• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI STRATEGI MENULIS TERBIMBING PADA SISWA KELAS IVB SD NEGERI CEPIT SEWON.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI STRATEGI MENULIS TERBIMBING PADA SISWA KELAS IVB SD NEGERI CEPIT SEWON."

Copied!
147
0
0

Teks penuh

(1)

i

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI STRATEGI MENULIS TERBIMBING

PADA SISWA KELAS IVB SD NEGERI CEPIT SEWON

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh Elsa Monita NIM 11108249007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)

v

MOTTO

Barang siapa bersungguh-sungguh, sesungguhnya itu adalah untuk dirinya

sendiri (Terjemahan QS Al-Ankabut[29]: 6).

(6)

vi

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

1. Papa dan Mamaku tercinta yang tiada henti mengirimkan doa.

2. Kakak – kakakku yang selalu memberikan dukungan dan motivasi.

3. Almamater tercinta Universitas Negeri Yogyakarta.

(7)

vii

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS

KARANGAN DESKRIPSI MELALUI STRATEGI MENULIS TERBIMBING PADA SISWA KELAS IVB SD NEGERI CEPIT SEWON

Oleh Elsa Monita 11108249007

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi pada pembelajaran bahasa Indonesia melalui strategi menulis terbimbing padasiswa kelas IVB SD Negeri Cepit Sewon Bantul.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IVB SD Negeri Cepit Sewon yang berjumlah 20 siswa dengan objek penelitian keterampilan menulis karangan deskripsi melalui strategi menulis terbimbing. Metode pengumpulan data adalah tes, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan analisis deskripsi kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah diterapkannya strategi menulis terbimbing, keterampilan menulis karangan deskripsi mengalami peningkatan, menumbuhkan semangat dan antusiasme siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata kelas pada kondisi awal adalah 61 dengan persentase ketuntasan sebesar 15%. Nilai rata-rata kelas pada siklus I meningkat menjadi 64 dengan ketuntasan 30% yaitu meningkat sebasar 15% dari kondisi awal, dan rata-rata kelas pada siklus II meningkat lagi menjadi 79 dengan ketuntasan sebesar 80% yaitu meningkat sebanyak 50%. Peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi dalam pembelajaran bahasa Indonesiia dapat dilihat dari kondisi awal ke siklus I sebanyak 6 siswa dan dari siklus I ke siklus II sebanyak 16 siswa.

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha

Esa,atas limpahan hikmat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan

tugas akhir ini dengan baik. Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk

memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar sarjana pendidikan

pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Pendidikan

Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta.

Penulis menyadari dalam menyelesaikan skripsi ini tidak lepas dari

bantuan berbagai pihak yang telah memberi dukungan, informasi serta

bimbingan selama proses pengerjaan skripsi ini dari tahap perencanaan

hingga penyelesaian. Oleh karena itu, dengan segenap ketulusan hati,

penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis untuk menimba ilmu di bangku kuliah

Universitas Negeri Yogyakarta.

2. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta yang

memberikan ijin penelitian.

3. Ketua jurusan Pendidikan Sekolah Dasar yang telah menyetujui

(9)

ix

4. Supartinah, M. Hum. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

memberikan waktunya dalam memberikan bimbingan sejak awal

hingga terselesaikannya penyusunan skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen PGSD yang telah memberikan bekal ilmu,

wawasan dan semangat pada kami untuk terus maju dengan penuh

kesabaran.

6. Pak Parlan, dan Ibu atas kesabaran dan ketabahan selama mendampingi

kami di asrama.

7. Dinas Pendidikan Kabupaten Simeulue yang telah memberikan

kesempatan kepada saya untuk melanjutkan studi di kota Yogyakarta.

8. Kak cecek yang telah membantu saya selama proses pendaftaran

program PPGT 2011.

9. Papa Alinas dan mama Maryam yang telah melahirkan dan

membesarkan saya dengan penuh kasih sayang.

10. Kakak saya (Lina kusuma, Amelia, Elis monita) yang memberikan

dorongan baik materi maupun moril.

11. Abang ipar (Edy Kusuma dan Rijal) yang memberikan semangat dan

bantuan finansial dalam menyelesaikan tugas akhir skripsi.

12. Adik semata wayang (Alga Armansyah) serta keponakan-keponakan

tersayang yang telah membantu menghilangkan rasa jenuh dalam

(10)

x

13. Pak Auha Isnan Risky selaku Wali kelas IVB SDN Cepit yang telah

memberikan masukan dan dorongan untuk segera menyelesaikan tugas

akhir skripsi.

14. Robinson Bara Inna yang selalu membantu dalam mencarikan literatur

dan mencurahkan bantuan tenaga.

15. Teman-teman seperjuangan PPGT PGSD UNY 2011 (Lin, Ira, Feby,

Dian, Rian, Ory, Che, Fina, Silfi, Lusi, Sangkani, Mumut, Indah,

camelia, Eva, Ria, Mia, Sesri, Wita, Dewi, Nova, Yuni, Faisal, Candra,

Yanus, Beny, Jhon, Aser, Ismail, Boy) yang memberi warna dikala

penatnya kehidupan asrama dan kampus.

16. Adik kelas PPGT PGSD UNY 2012 atas dukungan kalian dan

pengertian kalian.

17. Dian, Wiwik, Iyul, Astri, Amel, Masita, Etha, Adek, dan Sara yang

memberikan semangat dan motivasi untuk segera menyelesaikan tugas

akhir skripsi.

18. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Tiada apapun yang dapat penulis berikan sebagai imbalan, hanya

doa dan harapan semoga budi baik yang telah diberikan kepada penulis

(11)

xi

Akhirnya, penulis berharap semoga karya ini dapat memberikan

manfaat dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Mohon maaf dan

terimakasih.

(12)

xii

B. IdentifikasiMasalah ... 6

C. BatasanMasalah ... 6

D. RumusanMasalah ... 6

E. TujuanPenelitian ... 7

F. ManfaatPenelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. PembelajaranBahasa Indonesia di SD ... 9

B. PembelajaranKeterampilanMenulis ... 10

1. PengertianKeterampilanMenulis ... 10

2. TujuanMenulis ... 11

3. ManfaatMenulis ... 14

4. Proses Menulis ... 14

C. KaranganDeskripsi ... 17

1. PengertianKaranganDeskripsi ... 17

(13)

xiii

3. TeknikPenulisanKaranganDeskripsi ... 19

D. KarakteristikSiswaSekolahDasar ... 21

E. Strategi Menulis Terbimbing ... 22

1. PengertianStrategiMenulisTerbimbing ... 23

2. Langkah-langkahPembelajaranMenulisdenganStrategi MenulisTerbimbing... ... 23

F. KerangkaPikir ... 24

G. HipotesisTindakan... 26

H. DefinisiOperasionalVariabel ... 26

BAB III METODE PENELITIAN A. JenisPenelitian ... 28

B. SubjekdanObjekPenelitian ... 29

C. Setting Penelitian ... 29

D. Model Penelitian ... 29

E. TeknikPengumpulanData ... 32

F. InstrumenPenelitian... 33

G. TeknikAnalisisData ... 34

H. IndikatorKeberhasilan ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DeskripsiHasilPenelitian ... 36

1. KondisiAwal ... 37

2. DeskripsiHasilPenelitianSiklus I ... 39

3. DeskripsiHasilPenelitianSiklusII ... 52

B. Pembahasan ... 66

C. KeterbatasanPenelitian ... 72

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 73

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

hal

Tabel 1 Pedoman Penilaian Keterampilan Menulis Karangan

Deskripsi ... 34

Tabel 2 Daftar Nilai Tulisan Siswa Pra Tindakan ... 39

Tabel 3 Daftar Nilai Tulisan siswa Siklus I ... 47

Tabel 4 Persentase Jumlah Siswa yang Memenuhi KKM pada

Siklus I ... 51

Tabel 5 Daftar Nilai Tulisan Siswa Siklus 2 ... 62

Tabel 6 Persentase Jumlah Siswa yang Memenuhi KKM pada

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

hal

Gambar 1 Contoh Karangan Deskripsi Siswa ... 47

Gambar 2 Contoh Karangan Deskripsi Siswa ... 49

Gambar 3 Contoh Karangan Deskripsi Siswa ... 61

Gambar 4 Grafik Peningkatan Keterampilan Menulis Pra

Tindakan, Siklus 1 dan Siklus 2 ... 63

Gambar 5 Grafik Nilai rata-rata Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Pra Tindakan, Siklus 1 dan

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

hal

Lampiran 1 Lembar Observasi Siswa ... 77

Lampiran 2 Tabel Daftar Nama dan Inisial Siswa ... 80

Lampiran 3 Tabel rekapitulasi Peningkatan Nilai Rata-

rata Pra Tindakan ... 81

Lampiran 4 Tabel Rekapitulasi Peningkatan Nilai Rata-

rata Siklus I ... 82

Lampiran 5 Tabel Rekapitulasi Peningkatan Nilai Rata-

rata Siklus II ... 83

Lampiran 6 Hasil Rekapitulasi Nilai Rata-rata Keterampilan

Menulis Karangan Deskripsi Pra Tindakan, Siklus I dan

Siklus II ... 84

(17)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah program untuk

mengembangkan pengetahuan, mempertinggi kemampuan berbahasa dan

menumbuhkan sikap positif terhadap Bahasa Indonesia. Pada dasarnya,

kemampuan berbahasa ada empat yaitu menyimak, berbicara, membaca dan

menulis ( Tarigan, 2013: 1).

