• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ketiga dilakukan oleh Prasetyo (2014). Dengan judul “Pengembangan bahan ajar mengacu kurikulum 2013 sub tema jenis-jenis makanan untuk anakkelas IV sekolah dasar”. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan prosedur pengembangan bahan ajar subtema jenis-jenis Makanan mengacu Kuikulum 2013 untuk anakkelas IV Sekolah Dasar. Hasil dari penelitian ini adalah bahan ajar mengacu Kurikulum 2013 subtema Jenis-jenis Makanan untuk anak kelas IV Sekolah Dasar yang memiliki kualitas sangat baik dan layak digunakan dalam pembelajaran dikelas IV SD berdasarkan validasi dari pakar kurikulum 2013, guru kelas IV, dan anakkelas IV SD Kanisius Pugeran. Hal ini ditunjukkan dengan skor rerata produk adalah 4,23 dan termasuk dalam kategori “sangat baik” ditinjau dari aspek 1) Tujuan dan pendekatan, 2) Desain dan pengorganisasian, 3) Isi, 4) Keterampilan berbahasa, 5) Topik, dan 6) Metodologi.

Berdasarkan ketiga hasil penelitian yang relevan, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa pengembangan ensiklopedi merupakan sarana yang tepat untuk memperoleh cara belajar lebih

mendalam dan dapat menarik minat serta perhatian anak untuk membacanya. Namun, peneliti belum menemukan penelitian tentang pengembangkan ensiklopedi makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal-hal yang bisa dipelajari dari penelitian yang relevan yaitu langkah-langkah penelitian yang menjalankan 6 langkah penelitian dan cara pengambilan data. Langkah-langkah tersebut akan dijadikan referensi dalam penelitian dan pengembangan ini.

Berikut bagan hubungan hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini:

Gambar 2.1 Bagan hubungan hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini “Pengembangangan Ensiklopedi Tokoh Pewayangan Mahabarata dengan Dua Bahasa Menggunakan Adobe Flash CS4” Agung Priatmoko (2014) “Pengembangan bahan ajar mengacu kurikulum 2013

sub tema jenis-jenis makanan untuk anak kelas IV sekolah dasar Ignatius Tri rasetyo (2014) “Ensiklopedia budaya batak toba berbasis WEB” Janner Anggiat Haposan Silaban (2006)

Yang perlu diteliti Pengembangan Ensiklopedi

Makanan Tradisional Daerah Istimewa

B. Kerangka Berpikir

Pada zaman modern masuknya budaya asing sangat menimbulkan dampak yang signifikan bagi kelestarian makanan tradisional daerah, salah satunya adalah budaya makanan fast food seperti burger, stick, pizza dan lain-lain. Makanan fast food memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan makanan tradisional yaitu makanan fast food dapat tahan lama, memiliki banyak citarasa, bentuknya menarik (dapat dilihat dari segi warna-warni), dan menjadi gaya hidup masyarakat modern. Dari banyaknya keunggulan yang dimiliki makanan fast food, makanan tradisional memiliki satu nilai penting yang wajib dibanggakan dan dilestarikan sebagai warga negara indonesia yaitu adalah riwayat dibalik semua makanan tradisional secara turun temurun.

Memudarnya rasa cinta tanah air disebabkan kurang adanya penekanan kembali tentang kelestarian kebudayaan daerah khususnya makanan tradisional daerah, hal ini mengakibatkan masyarakat lebih melilih mengkonsumsi makanan modern dibanding makanan tradisional karena makanan tradisional daerah sudah di anggap ketinggalan zaman dan sulit untuk dicari di daerah tempat tinggal. Berbanding terbalik dengan makanan modern seperti fast food, makanan fast food dapat dengan mudah ditemui di toko-toko terdekat. Dengan demikian peluang makanan fast food untuk menggeser makanan tradisional lama kelamaan akan

benar-benar terjadi seiring perkembangan zaman. Dalam upaya melestarikan keanekaragaman kebudayaan di Indonesia khususnya makanan tradisional daerah, perlu adanya pengenalan kembali kepada generasi muda tentang pengetahuan makanan tradisional daerah untuk anak sekolah dasar melalui dunia pendidikan.

