• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Sejarah Berdirinya MTs Miftahul Amal

PRIODE KE-I

Sebagai wujud ruhul jihad (jiwa berjuang dijalan Allah) dan rasa tanggung jawab terhadap pendidikan generasi Islam pada waktu itu, maka pada tahun 1966 atas prakarsa Guru / Mualim Hamim Bin K.H. Abusyama Bojong Nangka dan didukung oleh para tokoh-tokoh diantaranya guru Dul Ceplik Bin H. Abu Salam, H. Yahi Bin H. Salam, H.A. Qodir Bin H. Abu Salam dan H. Rojun. Dibentuklah satu pendidikan agama (diluar pengajian malam dirumah Guru-guru ngaji) dengan nama “Irsyadul Islamiah” dengan tenaga Guru antara lain : H. Arsyad BK (Kepala Sekolah), H. Hamdani, H. Arsyadudin, dan H. Jumroni sebagai ustadz (guru). Madrasah Irsyadul Islamiyah dibangun dari bekas bangunan rumah Engkong Sabin Bin Banir (Pinggir gerbang AL saat ini) yang digotong bersama-sama dan ditempatkan di lokasi yang saat ini berdiri Masjid Agung Nurul Huda dengan bahan dari pagar bambu setiap ruang berukuran 5 x 3 M2 menjadi 3 ruang belajar. Madrasah tersebut bejalan selama dua tahun dan pada tahun 1968 dikarenakan ada sedikit masalah dari pemilik tanah, maka bangunan dikunci dan pendidikan bubar.

Selanjutnya Ust. H. Arsyad BK. Ust.H. Jumroni dan Murid-murid yang berdekatan pindah belajar ke kediaman Ust. H. Arsyad BK dan wujudlah madrasah Hudal Islam, sedangkan Ust. H. Hamdani, Ust. H. Arsyadudin pindah numpang belajar di SD Jati Lanang (Sekarang SD Raflesia) sampai dengan tahun 1970. Adapun untuk kegiatan imtihan murid-murid dipusatkan di depan Langgar yang bangunan Musholah tersebut terbuat dari bambu (tabag) yang memang telah ada / dibangun + tahun 1940 oleh Abdul Somad Bin Minggut bersama saudara-saudaranya dan jamaah, dan direstui oleh orang tuanya yaitu Minggut Bin Ilan.

Langgar tersebut setiap malamnya diramaikan oleh anak-anak ngaji dan dijadikan pusat ajaran islam dilokasi yang berdekatan dengan langgar, karena pada saat itu di Jati Lanang (sekarang Jatimakmur) yang ada hanya langgar H. Minggu di Bojong tua (sekarang menjadi Yayasan Al-Ikhlas),

Langgar H. Beton (sekarang C-62 Masjid Toha), Langgar H. Qodir (sekarang Masjid Nurul Rohmah pinggir Hankam), Langgar H. Banjar (sekarang Masjid Al-Kautsar pinggir Bukit Kencana), Langgar H. Afdol (sekarang Masjid Tarbiyatul Falah), Langgar H. Sakam (sekarang Masjid di Jl. Celepuk II) dan langgar H. Rijin (sekarang Musholah Al-Awabin),.

Langgar Abd Somad tersebut dipugar dan diperbaiki pada tahun 1955 yang tadinya dari bambu diganti dengan Bata separo dan pasir yang diambil dari kali Pasar Rebo Bekasi dengan dipikul berjalan kaki sambil pulang berjualan, perbaikan ini pada jaman H. Biyuk bin Hayat, H. Rijin ,dan H. Tongede beserta jamaah langgar.

Dan pada tahun 1969 (periode abuya K.H. Hamdani) langgar tersebut dipugar permanen dengan batu seluruhnya atas dukungan jamaah dan Bapak Mudori sehingga langgar tersebut menjadi luas dengan ukuran 6x9 M2 dan diberi nama Mushollah “Al-Hamidin” sebagai lanjutan perjuanan langgar Abd Somad dikarenakan beliau meninggal dunia pada malam kamis 22 Muharram Tahun 1966. Inalillahi wainna ilaihi rojiun ……..