Keterampilan berbahasa adalah penting karena dengan berbahasa

seseorang dapat meningkatkan pengetahuan maupun mengungkapkan isi

pikirannya. Salah satu aktivitas dan materi pembelajaran bahasa Indonesia di

sekolah dasar yang memegang peranan penting ialah pembelajaran menulis.

Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif (Tarigan,

2013: 3). Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang

dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap

muka dengan orang lain.

Keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa biasanya

paling akhir dikuasai oleh seseorang. Menulis berarti mengungkapkan buah

pikiran, perasaan, pengalaman, dan hal lain melalui tulisan (Z Musaba,

2012:24). Pembelajaran keterampilan menulis pada jenjang sekolah dasar

merupakan landasan untuk persiapan menuju jenjang pendidikan yang lebih

tinggi.

Peran guru dalam proses pembelajaran dituntut untuk memberikan

(18)

2

Karangan deskripsi merupakan hasil karangan yang menggambarkan benda,

manusia, atau tempat tertentu. Dalam membuat karangan deskripsi hal yang

perlu diperhatikan adalah detail objek yang disampaikan harus tepat sehingga

mampu diterima oleh pembaca (Ade Hikmat, 2013: 89). Siswa sekolah dasar

berusaha untuk mengembangkan konsep-konsep mereka sendiri, yang kadang

kala terlihat aneh menurut jalan pikiran orang dewasa (Ahmad Rofi’udin

1998/1999: 188). Pada tingkat sekolah dasar siswa lebih cenderung

menuliskan suatu objek yang ada di lingkungannya.

Karangan deskripsi merupakan karangan yang menggambarkan suatu

objek sehingga pembaca seakan bisa melihat, mendengar atau merasa objek

yng digambarkan itu. Objek yang dideskripsikan dapat berupa benda, manusia

atau tempat. Ciri-cirinya ada objek yang digambarkan. Melalui keterampilan

menulis karangan deskripsi, siswa dapat mengembangkan kreativitas dan dapat

mempergunakan bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi.

Mendeskripsikan suatu obyek pada prinsipnya adalah menuangkan

pikiran, gagasan, penglihatan terhadap suatu obyek tersebut untuk dapat

diketahui oleh orang lain yang dapat di tuangkan dalam bentuk tulisan maupun

lisan. Setiap manusia memiliki kemampuan mendeskripsikan suatu obyek,

namun dalam menuangkan buah pikiran secara teratur dan terorganisasi ke

dalam suatu tulisan tidak mudah. Banyak orang yang pandai berbicara dan

berpidato, tetapi mereka masih kurang mampu menuangkan dalam sebuah

(19)

3

Pembelajaran menulis dapat mulai diajarkan pada masa anak-anak

memperoleh pendidikan dasar. Biasanya pemberian pembelajaran menulis

diberikan pada saat anak-anak masuk usia SD. Oleh sebab itu pembelajaran

menulis disekolah dasar harus ditangani dengan sungguh-sungguh. Minimnya

pembelajaran dan penerapan keterampilan menulis siswa disebabkan

kebanyakan guru hanya memberikan pelajaran yang bersifat membaca

pengetahuan tentang bahasa ataupun sastra saja. Selain itu juga kurangnya

kebebasan siswa untuk menuliskan sesuatu yang disenanginya sesuai dengan

keinginannya. Guru belum menggunakan strategi yang tepat untuk

meningkatkan kreativitas siswa dalam menulis.

Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 24 oktober 2014 di SD Negeri

Cepit, keterampilan siswa untuk menulis masih sangat terbatas, keruntutan dan

kelogisan antara kalimat satu dengan kalimat yang lain, antara paragraf dengan

paragraf berikutnya sehingga akan membentuk sebuah karangan yang baik dan

utuh. Hal ini dialami siswa kelas IVB SD Negeri Cepit, hambatan-hambatan

tersebut yaitu daya imajinasi siswa masih kurang, penulisan kata sering

menggunakan bahasa daerah, dan kurang dapat mengembangkan ide.

Kurangnya motivasi dari guru untuk berlatih mengembangkan keterampilan

menulis. Dari 20 orang jumlah siswa kelas IVB masih terdapat kurang lebih 11

siswa yang belum mencapai nilai standar. Perolehan nilai minimal siswa pada

pembelajaran keterampilan menulis adalah 65. Pengamatan yang dilakukan di

SD Negeri Cepit menunjukkan bahwa keterampilan menulis masih tergolong

(20)

4

standar yaitu minimal siswa mendapat 75. Berdasarkan kenyataan tersebut,

siswa masih perlu bimbingan dari guru, kesadaran siswanya sendiri dan juga

pemilihan srategi menulis yang lebih membantu siswa untuk aktif menuangkan

gagasannya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas diperoleh bahwa

keterampilan menulis yang diajarkan di SDN Cepit selama ini menggunakan

metode ceramah. Siswa diminta mengerjakan LKS dalam bentuk teori atau

menjelaskan tentang unsur-unsur dari tulisan tanpa media dan strategi yang

memberikan kesempatan kepada siswa mengembangkan keterampilan

menulisnya. Peran guru sangat dominan dalam proses pembelajaran. Siswa

kurang aktif dan sering kali metode ceramah ini menimbulkan kebosanan bagi

siswa dalam menulis sehingga karya yang dihasilkan siswa kurang

memuaskan.

Idealnya, proses pembelajaran guru berperan sebagai motivator dan

fasilitator. Pada pembelajaran keterampilan menulis karangan deskripsi, guru

berperan penting untuk memberikan contoh menulis karangan deskripsi yang

baik serta memberikan motivasi dan bimbingan pada siswa saat melaksanakan

aktivitas menulis. Untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa, guru perlu

melakukan hal-hal tersebut. Kurangnya waktu untuk berlatih menulisjuga

strategi yang kurang sesuai dapat menyebabkan hasil tulisan kurang maksimal.

Peristiwa yang sering terjadi pada proses pembelajaran keterampilan

menulis adalah siswa akan menulis jika di minta oleh guru. selain itu siswa

(21)

5

terjadi karena siswa masih belum mampu untuk menuangkan ide pikirannya ke

dalam suatu tulisan. Pemahaman siswa terhadap karangan deskripsi masih

sangat kurang, sehingga untuk menuliskan sebuah tulisan berdasarkan objek

yang ada pun siswa masih kurang mampu.

Untuk mengatasi rendahnya keterampilan menulis karangan deskripsi

maka diperlukan suatu strategi yang tepat. Salah satu strategi yang dianggap

efektif untuk diterapkan dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi

adalah dengan strategi menulis terbimbing. Strategi menulis terbimbing

membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan menulis secara aktif.

Fungsi guru adalah sebagai mitra bertukar pendapat, motivator, narasumber

dalam proses menulis. Blake dan Spenato (Saleh Abbas, 2006: 138)

mengemukakan bahwa, strategi menulis terbimbing merupakan salah satu

strategi yang berdasar pada pendekatan proses menulis dan dapat

meningkatkan keterampilan menulis serta pencapaian hasil pembelajaran.

