• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perilaku Merokok sebagai Pelanggaran Tata Tertib Sekolah

commit to user 9

LANDASAN TEORI

B. Perilaku Merokok sebagai Pelanggaran Tata Tertib Sekolah

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang di dalamnya terdiri dari berbagai unsur yaitu siswa, guru, kepala sekolah dan staf tata usaha sarana prasarana sekolah. Suharsimi Arikunto (1990:122) menjelaskan bahwa peraturan dan tata tertib adalah sesuatu untuk mengatur perilaku yang diharapkan terjadi pada siswa dan tata tertib menunjuk pada patokan atau standar yang harus dipenuhi oleh siswa. Perilaku merokok merupakan tingkah laku yang melanggar tata tertib sekolah, karena semua sekolah menengah menjadikan larangan merokok di lingkungan sekolah. Merokok sebagai tindakan pelanggaran tata tertib sepantasnya mendapat sanksi bagi siswa yang melakukannya. Banyak para ahli berpendapat bahwa anak sekolah yang merokok memiliki kecenderungan melakukan tindakan yang bersifat tidak baik seperti, kurang menghargai guru, teman dan orang-orang yang lebih tua (pantas dihormati), bahkan ada kecenderungan terlibat dalam penggunaan narkoba, dan minum-minuman keras. Tindakan-tindakan itu umumnya mengandung risiko yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain, atau bahkan dapat menghilangkan nyawa baik diri sendiri maupun orang lain.

Anak remaja sebagai tunas harapan bangsa dan negara pada masa akhir-akhir ini menarik perhatian sebagai orang tua atau pendidik. Di media cetak dan informasi seperti televisi sering membaca, mendengar, dan melihat tentang perkelahian pelajar antar sekolah, pelecehan seksual, dan masalah remaja morfinis yang berakibat negatif bagi masa depan. Masalah anak remaja yang cukup serius

commit to user

15

adalah anak yang sering meninggalkan bangku sekolah dan berperilaku santai merokok bersama temannya, dan minum-minuman keras.

Di sekolah apabila tidak ingin penuh dengan siswa yang berperilaku merokok dan berperilaku melanggar tata tertib sekolah dan menjadi terkenal karena memiliki siswa yang berperilaku melanggar norma atau hukum diluar sekolah maupun berbuat asusila di lingkungan masyarakat, maka perlu diadakan tindakan untuk menanganinya. Tindakan penanganannya perlu dilakukan dengan banyak tindakan edukatif, yakni memfungsikan bimbingan konseling di sekolah, mengaktifkan kegiatan ekstra kurikuler, seperti pramuka, UKS, pecinta alam dan kegiatan lain yang mendidik rasa tanggung jawab anak. Peraturan tata tertib di SMP Negeri 2 Selogiri antara lain :

1. Setiap pelanggaran yang dilakukan siswa yang bersangkutan mendapatkan angka hukuman.

2. Bila siswa melakukan pelanggaran akan ditangani sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3. Jenis pelanggaran dan angka hukuman diatur sebagai berikut : a. Jenis pelanggaran ringan.

Datang terlambat, membuang sampah disembarang tempat, berkuku panjang, makan didalam kelas, merusak tanaman dan meninggalkan pelajaran.

b. Jenis pelanggaran sedang.

Meninggalkan sekolah tanpa ijin, mengenakan pakaian diluar ketentuan sekolah, merusak sarana dan prasarana disekolah, berambut gondrong, mewarnai rambut dan membuat gaduh dikelas.

commit to user

16

Berpacaran disekolah, membawa HP ke sekolah, mengancam sesama teman, berkelahi di sekolah, bertingkah laku tidak sopan, mengompas disekolah, membawa senjata tajam, berjudi, membawa buku atau kaset porno dan membawa, mengedarkan atau mengkonsumsi rokok, miras dan narkoba.

C. Bahaya Merokok

Menurut Terry dan Horn (dalam Nainggolan, 2006: 27) bahwa di dalam sebatang rokok yang di hisap terdapat kurang lebih sebanyak 3000 macam bahan kimia. Sebanyak 3000 macam bahan kimia, baru 700 macam yang di kenal diantaranya hanya 20 macam bahan kimia yaitu acrolein, carbon monoxide, nicotine, amonia, formic acid, hydrogen cyanide,nitrous oxide, formaldehyde, phenal, acetaldehyde,hydrogen disulfide, pyridine, methyl chloride, acetronitrile,propionaldethyde, methanoi, tar, polonium, arsenic trioxide, nickel carbonyl.

Merokok sangat erat hubungannya dengan jenis-jenis penyakit tertentu yang di derita seseorang. Nainggolan (2006: 43) menerangkan bahwa jenis-jenis penyakit yang sering membawa maut akibat merokok adalah : penyakit kanker, penyakit jantung, bronchitis yang kronis, emphysema, penyakit pencernaan, radang lambung, serta kelumpuhan otak. Kematian karena penyakit tersebut dua kali lebih banyak pada seorang perokok di bandingkan dengan seseorang yang tidak merokok. Karbon monoksida pada rokok menghambat masuknya oksigen pada jantung sedangkan nikotin dari rokok dapat menyebabkan denyut jantung tidak teratur sehingga dalam keadaan kesehatan menurun bisa menyebabkan serangan jantung dengan tiba-tiba yang bisa menyebabkan kematian

