• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam dokumen LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PANGAN DA (Halaman 31-36)

ZZZZ.PREDOMINASI MIKROBA DALAM BAHAN PANGAN AAAAA.

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

DDDDDDD. Tabel 2.1 Hasil Pengamatan Predominasi Mikroba dalam Bahan Pangan

EEEEEEE.

No FFFFFFF.Sampel GGGGGGG.Kel

HHHHHHH. Gambar Pengamatan IIIIIII.M ikro ba MMMMMMM. Shi ft A NNNNNNN. Shift B PPPPPPP. 1 QQQQQQQ.Ikan RRRRRRR.1 & 7 SSSSSSS. TTTTTTT. Perbesara n 10x10 UUUUUUU. VVVVVVV.Perbes aran 10x10 WWWWWWW. Bakteri XXXXXXX.

2 YYYYYYY.Susu ZZZZZZZ.2 & 8

AAAAAAAA. BBBBBBBB. Perbes aran 10x100 CCCCCCCC. DDDDDDDD.Perb esaran 10x10 EEEEEEEE. Bakteri FFFFFFFF. 3 GGGGGGGG.Roti HHHHHHHH.3 IIIIIIII. JJJJJJJJ. Perbesaran 10x100 KKKKKKKK. LLLLLLLL. Perbes aran 10x10 MMMMMMMM. Khamir NNNNNNNN. 4 OOOOOOOO. Gula PPPPPPPP. 4 QQQQQQQQ. SSSSSSSS. TTTTTTTT. Perbes UUUUUUUU. Khamir

RRRRRRRR. Perbes aran 10x100 aran 10x10 VVVVVVVV. 5 WWWWWWWW.Tomat XXXXXXXX.5 YYYYYYYY. ZZZZZZZZ. Perbesa ran 10x10 AAAAAAAAA. BBBBBBBBB. Per besaran 10000 CCCCCCCCC. Bakteri DDDDDDDDD.

6 EEEEEEEEE.Jahe FFFFFFFFF.6 & 9

GGGGGGGGG. HHHHHHHHH. Per besaran 10x10 IIIIIIIII. JJJJJJJJJ. Perbesara n 10x10 KKKKKKKKK. Kapang

LLLLLLLLL. Sumber: Laporan Sementara MMMMMMMMM.

NNNNNNNNN. Pada praktikum Predominasi dalam Bahan Pangan, bahan yang digunakan untuk mengetahui pengaruh jenis bahan pangan terhadap jenis mikroba yang tumbuh spontan pada bahan adalah ikan, susu, roti, gula, tomat, dan jahe. Mikroba yang tumbuh pada setiap bahan pangan berbeda dikarenakan bahan yang digunakan mempunyai kandungan gizi dan karakteristik yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, pertumbuhan mikroba tersebut bersifat spontan (Siagian, 2002). Semua sampel dipreparasi lalu diinokulasikan secara aseptik ke dalam petridish dengan media PCA (Plate Count Agar). Semua sampel diinkubasi pada suhu kamar selama 2,5 hari lalu diamati bentuk koloni (bakteri, khamir, atau kapang) pada masing-masing petridish menggunakan mikroskop. Dari pengamatan tersebut dapat diketahui jenis mikroba yang secara predominan tumbuh pada masing-masing bahan pangan tersebut.

