BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN DATA
B. Hasil Penelitian
Berikut ini akan dipaparkan hasil penelitian yang meliputi uji asumsi yaitu uji normalitas, linearitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi hasil utama dan hasil tambahan yang telah diolah menggunakan aplikasi SPSS.
1. Hasil Uji Asumsi
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana. Sebelum melakukan analisis tersebut maka terlebih dahulu dilakukan uji asumsi yang digunakan untuk mengetahui pengolahan data yang akan dipakai. Uji asumsi dalam penelitian ini meliputi uji normalitas, uji linieritas, uji multikolinieritas, uji heteroskeastisitas, dan uji autokorelasi.
a) Uji Normalitas
Hasil uji normalitas untuk mengetahui apakah data tersebar secara normal dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 10. Normalitas Sebaran Variabel Organizational Citizenship Behavior dan Kualitas Kehidupan Bekerja
Variabel Z p Keterangan
OCB 0,901 0,391 Normal
Kualitas Kehidupan Bekerja 1,136 0,151 Normal
Data diuji menggunakan One Sample Kolmogorov-Smirnov untuk mengetahui apakah data telah terdistribusi secara normal. Kaidah normal yang
56
digunakan adalah jika p > 0,05 maka sebarannya dinyatakan normal dan sebaliknya jika p < 0,05 maka sebarannya dinyatakan tidak normal (Field, 2009).
Hasil uji normalitas terhadap variabel organizational citizenship behavior
diperoleh nilai Z = 0,901dan p = 0,391. Hasil menunjukkan bahwa nilai p (0,391) > 0,05 maka data dari variabel organizational citizenship behavior terdistribusi secara normal.
Hasil uji normalitas terhadap variabel kualitas kehidupan bekerja diperoleh nilai Z = 1,136 dan p = 0,151. Hasil menunjukkan bahwa nilai p (0,151) > 0,05 maka data dari variabel kualitas kehidupan bekerja terdistribusi secara normal.
Selain dengan uji statistik, uji normalitas dapat juga diketahui dengan analisis grafik yaitu P-P plot. Hasil analisis grafik dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
57
Gambar 1.
Grafik Normalitas Kualitas Kehidupan Bekerja Terhadap Organizational Citizenship Behavior
Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa data terdistribusi secara normal, karena kebanyakan titik-titik tersebut berada sangat dekat dengan garis bahkan ada yang menempel pada garis. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini mengikuti distribusi normal.
b) Uji Linieritas
Hasil uji linieritas untuk mengetahui linier atau tidaknya hubungan antar kedua varibel dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
58
Tabel 11. Hasil Pengujian Linieritas
Variabel F p Keterangan
OCB*budaya organisasi 12,238 0,001 Linier
Uji linieritas dapat diketahui dengan hasil analisis statistik yaitu dengan metode statistik uji F. Kaidah yang digunakan untuk mengetahui linier atau tidaknya hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung adalah jika p < 0,05 maka hubungannya antara variabel bebas dengan variabel tergantung dinyatakan linier, sebaliknya jika p > 0,05 berarti hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung dinyatakan tidak linier (Hadi, 2000).
Hasil uji linieritas pada kedua variabel penelitian diperoleh nilai F = 12,238 dan nilai p = 0,001. Hasil menunjukkan bahwa nilai p (0,001) < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa kedua variabel memiliki hubungan yang linier.
c.) Uji Multikolinieritas
Hasil uji multikolinieritas untuk mengetahui ada tidaknya korelasi yang tinggi antar semua aspek dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel. 12 Hasil Uji Multikolinearitas
Aspek VIP Tolerance Keterangan
Kompensasi yang mencukupi dan adil
2.200 .455 Tidak ada multikolinieritas Kondisi-kondisi kerja
yang aman dan sehat
2.026 .494 Tidak ada multikolinieritas Kesempatan untuk
mengembangkan dan
1.387 .721
59 menggunakan kapasitas manusia Peluang untuk pertumbuhan dan mendapatkan jaminan 1.460 .685
Tidak ada multikolinieritas
Integrasi sosial dalam organisasi pekerjaan
1.736 .576 Tidak ada multikolinieritas
Hak-hak karyawan 1.942 .515
Tidak ada multikolinieritas Pekerja dan ruanghidup
secara keseluruhan
1.513 .661 Tidak ada multikolinieritas
Tanggung jawab sosial organisasi
1.139 .878 Tidak ada multikolinieritas
Hasil uji multikolinearitas pada tabel di atas menunjukkan bahwa nilai VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance > 0.1 untuk semua aspek. Hal ini berarti tidak ada multikolinearitas pada semua aspek kualitas kehidupan bekerja.
