 10. Warna Batang Genotipe Cabai yang diuji. a) Hijau dengan Garis Ungu, b) Hijau (Genotipe 35C2)

Habitus tanaman genotipe 0706-6580-1 dan IPB C15 adalah menyamping, sedangkan genotipe lainnya adalah kompak dan tegak (Tabel 5). Genotipe AVRDC yang memiliki habitus tanaman kompak adalah 0706-6583-1, 0706- 6584-1, 0706-6584-2, 0706-6584-3 dan 35C2, sedangkan genotype lainnya memiliki habitus tanaman tegak yaitu IPB C5, IPB C10 , IPB C12 dan IPB C 14 (Gambar 11).

21

Tabel 5. Bentuk Batang, Warna Batang dan Habitus Tanaman Genotipe Cabai yang Diuji Dibandingkan dengan Varietas Tanjung dan Tit Super

Genotipe Bentuk Batang Warna Batang Habitus Tanaman 0706-6580-1 Silindris Hijau dengan garis ungu Menyamping 0706-6583-1 Silindris Hijau dengan garis ungu Kompak 0706-6584-1 Silindris Hijau dengan garis ungu Kompak 0706-6584-2 Silindris Hijau dengan garis ungu Kompak 0706-6584-3 Silindris Hijau dengan garis ungu Kompak IPB C 5 Silindris Hijau dengan garis ungu Tegak IPB C10 Silindris Hijau dengan garis ungu Tegak IPB C12 Silindris Hijau dengan garis ungu Tegak IPB C 14 Silindris Hijau dengan garis ungu Tegak IPB C 15 Silindris Hijau dengan garis ungu Menyamping

35C2 Silindris Hijau Kompak Tanjung Silindris Hijau dengan garis ungu Kompak

Tit Super Silindris Hijau dengan garis ungu Tegak

Gambar 11. Habitus Tanaman Genotipe Cabai yang Diuji. a) Menyamping (0706-6580- 1), b) Kompak (Tanjung) dan c) Tegak (IPB C10)

Karakter Generatif

Karakter bunga pada genotipe AVRDC yang diuji tidak berbeda dengan pembanding. Jumlah helai mahkota genotipe yang diuji adalah 5-6 sama dengan jumlah helai mahkota pada varietas pembanding (Tabel 6).

Hampir semua genotipe yang diuji mempunyai warna mahkota sama dengan pembanding yaitu berwarna putih, kecuali genotipe 35C2 (Tabel 6). Mahkota genotipe 35C2 berwarna ungu dengan dasar putih.

22

Warna anther dari genotipe yang diuji menunjukkan perbedaan dengan varietas pembanding. Warna anther dari sebagian besar genotipe yang diuji berwarna ungu sedangkan warna anther dari varietas Tanjung dan Tit Super adalah biru keunguan dan biru pucat (Tabel 6).

Tabel 6. Jumlah Helai Mahkota, Warna Mahkota Bunga dan Warna

Anther Genotipe Cabai yang Diuji Dibandingkan dengan

Varietas Tanjung dan Tit Super Genotipe Jumlah Helai

Mahkota Warna Mahkota Bunga Warna Anther

0706-6580-1 5 Putih Ungu

0706-6583-1 5-6 Putih Ungu

0706-6584-1 5 Putih Ungu

0706-6584-2 5 Putih Ungu

0706-6584-3 5 Putih Ungu

IPB C 5 5 Putih Biru kehijauan

IPB C10 5-6 Putih Hijau

IPB C12 5-6 Putih Biru kehijauan

IPB C 14 5 Putih Ungu

IPB C 15 5-6 Putih Biru kehijauan 35C2 5 Ungu dengan dasar putih Ungu

Tanjung 5-6 Putih Biru keunguan

Tit Super 5-6 Putih Biru pucat

Sebagian besar genotipe yang diuji memiliki posisi bunga pendant dan

intermediate (Tabel 7). Genotipe yang memiliki posisi bunga erect adalah

genotipe 0706-6580-1, IPB C10 dan 35C2 (Gambar 12). Berdasarkan hasil pengamatan warna kepala putik genotipe yang diuji tidak berbeda dengan varietas pembanding, yaitu kuning (Tabel 7).