Lebih lanjut disampaikan bahwa strategi ini memberikan kesempatan

seluas-luasnya kepada siswa untuk memilih dan mengembangkan topik yang

disenangi sehingga siswa merasa lebih bertanggung jawab atas tulisannya

(Saleh Abbas, 2006: 137). Strategi ini dianggap sesuai karena dengan

memberikan kesempatan seluas-luasnya diharapkan siswa dapat menuangkan

gagasan dan buah pikirnanya terhadap suatu obyek ke dalam tulisan.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka peneliti bermaksud

menerapkan strategi menulis terbimbing tersebut untuk mengatasi masalah

(22)

6

deskripsi. Dalam penelitian ini peneliti mengambil judul Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui

StrategiMenulis Terbimbing pada Siswa Kelas IVB SD Negeri Cepit”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentfikasi

masalah-masalah sebagai berikut.

1. Keterampilan menulis siswa kelas IVB masih rendah.

2. Selama ini pembelajaran menulis karangan deskripsi diselenggarakan

menggunakan metode ceramah dan kurang variatif, sehingga daya pikir

dan imajinasi siswa kurang terasah.

3. Guru kurang memberi motivasi kepada siswa dalam meningkatkan

keterampilan menulis.

4. Kurangnya waktu latihan menulis secara terus menerus.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut, perlu

adanya pembatasan masalah dengan harapan semua pembahasan dapat

mencapai sasaran peneliti yang telah ditentukan. Dalam penelitian ini, peneliti

membatasi masalah yang terkait dengan strategi keterampilan menulis

karangan deskripsi siswa kelas IVB SD Negeri Cepit.

D.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, rumusan masalah

(23)

7

karangan deskripsi melalui strategi menulis terbimbing di kelas IVB SD

Negeri Cepit ?.

E. Tujuan penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas dapat ditetapkan tujuan

penelitian yaitu “ meningkatkan keterampilan menulis paragraf deskripsi

melalui strategi menulis terbimbing siswa kelas IVB SD Negeri Cepit”.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan manfaat teoritis,

yaitu dapat memberikan sumbangan pemikiran dan tolak ukur kajian pada

penelitian lebih lanjut yaitu berupa alternatif yang dapat dipertimbangkan

dalam usaha memperbaiki mutu pendidikan dan mempertinggi interaksi

belajar mengajar, khususnya dalam pembelajaran menulis karangan

deskripsi. Selain itu, juga mengembangkan teori pembelajaran menulis

karangan deskripsi dengan menggunakan strategi menulis terbimbing.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa

Dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis pada umumnya

dan menulis karangan deskripsi pada khususnya, dan meningkatkan

kreativitas dan keberanian siswa dalam berpikir.

b. Bagi guru

Untuk memperkaya metode dan strategi dalam pembelajaran menulis,

(24)

8

agar dapat menciptakan kegiatan belajar mengajar yang menarik dan tidak

membosankan, dan dapat mengembangkan keterampilan guru Bahasa

khususnya dalam menerapkan pembelajaran menulis karangan deskripsi

dengan menggunakan strategi menulis terbimbing.

c. Bagi sekolah

Dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam rangka memajukan dan

meningkatkan prestasisekolah yang dapat disampaikan dalam pembinaan

guru ataupun kesempatan lain bahwa pembelajaran menulis khususnya

menulis karangan deskripsi dapat menggunakan strategi menulis

(25)

9 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A.Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD

Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar mempunyai peranan

yang sangat penting mengingat tujuannya adalah memberikan bekal

kemampuan dasar baca, tulis, hitung serta memberikan pengetahuan dan

keterampilan dasar yang bermanfaat bagi siswa sesuai dengan tingkat

perkembangannya. Menurut Syafi’ie (Rini Kristiantari, tt: 70) Penguasaan

bahasa Indonesia yang baik dan benar bagi siswa sekolah dasar akan sangat

membantu siswa dalam mengikuti semua kegiatan pembelajaran baik bahasa

Indonesia maupun di luar bahasa Indonesia.

Sabarti Alkhaidah (1992/1993: 1-3) mengemukakan bahwa bahasa

memberikan sumbangan yang besar dalam perkembangan anak menjadi

dewasa. Dengan bantuan bahasa, anak tumbuh dari organisme biologis menjadi

pribadi di dalam kelompok. Pribadi itu berpikir, merasa, bersikap, berbuat,

serta memandang dunia dan kehidupan seperti masyarakat di sekitarnya.

Pembelajaran bahasa Indonesia semakin penting perannya bila

dihubungkan dengan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di

bidang pendidikan termasuk sekolah dasar (Rini Kristiantari, tt: 70).Sasaran

pembinaan bahasa Indonesia bagi siswa SD ialah (1) agar siswa memiliki

kemampuan berbahasa Indoneisa yang baik dan benar, (2) dapat menghayati

bahasa dan sastra Indonesia (Sabarti Akhadiah,1992/1993: 11).

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

(26)

10

diberikan kepada siswa untuk dapat membantu siswa dalam berkomunikasi di

lingkungannya, serta membekali siswa untuk berbahasa indonesia yang baik

dan benar sebagaimana bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar di

bidang pendidikan termasuk sekolah dasar.

B.Pembelajaran Keterampilan Menulis

1. Pengertian Keterampilan Menulis

Setiap keterampilan itu erat sekali berhubungan dengan tiga

keterampilan lainnya dengan cara yang beraneka ragam. Keterampilan itu erat

pula berhubungan dengan proses-proses yang mendasari bahasa. Bahasa

seseorang mencerminkan pikirannya. Semakin terampil seseorang

berbahasa,semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya. Keterampilan hanya

dapat diperoleh dan dikuasai dengan jalan praktik dan banyak pelatihan.

Melatih keterampilan berbahasa berarti pula melatih keterampilan berpikir

(Tarigan, 2013: 1).

Menulis merupakan sebuah proses kreatif menuangkan gagasan dalam

bentuk bahasa tulis dalam tujuan, misalnya memberitahu, meyakinan, atau

menghibur. Suparno dan Yunus (Dalman, 2014: 4) mengemukakan menulis

merupakan suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan

menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Tarigan (Dalman,

2014: 4) mengemukankan bahwa menulis ialah menurunkan atau melukiskan

lambang-lambang grafis yang menghasilkan suatu bahasa yang dipahami oleh

seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafis

(27)

11

4) menjelaskan bahwa menulis adalah mengungkapkan ide atau gagasannya

dalam bentuk karangan secara leluasa.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa menulis

adalah suatu proses mengungkapkan ide, pendapat, gagasan dan perasaan ke

dalam suatu tulisan sebagai media dengan bentuk tulisan atau melukiskan

lambang-lambang grafis yang mudah dipahami oleh pembaca.

2. Tujuan menulis

Menulis dapat diartikan suatu proses menuangkan ide-ide dan perasaan

melalui bahasa tulis. Dengan demikian menulis juga memiliki tujuan tertentu.

Peck & Schule (HG Tarigan, 2013: 9), mengemukakan tujuan menulis sebagai

berikut.

a. Membantu para siswa memahami bagaimana caranya ekspresi tulis dapat

melayani mereka, dengan jalan menciptakan situasi-situasi di dalam kelas

yang jelas memerlukan karya tulis dan kegian menulis;

b. Mendorong para siswa mengekspresikan diri mereka secara bebas dalam

tulisan;

c. Mengajar para siswa menggunakan bentuk yang tepat dan serasi dalam

ekspresi tulis;

d. Mengembangkan pertumbuhan bertahap dalam menulis dengan cara

membantu para siswa menulis sejumlah maksud dengan sejumlah cara

dengan penuh keyakinan pada diri sendiri secara bebas.

Sehubungan dengan tujuan penulisan sesuatu tulisan, Hugo Hartig

(28)

12

penugasan), (b) Altruistic purpose (tujuan altruistik), (c) Persuasive purpose

(tujuan persuasif), (d) Informational purpose (tujuan iformasional, tujuan

penerangan), (e) Self-expressive purpose (tujuan pernyataan diri), (f)

Creative purpose (tujuan kreatif), (g) Problem-solving purpose (tujuan

pemecahan masalah).

Adapun tujuan menulis di atas adalah assigment purpose (tujuan

penugasan) yang berarti iswa hanya akan menulis apabila ditugaskan bukan

karena kemauan sendiri (misalnya siswa diberi tugas merangkumkan buku).

Tujuan altruistik menulis pada siswa sekolah dasar adalah berdasarkan hal-hal

yang meyenangkan baik bagi siswa itu sendiri maupun bagi para pembaca.