PERIODE II

Sepeninggal Almarhum Guru Abd Samad Bin Minggut tahun1966 perjuangan dalam penyiaran agama / da’wah Islamiyah dilanjutkan oleh putra pertama beliau Ust H. Hamdani di dampingi Ibunda Hj. Mardiyah dan Istrinya Hj. Rohmah Hamim beserta saudara-saudaranya.

a. Pada Tahun 1970 (setelah numpang di SD Jati Lanang) mulai dibangun Madrasah yang berukuran 5 x 15 M2 dijadikan tiga ruang dengan bahan kayu dan pagar bambu yang kesemua hasil swadaya masyarakat dan diresmikan pada tanggal 03 September 1970 dengan nama Madrasah Miftahul Amal (MMA)

b. Bangunan Madrasah tahun 1970 dipugar lagi pada tahun 1974, peletakan batu pertama pada tanggal 05 Mei 1974 ukuran 7 x 28 M2 dijadikan 3 ruang kelas dengan bangunan permanen hasil swadaya masyarakat dan bantuann PEMDA Bekasi sebesar Rp 750.000.- dan diresmikan pada tanggal 5 Mei 1975 oleh Camat Pondok Gede Bapak Sasmita disaksikan oleh kepala KUA Bapak Moch. Kudus, H. Sarmadah selaku penilik P dan K. Dengan nama Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Amal (MMA) dengan kurikulum 100% agama yang pada saat itu pimpinan proyek pembangunan Madrasah Miftahul Amal Bapak Mudori.

c. Musholah Al-Hamidin bangunan tahun 1969 diubah menjadi Masjid atas persetujuan Guru / Mualim Hamim pada tahun 1979. Peletakkan batu pertama pada hari senin tanggal 05 Desember 1979 dengan nama “Masjid Jami An-Nur” dan majlis Ta’lim Nurul Amal kaum Ibu tiap hari Rabu dan Sabtu. Masjid Jami An-Nur sebagai Masjid ke dua di Jatimakmur setelah Masjid agung Nurul Huda.

d. Atas dasar kesepakatan masyarakat dan ulama dibentuklah panitia Pembangunan Masjid Jami An-Nur guna merehabilitasi dan memindahkan lokasi Masjid ke lokasi yang baru yaitu tanah wakaf yang dibeli oleh masyarakat secara urunan tahun 1992 dengan luas 1590 M2 dengan tujuan Masjid Jami An-Nur yang akan dibangun lebih refresentatif nantinya karena halamannya cukup luas. Peletakkan batu

pertama pada hari sabtu tanggal 10 Juni 2000 M /07 Rabbiul Awal 1421 H, dan alhadulillah dengan bantuan masyarakat muslim serta jamaah Masjid Jami An-nur dan Bapak H. ardiman, SE sebagai donatur pembangunan Masjid dapat selesai dan diresmikan penggunaanya olh Bapak Akhmad Zurfaih selaku Wali Kota Bekasi disaksikan alim ulama setempat pada tanggal 24 Oktober 2003 M / 1424 H berlantai tiga dengan angaran + Rp 1.150.000.000.- (Satu Milyar Seratus Lima Puluh Juta Rupiah).

Dalam perjalanan pendidikan lewat sekolah (Madrasah Diniyah) semakin lama semakin banyak diminati, dan timbul pemikiran agar siswa-siswi Madrasah dapat memahami ilmu–ilmu umum, maka pada tahun 1980 pelajaran umum mulai diajarkan dengan guru-guru antara lain : Bapak Djumaedi, Bapak Syarif Hidayat, Bapak Eli Chandra dan Bapak Asmawi. Maka pada tahun 1982 Madrasah Ibtidaiyah meluluskan yang pertama alumni berijazah Negeri dan diakui keberadaanya oleh Departemen Agama dan Departemen Pendidikan.

