• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan ensiklopedi makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan ensiklopedi makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta."

Copied!
139
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan yang berawal dari adanya potensi dan masalah terkait dengan buku ensiklopedi makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta. Potensi yang ada adalah pembuatan ensiklopedi makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta dapat mengenalkan ragam makanan tradisional daerah dan sebagai wujud pelestarian budaya. Masalah didapatkan peneliti dari hasil kuesioner kepada 57 orang anak yang hasilnya 63,2 % anak suka dengan makanan modern (burger, mie instan, pizza), 36,8 % anak suka makanan tradisional (Gudheg, geplak, thiwul). Oleh karena itu, peneliti terdorong melakukan penelitian pengembangan buku ensiklopedi yang berisikan makanan tradisional Daearah Istimewa Yogyakarta.

Pengembangan buku ensiklopedi makanan tradisional menggunakan lima langkah pengembangan meliputi, 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, 4) validasi desain, dan 5) revisi desain. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan buku ensiklopedi makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai media dan sumber belajar anak.

Buku ensiklopedi divalidasi oleh tiga validator. Validasi pertama dilakukan oleh satu orang guru diperoleh skor 41 dengan rentang nilai 11 – 44, validasi kedua dilakukan oleh dua orang dosen diperoleh skor rerata 41 dengan rentang nilai 11 – 44, dan validasi ketiga dilakukan oleh tiga orang anak diperoleh skor rerata 43 dengan rentang nilai 11 – 44. Skor tersebut termasuk kedalam kategori “sangat baik” karena: pertama, buku ensiklopedi berisi 25 makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta yang memuat asal-usul, bahan, cara membuat, dan bentuk serta penyajian untuk memudahkan anak dalam belajar. Kedua, memuat peta lokasi dari mana makanan itu berasal. Ketiga, memuat foto makanan secara jelas dan nyata.

▸ Baca selengkapnya: karakter makanan di suatu daerah umumnya mencerminkan karakter masyarakatnya sendiri, misalnya daerah pegunungan menghasilkan makanan yang

(2)

ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA’S

TRADITIONAL FOODS ENCYCLOPEDIA Aditya Wahyu Utomo

Sanata Dharma University 2016

The research was a research and development which originates from the potential and problems related with Daerah Istimewa Yogyakarta’s traditional foods encyclopedia. The potential is make an encyclopedia of Daerah Istimewa Yogyakarta’s traditional foods. It can be used as a source of children’s learning and also as manifestation of cultural preservation. The questionnaire was distributed to 57 childs. The result was 63,2% children likes modern foods (burger, instant noodle, pizza) while 36,8% children likes traditional foods (gudeg, geplak, tiwul). Therefore, researcher encouraged to develop an encyclopedia of Daerah Istimewa Yogyakarta’s traditional foods.

The development of the encyclopedia of Daerah Istimewa Yoogyakarta’s traditional foods used five development steps, which were 1) the potential and problems, 2) data gathering, 3) design of product, 4) validation design and 5) revision of the design. The purpose of the research was to develop Daerah Istimewa Yogyakarta’s traditional foods encyclopedia as a media and source of children’s learning.

The encyclopedia was validated by three validators. The first validation was done by teacher which obtained score 41 with the range 11-44. The second validation was done by two lecturer which obtained score 41 with the range 11-44, and the third validation was done by three student which obtained score 43 with the range 11-44. The score was included in cathegory “very good” because: first, the encyclopedia consist of 25 Daerah Istimewa Yogyakarta’s traditional foods which contain the origin, ingredients, how to make, form, and how to serve in order to facilitate children in learning. Second, make location map to show the food origin. Third, contain clear and real image of foods.

(3)

PENGEMBANGAN ENSIKLOPEDI MAKANAN TRADISIONAL

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Aditya Wahyu Utomo

NIM: 121134159

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(4)

i

PENGEMBANGAN ENSIKLOPEDI MAKANAN TRADISIONAL

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Aditya Wahyu Utomo

NIM: 121134159

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(5)
(6)

iii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

 Tuhan YME yang selalu melimpahkan rahmat, kelancaran, dan kasih sayang tiada batas untuk saya.

 Kedua orang tua tercinta Sudiyono dan Sihani yang selalu mengasihi tanpa pamrih dan berjuang tanpa mengenal lelah untuk kebahagiaan serta masa depan anak-anaknya.

 Adik terkasih Anita Nur Fajar Asri yang sudah memberikan dukungannya serta semangat.

 Semua keluarga dan saudara saya yang selalu memberikan doa.

(7)

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

 Tuhan YME yang selalu melimpahkan rahmat, kelancaran, dan kasih sayang tiada batas untuk saya.

 Kedua orang tua tercinta Sudiyono dan Sihani yang selalu mengasihi tanpa pamrih dan berjuang tanpa mengenal lelah untuk kebahagiaan serta masa depan anak-anaknya.

 Adik terkasih Anita Nur Fajar Asri yang sudah memberikan dukungannya serta semangat.

 Semua keluarga dan saudara saya yang selalu memberikan doa.

 Teman seperjuangan saya Arief Setiabudi dan teman-teman PGSD 2012.

