• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisa Data

2. Hasil Penelitian

Sebelum dianalisis, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi pada data penelitian yang diperoleh yang meliputi uji normalitas sebaran, uji linearitas yang kemudian dilanjutkan dengan uji hipotesis. Pengujian asumsi dan analisa data menggunakan bantuan program SPSS 14,0 for Windows.

1) Uji normalitas sebaran

Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan teknik statistik

One-Sample Kolmogorov-Smirnov. Kaidah yang digunakan yaitu jika p > 0.05 maka

sebaran data normal. Sedangkan jika p < 0.05 maka sebaran data tidak normal. Data iklim kelas menunjukkan nilai Z = 0.880 dengan p = 0.421, sedangkan data kreativitas menunjukkan nilai Z = 1.074 dengan p = 0.199. Berdasarkan hasil analisis ini, maka dapat dikatakan bahwa sebaran data kedua variabel tersebut adalah normal. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel 9 berikut ini.

Tabel 9. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

iklim kreativitas N 138 138 Normal Parameters(a,b) Mean 155,56 48,01 Std. Deviation 18,249 29,801 Most Extreme Differences Absolute ,075 ,091 Positive ,042 ,091 Negative -,075 -,090 Kolmogorov-Smirnov Z ,880 1,074

Asymp. Sig. (2-tailed) ,421 ,199

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

2) Uji linearitas hubungan

Uji linearitas hubungan antara persepsi terhadap iklim kelas dengan kreativitas dilakukan dengan metode statistik analisa regresi. Hasil uji linearitas dapat dilihat pada tabel 10 berikut ini.

Tabel 10. Linearitas hubungan antara persepsi terhadap iklim sekolah kreativitas

ANOVA(b) Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 1695,904 1 1695,904 1,922 ,168(a) Residual 119973,0 88 136 882,155 Total 121668,9 93 137

a Predictors: (Constant), iklim b Dependent Variable: kreativitas

Dari tabel 10 dapat dilihat bahwa hubungan antara persepsi terhadap iklim kelas dengan kreativitas adalah hubungan tidak linear karena p = 0.168 sementara syarat hubungan linear adalah p < 0.05. Nilai F hitung yang diperoleh adalah 1.922 dengan F tabel = 3.90. Hal ini menunjukkan bahwa F hitung lebih kecil dari F tabel, yang berarti tidak ada hubungan antara persepsi terhadap iklim kelas dengan kreativitas pada siswa SMA Kalam Kudus Medan.

Hubungan linear di atas dapat pula dilihat pola penyebaran skor skalanya dengan menggunakan teknik interactive graph, yang menghasilkan diagram pencar (scatter plot), seperti dilihat pada gambar 1 berikut.

Gambar 1. Uji linearitas sebaran persepsi terhadap iklim kelas dengan kreativitas

b. Hasil analisa data

1) Hasil perhitungan korelasi

Untuk pengujian statistik, maka dirumuskan hipotesa statistik sebagai berikut:

Ho : ρ = 0 “Tidak ada hubungan antara persepsi terhadap iklim kelas

dengan kreativitas pada siswa SMA Kalam Kudus Medan”.

Ha : ρ > 0 “Ada hubungan positif antara persepsi terhadap iklim kelas

Berdasarkan tujuan penelitian, maka dilakukan analisis statistik dengan menggunakan uji Pearson Product Moment. Hasil uji statistik ini dapat dilihat pada tabel 11 di bawah ini:

Tabel 11. Korelasi Pearson

Iklim Kreativitas

Iklim Pearson Correlation 1 ,118

Sig. (2-tailed) ,168

Sum of Squares and

Cross-products 45626,036 8796,442

Covariance 333,037 64,208

N 138 138

Kreativitas Pearson Correlation ,118 1

Sig. (2-tailed) ,168

Sum of Squares and

Cross-products 8796,442 121668,993

Covariance 64,208 888,095

N 138 138

Berdasarkan hasil pengujian statistik yang telah dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 14.0 for windows, diperoleh nilai r= 0.118 dengan p = 0.168 untuk korelasi antara persepsi terhadap iklim kelas dengan kreativitas pada siswa SMA Kalam Kudus Medan. Hal tersebut menunjukkan bahwa hipotes nol (Ho) diterima dan hipotesa alternatif (Ha) ditolak yang artinya tidak ada hubungan antara persepsi terhadap iklim kelas dengan kreativitas pada siswa SMA Kalam Kudus Medan.

