• Tidak ada hasil yang ditemukan

Deskripsi responden

Profil responden digambarkan dengan menganalisa karakteristik sosial dan demografi responden. Karakteristik demografi dilihat dari umur dan jenis kelamin, sedangkan karakteris tik sosial berdasarkan pendidikan dan pekerjaan.

Tabel 1 Banyak responden menurut karakateristik sosial dan demografi

Karakteristik sosial Jumlah responden Pendidikan

Tidak sekolah/tidak tamat SD 6 SD, SLTP, SLTA 82 Perguruan Tinggi 17 Pekerjaan Karyawan/buruh 32 Berusaha sendiri 37 Pelajar/Mahasiswa 3 Ibu Rumah Tangga 21 Pensiunan 6 Pencari Kerja 6

Karakteristik Demografi Jumlah Responden Umur (tahun) 18-34 40 35-49 45 > 49 20 Jenis Kelamin Laki-laki 77 Perempuan 28

Survei tahap pertama

Pengumpulan data yang dilakukan terhadap 50 responden pada survei tahap pertama adalah untuk mengetahui keinginan konsumen terhadap pelayanan santunan. Setelah dilakukan identifikasi terhadap seluruh jawaban responden,

keinginan konsumen terhadap pelayanan santunan dikelompokkan ke dalam tiga aspek, yaitu

• aspek petugas pelayanan • aspek sistim pelayanan • aspek tempat pelayanan.

Pada Tabel 2 diperlihatkan hasil identifikasi masing- masing item keinginan konsumen tersebut, yaitu aspek petugas pelayanan sebanyak 5 peubah, sistim pelayanan sebanyak 5 peubah, tempat pelayanan sebanyak 7 peubah.

Tabel 2 Pelayanan asuransi yang diinginkan oleh konsumen

Keinginan konsumen (Voice of Customer) Petugas pelayanan

1. Penampilan petugas yang rapi dan bersih 2. Kelengkapan petugas yang memadai

3. Sikap atau tingkah laku petugas yang ramah dan sopan 4. Melayani konsumen dengan penuh perhatian/keseriusan 5. Memberikan pelayanan dengan sikap tanggap

Sistim pelayanan

1. Perhatian terhadap penyelesaian santunan 2. Kecepatan penyelesaian santunan

3. Waktu tunggu di tempat pelayanan santunan tidak terlalu lama 4. Kemudahan proses dalam mendapatkan santunan

5. Adanya telepon bebas pulsa

Tempat pelayanan

1. Tersedianya area parkir

2. Ruang pelayanan ya ng teratur, bersih dan rapi 3. Ruang pelayanan yang nyaman

4. Tersedianya kotak saran 5. Tersedianya tempat tunggu 6. Kemudahan menjangkau lokasi 7. Adanya tempat antrian

Survei tahap kedua

Pengumpulan data yang dilakukanterhadap 105 responden diperoleh hasil yang merupakan persepsi responden terhadap keinginan konsumen pada survey tahap pertama yang dinilai menurut tingkat kepuasan dan kepentingan, seperti pada Tabel 3 dan Tabel 4.

Tabel 3 Banyak responden menurut penilaian tingkat kepuasan

Tingkat kepuasan (X) Keinginan konsumen

1 2 3 4 5 Aspek petugas pelayanan

1 Penampilan 0 0 8 92 5 2 Kelengkapan/Jumlah petugas yang memadai 0 0 12 90 3 3 Kesopanan 0 1 5 92 7 4 Perhatian dan keseriusan 0 2 7 88 8

5 Sikap tanggap menyelesaikan

permasalahan/keluhan 1 1 9 88 6 Aspek sistim pelayanan

1 Perhatian dalam memperoleh santunan 0 2 11 86 6

2 Kecepatan penyelesaian untuk memperoleh

santunan 1 5 13 80 6 3 Waktu tunggu dalam mendapatkan santunan 0 5 21 76 3 4 Kemudahan proses mendapatkan santunan 1 2 15 84 3