(8)

v

MOTTO

“Pendidikan bukanlah sesuatu yang diperoleh seseorang, tapi pendidikan adalah sebuah proses seumur hidup”

(Gloria Steinem)

Apa yang ingin dipelajari murid sama pentingnya dengan apa yang ingin diajarkan guru”

(9)

vi

PERNYATAAN KEASLIAAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar referensi, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 18 Mei 2016 Peneliti,

(10)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Aditya Wahyu Utomo

Nomor Mahasiswa : 121134159

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya Ilmiah yang berjudul:

PENGEMBANGAN ENSIKLOPEDI MAKANAN TRADISIONAL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA” beserta perangkat yang diperlukan, (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universtas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu permintaan izin saya maupun royalti kepada saya, selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 7 Juni 2016 Yang menyatakan,

(11)

viii

Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan yang berawal dari adanya potensi dan masalah terkait dengan buku ensiklopedi makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta. Potensi yang ada adalah pembuatan ensiklopedi makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta dapat mengenalkan ragam makanan tradisional daerah dan sebagai wujud pelestarian budaya. Masalah didapatkan peneliti dari hasil kuesioner kepada 57 orang anak yang hasilnya 63,2 % anak suka dengan makanan modern (burger, mie instan, pizza), 36,8 % anak suka makanan tradisional (Gudheg, geplak, thiwul). Oleh karena itu, peneliti terdorong melakukan penelitian pengembangan buku ensiklopedi yang berisikan makanan tradisional Daearah Istimewa Yogyakarta.

Pengembangan buku ensiklopedi makanan tradisional menggunakan lima langkah pengembangan meliputi, 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, 4) validasi desain, dan 5) revisi desain. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan buku ensiklopedi makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai media dan sumber belajar anak.

Buku ensiklopedi divalidasi oleh tiga validator. Validasi pertama dilakukan oleh satu orang guru diperoleh skor 41 dengan rentang nilai 11 – 44, validasi kedua dilakukan oleh dua orang dosen diperoleh skor rerata 41 dengan rentang nilai 11 – 44, dan validasi ketiga dilakukan oleh tiga orang anak diperoleh skor rerata 43 dengan rentang nilai 11 – 44. Skor tersebut termasuk kedalam kategori “sangat baik” karena: pertama, buku ensiklopedi berisi 25 makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta yang memuat asal-usul, bahan, cara membuat, dan bentuk serta penyajian untuk memudahkan anak dalam belajar. Kedua, memuat peta lokasi dari mana makanan itu berasal. Ketiga, memuat foto makanan secara jelas dan nyata.

(12)

ix ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA’S

TRADITIONAL FOODS ENCYCLOPEDIA Aditya Wahyu Utomo

Sanata Dharma University 2016

The research was a research and development which originates from the potential and problems related with Daerah Istimewa Yogyakarta’s traditional foods encyclopedia. The potential is make an encyclopedia of Daerah Istimewa

Yogyakarta’s traditional foods. It can be used as a source of children’s learning

and also as manifestation of cultural preservation. The questionnaire was distributed to 57 childs. The result was 63,2% children likes modern foods (burger, instant noodle, pizza) while 36,8% children likes traditional foods (gudeg, geplak, tiwul). Therefore, researcher encouraged to develop an encyclopedia of Daerah Istimewa Yogyakarta’s traditional foods.

The development of the encyclopedia of Daerah Istimewa Yoogyakarta’s traditional foods used five development steps, which were 1) the potential and problems, 2) data gathering, 3) design of product, 4) validation design and 5) revision of the design. The purpose of the research was to develop Daerah

Istimewa Yogyakarta’s traditional foods encyclopedia as a media and source of

children’s learning.

The encyclopedia was validated by three validators. The first validation was done by teacher which obtained score 41 with the range 11-44. The second validation was done by two lecturer which obtained score 41 with the range 11-44, and the third validation was done by three student which obtained score 43 with the range 11-44. The score was included in cathegory “very good” because: first, the encyclopedia consist of 25 Daerah Istimewa Yogyakarta’s traditional foods which contain the origin, ingredients, how to make, form, and how to serve in order to facilitate children in learning. Second, make location map to show the food origin. Third, contain clear and real image of foods.

(13)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan atas segala kasih, karunia, dan penyertaan-Nya yang begitu besar sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGEMBANGAN ENSIKLOPEDI MAKANAN TRADISIONAL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA” sesuai waktu yang ditentukan. Tidak lupa peneliti ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu selama proses penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih ini peneliti sampaikan kepada:

1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Cristiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Kaprodi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku Wakaprodi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

4. Eny Winarti, Ph.D. selaku Dosen pembimbing I yang telah membimbing dalam penyusunan skripsi dan produk berupa ensiklopedi makanan tradisional daerah.

5. Laurensia Aptik Evanjeli, S.Psi., M.A. selaku Dosen pembimbing II yang telah membimbing dalam penyusunan skripsi dan produk berupa ensiklopedi makanan tradisional daerah.

6. Para validator dalam penelitian ini yang telah membantu peneliti dalam memvalidasi produk ensiklopedi makanan tradisional daerah.

7. Dwi Kuntari Isninawati, S.Pd. selaku kepala sekolah SD Negeri Petinggen yang telah memberikan izin pada peneliti untuk melakukan penelitian.

8. Guru kelas IV B, V B dan anak kelas IV B, V B yang telah berpartisipasi dalam proses penelitian ini.

9. Sudiyono dan Sihani (Orang tua), serta Anita Nur Fajar Asri (Adik Kandung) yang selalu memberikan dukungan kepada peneliti.

(14)

xi

11.Semua teman yang tergabung dalam keluarga besar kelas B angkatan 2012 yang telah memberikan semangat dan dukungan selama ini.

12.Semua pihak yang telah membantu proses penyusunan dan penulisan skripsi yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu.

Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan dan keterbatasan. Peneliti berharap, hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi positif di dunia pendidikan dalam hal pengetahuan makanan tradisional daerah.