d. ) Uji Heteroskedastisitas
Hasil uji heteroskedastisitas untuk mengetahui tidak adanya kesamaan varian residual pada data, salah satu caranya adalah dengan metode statistik uji glejser. Hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 13. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Aspek p Keterangan
Kompensasi yang mencukupi dan adil
.575 Tidak ada Heteroskedastisitas Kondisi-kondisi kerja yang aman
dan sehat
60
Kesempatan untuk mengembangkan dan
menggunakan kapasitas manusia
.658 Tidak ada Heteroskedastisitas
Peluang untuk pertumbuhan dan mendapatkan jaminan
.649 Tidak ada Heteroskedastisitas Integrasi sosial dalam organisasi
pekerjaan
.461 Tidak ada Heteroskedastisitas
Hak-hak karyawan .331
Tidak ada Heteroskedastisitas Pekerja dan ruanghidup secara
keseluruhan
.383 Tidak ada Heteroskedastisitas
Tanggung jawab sosial organisasi .734
Tidak ada Heteroskedastisitas
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai signifikansi berada di atas 0.01 (p>0.01) yang berarti bahwa data memiliki sebaran varian yang sama/homogen. e.) Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah dalam suatu model linear terdapat korelasi antar residual. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan run test didapat bahwa nilai p>0.05 (p= 0.653) yang berarti tidak terjadi autokorelasi antar nilai residual.
2. Hasil Utama Penelitian
a) Hasil Analisis Data
Berikut ini akan dijelaskan tentang hasil pengolahan data mengenai pengaruh kualitas kehidupan bekerja terhadap organizational citizenship behavior yang diperoleh dengan teknik analisis regresi sederhana dengan
61
menggunakan program SPSS versi 17.0 for windows. Hasil pengolahan data dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 14. Hasil Ringkasan Uji Hipotesis Mayor
Variabel R R2 F p B konstanta B koef. regresi OCB*kualitas kehidupan bekerja 0,267 0,071 9,435 0,003 36,539 0,267
Hipotesis mayor dalam penelitian ini yaitu:
H0 : Tidak ada pengaruh positif kualitas kehidupan bekerja terhadap
organizational citizenship behavior.
H1 : Ada pengaruh positif kualitas kehidupan bekerja terhadap organizational citizenship behavior.
Berdasarkan hasil perhitungan didapat nilai F = 9,435dan p = 0,003. Jika nilai p < 0,05 maka H0 ditolak (Field, 2009). Pada penelitian ini nilai p (0,003) < 0,05 maka H0 ditolak sedangkan H1 diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif kualitas kehidupan bekerja terhadap organizational citizenship behavior.
Hasil analisis regresi pada tabel di atas diketahui bahwa nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,267 dan nilai koefisien determinan (R2) sebesar 0,071 atau 7,1 %. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh kualitas kehidupan bekerja
62
terhadap organizational citizenship behavior sebesar 7,1 %. Artinya kualitas kehidupan bekerja memberikan sumbangan efektif sebesar 7,1 % dalam meningkatkan organizational citizenship behavior pada karyawan.
Persamaan garis regresi pada penelitian ini adalah Y= 36,539+ 0,267X.
Organizational citizenship behavior dilambangkan dengan (Y) dan kualitas kehidupan bekerja dilambangkan dengan (X). Berdasarkan persamaan garis regresi dapat dijelaskan bahwa konstanta sebesar 36,539, artinya jika kualitas kehidupan bekerja (X) nilainya 0 maka organizational citizenship behavior (Y) nilainya positif sebesar 36,539. Koefisien regresi variabel kualitas kehidupan bekerja (X) sebesar 0,267, artinya jika kualitas kehidupan bekerja mengalami kenaikan sebesar satu satuan maka organizational citizenship behavior akan mengalami peningkatan sebesar 0,267. Koefisien bernilai positif artinya ada pengaruh positif kualitas kehidupan bekerja terhadap organizational citizenship behavior, semakin positif nilai kualitas kehidupan bekerja maka akan semakin tinggi tingkat organizational citizenship behavior.