Tujuan persuasif sebuah tulisan siswa adalah untuk meyakinkan para

pembaca akan kebenaran (misalnya siswa menuliskan sebuah peristiwa yang

pernah dialaminya). Memberi informasi atau keterangan pada pembaca

merupakan tujuan informasional atau tujuan penerangan. Sebuah tulisan

siswa juga bertujuan untuk memperkenalkan atau menyatakan diri (misalnya

siswa menuliskan biodata di buku hariannya). Dalam menulis sebuah tulisan

siswa juga menulis dengan tujuan mencapai nilai-nilai kesenian (misalnya

siswa menulis cerita tentang adat istiadat yang ada di daerah tempat

tinggalnya). Bagi siswa sekolah dasar menulis juga bertujuan untuk

memecahkan masalah yang dihadapi sehingga dengan menulis berdasarkan

apa yang dapat dilihat, dirasakan siswa dapat mengembangkan ide, gagasan,

(29)

13

Secara umum, tujuan menulis yang dikemukakan oleh Imron Rosidi

(2009) adalah sebagai berikut.

a. Memberitahukan atau menjelaskan

Tulisan yang bertujuan memberitahukan atau menjelaskan sesuatu

biasanya disebut dengan karangan eksposisi. Karangan eksposisi adalah

karangan yang menjelaskan sesuatu kepada pembaca dengan

menunjukkan bukti nyatadan bertujuan untuk menambah pengetahuan

pembaca.

b. Meyakinkan atau mendesak

Tujuan tulisan ini adalah meyakinkan pembaca terhadap sebuah tulisan

yang disampaikan oleh penulis itu benar sehingga penulis berharap apa

yang dituliskannya dapat diikuti oleh pembaca.

c. Menceritakan sesuatu

Tujuan tulisan ini adalah untuk menceritakan suatu kejadian kepada

pembaca, tulisan ini disebut dengan karangan narasi. Karangn narasi

dapat dibedakan menjadi dua, yaitu narasi ekspositoris (nyata) dan

narasi sugestif (fiksi).

d. Menggambarkan sesuatu

Tujuan tulisan ini adalah untuk menggambarkan suatu objek baik itu

benda, orang, tumbuhan, atau hewan kepada pembaca. Tulisan ini

(30)

14

Berdasarkan ketiga tujuan menulis di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa pembelajaran menulis karangan deskripsi yang sesuai dengan

tujuan di kelas IV SD adalah tujuan menggambarkan sesuatu.

3. Manfaat Menulis

Menurut M. Thobroni (2008: 14-19) manfaat menulis adalah :

1. Dengan menulis siapa pun bisa mengenali dirinya jauh lebih dari yang dia kira.

2. Seseorang dapat mengenali dirinya mulai dari yang paling nyata hingga yang paling samar.

3. Seseorang akan mampu menyelami sisi perasaannya yang paling tersembunyi.

4. Menulis membuat kejiwaan siapapun yang melakukan menjadi semakin positif.

5. Seluruh tekanan emosi akan mencair dengan seketika ketika diungkapkan dengan menulis.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa manfaat

menulis karangan deskripsi pada siswa sekolah dasar dapat memotivasi siswa

untuk mengembangkan imajinasinya. Sehingga siswa dapat mengenali dirinya

dan menggali gagasan yang masih tersembunyi. Selain itu juga dapat melatih

siswa untuk menjadikan kegiatan menulis sebagai suatu kegiatan yang

menyenangkan .

4. Proses Menulis

Haryadi dan Zamzani (1996/1997: 78-79) mengemukakan proses

penulisan terdiri atas lima tahap, yaitu: (a) pramenulis, (b) menulis, (c)

merevisi, (d) mengedit, dan (e) mempublikasikan.

a. Pramenulis

Pramenulis merupakan tahap persiapan. Pada tahapini seorang penulis

(31)

15

menentukan judul karangan, menentukan tujuan, memilih bentuk atau jenis

tulisan, membuat kerangka, dan mengumpulkan bahan-bahan. Ide tulisan

dapat bersumber dari pengalaman, observasi, bahan bacaan, dan

imajinasi.oleh karena itu, pada tahap pramenulis kadang diperlukan stimulus

untuk merangsang munculnya respon yang berupa ide atau gagasan.

b. Menulis

Tahap menulis dimulai dengan menjabarkan ide ke dalam bentuk

tulisan. Ide-ide itu dituangkan dalam bentuk kalimat dan paragraf dan

membentuk suatu karangan.

c. Merevisi

Pada tahap merevisi dilakukan koreksi terhadap keseluruhan

karangan. Koreksi dilakukan terhadap berbagai aspek, misalnya struktur

karangan dan kebahasan. Struktur karangan meliputi penataan ide pokok dan

ide penjelas, serta sistematika dan penalarannya. Sementara itu, aspek

kebahasaan meliputi pilihan kata, struktur bahasa, ejaan, dan tanda baca. Pada

tahap revisi masih dimungkinkan mengubah judul karangan apabila judul

yang telah ditentukan dirasakan kurang tepat.

d. Mengedit

Proses pengeditan dapat diperluas dan disempurnakan dengan

penyediaan gambar atau ilustrasi. Hal itu dimaksudkan agar tulisan itu lebih

(32)

16 e. Mempublikasikan

Mempublikasikan mempunyai dua pengertian. Pengertian pertama,

berarti menyampaikan karangan kepada publik dalam bentuk cetaan,

sedangkan pegertian kedua menyampaikan dalam bentuk noncetak.

Penyampaian noncetak dapat dilakukan dengan pementasan, penceritaan,

peragaan, dan sebagainya.

Senada dengan proses menulis Dalman (2014: 15-20) mengemukakan

bahwa ada tiga tahapan dalam proses menulis, yaitu: (a) persiapan, (b)

penulisan, (c) pascapenulisan.

a. Persiapan

Tahap persiapan adalah ketika siswa menyiapkan diri, mengumpulkan

informasi merumuskan masalah, menentukan fokus, mengolah informasi,

menarik tafsiran dan referensi terhadap realitas yang dihadapinya, berdiskusi

membaca, mengamati, dan lain-lain yang memperkaya masukan kognitifnya

yang akan diproses selanjutnya.

b. Penulisan

Tahap penulisan adalah topik dan tujuan karangan serta informasi

yang relevan telah dikumpulkan kemudian siap untuk menulis.

c. Pascapenulisan

Tahap ini merupakan tahap penghalusan dan penyempurnaan buram

hasil dari sebuah tulisan. Kegiatannya terdiri atas penyuntingan dan perbaikan

(33)

17

karangan seperti ejaan, pungutuasi, diksi, pengkalimatan, dan konvensi

penulisan lainnya.

C. Karangan Deskripsi

1. Pengertian Karangan Deskripsi

Bahasa mengenal beberapa istilah dan satuan-satuannya, dalam ilmu

bahasa dikenal dengan satuan yang bermakna. Satuan bahasa dimulai dari

bunyi (fonem), kata (morfem), frasa, klausa dan kalimat, paragraf dan wacana.

Karanganadalah hasil cipta buah pikiran manusia yang dituangkan dalam

bentuk tulisan maupun lisan dan karangan bersifat fiksi atau nonilmiah

(Dalman, 2014: 85).

Finoza mengemukakan bahwa karangan deskripsi adalah bentuk

tulisan yang bertujuan memperluas pengetahuan dan pengalaman pembaca

dengan jalan melukiskan hakikat objek yang sebenarnya (Dalman, 2014: 93).

Senada dengan pendapat di atas, Mariskan (Dalman, 2014: 93)

mengemukakan bahwa deskripsi atau lukisan adalah karangan yang

melukiskan kesan atau panca indra semata dengan teliti dan sehidup-hidupnya

agar pembaca atau pendengar dapat melihat, mendengar, merasakan

menghayati dan menikmati seperti yang dilihat, didengar, dirasakan dan

dihayati, serta dinikmati penulis. Objek yang dideskripsikan dapat berupa

orang, benda, atau tempat.

Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa karangan deskripsi

merupakan suatu tulisan yang menggambarkan suatu objek yang disajikan

(34)

18

pembaca dan seakan pembaca dapat melihat, mendengar, atau merasakan

objek yang di gambarkan itu.