Gambar 12. Posisi Bunga Genotipe Cabai yang Diuji. a) Pendant (IPB C5), b) Intermediate (IPB C12), c) Erect (0706-6580-1)

23

Tabel 7. Posisi Bunga dan Warna Kepala Putik Genotipe Cabai yang Diuji Dibandingkan dengan Varietas Tanjung dan Tit Super Genotipe Posisi Bunga Warna Kepala Putik

0706-6580-1 Erect Kuning

0706-6583-1 Intermediate Kuning 0706-6584-1 Intermediate Kuning 0706-6584-2 Pendant Kuning 0706-6584-3 Intermediate Kuning

IPB C5 Pendant Kuning

IPB C10 Erect Kuning

IPB C12 Intermediate Kuning

IPB C14 Pendant Kuning

IPB C15 Intermediate Kuning

35C2 Erect Kuning

Tanjung Pendant Kuning

Tit Super Pendant Kuning

Pengamatan karakter kualitatif buah terdiri dari warna buah muda, warna buah masak, permukaan kulit buah, bentuk buah dan irisan buah melintang Pengamatan karakter ini tidak menunjukkan perbedaan dengan varietas pembanding (Tabel 8).

Genotipe yang diuji memiliki warna buah muda hijau muda, hijau dan hijau tua. Genotipe yang memiliki warna buah muda hijau muda adalah IPB C14. Genotipe yang memiliki warna buah muda hijau adalah IPB C5, IPB C10, IPB C12, IPB C15 dan 35C2. Genotipe-genotipe tersebut memiliki warna buah muda yang sama dengan varietas pembanding. Genotipe yang memiliki warna buah muda hijau tua adalah 0706-6580-1, 0706-6583-1, 0706-6584-1, 0706-6584-2, dan 0706-6584-3 (Gambar 13).

24

Gambar 13. Warna Buah Muda Genotipe Cabai yang Diuji. a) 0706-6580-1, b) 0706-6583-1, c) 0706-6584-1, d) 0706-6584-2, e) 0706-6584-3, f) IPB C5, g) IPB C14, h) IPB C15, i) IPB C10, j) 35C2 dan k) Tit Super

Warna buah masak genotipe yang diuji tidak berbeda dengan varietas pembanding yaitu berwarna merah (Gambar 14). Warna buah masak diamati pada saat buah masak penuh. Menurut IPGRI (1995), warna buah masak terdiri atas delapan warna yaitu putih, kuning lemon, oranye, merah terang, merah, merah tua, ungu dan cokelat.

Tabel 8. Warna Buah Muda dan Warna Buah Masak Genotipe Cabai yang Diuji Dibandingkan dengan Varietas Tanjung dan Tit Super Genotipe Warna buah muda Warna buah masak

0706-6580-1 Hijau tua Merah

0706-6583-1 Hijau tua Merah

0706-6584-1 Hijau tua Merah

0706-6584-2 Hijau tua Merah

0706-6584-3 Hijau tua Merah

IPB C5 Hijau Merah

IPB C10 Hijau Merah

IPB C12 Hijau Merah

IPB C14 Hijau muda Merah

IPB C15 Hijau Merah

35C2 Hijau Merah

Tanjung Hijau Merah

25

Gambar 14. Warna Buah Masak Pada Genotipe Cabai yang Diuji. a) 0706-6580- 1, b) 0706-6583-1, c) 0706-6584-1, d) 0706-6584-2, e) 0706-6584-3, f) IPB C5, g) IPB C14, h) IPB C15, i) IPB C12, j) IPB C10, k) 35C2, l) Tanjung dan m) Tit Super.

Genotipe cabai yang diamati memiliki permukaan buah rata, semi keriting dan keriting. Genotipe yang memiliki permukaan buah licin adalah IPB C5, IPB C10 dan IPB C12 sama dengan varietas Tit Super. Genotipe yang memiliki permukaan buah semi keriting adalah 0706-6580-1, 0706-6583-1, 0706-6584-1, 0706-6584-2, 0706-6584-3, IPB C14 dan IPB C15 sama dengan varietas Tanjung. Genotipe yang memiliki permukaan buah keriting adalah 35C2 (Tabel 9).

Irisan melintang buah pada genotipe yang diuji menunjukkan sebagian besar genotipe memiliki tipe sedikit berombak, sementara itu genotipe 35C2 memiliki tipe irisan melintang intermediate sama dengan varietas Tanjung (Tabel 9). Karakter bentu buah semua genotipe yang diuji mempunyai bentuk buah memanjang sama dengan kedua varietas pembanding (Tabel 9).