(15)

xii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

E. Definisi Operasional ... 7

F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan ... 7

BAB II LANDASAN TEORI ... 11

B. Hasil Penelitian Yang Relevan ... 15

C. Kerangka Berfikir ... 19

D. Pertanyaan Penelitian ... 21

BAB III METODE PENELITIAN ... 22

A. Jenis Penelitian ... 22

B. Setting Penelitian ... 22

(16)

xiii

D. Teknik Pengumpulan Data ... 27

E. Instrumen Penelitian ... 29

F. Teknik Analisis Data ... 35

G. Jadwal Penelitian ... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 38

A. Hasil Penelitian ... 38

1. Proses Pengembangan ... 38

a. Potensi dan Masalah ... 38

b. Pengumpulan Data ... 41

c. Desain Produk ... 48

d. Validasi Desain ... 52

e. Revisi Desain ... 63

B. Pembahasan ... 68

BAB V PENUTUP... 75

A. Kesimpulan ... 75

B. Keterbatasan Penelitian ... 76

C. Saran ... 76

DAFTAR REFERENSI ... 77

LAMPIRAN ... 78

(17)

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Anak ... 30

Tabel 3.2 Pertanyaan Wawancara Anak ... 30

Tabel 3.3 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Guru ... 31

Tabel 3.4 Pertanyaan Wawancara Guru ... 31

Tabel 3.5 Kisi-kisi Pedoman Kuesioner Anak ... 32

Tabel 3.6 Lembar Kuesioner Anak ... 32

Tabel 3.7 Kisi-kisi Kuesioner Validasi ... 34

Tabel 3.8 Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif Skala Lima ... 36

Tabel 3.9 Rincian Waktu Pelaksanaan Penelitian Dan Pengembangan Yang Dilakukan Oleh Peneliti ... 37

Tabel 4.1 Hasil Rekapitulasi Kuesioner ... 44

Tabel 4.2 Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif Skala Lima ... 53

Tabel 4.3 Hasil Konversi Data Kualitatif ke Data Skala Lima ... 55

Tabel 4.4 Hasil Rekapitulasi Validasi Oleh Guru SD ... 56

Tabel 4.5 Hasil Rekapitulasi Validasi Dosen ... 58

Tabel 4.6 Hasil Rekapitulasi Validasi Anak ... 60

Tabel 4.7 Hasil rekapitulasi dari 3 validator ... 62

Tabel 4.8 Kritik Dan Saran Validator ... 63

(18)

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Bagan hubungan hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini

...18 Gambar 3.1. Bagan langkah-langkah penelitian dan pengembangan Sugiyono ... 24 Gambar 3.2. Bagan prosedur penelitian dan pengembangan yang digunakan ... 25 Gambar 4.1 Gambar kesalahan dalam penggunaan huruf kapital yang belum

diperbaiki ... 65 Gambar 4.2 Penulisan huruf kapital yang telah diperbaiki ... 65 Gambar 4.3 Tata tulis, aturan baku, foto dokumentasi pribadi, dan penulisan nama

jawa yang masih belum benar ... 66 Gambar 4.4 Tata tulis, aturan baku, foto dokumentasi pribadi, dan penulisan nama

(19)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran I (Surat Ijin Penelitian dan selesai penelitian) ... 78

Surat Ijin Penelitian ... 79

Surat Selesai Penelitian ... 80

Lampiran II (Surat Pengantar Validasi) ... 81

Surat Pengantar Validasi 1 ... 82

Surat Pengantar Validasi 2 ... 83

Surat Pengantar Validasi 3 ... 84

Surat Pengantar Validasi 4 ... 85

Surat Pengantar Validasi 5 ... 86

Surat Pengantar Validasi 6 ... 87

Lampiran III (Wawancara) ... 88

Rekapitulasi Hasil Wawancara Anak ... 89

Rekapitulasi Hasil Wawancara Guru ... 91

Lampiran IV (Kuesioner Anak) ... 93

Kuesioner Anak Kelas IV B (1) ... 94

Kuesioner Anak Kelas IV B (2) ... 95

Kuesioner Anak Kelas V B (1) ... 96

Kuesioner Anak Kelas V B (2) ... 97

Lampiran V (Rekapitulasi Kuesioner Anak) ... 98

Tabel hasil rekapitulasi kuesioner anak ... 99

Lampiran VI (Validasi Intrumen) ... 101

Validasi Intrumen Guru ... 102

Validasi Intrumen Dosen (1) ... 104

Validasi Intrumen Dosen (2) ... 106

Validasi Intrumen Anak (1) ... 108

Validasi Intrumen Anak (2) ... 110

Validasi Intrumen Anak (3) ... 112

Lampiran VII (Rekapitulasi Validasi) ... 114

Tabel hasil rekapitulasi validasi guru ... 115

Tabel hasil rekapitulasi validasi dosen ... 116

(20)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan satu dari sekian banyak negara di dunia yang kaya akan berbagai macam kebudayaan. Keanekaragaman kebudayaan dapat menjadi ciri khas suatu daerah, salah satunya adalah aspek kebudayaan makanan tradisional. Menurut Marwanti (2000: 112) makanan tradisional merupakan makanan pokok yang menjadi makanan sehari-hari, baik yang berupa makanan selingan, atau sajian khusus dan sudah ada secara turun temurun dari zaman nenek moyang. Oleh karena itu, makanan tradisional merupakan bagian dari unsur budaya yang sangat penting.

(21)

kalah bersaing dengan makanan cepat saji yang banyak beredar di toko-toko maupun rumah makan yang ada di daerah tempat tinggal. Terkait dengan minimnya masyarakat yang membuat makanan tradisional, masih ada beberapa masyarakat yang membuat makanan tradisional yaitu ketika ada hajatan dan di pasar-pasar tradisional. Akan tetapi tidak semua pasar tradisional menjual makanan tradisional hal ini disebabkan karena para pedagang yang menjual makanan tradisional mereka tidak membuat sendiri hasil dagangannya, melainkan hanya menunggu pasokan dari pembuat makanan tradisional yang jumlahnya lama kelamaan semakin sedikit. Makanan tradisional yang tidak bisa bertahan lama juga menjadi faktor penyebab utama makanan ini tidak dijual pada hari-hari biasa, makanan tradisional hanya dapat bertahan dari pagi sampai sore hari seperti kipa dan legamara yang menjadi makanan tradisional asli dari Kota Yogyakarta.