2. Karakteristik Karangan Deskripsi

Menurut Semi (Rini Kristiantari, tt: 120) ada beberapa penanda yang

merupakan karakteristik tulisan deskripsi. Karakteristik tulisan deskripsi yang

dimaksud, yaitu (1) berupaya memperlihatkan rincian tentang objek, (2)

bersifat memberi pengaruh sensivitas dan membentuk imajinasi pembaca, (3)

disampaikan dengan gaya yang memikat dan pilihan kata yang mengunggah,

(4) memaparkan tentang sesuatu yang dapat di dengar, dilihat, dan dirasakan,

sehingga objek tulisan pada umumnya berupa benda, alam, warna, dan

manusia, serta (5) organisasi penyampaian yang digunakan lebih banyak

menggunakan susunan ruang (spartial order). Penyampaian informasi secara

rinci tentang objek akan memunculkan kesan tertentu pada diri pembaca.

Menurut Ellis, dkk (Rini Kristiantari, tt: 120) aspek utama sebuah tulisan

deskripsi adalah kerincian detil sensoris.

Pendapat lain tentang karakteristik tulisan deskripsi dikemukakan oleh

Sorenson (Rini Kristiantari, tt: 121) menyatakan bahwa tulisan deskripsi

hanya menyajikan sebuah penggambaran tentang suatu objek. Gambaran

yang dimasukkan dalam tulisan biasanya mengikuti karakteristik-karakteristik

umum tulisan deskripsi.

Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa karakteristik tulisan

deskripsi yang dikemukakan oleh Sorenson pada dasarnya sama dengan yang

(35)

19

dikemukakan. Pada tulisan deskripsi informasi tentang suatu objek

disampaikan kepada pembaca dengan tujuan pembaca dapat memahami seakan

dapat melihat dan merasakan objek yang dimaksudkan penulis.

3. Teknik Penulisan Karangan Deskripsi

Tompkins (Rini Kristiantari, tt: 124-127) mengemukakan empat

macam teknik penulisan yang dapat digunakan dalam tulisan deskripsi, yaitu

(1) penambahan informasi khusus, (2) penggambaran sensoris,

(3)perbandingan, dan (4) pendialogan. Teknik-teknik tersebut digunakan

dengan tujuan agar tulisan deskripsi yang dihasilkan sesuai dengan tanggapan

pancaindra.

1) Teknik penambahan informasi khusus

Tulisan deskripsi dapat ditulis dengan cara menambahakan informasi

atau rincian khusus. Penambahan informasi khusus ini dapat dilakukan

dengan cara mengidentifikasi kekhasan tingkah laku objek, menyebutkan

karakter objek, mengidentifikasi latar objek, dan mendaftar atribut objek.

Keempat teknik tersebut diuraikan sebagai berikut.

a) Mengidentifikasi kekhasan tingkah laku objek

Untuk menggambarkan keadaan objek, dapat dilakukan dengan

menuliskan kekhasan tingkah laku yang biasanya terdapat pada objek

tersebut. Penambahan informasi khusus dengan teknik ini akan

(36)

20 b) Menyebutkan karakter objek

Penambahan informasi khusus juga dapat dilakukan dengan

menyebutkan karakter objek dalam tulisan.

c) Mengidentifikasi latar objek

Untuk menggambarkan keadaan suatu tempat, penambahan informasi

juga dapat dilakukan dengan cara menampilkan latar tempat tersebut.

d) Mendaftar atribut objek

Untuk menggambarkan keadaan suatu tempat, penambahan informasi

juga dapat dialakukan dengan cara menampilkan latar tempat tersebut.

2) Teknik penggambaran sensoris/pancaindra

Penyajian tanggapan pancaindra dalam sebuah tulisan bertujun untuk

menciptakan kekuatan penggambaran atau membuat gambaran lebih hidup.

Teknik ini untuk menggambarkan sesuatu dengan mengaitkan pengindraan,

yakni pengindraan penglihatan, indra penciuman, indra pendengaran, indra

peraba, dan indra perasa.

3) Teknik perbandingan

Teknik ini digunakan untuk mendeskripsikan sesuatu dengan

membandingkannya dengan sesuatu yang lain. Perbandingan yang baik adalah

perbandingan yang dapat menggambarkan sesuatu melebihi yang biasa

dilakukan oleh sebuah kata.

4) Teknik Perdialogan

Teknik ini digunakan sebagai pengganti ringkasan tentang karakter

(37)

21

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa teknik-teknik

penulisan karangan deskripsi digunakan dengan tujuan agar tulisan deskripsi

yang dihasilkan sesuai dengan tanggapan pancaindra. Pada penelitian ini teknik

penulisan karangan deskripsi yang digunakan adalah teknik penggambaran

sensoris/pancaindra.

D.Karakteristik Siswa Sekolah Dasar

Setiap individu atau setiap siswa mempunyai perbedaan individu.

Perbedaan individu merupakan karkteristik dari setiap siswa. perbedaan

individu merupakan karakteristik dari setiap siswa. perbedaan individu itu bisa

disebabkan oleh latar belakang budaya, sosial, fisik, kecerdasan, dan lain-lain.

Di sini guru berperan untuk menciptakan proses pembelajaran yang sesuai

dengan karakteristik siswa. Jean Piaget (Mulyani Sumantri dan Nana Syaodih,

2010: 1.15) menyebutkan tahapan berpikir anak dibagi menjadi empat tahap

yaitu (1) tahap sensori motorik, (2) tahap praoperasi, (3) tahap operasi

kongkrit, dan (4) tahap operasi formal.

Karakteristik perkembangan bahasa menurut Saleh Abbas (2006:

125), membagi menjadi 2 tahap. Pada tahap pertama atau tahap

prakonsepsional (TK), anak-anak belajar berpikir secara simbolis dengan

mempresentasikan gagasan dan peristiwa dengan kata-kata, kalimat,

gambar-gambar, dan permainan-permainan dramatik. Tahap kedua yaitu tahap intuitif

(SD) yaitu tahap di mana anak dapat mengembangkan konsep-konsep dengan

cepat namun terbatas pada kemampuan berpikir secara logis. Dalam hal

(38)

22

kaidah gramatikal walaupun tidak bisa menjelaskan kaidah-kaidah gramatikal

tersebut.

Pendapat lain dikemukakan oleh Rita Eka Izzaty, dkk. (2008: 107),

bahwa kemampuan bahasa anakakan terus tumbuh. Anak lebih baik

kemampuannya dalam memahami dan menginterpretasikan komunikasi lisan

dan tulisan. Pada masa ini, perkembangan bahasa nampak pada perubahan

perbendaharaan kata dan tata bahasa.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa selain

perkembangan kognitif pada masa operasional konkret, perkembangan bisa

juga dari segi bahasa. Pada masa anak SD perkembangan bahasa sudah baik.

Anak sudah dapat menggunakan bahasanya sesuai dengan kaidah gramatikal,

selain itu anak juga sudah bisa menginterpretasikan bahasanya ke dalam

komunikasi lisan maupun tulis.

E. Strategi Menulis Terbimbing

1. Pengertian Strategi Menulis Terbimbing

Menurut Tompkins dan Hoskinson strategi menulis terbimbing yang

dimaksud adalah menulis terbimbing yang memberi kesempatan

seluas-luasnya kepada siswa untuk memilih dan mengembangkan topik yang mereka

senangi sehingga ia merasa memiliki dan bertanggung jawab atas tulisannya

(Saleh Abbas, 2006: 137). Strategi menulis terbimbing menurut Blake dan

Spenato merupakan salah satu strategi yang berdasar pada pendekatan proses

menulis dan dapat meningkatkan keterampilan menulis serta pencapaian hasil

(39)

23

2. Langkah-Langkah Pembelajaran Menulis dengan Strategi Menulis

Terbimbing

Langkah-langkah pembelajaran yang dilaksanakan pada pembelajaran

menulis dengan strategi menulis terbimbing pada penelitian ini adalah sebagai

berikut.

1) Kegiatan sebelum menulis (pramenulis)

Dengan bantuan guru siswa mengembangkan tema, memilih topik

berdasarkan tema, menulis judul, dan menyusun kerangka karangan

deskripsi. Siswa mengamati bagan yang ada di papan tulis. Siswa diminta

mengamati objek secara langsung. Guru memberikan waktu kepada siswa

untuk berdiskusi dengan temannya, serta bertanya jawab dengan guru

tentang objek yang diamati. Guru memberikan kertas yang berisi bagan

kosong untuk diisi oleh siswa. Siswa membuat kerangka karangan.