5 Akses komunikasi/informasi

dengan/dari perusahaan dipermudah 0 2 11 88 4 Aspek tempat pelayanan

1 Area parker yang memadai 0 14 28 61 2 2 Suasana ruang kantor yang bersih dan teratur 0 0 13 82 10 3 Kenyamanan ruang pelayanan 0 0 10 88 7 4 Tersedianya kotak saran 0 0 7 94 4 5 Tersedianya tempat tunggu di tempat pelayanan 0 0 8 89 8 6 Tersedianya tempat antrian yang memadai 0 9 21 72 3 7 Kemudahan menjangkau lokasi pelayanan 0 1 14 88 2

Secara umum, responden mengatakan puas untuk setiap item keinginan konsumen. Walaupun demikian, sekitar 14 responden (13,33 %) mengatakan tidak

puas terhadap area parkir di tempat pelayanan. Sedangkan yang mengatakan tidak puas terhadap kesopanan petugas hanya 1 responden, perhatian dan keseriusan sebanyak 2 responden, dan sikap tanggap hanya 1 responden.

Untuk sistim pelayanan, responden yang mengatakan tidak puas terdapat pada setiap item keinginan konsumen. Responden yang mengatakan sangat tidak puas terhadap kecepatan penyelesaian santunan (1 responden) dan kemudahan proses untuk mendapat santunan (1 responden).

Tabel 4 Banyak responden menurut penilaian tingkat kepentingan

Tingkat kepentingan (Y) Keinginan konsumen

1 2 3 4 5 Aspek petugas pelayanan

1 Penampilan 0 1 7 90 7 2 Kelengkapan/Jumlah petugas yang memadai 0 2 3 88 12 3 Kesopanan 0 0 1 86 18 4 Perhatian dan Keseriusan 0 0 1 77 27 5 Sikap tanggap menyelesaikan permasalahan 0 0 1 81 23 Aspek sistim pelayanan

1 Perhatian dalam memperoleh santunan 0 0 5 79 21 2 Kecepatan penyelesaian untuk memperoleh santunan 0 0 3 73 29 3 Waktu tunggu dalam mendapatkan santunan 0 0 3 85 17 4 Kemudahan proses untuk mendapatkan santunan 0 0 1 76 28

5 Akses komunikasi/informasi dengan/dari perusahaan

dipermudah 0 0 3 82 20 Aspek tempat pelayanan

1 Area parkir yang memadai 0 5 8 90 2 2 Suasana ruang kantor yang bersih dan teratur 0 0 5 88 12 3 Kenyamanan ruang pelayanan 0 0 2 89 14 4 Tersedianya kotak saran 0 0 4 94 7 5 Tersedianya tempat tunggu di tempat pelayanan 0 0 3 91 11 6 Tersedianya tempat antrian yang memadai 0 1 5 86 13 7 Kemudahan menjangkau lokasi pelayanan 0 0 4 92 9

Secara umum, untuk setiap item keinginan konsumen penting untuk diperhatikan perusahaan. Dari seluruh item keinginan konsumen, persentase terendah (69,52%) adalah responden yang mengatakan kecepatan penyelesaian untuk mendapatkan santunan penting diperhatikan oleh perusahaan dan persentase tertinggi (89,52 %) adalah tersedianya kotak saran di tempat pelayanan.

Analisis Quality Function Deployment

Bagian paling penting pada proses QFD adalah menentukan prioritas pelayanan berdasarkan karakteristik teknis perusahaan yang merupakan terjemahan keinginan konsumen (VoC) yang diperoleh melalui matriks House of Quality (HoQ).

Matriks House of Quality (HoQ)

Matriks HoQ dimulai dengan mengisi matriks bagian konsumen yang terdiri dari keinginan konsumen (VoC), tingkat kepentingan dan kepuasan konsumen yang diperoleh dari hasil survei tahap pertama dan kedua. Keinginan konsumen terdiri dari tiga aspek pelayanan, yaitu petugas pelayanan sebanyak 5 item, sistim pelayanan sebanyak 5 item dan tempat pelayanan sebanyak 7 item, seperti pada Tabel 2.

