i
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI STRATEGI MENULIS TERBIMBING
PADA SISWA KELAS IVB SD NEGERI CEPIT SEWON
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh Elsa Monita NIM 11108249007
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
v
MOTTO
Barang siapa bersungguh-sungguh, sesungguhnya itu adalah untuk dirinya
sendiri (Terjemahan QS Al-Ankabut[29]: 6).
vi
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
1. Papa dan Mamaku tercinta yang tiada henti mengirimkan doa.
2. Kakak – kakakku yang selalu memberikan dukungan dan motivasi.
3. Almamater tercinta Universitas Negeri Yogyakarta.
vii
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS
KARANGAN DESKRIPSI MELALUI STRATEGI MENULIS TERBIMBING PADA SISWA KELAS IVB SD NEGERI CEPIT SEWON
Oleh Elsa Monita 11108249007
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi pada pembelajaran bahasa Indonesia melalui strategi menulis terbimbing padasiswa kelas IVB SD Negeri Cepit Sewon Bantul.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IVB SD Negeri Cepit Sewon yang berjumlah 20 siswa dengan objek penelitian keterampilan menulis karangan deskripsi melalui strategi menulis terbimbing. Metode pengumpulan data adalah tes, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan analisis deskripsi kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah diterapkannya strategi menulis terbimbing, keterampilan menulis karangan deskripsi mengalami peningkatan, menumbuhkan semangat dan antusiasme siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata kelas pada kondisi awal adalah 61 dengan persentase ketuntasan sebesar 15%. Nilai rata-rata kelas pada siklus I meningkat menjadi 64 dengan ketuntasan 30% yaitu meningkat sebasar 15% dari kondisi awal, dan rata-rata kelas pada siklus II meningkat lagi menjadi 79 dengan ketuntasan sebesar 80% yaitu meningkat sebanyak 50%. Peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi dalam pembelajaran bahasa Indonesiia dapat dilihat dari kondisi awal ke siklus I sebanyak 6 siswa dan dari siklus I ke siklus II sebanyak 16 siswa.
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa,atas limpahan hikmat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan
tugas akhir ini dengan baik. Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk
memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar sarjana pendidikan
pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Pendidikan
Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta.
Penulis menyadari dalam menyelesaikan skripsi ini tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak yang telah memberi dukungan, informasi serta
bimbingan selama proses pengerjaan skripsi ini dari tahap perencanaan
hingga penyelesaian. Oleh karena itu, dengan segenap ketulusan hati,
penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Rektor Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk menimba ilmu di bangku kuliah
Universitas Negeri Yogyakarta.
2. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta yang
memberikan ijin penelitian.
3. Ketua jurusan Pendidikan Sekolah Dasar yang telah menyetujui
ix
4. Supartinah, M. Hum. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
memberikan waktunya dalam memberikan bimbingan sejak awal
hingga terselesaikannya penyusunan skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen PGSD yang telah memberikan bekal ilmu,
wawasan dan semangat pada kami untuk terus maju dengan penuh
kesabaran.
6. Pak Parlan, dan Ibu atas kesabaran dan ketabahan selama mendampingi
kami di asrama.
7. Dinas Pendidikan Kabupaten Simeulue yang telah memberikan
kesempatan kepada saya untuk melanjutkan studi di kota Yogyakarta.
8. Kak cecek yang telah membantu saya selama proses pendaftaran
program PPGT 2011.
9. Papa Alinas dan mama Maryam yang telah melahirkan dan
membesarkan saya dengan penuh kasih sayang.
10. Kakak saya (Lina kusuma, Amelia, Elis monita) yang memberikan
dorongan baik materi maupun moril.
11. Abang ipar (Edy Kusuma dan Rijal) yang memberikan semangat dan
bantuan finansial dalam menyelesaikan tugas akhir skripsi.
12. Adik semata wayang (Alga Armansyah) serta keponakan-keponakan
tersayang yang telah membantu menghilangkan rasa jenuh dalam
x
13. Pak Auha Isnan Risky selaku Wali kelas IVB SDN Cepit yang telah
memberikan masukan dan dorongan untuk segera menyelesaikan tugas
akhir skripsi.
14. Robinson Bara Inna yang selalu membantu dalam mencarikan literatur
dan mencurahkan bantuan tenaga.
15. Teman-teman seperjuangan PPGT PGSD UNY 2011 (Lin, Ira, Feby,
Dian, Rian, Ory, Che, Fina, Silfi, Lusi, Sangkani, Mumut, Indah,
camelia, Eva, Ria, Mia, Sesri, Wita, Dewi, Nova, Yuni, Faisal, Candra,
Yanus, Beny, Jhon, Aser, Ismail, Boy) yang memberi warna dikala
penatnya kehidupan asrama dan kampus.
16. Adik kelas PPGT PGSD UNY 2012 atas dukungan kalian dan
pengertian kalian.
17. Dian, Wiwik, Iyul, Astri, Amel, Masita, Etha, Adek, dan Sara yang
memberikan semangat dan motivasi untuk segera menyelesaikan tugas
akhir skripsi.
18. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Tiada apapun yang dapat penulis berikan sebagai imbalan, hanya
doa dan harapan semoga budi baik yang telah diberikan kepada penulis
xi
Akhirnya, penulis berharap semoga karya ini dapat memberikan
manfaat dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Mohon maaf dan
terimakasih.
xii
B. IdentifikasiMasalah ... 6
C. BatasanMasalah ... 6
D. RumusanMasalah ... 6
E. TujuanPenelitian ... 7
F. ManfaatPenelitian ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. PembelajaranBahasa Indonesia di SD ... 9
B. PembelajaranKeterampilanMenulis ... 10
1. PengertianKeterampilanMenulis ... 10
2. TujuanMenulis ... 11
3. ManfaatMenulis ... 14
4. Proses Menulis ... 14
C. KaranganDeskripsi ... 17
1. PengertianKaranganDeskripsi ... 17
xiii
3. TeknikPenulisanKaranganDeskripsi ... 19
D. KarakteristikSiswaSekolahDasar ... 21
E. Strategi Menulis Terbimbing ... 22
1. PengertianStrategiMenulisTerbimbing ... 23
2. Langkah-langkahPembelajaranMenulisdenganStrategi MenulisTerbimbing... ... 23
F. KerangkaPikir ... 24
G. HipotesisTindakan... 26
H. DefinisiOperasionalVariabel ... 26
BAB III METODE PENELITIAN A. JenisPenelitian ... 28
B. SubjekdanObjekPenelitian ... 29
C. Setting Penelitian ... 29
D. Model Penelitian ... 29
E. TeknikPengumpulanData ... 32
F. InstrumenPenelitian... 33
G. TeknikAnalisisData ... 34
H. IndikatorKeberhasilan ... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DeskripsiHasilPenelitian ... 36
1. KondisiAwal ... 37
2. DeskripsiHasilPenelitianSiklus I ... 39
3. DeskripsiHasilPenelitianSiklusII ... 52
B. Pembahasan ... 66
C. KeterbatasanPenelitian ... 72
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 73
xiv
DAFTAR TABEL
hal
Tabel 1 Pedoman Penilaian Keterampilan Menulis Karangan
Deskripsi ... 34
Tabel 2 Daftar Nilai Tulisan Siswa Pra Tindakan ... 39
Tabel 3 Daftar Nilai Tulisan siswa Siklus I ... 47
Tabel 4 Persentase Jumlah Siswa yang Memenuhi KKM pada
Siklus I ... 51
Tabel 5 Daftar Nilai Tulisan Siswa Siklus 2 ... 62
Tabel 6 Persentase Jumlah Siswa yang Memenuhi KKM pada
xv
DAFTAR GAMBAR
hal
Gambar 1 Contoh Karangan Deskripsi Siswa ... 47
Gambar 2 Contoh Karangan Deskripsi Siswa ... 49
Gambar 3 Contoh Karangan Deskripsi Siswa ... 61
Gambar 4 Grafik Peningkatan Keterampilan Menulis Pra
Tindakan, Siklus 1 dan Siklus 2 ... 63
Gambar 5 Grafik Nilai rata-rata Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Pra Tindakan, Siklus 1 dan
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
hal
Lampiran 1 Lembar Observasi Siswa ... 77
Lampiran 2 Tabel Daftar Nama dan Inisial Siswa ... 80
Lampiran 3 Tabel rekapitulasi Peningkatan Nilai Rata-
rata Pra Tindakan ... 81
Lampiran 4 Tabel Rekapitulasi Peningkatan Nilai Rata-
rata Siklus I ... 82
Lampiran 5 Tabel Rekapitulasi Peningkatan Nilai Rata-
rata Siklus II ... 83
Lampiran 6 Hasil Rekapitulasi Nilai Rata-rata Keterampilan
Menulis Karangan Deskripsi Pra Tindakan, Siklus I dan
Siklus II ... 84
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah program untuk
mengembangkan pengetahuan, mempertinggi kemampuan berbahasa dan
menumbuhkan sikap positif terhadap Bahasa Indonesia. Pada dasarnya,
kemampuan berbahasa ada empat yaitu menyimak, berbicara, membaca dan
menulis ( Tarigan, 2013: 1).
