• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi ini dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklusnya terdiri dari 3 kali pertemuan. Jadi penelitian ini dilaksanakan dalam 6 kali pertemuan dan 1 pertemuan untuk pra tindakan. Langkah awal yang dilakukan oleh peneliti sebelum melakukan penelitian tindakan kelas adalah dengan mengamati pembelajaran keterampilan menulis karangan deskrispsi kelas IVB SDN Cepit Sewon Bantul. Pembelajaran bahasa Indonesia yang dilaksanakan selama ini cenderung menggunaan metode ceramah dan menempatkan guru sebagai pusat pembelajaran, siswa hanya diam mendengarkan penjelasan dari guru dan tidak dilibatkan dalam pembelajaran sehingga hasilnya belum memuaskan dan banyak siswa yang belum mencapai KKM yaitu 75. Penelitian ini dilaksanakan dengan subjek siswa kelas IVB SDN Cepit Sewon Bantul dengan jumlah siswa 20. Dari 20 siswa laki-lakinya berjumlah 9 siswa, sedangkan untuk siswa perempuan berjumlah 11 siswa.

Dari hasil penelitian awal yang dilakukan di SDN Cepit Sewon Bantul, siswa kelas IVB memiliki kemampuan dan karakteristik yang beragam. Siswa- siswanya mempunyai potensi akademik yang berbeda-beda. Ada yang potensi akademiknya tinggi, sedang hingga rendah. Siswa kelas IVB juga berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda-beda. Pengetahuan awal yang diperoleh tiap siswa juga berbeda-beda sesuai dengan pengalaman yang diperoleh dari pembelajaran.

37

Pelaksanaan penelitian dimulai dengan melaksanakan kegiatan pra siklus (pra tindakan), kegiatan ini dilaksanakan sebelum siklus 1 dan 2 yang digunakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa terhadap pembelajaran keterampilan menulis karangan deskripsi. Materi pokok yang disampaikan dalam penelitian ini adalah mengarang deskripsi.

Berdasarkan kondisi yang telah dijabarkan di atas, maka guru dan peneliti melakukan upaya untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi pada pembelajaran bahasa Indonesia yaitu dengan merefleksi kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru dan berusaha untuk memperbaikinya, baik dari segi perencanaan maupun pelaksanaan pembelajaran, sehingga diharapkan hasilnya dapat meningkat.

Adapun kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi adalah sebagai berikut:

1. Kondisi Awal

Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu peniliti melakukan pengamatan dan mengadakan tes pra tindakan pembelajaran keterampilan menulis karangan deskripsi. Pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui data awal keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas IVB SDN Cepit Sewon Bantul. Peneliti meminta ijin kepada kepala sekolah untuk melakukan observasi pada pembelajaran bahasa Indonesia mengenai keterampilan menulis karangan deskripsi. Setalah mendapatkan ijin peneliti pun menemui wali kelas IV SDN Cepit Sewon Bantul untuk berdiskusi mengenai keterampilan menulis karangan deskripsi siswa.

38

Pra tindakan dilaksanakan pada tanggal 24 Maret 2015. Dalam kegiatan pembelajaran siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru. Untuk mendeskripsikan suatu objek siswa hanya diminta untuk membayangkan objek tanpa menggunakan media atau mengamati langsung objek tersebut. Dalam proses pembelajaran siswa menulis karangan deskripsi secara mandiri tanpa bimbingan dari guru sehingga siswa terlihat tidak aktif dan kurang antusias menuangkan gagasan pada karangannya.

Guru memulai pembelajaran dengan melakukan apersepsi, yaitu menanyakan suatu benda yang berkaitan dengan materi pembelajaran keterampilan menulis karangan deskripsi. Pembelajaran berlangsung di dalam kelas, siswa terlihat kurang dilibatkan pada proses pembelajaran dan hanya mendengar penjelasan dari guru. Hal itu disebabkan oleh guru menggunakan metode pembelajaran ceramah dan tidak menggunakan media bentuk gambar atau media bentuk nyata. Setelah menjelaskan materi tentang karangan deskripsi guru mempersilahkan siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami siswa. Namun sedikit siswa yang ingin bertanya. Kemudian guru mempersilahkan siswa untuk menulis karangan deskripsi dengan tema yang telah ditentukan. Setelah selesai menulis karangan deskripsi siswa diminta mengumpulkan dan guru mengoreksi hasil tulisan siswa. Pada akhir pembelajaran siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Guru menutup pembelajaran dengan memberikan pesan moral dan motivasi agar siswa rajin belajar serta menutup pembelajaran dengan doa bersama.

