• Tidak ada hasil yang ditemukan

commit to user 25

HASIL PENELITIAN

A. Paparan Data Penelitian

1. Lokasi SMP Negeri 2 Selogiri

Lokasi SMP Negeri 2 Selogiri berada di desa Pule, Selogiri, Wonogiri. SMP Negeri 2 Selogiri terletak di posisi yang cukup strategis, yaitu dekat dengan kantor balai desa Pule kecamatan Selogiri dan di kelilingi oleh sarana umum lainnya, seperti pasar Pule, pertokoan, mini market dan warnet. Selain itu SMP Negeri 2 Selogiri juga berdekatan dengan sekolah-sekolah lainnya yaitu SD Negeri 1 Pule dan TK Pertiwi 1 Pule. SMP Negeri 2 Selogiri berada dipinggir jalan utama yang di lalui angkutan umum sehingga memudahkan akses untuk menuju ke tempat sekolah.

2. Subjek Penelitian

Guru selalu dihadapkan pada siswa-siswa yang masing-masing memiliki karakter, sifat dan perilaku yang berbeda-beda. Perilaku siswa tersebut tidak jarang yang menyimpang dari aturan dan tata tertib sekolah. Sekolah merupakan tempat bagi siswa-siswa menuntut ilmu dan tempat pembentukan pribadi siswa. Munculnya perilaku siswa yang sering melanggar tata tertib sekolah dapat mempengaruhi kelancaran proses belajar mengajar dan kegiatan sekolah. Perilaku siswa tidak disiplin ditandai dengan ketidaksesuaian perilaku siswa dengan tata

commit to user

26

tertib sekolah, misalnya merokok, berpakaian seragam tidak sesuai dengan peraturan, sering terlambat sekolah ataupun masuk kelas, membolos, tidak mengerjakan tugas sekolah, dan tanpa ijin mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh sekolah.

Sesuai dengan fokus penelitian, maka subjek penelitian ini yang dipilih adalah perilaku siswa yang melanggar tata tertib larangan merokok di SMP Negeri 2 Selogiri. Siswa yang menjadi subjek penelitian berdasarkan laporan wali kelas. guru BK dan teman subjek. Laporan tersebut peneliti ingin mengungkap sebab perilaku siswa melakukan pelanggaran terhadap tata tertib larangan merokok dalam lingkungan sekolah dan akibat dari perilaku tersebut. Data yang diperoleh dari observasi, wawancara dan home visit dapat memberikan gambaran yang jelas dan rinci mengungkap faktor penyebab perilaku siswa melakukan pelanggaran terhadap tata tertib larangan merokok di SMP Negeri 2 Selogiri.

Adapun subjek penelitian sebagai berikut :

a. Subjek 1

1) Berdasarkan data dokumentasi yaitu buku pribadi siswa dapat

diketahui data pribadi subjek 1 sebagai berikut :

Nama : Deri

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat, Tanggal Lahir : Wonogiri, 31 Januari 1998

commit to user

27

Agama : Islam

Kelas : VIII F

Bahasa Sehari-hari : Bahasa Jawa

Jarak Sekolah : 1 km

Alamat : Kargan, Nglaroh RT 01 RW 02 Pule,

Selogiri, Wonogiri

Data Orang Tua

Nama Ayah : Suyono

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Pedagang

Nama Ibu : Suratmi

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Pedagang

Deri adalah anak ke dua dari dua bersaudara, yang berada dikelas VIIIF, Deri memiliki perilaku merokok didalam dan diluar sekolah. Deri mempunyai hobi olah raga sepak bola, berenang, bermain musik, berkumpul dengan teman-temannya dan menonton TV. Keluarga Deri tinggal dalam rumah yang sederhana berdinding tembok kondisinya tidak terlalu bagus. Pengaturan ruangan tidak teratur dan tidak rapi. Rumah itu terdiri dari 4 ruang yaitu ruang tamu, 3 kamar