Keterampilan berbahasa adalah penting karena dengan berbahasa
seseorang dapat meningkatkan pengetahuan maupun mengungkapkan isi
pikirannya. Salah satu aktivitas dan materi pembelajaran bahasa Indonesia di
sekolah dasar yang memegang peranan penting ialah pembelajaran menulis.
Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif (Tarigan,
2013: 3). Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang
dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap
muka dengan orang lain.
Keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa biasanya
paling akhir dikuasai oleh seseorang. Menulis berarti mengungkapkan buah
pikiran, perasaan, pengalaman, dan hal lain melalui tulisan (Z Musaba,
2012:24). Pembelajaran keterampilan menulis pada jenjang sekolah dasar
merupakan landasan untuk persiapan menuju jenjang pendidikan yang lebih
tinggi.
Peran guru dalam proses pembelajaran dituntut untuk memberikan
2
Karangan deskripsi merupakan hasil karangan yang menggambarkan benda,
manusia, atau tempat tertentu. Dalam membuat karangan deskripsi hal yang
perlu diperhatikan adalah detail objek yang disampaikan harus tepat sehingga
mampu diterima oleh pembaca (Ade Hikmat, 2013: 89). Siswa sekolah dasar
berusaha untuk mengembangkan konsep-konsep mereka sendiri, yang kadang
kala terlihat aneh menurut jalan pikiran orang dewasa (Ahmad Rofi’udin
1998/1999: 188). Pada tingkat sekolah dasar siswa lebih cenderung
menuliskan suatu objek yang ada di lingkungannya.
Karangan deskripsi merupakan karangan yang menggambarkan suatu
objek sehingga pembaca seakan bisa melihat, mendengar atau merasa objek
yng digambarkan itu. Objek yang dideskripsikan dapat berupa benda, manusia
atau tempat. Ciri-cirinya ada objek yang digambarkan. Melalui keterampilan
menulis karangan deskripsi, siswa dapat mengembangkan kreativitas dan dapat
mempergunakan bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi.
Mendeskripsikan suatu obyek pada prinsipnya adalah menuangkan
pikiran, gagasan, penglihatan terhadap suatu obyek tersebut untuk dapat
diketahui oleh orang lain yang dapat di tuangkan dalam bentuk tulisan maupun
lisan. Setiap manusia memiliki kemampuan mendeskripsikan suatu obyek,
namun dalam menuangkan buah pikiran secara teratur dan terorganisasi ke
dalam suatu tulisan tidak mudah. Banyak orang yang pandai berbicara dan
berpidato, tetapi mereka masih kurang mampu menuangkan dalam sebuah
3
Pembelajaran menulis dapat mulai diajarkan pada masa anak-anak
memperoleh pendidikan dasar. Biasanya pemberian pembelajaran menulis
diberikan pada saat anak-anak masuk usia SD. Oleh sebab itu pembelajaran
menulis disekolah dasar harus ditangani dengan sungguh-sungguh. Minimnya
pembelajaran dan penerapan keterampilan menulis siswa disebabkan
kebanyakan guru hanya memberikan pelajaran yang bersifat membaca
pengetahuan tentang bahasa ataupun sastra saja. Selain itu juga kurangnya
kebebasan siswa untuk menuliskan sesuatu yang disenanginya sesuai dengan
keinginannya. Guru belum menggunakan strategi yang tepat untuk
meningkatkan kreativitas siswa dalam menulis.
Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 24 oktober 2014 di SD Negeri
Cepit, keterampilan siswa untuk menulis masih sangat terbatas, keruntutan dan
kelogisan antara kalimat satu dengan kalimat yang lain, antara paragraf dengan
paragraf berikutnya sehingga akan membentuk sebuah karangan yang baik dan
utuh. Hal ini dialami siswa kelas IVB SD Negeri Cepit, hambatan-hambatan
tersebut yaitu daya imajinasi siswa masih kurang, penulisan kata sering
menggunakan bahasa daerah, dan kurang dapat mengembangkan ide.
Kurangnya motivasi dari guru untuk berlatih mengembangkan keterampilan
menulis. Dari 20 orang jumlah siswa kelas IVB masih terdapat kurang lebih 11
siswa yang belum mencapai nilai standar. Perolehan nilai minimal siswa pada
pembelajaran keterampilan menulis adalah 65. Pengamatan yang dilakukan di
SD Negeri Cepit menunjukkan bahwa keterampilan menulis masih tergolong
4
standar yaitu minimal siswa mendapat 75. Berdasarkan kenyataan tersebut,
siswa masih perlu bimbingan dari guru, kesadaran siswanya sendiri dan juga
pemilihan srategi menulis yang lebih membantu siswa untuk aktif menuangkan
gagasannya.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas diperoleh bahwa
keterampilan menulis yang diajarkan di SDN Cepit selama ini menggunakan
metode ceramah. Siswa diminta mengerjakan LKS dalam bentuk teori atau
menjelaskan tentang unsur-unsur dari tulisan tanpa media dan strategi yang
memberikan kesempatan kepada siswa mengembangkan keterampilan
menulisnya. Peran guru sangat dominan dalam proses pembelajaran. Siswa
kurang aktif dan sering kali metode ceramah ini menimbulkan kebosanan bagi
siswa dalam menulis sehingga karya yang dihasilkan siswa kurang
memuaskan.
Idealnya, proses pembelajaran guru berperan sebagai motivator dan
fasilitator. Pada pembelajaran keterampilan menulis karangan deskripsi, guru
berperan penting untuk memberikan contoh menulis karangan deskripsi yang
baik serta memberikan motivasi dan bimbingan pada siswa saat melaksanakan
aktivitas menulis. Untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa, guru perlu
melakukan hal-hal tersebut. Kurangnya waktu untuk berlatih menulisjuga
strategi yang kurang sesuai dapat menyebabkan hasil tulisan kurang maksimal.
Peristiwa yang sering terjadi pada proses pembelajaran keterampilan
menulis adalah siswa akan menulis jika di minta oleh guru. selain itu siswa
5
terjadi karena siswa masih belum mampu untuk menuangkan ide pikirannya ke
dalam suatu tulisan. Pemahaman siswa terhadap karangan deskripsi masih
sangat kurang, sehingga untuk menuliskan sebuah tulisan berdasarkan objek
yang ada pun siswa masih kurang mampu.
Untuk mengatasi rendahnya keterampilan menulis karangan deskripsi
maka diperlukan suatu strategi yang tepat. Salah satu strategi yang dianggap
efektif untuk diterapkan dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi
adalah dengan strategi menulis terbimbing. Strategi menulis terbimbing
membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan menulis secara aktif.
Fungsi guru adalah sebagai mitra bertukar pendapat, motivator, narasumber
dalam proses menulis. Blake dan Spenato (Saleh Abbas, 2006: 138)
mengemukakan bahwa, strategi menulis terbimbing merupakan salah satu
strategi yang berdasar pada pendekatan proses menulis dan dapat
meningkatkan keterampilan menulis serta pencapaian hasil pembelajaran.
