• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

B. Hasil penelitian

Dibawah ini merupakan hasil observasi dan pembahasan wawancara yang dilakukan di kapal MV. SUNGAI NDAH selama taruna praktek berlayar adalah sebagai berikut :

1. Penyajian Data

Berdasarkan hasil dari pengamatan yang penulis dapat diatas kapal, maka penulis dapat mengkaji beberapa temuan penelitian yang berhubungan dengan metode atau cara pengecatan kapal untuk mencegah

karat diatas kapal MV. SUNGAI INDAH untuk mendapatkan hasil yang efisien.

Pada saat taruna melaksanakan proses pengecatan bersama bosun dibawah pengawasan mualim 1 sedang mengecat bagian haluan kapal pada tanggal 11 maret 2018 pukul 13.30 waktu setempat. Mualim 3 memperhatikan taruna yang sedang melaksanakan proses pengecatan di haluan dan sesekali menegur taruna saat pengecatan tahap pertama yaitu cat primer kurang merata.

Pada 20 mei 2018 pukul 14.45 waktu setempat, pada saat taruna melaksanakan pengecatan didaerah deck dengan bosun dan diawasi mualim 1, kemudian mualim 1 memerintah taruna untuk mengambil cat deck yaitu cat yang dikhusukan untuk daerah deck. Maka taruna segera mengambil cat deck yang berada di store kemudian langsung mengecat permukaan deck secara merata.

2. Analisis Data

Dari hasil data yang penulis kumpulkan selama praktek laut bisa disimpulkan bahwa pengecatan kapal untuk mencegah karat diatas kapal belum maksimal. Pengumpulan data yang penulis lakukan di atas kapal menggunakan beberapa cara yaitu dengan cara melihat objek penelitian yang ada di atas kapal secara langsung, membaca data-data objek penelitian yang terdapat di kapal, serta melakukan wawancara kepada perwira di tempat penulis melaksanakan praktek.

Berikut analisa data yang peneliti dapat terhadap rumusan masalah yang ada:

1. Cara pengecatan kapal sesuai tahapan untuk mendapatkan hasil yang efisien.

Dalam mencegah karat diatas kapal ada beberapa tahapan yang harus dilakukan untuk mendapatkan hasil yang efisien, berdasarkan penelitian dan pengamatan yang dilakukan penulis diketahui bahwa ada beberapa metode dan proses pengecatan yang perlu diketahui : 1) pre inspection, 2) surface preparation, 3) paint preparation, 4) paint application.

Pada saat melaksanakan pengecatan diawasi oleh mualim 1 peneliti menanyakan bagaimana cara atau pengecatan di kapal ini.

Kemudian mualim 1 menjelaskan cara pengecatan kapal untuk mendapatkan hasil yang efisien.

Pengecatan yang dilakukan di MV. SUNGAI INDAH ada dua yaitu dengan menggunakan kuas atau roll (konvensional). Cara kerjanya dengan mengolesi badan kapal dengan kuas atau roll.

Sedangkan cara kedua adalah pengecatan dengan menggunakan kompressor (modern). Cara kerjanya dengan kompressor diberi tekanan yang tinggi untuk menyemprotkan cat pada badan kapal.

Taruna juga menanyakan urutan cat apa saja yang dilakukan di kapal ini. Mualim 1 terus menjelaskan lagi.

Di kapal MV Sungai Indah dilakukan pengecatan dengan urutan yang pertama adalah cat dasar selanjutnya dilakukan cat dengan jenis anti korosi dan yang terakhir memaki cat anti fouling yang berguna agar hewan laut seperti bintang laut tidak menempel di kapal.

Selanjutnya taruna juga menanyakan apa saja proses dari awal sebelum pengecatan. Kemudian Mualim 1 kembali menjelaskan.