Penilaian responden terhadap kepentingan dan kepuasan yang dibuat ke dalam lima skala Likert untuk masing- masing keinginan konsumen (VoC) diberikan skor berdasarkan responden yang paling banyak (modus) memilih diantara lima skala tersebut. Pada Tabel 3 dan Tabel 4 diperlihatkan bahwa untuk setiap item keinginan konsumen, penilaian kepentingan dan kepuasan paling banyak dipilih responden adalah skala 4 yaitu puas dan penting.

Evaluasi persaingan konsumen yang juga termasuk pada matriks bagian konsumen pada kedua survei tidak diperoleh karena perusahaan asuransi yang menjadi objek penelitian ini merupakan perusahaan monopoli (tunggal).

Nilai target merupakan keputusan perusahaan yang berupa tingkat kepentingan untuk setiap item VoC yang dapat dipenuhi sesuai dengan kemampuan perusahaan dan diharapkan memuaskan keinginan konsumen. Dalam

penelitian ini perusahaan berkeinginan memenuhi kepuasan konsumen untuk setiap item VoC secara maksimal yaitu bernilai 5 (sangat memuaskan)

Nilai jual adalah informasi tentang daya jual produk (pelayanan) berdasarkan seberapa pentingnya setiap item dalam VoC mempengaruhi konsumen untuk mendapatkan pelayanan. Nilai jual tersebut terdiri dari tiga kategori seperti yang dijelaskan pada metode penelitian. Nilai jual tertinggi yang paling mempengaruhi konsumen untuk memberikan kepuasan yang diharapkan pada pelayanan adalah sikap tanggap dalam menyelesaikan permasalahan, kecepatan penyelesaian memperoleh santunan dan kemudahan proses untuk mendapatkan santunan.

Rasio perbaikan yang merupakan perbandingan antara nilai target perusahaan dengan tingkat kepuasan konsumen. Hasil perhitungan yang diperoleh untuk setiap item keinginan konsumen bernilai sama yaitu sebesar 1,25, yang berarti nilai target perusahaan belum memuaskan konsumen untuk setiap item keinginan konsumen.

Pembobot kasar yang merupakan nilai yang digunakan untuk menentukan prioritas pelayanan berdasarkan karakteristik teknis perusahaan diperoleh berdasarkan rumus seperti yang diperlihatkan pada metode penelitian. Sedangkan pembobot kasar yang dibakukan merupakan nilai yang digunakan untuk proses selanjutnya dalam menentukan prioritas pelayanan yang dihitung berdasarkan rumus seperti yang diperlihatkan pada metode penelitian. Nilai pembobot kasar ini akan dikalikan dengan keeratan hubungan antara VoC dengan karakteristik teknis untuk menentukan prioritas pelayanan.

Semua item keinginan konsumen berpengaruh terhadap peningkatan kualitas pelayanan santunan secara keseluruhan. Untuk mewujudkan keinginan konsumen terhadap pelayanan santunan, perusahaan perlu menyesuaikan dengan kemampuan perusahaan. Setiap item keinginan konsumen diterjemahkan kedalam karakteristik teknis yang dimiliki perusahaan. Penetapan karakteristik teknis dilakukan perusahaan. Prioritas pelayanan santunan yang diperoleh merupakan karakteristik teknis yang ditetapkan, seperti yang diperlihatkan pada Tabel 5.

Tabel 5 Karakteristik teknis perusahaan

No Karakteristik teknis perusahaan

1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (seminar, kursus-kursus, loka-karya, inhouse training, pendidikan formal)

2. Memperhatikan kesejahteraan dengan memberikan gaji, insentif / lembur yang layak dan memberikan reward kepada yang berprestasi

3. Mendatangi konsumen secara langsung (jemput bola) dalam pengurusan santunan agar klaim santunan diperoleh dengan cepat

4. Menjalin komunikasi dengan memberikan informasi kepada konsumen melalui website, telepon bebas pulsa, dan sosialisasi melalui iklan 5. Menambah pegawai dan tempat pelayanan santunan

6. Menyediakan fasilitas pendukung pelayanan dan memberikan kenyamanan di tempat pelayanan santunan

Bagian selanjutnya adalah menentukan keeratan hubungan antara VoC dan karakteristik teknis yang dilakukan oleh perusahaan. Untuk mengindikasikan hubungan tersebut digunakan angka.