Lebih lanjut disampaikan bahwa strategi ini memberikan kesempatan
seluas-luasnya kepada siswa untuk memilih dan mengembangkan topik yang
disenangi sehingga siswa merasa lebih bertanggung jawab atas tulisannya
(Saleh Abbas, 2006: 137). Strategi ini dianggap sesuai karena dengan
memberikan kesempatan seluas-luasnya diharapkan siswa dapat menuangkan
gagasan dan buah pikirnanya terhadap suatu obyek ke dalam tulisan.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka peneliti bermaksud
menerapkan strategi menulis terbimbing tersebut untuk mengatasi masalah
6
deskripsi. Dalam penelitian ini peneliti mengambil judul “Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui
StrategiMenulis Terbimbing pada Siswa Kelas IVB SD Negeri Cepit”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentfikasi
masalah-masalah sebagai berikut.
1. Keterampilan menulis siswa kelas IVB masih rendah.
2. Selama ini pembelajaran menulis karangan deskripsi diselenggarakan
menggunakan metode ceramah dan kurang variatif, sehingga daya pikir
dan imajinasi siswa kurang terasah.
3. Guru kurang memberi motivasi kepada siswa dalam meningkatkan
keterampilan menulis.
4. Kurangnya waktu latihan menulis secara terus menerus.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut, perlu
adanya pembatasan masalah dengan harapan semua pembahasan dapat
mencapai sasaran peneliti yang telah ditentukan. Dalam penelitian ini, peneliti
membatasi masalah yang terkait dengan strategi keterampilan menulis
karangan deskripsi siswa kelas IVB SD Negeri Cepit.
D.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, rumusan masalah
7
karangan deskripsi melalui strategi menulis terbimbing di kelas IVB SD
Negeri Cepit ?.
E. Tujuan penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas dapat ditetapkan tujuan
penelitian yaitu “ meningkatkan keterampilan menulis paragraf deskripsi
melalui strategi menulis terbimbing siswa kelas IVB SD Negeri Cepit”.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan manfaat teoritis,
yaitu dapat memberikan sumbangan pemikiran dan tolak ukur kajian pada
penelitian lebih lanjut yaitu berupa alternatif yang dapat dipertimbangkan
dalam usaha memperbaiki mutu pendidikan dan mempertinggi interaksi
belajar mengajar, khususnya dalam pembelajaran menulis karangan
deskripsi. Selain itu, juga mengembangkan teori pembelajaran menulis
karangan deskripsi dengan menggunakan strategi menulis terbimbing.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa
Dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis pada umumnya
dan menulis karangan deskripsi pada khususnya, dan meningkatkan
kreativitas dan keberanian siswa dalam berpikir.
b. Bagi guru
Untuk memperkaya metode dan strategi dalam pembelajaran menulis,
8
agar dapat menciptakan kegiatan belajar mengajar yang menarik dan tidak
membosankan, dan dapat mengembangkan keterampilan guru Bahasa
khususnya dalam menerapkan pembelajaran menulis karangan deskripsi
dengan menggunakan strategi menulis terbimbing.
c. Bagi sekolah
Dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam rangka memajukan dan
meningkatkan prestasisekolah yang dapat disampaikan dalam pembinaan
guru ataupun kesempatan lain bahwa pembelajaran menulis khususnya
menulis karangan deskripsi dapat menggunakan strategi menulis
9 BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD
Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar mempunyai peranan
yang sangat penting mengingat tujuannya adalah memberikan bekal
kemampuan dasar baca, tulis, hitung serta memberikan pengetahuan dan
keterampilan dasar yang bermanfaat bagi siswa sesuai dengan tingkat
perkembangannya. Menurut Syafi’ie (Rini Kristiantari, tt: 70) Penguasaan
bahasa Indonesia yang baik dan benar bagi siswa sekolah dasar akan sangat
membantu siswa dalam mengikuti semua kegiatan pembelajaran baik bahasa
Indonesia maupun di luar bahasa Indonesia.
Sabarti Alkhaidah (1992/1993: 1-3) mengemukakan bahwa bahasa
memberikan sumbangan yang besar dalam perkembangan anak menjadi
dewasa. Dengan bantuan bahasa, anak tumbuh dari organisme biologis menjadi
pribadi di dalam kelompok. Pribadi itu berpikir, merasa, bersikap, berbuat,
serta memandang dunia dan kehidupan seperti masyarakat di sekitarnya.
Pembelajaran bahasa Indonesia semakin penting perannya bila
dihubungkan dengan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di
bidang pendidikan termasuk sekolah dasar (Rini Kristiantari, tt: 70).Sasaran
pembinaan bahasa Indonesia bagi siswa SD ialah (1) agar siswa memiliki
kemampuan berbahasa Indoneisa yang baik dan benar, (2) dapat menghayati
bahasa dan sastra Indonesia (Sabarti Akhadiah,1992/1993: 11).
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
10
diberikan kepada siswa untuk dapat membantu siswa dalam berkomunikasi di
lingkungannya, serta membekali siswa untuk berbahasa indonesia yang baik
dan benar sebagaimana bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar di
bidang pendidikan termasuk sekolah dasar.
B.Pembelajaran Keterampilan Menulis
1. Pengertian Keterampilan Menulis
Setiap keterampilan itu erat sekali berhubungan dengan tiga
keterampilan lainnya dengan cara yang beraneka ragam. Keterampilan itu erat
pula berhubungan dengan proses-proses yang mendasari bahasa. Bahasa
seseorang mencerminkan pikirannya. Semakin terampil seseorang
berbahasa,semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya. Keterampilan hanya
dapat diperoleh dan dikuasai dengan jalan praktik dan banyak pelatihan.
Melatih keterampilan berbahasa berarti pula melatih keterampilan berpikir
(Tarigan, 2013: 1).
Menulis merupakan sebuah proses kreatif menuangkan gagasan dalam
bentuk bahasa tulis dalam tujuan, misalnya memberitahu, meyakinan, atau
menghibur. Suparno dan Yunus (Dalman, 2014: 4) mengemukakan menulis
merupakan suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan
menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Tarigan (Dalman,
2014: 4) mengemukankan bahwa menulis ialah menurunkan atau melukiskan
lambang-lambang grafis yang menghasilkan suatu bahasa yang dipahami oleh
seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafis
11
4) menjelaskan bahwa menulis adalah mengungkapkan ide atau gagasannya
dalam bentuk karangan secara leluasa.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa menulis
adalah suatu proses mengungkapkan ide, pendapat, gagasan dan perasaan ke
dalam suatu tulisan sebagai media dengan bentuk tulisan atau melukiskan
lambang-lambang grafis yang mudah dipahami oleh pembaca.
2. Tujuan menulis
Menulis dapat diartikan suatu proses menuangkan ide-ide dan perasaan
melalui bahasa tulis. Dengan demikian menulis juga memiliki tujuan tertentu.
Peck & Schule (HG Tarigan, 2013: 9), mengemukakan tujuan menulis sebagai
berikut.
a. Membantu para siswa memahami bagaimana caranya ekspresi tulis dapat
melayani mereka, dengan jalan menciptakan situasi-situasi di dalam kelas
yang jelas memerlukan karya tulis dan kegian menulis;
b. Mendorong para siswa mengekspresikan diri mereka secara bebas dalam
tulisan;
c. Mengajar para siswa menggunakan bentuk yang tepat dan serasi dalam
ekspresi tulis;
d. Mengembangkan pertumbuhan bertahap dalam menulis dengan cara
membantu para siswa menulis sejumlah maksud dengan sejumlah cara
dengan penuh keyakinan pada diri sendiri secara bebas.
Sehubungan dengan tujuan penulisan sesuatu tulisan, Hugo Hartig
12
penugasan), (b) Altruistic purpose (tujuan altruistik), (c) Persuasive purpose
(tujuan persuasif), (d) Informational purpose (tujuan iformasional, tujuan
penerangan), (e) Self-expressive purpose (tujuan pernyataan diri), (f)
Creative purpose (tujuan kreatif), (g) Problem-solving purpose (tujuan
pemecahan masalah).