Anak Sekolah Dasar merupakan cikal bakal generasi penerus bangsa yang kelak akan meneruskan perjuangan dan mewarisi semangat serta kekayaan yang diberikan oleh nenek moyang secara turun temurun. Pada masa ini anak mampu memikirkan banyak hal pada waktu yang sama, serta dengan mudah dapat mengingat dan menarik memori dengan lebih lancar. Upaya pengenalan pengetahuan tentang makanan tradisional daerah ini dapat dilakukan melalui dunia pendidikan dengan cara membuat suatu buku yang dapat menarik perhatian anak untuk mempelajarinya, salah satu buku tersebut ialah buku ensiklopedi

Bermula dari permasalahan tersebut, maka peneliti membuat desain produk berbentuk buku ensiklopedi yang berisi tentang pengetahuan makanan tradisional di Daerah Istimewa Yogyakarta. Peneliti melakukan penelitian dan pengembangan dengan judul “Pengembangan Ensiklopedi makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta”. Pengembangan dilakukan dengan menerapkan 5 langkah Research and development dari Sugiyono

yaitu (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, dan (5) revisi desain.

C. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian teori di atas maka peneliti merumuskan beberapa pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana proses pengembangan buku ensiklopedi makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta dapat membantu anak kelas IV dan V Sekolah Dasar untuk mengenalkan berbagai macam makanan tradisional daerah ?

2. Bagaimana kualitas buku ensiklopedi makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta untuk diperkenalkan kepada anak kelas IV dan V Sekolah Dasar ?

22 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and development). Penelitian Research and development adalah jenis penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu (Sugiyono, 2009 : 297). Penelitian ini mengembangkan buku ensiklopedi anak yang bertemakanan makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta dan dalam isi ensiklopedi terdapat gambar nyata (foto asli) dari setiap makanan tersebut.

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai makanan tradisional daerah yang mampu memberikan kontribusi positif terhadap pengembangan sumber belajar khususnya bagi anak-anak di Sekolah Dasar. Dengan adanya pengembangan buku ensiklopedi ini diharapkan dapat memperkenalkan berbagai jenis makanan tradisional daerah secara lebih jelas dan mampu menumbuhkan rasa cinta akan keanekaragaman makanan, khususnya makanan tradisional daerah yang lambat laun mulai terkikis oleh munculnya makanan fast food.

B. Setting Penelitian 1. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah anak sekolah dasar kelas IV B dan V B. Peneliti memilih kelas atas karena peneliti meyakini tingkat

pemahaman anak di kelas IV B dan V B sudah cukup matang untuk mempelajari dan mengambil informasi dari sebuah bahan bacaan yang dibacanya secara mandiri seperti ensiklopedi.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah buku ensiklopedi anak yang bertemakan makanan tradisional daerah. Buku ensiklopedi yang beredar di masyarakat umumnya memiliki tema-tema yang hampir sama di berbagai daerah seperti buku ensiklopedi hewan, buku ensiklopedi tumbuhan, dan buku ensiklopedi kebudayaan di Indonesia. Pada penelitian ini, peneliti mengembangkan buku ensiklopedi anak yang bertemakan makanan tradisional dengan tujuan agar anak sekolah dasar dapat mengenal informasi tentang ragam makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta.

3. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Petinggen yang beralamatkan di Jl. A.M Sangaji No. 61. Peneliti memilih Sekolah Dasar ini karena koleksi buku ensiklopedi di perpustakaan Sekolah Dasar ini masih minim.

4. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Oktober 2015 hingga bulan Juni 2016. Secara keseluruhan, penelitian ini berlangsung selama kurang lebih 9 bulan.

C. Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan dalam penelitian ini mengadaptasi model penelitian dan pengembangan dari Sugiyono (2009: 298) yang terdiri dari 10 langkah. Berikut adalah model penelitian dan pengembangan dari Sugiyono:

Gambar 3.1. Bagan langkah-langkah penelitian dan pengembangan Sugiyono. Dari gambar bagan 1. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan terdiri dari sepuluh langkah awal sampai langkah akhir, produksi masal. Dalam penelitian ini, peneliti akan mengadopsi 5 langkah penelitian pengembangan yaitu (1) Potensi dan masalah, (2) Pengumpulan data, (3) Desain produk, (4) Validasi desain, dan (5) Revisi desain. Hal ini disebabkan karena keterbatasan waktu. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan yang digunakan oleh peneliti terdiri dari: Potensi dan Masalah Pengumpulan Data Desain Produk Validasi Desain Revisi Desain Uji Coba produk Revisi Produk Ujicoba Pemakaian Revisi Produk Produksi Masal Produksi Masal

Gambar 3.2. Bagan prosedur penelitian dan pengembangan yang digunakan Berikut dijelaskan langkah-langkah penelitian pengembangan yang digunakan oleh peneliti :

Langkah 1. Potensi dan Masalah

Penelitian ini berangkat dari adanya potensi dan masalah. Menurut Sugiyono (2009: 289- 299) potensi adalah segala sesuatu yang bila dimanfaatkan dengan baik akan memiliki nilai tambah sedangkan masalah adalah ketidaksesuaian antara keinginan dengan keadaan nyata yang terjadi atau fakta di lapangan. Analisis ensiklopedi bertujuan untuk mendapatkan informasi awal (pengantar) bagi peneliti mengenai judul ensiklopedi dan karakteristik ensiklopedi (bentuk, ukuran, dan jenis kertas) yang berada di perpustakaan sekolah dasar sebelum masuk pada pengumpulan data yang utama yaitu wawancara dan kuesioner pada tahap pengumpulan data. Analisis ensiklopedi dilakukan di perpustakaan Sekolah Dasar Negeri Petinggen Yogyakarta.

Langkah 2. Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan proses pengumpulan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut (Sugiyono 2009: 300). Dalam

Potensi dan Masalah Pengumpulan Data Desain Produk Validasi Desain Revisi Desain

penelitian ini instrumen pengumpulan data berupa hasil wawancara dan kuesioner. Hasil wawancara dan kuesioner tersebut digunakan sebagai data awal untuk menyusun produk terkait dengan pengembangan ensiklopedi anak yang bertemakan makanan tradisional daerah masih sangat minim, dimana ensiklopedi yang beredar di kalangan anak kebanyakan mempunyai tema yang hampir sama di berbagai daerah. Hasil wawancara dan kuesioner digunakan sebagai masukan serta pertimbangan perencanaan produk yang akan dikembangkan.

Langkah 3. Desain Produk

Sugiyono (2009: 300), menjelaskan desain produk adalah produk yang dihasilkan serta diharapkan dalam penelitian Research and Development. Desain produk dilakukan setelah mendapatkan data yang cukup dari hasil wawancara dan kuesioner anak. Desain produk awal dimulai dengan menyusun materi yang akan dikembangakan dalam ensiklopedi, kemudian dilanjutkan dengan membuat kerangka ensiklopedi yang terdiri dari: merancang tampilan ensiklopedi, menentukan isi ensiklopedi dan menentukan urutan isi ensiklopedi. Isi ensiklopedi meliputi tema ensiklopedi, materi ensiklopedi, gambar jenis-jenis makanan tradisional daerah, penyusunan abjad disetiap lembarnya. Setelah kerangka ensiklopedi terkumpul, langkah berikutnya adalah menyusun ensiklopedi sesuai dengan rancangan tampilan ensiklopedi dan urutan isi yang telah ditentukan. Langkah 4. Validasi Desain

Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk, dalam hal ini pemikiran sistem kerja baru akan lebih efektif

dari pengembangan produk yang lama atau tidak dalam Sugiyono (2009: 302). Peneliti menggunakan validasi dari orang yang berkecimpung dalam bidangnya sebagai evaluasi formatif terhadap desain produk (Draf buku ensiklopedi). Produk yang telah dikembangkan akan divalidasi oleh beberapa orang yang berkecimpung dalam bidangnya. Terdiri dari orang yang berkecimpung dalam bidang multikultur, guru, dan anak sebagai calon pembaca. Validasi produk bertujuan untuk memperoleh kritik dan saran serta penilaian dari orang yang berkecimpung dalam bidangnya terhadap produk yang dikembangkan. Kritik dan saran tersebut menjadi dasar untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan produk yang dikembangkan serta catatan perbaikan yang harus dilakukan untuk mendapatkan hasil maksimal.

Langkah 5. Revisi Desain

Revisi desain menurut Sugiyono (2009: 302) merupakan proses perbaikan produk yang telah divalidasi melalui diskusi orang yang berkecimpung dalam bidangnya masing-masing untuk diketahui kelemahannya, kemudian produk dicoba untuk diperbaiki.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu teknik pengumpulan data (instrumen) harus memenuhi nilai validitas dan reabilitas yang dipersyaratkan secara metodologis Ghufron, Purbani, Sumardiningsih (2007: 21).

Wawancara digunakan peneliti sebagai teknik pengumpulan data dan bahan pertimbangan lebih mendalam untuk mengetahui masalah-masalah atau kelemahan yang dihadapi serta membuat kriteria suatu produk yang akan dikembangkan (Sugiyono, 2009: 233). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan wawancara semiterstruktur (Semistructure Interview). Sugiyono (2009: 233), menjelaskan bahwa semiterstruktur (Semistructure Interview) merupakan wawancara dimana pada pelaksanaannya peneliti masih menggunakan instrumen pertanyaan tertulis dalam memberikan pertannyaan namun penulis dapat mengembangkan pertanyaan di luar intrumen yang disiapkan untuk mengetahui jawaban dari responden secara lebih mendalam atau terbuka tentang fakta di lapangan. Pada pelaksanaanya teknik wawancara semiterstruktur lebih bebas dibanding wawancara terstruktur serta tujuan dari wawancara ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, pihak yang diajak wawancara dimintai pendapat, dan mengemukakan ide-idenya dengan nyaman. Wawancara ini dilakukan kepada anak kelas IV B dan V B beserta guru kelas IV B dan V B. 2. Kuesioner

Kuesioner digunakan sebagai teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan tertulis baik secara tertutup maupun terbuka kepada responden untuk dijawabnya (Arikunto, 2013: 268). Bentuk kuesioner validasi ini dibuat mengadopsi model skala Likert, yaitu menentukan lokasi kedudukan seseorang dalam suatu rangkaian sikap terhadap obyek sikap, mulai dari sangat negatif sampai

dengan sangat positif (Widoyoko, 2015: 115). Variabel pertanyaan yang akan diukur dijabarkan menjadi beberapa indikator variabel, kemudian indikator variabel tersebut dijadikan dasar untuk menentukan aitem pilihan jawaban dalam pertanyaan kuesioner. Jawaban setiap aitem diwujudkan dalam skala 1- 4. Metode ini digunakan untuk mengetahui kelayakan buku ensiklopedi makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta.

3. Validasi

Validasi dilakukan oleh orang yang berkecimpung dalam bidang multikultur, guru, dan anak sebagai calon pembaca dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner yang digunakan berupa kuesioner tertutup dengan pilihan jawaban yang telah tersedia berupa skor 1-4 yaitu, (4) kategori sangat baik, (3) baik, (2) kurang baik, dan (1) Sangat kurang baik.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan dalam waktu penelitian dengan menggunakan suatu metode. Kegunaan instrumen ini agar lebih mudah dalam penelitian dan hasilnya lebih baik (Arikunto, 2013: 192). Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini berupa daftar pertanyaan wawancara dan kuesioner validasi.

1. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini ada dua yaitu wawancara dan kuesioner. Terdapat kisi-kisi pedoman wawancara untuk guru dan anak. Berikut kisi-kisi untuk wawancara anak.

Tabel 3.1. Kisi-kisi pedoman wawancara untuk anak

No Aspek No Soal pada Instrumen

1 Ensiklopedi anak 1, 2, 3, 4

2 Media pembelajaran 5

3 Karakteristik buku ensiklopedi 6, 7, 8, 9 4 Pengetahuan buku makanan

tradisional

10, 11, 12 Tabel 3.2. Pertanyaan wawancara untuk anak

No Daftar Pertanyaan

1 Apakah kamu mengetahui buku ensiklopedi anak-anak?

2 Apakah di perpustakaan sekolahmu ada ensiklopedi anak-anak? 3 Ensiklopedi apa yang ada di sekolahmu?

4 Apakah kamu pernah membaca ensiklopedi anak-anak?

5 Pernahkah gurumu menggunakan ensiklopedi saat pembelajaran di kelas?

6 Bentuk dan ukuran buku ensiklopedi seperti apa yang menarik bagi kamu?

7 Apa topik ensiklopedi yang menarik untuk dibaca?

8 Bentuk gambar seperti apa yang menurut kamu menarik untuk dilihat?

9 Bentuk tulisan yang seperti apa yang membuat kamu menarik? 10 Bagaimana pendapatmu jika ada buku yang membahas tentang

makanan tradisional daerah? (ensiklopedi)

11 Apa yang kalian pilih diantara makanan cepat saji dan makanan tradisional?

12 Informasi apa saja yang harus dikembangkan dalam buku ensiklopedi makanan tradisional?

Kisi-kisi tabel 3.1 digunakan untuk analisis kebutuhan dan mencari adanya potensi serta masalah yang nantinya ditemui penulis dari hasil wawancara anak Sekolah Dasar Negeri Petinggen kelas IV B dan V B. Isi dari tabel kisi-kisi wawancara terdiri dari 4 pernyataan meliputi pengertian ensiklopedi anak, media pembelajaran, karakteristik buku ensiklopedi, dan pengetahuan buku makanan tradisional. Selain wawancara anak, peneliti juga menggunakan wawancara guru untuk mengetahui lebih dalam lagi

permasalahan yang ada di lapangan. Berikut adalah kisi-kisi wawancara guru:

Tabel 3.3. Kisi-kisi pedoman wawancara untuk guru

No Aspek No Soal pada Instrumen

1 Pengertian tentang buku eksiklopedi

1, 2

2 Sebagai media pembelajaran 3, 4

3 Karakteristik buku ensiklopedi 5

4 Pengetahuan buku ensiklopedi makanan tradisional

6, 7, 8, 9, 10

Tabel 3.4. Pertanyaan wawancara dengan guru

No Pertanyaan

1 Apakah di perpustakaan sekolah ada ensiklopedi anak-anak? 2 Ada judul ensiklopedi apa saja yang ada di perpustakaaan sekolah? 3 Apakah pernah menggunakan ensiklopedi saat pembelajaran di

kelas?

4 Apakah anak-anak tertarik untuk belajar ketika menggunakan ensiklopedi?

5 Bentuk dan ukuran buku ensiklopedi seperti apa yang cocok untuk anak-anak?

6 Ensiklopedi tentang apa yang cocok untuk anak-anak?

7 Bagaimana jika dibuat ensiklopedi tentang makanan tradisional? 8 Bentuk gambar seperti apa yang cocok untuk anak-anak?

9 Bentuk tulisan yang seperti apa yang cocok untuk anak-anak? 10 Jika ensiklopedi makanan tradisional cocok untuk dikembangkan,

apa pokok bahasan dan ruang lingkup materi yang tepat untuk anak?

