• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PEMBAHASAN (SWOT)

(Weaknesses) 2. Masih belum optimalnya sistem manajemen kinerja 3. Terbatasnya sarana dan prasarana baik pendukung

maupun utama

4. Masih kurangnya dukungan IT

5. Belum optimalnya struktur organisasi dan tata kerja Tantangan

(Opportunities)

1. Adanya Program Nasional (JKN dan SKN) 2. Perkembangan Teknologi yang sangat cepat 3. Jumlah Industri rumah tangga pangan yang

berkembang pesat

4. Terjalinnya kerjasama dengan instansi terkait 5. Desentralisasi dan Otonomi Daerah

Ancaman (Threats)

1. Perubahan iklim dunia

2. Lemahnya penegakan hukum 3. Perubahan pola hidup masyarakat

4. Adanya Perjanjian Perdagangan Bebas (Free Trade Area)

5 Perpindahan penduduk yang sangat cepat

Selama periode 2010-2014, pelaksanaan peran dan fungsi Balai Besar POM di Samarindatersebut telah diupayakan secara optimal sesuai dengan target hasil pencapaian kinerjanya. Namun demikian, upaya tersebut masih menyisakan permasalahan yang belum sepenuhnya sesuai dengan harapan masyarakat, antara lain (1) Belum sepenuhnya tercapai penapisan produk dalam rangka pengawasan Obat dan Makanan sebelum beredar (pre-market), 2) Belum optimalnya Pengawasan Obat dan Makanan pasca beredar di masyarakat (post-market) (3) dan belum efektifnya pemberdayaan masyarakat melalui Komunikasi Informasi dan Edukasi dalam rangka meningkatkan efektifitas pengawasan Obat dan Makanan.

Dari permasalahan-permasalahan tersebut diatas terdapat beberapa penyebab permasalahan yang sangat strategis dan sangat penting bagi peran Balai Besar POM Samarinda dalam melakukan pembenahan di masa

Renstra Balai Besar POM di Samarinda Tahun 2015-2019 Page 39

mendatang sehingga diharapkan pencapaian kinerja berikutnya akan lebih optimal. Di bawah ini pada Gambar 4terdapat diagram yang menunjukkan analisa permasalahan pokok dan isu-isu strategis sesuai dengan tupoksi dan kewenangan Balai Besar POM Samarindaadalah sebagai berikut:

PERAN BALAI BESAR POM SAMARINDA

Penguatan Pelaksanaan Kebijakan Teknis Pengawasan (RegulatorySystem)

Pembinaan dan Bimbingan kepada pemangku kepentingan

Gambar 8 Diagram Permasalahan dan Isu Strategis, Kondisi Saat Ini dan Dampaknya Berdasarkan kondisi obyektif yang dipaparkan di atas, kapasitas Balai Besar POM Samarindasebagai lembaga pengawasan Obat dan Makanan masih perlu terus dilakukan penguatan secara kelembagaan agar pencapaian kinerja di masa datang dapat memastikan berjalannya proses pengawasan Obat dan Makanan yang lebih baikdalam menjaga keamanan, mutu serta khasiat/manfaatObat dan Makanan tersebut,dan diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan kesehatan masyarakat.

Untuk itu, ada 3 (tiga) isustrategis dari permasalahan pokok yang dihadapi Balai Besar POM Samarinda sesuai dengan peran dan kewenangan agar lebih optimal,yang perlu terus diperkuat dalam peningkatan kinerja dimasa yang akan datang sebagai berikut:

BELUM OPTIMALNYA PERAN BBPOM SAMARINDA DALAM MELAKSANAKAN PENGAWASAN

OBAT DAN MAKANAN

Belum Optimalnya Penguatan Sistem Pengawasan Obat dan

Makanan

Masih lemahnya Pembinaan dan Bimbingan kepada pemangku kepentinganmelalui

Kerjasama, Komunikasi, Informasi dan Edukasi Publik

Masih terbatasnya Kapasitas Kelembagaan

Renstra Balai Besar POM di Samarinda Tahun 2015-2019 Page 40

1. Perlu adanya penguatan sistem dalam pengawasan Obat dan Makanan, 2. Perlunyameningkatkan pembinaan dan bimbingan melalui Kerjasama,

Komunikasi, Informasi dan Edukasi Publik dalam rangka mendorong kemandirian pelaku usaha dalam memberikan jaminan keamanan Obat dan Makanan serta mendorong peningkatan kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan.