c. Kategorisasi

Berdasarkan data penelitian dapat dilakukan pengelompokkan yang mengacu pada kriteria kategorisasi. Kategorisasi ini didasarkan pada asumsi bahwa skor populasi terdistribusi normal. Kriteria kategorisasi yang digunakan dalam penelitian ini dibagi dua kategori untuk persepsi terhadap iklim kelas dan tiga kategori untuk kreativitas. Kategorisasi yang dilakukan dalam penelitian ini dihitung berdasarkan mean dan standar deviasi.

1) Gambaran skor persepsi terhadap iklim kelas

Skala persepsi terhadap iklim kelas terdiri dari 52 aitem yang bergerak dari 1 sampai 4. Dari skala persepsi terhadap iklim kelas yang diisi oleh subjek maka diperoleh gambaran skor empirik dan hipotetik seperti pada tabel 12 di bawah ini.

Tabel 12. Gambaran skor empirik dan hipotetik persepsi terhadap iklim kelas

Variabel Skor Empirik Skor Hipotetik

Min Maks Means SD Min Maks Mean SD

Persepsi Terhadap Iklim Kelas

89 197 155.56 18.249 52 208 130 26

Berdasarkan hasil penelitian, didapat hasil perbandingan mean empirik dan mean hipotetik dari variabel persepsi terhadap iklim kelas yang menunjukkan µE > µH sehingga dapat disimpulkan bahwa persepsi terhadap iklim kelas subjek penelitian berada di atas rata-rata persepsi terhadap iklim kelas pada populasi umumnya.

Rangkuman data penelitian tersebut selanjutnya digunakan oleh peneliti untuk mengkategorisasi persepsi terhadap iklim kelas pada siswa SMA Kalam

Kudus Medan menjadi 2 kategori yaitu positif dan negatif. Sebelum mengkategorisasi, terlebih dahulu ditentukan standard eror pengukuran (Se) yang akan memberikan kecermatan hasil pengukuran, karena akan dapat menentukan fluktuasi dari skala persepsi terhadap iklim kelas pada siswa SMA Kalam Kudus Medan. Berikut rumus standard eror pengukuran (Azwar, 2007):

Se = Sx √ (1-rxx’) Keterangan:

Se = standard error dalam pengukuran Sx = standard deviasi skor

Rxx = Koefisien reliabilitas

Berdasarkan pengolahan skala persepsi terhadap iklim kelas pada siswa SMA Kalam Kudus Medan bantuan program SPSS 14,0 for Windows diperoleh rxx’ = 0.924 dan Sx = 18.249 sehingga standar error dalam pengukuran ini adalah:

Se = 18.249 √ (1-0,924) Se = 18.249 √ (0,076) Se = 5.03

Mengetahui besarnya Se akan dapat mengestimasi fluktuasi skor skala persepsi terhadap iklim kelas, yaitu:

X ± Zα/2 (Se)

Dengan menggunakan taraf kepercayaan 95%, maka didapat nilai Z (berdasarkan tabel distribusi normal) yaitu 1, 96. Dengan begitu fluktuasi skor skala persepsi terhadap iklim kelas menurut hasil ukur skala tersebut adalah:

X ± 9.8588 dibulatkan menjadi X ± 10 Maka, X + 10 = 156 + 10 = 166

X – 10 = 156 - 10 = 146

Dari perhitungan diatas maka kategorisasi pengelompokan persepsi siswa terhadap iklim kelas pada siswa SMA Kalam Kudus Medan dapat dilihat pada tabel 13 berikut:

Tabel 13. Kategorisasi data empirik persepsi terhadap iklim kelas

Variabel Rentang Nilai

Kategori Frekuensi Persentase

Persepsi Terhadap Iklim Kelas X ≥ 166 Positif 44 31.89% X ≤ 146 Negatif 41 29.71% 146 <X< 166 Tidak tergolongkan 53 38.4%

Berdasarkan kategorisasi pada tabel 13 menunjukkan bahwa sebagian besar siswa termasuk ke dalam kategori positif (31.89%) untuk persepsi terhadap iklim kelas. Selebihnya 29.71% tergolong dalam kategori negatif dan 38.4% tergolong dalam kategori tidak tergolongkan.