OOOOOOOOO. Dari keenam macam bahan tersebut, roti, tomat, dan gula mendapat perlakuan sama yaitu dihaluskan terlebih dahulu yang diwadahkan pada plastik steril, kemudian diambil 1 gram dan ditambahkan ke dalam 9 ml larutan fisiologis steril. Untuk sampel ikan yaitu menggunakan cotton bud dengan mengoleskan ke permukan ikan seluas 2 x 2 cm dan hasil olesan dicelup dan diperas-peras ke dalam 10 ml larutan fisiologis steril. Untuk sampel susu yaitu 1 ml susu diambil dengan pipet ditambahkan ke dalam 9 ml larutan fisiologis steril. Dan sampel terakhir yaitu jahe dengan mengiris secara steril dan menimbang sebanyak 1 gram, lalu ditambahkan ke dalam 9 ml larutan fisiologis steril. Apabila sampel sudah ditambahkan kedalam larutan fisiologis steril, dilakukan penghomogenan menggunakan vortex agar semua bagian merata ke dalam larutan. Setelah didapatkan larutan sampel, dilakukan inokulasi ke dalam petridish yang sudah terdapat media agar PCA dengan cara menyuspensikan 1 ml larutan sampel ke dalam petridish. Dalam hal ini harus dilakukan secara aseptis agar tidak terjadi pencemaran lebih lanjut pada sampel dari lingkungan sekitar. Alat-alat yang digunakan juga harus steril.

PPPPPPPPP. Pengambilan mikrobia dengan cara mengusap permukaan produk (swabbing), pencucian (rinsing), dan penghancuran (blending) adalah tiga prosedur yang umum dipergunakan dalam praktikum kali ini. Hal yang harus pertama dilakukan adalah preparasi sampel yang dilakukan harus steril dan dilakukan sesuai dengan karakteristik bahan, preparasi antar bahan dilakukan berbeda-beda karena sifat antar bahan juga tidak sama. Pada sampel gula, tomat, dan roti dilakukan penghalusan terlebih dahulu kemudian di larutkan kedalam larutan fisiologis steril. Untuk sampel susu tidak menggunakan cara penghalusan karena susu itu sendiri sudah berbentuk cair. Hal ini sesuai dengan teori Buckle (1985) mikroba dapat tersuspensi secara bebas dalam hampir semua larutan, sehingga tidak perlu ada perlakuan lain kecuali pencampuran yang merata sebelum dilakukan pengamatan mikroba.

QQQQQQQQQ. Dalam hal ini dilakukan pemvortexan agar semua bagian dari mikroba tersuspensikan secara bebas dan rata ke dalam semua

bagian larutan fisiologis, sehingga mikroba tidak mengumpul hanya di bagian atas saja atau yang lain. Pada saat larutan sudah diinokulasikan ke dalam petridish dilakukan penginkubasian untuk memelihara dan menumbuhkan kultur mikroba selama periode inkubari yaitu selama 2,5 hari, penginkubasian dilakukan dalam suhu ruang dengan dibungkus kertas payung agar cahaya tidak dapat masuk karena terdapat beberapa mikroba tidak tahan terhadap cahaya. Umumnya cahaya memiliki daya merusak kepada sel-sel mikroba yang tidak mengandung klorofil (Susilawati, 2006).

RRRRRRRRR. Pada praktikum sampel susu, predominasi mikroba adalah bakteri. Hal ini sudah sesuai dengan teori Suwito (2010) yaitu susu akan cepat rusak pada penyimpanan suhu ruang lebih dari 5 jam sehingga memicu tumbuhnya 2 jenis bakteri yaitu bakteri patogen seperti Staphylococcus aureus, Salmonella sp., dan Escherichia coli (E coli), dan bakteri perusak seperti Micrococcus sp., Pseudomonas sp., dan Bacillussp. Pada sampel gula mengandung khamir, menurut Ariyanto (2013) gula-gula merupakan produk pangan yang berasa manis. Secara umum gula-gula mempunyai aktivitas air rendah (0,84 atau lebih rendah) dan beberapa gula-gula mempunyai pH rendah. Khamir jenis Sacharomyces cereviceae ada pada gula dan biasanya dikenal dengan yeast S. cereviceae. Khamir dapat berkembang biak pada gula-gula sederhana seperti glukosa, maupun pada gula kompleks seperti sukrosa (Ahmad, 2005). Menurut Tandrianto (2014) gula merupakan makanan untuk yeast jenis S. cereviceae. Pada sampel tomat mengandung bakteri, menurut Panjaitan (2014) bakteri yang ada di dalam sayuran biasanya berasal dari lingkungan sekitar dan bahan kimia yang dikenakan pada sayur atau buah. Bakteri yang ada pada tomat adalah Xanthomonas campestris atau yang sering disebut X. campestris yaitu bakteri yang menyebabkan bercak pada buah tomat yang sangat merugikan karena menyerang tanaman tomat mulai dari fase bibit sampai dewasa. Selain itu penggunaan pestisida juga dapat menyebabkan matinya musuh alami dan menimbulkan resistensi patogen pada tomat.