(22)

dasar mereka mampu memikirkan banyak hal pada waktu yang sama, serta dengan mudah dapat mengingat dan menarik memori dengan lebih lancar.

Berkaitan dengan kegiatan yang melibatkan anak Sekolah Dasar tentunya tidak lepas dari peranan buku pelajaran. Dari buku pelajaran, anak dapat memperoleh berbagai macam informasi didalamnya. Salah satu buku tersebut ialah buku ensiklopedi. Menurut Chaer (2007: 181), ensiklopedi ialah mendefinisikan atau menerangkan segala sesuatu dengan kata sejelas-jelasnya, keterangan sesuatu dalam ensiklopedi dibuat seluas dan sejelas mungkin. Dengan buku ensiklopedi anak dapat memperoleh informasi dari topik yang dibacanya dan secara tidak langsung anak tersebut menjadi tahu bahwa setiap daerah itu mempunyai makanan tradisional yang menjadi ciri khas masing-masing daerah.

(23)

B dan V B dapat diperoleh hasil bahwa di perpustakaan sekolah ada beberapa jenis ensiklopedi dengan berbagai macam tema, seperti hewan, planet, alat transportasi, IPS dan IPA. Anak merasa senang ketika belajar dengan buku ensiklopedi karena menarik, terdapat gambar-gambar dan dapat mengerti muatan ilmu apa yang terkandung di dalamnya. Guru mendukung jika suatu saat nanti akan dibuat buku ensiklopedi anak yang bertemakan makanan tradisional anak karena dapat melestrikan budaya daerah sekaligus sebagai sumber belajar anak.

Berdasarkan hasil kuesioner yang dibagikan kepada 57 anak yang terdiri dari 2 kelas didapatkan hasil 63,2 % anak suka dengan makanan modern (burger, mi instan, pizza), 36,8 % anak suka makanan tradisional (Gudheg, geplak, thiwul). Kemudian ada 35 % anak mengetahui lebih dari 5 makanan tradisional DIY, 65 % anak mengetahui beberapa dan tidak tahu sama sekali. Ada 84,3 % anak mengetahui ensiklopedi dan 15,7 % anak tidak mengetahui ensiklopedi.

(24)

buku ensiklopedi dan 84,3 % yang mengenal ensiklopedi. Dari banyak anak yang mengetahui buku ensiklopedi, tentunya akan lebih mudah mengenalkan ragam makanan tradisional kepada anak melalui buku ensiklopedi.

Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, penulis terdorong untuk membuat sebuah buku yang bertemakan kebudayaan daerah yang bertujuan untuk mengenalkan dan referensi belajar bagi anak pada jenjang sekolah dasar sekaligus merupakan bentuk pelestarian adat budaya daerah yang sudah mulai dilupakan misalnya dengan membuat sebuah buku ensiklopedi kebudayaan tentang makanan tradisional daerah, sehingga diharapkan generasi muda (anak di jenjang sekolah dasar) lebih mudah mengenal kebudayaannya sendiri. Oleh karena itu, peneliti akan melakukan penelitian pengembangan buku ensiklopedi dengan judul

“Pengembangan Ensiklopedi makanan Tradisional Daerah Istimewa

Yogyakarta”.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut.

(25)

2. Bagaimana kualitas buku ensiklopedi makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta untuk diperkenalkan kepada anak kelas IV dan V sekolah dasar?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan proses pengembangan buku ensiklopedi makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta dapat membantu anak kelas IV dan V SD mengenal berbagai macam makanan tradisional daerah. 2. Mendeskripsikan kualitas buku ensiklopedi makanan tradisional

Daerah Istimewa Yogyakarta untuk diperkenalkan kepada anak kelas IV dan V sekolah dasar.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut. 1. Bagi Anak

Buku ensiklopedi yang dikembangkan peneliti mampu menambah pengetahuan anak mengenai ragam makanan tradisional khususnya Daerah Istimewa Yogyakarta.

2. Bagi Guru

(26)

3. Bagi peneliti

Penelitian pengembangan ini dapat dijadikan sebagai cara untuk melestarikan salah satu warisan budaya indonesia yang mulai tergeser oleh budaya asing.

E. Definisi Operasional 1. Ensiklopedi

Ensiklopedi merupakan kumpulan dari berbagai macam sumber ilmu pengetahuan atau satu macam bidang ilmu pengetahuan yang disusun secara alfabetis, diuraikan secara pendek dan membahas secara jelas. 2. Makanan

Makanan merupakan segala apa yang boleh dimakan masuk kedalam tubuh kita yang berguna untuk membentuk atau mengganti jaringan tubuh, memberikan tenaga, dan mengatur semua proses tubuh.

3. Makanan tradisional

Makanan tradisional merupakan makanan yang sudah ada sejak dahulu yang diturunkan dari nenek moyang kepada anak cucunnya serta menjadi makanan sehari-hari untuk dikonsumsi.