2. Uji Hipotesis Minor
Berikut ini akan dijelaskan tentang hasil uji hipotesis minor dengan menggunakan analisis regresi berganda metode elimination backward. Hasil pengolahan data dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
63
Tabel 15. Hasil Ringkasan Uji Hipotesis Minor
Aspek p Keterangan
Kompensasi yang mencukupi dan
adil*OCB - Removed
Kondisi-kondisi kerja yang aman dan
sehat*OCB -
Removed
Kesempatan untuk mengembangkan dan menggunakan kapasitas
manusia*OCB
0,000
H0 ditolak
Peluang untuk pertumbuhan dan mendapatkan jaminan*OCB
0,065 H0 diterima
Integrasi sosial dalam organisasi pekerjaan*OCB
Removed
Hak-hak karyawan*OCB - Removed
Pekerja dan ruanghidup secara keseluruhan*OCB
Removed
Tanggung jawab sosial organisasi*OCB
- Removed
a. Kompensasi yang mencukupi dan adil. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan metode elimination backward diketahui bahwa asas kes kompensasi yang mencukupi dan adil telah dihilangkan sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh positif kompensasi yang mencukupi dan adil terhadap organizational citizenship behavior.
b. Kondisi-kondisi kerja yang aman dan sehat. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan metode elimination backward diketahui bahwa kondisi-kondisi kerja yang aman dan sehat telah dihilangkan sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh positif kondisi-kondisi kerja yang aman dan sehat terhadap organizational citizenship behavior..
64
c. Kesempatan untuk mengembangkan dan menggunakan kapasitas manusia. Berdasarkan hasil perhitungan didapat nilai p = 0,000. Jika nilai
p < 0,05 maka H0 ditolak (Field, 2009). Pada penelitian ini nilai p (0,000) < 0,05 maka H0 ditolak sedangkan H1 diterima. Jadi dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh positif kesempatan untuk mengembangkan dan menggunakan kapasitas manusia terhadap
organizational citizenship behavior.
d. Peluang untuk pertumbuhan dan mendapatkan jaminan. Berdasarkan hasil perhitungan didapat nilai p = 0,065. Jika nilai p < 0,05 maka H0 ditolak (Field, 2009). Pada penelitian ini nilai p (0,065) < 0,05 maka H0 diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh positif peluang untuk pertumbuhan dan mendapatkan jaminan terhadap organizational citizenship behavior.
e. Integrasi sosial dalam organisasi pekerjaan. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan metode elimination backward diketahui bahwa integrasi sosial dalam organisasi pekerjaan telah dihilangkan sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh positif integrasi sosial dalam organisasi pekerjaan terhadap organizational citizenship behavior.
f. Hak-hak karyawan. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan metode elimination backward diketahui bahwa hak-hak karyawan telah dihilangkan sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh positif hak-hak karyawan terhadap organizational citizenship behavior.
65
g. Pekerja dan ruanghidup secara keseluruhan. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan metode elimination backward diketahui bahwa pekerja dan ruanghidup secara keseluruhan telah dihilangkan sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh positif pekerja dan ruanghidup secara keseluruhan terhadap organizational citizenship behavior.
h. Tanggung jawab sosial organisasi. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan metode elimination backward diketahui bahwa tanggung jawab sosial organisasi telah dihilangkan sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh positif tanggung jawab sosial organisasi terhadap organizational citizenship behavior.
b) Nilai Empirik dan Nilai Hipotetik Data Penelitian
1. Nilai Empirik dan Nilai Hipotetik Kualitas Kehidupan Bekerja
Jumlah aitem yang digunakan untuk mengungkap variabel kualitas kehidupan bekerja adalah sebanyak 33 aitem yang diformat dengan skala Likert dalam lima alternatif pilihan jawaban. Hasil perhitungan mean empirik dan mean hipotetik dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 16. Nilai Empirik dan Nilai Hipotetik Kualitas Kehidupan Bekerja
Variabel Nilai Empirik Nilai Hipotetik
Min Max Mean SD Min Max Mean SD Kualitas Kehidupan
66
Berdasarkan tabel di atas maka diperoleh mean empirik (X) sebesar 119.22dengan SD empirik (s) sebesar 10,748, sedangkan mean hipotetik (µ) sebesar 99 dengan SD hipotetik () sebesar 22.