26

Tabel 9. Permukaan Kulit Buah, Bentuk Buah dan Irisan Melintang Genotipe Cabai yang Diuji Dibandingkan dengan Varietas Tanjung dan Tit Super

Genotipe Permukaan kulit Buah Irisan Melintang Bentuk Buah 0706-6580-1 Semi keriting Sedikit berombak Memanjang 0706-6583-1 Semi keriting Sedikit berombak Memanjang 0706-6584-1 Semi keriting Sedikit berombak Memanjang 0706-6584-2 Semi keriting Sedikit berombak Memanjang 0706-6584-3 Semi keriting Sedikit berombak Memanjang IPB C5 Licin Sedikit berombak Memanjang IPB C10 Licin Sedikit berombak Memanjang IPB C12 Licin Sedikit berombak Memanjang IPB C14 Semi keriting Sedikit berombak Memanjang IPB C15 Semi keriting Sedikit berombak Memanjang

35C2 Keriting Intermediate Memanjang Tanjung Semi keriting Intermediate Memanjang Tit Super Licin Sedikit berombak Memanjang

Evaluasi Karakter Kuantitatif

Tinggi Tanaman

Tinggi tanaman genotipe cabai yang diuji berkisar antara 35.5-102.1 cm (Tabel 10). Genotipe yang tidak berbeda nyata dengan varietas Tanjung dan Tit Super adalah IPB C14. Genotipe IPB C12, IPB C15 dan 35C2 memiliki tinggi tanaman lebih tinggi daripada varietas Tanjung dan Tit Super, sedangkan genotipe IPB C5 dan IPB C10 memiliki tinggi tanaman lebih tinggi daripada varietas Tanjung. Genotipe 0706-6583-1 memiliki tinggi tanaman lebih rendah daripada varietas Tit Super. Sementara itu, genotipe 0706-6580-1, 0706-6584-1, 0706- 6584-2 dan 0706-6584-3 memiliki tinggi tanaman lebih rendah daripada varietas Tanjung dan Tit Super.

Menurut Yuniarti (1998), tinggi tanaman yang sedang dapat mengurangi biaya produksi karena tidak memerlukan pengajiran dan buah yang dihasilkan tidak menyentuh tanah sehingga kualitasnya lebih baik. Buah yang mencapai tanah seringkali membusuk. Berdasarkan pengamatan, genotipe 0706-6583-1, IPB C5, IPB C10 dan IPB C14 termasuk tanaman yang memiliki tinggi tanaman yang

27

sedang sehingga kualitas buah yang dihasilkan lebih baik daripada genotipe lainnya.

Lebar Kanopi

Lebar kanopi genotipe yang diuji berkisar antara 64.08-94.34 cm (Tabel 10). Genotipe IPB C15 memiliki lebar kanopi lebih besar daripada varietas Tanjung, sedangkan genotipe IPB C10 memiliki lebar kanopi lebih kecil daripada kedua varietas pembanding. Genotipe 0706-6580-1, 0706-6584-1, 0706-6584-2 dan 0706-6584-3 memiliki lebar kanopi lebih kecil daripada varietas Tit Super. Tanaman yang memiliki kanopi yang lebar dapat menghasilkan jumlah cabang yang banyak. Oleh karena itu, buah yang dihasilkan akan semakin banyak.

Tabel 10. Rata-rata Tinggi Tanaman dan Lebar Kanopi Genotipe Cabai yang Diuji Dibandingkan dengan Varietas Tanjung dan Tit Super

Genotipe Tinggi Tanaman (cm) Lebar Kanopi (cm)

0706-6580-1 35.59ab 68.15b 0706-6583-1 60.78b 84.21 0706-6584-1 40.50ab 68.87b 0706-6584-2 42.31ab 68.03b 0706-6584-3 41.26ab 68.82b IPB C5 78.92a 81.16 IPB C10 78.43a 64.08ab IPB C12 102.12ab 90.48 IPB C14 70.52 78.36 IPB C15 84.07ab 94.34a 35C2 84.99ab 92.55 Tanjung 64.65 79.16 Tit Super 74.03 83.68

Keterangan : nilai yang diikuti huruf a artinya berbeda nyata dengan varietas Tanjung, huruf b artinya berbeda nyata dengan varietas Tit Super berdasarkan Dunnett’s taraf 5%.