Untuk jabatan Kepala Kepala Madrasah Ibtidaiyah di jabat oleh Abuyya K.H. Hamdani sampai dengan tahun 1995, tahun 1995-2001 di jabat oleh Ust Madani AJ, dan tahun 2002 sampai 2008 di jabat oleh Ust. Moch Yasin S.Pd.I dan sekarang dijabat oleh Ust. Madani, S.Pd.I

PERIODE – III

Atas dukungan masyarakat para ulama agar keberadaan Madrasah Ibtidaiyah miftahul Amal lebih maju dan berkembang, dan tingkatan pendidikan tidak hanya Ibtidaiyah maka :

a. Pada tahun 1984 berbarengan dengan adanya bantuan subsidi bangunan, dicobalah didirikan Madrasah ingkat Tsanawiyah (MTs) Miftahul Amal yang bertujuang agar siswa-siswi yang lulus Ibtidaiyah dapat melanjutkan pendidikan pendidikan ke MTs. Untuk pertama kali Kepala MTs di jabat oleh Abuyya K.H Hamdani dari tahun 1984 – 1990, tahun 1990 – 1996 di jabat oleh Bapak Djumaedi, BcHk, tahun 1996 – 2010 Bapak H.A

Mahfudzi, S.Ag. M.Pd dan tahun 2010 sampai dengan sekarang dijabat oleh Bapak Sarbinih, S.Pd.I

b. Juga dibangun RA / TK pada tahun 1988 melengkapi kebutuhan pendidikan bagi anak-anak pra sekolah

c. Dibangun Madrasah Aliyah (MA) Miftahul Amal pada tahun 1993 yang bertujuan memberikan kesempatan belajar bagi siswa-siswi lulusan Tsanawiyah / SMP yang tidak ada kesempatan belajar ketempat-tempat lain yang mungkin lebih besar lagi pengeluaran dana/ongkos. Adapun kepala-kepala Madrasah Aliyah untuk periode 1993-1996 Ibu Rosyidah, BA, tahun 1996-1997 Bapak Mahmudin (+ 1 tahun beliau wafat), tahun 1997 – 1999 Ibu Dra. Maria Ulfah, tahun 2000 - 2009 Bapak H. A. Mahfudzi dan dari Tahun 2009 sampai dengan sekarang dijabat oleh Ust. Moch. Yasin, S.Pd.I

d. Pada akhir tahun 2003 tepatnya hari ahad, tanggal 28 Desember 2003 Yayasan miftahul amal mulai menerima santri berjumlah 3 orang dari kecamatan Babelan (1 orang Purtri 2 orang putra) setelah sebelumnya mendapat SK dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat tanggal 03 Juni 2003 Nomor : 062/394/PRKS/2003 dengan nama “Darul Aitam Wa Dhuafa Miftahul Amal” / PSAA Miftahul Amal. Pada saat ini santri yang mukim berdatangan dari Kec Babelan, Purwakarta, Cibarusa, Bogor, dan dari Bekasi & sekitarnya

e. Tahun 2004 dibangun TKA/TPA (Taman Pendidikan Al-Quran) untuk memberi kesempatan anak-anak muslim yang belajar disekolah umum SD/SMP mempelajari agama dengan dikepalai oleh Ibu Khoirunnisa, SH dan tenaga pengajar lainnya.

f. Pada tahun 2005 tepatnya bulan Juli 2005 Yayasan Miftahul Amal mendirikan Pendidikan Kejuruan dengan nama SMK BHAKTI PERSADA, guna memenuhi kebutuhan umat yang ingin putra putrinya belajar dan mendalami ilmu kejuruan Ekonomi & Manajemen, untuk pertama kalinya kepala SMK di jabat oleh Bapak Syarif Hidayat, S.Pd, M.MPd

2. Tujuan Pendidikan di MTs Miftahul Amal

Dalam lembaga pendidikan terdapat tujuan yang ingin dicapai, adapun tujuan pendidikan di MTs Miftahul Amal adalah sebagai berikut:

a. Terciptanya pendidikan yang dapat melahirkan lulusan beriman dan bertaqwa dengan kemampuan kompetitif sehingga terwujudnya generasi Robbany yang memiliki keseimbangan antara kekuatan jasmani dan rohani serta kepekaan sosial.

b. Terwujudnya kurikulum yang memiliki kekuatan pada pembinaan keislaman, sains dan teknologi sehingga lahirlah peserta didik yang berakhlakul karimah serta mampu menghadapi perkembangan dunia.

3. Sarana dan Prasarana

Untuk mengetahui sarana dan prasarana MTs Miftahul Amal, berikut ini dicantumkan daftar sarana prasarana yang penulis susun dalam bentuk tabel

Dokumen terkait