3. Memperkuat kapasitas kelembagaan, serta meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan sumber daya.

Berdasarkan hasil Analisa SWOT tersebut di atasuntuk memperkuat peran dan kewenangan secara efektif, maka Badan POM secara menyeluruh perlu melakukanpenguatan organisasi dan kelembagaanserta penguatan regulasi, khususnya peraturan perundang-undangan yang menyangkut peran dan tugas pokok dan fungsinyaagar faktor-faktor lingkungan strategis yang mempengaruhi baik dari internal maupun eskternal tidak akan menghambat pencapaian tujuan dan sasaran organisasi Balai Besar POM Samarindadan mampu beradaptasi dalam pelaksanaan peran-perannya secara tepat dan sesuai dengan kebutuhan zamansebagai unit pelaksana teknis Badan POM. Dilihat dari keseimbangan pengaruh lingkungan internal antara kekuatan dan kelemahan serta pengaruh lingkungan eskternal antara peluang dan ancaman, posisi organisasi Balai Besar POM Samarinda sebagai unit pelaksana teknis Badan POM harusnyamelakukan pengembangan dan perluasan organisasi agar dapat bersinergi mewujudkan visi, misi dan tujuan organisasi Badan POM periode 2015-2019.

Untuk itu, dalam melaksanakan peran dan kewenangan yang optimal sesuai dengan peran dan kewenangan Balai Besar POM Samarinda yang merupakan unit pelaksana teknis Badan POM sebagai lembaga yang mengawasi Obat dan Makanan, maka diusulkan penguatan peran dan kewenanganBalai Besar POM Samarinda sesuai dengan bisnis proses Balai Besar POM Samarinda yang mengacu peran dan kewenanganserta bisnis

Renstra Balai Besar POM di Samarinda Tahun 2015-2019 Page 41

proses Badan POM untuk periode 2015-2019 sebagaimana pada gambar dan tabel di bawah ini:

Kegiatan Utama Berndasarkan Bisnis Proses Utama BPOM

Standarisasi Kebijakan Teknis

Pengawasan Obat dan Makanan

PRE MARKET POST MARKET

Pembinaan dan Bimbingan Kepada Stakeholder Pengawasan OM Sesuai Standar Pengawasan Sarana Produksi sesuai Standar Penyidikan dan Penegakan Hukum Pembinaan dan Bimbingan Kepada Stakeholder

SISTEM (STANDARISASI) PENGAWASAN (REGULATOR) STAKEHOLDERS KEMANDIRIAN Pengawasan Sarana

Distribusi sesuai Standar

Sampling Produk dan Pengujian Laboratorium

Gambar 9.

Penjabaran Bisnis Proses Utama kepada Kegiatan Utama BPOM

Renstra Balai Besar POM di Samarinda Tahun 2015-2019 Page 42

• Pengawasan sarana produksi sesuai standar • Pengawasan sarana distribusi sesuai standar • Sampling dan pengujian laboratorium

• Penyidikan dan penegakan hukum Penguatan

Sistem Pengawasan

Obat dan Makanan

• Mendorong kemitraan dan kemandirian pelaku usaha melaluiKomunikasi, Informasi dan Edukasi publik termasuk peringatan publik

• Pengelolaan data dan informasi Obat dan Makanan • Menentukan peta zona rawan peredaran Obat dan

Makanan yang tidak sesuai dengan standar

• Penyebaran informasi bahaya obat dan makanan yang tidak memenuhi standar

Kerjasama, Komunikasi, Informasi dan Edukasi Publik

Renstra Balai Besar POM di Samarinda Tahun 2015-2019 Page 43

BAB II

VISI, MISI, BUDAYA ORGANISASI, TUJUAN DAN

Dokumen terkait