Tinggi Dikotomus

Tinggi dikotomus genotipe yang diuji berkisar antara 12.03-33.88 cm (Tabel 11). Dibandingkan dengan kedua varietas pembanding, genotipe IPB C10

28

dan IPB C12 memiliki tinggi dikotomus lebih tinggi sedangkan genotipe 0706- 6580-1, IPB C14 dan IPB C15 memiliki tinggi dikotomus lebih rendah Sementara itu, genotipe lainnya memiliki tinggi dikotomus yang tidak berbeda dengan kedua varietas pembading.

Diameter Batang

Diameter batang genotipe yang diuji berkisar antara 0.95-1.41 cm (Tabel 11). Genotipe IPB C5, IPB C12 dan IPB C14 memiliki diameter batang yang tidak berbeda dengan kedua pembanding. Sementara itu, genotipe 0706-6580-1, 0706-6584-1, 0706-6584-2 dan 0706-6584-3 memiliki diameter batang lebih kecil daripada kedua pembanding. Tetapi, terdapat beberapa genotipe yang berbeda nyata dengan salah satu pembanding yaitu genotipe 0706-6583-1 dan IPB C10 yang memiliki diameter batang lebih kecil daripada varietas Tanjung serta genotipe IPB C15 dan 35C2 memiliki diameter batang lebih besar dibandingkan varietas Tit Super.

Tabel 11. Rata-rata Tinggi Dikotomus dan Diameter Batang Genotipe Cabai yang Diuji Dibandingkan dengan Varietas Tanjung dan Tit Super

Genotipe Tinggi Dikotomus (cm) Diameter Batang (cm) 0706-6580-1 12.03ab 0.95ab 0706-6583-1 20.56 1.09a 0706-6584-1 17.18 1.02ab 0706-6584-2 17.33 0.99ab 0706-6584-3 18.05 0.96ab IPB C5 19.91 1.22 IPB C10 26.23ab 1.07a IPB C12 33.88ab 1.18 IPB C14 14.00ab 1.27 IPB C15 12.74ab 1.37b 35C2 22.08 1.41b Tanjung 19.51 1.31 Tit Super 19.52 1.21

Keterangan : nilai yang diikuti huruf a artinya berbeda nyata dengan varietas Tanjung, huruf b artinya berbeda nyata dengan varietas Tit Super berdasarkan Dunnett’s taraf 5%.

29

Panjang Daun

Panjang daun genotipe yang diuji berkisar antara 6.26-11.13 cm (Tabel 12). Genotipe yang diuji tidak ada yang berbeda nyata dengan Tanjung dan Tit Super, kecuali 0706-6580-1 yang memiliki panjang daun lebih rendah daripada kedua pembanding. Hal tersebut menunjukkan bahwa panjang daun genotipe yang diuji tidak berbeda dengan varietas pembanding.

Lebar Daun

Lebar daun genotipe yang diuji berkisar antara 2.90-4.33 cm (Tabel 12). Genotipe 0706-6584-3 dan 35C2 memiliki lebar daun lebih kecil daripada kedua pembanding. Sementara itu, genotipe 0706-6580-1, 0706-6583-1, 0706-6584-1 dan 0706-6584-2 memiliki lebar daun lebih kecil daripada varietas Tanjung. Beberapa genotipe yaitu IPB C5, IPB C10, IPB C12, IPB C14 dan IPB C15 memiliki lebar daun yang tidak berbeda dengan varietas pembanding.

Bobot Segar Biomassa

Bobot segar biomassa genotipe yang diuji berkisar antara 117.33-483.50 g (Tabel 12). Pada Tabel 11 terlihat bahwa genotipe 35C2 memiliki bobot segar biomassa lebih besar daripada kedua varietas pembanding. Hal ini dikarenakan genotipe 35C2 mempunyai tinggi tanaman yang tinggi, kanopi yang lebar, dikotomus yang tinggi dan diameter batang yang besar. Genotipe 0706-6584-3 memiliki bobot segar biomassa lebih rendah daripada varietas Tit Super Sementara itu, genotipe 0706-6580-1, 0706-6584-1, 0706-6584-2 dan 0706-6584- 3 memiliki bobot segar biomassa yang tidak berbeda dengan varietas Tanjung dan Tit Super, walaupun genotipe-genotipe tersebut memiliki tinggi tanaman, kanopi dan diameter batang yang lebih kecil daripada varietas pembanding.