Adapun tujuan menulis di atas adalah assigment purpose (tujuan
penugasan) yang berarti iswa hanya akan menulis apabila ditugaskan bukan
karena kemauan sendiri (misalnya siswa diberi tugas merangkumkan buku).
Tujuan altruistik menulis pada siswa sekolah dasar adalah berdasarkan hal-hal
yang meyenangkan baik bagi siswa itu sendiri maupun bagi para pembaca.
Tujuan persuasif sebuah tulisan siswa adalah untuk meyakinkan para
pembaca akan kebenaran (misalnya siswa menuliskan sebuah peristiwa yang
pernah dialaminya). Memberi informasi atau keterangan pada pembaca
merupakan tujuan informasional atau tujuan penerangan. Sebuah tulisan
siswa juga bertujuan untuk memperkenalkan atau menyatakan diri (misalnya
siswa menuliskan biodata di buku hariannya). Dalam menulis sebuah tulisan
siswa juga menulis dengan tujuan mencapai nilai-nilai kesenian (misalnya
siswa menulis cerita tentang adat istiadat yang ada di daerah tempat
tinggalnya). Bagi siswa sekolah dasar menulis juga bertujuan untuk
memecahkan masalah yang dihadapi sehingga dengan menulis berdasarkan
apa yang dapat dilihat, dirasakan siswa dapat mengembangkan ide, gagasan,
13
Secara umum, tujuan menulis yang dikemukakan oleh Imron Rosidi
(2009) adalah sebagai berikut.
a. Memberitahukan atau menjelaskan
Tulisan yang bertujuan memberitahukan atau menjelaskan sesuatu
biasanya disebut dengan karangan eksposisi. Karangan eksposisi adalah
karangan yang menjelaskan sesuatu kepada pembaca dengan
menunjukkan bukti nyatadan bertujuan untuk menambah pengetahuan
pembaca.
b. Meyakinkan atau mendesak
Tujuan tulisan ini adalah meyakinkan pembaca terhadap sebuah tulisan
yang disampaikan oleh penulis itu benar sehingga penulis berharap apa
yang dituliskannya dapat diikuti oleh pembaca.
c. Menceritakan sesuatu
Tujuan tulisan ini adalah untuk menceritakan suatu kejadian kepada
pembaca, tulisan ini disebut dengan karangan narasi. Karangn narasi
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu narasi ekspositoris (nyata) dan
narasi sugestif (fiksi).
d. Menggambarkan sesuatu
Tujuan tulisan ini adalah untuk menggambarkan suatu objek baik itu
benda, orang, tumbuhan, atau hewan kepada pembaca. Tulisan ini
14
Berdasarkan ketiga tujuan menulis di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran menulis karangan deskripsi yang sesuai dengan
tujuan di kelas IV SD adalah tujuan menggambarkan sesuatu.
3. Manfaat Menulis
Menurut M. Thobroni (2008: 14-19) manfaat menulis adalah :
1. Dengan menulis siapa pun bisa mengenali dirinya jauh lebih dari yang dia kira.
2. Seseorang dapat mengenali dirinya mulai dari yang paling nyata hingga yang paling samar.
3. Seseorang akan mampu menyelami sisi perasaannya yang paling tersembunyi.
4. Menulis membuat kejiwaan siapapun yang melakukan menjadi semakin positif.
5. Seluruh tekanan emosi akan mencair dengan seketika ketika diungkapkan dengan menulis.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa manfaat
menulis karangan deskripsi pada siswa sekolah dasar dapat memotivasi siswa
untuk mengembangkan imajinasinya. Sehingga siswa dapat mengenali dirinya
dan menggali gagasan yang masih tersembunyi. Selain itu juga dapat melatih
siswa untuk menjadikan kegiatan menulis sebagai suatu kegiatan yang
menyenangkan .
4. Proses Menulis
Haryadi dan Zamzani (1996/1997: 78-79) mengemukakan proses
penulisan terdiri atas lima tahap, yaitu: (a) pramenulis, (b) menulis, (c)
merevisi, (d) mengedit, dan (e) mempublikasikan.
a. Pramenulis
Pramenulis merupakan tahap persiapan. Pada tahapini seorang penulis
15
menentukan judul karangan, menentukan tujuan, memilih bentuk atau jenis
tulisan, membuat kerangka, dan mengumpulkan bahan-bahan. Ide tulisan
dapat bersumber dari pengalaman, observasi, bahan bacaan, dan
imajinasi.oleh karena itu, pada tahap pramenulis kadang diperlukan stimulus
untuk merangsang munculnya respon yang berupa ide atau gagasan.
b. Menulis
Tahap menulis dimulai dengan menjabarkan ide ke dalam bentuk
tulisan. Ide-ide itu dituangkan dalam bentuk kalimat dan paragraf dan
membentuk suatu karangan.
c. Merevisi
Pada tahap merevisi dilakukan koreksi terhadap keseluruhan
karangan. Koreksi dilakukan terhadap berbagai aspek, misalnya struktur
karangan dan kebahasan. Struktur karangan meliputi penataan ide pokok dan
ide penjelas, serta sistematika dan penalarannya. Sementara itu, aspek
kebahasaan meliputi pilihan kata, struktur bahasa, ejaan, dan tanda baca. Pada
tahap revisi masih dimungkinkan mengubah judul karangan apabila judul
yang telah ditentukan dirasakan kurang tepat.
d. Mengedit
Proses pengeditan dapat diperluas dan disempurnakan dengan
penyediaan gambar atau ilustrasi. Hal itu dimaksudkan agar tulisan itu lebih
16 e. Mempublikasikan
Mempublikasikan mempunyai dua pengertian. Pengertian pertama,
berarti menyampaikan karangan kepada publik dalam bentuk cetaan,
sedangkan pegertian kedua menyampaikan dalam bentuk noncetak.
Penyampaian noncetak dapat dilakukan dengan pementasan, penceritaan,
peragaan, dan sebagainya.
Senada dengan proses menulis Dalman (2014: 15-20) mengemukakan
bahwa ada tiga tahapan dalam proses menulis, yaitu: (a) persiapan, (b)
penulisan, (c) pascapenulisan.
a. Persiapan
Tahap persiapan adalah ketika siswa menyiapkan diri, mengumpulkan
informasi merumuskan masalah, menentukan fokus, mengolah informasi,
menarik tafsiran dan referensi terhadap realitas yang dihadapinya, berdiskusi
membaca, mengamati, dan lain-lain yang memperkaya masukan kognitifnya
yang akan diproses selanjutnya.
b. Penulisan
Tahap penulisan adalah topik dan tujuan karangan serta informasi
yang relevan telah dikumpulkan kemudian siap untuk menulis.
c. Pascapenulisan
Tahap ini merupakan tahap penghalusan dan penyempurnaan buram
hasil dari sebuah tulisan. Kegiatannya terdiri atas penyuntingan dan perbaikan
17
karangan seperti ejaan, pungutuasi, diksi, pengkalimatan, dan konvensi
penulisan lainnya.
C. Karangan Deskripsi
1. Pengertian Karangan Deskripsi
Bahasa mengenal beberapa istilah dan satuan-satuannya, dalam ilmu
bahasa dikenal dengan satuan yang bermakna. Satuan bahasa dimulai dari
bunyi (fonem), kata (morfem), frasa, klausa dan kalimat, paragraf dan wacana.
Karanganadalah hasil cipta buah pikiran manusia yang dituangkan dalam
bentuk tulisan maupun lisan dan karangan bersifat fiksi atau nonilmiah
(Dalman, 2014: 85).
Finoza mengemukakan bahwa karangan deskripsi adalah bentuk
tulisan yang bertujuan memperluas pengetahuan dan pengalaman pembaca
dengan jalan melukiskan hakikat objek yang sebenarnya (Dalman, 2014: 93).
Senada dengan pendapat di atas, Mariskan (Dalman, 2014: 93)
mengemukakan bahwa deskripsi atau lukisan adalah karangan yang
melukiskan kesan atau panca indra semata dengan teliti dan sehidup-hidupnya
agar pembaca atau pendengar dapat melihat, mendengar, merasakan
menghayati dan menikmati seperti yang dilihat, didengar, dirasakan dan
dihayati, serta dinikmati penulis. Objek yang dideskripsikan dapat berupa
orang, benda, atau tempat.
Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa karangan deskripsi
merupakan suatu tulisan yang menggambarkan suatu objek yang disajikan
18
pembaca dan seakan pembaca dapat melihat, mendengar, atau merasakan
objek yang di gambarkan itu.
2. Karakteristik Karangan Deskripsi
Menurut Semi (Rini Kristiantari, tt: 120) ada beberapa penanda yang
merupakan karakteristik tulisan deskripsi. Karakteristik tulisan deskripsi yang
dimaksud, yaitu (1) berupaya memperlihatkan rincian tentang objek, (2)
bersifat memberi pengaruh sensivitas dan membentuk imajinasi pembaca, (3)
disampaikan dengan gaya yang memikat dan pilihan kata yang mengunggah,
(4) memaparkan tentang sesuatu yang dapat di dengar, dilihat, dan dirasakan,
sehingga objek tulisan pada umumnya berupa benda, alam, warna, dan
manusia, serta (5) organisasi penyampaian yang digunakan lebih banyak
menggunakan susunan ruang (spartial order). Penyampaian informasi secara
rinci tentang objek akan memunculkan kesan tertentu pada diri pembaca.
Menurut Ellis, dkk (Rini Kristiantari, tt: 120) aspek utama sebuah tulisan
deskripsi adalah kerincian detil sensoris.
Pendapat lain tentang karakteristik tulisan deskripsi dikemukakan oleh
Sorenson (Rini Kristiantari, tt: 121) menyatakan bahwa tulisan deskripsi
hanya menyajikan sebuah penggambaran tentang suatu objek. Gambaran
yang dimasukkan dalam tulisan biasanya mengikuti karakteristik-karakteristik
umum tulisan deskripsi.
Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa karakteristik tulisan
deskripsi yang dikemukakan oleh Sorenson pada dasarnya sama dengan yang
19
dikemukakan. Pada tulisan deskripsi informasi tentang suatu objek
disampaikan kepada pembaca dengan tujuan pembaca dapat memahami seakan
dapat melihat dan merasakan objek yang dimaksudkan penulis.
3. Teknik Penulisan Karangan Deskripsi
Tompkins (Rini Kristiantari, tt: 124-127) mengemukakan empat
macam teknik penulisan yang dapat digunakan dalam tulisan deskripsi, yaitu
(1) penambahan informasi khusus, (2) penggambaran sensoris,
(3)perbandingan, dan (4) pendialogan. Teknik-teknik tersebut digunakan
dengan tujuan agar tulisan deskripsi yang dihasilkan sesuai dengan tanggapan
pancaindra.
1) Teknik penambahan informasi khusus
Tulisan deskripsi dapat ditulis dengan cara menambahakan informasi
atau rincian khusus. Penambahan informasi khusus ini dapat dilakukan
dengan cara mengidentifikasi kekhasan tingkah laku objek, menyebutkan
karakter objek, mengidentifikasi latar objek, dan mendaftar atribut objek.
Keempat teknik tersebut diuraikan sebagai berikut.
a) Mengidentifikasi kekhasan tingkah laku objek
Untuk menggambarkan keadaan objek, dapat dilakukan dengan
menuliskan kekhasan tingkah laku yang biasanya terdapat pada objek
tersebut. Penambahan informasi khusus dengan teknik ini akan
20 b) Menyebutkan karakter objek
Penambahan informasi khusus juga dapat dilakukan dengan
menyebutkan karakter objek dalam tulisan.
c) Mengidentifikasi latar objek
Untuk menggambarkan keadaan suatu tempat, penambahan informasi
juga dapat dilakukan dengan cara menampilkan latar tempat tersebut.
d) Mendaftar atribut objek
Untuk menggambarkan keadaan suatu tempat, penambahan informasi
juga dapat dialakukan dengan cara menampilkan latar tempat tersebut.
2) Teknik penggambaran sensoris/pancaindra
Penyajian tanggapan pancaindra dalam sebuah tulisan bertujun untuk
menciptakan kekuatan penggambaran atau membuat gambaran lebih hidup.
Teknik ini untuk menggambarkan sesuatu dengan mengaitkan pengindraan,
yakni pengindraan penglihatan, indra penciuman, indra pendengaran, indra
peraba, dan indra perasa.
3) Teknik perbandingan
Teknik ini digunakan untuk mendeskripsikan sesuatu dengan
membandingkannya dengan sesuatu yang lain. Perbandingan yang baik adalah
perbandingan yang dapat menggambarkan sesuatu melebihi yang biasa
dilakukan oleh sebuah kata.
4) Teknik Perdialogan
Teknik ini digunakan sebagai pengganti ringkasan tentang karakter
21
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa teknik-teknik
penulisan karangan deskripsi digunakan dengan tujuan agar tulisan deskripsi
yang dihasilkan sesuai dengan tanggapan pancaindra. Pada penelitian ini teknik
penulisan karangan deskripsi yang digunakan adalah teknik penggambaran
sensoris/pancaindra.
D.Karakteristik Siswa Sekolah Dasar
Setiap individu atau setiap siswa mempunyai perbedaan individu.
Perbedaan individu merupakan karkteristik dari setiap siswa. perbedaan
individu merupakan karakteristik dari setiap siswa. perbedaan individu itu bisa
disebabkan oleh latar belakang budaya, sosial, fisik, kecerdasan, dan lain-lain.
Di sini guru berperan untuk menciptakan proses pembelajaran yang sesuai
dengan karakteristik siswa. Jean Piaget (Mulyani Sumantri dan Nana Syaodih,
2010: 1.15) menyebutkan tahapan berpikir anak dibagi menjadi empat tahap
yaitu (1) tahap sensori motorik, (2) tahap praoperasi, (3) tahap operasi
kongkrit, dan (4) tahap operasi formal.
Karakteristik perkembangan bahasa menurut Saleh Abbas (2006:
125), membagi menjadi 2 tahap. Pada tahap pertama atau tahap
prakonsepsional (TK), anak-anak belajar berpikir secara simbolis dengan
mempresentasikan gagasan dan peristiwa dengan kata-kata, kalimat,
gambar-gambar, dan permainan-permainan dramatik. Tahap kedua yaitu tahap intuitif
(SD) yaitu tahap di mana anak dapat mengembangkan konsep-konsep dengan
cepat namun terbatas pada kemampuan berpikir secara logis. Dalam hal
22
kaidah gramatikal walaupun tidak bisa menjelaskan kaidah-kaidah gramatikal
tersebut.
Pendapat lain dikemukakan oleh Rita Eka Izzaty, dkk. (2008: 107),
bahwa kemampuan bahasa anakakan terus tumbuh. Anak lebih baik
kemampuannya dalam memahami dan menginterpretasikan komunikasi lisan
dan tulisan. Pada masa ini, perkembangan bahasa nampak pada perubahan
perbendaharaan kata dan tata bahasa.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa selain
perkembangan kognitif pada masa operasional konkret, perkembangan bisa
juga dari segi bahasa. Pada masa anak SD perkembangan bahasa sudah baik.
Anak sudah dapat menggunakan bahasanya sesuai dengan kaidah gramatikal,
selain itu anak juga sudah bisa menginterpretasikan bahasanya ke dalam
komunikasi lisan maupun tulis.
E. Strategi Menulis Terbimbing
1. Pengertian Strategi Menulis Terbimbing
Menurut Tompkins dan Hoskinson strategi menulis terbimbing yang
dimaksud adalah menulis terbimbing yang memberi kesempatan
seluas-luasnya kepada siswa untuk memilih dan mengembangkan topik yang mereka
senangi sehingga ia merasa memiliki dan bertanggung jawab atas tulisannya
(Saleh Abbas, 2006: 137). Strategi menulis terbimbing menurut Blake dan
Spenato merupakan salah satu strategi yang berdasar pada pendekatan proses
menulis dan dapat meningkatkan keterampilan menulis serta pencapaian hasil
23
2. Langkah-Langkah Pembelajaran Menulis dengan Strategi Menulis
Terbimbing
Langkah-langkah pembelajaran yang dilaksanakan pada pembelajaran
menulis dengan strategi menulis terbimbing pada penelitian ini adalah sebagai
berikut.