commit to user

28

tidur dan dapur, sedangkan kamar mandi terletak di belakang rumah. Fasilitas yang dimiliki keluarga Deri juga terbatas. Alat transportasi untuk sehari-hari tersedia 1 buah sepeda motor tua yang sering dipakai Deri. Keluarga Deri memiliki sebuah televisi yang berukuran kecil yang diletakkan di ruang tamu. Menurut neneknya Deri sering berkumpul bersama teman-temannya diluar rumah, apalagi orang tuanya yang bekerja di Jakarta sebagai pedagang jamu yang tidak setiap hari ada dirumah. Orang tua Deri terkadang pulang 3 bulan sekali bahkan lebih tergantung dari cukup tidaknya pendapatan orang tuanya.

b. Subjek 2

1) Berdasarkan data dokumentasi yaitu buku pribadi siswa dapat

diketahui data pribadi subjek 2 sebagai berikut:

Nama : Anton

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat Tanggal Lahir : 13 Maret 1998

Anak ke : 3 dari 3 bersaudara

Agama : Islam

Alamat : Nglaroh, Selogiri, Wonogiri.

Jarak Sekolah : 800 Meter

commit to user

29

Bahasa Sehari-hari : Jawa

Orang Tua

Nama Ayah : Sukamto

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : TNI

Nama Ibu : Ratih

Pendidikan : S1

Anton adalah anak ketiga dari tiga bersaudara, kedua kakaknya sekolah di Perguruan Tinggi. Anton berada dikelas VIII C dan memiliki kebiasaan merokok baik didalam dan luar sekolah. Anton mempunyai hoby bermain musik, sepak bola, suka berkumpul dengan teman-temannya, bermain PS dan menonton TV hingga larut malam. Secara ekonomi Anton dari keluarga yang cukup mampu, ayahnya bekerja sebagai TNI sedangkan ibunya sebagai guru. Keadaan rumah juga sudah cukup baik berdinding tembok bercat dan lantai sudah keramik. Fasilitas dalam rumahnya sudah lengkap dan Anton pergi ke sekolah dengan sepeda motor. Orang tua yaitu ibu Anton biasanya pulang ke rumah pada sore hari sekitar jam setengah tiga karena sebagi guru SD di Nguntoronadi Wonogiri dan ayahnya bekerja TNI sesuai jadwal piketnya siang dan malam yaitu di Bulu Sukoharjo.

commit to user

30

3. Analisis Data Perilaku Merokok

Perilaku merokok dari subjek 1 dan 2 dipengaruhi oleh banyak hal. Peneliti melakukan observasi pada tanggal 13-14 Juli 2011 dan wawancara 17-26 Juli 2011 terhadap subjek maupun informan-informan sebagai sumber data. Data yang diperoleh dari hasil wawancara tersebut dapat digunakan untuk mengungkap perilaku merokok yaitu :

a. Bentuk perilaku merokok di sekolah.

Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 13-14 Juli 2011 subjek 1 (Deri) dan subjek 2 (Anton) diketahui perilaku merokok dilakukan saat berkumpul dengan teman-temannya di kantin dan aula sekolah sambil bercanda tawa dengan sembunyi-sembunyi. Kedua subjek mendapatkan rokok dengan cara membeli di toko atau warung terdekat lokasi sekolah. Berdasarkan home visit kepada subjek 1 dan 2 diketahui subjek 1 di rumah tinggal bersama nenek dan kakaknya, menurut neneknya orang tua bekerja di Jakarta sebagai pedagang dan terkadang pulang setiap 3 bulan sekali bahkan lebih tergantung dari hasil pekerjaannya sebagai pedagang. Subjek 1 lebih memilih berkumpul dengan teman-temannya sambil membawa sepeda motor. Subjek 2 tinggal bersama kedua orang tuanya yang bekerja sebagai guru SD dan TNI. Dirumah subjek 2 merasa dirinya kesepian karena kedua kakaknya sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi, sehingga lebih memilih berkumpul dengan teman-temannya dengan membawa sepeda motor. Ibu biasanya pulang kerumah pada sore hari karena tugasnya jauh yaitu di SD Nguntoronadi Wonogiri dan Bapak

commit to user

31

bekerja TNI sesuai jadwal piketnya siang atau malam yaitu di Bulu Sukoharjo.