39

Adapun hasil dari karangan siswa sebagai berikut.

No Nama Pra tindakan Ketercapaian

KKM 1 FA 49 Belum 2 ARS 77 Tercapai 3 ASY 56 Belum 4 AS 50 Belum 5 C NH 52 Belum 6 EK 60 Belum 7 GCN 51 Belum 8 JDS 53 Belum 9 LN F 70 Belum 10 M I 59 Belum 11 M NF 60 Belum 12 MAN 55 Belum 13 N AF 56 Belum 14 NT 62 Belum 15 NWM 50 Belum 16 PAT 76 Tercapai 17 T SY 73 Belum 18 T NA 65 Belum 19 ZS 70 Belum 20 S NA 78 Tercapai Jumlah 1222 Rata-rata 61 Yang Mencapai KKM 3 Yang Belum Mencapai KKM 17

Tabel 2. Daftar Nilai Tulisan Siswa Pra Tindakan

Hasil observasi penilaian keterampilan menulis karangan deskripsi siswa pada kondisi awal masih sangat rendah. Nilai rata-rata kelas masih rendah yaitu 1222 dengan nilai tertinggi 78 dan nilai terendah 49. Siswa yang mencapai KKM hanya 3 siswa atau 15%.

2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I

Pada siklus I ini, peneliti mengadakan kegiatan pembelajaran dalam 3 kali pertemuan dimulai dengan perencanaan dan tindakan sebagai berikut.

40 a. Perencanaan I

Pada tahap perencanaan ini peneliti berkordinasi dengan guru merancang tindakan yang dilaksanakan, antara lain :

1) Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan disampaikan.

2) Menyusun rencana pembelajaran yang sesuai dengan materi dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif menyelesaikan masalah mengenai materi yang dipelajari dengan menggali pemahaman dan pengetahuan yang mereka miliki sendiri. Rencana pembelajaran ini akan digunakan oleh guru sebagai acuan dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan.

3) Menyiapkan sumber belajar atau buku penunjang yang akan digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

4) Menyiapkan media yang digunakan dalam pembelajaran.

5) Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi pelaksnaan pembelajaran. Lembar observasi digunakan sebagai pedoman bagi observer dalam mengobservasi kelas.

6) Menyiapkan peralatan untuk mendokumentasikan kegiatan selama pembelajaran berlangsung, yaitu kamera.

b. Pelaksanaan Tindakan siklus I

Pada tahap tindakan, peneliti bersama guru kelas melaksanakan pembelajaran dengan penerapan strategi menulis terbimbing yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi. Selama proses

41

pembelajaran berlangsung, Guru mengajar siswa dengan menggunakan RPP yang telah dibuat, sedangkan peneliti mengamati aktivitas siswa dalam proses pembelajaran.

Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan ke I dilaksanakan pada tanggal 4 April 2015. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan selama 2 jam pelajaran dengan alokasi waktu 70 menit (2 x 35 menit). Pada pertemuan pertama, kedua, dan ketiga siklus I materi yang diajarkan adalah mengarang deskripsi dengan tema perpustakaan. Jumlah siswa yang hadir sebanyak 19 siswa dan hanya 1 siswa yang tidak hadir pada pertemuan pertama siklus I, namun diminta untuk tetap mengumpulkan tugas pada pertemuan selanjutnya.

Sebelum memulai pembelajaran guru terlebih dahulu mengatur kelas dan mengabsen siswa selanjutnya memotivasi siswa agar bersemangat untuk mengikuti proses belajar mengajar dengan melakukan tepuk satu secara serentak. Guru bercerita tentang lingkungan sekolah sebagai apersepsi pada pembelajaran yang berlangsung dan menyampaikann inti tujuan pembelajaran yang akan dipelajari. Pada tahap pelaksanaan ini siswa diminta untuk berimajinasi dengan suatu benda yang mereka lihat dilingkungan sekolah. Setelah siswa berimajinasi dengan suatu objek yang ada di lingkungan sekolah, guru meminta siswa untuk menyebutkan benda hidup dan benda mati apa saja yang ada di lingkungan sekolah. Siswa terlihat sangat antusias menjawab pertanyaan dari guru. Secara bergantian siswa berlomba-lomba menjawab pertanyaan dari guru tentang benda-benda yang ada di lingkungan sekolah. Guru menerima jawaban siswa dan membuat sebuah bagan di papan tulis.