Proses yang dilakukan di kapal ini sebelum pengecatan yang pertama tentunya harus dibersihkan dahulu kemudian dilanjutkan dengan proses pengetokan bagian karat sampai bersih, selanjutnya dilakukan proses penghalusan bagian yang sudah di ketok dengan menggunakan brush hingga permukaan rata kemudian bagian yang sudah di brush dibersihkan dari debu bekas pengetokan dan brush, selanjutnya setelah permukaan bersih barulah dimulai proses pengecatan.

Dari jawaban mualim 1 diatas dapat disimpulkan bahwa proses proses pengecatan yang berada di kapal MV Sungai Indah ada dua metode yaitu secara konvensional adalah kuas dan roll, secara modern yaitu dengan menggunakan kompressor. Tahapan pengecatan di kapal MV Sungai Indah yang pertama tentunya harus dibersihkan dahulu kemudian dilanjutkan dengan proses pengetokan bagian karat sampai bersih, selanjutnya dilakukan proses penghalusan bagian yang sudah di ketok dengan menggunakan brush hingga permukaan rata kemudian bagian yang sudah di brush dibersihkan dari debu bekas pengetokan dan brush, selanjutnya setelah permukaan bersih barulah dimulai proses pengecatan lapisan yang pertama adalah caat dasar kemudian dilanjut dengan lapisan kedua yaitu cat anti korosi kemudian lapisan yang terakhir adalah cat anti fouling. Terdapat foto dokumentasi yang penulis ambil selama proses pengecatan dan berada di lampiran dokumentasi.

2. Cara menggunakan jenis cat yang memiliki jenis fungsi berbeda.

Menggunakan cat dalam proses pengecatan tidaklah mudah karena kita juga harus tau daerah mana yang harus kita cat dan jenis cat apa saja yng cocok dengan daerah tersebut, maka dari itu perlu pembelajaran yang memadai baik teori maupun praktek agar dalam pelaksanaannya proses pengecatan yang kita lakukan mendapatkan hasil yang memuaskan.

Pada saat taruna sedang melaksanakan proses pengecatan didaerah lambung kapal pada siang hari taruna menanyakan pada bapak Salman syakir sebagai mualim 1 bagaimana cara menggunakan jenis cat yang memiliki jenis fungsi berbeda.

Kemudian mualim 1 menjelaskan jenis cat.

Ada beberapa jenis cat di kapal ini seperti cat pada lapisan pertama yaitu cat primer, cat ini bertujuan menutup pori-pori plat kemudian dilanjut dengan cat anti korosi yang bertujuan agar plat tidak mudah berkarat, kemudian menggunakan cat anti fouling yang bertujuan agar hewan laut tidak menempel, dilajut dengan cat bottop yang memiliki daya korosi yang titik tertentu seperti di daerah deck biasanya menggunakan cat deck, didaerah jangkar biasanya menggunakan cat bitominious.

Dari penjelasan mualim 1 dapat disimpulkan bahwa ada beberapa jenis cat di kapal ini seperti cat primer cat anti fouling, cat

bottop dan cat finishing. Ada perbedaan cat disetiap titik tertentu seperti daerah deck menggunakan cat deck dan daerah jangkar menggunakan cat bitominious.

Mualim 1 juga menjelaskan cara menghitung jumlah kaleng yang diperlukan saat mengecat contohnya seperti pengecatan daerah top side, yaitu sebagai berikut :

Dengan rumus perhitungan A=2 x H (Loa + 0,5 x B) (m2) Perhitungan A= 2 x H x (Loa + 0,5 x B) = 2764,200 Maka luas total :

Cat AC = 2 kali pengecatan = 2 x 2764,200

= 5528,40 / 10

= 552,84 Cat AF = 1 kali pengecatan = 1 x 2764,200

= 2764,200 / 10

= 276,64

Kebutuhan cat AC dan AF pada kapal MV Sungai Indah pada cat AC + AF = kebutuhan total = 552,84 + 276,42 = 829,26 liter.

Pengecatan daerah top side yakni 8292,6 m2 dengan menghabiskan 829,26 liter cat, untuk 1 kaleng cat besar 20 liter, maka 829 / 20 = 42 kaleng.

Dokumen terkait