Berdasarkan hasil wawancara dengan subjek 1 pada tanggal 17 Juli 2011 dan subjek 2 tanggal 18 Juli 2011 diketahui bahwa merokok dilakukan pada saat jam istirahat dan jam kosong di kantin dan aula sekolah bersama teman-temannya. Di samping itu merokok juga dilakukan pada saat membolos kerumahteman yang sepi dan warnet. Kedua subjek dalam satu hari menghabiskan rokok 7 batang sampai satu bungkus rokok bahkan lebih. Rokok yang dikonsumsi kedua subjek bermacam-macam yaitu berjenis filter dan kretek dengan merk rokok yang berbeda. Berdasarkan wawancara dengan guru BK dan wali kelas yaitu kedua subjek memang sering merokok bahkan membolos, terlambat masuk sekolah dan berpakaian seragam sekolah tidak rapi. Berdasarkan wawancara dengan ketua kelas yaitu kedua subjek merupakan anak yang mudah bergaul dengan teman-temannya baik dalam lingkungan sekolah maupun diluar sekolah yang rata-rata memiliki perilaku dan kebiasaan kurang baik seperti merokok, membolos, berpakaian tidak rapi dan minum-minuman keras. Berdasarkan hasil wawancara dengan orang tua subjek yaitu orang tua sebelumnya tidak mengetahui tentang perilaku anaknya yang sering melanggar tata tertib sekolah terutama merokok.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dapat diketahui yaitu subjek 1 (Deri) dan subjek 2 (Anton) merokok dilakukan pada saat jam istirahat, jam kosong dan pada saat membolos atau diluar sekolah bersama

commit to user

32

teman-temannya, rokok didapatkan dengan cara membeli dengan uang jajannya di warung atau toko dekat sekolah. Subjek merokok bersama teman-temannya di kantin, aula sekolah dan pada saat membolos yaitu rumah temannya yang sepi dan warnet. Diluar sekolah subjek lebih memilih berkumpul dengan teman-temannya.

b. Faktor penyebab merokok di sekolah.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan subjek 1 dan 2 yaitu keinginan untuk merokok di sekolah dan rasa malas ketika memperhatikan guru pada saat memberikan materi pelajaran. Kedua subjek juga merasa kalau orang tua tidak memberikan perhatian dan kasih sayang, di samping itu merokok karena bujukan teman-temannya yang merokok baik lingkungan sekolah maupun diluar sekolah. Berdasarkan home visit kepada subjek 1 dan 2 diketahui subjek 1 di rumah tinggal bersama nenek dan kakaknya, menurut neneknya orang tua bekerja di Jakarta sebagai pedagang dan terkadang pulang setiap 3 bulan sekali bahkan lebih tergantung dari hasil pekerjaannya sebagai pedagang. Subjek 1 lebih memilih berkumpul dengan teman-temannya sambil membawa sepeda motor. Subjek 2tinggal bersama kedua orang tuanya yang bekerja sebagai guru SD dan TNI. Subjek 2 merasa dirinya kesepian dirumah karena kedua kakaknya sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi, sehingga lebih memilih berkumpul dengan teman-temannya dengan membawa sepeda motor. Ibu biasanya pulang kerumah pada sore hari karena tugasnya yang jauh yaitu di SD Nguntoronadi Wonogiri dan bapak

commit to user

33

bekerja TNI sesuai jadwal piketnya siang atau malam yaitu di Bulu Sukoharjo.