Perokok tidak terlalu banyak mengetahui bahwa rokok juga sangat membahayakan urat-urat nadi pada tubuh, lengan, dan kaki. Urat-urat nadi ini di persempit oleh zat-zat

commit to user

17

kimia dari tembakau dengan cara yang sama seperti urat nadi jantung dan apabila terjadi penyempitan pada pembuluh darah atau urat nadi maka dapat menyebabkan kelumpuhan. Merokok juga mempengaruhi otak seseorang yang menyebabkan kurang efisiensinya mental seseorang. Menurut perhitungan Fakultas Kedokteran Perguruan Tinggi Royal College di Inggris menyatakan bahwa rata-rata perokok kehilangan 5,5 menit umurnya dengan setiap kali menghisap sebatang rokok dan sebenarnya merokok itu memendekkan umur seseorang. Seorang ibu yang merokok pada waktu hamil akan melahirkan bayi 8 ons (200 gr) lebih ringan dari bayi ibu-ibu yang bukan perokok, yang disebabkan terputusnya perbekalan kebutuhan darah bagi bayi sewaktu di dalam kandungan (Nainggolan, 2006:41). Sitepoe (2000:17) menambahkan bahwa di Indonesia anak-anak berusia muda mulai merokok disebabkan beberapa faktor di antaranya yaitu karena kemauan sendiri, melihat temannya, dan diajari atau dipaksa merokok oleh teman-temannya. Merokok juga merupakan salah satu yang dilakukan oleh para remaja untuk menyatakan bahwa dirinya diterima dan teridentifikasi menjadi suatu kelompok tertentu. Bahaya merokok bagi siswa SMP yaitu dapat menjadikan suatu kebiasaan berperilaku yang tidak sehat sehingga menjadikan ketergantungan terhadap rokok, dapat mempengaruhi siswa-siswa yang lain untuk merokok dan mendapatkan sanksi angka skor dari guru karena merokok merupakan salah satu pelanggaran tata tertib sekolah.

D. Faktor-Faktor Penyebab Merokok

Abu Al-Ghifari (2003: 113) menanggapi perilaku merokok pada remaja, yaitu bagi remaja modern merokok merupakan satu jenis pilihan aktifitas yang populer dilakukan untuk memanfaatkan waktu senggang. Merokok bukanlah suatu hal yang tabu tetapi sudah menjadi suatu hal yang biasa dilakukan di lingkungan sosial.

commit to user

18

Untuk kebiasaan merokok pada remaja sendiri akan ditinjau beberapa hal mengapa remaja memiliki kebiasaan merokok, di antaranya:

1) Faktor alasan remaja merokok.

Begitu banyak sebab atau alasan yang disampaikan para remaja mengapa melakukan aktivitas merokok. Sebagian besar remaja melakukan aktivitas merokok dikarenakan ingin terkesan dewasa, atau gagah. Faktor pendorong menurut PMI (1996: 41) bahwa remaja mulai melakukan aktivitas merokok antara lain : rasa ingin tahu sampai menjadi ketergantungan, untuk meningkatkan kesan kejagoan, hasrat berkelompok dengan kawan senasib dan sebaya, adanya stress atau konflik batin atau masalah yang sulit diselesaikan, dorongan sosial dari lingkungan yang mendesak remaja untuk merokok kalau tidak merokok dianggap tidak solider dengan lingkungan sosialnya, ketidak tahuan akibat bahaya merokok

Menurut Sitepoe (2000: 17) bahwa merokok pada anak-anak karena kemauan sendiri disebabkan ingin menunjukkan bahwa dirinya dewasa. Alasan-alasan yang menyebabkan seseorang merokok dan membuat merokok menjadi sesuatu yang menggairahkan bisa bermacam-macam dan bersifat pribadi. Alasan remaja laki-laki merokok adalah membayangkan bahwa dengan merokok maka dianggap sudah dewasa, tidak lagi anak kecil, dan bisa memasuki kelompok teman sebaya sekaligus kelompok yang mempunyai ciri gaya tertentu yaitu merokok. Alasan utama lainnya remaja merokok adalah karena ajakan atau paksaan teman atau pengaruh lingkungan yang sulit ditolak. Bergabung dengan suatu kelompok tertentu bagi remaja masa kini merupakan hal yang penting.

commit to user

19

Merokok pada remaja tidak begitu saja disebabkan oleh faktor remaja itu sendiri, selain itu juga disebabkan oleh faktor lingkungan yang mempengaruhi. Hal ini, ada dua lingkungan yang dapat mempengaruhi remaja merokok adalah :

a). Lingkungan keluarga.

Tidak sedikit remaja yang merokok dikarenakan di dalam lingkungan keluarganya ada yang merokok. Misalnya saja seorang remaja laki-laki merokok dikarenakan melihat ayahnya suka merokok. Remaja laki-laki mengidolakan ayahnya sehingga ingin seperti ayahnya dan remaja tersebut suka memperhatikan tingkah ayahnya sampai pada kebiasaan buruk ayahnya yaitu merokok. Selain hal tersebut, ada juga orang tua yang tidak keberatan anak remaja laki-lakinya merokok.

b). Lingkungan pergaulan remaja.

Lingkungan pergaulan remaja ini adalah lingkungan yang sangat menentukan pada remaja. Remaja cenderung mendengarkan atau melakukan yang dibenarkan dalam kelompoknya dan remaja cenderung melawan pada orang dewasa dan orang tua. Meskipun orang tua melarang remaja tersebut merokok, tetapi bila dirinya bergaul dengan sekelompok remaja yang merokok, maka kemungkinan besar remaja itu akan merokok.

commit to user

Dokumen terkait