2) Menulis

Setelah menentukan topik dengan bantuan guru siswa mulai menulis

karangan deskripsi sesuai dengan topik dan kerangka karangan yng telah

dibuat. Guru membimbing siswa pada saat menulis karangan deskripsi.

3) Revisi

Dua orang siswa membacakan tulisannya di depan kelas dengan

bimbingan guru kegiatan ini dilakukan secara bergantian. Siswa yang

duduk dibangku masing-masing membaca tulisan temanlainnya dan

(40)

24 4) Editing

Tulisan siswa yang telah dibaca oleh siswa lain kemudian diedit oleh

teman yang membaca tulisan temannya. Setiap siswa yang membaca

tulisan siswa lain berhak mengedit atau membenarkan tulisan, ejaan, tanda

baca dan lain-lain yang kurang tepat pada tulisan temannya dengan

bimbingan guru. Tulisan siswa yang telah diedit oleh siswa, diedit kembali

oleh guru.

5) Publikasi

Hasil karya siswa yang terbaik dipajang di papan pajangan kelas sebagai

tindak lanjut dari hasil menulis karangan deskripsi siswa. Kelas yang tidak

memiliki papan pajangan, mempublikasikan hasil tulisannya di kelas IVA.

Ada beberapa langkah yang harus diperhatikan guru dalam

menerapkan strategi menulis terbimbing (Saleh Abbas, 2006: 138).

a. Pembelajaran menulis ini akan dilakukan dalam beberapa kali pertemuan. b. Bentuk karangan yang dibuat adalah karangan deskriptif.

c. Intervensi guru terhadap karya siswa hanya sebatas memberikan saran. d. Guru mencermati kreativitas siswa dalam berkomunikasi.

e. Peran guru sebagai pembimbing,motivator, dan fasilitator agar siswa aktif dalam kelompoknya.

f. Guru tetap menjaga interaksi belajar di kelas tetap kondusif dalam pembelajaran menulis sebagaimana yang telah direncanakan.

g. Guru juga melakukan penilaian proses yang bertujuan untuk mengetahui perkembangan belajar siswa, kesulitan yang dialami, dan pola strategi beljar yang tepat.

F. Kerangka Pikir

Pada dasarnya,pembelajaran menulis karangan deskripsi di sekolah

dasar sebagai salah satu pembelajaran yang mempunyai cakupan materi yang

(41)

25

pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa, agar tujuan

pembelajaran dapat berhasil dengan baik. Namun pada kenyataannya, guru

masih kesulitan untuk menciptakan pembelajaran yang bervariasi.

Pada umumnya metode ceramah yang dilakukan pada proses

pembelajaran bahasa Indonesia mengakibatkan aktivitas dan prestasi belajar

siswa di dalam kelas rendah, sehingga hasilnya kurang maksimal. Guru masih

menggunakan metode ceramah saja sehingga pembelajaran cepat

membosankan. Penyebab dari siswa sendiri adalah siswa kurang termotivasi

untuk mengikuti pelajaran bahasa Indonesia, hal ini disebabkan karena siswa

menganggap jika pelajaran bahasa Indonesia adalah pelajaran yang mudah dan

membosankan khususnya pembelajaran keterampilan menulis karangan

deskripsipun masih minim.

Berdasarkan penjelasan di atas menunjukkan bahwa proses

pembelajaran bahasa Indonesia khususnya keterampilan menulis karangan

deskripsi masih perlu untuk ditingkatkan. Upaya yang dilakukan untuk

meningkatkan keterampilan menulis karanganini dapat dilakukan mulai dari

metode pembelajaran yang digunakan, strategi yang digunakan, guru yang

profesional, media pembelajaran, serta kondisi pembelajara yang mendukung.

Dengan memperbaiki dan menginovasi pembelajaran yang ada maka

diharapkan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa dapat meningkat

sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

Salah satu cara yang digunakan dalam pembelajaran untuk

(42)

26

menerapkan strategi menulis yang sesuai. Adapun strategi menulis yang sesuai

adalah strategi menulis terbimbing. Melalui strategi menulis ini, maka siswa

dapat belajar secara komprehensif tentang keterampilan menulis karangan

deskripsi.

Strategi menulis terbimbing merupakan pemberian kesempatan

seluas-luasnya kepada siswa untuk memilih dan mengembangkan topik yang mereka

senangi sehingga mereka merasa memiliki dan bertanggung jawab atas

tulisannya. Menulis terbimbing akan mengaktifkan guru dan siswa selama

dalam proses kegiatan belajar mengajar. Guru bertugas membimbing siswa ke

arah yang diinginkan dalam kegiatan pembelajaran menulis.

G. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka pikir di atas maka peneliti

mengajukan hipotesis tindakan dalam penelitian ini seperti berikut “Strategi

menulis terbimbing dapat meningkatkan keteampilan menulis karangan

deskripsi dalam pembelajaran bahasa Indonesia siswa kelas IVB SDN Cepit.

H. Definisi Operasional Variabel

1. Keterampilan menulis karangan deskripsi merupakan keterampilan

berbahasa yang mengungkapkan rincian khusus dan kesan yang

ditimbulkan oleh tanggapan pancaindera terhadap suatu objek.

Penggambaran objek tersebut didasarkan pada hasil pengamatan.

Penggambaran objek secara rinci ini menciptakan kesan seolah-olah

(43)

27

2. Strategi menulis terbimbing merupakan strategi menulis yang memberikan

kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk memilih dan

mengembangkan topik yang mereka senangi sehingga mereka memiliki

dan bertanggung jawab atas tulisannya.Menulis terbimbing akan

mengaktifkan guru dan siswa selama proses kegiatan belajar mengajar.

Guru bertugas membimbing siswa ke arah yang diinginkan dalam

(44)

28 BAB III

METODE PENELITIAN

A.Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau sering disebut

dengan Classroom Action Research model penelitian tindakan kolaboratif

(collaborative action research) dalam bahasa inggris. McNiff (Suroso, 2009:

29) mengemukakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan bentuk

penelitian reflektif yang dilakukanoleh guru sendiri yang hasilnyadapat

dimanfaatkan sebagai alat untuk pengembangan kurikulum, pengembangan

sekolah, pengembangan keahlian mengajar, dan sebagainya. Berdasarkan

pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas

merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah

tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara

bersama.

Penelitian tindakan kelas merupakan suatu kegiatan yang dilakukan

oleh seorang guru kelas untuk mengetahui seberapa besar keberhasilan dalam

mengajar, dan mencari tahu masalah-masalah apa yang timbul selama proses

pembelajaran berlangsung serta bagaimana cara memperbaiki kualitas

pembelajaran untuk lebih baik lagi ke depannya guna mencapai suatu tujuan

pendidikan nasional, dan mencerdaskan siswanya sebagai calon penerus

bangsa.

Penelitian tindakan kelas dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki

(45)

29

pada proses belajar mengajar. Penelitian ini dimaksudkan untuk meningkatkan

keterampilan menulis karangan deskripsi melalui strategi menulis terbimbing.

B.Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IVB SDN Cepit, Jalan Bantul

kecamatan Sewon kabupaten Bantul provinsi Yogyakarta. Tahun ajaran

2014/2015 yang berjumlah 20 terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11 siswa

perempuan. Objek penelitiannya adalah peningkatan keterampilan menulis

karangan deskripsi pada siswa kelas IVB SDN Cepit melalui strategi menulis

terbimbing.

C.Setting penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas IVB SDN Cepit Sewon yang

beralamat di desa cepit kecamatan Sewon kabupaten Bantul. Kelas IVB SDN

Cepit sewon letaknya di sebelah barat kantor guru. ukuran kelasnya juga cukup

luas yaitu 6x6 m. Di dalam kelasnya terdapat 20 bangku siswa dan 11 meja

siswa yang tertata rapi serta 1 bangku dan meja guru. sarana dan prasarana juga

sudah lengkap, dalam kelas tersebut juga sudah disediakan sebuah almari untuk

menyimpan buku-buku maupun media pembelajaran.