Hasil perhitungan matriks HoQ (Lampiran 1) diperoleh urutan prioritas sesuai dengan keinginan konsumen dan kemampuan perusahaan adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia, mendatangi konsumen secara langsung (jemput bola), menambah jumlah petugas dan tempat pelayanan, menyediakan fasilitas pendukung pelayanan, menjalin komunikasi dengan konsumen, dan meningkatkan kesejahteraan petugas pelayanan.

Urutanpertama yang menjadi prioritas pelayanan yang perlu diperhatikan perusahaan asuransi adalahmeningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal ini dapat dilakukan perusahaan untuk meningkatkan perhatian dan keseriusan petugas pelayanan dalam melayani konsumen serta menambah kecepatan penyelesaian untuk memperoleh santunan.

Prioritas pelayanan selanjutnya adalah mendatangi konsumen secara langsung untuk memperoleh santunan, hal ini dapat dilakukan perusahaan untuk memberikan perhatian dengan memberikan kemudahan-kemudahan dalam memperoleh santunan dan kecepatan penyelesaian santunan.

Prioritas pelayanan ketiga adalah menambah petugas dan tempat pelayanan. Hal ini dapat dilakukan perusahaan agar penyelesaian untuk memperoleh santunan dapat dipercepat atau waktu tunggu dalam mendapatkan santunan lebih singkat.

Untuk mendukung pelayanan perusahaan perlu memberikan kenyamanan dalam pelayanan dengan menyediakan fasilitas pendukung pelayanan seperti: area parkir yang memadai, ruang kantor yang bersih dan teratur, ruang pelayanan yang nyaman, tersedianya tempat tunggu, tempat antrian, dan kotak saran.

Komunikasi dengan konsumen merupakan prioritas pelayanan selanjutnya. Menjalin komunikasi dengan konsumen dapat dilakukan melalui website, telepon bebas pulsa, ataupun melalui iklan. Hal ini dapat digunakan konsumen untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan pelayanan seperti syarat-syarat yang diperlukan untuk mendapatkan santunan.

Prioritas pelayanan yang terakhir adalah memberikan perhatian kepada kesejahteraan karyawan/petugas dengan memberikan gaji, insentif/lembur yang layak serta memberikan reward kepada yang berprestasi agar karyawan dapat memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen, memberikan perhatian dan keseriusan serta tanggap dalam menyelesaikan permasalahan/keluhan.

Uji validitas dan reliabilitas

Hasil uji validitas yang dilakukan terhadap setiap peubah keinginan konsumen dengan tingkat kepercayaan 95 % (a=0.05) diperoleh nilai signifikansi korelasi = 0.05 yang berarti seluruh peubah keinginan konsumen dapat digunakan untuk analisis selanjutnya.

Hasil uji reliabilitas menggunakan koefisien reliabilitas Gronbach’s Alpha diperoleh rata-rata koefisien korelasi antar peubah (r) = 0.2828, standard deviasi dari koefisien korelasi antar peubah (s) = 0,00172225, (r) - s = 0.28107775, a = 0.8696. Karena diperoleh nilai alpha = 0.80 maka dikatakan reliabel. Berdasarkan Tabel 6 setiap peubah mempunyai koefisien korelasi lebih dari

0.28107775 s

r − = , maka setiap peubah masuk sebagai anggota komponen indeks kesesuaian.

Tabel 6 Koefisien korelasi dan signifikansi korelasi keinginan konsumen

Keinginan Konsumen Koefisien Korelasi

Signifikansi Korelasi Aspek petugas pelayanan

1 Penampilan 0.966 0.000 2 Kelengkapan/Jumlah petugas yang memadai 0.303 0.002 3 Kesopanan 0.604 0.000 4 Perhatian dan Keseriusan 0.677 0.000 5 Sikap tanggap menyelesaikan permasalahan/keluhan 0.687 0.000 Aspek sistim pelayanan