Kisi kisi tabel 3.3 digunakan untuk analisis kebutuhan dan mencari adanya potensi serta masalah yang nantinya ditemui penulis dari hasil wawancara para Guru Sekolah Dasar Negeri Petinggen kelas IV B dan V B. Isi dari tabel kisi-kisi wawancara terdiri dari 4 aspek yang meliputi Pengertian tentang buku eksiklopedi, sebagai media pembelajaran, karakteristik buku ensiklopedi, dan pengetahuan buku ensiklopedi makanan tradisional menurut pendapat Guru kelas IV B dan V B di SDN Petinggen.

Selain menggunakan wawancara anak dan guru, peneliti juga menggunakan kuesioner anak. Berikut adalah tabel kisi-kisi kuesioner anak:

Tabel 3.5. Kisi-kisi pedoman kuesioner untuk anak

No Aspek No item

1 Jenis buku yang sering dibaca anak 1

2 Pengetahuan tentang ensiklopedi 2, 3

3 Jenis makanan yang disukiai anak 4

4 Pengetahuan tentang makanan tradisional 5, 6, 7 5 Pendapat tentang buku ensiklopedi makanan tradisional 8, 9, 10

Tabel 3.6. Lembar kuesioner untuk anak No Kusioner

1 Buku apakah yang sering kamu baca? a. Buku cerita fiksi

b. Buku cerita komik c. Buku ensiklopedi

2 Apakah kamu mengetahui buku yang termasuk buku ensiklopedi? a. Ya

b. Tidak

3 Apa guna buku ensiklopedi? a. Menambah wawasan b. Mencari hiburan c. Tidak tahu

4 Makanan apakah yang kamu sukai?

a. Makanan cepat saji (contoh: burger, mi instan, pizza) b. Makanan tradisional (contoh: gudheg, geplak, thiwul) 5 Bagaimana pendapatmu tentang makanan tradisional?

a. Makanan tradisional itu enak/memiliki cita rasa yang khas b. Makanan tradisional itu tidak enak

c. Makanan tradisional itu ketinggalan jaman 6 Apakah kamu tahu makanan tradisional Daerah Istimewa

Yogyakarta?

a. Tahu (lebih dari 5)

b. Hanya mengetahui beberapa saja (minimal 5) c. Tidak tahu sama sekali

7 Bagaimana perasaanmu jika melihat makanan tradisional daerah mulai tergantikan dengan makanan cepat saji/modern?

a. Sedih b. Kecewa c. Biasa saja d. Senang

tradisional daerah? a. Belum pernah

b. Pernah tapi lupa (ragu-ragu) c. Pernah

9 Apa yang kamu lakukan jika suatu hari nanti ada buku ensiklopedi yang membahas tentang makanan tradisional daerah?

a. Tertarik untuk membaca b. Biasa saja

c. Tidak tertarik sama sekali 10

Komponen apa yang harus ada dalam buku ensiklopedi makanan daerah, supaya kamu tertarik untuk membaca/mempelajarinya? (bisa pilih lebih dari satu)

a. Diberi gambar nyata (foto) makanan b. Tidak perlu ada gambar

c. Deskripsi (filosofi/asal usul) makanan d. Bahan-bahan makanan

e. Cara membuat makanan

f. daerah dimana makanan itu berasal

Kisi-kisi tabel 3.5 digunakan untuk analisis kebutuhan dan mencari adanya potensi serta masalah tentang makanan tradisional daerah dan buku ensiklopedi yang ditemui penulis dari hasil pembagian kuesioner para anak Sekolah Dasar Negeri Petinggen kelas IV B dan V B. Isi dari tabel kisi-kisi kuesioner terdiri dari 1 pertanyaan tentang buku yang sering dibaa anak, 2 pertanyaan tentang ensiklopedi, 1 pertanyaan tentang makanan yang disukai anak, 3 pertanyaan tentang makanan tradisional, dan 3 pertanyaan tentang buku ensiklopedi makanan tradisional. Kuesioner digunakan dengan cara dibagikan kepada anak kemudian anak memilih salah satu jawaban yang ada dengan melingkarinya secara jujur. Hasil kuesioner yang telah dilakukan kepada anak digunakan sebagai analisis masalah dan kebutuhan awal yang ada di lapangan.

