• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kesimpulan dan Saran 1 Kesimpulan

Dalam dokumen LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PANGAN DA (Halaman 90-104)

abel 4.5 Pengaruh Pemanasan dan Antimikroba Terhadap Populasi Mikroba dalam Bahan Pangan, hal pertama yang dilakukan adalah pemasukkan 0,1ml

E. Kesimpulan dan Saran 1 Kesimpulan

QQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQ. K esimpulan yang dapat diambil dari praktikum Mikrobiologi Pangan dan Pengolahan Acara IV Pengaruh Faktor Pertumbuhan Terhadap Populasi Mikroba dalam Bahan Pangan adalah sebagai berikut :

a. Saccharomycess adalah merupakan salah satu jenis cendawan tergolong khamir yang bermanfaat untuk manusia, sel berbentuk oval. Pseudomonas adalah sel tunggal, batang, lurus, melengkung namun tidak berbentuk heliks.

b. Suhu optimum Saccharomycess adalah antara 22-300C, dan pH optimumnya 6,5-7,5. Suhu optimum Pseudomonas adalah antara 34- 42oC, dan pH optimum Pseudomonas 4-8.

c. Faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme antara lain adalah pH, suhu, aktivitas air, nutrient, oksigen, media biak, kadar air, tekanan osmotik, dll.

d. Antimikrobial adalah bahan yang mengganggu pertumbuhan dan metabolisme mikroba, antimikroba dalam bawang putih adalah allicin, pada susu sapi adalah lactoferin, lactoperoksidase, lactoglobulin dan lactolipids, pada putih telur adalah lisozim pada kayu manis adalah sinamaldehid.

e. Hurdle concept merupakan kombinasi cerdas dan baik dari rintangan yang mengamankan keselamatan mikroba dan stabilitas serta tetap mempertahankan organoleptik, kualitas gizi dan kelayakan ekonomi dari produk makanan.

2. Saran

RRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR. Pada praktikum Mikrobiologi Pangan dan Pengolahan acara IV Pengaruh Faktor Pertumbuhan terhadap Populasi Mikroba dalam Bahan Pangan, saran yang dapat diberikan adalah saat praktikum, alat yang disiapkan sebaiknya sudah mencukupi kebutuhan praktikan. Dan jadwal pengamatan harus sesuai dan terjadwal dengan benar.

TTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTT. DAFTAR PUSTAKA

UUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUU.

VVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVV. Agabalogun, Lola. The Spices of Life: Testing the Antimicrobial Effects of Garlic (Allium Sativum), Cinnamon (Cinnamomu Zeylanicum), and Clove (Syzygium Aromaticum) Against Streptococcus Mutans. Journal International. Vol 8 (1).

WWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWW. Ahmad, Riza Zainuddin. 2005. Pemanfaatan Khamir Saccharomyces Cerevisiae

untuk Ternak. Balai Penelitian Veteriner. Vol. 15 (1).

XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX. Ankri, Serge. dan Mirelman, D. 1999. Antimikrobia properties of allicin from garlic. Microbes and Infection. Vol. 2 page 125−129.

YYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYY. Apriyani, Yosi Mega. 2015. Aktivitas Antibakteri Minyak Batang Kayu Manis (Cinnamomum burmanni Nees Ex BI.) terhadap Bakteri Propionibacterium acnes. Prosiding Penelitian SpeSIA Unisba.

ZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZ. Bintang, I. A. K. 2013. Penggunaan Kencur (Kaempferia galanga L), Bawang Putih (Allium sativum L) dan Kombinasinya dalam Pakan Broiler. Lokakarya Nasional Inovasi Teknologi. Balai Penelitian Ternak.

AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA.Gandhimathi, R. 2012. Analytical Process of Drugs by Ultraviolet (Uv) Spectroscopy A Review. International Journal of Pharmaceutical Research & Analysis. Vol. 2 (2).

BBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB. Harti, Agnes

Sri. 2015. Mikrobiologi Kesehatan. Andi Offset. Yogyakarta.

CCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC. Hermawati,

Dien. 2004. Aktivitas Antimikroba pada Susu Kuda Sumbawa. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan. Vol. 17 (1).

DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD.Kusmiati., Ahmad Thontowi., dan Sukma Nuswantara. 2010. Efek Sumber Karbon Berbeda terhadap Produksi â-Glukan oleh Saccharomyces Cerevisiae pada Fermentor Air Lift.Jurnal Natur Indonesia. Vol. 13 (2).

EEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE. Leistner, Lothar., Leon G. M. Ghorris. 1995. Food Preservation by Hurdle Technology. Trends in Food Science & Technology. Vol. 6.

FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF. Melani, Dilla. 2014. The Addition Of Edta (Ethylenediaminetetraacetic Acid)with Egg White

Lysozyme Extracts as The Antimicrobial Activity on Salmonella sp and Staphylococcus aureus. Lecturer of Animal Husbandry. Vol. 1 (1).

GGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGG.Milic, Neda., et al. 2011. Measurement Uncertainty in Colour Characterization of Printed Textile Materials. Journal of Graphic Engineering and Design. Vol. 2(2),

HHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH.Moore,

Edward R. B., et al. 2006. Nonmedical: Pseudomonas. Prokaryotes DOI. Vol. 3 (3).

IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII. Muslim, Hotly, M. P dan H. Widjajanti. 2009. Penggunaan Ekstrak Bawang Putih (Allium Sativum) untuk Mengobati Benih Ikan Patin Siam (Pangasius Hypophthalmus) yang Diinfeksi Bakteri Aeromonas Hydrophylla. Jurnal Akuakultur Indonesia. Vol. 8(1).

JJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJ. Nwogu, Chinyerum Gloria Ikechi. 2012. Comparative Evaluation of Growth Media for the Cultivation of Fungal Cultures. Journal Plant Pathology & Microbiology. Vol. 3 (6).

KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK.Pelczar, MJ dan ECS. Chan. 1988. Dasar-Dasar Mikrobiologi Jilid II. UI-Press. Jakarta.

LLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL. Pundhir, Aditya., dan Nida Murtaza. 2015. Hurdle Technology-An Approach towards Food Preservation. International Journal of Current Microbiology and Apllied Sciences. Vol. 4 (7).

MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM. Retnowati, Yuliana. 2011. Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus Pada Media Yang Diekspos Dengan Infus Daun Sambiloto (Andrographis Paniculata)

NNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNN.Santi, Sintha Soraya. 2008. Pembuatan Alkohol dengan Proses Fermentasi Buah Jambu Mete oleh Khamir Saccharomycess Cerevesiae. Jurnal Penelitian Ilmu Teknik. Vol. 8 (2).

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO.Schlegel, Hans G. 1994. Mikrobiologi Umum Edisi Keenam. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

PPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPP. Suriani, Sanita., Soemarno., dan Suharjono. 2013. Pengaruh Suhu dan pH terhadap Laju pertumbuhan Lima Isolat Bakteri Anggota Genus Pseudomonas yang diisolasi dari Ekosistem Sungai Tercemar Deterjen di sekitar Kampus Universitas Brawijaya. Jurnal Pembangunan dan Alam Lestari. Vol. 3 (2).

QQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQ.Sutton, Scott. 2011. Measurement of Microbial Cells by Optical Density. Journal Of Validation Technology. Vol. 1 (1).

RRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR. Triyati, Etty. 1985. Spektrofotometer Ultra-Violet dan Sinar Tampak Serta Aplikasinya dalam Oseanologi. Oseana. Vol. 10 (1).

SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS. Wuryanti., dan Murnah. 2009. Uji Ekstrak Bawang Bombay terhadap Anti Bakteri Gram Negatif Pseudomonas Aeruginosa dengan Metode Difusi Cakram. Jurnal Sains dan Matematika. Vol. 17 (3).

TTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTT. Yanlinastuti. 2015. Penentuan Kadar Zirkonium Dalam Paduan U-Zr Menggunakan Spektrofotometer Uv-Vis dengan Pengompleks Arsenazo III. Seminar Nasional. Vol. 1 (1).

UUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUU.Z. S, Ovaldo., Panca Putra S., dan M. Faizal. 2012. Pengaruh Konsentrasi Asam dan Waktu pada Proses Hidrolisis dan Fermentasi Pembuatan Bioetanol dari Alang-Alang. Jurnal Teknik Kimia. Vol. 18 (2).

VVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVV. WWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWW. XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX. YYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYY. ZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZ. AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA. LAMP IRAN BBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB.

CCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCCC.

DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD. Gambar 4.1 Hasil penginkubasian seluruh sampel

EEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE.

FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF. Gambar 4.2 Hasil penginkubasian ulangan B

GGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGG.

HHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH. Gambar 4.3 Hasil penginkubasian ulangan A

IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII. JJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJ.

KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK.

LLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL. ACARA V

MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM. UJI AKTIVITAS STARTER DALAM FERMENTASI MAKANAN

A. Tujuan

NNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNN. Tujuan dari praktikum Mikrobiologi Pengolahan Pangan Acara V “Uji Aktivitas Starter dalam Fermentasi Makanan” adalah:

1. Mengetahui aktivitas starter yoghurt dalam proses fermentasi susu.

2. Mengetahui aktivitas starter ragi roti dalam proses fermentasi makanan.

3. Mengetahui aktivitas starter ragi tape dalam prose fermentasi makanan.

B. Tinjauan Pustaka

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO. Y

oghurt merupakan produk berbasis susu yang telah dikonsumsi selama berabad-abad yang mempunyai efek menguntungkan bagi kesehatan. Dengan berjalannya waktu, yoghurt terus menerus dimodifikasi untuk mendapatkan karakteristik dan efek nutrisi yang lebih baik. Yoghurt berasal dari susu yang mengalami fermentasi dengan bentuk seperti bubur atau es krim. Yoghurt dapat dibuat dari susu, susu kambing, atau lainnya. Yoghurt umumnya mengandung paling sedikit 3,25% lemak susu dan 8,25% padatan non lemak. Yoghurt dapat dibuat rendah lemak (lemak susu 0,5-2,%) atau tanpa lemak (lemak susu kurang dari 0,5%) (Yunita dkk., 2011).

PPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPP. Bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus merupakan bakteri pembentuk asam laktat yang berperan dalam produksi yoghurt. Oleh karena itu, selain tumbuh dan berkembang, kedua mikrobia tersebut juga melakukan aktivitasnya, yaitu merombak laktosa menjadi asam laktat dalam susu fermentasi melalui jalur glikolisis. Dengan adanya aktivitas bakteri asam laktat, maka laktosa yang ada dalam yoghurt akan mengalami penurunan dan terjadi kenaikan kadar asam laktat. Kenaikan asam laktat dalam fermentasi susu selalu seimbang dengan penurunan pH yoghurt, artinya semakin besar kadar asam laktat yang terbentuk selama fermentasi maka pH yoghurt semakin turun, tetapi penurunan kadar laktosanya tidak selalu seimbang dengan kenaikan kadar asam laktat (Utami, 2010).

QQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQ.F lavor dan tekstur adalah faktor-faktor kunci yang mempengaruhi kualitas dan penerimaan dari yoghurt dan produk susu fermentasi lainnya. Banyak parameter yang mempengaruhi flavor, bentuk dan tekstur dari yoghurt seperti kultur starter, suhu inkubasi dan kondisi proses (seperti perlakuan

panas, homogenisasi) dan komposisi kandungan susu (Soukoulis et al., 2007).

RRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR. F

ermentasi adalah proses yang diperlukan untuk mengembangkan roti. Pada proses fermentasi ini diperlukan yeast (ragi). Yeast (ragi) yang sering digunakan dalam pembuatan roti adalah Saccharomyces cerevisiae (Hendry, 2008). Yeast ini dapat aktif bekerja pada gula seperti glukosa, fruktosa, sukrosa dan maltoseyang digunakan sebagai makanannya. Gula tersebut juga terdapat dalam terigu atau memang sengaja ditambahkan. Secara enzimatis gula akan dirubah menjadi gas CO2 dan alkohol. Pembebasan gas CO2 akan menyebabkan pengembangan produk (Hendrasty, 2014).

SSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS. Ragi tape adalah salah satu jenis mikroorganisme starter yang biasa digunakan dalam pembuatan tape. Jenis mikroorganisme yang terdapat dalam ragi tape terdiri dari jenis kapang antara lain Rhizopus oryzae, R. Stolonifer, Aspergillus oryzae, A niger, Mucor cornoloides, M javanicus, M rouxii, M dubois, Fusarium sp dan Amylomyces rouzii, dan dari jenis khamir antara lain Saccharomyces cerevicae, Candida parapsilosis, C mycoderma, Hansenula suppeliculosa, H amonola, Endomycopsis chodate dan E fibuinger. Di dalam ragi tape yang banyak berperan merubah karbohidrat yang terkandung dalam tepung beras menjadi gula adalah A niger, sedangkan yang banyak berperan mengubah gula menjadi alkohol adalah S cereviceae. Selain itu juga terdapat bakteri seperti Bacillus sp. yang menghasilkan pullulanase yang berperan menghidrolisis amilopektin menjadi amilosa(Budiansyah, 2010).

TTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTT. Pembu at roti menggunakan ragi sebagai leavening agent untuk mengembangkan adonan dalam pembuatan roti. Peran sekunder dari ragi untuk roti adalah membentuk flavor dan aroma. Ragi roti memiliki volume yang besar, nilai

produk yang rendah, dengan produksi sebesar 1574 x 106 kg per tahun untuk skala global. Ragi yang digunakan dalam pembuatan roti adalah Saccharomyces cerevisiae, sering hanya disebut sebagai ragi roti. Ragi ini mengubah gula yang dapat difermentasi dalam adonan menjadi karbon dioksida dan etanol sebagai produk utamanya. Intensitas fermentasi bergantung pada bentuk ragi dan jumlah gula yang dapat difermentasi dalam tepung, termasuk maltosa yang merupakan produk hidrolisis pati (Ali dkk, 2012). C. Metodologi Penelitian 1. Alat a. Erlenmeyer 250 ml, 100 ml dan 50 ml b. Gelas beker 50 ml c. Gelas ukur d. Penangas air e. Termometer f. Inkubator g. Buret 50 ml h. pH meter i. Pipet ukur 10 ml j. Propipet k. Penjepit l. Pipet tetes m. Buret 50 ml n. Batang pengaduk o. Test plate UUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUU. 2. Bahan a. Susu pasteurisasi

b. Starter yoghurt (Lactobacillus bulgaricus dan Sterptococcus thermophillus)

c. Indikator pp 1% d. Larutan NaOH 0,1 N e. Ragi roti (fermipan) f. Ragi tape

g. Tepung terigu h. Tepung beras 3. Cara kerja

a. Uji Aktivitas Kultur Yogurht VVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVV. WWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWW. XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX. YYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYY. ZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZ. AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA. BBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB. b. Uji Aktivitas Ragi Roti

DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD. EEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE. FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF. GGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGG. HHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH. IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII.

JJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJ. KKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK. LLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL. MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM. NNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNN. OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO. PPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPP. c. Uji Aktivitas Ragi Tape

Dalam dokumen LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PANGAN DA (Halaman 90-104)

Dokumen terkait