D.Model Penelitian

Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan

model spiral yang dikembangkan Kemmis dan Mc Taggart. Dalam

perencanaan Kemmis dan Mc Taggart menggunakan siklus system spiral, yang

masing-masing siklus terdiri dari empat komponen, yaitu rencana, tindakan,

(46)

30

Mc Taggart menggunakan sistem spiral yang dimulai dengan perencanaan,

tindakan, pengamatan, dan refleksi. Dalam langkah pertama, kedua, dan

seterusnya sistem spiral yang terkait perlu diperhatikan oleh peneliti.

Komponen tindakan dan observasi menjadi satu komponen karena kedua

kegiatan ini dilakukan secara stimulan.

Penelitian yang menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart

(Suharsimi Arikunto, 2006: 93) ini sekurang-kurangnya dilakukakan dalam dua

siklus adapun antara langkah satu dengan langkah berikutnya yang secara

singkat dapat digambarkan sebagai berikut.

Refleksi

perencanaan

perlakuan & Pengamatan

Refleksi

Perencanaan

Perlakuan & Pengamatan

1. Kondisi Awal

Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah

a. Guru melaksanakan proses pembelajaran bahasa Indonesia di kelas

(47)

31

b. Untuk mengetahui keterampilan menulis siswa, guru mengamati

proses pembelajaran menggunakan format observasi yang telah

dipersiapkan

2. Siklus I (pertama)

a. Perencanaan (planning)

Pada tahap perencanaan inipeneliti merancang tindakan yang

dilaksanakan, antara lain :

1) Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui standar kompetensi

dan kompetensi dasar akan disampaikan.

2) Menyusun rencana pembelajaran yang sesuai dengan materi dengan

memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif menyelesaikan

masalah mengenai materi yang dipelajari dengan menggali

pemahaman dan pengetahuan yang mereka miliki sendiri. Rencana

pembelajaran ini akan digunakan oleh guru sebagai acuan dalam

pembelajaran yang akan dilaksanakan.

3) Menyiapkan sumber belajar atau buku penunjang yang akan

digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

4) Menyiapkan media yang digunakan dalam pembelajaran

5) Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi pelaksanaan

pembelajaran. Lembar observasi digunakan sebagai pedoman bagi

observer dalam mengobservasi kelas.

6) Menyiapkan peralatan untuk mendokumentasikan kegiatan selama

(48)

32 b. Pelaksanaan (Acting)

Pada tahap tindakan, siswa melaksanakan pembelajaran sebagaimana

yang telah direncanakan sebelumnya. Selama proses pembelajaran

berlangsung, guru mengajar siswa dengan menggunakan RPP yang telah

dibuat. Sedangkan peneliti mengamati aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran. Pelaksanaan tindakan yang dilakukan sifatnya fleksibel dan

terbuka terhadap perubahan-perubahan dan sesuai dengan apa yang terjadi di

lapangan.

c. Observasi (observation)

Observasi adalah tahap pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan

dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan. Dalam tahap

ini, dilakukan observasi terhadap semua proses tindakan, hasil tindakan,

situasi tempat, dan kendala-kendala tindakan. Observasi dilakukan oleh

peneliti selama proses pembelajaranberlangung dengan menggunakan lembar

observasi yang telah dibuat.

d. Analisis dan Refleksi (Analysis and Reflection)

Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksaan pada siklus pertama

dan untuk merancang siklus berikutnya.

E.Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan oleh peneliti selama proses

pelaksanaan tindakan. Teknik pengumpulan data adalah yang dipergunakan

oleh peneliti untuk mengumpulkan data-data. Kualitas data sangat ditentukan

(49)

33

memperhatikan teknik mana yang paling tepat untuk mengambil data tertentu

yang diharapkan (Cholid Narbuko dan Abu Achmad, 2008: 64). Data yang

dikumpulkan dapat berbentuk observasi, wawancara, angket, dan sebagainya.

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini

adalah:

1. Tes

Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tentang menulis

karangan deskripsi. Tes dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai

keterampilan siswa dalam menulis karangan deskripsi.

2. Observasi

Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi tentang

aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi. Observasi

dilakukan untuk mengamati secara langsung aktivitas siswa selama kegiatan

pembelajaran.

F. Instrumen Penelitian

Peneliti menggunakan berbagai instrumen dalam pengumpulan data.

Adapun instrumen yang digunakan adalah.

1. Tes

Instrumen tes bersifat mengukur, karena berisi pertanyaan atau

pernyataan yang alternatif jawabannya memiliki standar jawaban tertentu,

penilaian yang dilakukan dengan mengacu kriteria yang sudah ditentuka. Tes

ini digunakan oleh peneliti untuk menilai keterampilan menulis deskripsioleh

(50)

34

Tabel 1. Pedoman Penilaian Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi (Burhan Nurgiantoro, 2010: 440).

No Aspek Sub aspek

1. Isi Informasi, permasalahan, dan

penggambaran

2. Organisasi isi Ekspresi dan gagasan

3. Tata Bahasa Tanda baca dan kalimat

4. Gaya, pilihan struktur kosa kata Diksi

5. Ejaan dan tata tulis EYD

1. Pedoman observasi

Pedoman observasi ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang

aktivitas siswa dalam pelaksanaan pembelajaran dengan strategi menulis

terbimbing. Proses pengamatan dilakukan tanpa mengganggu subjek

penelitian yang diamati. Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian

ini adalah lembar observasi pelaksanaan pembelajaran.

G.Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul lengkap selanjutnya adalah menganalisis data,

yaitu suatu cara yang digunakan untuk mengubah data agar menjadi suatu fakta

sehingga dapat ditarik kesimpulan atas dasar fakta tersebut. Analisis data

merupakan suatu langkah penting dalam penelitian, data yang sudah terkumpul

tidak berarti apa-apa bila tidak diolah. Analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah dekriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Data

observasi yang diperoleh dihitung kemudian dideskripsikan.

1. Teknik data deskriptif kualitatif

Data kualitatif yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang

(51)

35

terdapat pada lembar observasi pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan

strategi menulis terbimbing. Data pelaksanaan pembelajaran yang terdapat

pada lembar observasi pelaksanaan pembelajaran dianalisis secara deskriptif

kualitatif untuk tiap siklus. Data tersebut berguna untuk rencana perbaikan

pembelajaran pada siklus selanjutnya. Selain itu, data kualitatif juga diambil

dari kegiatan proses pembelajaran berdasarkan lembar penilaian observasi.

2. Teknik data kuantitatif

Data kuantitatif berasal dari hasil tes yang diadakan setiap siklusnya.

Tes ini dilakukan setiap siklus kemudian diadakan perbandingan persentase

nilai siswa sebelum dan setelah pembelajaran dengan tindakan. Untuk mencari

rerata kelas maka dicari dengan rumus berikut.

Sedangkan untuk menghitung persentase nilai yang memenuhi KKM

menggunakan rumus berikut.

H.Indikator Keberhasilan

Setiap siklus pada kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan

dinyatakan berhasil jika terjadi perubahan proses yang ditunjukkan dengan

adanya peningkatan keterampilan menulis pada pembelajaran bahasa

Indonesia. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila sebanyak minimal 75% dari

jumlah siswa mencapai peningkatan keterampilan menulis mencapai 75. Selain

(52)

36 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.Deskripsi Hasil Penelitian

Penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan untuk meningkatkan

keterampilan menulis karangan deskripsi ini dilaksanakan dalam dua siklus,

setiap siklusnya terdiri dari 3 kali pertemuan. Jadi penelitian ini dilaksanakan

dalam 6 kali pertemuan dan 1 pertemuan untuk pra tindakan. Langkah awal

yang dilakukan oleh peneliti sebelum melakukan penelitian tindakan kelas

adalah dengan mengamati pembelajaran keterampilan menulis karangan

deskrispsi kelas IVB SDN Cepit Sewon Bantul. Pembelajaran bahasa Indonesia

yang dilaksanakan selama ini cenderung menggunaan metode ceramah dan

menempatkan guru sebagai pusat pembelajaran, siswa hanya diam

mendengarkan penjelasan dari guru dan tidak dilibatkan dalam pembelajaran

sehingga hasilnya belum memuaskan dan banyak siswa yang belum mencapai

KKM yaitu 75. Penelitian ini dilaksanakan dengan subjek siswa kelas IVB

SDN Cepit Sewon Bantul dengan jumlah siswa 20. Dari 20 siswa laki-lakinya

berjumlah 9 siswa, sedangkan untuk siswa perempuan berjumlah 11 siswa.