1) Kegiatan sebelum menulis (pramenulis)
Dengan bantuan guru siswa mengembangkan tema, memilih topik
berdasarkan tema, menulis judul, dan menyusun kerangka karangan
deskripsi. Siswa mengamati bagan yang ada di papan tulis. Siswa diminta
mengamati objek secara langsung. Guru memberikan waktu kepada siswa
untuk berdiskusi dengan temannya, serta bertanya jawab dengan guru
tentang objek yang diamati. Guru memberikan kertas yang berisi bagan
kosong untuk diisi oleh siswa. Siswa membuat kerangka karangan.
2) Menulis
Setelah menentukan topik dengan bantuan guru siswa mulai menulis
karangan deskripsi sesuai dengan topik dan kerangka karangan yng telah
dibuat. Guru membimbing siswa pada saat menulis karangan deskripsi.
3) Revisi
Dua orang siswa membacakan tulisannya di depan kelas dengan
bimbingan guru kegiatan ini dilakukan secara bergantian. Siswa yang
duduk dibangku masing-masing membaca tulisan temanlainnya dan
24 4) Editing
Tulisan siswa yang telah dibaca oleh siswa lain kemudian diedit oleh
teman yang membaca tulisan temannya. Setiap siswa yang membaca
tulisan siswa lain berhak mengedit atau membenarkan tulisan, ejaan, tanda
baca dan lain-lain yang kurang tepat pada tulisan temannya dengan
bimbingan guru. Tulisan siswa yang telah diedit oleh siswa, diedit kembali
oleh guru.
5) Publikasi
Hasil karya siswa yang terbaik dipajang di papan pajangan kelas sebagai
tindak lanjut dari hasil menulis karangan deskripsi siswa. Kelas yang tidak
memiliki papan pajangan, mempublikasikan hasil tulisannya di kelas IVA.
Ada beberapa langkah yang harus diperhatikan guru dalam
menerapkan strategi menulis terbimbing (Saleh Abbas, 2006: 138).
a. Pembelajaran menulis ini akan dilakukan dalam beberapa kali pertemuan. b. Bentuk karangan yang dibuat adalah karangan deskriptif.
c. Intervensi guru terhadap karya siswa hanya sebatas memberikan saran. d. Guru mencermati kreativitas siswa dalam berkomunikasi.
e. Peran guru sebagai pembimbing,motivator, dan fasilitator agar siswa aktif dalam kelompoknya.
f. Guru tetap menjaga interaksi belajar di kelas tetap kondusif dalam pembelajaran menulis sebagaimana yang telah direncanakan.
g. Guru juga melakukan penilaian proses yang bertujuan untuk mengetahui perkembangan belajar siswa, kesulitan yang dialami, dan pola strategi beljar yang tepat.
F. Kerangka Pikir
Pada dasarnya,pembelajaran menulis karangan deskripsi di sekolah
dasar sebagai salah satu pembelajaran yang mempunyai cakupan materi yang
25
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa, agar tujuan
pembelajaran dapat berhasil dengan baik. Namun pada kenyataannya, guru
masih kesulitan untuk menciptakan pembelajaran yang bervariasi.
Pada umumnya metode ceramah yang dilakukan pada proses
pembelajaran bahasa Indonesia mengakibatkan aktivitas dan prestasi belajar
siswa di dalam kelas rendah, sehingga hasilnya kurang maksimal. Guru masih
menggunakan metode ceramah saja sehingga pembelajaran cepat
membosankan. Penyebab dari siswa sendiri adalah siswa kurang termotivasi
untuk mengikuti pelajaran bahasa Indonesia, hal ini disebabkan karena siswa
menganggap jika pelajaran bahasa Indonesia adalah pelajaran yang mudah dan
membosankan khususnya pembelajaran keterampilan menulis karangan
deskripsipun masih minim.
Berdasarkan penjelasan di atas menunjukkan bahwa proses
pembelajaran bahasa Indonesia khususnya keterampilan menulis karangan
deskripsi masih perlu untuk ditingkatkan. Upaya yang dilakukan untuk
meningkatkan keterampilan menulis karanganini dapat dilakukan mulai dari
metode pembelajaran yang digunakan, strategi yang digunakan, guru yang
profesional, media pembelajaran, serta kondisi pembelajara yang mendukung.
Dengan memperbaiki dan menginovasi pembelajaran yang ada maka
diharapkan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa dapat meningkat
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
Salah satu cara yang digunakan dalam pembelajaran untuk
26
menerapkan strategi menulis yang sesuai. Adapun strategi menulis yang sesuai
adalah strategi menulis terbimbing. Melalui strategi menulis ini, maka siswa
dapat belajar secara komprehensif tentang keterampilan menulis karangan
deskripsi.
Strategi menulis terbimbing merupakan pemberian kesempatan
seluas-luasnya kepada siswa untuk memilih dan mengembangkan topik yang mereka
senangi sehingga mereka merasa memiliki dan bertanggung jawab atas
tulisannya. Menulis terbimbing akan mengaktifkan guru dan siswa selama
dalam proses kegiatan belajar mengajar. Guru bertugas membimbing siswa ke
arah yang diinginkan dalam kegiatan pembelajaran menulis.
G. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka teori dan kerangka pikir di atas maka peneliti
mengajukan hipotesis tindakan dalam penelitian ini seperti berikut “Strategi
menulis terbimbing dapat meningkatkan keteampilan menulis karangan
deskripsi dalam pembelajaran bahasa Indonesia siswa kelas IVB SDN Cepit.
H. Definisi Operasional Variabel
1. Keterampilan menulis karangan deskripsi merupakan keterampilan
berbahasa yang mengungkapkan rincian khusus dan kesan yang
ditimbulkan oleh tanggapan pancaindera terhadap suatu objek.
Penggambaran objek tersebut didasarkan pada hasil pengamatan.
Penggambaran objek secara rinci ini menciptakan kesan seolah-olah
27
2. Strategi menulis terbimbing merupakan strategi menulis yang memberikan
kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk memilih dan
mengembangkan topik yang mereka senangi sehingga mereka memiliki
dan bertanggung jawab atas tulisannya.Menulis terbimbing akan
mengaktifkan guru dan siswa selama proses kegiatan belajar mengajar.
Guru bertugas membimbing siswa ke arah yang diinginkan dalam
28 BAB III
METODE PENELITIAN
A.Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau sering disebut
dengan Classroom Action Research model penelitian tindakan kolaboratif
(collaborative action research) dalam bahasa inggris. McNiff (Suroso, 2009:
29) mengemukakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan bentuk
penelitian reflektif yang dilakukanoleh guru sendiri yang hasilnyadapat
dimanfaatkan sebagai alat untuk pengembangan kurikulum, pengembangan
sekolah, pengembangan keahlian mengajar, dan sebagainya. Berdasarkan
pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas
merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah
tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara
bersama.
Penelitian tindakan kelas merupakan suatu kegiatan yang dilakukan
oleh seorang guru kelas untuk mengetahui seberapa besar keberhasilan dalam
mengajar, dan mencari tahu masalah-masalah apa yang timbul selama proses
pembelajaran berlangsung serta bagaimana cara memperbaiki kualitas
pembelajaran untuk lebih baik lagi ke depannya guna mencapai suatu tujuan
pendidikan nasional, dan mencerdaskan siswanya sebagai calon penerus
bangsa.
Penelitian tindakan kelas dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki
29
pada proses belajar mengajar. Penelitian ini dimaksudkan untuk meningkatkan
keterampilan menulis karangan deskripsi melalui strategi menulis terbimbing.
B.Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IVB SDN Cepit, Jalan Bantul
kecamatan Sewon kabupaten Bantul provinsi Yogyakarta. Tahun ajaran
2014/2015 yang berjumlah 20 terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11 siswa
perempuan. Objek penelitiannya adalah peningkatan keterampilan menulis
karangan deskripsi pada siswa kelas IVB SDN Cepit melalui strategi menulis
terbimbing.
