• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4. Deskriptif Variabel Kinerja Karyawan (Y)

4.8 Hasil Penelitian/Hasil Uji Hipotesis

4.8.1 Pengaruh Disiplin Kerja ( ) Terhadap Kinerja Karyawan

Nilai koefisien regresi dari Disiplin Kerja (β1) = 0,620, dengan thitung (3,610) >

ttabel (2,028) dan signifikansi (0,001) < α (0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel Disiplin Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, artinya jika Disiplin Kerja baik, maka kinerja karyawan akan meningkat.

Terdapat dua belas pernyataan yang menggambarkan bagaimana kondisi Disiplin Kerja karyawan pada PT Alamjaya Wirasentosa Tanjung Morawa. Seluruh pernyataan tersebut merupakan penjabaran dari enam indikator Disiplin Kerja yaitu absensi, jam kerja, menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu, bekerja sesuai dengan prosedur, berpakaian rapi, kesopanan.

Berdasarkan Uji parsial (Uji-t), Disiplin Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada pada PT Alamjaya Wirasentosa Tanjung Morawa. Pernyataan pada variabel Disiplin Kerja cenderung mendapatkan tanggapan setuju oleh responden. Hal ini menunjukkan sebagian besar responden menyatakan untuk meningkatkan kinerja diperlukan disiplin kerja yang baik. Pernyataan yang dominan mendapatkan tanggapan setuju pada variabel ini adalah pernyataan ke 12

“Saya selalu menghormati keputusan atasan” artinya bahwa setiap karyawan yang bekerja selalu menghormati setiap keputusan yang diberikan kepada karyawan. Akan tetapi, terdapat sebagian karyawan yang menyatakan mereka kurang setuju dengan pernyataan ke 7 “Saya selalu bekerja sesuai dengan prosedur yang ditetapkan” yang berarti sebagian besar karyawan belum bekerja sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan.

Menurut Hasibuan M. (2016) mengemukakan bahwa Disiplin adalah kesadaraan dan kesediaan seseorang dalam menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela menaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya.

Dengan demikian karyawan akan mematuhi/mengerjakan semua tugasnya dengan baik, bukan atas paksaan. Kesediaan suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan seseorang yang sesuai dengan peraturan perusahaan, baik tertulis maupun tidak.

Semakin Disiplin Karyawan dalam melakukan setiap pekerjaan dan mematuhi setiap aturan maka akan semakin meningkat Kinerja Karyawan dalam perusahaan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan Sisca (2017) dan Mukti (2018) yang menyatakan Disiplin Kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

4.8.2 Pengaruh Stres Kerja ( ) Terhadap Kinerja Karyawan

Variabel Stres Kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan PT. Alamjaya Wirasentosa Tanjung Morawa. Hal ini karena variabel Stres Kerja (X2) mempunyai koefisien (β1) = -0,966 > 0 dengan thitung (-2,582) >

ttabel (2,028) dan signifikansi (0,014) < α (0,05). Hal ini memiliki makna bahwa semakin rendah kinerja tingkat Stres Kerja yang dimiliki Karyawan PT Alamjaya Wirasentosa Tanjung Morawa, maka Kinerja Karyawan juga akan meningkat secara signifikan. Terdapat sepuluh pernyataan yang menggambarkan bagaimana kondisi stres kerja karyawan pada PT Alamjaya Wirasentosa Tanjung Morawa.

Seluruh pernyataan tersebut merupakan penjabaran dari lima indikator stres kerja yaitu tuntutan tugas, tuntutan peran, tuntutan antar pribadi, struktur organisasi,

kepemimpinan organisasi memberikan gaya manajemen pada organisasi.

Berdasarkan Uji parsial (Uji-t), Stres Kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan pada pada PT Alamjaya Wirasentosa Tanjung Morawa. Pernyataan pada variabel Stres Kerja cenderung mendapatkan tanggapan setuju oleh responden. Hal ini menunjukkan sebagian besar responden menyatakan untuk meningkatkan kinerja dengan mengontrol Stres Kerja yang baik. Pernyataan yang dominan mendapatkan tanggapan setuju pada variabel ini adalah pernyataan ke 1 “beban tugas pekerjaan saya terlalu berat buat saya”

artinya bahwa setiap karyawan merasa beban pekerjaan yang diberikan terlalu berat. Akan tetapi, terdapat sebagian Karyawan yang menyatakan mereka kurang setuju dengan pernyataan ke 5 “Saya mengalami kesulitan komunikasi dengan rekan kerja di perusahaan” yang berarti sebagian besar karyawan merasa sudah membangun komunikasi yang baik antar karyawan.