30

Tabel 12. Rata-rata Panjang Daun, Lebar Daun dan Bobot Segar Biomassa Genotipe Cabai yang Diuji Dibandingkan dengan Varietas Tanjung dan Tit Super

Genotipe Panjang Daun (cm)

Lebar Daun (cm)

Bobot Segar Biomassa (g) 0706-6580-1 6.26ab 3.28a 152.57 0706-6583-1 8.14 3.34a 168.33 0706-6584-1 7.90 3.22a 136.13 0706-6584-2 7.86 3.21a 131.19 0706-6584-3 7.28 2.92ab 117.33b IPB C5 11.13 4.33 320.24 IPB C10 8.03 4.13 185.83 IPB C12 8.21 3.60 238.37 IPB C14 8.83 3.60 288.50 IPB C15 8.90 3.92 350.69 35C2 8.59 2.90ab 483.50ab Tanjung 9.65 4.30 252.28 Tit Super 9.53 4.06 297.69

Keterangan : nilai yang diikuti huruf a artinya berbeda nyata dengan varietas Tanjung, huruf b artinya berbeda nyata dengan varietas Tit Super berdasarkan Dunnett’s taraf 5%.

Bobot 1000 Biji

Bobot 1000 biji genotipe yang diuji berkisar antara 2.81-7.17 g (Tabel 13). Genotipe yang berbeda dengan kedua pembanding adalah 0706-6583-1, IPB C10, IPB C14 dan IPB C15. Sementara itu, genotipe 0706-6584-1 dan 0706-6584-3 hanya berbeda dengan varietas Tit Super dan genotipe 0706-6584-2, IPB C5 dan 35C2 hanya berbeda dengan varietas Tanjung. Genotipe 0706-6583-1 memiliki bobot 1000 biji lebih berat dibandingkan Tanjung dan Tit Super sedangkan genotipe IPB C10, IPB C14 dan IPB C15 memiliki bobot 1000 biji lebih ringan dibandingkan Tanjung dan Tit Super. Genotipe 0706-6580-1 dan IPB C12 memiliki bobot 1000 biji sama dengan kedua pembanding.

31

Tabel 13. Rata-rata Bobot 1000 Biji Genotipe Cabai yang Diuji Dibandingkan dengan Varietas Tanjung dan Tit Super

Genotipe Bobot 1000 Biji

(g) 0706-6580-1 5.23 0706-6583-1 7.17ab 0706-6584-1 5.98b 0706-6584-2 5.09a 0706-6584-3 5.76b IPB C 5 4.61a IPB C10 3.02ab IPB C12 5.45 IPB C14 2.81ab IPB C15 4.36ab 35C2 4.85a Tanjung 5.77 Tit Super 5.04

Keterangan : nilai yang diikuti huruf a artinya berbeda nyata dengan varietas Tanjung, huruf b artinya berbeda nyata dengan varietas Tit Super berdasarkan Dunnett’s taraf 5%.

Umur Berbunga

Umur berbunga genotipe yang diuji berkisar antara 28.66-45.00 HST (Tabel 14). Genotipe 0706-6580-1, IPB C14 dan IPB C15 memiliki umur berbunga lebih cepat daripada Tit Super sedangkan genotipe 0706-6583-1, IPB C5 dan IPB C10 memiliki umur berbunga lebih lama daripada varietas Tanjung. Genotipe yang berbeda nyata dengan kedua pembanding hanya genotipe IPB C12 yang memiliki umur berbunga lebih lama dibandingkan varietas Tanjung dan Tit Super.

Umur Panen

Umur panen genotipe yang diuji berkisar antara 72.00-91.66 HST (Tabel 14). Genotipe 0706-6580-1, 0706-6584-1 dan IPB C14 memiliki umur panen lebih cepat dibandingkan varietas Tit Super, sedangkan genotipe IPB C12 memiliki umur panen lebih lama dibandingkan varietas Tanjung. Terdapat dua genotipe (0706-6580-1 dan IPB C14 yang umur berbunga dan umur panennya lebih cepat daripada varietas pembanding Tit Super.