C.Setting penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas IVB SDN Cepit Sewon yang
beralamat di desa cepit kecamatan Sewon kabupaten Bantul. Kelas IVB SDN
Cepit sewon letaknya di sebelah barat kantor guru. ukuran kelasnya juga cukup
luas yaitu 6x6 m. Di dalam kelasnya terdapat 20 bangku siswa dan 11 meja
siswa yang tertata rapi serta 1 bangku dan meja guru. sarana dan prasarana juga
sudah lengkap, dalam kelas tersebut juga sudah disediakan sebuah almari untuk
menyimpan buku-buku maupun media pembelajaran.
D.Model Penelitian
Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan
model spiral yang dikembangkan Kemmis dan Mc Taggart. Dalam
perencanaan Kemmis dan Mc Taggart menggunakan siklus system spiral, yang
masing-masing siklus terdiri dari empat komponen, yaitu rencana, tindakan,
30
Mc Taggart menggunakan sistem spiral yang dimulai dengan perencanaan,
tindakan, pengamatan, dan refleksi. Dalam langkah pertama, kedua, dan
seterusnya sistem spiral yang terkait perlu diperhatikan oleh peneliti.
Komponen tindakan dan observasi menjadi satu komponen karena kedua
kegiatan ini dilakukan secara stimulan.
Penelitian yang menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart
(Suharsimi Arikunto, 2006: 93) ini sekurang-kurangnya dilakukakan dalam dua
siklus adapun antara langkah satu dengan langkah berikutnya yang secara
singkat dapat digambarkan sebagai berikut.
Refleksi
perencanaan
perlakuan & Pengamatan
Refleksi
Perencanaan
Perlakuan & Pengamatan
1. Kondisi Awal
Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah
a. Guru melaksanakan proses pembelajaran bahasa Indonesia di kelas
31
b. Untuk mengetahui keterampilan menulis siswa, guru mengamati
proses pembelajaran menggunakan format observasi yang telah
dipersiapkan
2. Siklus I (pertama)
a. Perencanaan (planning)
Pada tahap perencanaan inipeneliti merancang tindakan yang
dilaksanakan, antara lain :
1) Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui standar kompetensi
dan kompetensi dasar akan disampaikan.
2) Menyusun rencana pembelajaran yang sesuai dengan materi dengan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif menyelesaikan
masalah mengenai materi yang dipelajari dengan menggali
pemahaman dan pengetahuan yang mereka miliki sendiri. Rencana
pembelajaran ini akan digunakan oleh guru sebagai acuan dalam
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
3) Menyiapkan sumber belajar atau buku penunjang yang akan
digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
4) Menyiapkan media yang digunakan dalam pembelajaran
5) Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi pelaksanaan
pembelajaran. Lembar observasi digunakan sebagai pedoman bagi
observer dalam mengobservasi kelas.
6) Menyiapkan peralatan untuk mendokumentasikan kegiatan selama
32 b. Pelaksanaan (Acting)
Pada tahap tindakan, siswa melaksanakan pembelajaran sebagaimana
yang telah direncanakan sebelumnya. Selama proses pembelajaran
berlangsung, guru mengajar siswa dengan menggunakan RPP yang telah
dibuat. Sedangkan peneliti mengamati aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran. Pelaksanaan tindakan yang dilakukan sifatnya fleksibel dan
terbuka terhadap perubahan-perubahan dan sesuai dengan apa yang terjadi di
lapangan.
c. Observasi (observation)
Observasi adalah tahap pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan
dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan. Dalam tahap
ini, dilakukan observasi terhadap semua proses tindakan, hasil tindakan,
situasi tempat, dan kendala-kendala tindakan. Observasi dilakukan oleh
peneliti selama proses pembelajaranberlangung dengan menggunakan lembar
observasi yang telah dibuat.
d. Analisis dan Refleksi (Analysis and Reflection)
Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksaan pada siklus pertama
dan untuk merancang siklus berikutnya.
E.Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan oleh peneliti selama proses
pelaksanaan tindakan. Teknik pengumpulan data adalah yang dipergunakan
oleh peneliti untuk mengumpulkan data-data. Kualitas data sangat ditentukan
33
memperhatikan teknik mana yang paling tepat untuk mengambil data tertentu
yang diharapkan (Cholid Narbuko dan Abu Achmad, 2008: 64). Data yang
dikumpulkan dapat berbentuk observasi, wawancara, angket, dan sebagainya.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini
adalah:
1. Tes
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tentang menulis
karangan deskripsi. Tes dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai
keterampilan siswa dalam menulis karangan deskripsi.
2. Observasi
Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi tentang
aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi. Observasi
dilakukan untuk mengamati secara langsung aktivitas siswa selama kegiatan
pembelajaran.
F. Instrumen Penelitian
Peneliti menggunakan berbagai instrumen dalam pengumpulan data.
Adapun instrumen yang digunakan adalah.
1. Tes
Instrumen tes bersifat mengukur, karena berisi pertanyaan atau
pernyataan yang alternatif jawabannya memiliki standar jawaban tertentu,
penilaian yang dilakukan dengan mengacu kriteria yang sudah ditentuka. Tes
ini digunakan oleh peneliti untuk menilai keterampilan menulis deskripsioleh
34
Tabel 1. Pedoman Penilaian Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi (Burhan Nurgiantoro, 2010: 440).
No Aspek Sub aspek
1. Isi Informasi, permasalahan, dan
penggambaran
2. Organisasi isi Ekspresi dan gagasan
3. Tata Bahasa Tanda baca dan kalimat
4. Gaya, pilihan struktur kosa kata Diksi
5. Ejaan dan tata tulis EYD
1. Pedoman observasi
Pedoman observasi ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang
aktivitas siswa dalam pelaksanaan pembelajaran dengan strategi menulis
terbimbing. Proses pengamatan dilakukan tanpa mengganggu subjek
penelitian yang diamati. Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian
ini adalah lembar observasi pelaksanaan pembelajaran.
G.Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul lengkap selanjutnya adalah menganalisis data,
yaitu suatu cara yang digunakan untuk mengubah data agar menjadi suatu fakta
sehingga dapat ditarik kesimpulan atas dasar fakta tersebut. Analisis data
merupakan suatu langkah penting dalam penelitian, data yang sudah terkumpul
tidak berarti apa-apa bila tidak diolah. Analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dekriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Data
observasi yang diperoleh dihitung kemudian dideskripsikan.
1. Teknik data deskriptif kualitatif
Data kualitatif yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang
35
terdapat pada lembar observasi pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan
strategi menulis terbimbing. Data pelaksanaan pembelajaran yang terdapat
pada lembar observasi pelaksanaan pembelajaran dianalisis secara deskriptif
kualitatif untuk tiap siklus. Data tersebut berguna untuk rencana perbaikan
pembelajaran pada siklus selanjutnya. Selain itu, data kualitatif juga diambil
dari kegiatan proses pembelajaran berdasarkan lembar penilaian observasi.
2. Teknik data kuantitatif
Data kuantitatif berasal dari hasil tes yang diadakan setiap siklusnya.
Tes ini dilakukan setiap siklus kemudian diadakan perbandingan persentase
nilai siswa sebelum dan setelah pembelajaran dengan tindakan. Untuk mencari
rerata kelas maka dicari dengan rumus berikut.
Sedangkan untuk menghitung persentase nilai yang memenuhi KKM
menggunakan rumus berikut.