Berdasarkan wawancara dengan guru BK dan wali kelas yaitu Orang tua subjek yang sibuk dengan pekerjaannya sehingga anak kurang mendapatkan perhatian, pengarahan dan pengawasan yang menyebabkan anak banyak bergaul di luar rumah. Pergaulan yang buruk akan mempengaruhi perkembangan yang buruk juga terhadap anak. Berdasarkan wawancara dengan teman subjek atau ketua kelas yaitu subjek merokok karena terpengaruh pergaulan yang kurang baik dari teman-temannya. Berdasarkan wawancara dengan orang tua subjek yaitu orang tua sebelumnya tidak mengetahui kalau kedua subjek sering melanggar tata tertib sekolah terutama merokok. Orang tua menyadari yaitu kurangnya perhatian dan pengawasan untuk perkembangan anaknya sehingga anak banyak bergaul keluarrumah.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dari berbagai sumber atau informan bahwa subjek 1 (Deri) dan subjek 2 (Anton) di ketahui penyebab perilaku merokok dipengaruhi dari teman-temannya yang suka merokok, kurangnya mengerti dan memahami arti dari pendidikan dan kesehatan, dan kurangnya perhatian serta pengawasan dari orang tua. Dilingkungan luar sekolah subjek lebih memilih berkumpul dengan teman-temannya.

commit to user

34

c. Akibat perilaku merokok di sekolah.

Berdasarkan hasil observasi pada subjek 1 dan 2 yaitu kedua subjek banyak mendapat teguran dari bapak ibu guru karena tidak tertib sekolah diantaranya berpakaian tidak rapi, tidak memperhatikan pelajaran pada saat guru mengajar dan terlambat masuk kelas karena merokok bersama temannya. Berdasarkan home visit kepada subjek 1 dan 2 diketahui di rumah subjek 1 tinggal bersama nenek dan kakaknya, menurut neneknya orang tua bekerja di Jakarta sebagai pedagang dan terkadang pulang setiap 3 bulan sekali bahkan lebih tergantung dari hasil pekerjaannya sebagai pedagang. Subjek 1 lebih memilih berkumpul dengan teman-temannya sambil membawa sepeda motor. Dirumah subjek 2 tinggal bersama kedua orang tuanya yang bekerja sebagai guru SD dan TNI. Subjek 2 merasa dirinya kesepian dirumah karena kedua kakaknya sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi, sehingga lebih memilih berkumpul dengan teman-temanya dengan membawa sepeda motor. Ibu biasanya pulang pada sore hari karena tugasnya jauh yaitu di SD Nguntoronadi Wonogiri dan Bapak bekerja TNI sesuai jadwal piketnya siang atau malam yaitu di Bulu Sukoharjo.

Berdasarkan hasil wawancara dengan subjek 1 dan 2 di ketahui bahwa kedua subjek malas ketika harus membaca buku dan belajar disamping itu juga banyaknya aturan sekolah dan tugas yang diberikan guru membuat malas untuk mengerjakan tugas sehingga lebih memilih menonton TV hingga larut malam atau nongkrong bersama temannya

commit to user

35

sambil merokok. Berdasarkan wawancara dengan guru BK diketahui bahwa subjek 1 dan 2 mendapatkan sanksi dan teguran. Sanksi untuk Deri dan Anton yaitu berupa skor yang sudah mencapai angka 50 karena merokok didalam sekolah dan tidak menaati peraturan sekolah sehingga guru BK mendatangkan orang tua ke sekolah untuk memberikan pemberitahuan dan pengarahan untuk perkembangan anak. Perilaku merokok dalam lingkungan sekolah mendapatkan sanksi skor 10, membolos dan berpakaian tidak tertib mendapatkan sanksi skor 5. Pemanggilan orang tua/wali ada 4 tahap yaitu tahap 1 pemanggilan orang tua/wali apabila angka skor siswa mencapai 25, tahap 2 apabila mencapai angka skor 50, tahap 3 apabila mencapai angka skor 75 dan tahap 4 apabila mencapai angka skor 100 siswa dikembalikan kepada orang tua. Berdasarkan wawancara dengan teman kelas atau ketua kelas yaitu kedua subjek tidak memperhatikan pelajaran, malas mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dan mencontek pada saat ulangan. Berdasarkan wawancara dengan orang tua subjek 1 dan 2 yaitu orang tua tidak mengetahui kalau anaknya sering melanggar tata tertib sekolah terutama merokok. Orang tua subjek baru mengetahui setelah mendapat surat panggilan dari sekolah karena pelanggaran tata tertib oleh anaknya.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dari berbagai sumber atau informan bahwa subjek 1 (Deri) dan subjek 2 (Anton) diketahui akibat perilaku merokok yaitu rasa malas untuk belajar dalam pendidikannya sehingga tidak memperhatikan pada saat guru memberikan