42

Mulanya guru membuat sebuah lingkaran di papan tulis dan ditulislah di dalam lingkaran tersebut kata kantin. Dari lingkaran yang berisi kata kantin guru membuat anak panah mengarah kepada lingkaran-lingkaran kecil. Pada lingkaran-lingkaran kecil tersebut satu persatu siswa diminta maju ke depan untuk menuliskan benda apa saja yang ada di kantin serta kegiatan apa saja yang ada di kantin. Sebagian siswa antusias menulis benda yang ada di kantin pada lingkaran-lingkaran kecil yang telah di buatkan oleh guru di papan tulis. Sebelum guru menjelaskan tentang materi karangan deskripsi siswa diminta untuk mengamati bagan yang telah diisi dengan kata benda yang ada di kantin sekolah sebagai contoh kerangka karangan. Dari hasil pengamatan bagan yang ada di papan tulis, guru menjelaskan materi tentang karangan deskripsi. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru. Pembelajaran dilanjutkan guru bersama siswa dengan menentukan tema karangan. Siswa diberi kesempatan untuk menentukan tema, melihat apa saja yang ada dilingkungan sekolah. Akhirnya siswa bersama guru sepakat memilih tema perpustakaan. Guru membagikan selembar kertas yang berisi bagan kosong. Untuk mengisi bagan kosong tersebut siswa diberi kesempatan untuk mengamati secara langsung perpustakaan sekolah. Pada saat berada diperpustakaan siswa diberi kesempatan seluas-luasnya untuk menuliskan hasil pengamatannya di kertas kosong terlebih dahulu sebelum menuliskan di bagan kosong. Siswa terlihat aktif mengamati benda-benda yang ada di perpustakaan. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk bertanya dan berdiskusi dengan temannya apabila dalam proses mengamati terdapat kesulitan. Dari beberapa hal yang sudah dituliskan di kertas

43

kosong tentang perpustakaan siswa di minta untuk memilih dan menuliskan hal yang sangat berpengaruh dengan perpustakaan kemudian menuliskannya dibagan yang kosong. Bagan yang kosong tersebut diisi oleh siswa sebagai kerangka karangan yang akan dibuat pada pertemuan selanjutnya. Guru membimbing siswa dalam menulis kerangka karangan. Siswa aktif bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung. Setelah siswa menyelesaikan tugas menulis kerangka karangan guru mengumpulkan kerangka karangan tersebut untuk di koreksi sebagai dasar pembuatan karangan deskripsi pada pertemuan selanjutnya. Guru memberikan penekanan pada materi pelajaran dan bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

Pertemuan kedua siklus I dilaksanakan pada tanggal 7 April 2015, guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam. Guru mengkondisikan siswa untuk memulai pembelajaran dan memberi motivasi kepada siswa. Guru bertanya kepada siswa “Apakah kalian sudah mengumpulkan informasi tentang perpustakaan ?”,”sudah pak” jawab siswa. Siswa diminta mengeluarkan dan mengamati kembali kerangka karangan yang telah dibuatnya. Siswa diminta menuliskan sebuah karangan deskripsi tentang perpustakaan sesuai dengan kerangka karangan yang telah dibuat. Siswa antusias menulis karangan dan mengikuti petunjuk dari guru dengan waktu yang telah ditentukan. Pada proses menulis karangan deskripsi guru membimbing siswa dengan cara mengamati secara langsung satu persatu siswa dari meja ke meja. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila mengalami kesulitan pada saat proses menulis berlangsung. Siswa terlihat tenang dalam menulis. Setelah

44

selesai menulis karangan deskripsi, siswa diminta untuk menukarkan tulisannya dengan tulisan temannya. Tulisan yang telah ditukarkan dengan temannya kemudian dikoreksi bersama. Siswa yang mengoreksi diberi kesempatan oleh guru untuk memperbaiki tulisan temannya. Namun dalam proses revisi beberapa siswa mengalami kesulitan misalnya siswa dapat melihat kesalahan pada tulisan temannya namun tidak dapat memperbaiki tulisannya. Pada saat merevisi tulisan teman suasana kelas menjadi lebih ramai karena beberapa siswa yang mengalami kesulitan untuk memperbaiki tulisan temannya dan bertanya kepada guru. Guru membimbing siswa dalam proses merevisi. Setelah selesai merevisi tulisan temannya, tulisan-tulisan tersebut dikumpulkan pada map masing-masing siswa yang sudah tertata rapi di kelas IVB.

Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan menanyakan kepada siswa kegiatan apa saja yang dilakukan hari ini, dilanjutkan dengan menyampaikan pesan moral agar senantiasa bersyukur atas nikmat kesehatan yang dianugerahi oleh Allah. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran dan menutup dengan doa bersama.

Pertemuan ketiga siklus I dilaksanakan pada tanggal 8 April 2015, guru mengucapkan salam kepada seluruh siswa, dilanjutkan dengan menanyakan keadaan siswanya dan menanyakan siapa yang tidak masuk kelas. Guru mengkondisikan siswa untuk memulai pembeljaran dan memberi motivasi kepada siswa. guru bertanya sebagai bentuk apersepsi kepada siswa “apakah kalian masih ingat dengan perpustakaan?”, “masih pak”, jawab siswa. Guru menyampaikan inti tujuan pembelajaran.

45

Memulai kegiatan inti, guru meminta siswa untuk mengambil map masing-masing dan mengeluarkan karangan deskripsi yang telah dibuat pada hari sebelumnya. Siswa diminta mengamati tulisannya yang telah dikoreksi oleh temannya. Kemudian siswa di minta mengedit tulisan sendiri serta menyalin karangannya pada kertas yang telah disediakan oleh guru. Guru merevisi dan mengedit kembali tulisan siswa yang telah direvisi oleh temannya. Siswa diberi kesempatan untuk membacakan karangannya di depan kelas. Karangan siswa yang terbaik mendapatkan reward menempelkan karangannya di papan pajangan kelas. Namun karena di kelas IVB tidak memiliki papan pajangan kelas guru hanya mengumumkan siswa yang memperoleh nilai terbaik.

Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan menanyakan kepada siswa kegiatan apa saja yang telah dilakukan. Guru menyampaikan pesan moral dan memandu siswa untuk menyimpulkan hasil pembelajaran serta menutup kegiatan pembelajaran dengan doa bersama.

c. Hasil Observasi Siklus I

Kegiatan observasi dilaksanaan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan berlangsung. Kegiatan observasi dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh seorang guru. Observasi dilaksanakan di kelas sesuai dengan lembar observasi yang telah dibuat. Observasi berlangsung dari awal kegiatan pembelajaran hingga akhir pembelajaran. Observasi dilakukan untuk melihat secara langsung aktifitas keterampilan menulis karangan deskripsi dan mengamati penilaian melalui strategi menulis terbimbing.

46

Hasil pengamatan yang dilakukan selama proses pembelajaran pada siklus I pada pertemuan pertama, kedua, dan ketiga adalah masih siswa yang mengalami kesulitan, masih ada beberapa siswa yang menuliskan judul terlalu luas dan menuliskan karangan tidak sesuai dengan kerangka karangan. Selain itu kesulitan-kesulitan yang dialami siswa adalah mengembangkan ide dan gagasan karangan, karena siswa belum dibimbing secara maksimal mengembangkan gagagsan yang baik. Gagasan-gagasan yang dideskripsikan siswa pada umumnya masih ada yang kurang sesuai dengan apa yang siswa lihat dan siswa tuliskan pada kerangka karangan. Selain itu siswa banyak mengulang kalimat yang sudah ditulis sebelumnya.

Siswa masih mengalami kesulitan dalam mengoreksi hasil karangan temannya, sehingga setelah dikoreksi oleh siswa harus dikoreksi ulang oleh guru. Adapun hasil karangan siswa setelah tindakan siklus I adalah sebagai berikut.