2) Gambaran skor kreativitas

Deskripsi data kreativitas pada penelitian ini dapat dilihat tabel 14 berikut. Tabel 14 Deskripsi Data Kreativitas Figural

Variable N Min Max Mean SD

Kreativitas 138 8 122 48.01 29.801

Berdasarkan data kreativitas pada tabel 14 diperoleh bahwa nilai mean empiriknya adalah 48.01 dengan SD empirik 29.801. Kriteria untuk variabel kreativitas dikategorisasikan menjadi 3 kategori (Azwar, 2000) seperti pada tabel 15 berikut.

Tabel 15. Kategorisasi Data Empirik Kreativitas Figural

Variabel Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase

Kreativitas X ≥ 78 Tinggi 25 18.12%

18 < X < 78 Sedang 86 62.32%

X ≤ 18 Rendah 27 19.56%

Berdasarkan tabel 15 di atas dapat dilihat bahwa kreativitas siswa SMA Kalam Kudus Medan termasuk ke dalam kategorisasi sedang (62.32%), dan selebihnya 19.56% tergolong kategori rendah dan 18.12% tergolong kategori tinggi.

d. Hasil Tambahan

Setelah dilakukan pengujian statistik untuk data utama dalam penelitian ini, maka diperoleh hasil bahwa tidak ada hubungan antara persepsi terhadap iklim kelas dengan kreativitas pada siswa SMA Kalam Kudus Medan. Ada beberapa hasil tambahan dalam penelitian ini yang diharapkan dapat memperkaya hasil penelitian, antara lain perbedaan kreativitas ditinjau dari jenis kelamin, usia, ukuran keluarga, dan urutan kelahiran, serta perbedaan persepsi terhadap iklim kelas ditinjau dari tingkatan kelas. Setelah itu akan dijelaskan deskripsi dimensi-dimensi variabel penelitian.

1) Gambaran kreativitas berdasarkan subjek penelitian a) Gambaran skor kreativitas berdasarkan jenis kelamin

Untuk melihat gambaran kreativitas berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 16 di bawah ini.

Tabel 16. Gambaran skor kreativitas berdasarkan jenis kelamin

Jenis kelamin

Jumlah Mean Standard deviasi F hitung F tabel Sig. Laki-laki 58 53.57 34.608 3.550 3.91 0,062 Perempuan 80 43.98 25.234

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa tidak terdapat perbedaan kreativitas antara siswa laki-laki dengan siswa perempuan. Hal ini dapat dilihat pada F tabel > F hitung, dengan p > 0.05.

b) Gambaran kreativitas berdasarkan usia

Gambaran kreativitas berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel 17 di bawah ini.

Tabel 17. Gambaran kreativitas berdasarkan usia

Usia N Mean Standar

Deviation

F hitung F tabel Sig.

15 tahun 32 46,00 28.830 0.995 2.67 0.397 16 tahun 42 42.93 28.813

17 tahun 37 50.70 32.208 18 tahun 27 54.59 29.003

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa F hitung = 0.995 dengan p > 0.05, dan F tabel = 2.67. Hal ini menunjukkan bahwa F tabel > F hitung, yang berarti tidak ada perbedaan kreativitas jika ditinjau dari usia.

c) Gambaran kreativitas berdasarkan ukuran kelurga

Gambaran kreativitas berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel 18 berikut. Tabel 18. Gambaran kreativitas berdasarkan ukuran keluarga

Ukuran Keluarga N Mean Standar Deviation F hitung F tabel Sig. 1 anak 6 77,67 34.731 3.106 3.06 0.048 Kecil 86 47,80 30.373 Sedang 42 46.02 26.825 Besar 4 28.75 16.215

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa mean tertinggi dari kreativitas jika ditinjau dari ukuran keluarga terdapat pada siswa yang termasuk dalam ukuran kecil dan terdapat perbedaan kreativitas jika ditinjau dari ukuran keluarga (F hitung = 3.106, p < 0.050) (F tabel = 3.06) (F tabel < F hitung).

d) Gambaran kreativitas berdasarkan urutan kelahiran

Gambaran kreativitas berdasarkan urutan kelahiran dapat dilihat pada tabel 19 berikut ini.