Menurut Robbins (2015) mengemukakan bahwa stres merupakan beban kerja yang berlebihan, perasaan susah dan ketegangan emosional yang menghambat performance individu. Maka dapat disimpulkan, bahwa Stres adalah suatu keadaan

tertekan, baik secara fisik maupun psikologis yang terjadi di dalam diri indvidu yang sedang menghadapi tuntutan namun mendapat halangan untuk mengatasinya.

Sedangkan yang dimaksud dengan Stres Kerja adalah suatu interaksi antara kondisi kerja dengan sifat individu yang bekerja yang merubah reaksi baik secara fisik, psikologis maupun perilaku yang berasal dari tuntutan pekerjaan yang melebihi kemampuan individu atau kondisi lingkungan yang menimbulkan Stres Kerja.

Hasil penelitian ini sejalan dengan Surya (2019) yang menyatakan Stres

Kerja memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

Muhammad (2019) juga memperoleh hasil bahwa terdapat hubungan negatif antara Stres Kerja dengan Kinerja, hal ini berarti karyawan yang tingkat stresnya rendah akan memiliki Kinerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan Karyawan yang memiliki tingkat Stres yang lebih tinggi.

4.8.3 Pengaruh Motivasi Kerja ( ) Terhadap Kinerja Karyawan

Variabel Motivasi Kerja (X3) mempunyai koefisien (β2) = 0,452 > 0 dengan thitung (2,220) > ttabel (2,028) dan signifikansi (0,033) < α (0,05). Hal ini dapat dilihat dimana Variabel Motivasi Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan PT Alamjaya Wirasentosa Tanjung Morawa. Jika Motivasi Kerja meningkat, maka Kinerja Karyawan PT Alamjaya Wirasentosa Tanjung Morawa juga akan meningkat.

Terdapat dua belas pernyataan yang menggambarkan bagaimana kondisi motivasi kerja karyawan pada PT Alamjaya Wirasentosa Tanjung Morawa.

Seluruh pernyataan tersebut merupakan penjabaran dari enam indikator motivasi kerja yaitu kebutuhan akan kelangsungan hidup, keinginan untuk berprestasi, harapan akan untuk berkembang maju, gaji/upah, keadaan kerja, penghargaan.

Berdasarkan Uji parsial (Uji-t), Motivasi Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan pada pada PT Alamjaya Wirasentosa Tanjung Morawa. Pernyataan pada variabel Motivasi Kerja cenderung mendapatkan tanggapan setuju oleh karyawan. Hal ini menunjukkan sebagian besar Karyawan menyatakan memerlukan motivasi kerja yang tinggi didorong oleh kesadaran seseorang untuk berkontribusi demi meningkatkan Kinerjanya.

Pernyataan yang dominan mendapatkan tanggapan setuju pada variabel ini adalah pernyataan ke 12 “pimpinan memberi penghargaan apabila saya bekerja dengan baik” artinya bahwa setiap karyawan merasa dihargai oleh atasan. Akan tetapi, terdapat sebagian karyawan yang menyatakan mereka kurang setuju dengan pernyataan ke 8 “tunjangan yang saya terima dapat menjamin kehidupan hari tua saya” yang berarti sebagian besar karyawan merasa tunjangan yang diberikan perusahaan belum bisa menjamin kehidupan karyawan.

Hasil ini didukung oleh pernyataan Robbins (2011), motivasi merupakan suatu kerelaan untuk berusaha seoptimal mungkin dalam mencapai tujuan organisasi yang dipengaruhi oleh kemampuan usaha untuk memuaskan beberapa kebutuhan individu.

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Darmawan (2019) dan Aziz (2016) yang menyatakan Motivasi Kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

BAB V

Dokumen terkait