F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

(27)

dan lebar 21 cm. Produk ini mengelompokkan makanan tradisional berdasarkan kabupaten yang ada di DIY menjadi 2 bagian, bagian I (Kabupaten Bantul, Gunungkidul, dan Kota Yogyakarta) sedangkan bagian II (Kabupaten Kulonprogo dan Sleman). Kabupaten tersebut ditata berdasarkan abjad sehingga ketika membuka produk ini, pertama kali yang dijumpai adalah makanan tradisional dari Bantul, setelah itu Gunung Kidul, Kota Yogyakarta, Kulonprogo, dan yang terakhir Sleman. Selain nama kabupaten, nama makanan tradisional yang ada di setiap kabupaten juga disusun berdasarkan abjad. Dengan demikian, penyusunan produk ini melalui tahap alfabetis sebanyak dua kali. Secara ringkas penyusunan konten dalam produk ini yaitu sebagai berikut:

Bagian I

1. Bantul (Geplak, Kue adrem/ Tolpit, Mides, Mi lethek, Peyek tumpuk) 2. Gunung Kidul (Gathot, Jangan lombok ijo, Krecek tela/ Manggleng,

Pathila, Thiwul)

3. Kota Yogyakarta (Bakpia pathuk, Gudheg, Kipa, Legamara, Yangko)

Bagian II

4. Kulon Progo (Gebleg, Growol, Jenang madu sirat, Keripik red devi/l Crispy ikan, Tempe benguk)

(28)

Buku ensiklopedi di bagi menjadi 2 bagian karena produk buku ensiklopedi ini disusun berdasarkan hasil kerjasama dengan penelitian lain yang membahas ensiklopedi bagian II. Peneliti buku ensiklopedi bagian II bernama Arief Setiabudi, ia adalah kawan satu penelitian payung yang membahas penelitian pengembangan dengan tema yang sama yaitu “Pengembangan ensiklopedi makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta”. Dalam penelitian ini peneliti hanya mengembangkan buku ensiklopedi makanan tradisional pada bagian I yaitu Kabupaten Bantul, Gunungkidul, dan Kota Yogyakarta. Terbatasnya waktu, pertimbangan ketebalan buku ensiklopedi, banyaknya ragam makanan tradisional yang berasal dari masing-masing daerah serta masukkan dari berbagai pihak seperti Dinas pariwisata, penjual makanan tradisional, dan orang yang dianggap sesepuh di Desa membuat peneliti membatasi pengambilan informasi pada 5 makanan tradisional saja di setiap kabupatennya.

(29)

daerah makanan tradisional berasal. Sasaran dalam pembuatan buku ensiklopedi makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta adalah anak Sekolah Dasar, yaitu kelas IV dan V (10-12 tahun). Buku ensiklopedi makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta dapat dimanfaatkan sebagai koleksi di perpustakaan serta buku ensiklopedi ini dapat pula dimanfaatkan untuk referensi belajar anak mengenai ragam makanan tradisional.

(30)

11 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

Teori yang mendukung terlaksananya penelitian terdiri dari dasar teori ensiklopedi dan makanan khas.

1. Teori-teori yang Mendukung

a. Ensiklopedi

1). Pengertian Ensiklopedi

Menurut Chaer (2007: 181), ensiklopedi ialah mendefinisikan atau menerangkan segala sesuatu dengan kata sejelas-jelasnya, keterangan sesuatu dalam ensiklopedi dibuat seluas dan sejelas mungkin. Hal tersebut sejalan dengan KBBI (2008: 375), yang menjelaskan bahwa ensiklopedi merupakan karya universal atau berlaku untuk semua orang yang menghimpun uraian tentang berbagai cabang ilmu atau bidang ilmu tertentu dari artikel terpisah dan tersusun menurut abjad. Sedangkan dalam Kamus Kepustakawanan Indonesia (HS, 2009: 76) ensiklopedi merupakan karya universal yang menghimpun uraian berbagai macam ilmu pengetahuan atau menguraikan salah satu cabang ilmu pengetahuan dan disusun secara alfabetis serta menyeluruh.

(31)

secara alfabetis serta membahahas segala sesuatu dengan kata sejelas-jelasnya.

2). Sejarah Ensiklopedi

Dalam Kamus Kepustakawanan Indonesia (HS, 2009: 76-78) Ensiklopedi berasal dari bahasa inggris yang ditulis dengan encyloprdia. Cyclopedia, encyclopaedia, dan cyclopaedia. Kata tersebut merupakan kata yang berasal dari bahasa yunani enkuklos dan paedia berarti himpunan ilmu pegetahuan. Ensiklopedi merupakan karya universal yang menghimpun uraian berbagai macam bidang ilmu pengetahuan (ensiklopedi umum) atau menguraikan salah satu cabang ilmu pengetahuan/ bidang (ensiklopedi khusus). Isinya disusun alfabetis diuraikan sebagai artikel pendek menyeluruh. Menurut catatan, bahwa ensiklopedi tertua adalah karya Marcus Porcius Cato (234 – 149 SM) dan ensiklopedi modern yang pertama kali disusun alfabetis ialah Lexicon Technikum karya John Harris terbit tahun 1704 M.

(32)

dan terlengkap, dan terbesar di Indonesia terdiri dari 1500.000 entri dan 60 prosen mengupas segala sesuatu tentang Indonesia

Ensiklopedi dibagi menjadi dua yaitu Ensiklopedi khusus (special encyclopedia) dan ensiklopedi Nasional (National encyclopedia). Ensiklopedi khusus adalah ensiklopedi yang menyajikan subjek atau informasi bidang tertentu seperti ensiklopedi Hadits, ensiklopedi Islam dan lain-lain. Sementara ensiklopedi Nasional ialah ensiklopedi yang hampir setiap Negara memiliki ensiklopedi Nasional sebagai simbol ilmu pengetahuan, kemajuan, peradaban, dan sekaligus kebanggaan suatu bangsa, seperti ensiklopedi Nasional Indonesia.

Dalam penelitian ini ensiklopedi yang dikembangkan adalah ensiklopedi khusus karena isi dalam ensiklopedi ini hanya membahas satu tema ensiklopedi yaitu makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta.