Kuesioner validasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa 11 pertanyaan digunakan untuk mengukur tingkat kelayakan produk yang dikembangkan. Kuesioner validasi dilakukan kepada pakar/ orang yang berkecimpung dalam bidang multikultur, guru, dan anak. Adapun kisi-kisi kuesioner validasi sebagai berikut:

Tabel 3.7. Kisi-kisi kuesioner validasi

No Aspek Pertanyaan No

Aitem 1 Kenyamanan 1. Ukuran buku nyaman saat digunakan.

2. Ukuran tulisan nyaman untuk dibaca. 3. Gambar terlihat jelas.

1 2 3 2 Kelengkapan

Komponen

1. Terdapat kata pengantar. 2. Terdapat daftar isi. 3. Terdapat daftar pustaka .

4 5 6 3 Konsistensi

Susunan

1. Konsistensi antara isi dengan gambar. 2. Konsistensi urutan penjelas informasi.

7 8 4 Bahasa 1. Penggunaan bahasa sesuai dengan usia

anak.

9 5 Isi 1.Pengembangan ensiklopedi makanan

tradisional daerah mencakup 3 Kabupaten di DIY (Bantul, Gunung Kidul, Kota Yogyakarta)

2.Pengembangan ensiklopedi berisi deskripsi makanan tradisional pada 2 Kabupaten di DIY (Kuloprogo dan Sleman).

10

11

Nilai akhir pada penilaian kuisioner dari orang yang berkecimpung dibidang multikultur, guru, dan anak sebagai calon pembaca digunakan sebagai bahan masukan untuk menyempurnakan ensiklopedi yang dikembangkan. Penggunaan instrumen ini dapat memperoleh data yang mendukung pengembangan kualitas produk tersebut sehingga dapat

diketahui kelayakan produk ensiklopedi makanan tradisional yang dikembangkan peneliti.

F.Teknik analisis data

Menurut Ghufron, Purbani dan Sumardiningsih (2007: 22), ada dua teknik analisis data yang dapat digunakan dalam penelitian dengan model penelitian dan pengembangan, yaitu teknik analisis data kuantitatif dan kualitatif. Penelitian pengembangan ini, data penelitian dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Analisis secara kuantitatif dilakukan dengan cara menghitung skor rata-rata dari masing-masing kuesioner yang diberikan kepada validator, sedangkan analisis secara kualitatif dilakukan dengan cara mendeskrisikan hasil wawancara dan komentar-komentar yang diperoleh dari hasil validasi produk serta memberikan penjelasan mengenai revisi yang dilakukan dari komentar oleh orang yang berkecumpung dalam bidang tersebut.

1. Data Kualitatif

Data kualitatif berupa hasil wawancara anak dan guru serta saran dari orang yang berkecimpung dalam bidang multikultur, guru, dan anak sebagai calon pembaca. Data dianalisis sebagai dasar untuk memperbaiki dan mengetahui kelayakan produk yang dihasilkan.

2. Data Kuantitatif

Data berupa skor hasil validasi orang yang berkecimpung dalam bidang multikultur, guru, dan anak sebagai calon pembaca. Skala penilaian ensiklopedi yang dikembangkan mengadaptasi model penelitian dari

Widoyoko (2015: 110) yaitu dengan skala likert, sangat baik (5), baik (4), cukup baik (3), kurang baik (2),sangat kurang baik (1). Akan tetapi dalam penelitian ini, peneliti hanya akan mengadopsi 4 skala likert penelitian Widoyoko yaitu sangat baik (4), baik (3), kurang baik (2), sangat kurang baik (1). Skor yang sudah didapat kemudian dikonversikan menjadi data

Dokumen terkait