commit to user

36

materi pelajaran, mendapatkan sanksi berupa skor yang mencapai angka 50 yaitu bagi siswa yang merokok mendapatkan sanksi skor 10, teguran dari guru BK dan pemanggilan orang tua ke sekolah untuk diberikan pengarahan supaya anak-anaknya tidak mengulangi perbuatannya disekolah, apabila kedua subjek mendapatkan sanksi skor 100, maka akan dikembalikan orang tua, Kedua subjek malas mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru dan tidak menaati peraturan tata tertib sekolah.

B. Pandangan Pihak Terkait Tentang Perilaku Merokok sebagai Bentuk

Pelanggaran Tata Tertib Disekolah oleh Subjek Penelitian yaitu Deri dan Anton di SMP Negeri 2 Selogiri.

Pandangan pihak terkait tentang perilaku merokok sebagai bentuk pelanggaran tata tertib sekolah yang dilakukan oleh Deri dan Anton merupakan bentuk pernyataan atau ungkapan penilaian terhadap kasus yang terjadi dalam hal ini adalah bentuk pelanggaran perilaku merokok yang dilakukan oleh Deri dan Anton di SMP Negeri 2 Selogiri. Pihak terkait tersebut adalah pihak yang secara langsung mengetahui perilaku merokok sebagai bentuk pelanggaran yang dilakukan siswa terhadap tata tertib yang berlaku di SMP Negeri 2 Selogiri. Pihak terkait tersebut meliputi guru BK, wali kelas, orang tua siswa dan warga sekitar sekolah.

commit to user

37

1. Guru bimbingan dan konseling (BK)

Guru bimbingan dan konseling sebagai pihak sekolah yang secara langsung menangani suatu permasalahan dalam lingkungan sekolah, termasuk siswa yang melanggar peraturan tata tertib sekolah yaitu merokok dalam lingkungan sekolah. Pelanggaran perilaku merokok yang dilakukan oleh Deri dan Anton tidak bisa dibiarkan berlarut-larut karena dapat mengganggu proses belajar mengajar siswa yang terlambat masuk kelas, membolos untuk merokok bersama dengan siswa yang lain dapat mengakibatkan citra sekolah kurang baik. Pandangan guru bimbingan dan konseling terhadap Deri dan Anton tentang perilaku merokok yaitu merokok ditinjau dari bidang kesehatan dapat mengakibatkan berbagai macam jenis penyakit dan membuat ketergantungan berperilaku merokok. Apabila sejak usia SMP anak sudah terbiasa berperilaku merokok dapat mengakibatkan suatu kebiasaan buruk yang bisa mempengaruhi siswa yang lain untuk berperilaku merokok. Disekolah Khususnya kasus pelanggaran merokok memiliki banyak faktor yang menyebabkan yaitu dari diri sendiri dan lingkungan luar yang mempengaruhinya serta kesempatan yang ada pada diri siswa tersebut untuk melakukan suatu pelanggaran dari peraturan yang ada disekolah. Guru BK mengadakan pembimbingan secara rutin kepada siswa yang melanggar tata tertib sekolah termasuk merokok. Hal tersebut sebagai pola penanganan yang tepat baik secara preventif maupun kuratif agar tidak berpengaruh kepada siswa yang lain yang akhirnya merugikan diri sendiri.