3). Tujuan Penyusunan Ensiklopedi

Adapun tujuan penyusunan ensiklopedi menurut Kamus Kepustakawanan Indonesia (HS, 2009: 76) sebagai berikut:

1. Memperkenalkan informasi atau ilmu pengetahuan

2. Merangkum berbagai ilmu pengetahuan dan informasi ke dalam suatu sistem dan kesatuan.

(33)

Penyusunan ensiklopedi ini diharapkan dapat menampilkan sesuatu yang baru, akurat, dan dapat dipercaya dari produk yang dihasilkan.

b. Pengertian Makanan Tradisional

1). Pengertian Makanan Tradisional

Menurut Purwodarminto (dalam Marwanti, 2000: 112), tradisional adalah suatu kebiasaan yang sudah turun temurun diwarisi dari nenek moyang sehingga akan sulit dirubah. Seperti halnya makanan yang dikonsumsi masyarakat pada suatu daerah secara turun temurun. Selanjutnya Marwanti (2000: 112), menjelaskan makanan tradisional mempunyai pengertian suatu makanan rakyat sehari-hari, baik yang berupa makanan selingan, atau sajian khusus yang sudah ada pada zaman nenek moyang dan dilakukan secara turun temurun.

Dari dua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa makanan tradisional adalah makanan yang sudah ada sejak dahulu yang diturunkan dari nenek moyang kepada anak cucunya serta merupakan makanan sehari-hari untuk dikonsumsi.

2). Ciri-ciri Makanan Tradisional

(34)

1. Resep makanan yang diperoleh secara turun-temurun dari generasi pendahulunya

2. Penggunaan alat tradisional tertentu di dalam pengolahan masakan tersebut (misalnya masakan harus diolah menggunakan tanah liat)

3. Teknik olah masakan merupakan cara pengolahan yang harus dilakukan untuk mendapatkan rasa maupun rupa yang khas dari suatu masakan.

2. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian tentang pengembangan ensiklopedi makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta masih sedikit untuk dijadikan sumber hasil penelitian yang relevan. Berikut adalah hasil penelitian terkait dengan pengembangan ensiklopedi makanan tradisional daerah.

(35)

mempengaruhi kelestarian adat budaya sendiri ialah banyaknya generasi muda yang merantau ke daerah maupun keluar negeri dapat menyebabkan generasi muda lupa akan budaya dan kesenian daerahnya.

Penelitian kedua dilakukan oleh Priatmoko (2014), dengan judul “Pengembagan Ensiklopedi Tokoh Pewayangan Mahabarata

dengan Dua Bahasa Menggunakan ADOBE Flash”. Diperoleh bahwa tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan software aplikasi “Ensiklopedi Tokoh Pewayangan Mahabarata dengan Dua Bahasa Menggunakan ADOBE Flash” dan mengetahui kwalitas

media Ensiklopedi tokoh pewayangan Mahabarata sebagai penunjang pelajaran bahasa jawa. Hasil dari penelitian ini adalah pengembangan “Ensiklopedi Tokoh Pewayangan Mahabarata dengan Dua Bahasa Menggunakan ADOBE Flash”, menghasilkan

CD (Compact Disk) yang telah berisi aplikasi/ software “Ensiklopedi Tokoh Pewayangan Mahabarata dengan Dua Bahasa”

(36)

Bantul kelas VIII F mendapakan presentase 84,84 %. Presentase ketuntasan anakdalam mengerjakan soal latihan yang ada dalam media pemelajaran “Ensiklopedi Tokoh Pewayangan Mahabarata dengan Dua Bahasa Menggunakan ADOBE Flash” mencapai 82,15

%.

Penelitian ketiga dilakukan oleh Prasetyo (2014). Dengan judul “Pengembangan bahan ajar mengacu kurikulum 2013 sub

tema jenis-jenis makanan untuk anakkelas IV sekolah dasar”. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan prosedur pengembangan bahan ajar subtema jenis-jenis Makanan mengacu Kuikulum 2013 untuk anakkelas IV Sekolah Dasar. Hasil dari penelitian ini adalah bahan ajar mengacu Kurikulum 2013 subtema Jenis-jenis Makanan untuk anak kelas IV Sekolah Dasar yang memiliki kualitas sangat baik dan layak digunakan dalam pembelajaran dikelas IV SD berdasarkan validasi dari pakar kurikulum 2013, guru kelas IV, dan anakkelas IV SD Kanisius Pugeran. Hal ini ditunjukkan dengan skor rerata produk adalah 4,23 dan termasuk dalam kategori “sangat baik” ditinjau dari aspek

1) Tujuan dan pendekatan, 2) Desain dan pengorganisasian, 3) Isi, 4) Keterampilan berbahasa, 5) Topik, dan 6) Metodologi.

(37)

mendalam dan dapat menarik minat serta perhatian anak untuk membacanya. Namun, peneliti belum menemukan penelitian tentang pengembangkan ensiklopedi makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal-hal yang bisa dipelajari dari penelitian yang relevan yaitu langkah-langkah penelitian yang menjalankan 6 langkah penelitian dan cara pengambilan data. Langkah-langkah tersebut akan dijadikan referensi dalam penelitian dan pengembangan ini.

Berikut bagan hubungan hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini:

(38)

B. Kerangka Berpikir

Pada zaman modern masuknya budaya asing sangat menimbulkan dampak yang signifikan bagi kelestarian makanan tradisional daerah, salah satunya adalah budaya makanan fast food seperti burger, stick, pizza dan lain-lain. Makanan fast food memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan makanan tradisional yaitu makanan fast food dapat tahan lama, memiliki banyak citarasa, bentuknya menarik (dapat dilihat dari segi warna-warni), dan menjadi gaya hidup masyarakat modern. Dari banyaknya keunggulan yang dimiliki makanan fast food, makanan tradisional memiliki satu nilai penting yang wajib dibanggakan dan dilestarikan sebagai warga negara indonesia yaitu adalah riwayat dibalik semua makanan tradisional secara turun temurun.