32

Tabel 14. Rata-rata Umur Berbunga dan Umur Panen Genotipe Cabai yang Diuji Dibandingkan dengan Varietas Tanjung dan Tit Super

Genotipe Umur Berbunga (HST) Umur Panen (HST) 0706-6580-1 28.66b 72.00b 0706-6583-1 41.00a 87.00 0706-6584-1 31.66 73.33b 0706-6584-2 33.33 77.00 0706-6584-3 30.66 80.66 IPB C5 38.66a 85.66 IPB C10 41.00a 78.00 IPB C12 45.00ab 91.66a IPB C14 30.33b 73.33b IPB C15 30.00b 78.00 35C2 37.00 82.66 Tanjung 31.33 80.33 Tit Super 36.66 83.00

Keterangan : nilai yang diikuti huruf a artinya berbeda nyata dengan varietas Tanjung, huruf b artinya berbeda nyata dengan varietas Tit Super berdasarkan Dunnett’s taraf 5%.

Panjang Buah

Panjang buah genotipe yang diuji berkisar antara 3.92-11.90 cm (Tabel 15). Genotipe yang berbeda nyata dengan Tanjung dan Tit Super hanya dua, yaitu genotipe IPB C10 dan IPB C12, sedangkan genotipe 0706-6580-1, 0706-6584-1, 0706-6584-2, 0706-6584-3, IPB C14 dan 35C2 hanya berbeda nyata dengan varietas Tanjung. Genotipe IPB C12 dan IPB C10 memiliki panjang buah lebih pendek daripada kedua varietas pembanding, sedangkan genotipe 0706-6580-1, 0706-6584-1, 0706-6584-2, 0706-6584-3, IPB C14 dan 35C2 memiliki panjang buah lebih pendek daripada varietas Tanjung. Disamping itu, genotipe 0706-6583- 1 dan IPB C5 memiliki panjang buah yang tidak berbeda daripada kedua pembanding.

Diameter Buah

Diameter buah genotipe yang diuji berkisar antara 0.83-2.13 cm (Tabel 15). Semua genotipe yang diuji berbeda nyata dengan kedua varietas pembanding

33

kecuali IPB C5. Genotipe tersebut hanya berbeda nyata dengan varietas Tit Super. Genotipe ini memiliki diameter buah lebih besar daripada Tit Super, sedangkan genotipe lainnya memiliki diameter buah lebih pendek daripada kedua pembanding.

Tebal Kulit Buah

Tebal kulit buah genotipe yang diuji berkisar antara 0.05-0.24 cm (Tabel 15). Sebagian besar genotipe yang diuji hanya berbeda nyata dengan salah satu pembanding, sedangkan genotipe IPB C10, IPB C12 dan 35C2 berbeda nyata dengan kedua pembanding. Genotipe-genotipe tersebut memiliki tebal kulit buah lebih kecil dibandingkan Tanjung dan Tit Super.

Tabel 15. Rata-rata Panjang Buah, Diameter Buah dan Tebal Kulit Buah Genotipe Cabai yang Diuji Dibandingkan dengan Varietas Tanjung dan Tit Super

Genotipe Panjang Buah (cm)

Diameter Buah (cm)

Tebal Kulit Buah (cm) 0706-6580-1 9.76a 1.43ab 0.14b 0706-6583-1 11.22 1.54ab 0.21b 0706-6584-1 10.25a 1.33ab 0.20b 0706-6584-2 10.27a 1.37ab 0.19b 0706-6584-3 10.41a 1.38ab 0.19b IPB C5 11.07 2.13b 0.24a IPB C10 3.92ab 0.83ab 0.05ab IPB C12 5.34ab 1.41ab 0.12ab IPB C14 9.74a 1.60ab 0.20b IPB C15 11.90 1.83ab 0.17b 35C2 10.14a 1.11ab 0.11ab Tanjung 13.16 2.16 0.19 Tit Super 11.84 2.36 0.28

Keterangan : nilai yang diikuti huruf a artinya berbeda nyata dengan varietas Tanjung, huruf b artinya berbeda nyata dengan varietas Tit Super berdasarkan Dunnett’s taraf 5%.

Bobot per Buah

Bobot per buah genotipe yang diuji berkisar antara 1.34-14.28 g (Tabel 16). Bobot per buah semua genotipe berbeda nyata dengan kedua pembanding,

34

kecuali genotipe IPB C5 yang hanya berbeda nyata dengan varietas Tit Super. Semua genotipe yang diuji memiliki bobot buah lebih lecil daripada kedua pembanding sedangkan genotipe IPB C5 memiliki bobot buah lebih kecil

Dokumen terkait