Dari hasil penelitian awal yang dilakukan di SDN Cepit Sewon Bantul,

siswa kelas IVB memiliki kemampuan dan karakteristik yang beragam.

Siswa-siswanya mempunyai potensi akademik yang berbeda-beda. Ada yang potensi

akademiknya tinggi, sedang hingga rendah. Siswa kelas IVB juga berasal dari

latar belakang keluarga yang berbeda-beda. Pengetahuan awal yang diperoleh

tiap siswa juga berbeda-beda sesuai dengan pengalaman yang diperoleh dari

(53)

37

Pelaksanaan penelitian dimulai dengan melaksanakan kegiatan pra

siklus (pra tindakan), kegiatan ini dilaksanakan sebelum siklus 1 dan 2 yang

digunakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa terhadap pembelajaran

keterampilan menulis karangan deskripsi. Materi pokok yang disampaikan

dalam penelitian ini adalah mengarang deskripsi.

Berdasarkan kondisi yang telah dijabarkan di atas, maka guru dan

peneliti melakukan upaya untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan

deskripsi pada pembelajaran bahasa Indonesia yaitu dengan merefleksi

kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru dan berusaha untuk

memperbaikinya, baik dari segi perencanaan maupun pelaksanaan

pembelajaran, sehingga diharapkan hasilnya dapat meningkat.

Adapun kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan keterampilan

menulis karangan deskripsi adalah sebagai berikut:

1. Kondisi Awal

Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu peniliti melakukan

pengamatan dan mengadakan tes pra tindakan pembelajaran keterampilan

menulis karangan deskripsi. Pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui data

awal keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas IVB SDN Cepit

Sewon Bantul. Peneliti meminta ijin kepada kepala sekolah untuk melakukan

observasi pada pembelajaran bahasa Indonesia mengenai keterampilan menulis

karangan deskripsi. Setalah mendapatkan ijin peneliti pun menemui wali kelas

IV SDN Cepit Sewon Bantul untuk berdiskusi mengenai keterampilan menulis

(54)

38

Pra tindakan dilaksanakan pada tanggal 24 Maret 2015. Dalam kegiatan

pembelajaran siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru. Untuk

mendeskripsikan suatu objek siswa hanya diminta untuk membayangkan objek

tanpa menggunakan media atau mengamati langsung objek tersebut. Dalam

proses pembelajaran siswa menulis karangan deskripsi secara mandiri tanpa

bimbingan dari guru sehingga siswa terlihat tidak aktif dan kurang antusias

menuangkan gagasan pada karangannya.

Guru memulai pembelajaran dengan melakukan apersepsi, yaitu

menanyakan suatu benda yang berkaitan dengan materi pembelajaran

keterampilan menulis karangan deskripsi. Pembelajaran berlangsung di dalam

kelas, siswa terlihat kurang dilibatkan pada proses pembelajaran dan hanya

mendengar penjelasan dari guru. Hal itu disebabkan oleh guru menggunakan

metode pembelajaran ceramah dan tidak menggunakan media bentuk gambar

atau media bentuk nyata. Setelah menjelaskan materi tentang karangan deskripsi

guru mempersilahkan siswa untuk bertanya tentang materi yang belum

dipahami siswa. Namun sedikit siswa yang ingin bertanya. Kemudian guru

mempersilahkan siswa untuk menulis karangan deskripsi dengan tema yang

telah ditentukan. Setelah selesai menulis karangan deskripsi siswa diminta

mengumpulkan dan guru mengoreksi hasil tulisan siswa. Pada akhir

pembelajaran siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

Guru menutup pembelajaran dengan memberikan pesan moral dan motivasi

(55)

39

Adapun hasil dari karangan siswa sebagai berikut.

No Nama Pra tindakan Ketercapaian

KKM

Tabel 2. Daftar Nilai Tulisan Siswa Pra Tindakan

Hasil observasi penilaian keterampilan menulis karangan deskripsi

siswa pada kondisi awal masih sangat rendah. Nilai rata-rata kelas masih

rendah yaitu 1222 dengan nilai tertinggi 78 dan nilai terendah 49. Siswa yang

mencapai KKM hanya 3 siswa atau 15%.

2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I

Pada siklus I ini, peneliti mengadakan kegiatan pembelajaran dalam 3

(56)

40 a. Perencanaan I

Pada tahap perencanaan ini peneliti berkordinasi dengan guru

merancang tindakan yang dilaksanakan, antara lain :

1) Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui standar kompetensi dan

kompetensi dasar yang akan disampaikan.

2) Menyusun rencana pembelajaran yang sesuai dengan materi dengan

memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif menyelesaikan masalah

mengenai materi yang dipelajari dengan menggali pemahaman dan

pengetahuan yang mereka miliki sendiri. Rencana pembelajaran ini akan

digunakan oleh guru sebagai acuan dalam pembelajaran yang akan

dilaksanakan.

3) Menyiapkan sumber belajar atau buku penunjang yang akan digunakan

dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

4) Menyiapkan media yang digunakan dalam pembelajaran.

5) Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi pelaksnaan

pembelajaran. Lembar observasi digunakan sebagai pedoman bagi

observer dalam mengobservasi kelas.

6) Menyiapkan peralatan untuk mendokumentasikan kegiatan selama

pembelajaran berlangsung, yaitu kamera.

b. Pelaksanaan Tindakan siklus I

Pada tahap tindakan, peneliti bersama guru kelas melaksanakan

pembelajaran dengan penerapan strategi menulis terbimbing yang bertujuan

(57)

41

pembelajaran berlangsung, Guru mengajar siswa dengan menggunakan RPP

yang telah dibuat, sedangkan peneliti mengamati aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran.

Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan ke I dilaksanakan pada

tanggal 4 April 2015. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan selama 2 jam

pelajaran dengan alokasi waktu 70 menit (2 x 35 menit). Pada pertemuan

pertama, kedua, dan ketiga siklus I materi yang diajarkan adalah mengarang

deskripsi dengan tema perpustakaan. Jumlah siswa yang hadir sebanyak 19

siswa dan hanya 1 siswa yang tidak hadir pada pertemuan pertama siklus I,

namun diminta untuk tetap mengumpulkan tugas pada pertemuan selanjutnya.

Sebelum memulai pembelajaran guru terlebih dahulu mengatur kelas

dan mengabsen siswa selanjutnya memotivasi siswa agar bersemangat untuk

mengikuti proses belajar mengajar dengan melakukan tepuk satu secara

serentak. Guru bercerita tentang lingkungan sekolah sebagai apersepsi pada

pembelajaran yang berlangsung dan menyampaikann inti tujuan pembelajaran

yang akan dipelajari. Pada tahap pelaksanaan ini siswa diminta untuk

berimajinasi dengan suatu benda yang mereka lihat dilingkungan sekolah.

Setelah siswa berimajinasi dengan suatu objek yang ada di lingkungan sekolah,

guru meminta siswa untuk menyebutkan benda hidup dan benda mati apa saja

yang ada di lingkungan sekolah. Siswa terlihat sangat antusias menjawab

pertanyaan dari guru. Secara bergantian siswa berlomba-lomba menjawab

pertanyaan dari guru tentang benda-benda yang ada di lingkungan sekolah.

Gambar

Tabel 1. Pedoman Penilaian Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi (Burhan Nurgiantoro, 2010: 440)
Tabel 2. Daftar Nilai Tulisan Siswa Pra Tindakan
Gambar 1. Karangan Deskripsi Siswa tentang Perpustakaan
Gambar 2. Karangan Deskripsi Siswa tentang Perpustakaan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian skripsi ini bertujuan untuk mengetahui tentang kedudukan dan kewenangan Kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam pemerintahan desa serta untuk

Karena sinar terpancarkan pada benda bergerak tadi, maka jarak antara benda dengan sumber sinar tetap pada satu sisi akan bertambah sejumlah berkurangnya jarak pada sisi

[r]

Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik individu yaitu pekerjaan (p=0,046), penghasilan (p=0,018), dan pendidikan (p=0,040) memiliki hubungan yang signifikan dengan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik individu yaitu pekerjaan (p=0,046), penghasilan (p=0,018), dan pendidikan (p=0,040) memiliki hubungan yang signifikan dengan

[r]

[r]

5 Pemahaman patofisiologi udem serebri sangat penting dalam pengambilan keputusan klinis dan terapi eklamsia atau preeklamsia berat, karena data menunjukkan bahwa