(39)

benar-benar terjadi seiring perkembangan zaman. Dalam upaya melestarikan keanekaragaman kebudayaan di Indonesia khususnya makanan tradisional daerah, perlu adanya pengenalan kembali kepada generasi muda tentang pengetahuan makanan tradisional daerah untuk anak sekolah dasar melalui dunia pendidikan.

Anak Sekolah Dasar merupakan cikal bakal generasi penerus bangsa yang kelak akan meneruskan perjuangan dan mewarisi semangat serta kekayaan yang diberikan oleh nenek moyang secara turun temurun. Pada masa ini anak mampu memikirkan banyak hal pada waktu yang sama, serta dengan mudah dapat mengingat dan menarik memori dengan lebih lancar. Upaya pengenalan pengetahuan tentang makanan tradisional daerah ini dapat dilakukan melalui dunia pendidikan dengan cara membuat suatu buku yang dapat menarik perhatian anak untuk mempelajarinya, salah satu buku tersebut ialah buku ensiklopedi

(40)

yaitu (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, dan (5) revisi desain.

C. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian teori di atas maka peneliti merumuskan beberapa pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana proses pengembangan buku ensiklopedi makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta dapat membantu anak kelas IV dan V Sekolah Dasar untuk mengenalkan berbagai macam makanan tradisional daerah ?

2. Bagaimana kualitas buku ensiklopedi makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta untuk diperkenalkan kepada anak kelas IV dan V Sekolah Dasar ?

(41)

22 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and development). Penelitian Research and development adalah jenis penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu (Sugiyono, 2009 : 297). Penelitian ini mengembangkan buku ensiklopedi anak yang bertemakanan makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta dan dalam isi ensiklopedi terdapat gambar nyata (foto asli) dari setiap makanan tersebut.

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai makanan tradisional daerah yang mampu memberikan kontribusi positif terhadap pengembangan sumber belajar khususnya bagi anak-anak di Sekolah Dasar. Dengan adanya pengembangan buku ensiklopedi ini diharapkan dapat memperkenalkan berbagai jenis makanan tradisional daerah secara lebih jelas dan mampu menumbuhkan rasa cinta akan keanekaragaman makanan, khususnya makanan tradisional daerah yang lambat laun mulai terkikis oleh munculnya makanan fast food.

B. Setting Penelitian 1. Subjek Penelitian

(42)

pemahaman anak di kelas IV B dan V B sudah cukup matang untuk mempelajari dan mengambil informasi dari sebuah bahan bacaan yang dibacanya secara mandiri seperti ensiklopedi.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah buku ensiklopedi anak yang bertemakan makanan tradisional daerah. Buku ensiklopedi yang beredar di masyarakat umumnya memiliki tema-tema yang hampir sama di berbagai daerah seperti buku ensiklopedi hewan, buku ensiklopedi tumbuhan, dan buku ensiklopedi kebudayaan di Indonesia. Pada penelitian ini, peneliti mengembangkan buku ensiklopedi anak yang bertemakan makanan tradisional dengan tujuan agar anak sekolah dasar dapat mengenal informasi tentang ragam makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta.

3. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Petinggen yang beralamatkan di Jl. A.M Sangaji No. 61. Peneliti memilih Sekolah Dasar ini karena koleksi buku ensiklopedi di perpustakaan Sekolah Dasar ini masih minim.

4. Waktu Penelitian

(43)

C. Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan dalam penelitian ini mengadaptasi model penelitian dan pengembangan dari Sugiyono (2009: 298) yang terdiri dari 10 langkah. Berikut adalah model penelitian dan pengembangan dari Sugiyono:

Gambar 3.1. Bagan langkah-langkah penelitian dan pengembangan Sugiyono.

(44)

Gambar 3.2. Bagan prosedur penelitian dan pengembangan yang digunakan

Berikut dijelaskan langkah-langkah penelitian pengembangan yang digunakan oleh peneliti :

Langkah 1. Potensi dan Masalah

Penelitian ini berangkat dari adanya potensi dan masalah. Menurut Sugiyono (2009: 289- 299) potensi adalah segala sesuatu yang bila dimanfaatkan dengan baik akan memiliki nilai tambah sedangkan masalah adalah ketidaksesuaian antara keinginan dengan keadaan nyata yang terjadi atau fakta di lapangan. Analisis ensiklopedi bertujuan untuk mendapatkan informasi awal (pengantar) bagi peneliti mengenai judul ensiklopedi dan karakteristik ensiklopedi (bentuk, ukuran, dan jenis kertas) yang berada di perpustakaan sekolah dasar sebelum masuk pada pengumpulan data yang utama yaitu wawancara dan kuesioner pada tahap pengumpulan data. Analisis ensiklopedi dilakukan di perpustakaan Sekolah Dasar Negeri Petinggen Yogyakarta.

Langkah 2. Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan proses pengumpulan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut (Sugiyono 2009: 300). Dalam

Potensi dan Masalah

Pengumpulan Data

Desain Produk

Validasi Desain

(45)

penelitian ini instrumen pengumpulan data berupa hasil wawancara dan kuesioner. Hasil wawancara dan kuesioner tersebut digunakan sebagai data awal untuk menyusun produk terkait dengan pengembangan ensiklopedi anak yang bertemakan makanan tradisional daerah masih sangat minim, dimana ensiklopedi yang beredar di kalangan anak kebanyakan mempunyai tema yang hampir sama di berbagai daerah. Hasil wawancara dan kuesioner digunakan sebagai masukan serta pertimbangan perencanaan produk yang akan dikembangkan.