No Nama Siklus I Ketercapaian

KKM 1 FA 50 Belum 2 ARS 95 Tercapai 3 ASY 65 Belum 4 AS 60 Belum 5 CNH 70 Belum 6 EK 60 Belum 7 GCN 60 Belum 8 JDS 40 Belum 9 LNF 60 Belum 10 MI 75 Tercapai 11 MNF 70 Belum 12 MAN 45 Belum 13 NAF 50 Belum 14 NT 40 Belum

47

Tabel 3. Daftar Nilai Tulisan Siswa Siklus 1

Hasil observasi proses pembelajaran keterampilan menulis karangan deskripsi pada siklus I mencapai nilai rata-rata sebesar 64. Peningkatan nilai rata-rata dari pra tindakan sebesar 61. Secara umum pelaksanaan tindakan siklus I belum maksimal, masih terdapat 14 dari 20 siswa yang nilainya belum mencapai KKM.

Contoh karya siswa tentang karangan deskripsi berjudul perpustakaan

Gambar 1. Karangan Deskripsi Siswa tentang Perpustakaan

15 NWM 50 Belum 16 PAT 75 Tercapai 17 TSY 85 Tercapai 18 TNA 75 Tercapai 19 ZS 50 Belum 20 SNA 95 Tercapai Jumlah 1270 Rata-rata 64 Yang Mencapai KKM 6

Yang Belum Mencapai KKM

48

Karya siswa di atas menunjukkan bahwa isi pada karangan belum menyebutkan secara detail faktor pendukung. Misalnya, benda-benda yang ada di perpustakaan hanya disebutkan warna dan fungsinya tanpa menyebutkan benda tersebut terletak disebelah mana. Pada organisasi isi, masih terdapat beberapa kata yang kurang sinkron terhadap isi karangan seperti “kemarin aku dan teman-teman di perpustakaan melihat almari”. Sebaiknya dapat dituliskan

dengan “kemarin aku dan teman-teman berkunjung ke perpustakaan dan

melihat beberapa benda”. Tata bahasanya masih kurang efektif dan kurang komunikatif seperti “jendela berwarna cokelat berbentuk persegi panjang berjumlah 12 buah jendela”. Seharusnya dapat dituliskan dengan “terdapat 12 jendela yang berbentuk persegi panjang dan berwarna cokelat”. Gaya bahasa pilihan struktur kosakata masih rendah, kosakata yang digunakan terbatas. Terdapat beberapa kalimat yang ditulis berulang-ulang, seperti menjelaskan warna, fungsi dan jumlah benda. Ejaan dan tata tulis kurang sesuai dengan EYD peletakkan tanda baca seperti tanda koma masih banyak kekurangan sehingga makna kalimat dalam sebuah kalimat kurang tersampaikan.

49

Contoh karya siswa tentang karangan deskripsi yang berjudul perpustakaan

Gambar 2. Karangan Deskripsi Siswa tentang Perpustakaan

Karya karangan deskripsi siswa di atas menunjukkan isi pada karangan sesuai dengan topik dan terdapat faktor yang mendukung seperti beberapa benda yang disebutkan ciri-ciri khusus misalnya, “terdapat sapu yang bergagang putih”. Organisasi isi pada karangan sesuai dengan gagasan pokok, susunan kalimatnya jelas dan deskripsi isinya lebih rinci. Benda yang di tulis dideskripsikan secara detail misalnya bentuk dari sebuah benda, warna, dan fungsinya. Tata bahasa yang digunakan efekif dan komunikatif, penggabungan katanya sudah baik namun setiap pemberhentian kalimat selalu di awali dengan kata “di perpustakaan” sebaiknya dapat dituliskan dengan kata lain yang lebih variatif seperti kata “pada perpustakaan” atau tanpa menggunakan kata depan. Gaya bahasa dan pemilihan kosakta sesuai dengan isi karangan. Pemilihan kata

50

yang digunakan juga tidak sering terjadi pengulangan sehingga makna kalimat yang terdapat dalam karangan tersampaikan. Ejaan dan tata tulis sudah sesuai dengan EYD walaupun terjadi sedikit kesalahan seperti peletakkan tanda titik dan koma juga awalan huruf kapital setelah tanda titik. Hasil observasi siswa pada siklus 1 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Kriteria Skor rata-rata per siswa Persentase

Nilai terendah 17 39%

Nilai tertinggi 30 68%

Berdasarkan tabel di atas analisis penilaian observasi terhadap aktivitas menulis karangan deskripsi siswa melalui strategi menulis terbimbing, diperoleh hasil skor masing-masing siswa <75%, dari hasil yang diperoleh tersebut belum menunjukkan kriteria keberhasilan.