Tabel 19. Gambaran kreativitas berdasarkan urutan kelahiran

Urutan kelahiran

N Mean Standar Deviation

F hitung F tabel Sig.

Anak tunggal 6 77,67 34,731 2.225 2.67 0.088 Anak sulung 40 46,03 30,956

Anak tengah 44 45,27 28,412 Anak bungsu 48 48,46 28,352

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa F hitung = 2.225 dengan p > 0.05, dan F tabel = 2.67. Hal ini menunjukkan bahwa F tabel > F hitung, yang berarti tidak ada perbedaan kreativitas jika ditinjau dari urutan kelahiran.

2) Gambaran persepsi terhadap iklim kelas berdasarkan subjek penelitian a) Gambaran persepsi terhadap iklim kelas ditinjau dari tingkatan kelas

Gambaran persepsi terhadap iklim kelas pada subjek penelitian dapat dilihat pada tabel 20 berikut.

Tabel 20. Gambaran persepsi terhadap iklim kelas berdasarkan tingkatan kelas

Kelas N Mean Standard

Deviation

F hitung F tabel Sig.

X 50 156.66 17.115 1,234 3.06 0.294

XI 39 151.67 16.490

XII 48 157.46 20.673

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa F hitung = 1.234 dengan p > 0.05, dan F tabel = 3.06. Hal ini menunjukkan bahwa F tabel > F hitung, yang berarti tidak ada perbedaan kreativitas jika ditinjau dari urutan kelahiran.

3) Deskripsi dimensi-dimensi varibel penelitian

Deskripsi dimensi persepsi terhadap iklim kelas dan kreativitas dapat digambarkan melalui tabel 21 berikut ini:

Tabel 21. Deskripsi dimensi persepsi terhadap iklim kelas

Dimensi N Min Maks Mean SD

Kekompakan siswa 138 13 27 22,11 2,730 Dukungan guru 138 16 34 25,65 3,942 Keterlibatan dalam pembelajaran 138 15 47 35,74 4,932 Investigasi 138 13 44 33,33 5,520 Orientasi tugas 138 8 24 18,51 3,174 Kerjasama 138 6 16 11,51 2,159 Kesetaraan 138 10 28 20,52 3,705

Dari tabel 21 dapat diketahui bahwa pada persepsi terhadap iklim kelas, dimensi keterlibatan dalam pembelajaran mempunyai mean tertinggi dari ketujuh dimensi persepsi terhadap iklim kelas yaitu 35.74. Hal ini menunjukkan bahwa dimensi keterlibatan dalam pembelajaran lebih menonjol pada siswa SMA Kalam Kudus Medan daripada dimensi-dimensi lainnya yang juga turut mempengaruhi. Dapat digambarkan bahwa siswa SMA Kalam Kudus Medan memiliki perhatian terhadap kegiatan proses belajar yang ada di dalam kelas, berpartisipasi secara aktif ketika diskusi sedang berlangsung, serta mau mengerjakan tugas-tugas tambahan yang diberikan guru. Siswa juga merasa senang dengan teman-teman dan guru-guru yang ada di kelasnya serta menilai bahwa suasana kelas yang dirasakannya menyenangkan.

Deskripsi dimensi kreativitas pada siswa SMA Kalam Kudus Medan dapat dilihat pada tabel 22 di bawah ini.

Tabel 22. Deskripsi ciri-ciri kreativitas

Ciri-ciri N Min Max Mean SD

Kelancaran berpikir 138 1 32 9,15 6,704

Keluwesan berpikir 138 1 35 7,09 5,200

Elaborasi 138 1 65 13,16 10,043

Keaslian 138 0 48 9,51 9,903

Bonus 138 0 65 9,10 13,571

Dari tabel 22 di atas dapat dilihat bahwa pada variabel kreativitas, elaborasi mempunyai mean tertinggi dari keempat ciri-ciri yang ada pada kreativitas. Ini berarti bahwa ciri-ciri elaborasi dari kreativitas lebih menonjol daripada ciri-ciri lainnya yaitu sebesar 13.16. Oleh karena itu, dapat digambarkan bahwa siswa SMA Kalam Kudus Medan lebih mampu dalam mengembangkan

gagasan, menambahkan dan memperinci detail-detail dari suatu objek, situasi ataupun gagasan sehingga lebih menarik.

Dokumen terkait