SSSSSSSSS. Pada sampel roti mengandung khamir, menurut Tandrianto (2014) pembuatan roti memanfaatkan ragi atau yeast Sacharomyces cereviceae. Pada kondisi air yang cukup dan adanya makanan bagi ragi atau

yeast khususnya gula, maka yeast akan tumbuh dengan mengubah gula menjadi gas karbondioksida dan senyawa beraroma. Gas karbondioksida yang terbentuk kemudian akan ditahan oleh adonan sehingga adonan lebih mengembang. Pada sampel ikan mengandung bakteri, hal ini sama dengan teori Susanto (2011) yang menyebutkan bahwa ikan dapat terkontaminasi oleh bakteri pada saat masih hidup ataupun pada saat sudah mati. Bakteri yang sering ada pada ikan yaitu Escherichia coli, Enterobacter aerogenes, dan Coliform. Menurut Siburian (2012), proses pembusukan yang disebabkan oleh bakteri pada ikan bisa dihambat dengan penyimpanan pada suhu 0o atau lebih rendah lagi karena pada suhu tersebut beberapa bakteri tidak bisa bertahan dan akhirnya mati. Sampel terakhir yaitu jahe yang mengandung kapang, hal ini tidak sesuai dengan teori Susanto (2011), jahe seharusnya tidak mengandung bakteri, kapang, atau mikroorganisme yang lain karena di dalam jahe terdapat senyawa anti mikroba yaitu gingerone dan gingerol yang merupakan senyawa dominan yang memiliki peran penghambatan aktivitas mikroorganisme, tetapi jahe dapat ditumbuhi oleh kapang karena dukungan keadaan disekitar jahe. Penyimpangan yang terjadi pada hasil pengamatan ini dikarenakan kurang sterilnya pisau untuk mengiris jahe, perlakuan teknik aseptis yang kurang tepat oleh praktikan dan kontaminasi dari udara dan praktikan.

TTTTTTTTT. Pertumbuhan mikroba dalam bahan pangan dipengaruhi oleh berbagai faktor, dan setiap mikroba membutuhkan kondisi pertumbuhan yang berbeda. Untuk itu jenis dan jumlah mikroba yang dapat tumbuh kemudian menjadi dominan pada setiap pangan juga berbeda, tergantung dari jenis bahan pangan tersebut. Pada kondisi yang optimum, bakteri akan tumbuh lebih cepat daripada kapang dan khamir, itu disebabkan bakteri mempunyai struktur sel yang lebih sederhana, sehingga pada kebanyakan bakteri hanya membutuhkan 20 menit untuk membelah. Struktur kapang dan khamir lebih kompleks daripada bakteri dan membutuhkan waktu lebih lama untuk membentuk sel baru (Buckle, 1985). Menurut Saparinto (2006), faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba secara umum ada dua yaitu karakteristik bahan tersebut meliputi aktivitas air (Aw), nilai pH,

kandungan gizi, senyawa antimikrobia, dan faktor yang kedua yaitu air lingkungan sekitar meliputi suhu, kelembaban, dan oksigen. Dari hasil percobaan yang diuji, jumlah mikroorganisme paling banyak yaitu bakteri pada ikan, susu, dan tomat. Yang kedua adalah khamir pada roti dan gula, dan yang terakhir adalah kapang pada jahe.

UUUUUUUUU.

E. KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam dokumen LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PANGAN DA (Halaman 31-36)

Dokumen terkait