6 Perhatian dalam memperoleh santunan 0.730 0.000 7 Kecepatan penyelesaian untuk memperoleh santunan 0.751 0.000 8 Waktu tunggu dalam mendapatkan santunan 0.666 0.000 9 Kemudahan proses untuk mendapatkan santunan 0.761 0.000 10 Akses komunikasi/informasi dengan/dari perusahaan

dipermudah 0.556 0.000 Aspek tempat pelayanan

11 Area parkir yang memadai 0.369 0.000 12 Suasana ruang kantor yang bersih dan teratur 0.580 0.000 13 Kenyamanan ruang pelayanan 0.602 0.000 14 Tersedianya kotak saran 0.420 0.000 15 Tersedianya tempat tunggu di tempat pelayanan 0.494 0.000 16 Tersedianya tempat antrian yang memadai 0.367 0.000 17 Kemudahan menjangkau lokasi pelayanan 0.654 0.000

Analisis kesesuaian

Dilihat dari indeks kesesuaian pada Tabel 7, maka rasio antara kepuasan konsumen dengan kepentingan konsumen perusahaan asuransi terletak pada rentang 89,69 sampai 99,76 persen. Dapat dikatakan pelayanan yang diberikan perusahaan hampir mendekati tingkat kepentingan pelanggan. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa komponen kepuasan pelaya nan pada aspek sistem pelayanan memiliki tingkat kesesuaian lebih rendah dibandingkan dengan aspek petugas pelayanan dan tempat pelayanan. Pada sistem pelayanan santunan masih terdapat komponen yang memiliki indeks kurang dari 90 persen yaitu perhatian dan kemudahan proses.

Tabel 7 Indeks kesesuaian antara kepuasan dan kepentingan konsumen

Keinginan Konsumen Skor Kepuasan Skor kepen-tingan Indeks kese-suaian Rata-rata skor kepua-san Rata-rata skor kepen-tingan Aspek Petugas Pelayanan

1. Penampilan 2. Kelengkapan/Jumlah 3. Kesopanan 4. Perhatian 5. Sikap tanggap 417 411 420 417 412 418 425 437 447 443 99.76 96.71 96.11 93.29 93.00 3.97 3.91 4.00 3.97 3.92 3.98 4.05 4.16 4.25 4.22

Aspek Sistim Pelayanan

6. Kecepatan penyelesaian 7. Perhatian

8. Waktu tunggu 9. Kemudahan proses 10. Telepon bebas pulsa

414 400 392 401 409 436 446 434 447 437 94.27 89.69 90.32 89.71 93.59 3.91 3.81 3.73 3.82 3.90 4.15 4.25 4.13 4.26 4.16

Aspek Tempat Pelayanan

11. Area parkir

12. Suasana ruang kantor

13. Kenyamanan ruang pelayanan 14. Tersedianya kotak saran 15. Tempat tunggu

16. Kemudahan menjangkau lokasi 17. Tempat antrian 366 417 417 417 420 384 406 404 427 432 423 428 426 425 90.59 97.66 96.53 98.58 98.13 90.14 95.53 3.49 3.97 3.97 3.97 4.00 3.66 3.87 3.85 4.07 4.11 4.03 4.08 4.06 4.05

Berdasarkan rata-rata indeks kepuasan (4.11) dan rata-rata indeks kepentingan (3.88) dibuat matriks kesesuaian dengan titik pusat (4.11, 3.88) untuk menentukan skala prioritas seperti pada Gambar 7.

Pada matriks kesesuaian dapat juga diperlihatkan keinginan konsumen berdasarkan model Kano (Gambar 2). Keinginan konsumen yang termasuk kualitas dasar (basic quality) adalah penampilan petugas dan area parkir, sedangkan yang termasuk kualitas yang menggembirakan (performance quality) adalah perhatian dan sikap tanggap petugas, serta perhatian untuk memproses dalam menyelesaikan santunan. Keinginan konsumen yang lain seperti

kelengkapan petugas, kesopanan, kecepatan penyelesaian, waktu tunggu, kemudahan proses, telepon bebas pulsa, suasana ruang kantor, kenyamanan ruang pelayanan, tersedianya kotak saran, tempat tunggu, dan kemudahan menjangkau lokasi termasuk pada kualitas yang diharapkan (exciting quality).

Dokumen terkait