• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

E. Metode Pengumpulan Data

Diperlukan suatu metode dalam usaha mengumpulkan data penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengambilan data dengan skala atau disebut dengan metode skala. Menurut Hadi (2000), metode skala adalah suatu metode pengumpulan data yang merupakan suatu daftar pernyataan yang harus dijawab oleh subjek secara tertulis.

Menurut Hadi (2000), metode skala mempunyai beberapa kelebihan sebagai berikut:

a. Subjek adalah orang yang paling tahu mengenai dirinya

b. Apa yang dinyatakan subjek pada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya

c. Interpretasi subjek tentang pernyataan-pernyataan yang diajukan kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan oleh peneliti

40

1. Skala Organizational Citizenship Behavior

Metode skala yang digunakan adalah metode Likert (Azwar, 2012). Setiap aitem meliputi lima pilihan jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Netral (N), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Nilai skala setiap pernyataan diperoleh dari jawaban subjek yang menyatakan mendukung (Favorable) atau tidak mendukung (Unfavorable).

Tabel 1. Skor alternatif jawaban skala

Favorable Unfavorable

Alternatif jawaban Skor Alternatif jawaban Skor

Sangat setuju 5 Sangat setuju 1

Setuju 4 Setuju 2

Netral 3 Netral 3

Tidak setuju 2 Tidak setuju 4

Sangat tidak setuju 1 Sangat tidak setuju 5

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala organizational citizenship behavior yang dibuat berdasarkan konsep Organ, Podsakoff, dan MacKenzie (2006) yaitu helping behavior, conscientiousness, sportsmanship, dan

civicvirt

Tabel 2. Blue print skala organizational citizenship behavior Sebelum Uji Coba Variabel Indikator perilaku Aitem Jlh % Unfavorable FavorAble Organizational citizenship behavior Helping behavior 4 3 7 30,4 % Conscientiousness 3 1 4 17,4 % Sportsmanship 3 3 6 26,1 % Civic virtue 4 2 6 26,1 % Total 23 100%

41

2. Skala Kualitas Kehidupan Bekerja

Metode skala yang digunakan adalah metode Likert (Azwar, 2012). Setiap aitem meliputi lima pilihan jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Netral (N), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Nilai skala setiap pernyataan diperoleh dari jawaban subjek yang menyatakan mendukung (Favorable) atau tidak mendukung (Unfavorable).

Tabel 3. Skor alternatif jawaban skala

Favorable Unfavorable

Alternatif jawaban Skor Alternatif jawaban Skor

Sangat setuju 5 Sangat setuju 1

Setuju 4 Setuju 2

Netral 3 Netral 3

Tidak setuju 2 Tidak setuju 4

Sangat tidak setuju 1 Sangat tidak setuju 5

Skala persepsi terhadap kualitas kehidupan bekerja disusun mengacu pada dimensi kualitas kehidupan bekerja yang dikemukakan oleh Walton (dalam Kossen, 1986) yaitu: kompensasi yang mencukupi dan adil, kondisi-kondisi kerja yang aman dan sehat, kesempatan untuk mengembangkan dan menggunakan kapasitas manusia, peluang untuk pertumbuhan dan mendapatkan jaminan, integrasi sosial dalam organisasi pekerjaan, hak-hak karyawan, pekerja dan ruang hidup secara keseluruhan, dan tanggung jawab sosial organisasi.

42

Tabel 4. Blue print Skala Kualitas Kehidupan Bekerja Sebelum Uji Coba

Indikator Perilaku

Aitem

Jlh %

Favorable Unfavor-able

Kompensasi yang mencukupi dan adil

3 1 4

11,4 % Kondisi-kondisi kerja yang aman

dan sehat

3 1 4

11,4 % Kesempatan untuk

mengembangkan dan menggunakan kapasitas manusia

3 2 5

14,3 % Peluang untuk pertumbuhan dan

mendapatkan jaminan

3 2 5

14,3 % Integrasi sosial dalam organisasi

pekerjaan

2 2 4

11,4 %

Hak-hak karyawan 3 2 5 14,3 %

Pekerja dan ruang hidup secara keseluruhan

2 2 4

11,4 % Tanggung jawab sosial organisasi 2 2 4 11,4 % Total = 35 100 %

F. Uji Coba Alat Ukur

1. Validitas Alat Ukur

Validitas adalah sejauh mana keajegan dan ketelitian suatu alat ukur dalam menjalankan fungsi ukur artinya alat ukur memang mengukur apa yang dimaksudkan untuk diukur (Hadi, 2000). Menurut Field (2009) validitas dapat diartikan sebagai apakah suatu alat ukur memang mengukur apa yang dimaksudkan untuk diukur.

Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi atau

content validity, yaitu sejauh mana alat tes yang digunakan dilihat dari segi isi adalah benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur (Hadi, 2000). Teknik

43

yang digunakan untuk melihat validitas isi dalam penelitian ini adalah

professional judgement (Azwar, 2012), pendapat profesional diperoleh dari dosen

pembimbing dan satu dosen lain yang dianggap menguasai konsep validitas aitem. 2. Daya Beda Aitem

Uji daya beda aitem dipergunakan untuk melihat sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu yang memiliki atribut dengan yang tidak memiliki atribut yang hendak diukur (Azwar, 2012).