Perbandingan mean empirik (X) dan mean hipotetik (µ) dari variabel kualitas kehidupan bekerja menunjukkan X (119.22) > µ (99), maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata kualitas kehidupan bekerja pada subjek penelitian lebih tinggi daripada rata-rata kualitas kehidupan bekerja pada populasi umumnya.
2. Nilai Empirik dan Nilai Hipotetik Organizational Citizenship Behavior
Jumlah aitem yang digunakan untuk mengungkap variabel organizational citizenship behavior sebanyak 13 aitem yang diformat dengan skala Likert dalam lima alternatif pilihan jawaban. Hasil perhitungan mean empirik dan mean hipotetik dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 17. Nilai Empirik dan Nilai Hipotetik Organizational Citizenship Behavior
Variabel Nilai Empirik Nilai Hipotetik
Min Max Mean SD Min Max Mean SD
OCB 33 62 50,67 4,774 13 65 39 8,67
Berdasarkan tabel di atas maka diperoleh mean empirik (X) sebesar 50,67dengan SD empirik (s) sebesar 4,774, sedangkan mean hipotetik (µ) sebesar 39 dengan SD hipotetik () sebesar 8,67.
67
Perbandingan mean empirik (X) dan mean hipotetik (µ) dari variabel
organizational citizenship behavior menunjukkan X (50,67) > µ (39), maka dapat disimpulkan bahwa tingkat organizational citizenship behavior pada subjek penelitian lebih tinggi daripada rata-rata tingkat organizational citizenship behavior pada populasi umumnya.
c) Kategorisasi Data Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilakukan pengelompokan yang mengacu pada kriteria pengkategorisasian yang didasarkan pada asumsi bahwa skor subjek penelitian terdistribusi secara normal (Azwar, 2012). Kriterianya terbagi atas tiga kategori yaitu rendah, sedang, dan tinggi.
1. Kategorisasi Data Kualitas Kehidupan Bekerja
Norma kategorisasi kualitas kehidupan bekerja yang digunakan adalah sebagai berikut:
Tabel 18. Norma Kategorisasi Kualitas Kehidupan Bekerja
Rentang nilai Kategori
X < (µ -1.0 SD) Negatif (µ -1.0SD) ≤ X ≤ (µ +1.0 SD) Tidak tergolongkan
X ≥ (µ +1.0 SD)µ Positif
Besar mean hipotetik kualitas kehidupan bekerja adalah 99 dengan standar deviasi 22 sehingga katagorisasi yang diperoleh adalah sebagai berikut:
68
Tabel 19. Kategorisasi Data Hipotetik Persepsi Kehidupan Bekerja Variabel Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase
Kualitas Kehidupan Bekerja X < 77 Negatif - - 77 X < 121 Tidak tergolongkan 65 52 % X 121 Positif 60 48 % Total 125 100 %
Berdasarkan kategorisasi pada tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan termasuk ke dalam kategori tidak tergolongkan atau netral (52%) untuk penerimaannya terhadap kualitas kehidupan bekerja, sedangkan 48 % tergolong ke dalam kelompok positif dan tidak ada karyawan yang tergolong ke dalam kelompok negatif dalam mempersepsikan kualitas kehidupan bekerja.
2. Kategorisasi Data Organizational Citizenship Behavior
Norma kategorisasi organizational citizenship behavior yang digunakan adalah sebagai berikut:
Tabel 20. Norma Kategorisasi Organizational Citizenship Behavior
Rentang nilai Kategori
X < (µ -1.0 SD) Rendah (µ -1.0SD) ≤ X ≤ (µ +1.0 SD) Sedang
X ≥ (µ +1.0 SD)µ Tinggi
Besar mean hipotetik organizational citizenship behavior adalah 39 dengan standar deviasi 8,67 sehingga kategorisasi yang diperoleh adalah sebagai berikut:
69
Tabel 21. Kategorisasi Data Hipotetik Organizational Citizenship Behavior
Variabel Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase
OCB
X < 30,33 Rendah - -
30,33 X < 47,67 Sedang 28 22,4 %
X 47,67 Tinggi 97 77,6 %
Total 125 100 %
Berdasarkan kategorisasi pada tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan termasuk ke dalam kategori tinggi (77,6 %) untuk tingkat
organizational citizenship behavior, sedangkan 22,4 % tergolong ke dalam kelompok sedang dan tidak ada karyawan yang tergolong ke dalam kelompok rendah. Dengan kata lain bahwa tingkat organizational citizenship behavior
pada karyawan tergolong tinggi.