commit to user

38

2. Wali kelas

Wali kelas menjadi salah satu pihak yang mengerti secara langsung perilaku siswa ketika di dalam kelas. Wali kelas bekerja sama dengan guru BK untuk menangani permasalahan yang terjadi pada anak didiknya. Perilaku merokok yang dilakukan siswa SMP dapat menjadikan suatu kebiasaan yang kurang baik. Apabila sejak SMP kebiasaan berperilaku merokok tidak diberikan penanganan yang tepat, siswa bisa terjerumus ketingkat kriminal seperti narkoba, minum-minuman keras bahkan pelecehan seksual karena pengaruh pergaulan dan kebiasaan perilaku merokok yang dilakukan bersama dengan teman-teman bermainnya baik di dalam maupun di luar sekolah. Wali kelas merasa kewalahan memberikan pengarahan kepada siswa yang melanggar tata tertib sekolah, sehingga sanksi diberikannya sebagai peringatan keras kepada anak-anak tersebut.

3. Orang tua siswa

Peran orang tua menjadi faktor yang penting dalam perkembangan mental anak-anaknya termasuk dalam proses pembelajaran yang dilakukan dalam lingkungan sekolah. Perhatian, pendidikan dan kasih sayang yang diberikan orang tua kepada anak-anaknya sangatlah diperlukan karena mempengaruhi perkembangan perilaku anak-anaknya. Orang tua tidak melihat atau mengawasi secara langsung perilaku yang dilakukan oleh anak-anaknya. Khusus masalah perilaku kebiasaan merokok, pada umumnya karena orang tua yang kurang memahami tentang pendidikan

commit to user

39

anak-anaknya, seperti orang tua kurang dalam memberikan perhatian, anak terlalu di manja dan kurangnya kepedulian orang tua terhadap pentingnya pendidikan bagi anak-anaknya. Perilaku anak yang sering melanggar tata tertib di sekolah perlu mendapatkan perhatian lebih dari orang tua untuk menanganinya dengan memberikan teguran, pengarahan, pengawasan dan hukuman yang sesuai diharapkan dapat mengubah perilaku anak menjadi lebih disiplin.

4. Warga sekitar sekolah

Warga sekitar sekolah menjadi pihak yang secara langsung melihat perilaku para siswa khususnya pada saat berada di luar sekolah. Perilaku pelanggaran yang di lakukan siswa tidak hanya terjadi dalam sekolah akan tetapi juga terjadi pada saat diluar sekolah bahkan bentuk pelanggarannya dapat lebih banyak diluar sekolah. Pelanggaran perilaku kebiasaan merokok banyak terjadi pada saat pulang sekolah. Bentuk pelanggaran lainya yaitu seperti berpakaian sekolah tidak rapi, berkelahi, menonton film porno, membolos dan minum-minuman keras. Warga menilai bahwa perilaku tersebut termasuk perilaku yang tidak pantas dicontoh oleh siswa yang lain termasuk remaja sekitar sekolah, karena sangat merugikan bagi diri sendiri maupun lingkungan sekitar.

Pernyataan salah seorang warga sekitar sekolah tersebut yang memiliki usaha warung yang tempatnya sering di jadikan tempat berkumpul para siswa sehingga warga sekitar sekolah sering kali melihat pelanggaran yang di lakukan siswa tersebut. Sebagian dari para siswa pada

commit to user

40

saat pulang sekolah tidak langsung pulang melainkan nongkrong di warung bercanda dengan teman-teman yang lainnya, begitu juga dengan siswa yang membolos pada umumnya siswa tersebut nongkrong sambil merokok diwarung atau bermain di tempat persewaan Play Station ( PS). Kurangnya kepedulian pemilik warung atau persewaan PS ketika melihat pelanggaran yang dilakukan oleh siswa berakibat siswa makin leluasa dan bebas dalam berperilaku. Pandangan pemilik warung terhadap siswa tersebut yaitu membiarkannya karena pemilik warung merasa senang dagangannya dapat laku terjual. Pemilik warung menilai anak-anak yang nongkrong sudah menjadikan hal yang sudah biasa di kalangan anak remaja karena masa remaja adalah masa untuk mencari jati dirinya dengan cara berkumpul dan bergaul dengan orang lain.

commit to user

Dokumen terkait