Pengujian daya beda aitem ini dapat dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor pada setiap aitem dengan suatu kriteria yang relevan yaitu distribusi skor skala itu sendiri. Komputasi ini menghasilkan koefisien korelasi aitem total yang dapat dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment (Azwar, 2012).

Menurut Azwar (2012) semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan.

3. Reliabilitas Alat Ukur

Menurut Azwar (2012) reliabilitas adalah mengacu kepada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur, yang mengandung makna kecermatan pengukuran. Reliabilitas merupakan alat ukur yang menunjukkan derajat keajegan atau konsistensi alat ukur yang bersangkutan bila diterapkan beberapa kali pada subjek yang sama di kesempatan yang berbeda (Hadi, 2000).

Reliabilitas alat ukur dapat dilihat dari koefisien reliabilitas yang merupakan indikator konsistensi aitem-aitem tes dalam menjalankan fungsi ukurnya secara bersama-sama (Azwar, 2012). Uji reliabilitas alat ukur dalam

44

penelitian ini menggunakan pendekatan konsistensi internal dengan prosedur hanya memerlukan satu kali penyajian tes kepada sekelompok individu sebagai subjek. Pendekatan ini dipandang ekonomis, praktis dan berefisiensi tinggi. Metode yang digunakan adalah reliabilitas AlphaCronbach melalui bantuan SPSS

for Windows 17.0 version.

Menurut Azwar (2012) koefisien reliabilitas yang mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya koefisien reliabilitas yang mendekati angka 0,00 berarti semakin rendah reliabilitasnya.

4. Hasil Uji Coba Alat Ukur

Uji coba skala organizational citizenship behavior dan kualitas kehidupan bekerja ini dilakukan terhadap 78 orang karyawan. Untuk melihat daya beda aitem dilakukan analisis uji coba dengan menggunakan aplikasi SPSS. Peneliti memakai kriteria pemilihan aitem berdasarkan nilai reliabilitas sebesar 0.3 karena menurut Azwar (2012) semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0.3, daya pembedanya dianggap memuaskan.

a) Skala Organizational Citizenship Behavior

Hasil uji coba skala organizational citizenship behavior menunjukkan bahwa dari 23 aitem terdapat 13 aitem yang memiliki daya beda tinggi. Aitem-aitem yang inilah yang nantinya akan digunakan di dalam penelitian. Hasil uji daya beda aitem ini menggunakan batasan rix ≥ 0,30. Skor aitem yang bergerak dari 0.301-0.598, dengan nilai koefisien masing-masing aspek OCB yaitu aspek

45

sportsmanship (α =0.558) dan aspek civic virtue(α =0.584) . Blue print setelah uji coba dapat dilihat pada Tabel berikut:

Tabel 5. Blue print skala organizational citizenship behavior Setelah Uji Coba

Variabel Indikator perilaku

Aitem Jlh % Unfavora ble Favor- Able Organizational citizenship behavior Helping behavior 4 - 4 30,8 % Conscientiousness 3 1 4 30,8 % Sportsmanship - 2 2 15,3 % Civic virtue 2 1 3 23,1 % Total 13 100 %

b) Skala Kualitas Kehidupan Bekerja

Aitem yang diujicobakan di dalam skala kualitas kehidupan bekerja sebanyak 35 aitem dan diperoleh 33 aitem dan 2 aitem yang gugur. Aitem-aitem inilah yang nantinya akan digunakan di dalam penelitian.Skor aitembergerak dari 0.314-0.839. Setelah dilakukan pengujian daya beda aitem, kemudian dilakukan perhitungan reliabilitas pada aitem-aitem. Hasil perhitungan reliabilitas skala persepsi terhadap kualitas kehidupan bekerja diperoleh nilai koefisien dari masing-masing aspek kualitas kehidupan bekerja yaitu aspek kompensasi yang mencukupi dan adil (α = 0.645),

aspek kondisi-kondisi kerja yang aman dan sehat (α = 0.743), aspek

46

= 0.734), aspek peluang untuk pertumbuhan dan mendapatkan jaminan (α =

0.723), aspek integrasi sosial dalam organisasi pekerjaan (α =0.570), aspek

hak-hak karyawan (α =0.758), aspek pekerja dan ruang hidup secara keseluruhan (α =0.780), aspek tanggung jawab sosial organisasi (α = 0.582).

Blue print setelah uji coba dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 6. Blue print Skala Kualitas Kehidupan Bekerja Setelah Uji Coba

Indikator Perilaku

Aitem

Jlh %

Favorable Unfavor-able

Kompensasi yang mencukupi dan adil

3 1 4

12,1 % Kondisi-kondisi kerja yang aman

dan sehat

3 1 4

12,1 % Kesempatan untuk

mengembangkan dan menggunakan kapasitas manusia

3 2 5

15,2 % Peluang untuk pertumbuhan dan

mendapatkan jaminan

3 2 5

15,2 % Integrasi sosial dalam organisasi

pekerjaan

2 1 3

9,1 %

Hak-hak karyawan 2 2 4 12,1 %

Pekerja dan ruang hidup secara keseluruhan

2 2 4

12,1 % Tanggung jawab sosial organisasi 2 2 4 12,1 % Total = 33 100 %

Dokumen terkait