d. Refleksi Tindakan Siklus I

Refleksi dilakukan pada setiap akhir siklus, untuk mengetahui sejauh mana tujuan pembelajaran dengan strategi menulis terbimbing pada materi keterampilan menulis karangan deskripsi dapat tercapai. Kegiatan refleksi ini dilakukan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan tindakan yang telah dilakukan. Dalam kegiatan refleksi ini, guru dan peneliti mengadakan diskusi untuk megevaluasi hasil pelaksnaan tindakan, peniaian proses, masalah- masalah yang muncul dan segala yang berkaitan dengan tindakan yang dilakukan. Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan strategi menulis terbimbing belum maksimal, guru belum memberikan contoh karangan yang baik dalam bentuk tulisan sebelum meminta siswa menulis karangan deskripsi.

51

Guru hanya memberikan contoh karangan deskripsi secara lisan. Selain itu beberapa siswa masih enggan bertanya pada saat merevisi tulisan temannya.

Aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran keterampilan menulis karangan deskripsi dengan strategi menulis terbimbing belum maksimal. Misalnya, pada saat guru berkeliling membimbing, siswa lain asyik bicara dan bermain dengan temannya. Bimbingan yang diberikan guru juga masih kurang maksimal karena hanya terfokus kepada beberapa siswa yang rajin bertanya. Refleksi pada siklus pertama ini dilakukan agar peneliti dan guru menemukan jalan keluar terhadap permasalahan-permasalahan yang muncul pada siklus pertama. Refleksi siklus pertama juga dilakukan guru dan peneliti untuk rencana perbaikan pada siklus kedua. Sebagai bahan pertimbangan guru dalam melaksanakan siklus kedua, maka intensitas guru dalam membimbing siswa perlu ditingkatkan, serta guru dapat menjelaskan lebih rinci mengenai materi tentang karangan deskripsi, ejaan dan tanda baca yang digunakan. Guru juga dapat mencari solusi lain untuk mempublikasikan hasil karangan siswa.

Secara ringkas tingkat keberhasilan menulis karangan deskripsi siswa melalui penerapan strategi menulis terbimbing pada siklus I dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Kriteria Jumlah Siswa Persentase (%)

Mencapai KKM 6 30%

Belum Mencapai KKM 14 70%

Jumlah 20 100%

Tabel 4. Persentase Jumlah Siswa yang Memenuhi KKM pada Siklus I Tabel 4 di atas menunjukkan bahwa terdapat 6 siswa atau 30% yang dinyatakan telah berhasil mencapai KKM dan siswa yang belum memenuhi

52

KKM sebanyak 14 siswa atau 70%. Terjadi peningkatan nilai siswa yang memenuhi KKM dari pra tindakan ke siklus I sebesar 55% dari nilai pra tindakan sebesar 15%. Berdasarkan hasil refleksi peneliti merasa masih diperlukan tindakan untuk memperbaiki kekurangan yang terdapat dalam siklus I, oleh sebab itu guru dan peneliti menyusun rencana perbaikan pada siklus 2. 3. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus 2

a. Perencanaan Tindakan Siklus 2

Perencanaan tindakan pada siklus kedua ini sama dengan perencanaan siklus I. Namun, yang membedakannya adalah perlakuan guru terhadap siswa yaitu lebih memfokuskan bimbingan kepada siswa. Dalam perencanaan tindakan siklus kedua ini, guru dan peneliti bersama-sama mendiskusikan tentang apa yang dipersiapkan dalam perencanaan tindakan siklus kedua sehingga hasilnya lebih baik dari siklus pertama. Materi yang disampaikan pada siklus kedua ini masih sama dengan siklus pertama yaitu mengenai karangan deskripsi. Adapun persiapan yang dilakukan pada siklus kedua ini, adalah sebagai berikut.

1) Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui standar kompetensi dan kompetensi dasar yang disampaikan.

2) Peneliti bersama guru berdiskusi menyusun rencana pembelajaran yang sesuai dengan materi dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif menyelesaikan masalah mengenai materi yang dipelajari dengn menggali pemahaman dan pengetahuan yang mereka miliki sendiri.

53

Rencana pembelajaran ini akan digunakan oleh guru sebagai acuan dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan.

3) Menyiapkan sumber belajar atau buku penunjang yang akan digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

4) Menyiapkan media yang digunakan.

5) Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi pelaksanaan

Dokumen terkait