H.Indikator Keberhasilan
Setiap siklus pada kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan
dinyatakan berhasil jika terjadi perubahan proses yang ditunjukkan dengan
adanya peningkatan keterampilan menulis pada pembelajaran bahasa
Indonesia. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila sebanyak minimal 75% dari
jumlah siswa mencapai peningkatan keterampilan menulis mencapai 75. Selain
36 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.Deskripsi Hasil Penelitian
Penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan untuk meningkatkan
keterampilan menulis karangan deskripsi ini dilaksanakan dalam dua siklus,
setiap siklusnya terdiri dari 3 kali pertemuan. Jadi penelitian ini dilaksanakan
dalam 6 kali pertemuan dan 1 pertemuan untuk pra tindakan. Langkah awal
yang dilakukan oleh peneliti sebelum melakukan penelitian tindakan kelas
adalah dengan mengamati pembelajaran keterampilan menulis karangan
deskrispsi kelas IVB SDN Cepit Sewon Bantul. Pembelajaran bahasa Indonesia
yang dilaksanakan selama ini cenderung menggunaan metode ceramah dan
menempatkan guru sebagai pusat pembelajaran, siswa hanya diam
mendengarkan penjelasan dari guru dan tidak dilibatkan dalam pembelajaran
sehingga hasilnya belum memuaskan dan banyak siswa yang belum mencapai
KKM yaitu 75. Penelitian ini dilaksanakan dengan subjek siswa kelas IVB
SDN Cepit Sewon Bantul dengan jumlah siswa 20. Dari 20 siswa laki-lakinya
berjumlah 9 siswa, sedangkan untuk siswa perempuan berjumlah 11 siswa.
Dari hasil penelitian awal yang dilakukan di SDN Cepit Sewon Bantul,
siswa kelas IVB memiliki kemampuan dan karakteristik yang beragam.
Siswa-siswanya mempunyai potensi akademik yang berbeda-beda. Ada yang potensi
akademiknya tinggi, sedang hingga rendah. Siswa kelas IVB juga berasal dari
latar belakang keluarga yang berbeda-beda. Pengetahuan awal yang diperoleh
tiap siswa juga berbeda-beda sesuai dengan pengalaman yang diperoleh dari
37
Pelaksanaan penelitian dimulai dengan melaksanakan kegiatan pra
siklus (pra tindakan), kegiatan ini dilaksanakan sebelum siklus 1 dan 2 yang
digunakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa terhadap pembelajaran
keterampilan menulis karangan deskripsi. Materi pokok yang disampaikan
dalam penelitian ini adalah mengarang deskripsi.
Berdasarkan kondisi yang telah dijabarkan di atas, maka guru dan
peneliti melakukan upaya untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan
deskripsi pada pembelajaran bahasa Indonesia yaitu dengan merefleksi
kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru dan berusaha untuk
memperbaikinya, baik dari segi perencanaan maupun pelaksanaan
pembelajaran, sehingga diharapkan hasilnya dapat meningkat.
Adapun kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan keterampilan
menulis karangan deskripsi adalah sebagai berikut:
1. Kondisi Awal
Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu peniliti melakukan
pengamatan dan mengadakan tes pra tindakan pembelajaran keterampilan
menulis karangan deskripsi. Pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui data
awal keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas IVB SDN Cepit
Sewon Bantul. Peneliti meminta ijin kepada kepala sekolah untuk melakukan
observasi pada pembelajaran bahasa Indonesia mengenai keterampilan menulis
karangan deskripsi. Setalah mendapatkan ijin peneliti pun menemui wali kelas
IV SDN Cepit Sewon Bantul untuk berdiskusi mengenai keterampilan menulis
38
Pra tindakan dilaksanakan pada tanggal 24 Maret 2015. Dalam kegiatan
pembelajaran siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru. Untuk
mendeskripsikan suatu objek siswa hanya diminta untuk membayangkan objek
tanpa menggunakan media atau mengamati langsung objek tersebut. Dalam
proses pembelajaran siswa menulis karangan deskripsi secara mandiri tanpa
bimbingan dari guru sehingga siswa terlihat tidak aktif dan kurang antusias
menuangkan gagasan pada karangannya.
Guru memulai pembelajaran dengan melakukan apersepsi, yaitu
menanyakan suatu benda yang berkaitan dengan materi pembelajaran
keterampilan menulis karangan deskripsi. Pembelajaran berlangsung di dalam
kelas, siswa terlihat kurang dilibatkan pada proses pembelajaran dan hanya
mendengar penjelasan dari guru. Hal itu disebabkan oleh guru menggunakan
metode pembelajaran ceramah dan tidak menggunakan media bentuk gambar
atau media bentuk nyata. Setelah menjelaskan materi tentang karangan deskripsi
guru mempersilahkan siswa untuk bertanya tentang materi yang belum
dipahami siswa. Namun sedikit siswa yang ingin bertanya. Kemudian guru
mempersilahkan siswa untuk menulis karangan deskripsi dengan tema yang
telah ditentukan. Setelah selesai menulis karangan deskripsi siswa diminta
mengumpulkan dan guru mengoreksi hasil tulisan siswa. Pada akhir
pembelajaran siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
Guru menutup pembelajaran dengan memberikan pesan moral dan motivasi
39
Adapun hasil dari karangan siswa sebagai berikut.
No Nama Pra tindakan Ketercapaian
KKM
Tabel 2. Daftar Nilai Tulisan Siswa Pra Tindakan
Hasil observasi penilaian keterampilan menulis karangan deskripsi
siswa pada kondisi awal masih sangat rendah. Nilai rata-rata kelas masih
rendah yaitu 1222 dengan nilai tertinggi 78 dan nilai terendah 49. Siswa yang
mencapai KKM hanya 3 siswa atau 15%.
2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I
Pada siklus I ini, peneliti mengadakan kegiatan pembelajaran dalam 3
40 a. Perencanaan I
Pada tahap perencanaan ini peneliti berkordinasi dengan guru
merancang tindakan yang dilaksanakan, antara lain :
1) Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang akan disampaikan.
2) Menyusun rencana pembelajaran yang sesuai dengan materi dengan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif menyelesaikan masalah
mengenai materi yang dipelajari dengan menggali pemahaman dan
pengetahuan yang mereka miliki sendiri. Rencana pembelajaran ini akan
digunakan oleh guru sebagai acuan dalam pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
3) Menyiapkan sumber belajar atau buku penunjang yang akan digunakan
dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
4) Menyiapkan media yang digunakan dalam pembelajaran.
5) Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi pelaksnaan
pembelajaran. Lembar observasi digunakan sebagai pedoman bagi
observer dalam mengobservasi kelas.
6) Menyiapkan peralatan untuk mendokumentasikan kegiatan selama
pembelajaran berlangsung, yaitu kamera.
b. Pelaksanaan Tindakan siklus I
Pada tahap tindakan, peneliti bersama guru kelas melaksanakan
pembelajaran dengan penerapan strategi menulis terbimbing yang bertujuan
41
pembelajaran berlangsung, Guru mengajar siswa dengan menggunakan RPP
yang telah dibuat, sedangkan peneliti mengamati aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran.
Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan ke I dilaksanakan pada
tanggal 4 April 2015. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan selama 2 jam
pelajaran dengan alokasi waktu 70 menit (2 x 35 menit). Pada pertemuan
pertama, kedua, dan ketiga siklus I materi yang diajarkan adalah mengarang
deskripsi dengan tema perpustakaan. Jumlah siswa yang hadir sebanyak 19
siswa dan hanya 1 siswa yang tidak hadir pada pertemuan pertama siklus I,
namun diminta untuk tetap mengumpulkan tugas pada pertemuan selanjutnya.
Sebelum memulai pembelajaran guru terlebih dahulu mengatur kelas
dan mengabsen siswa selanjutnya memotivasi siswa agar bersemangat untuk
mengikuti proses belajar mengajar dengan melakukan tepuk satu secara
serentak. Guru bercerita tentang lingkungan sekolah sebagai apersepsi pada
pembelajaran yang berlangsung dan menyampaikann inti tujuan pembelajaran
yang akan dipelajari. Pada tahap pelaksanaan ini siswa diminta untuk
berimajinasi dengan suatu benda yang mereka lihat dilingkungan sekolah.
Setelah siswa berimajinasi dengan suatu objek yang ada di lingkungan sekolah,
guru meminta siswa untuk menyebutkan benda hidup dan benda mati apa saja
yang ada di lingkungan sekolah. Siswa terlihat sangat antusias menjawab
pertanyaan dari guru. Secara bergantian siswa berlomba-lomba menjawab
pertanyaan dari guru tentang benda-benda yang ada di lingkungan sekolah.