Langkah 3. Desain Produk

Sugiyono (2009: 300), menjelaskan desain produk adalah produk yang dihasilkan serta diharapkan dalam penelitian Research and Development. Desain produk dilakukan setelah mendapatkan data yang cukup dari hasil wawancara dan kuesioner anak. Desain produk awal dimulai dengan menyusun materi yang akan dikembangakan dalam ensiklopedi, kemudian dilanjutkan dengan membuat kerangka ensiklopedi yang terdiri dari: merancang tampilan ensiklopedi, menentukan isi ensiklopedi dan menentukan urutan isi ensiklopedi. Isi ensiklopedi meliputi tema ensiklopedi, materi ensiklopedi, gambar jenis-jenis makanan tradisional daerah, penyusunan abjad disetiap lembarnya. Setelah kerangka ensiklopedi terkumpul, langkah berikutnya adalah menyusun ensiklopedi sesuai dengan rancangan tampilan ensiklopedi dan urutan isi yang telah ditentukan.

Langkah 4. Validasi Desain

(46)

dari pengembangan produk yang lama atau tidak dalam Sugiyono (2009: 302). Peneliti menggunakan validasi dari orang yang berkecimpung dalam bidangnya sebagai evaluasi formatif terhadap desain produk (Draf buku ensiklopedi). Produk yang telah dikembangkan akan divalidasi oleh beberapa orang yang berkecimpung dalam bidangnya. Terdiri dari orang yang berkecimpung dalam bidang multikultur, guru, dan anak sebagai calon pembaca. Validasi produk bertujuan untuk memperoleh kritik dan saran serta penilaian dari orang yang berkecimpung dalam bidangnya terhadap produk yang dikembangkan. Kritik dan saran tersebut menjadi dasar untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan produk yang dikembangkan serta catatan perbaikan yang harus dilakukan untuk mendapatkan hasil maksimal.

Langkah 5. Revisi Desain

Revisi desain menurut Sugiyono (2009: 302) merupakan proses perbaikan produk yang telah divalidasi melalui diskusi orang yang berkecimpung dalam bidangnya masing-masing untuk diketahui kelemahannya, kemudian produk dicoba untuk diperbaiki.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu teknik pengumpulan data (instrumen) harus memenuhi nilai validitas dan reabilitas yang dipersyaratkan secara metodologis Ghufron, Purbani, Sumardiningsih (2007: 21).

(47)

Wawancara digunakan peneliti sebagai teknik pengumpulan data dan bahan pertimbangan lebih mendalam untuk mengetahui masalah-masalah atau kelemahan yang dihadapi serta membuat kriteria suatu produk yang akan dikembangkan (Sugiyono, 2009: 233). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan wawancara semiterstruktur (Semistructure Interview). Sugiyono (2009: 233), menjelaskan bahwa semiterstruktur (Semistructure Interview) merupakan wawancara dimana pada pelaksanaannya peneliti masih menggunakan instrumen pertanyaan tertulis dalam memberikan pertannyaan namun penulis dapat mengembangkan pertanyaan di luar intrumen yang disiapkan untuk mengetahui jawaban dari responden secara lebih mendalam atau terbuka tentang fakta di lapangan. Pada pelaksanaanya teknik wawancara semiterstruktur lebih bebas dibanding wawancara terstruktur serta tujuan dari wawancara ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, pihak yang diajak wawancara dimintai pendapat, dan mengemukakan ide-idenya dengan nyaman. Wawancara ini dilakukan kepada anak kelas IV B dan V B beserta guru kelas IV B dan V B. 2. Kuesioner

(48)

dengan sangat positif (Widoyoko, 2015: 115). Variabel pertanyaan yang akan diukur dijabarkan menjadi beberapa indikator variabel, kemudian indikator variabel tersebut dijadikan dasar untuk menentukan aitem pilihan jawaban dalam pertanyaan kuesioner. Jawaban setiap aitem diwujudkan dalam skala 1- 4. Metode ini digunakan untuk mengetahui kelayakan buku ensiklopedi makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta.

3. Validasi

Validasi dilakukan oleh orang yang berkecimpung dalam bidang multikultur, guru, dan anak sebagai calon pembaca dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner yang digunakan berupa kuesioner tertutup dengan pilihan jawaban yang telah tersedia berupa skor 1-4 yaitu, (4) kategori sangat baik, (3) baik, (2) kurang baik, dan (1) Sangat kurang baik.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan dalam waktu penelitian

dengan menggunakan suatu metode. Kegunaan instrumen ini agar lebih mudah dalam penelitian dan hasilnya lebih baik (Arikunto, 2013: 192). Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini berupa daftar pertanyaan wawancara dan kuesioner validasi.

1. Instrumen Pengumpulan Data

(49)

Tabel 3.1. Kisi-kisi pedoman wawancara untuk anak

No Aspek No Soal pada Instrumen

1 Ensiklopedi anak 1, 2, 3, 4

2 Media pembelajaran 5

3 Karakteristik buku ensiklopedi 6, 7, 8, 9 4 Pengetahuan buku makanan

tradisional

10, 11, 12

Tabel 3.2. Pertanyaan wawancara untuk anak

No Daftar Pertanyaan

1 Apakah kamu mengetahui buku ensiklopedi anak-anak?

2 Apakah di perpustakaan sekolahmu ada ensiklopedi anak-anak? 3 Ensiklopedi apa yang ada di sekolahmu?

4 Apakah kamu pernah membaca ensiklopedi anak-anak?

5 Pernahkah gurumu menggunakan ensiklopedi saat pembelajaran di kelas?

6 Bentuk dan ukuran buku ensiklopedi seperti apa yang menarik bagi kamu?

7 Apa topik ensiklopedi yang menarik untuk dibaca?

8 Bentuk gambar seperti apa yang menurut kamu menarik untuk dilihat?

9 Bentuk tulisan yang seperti apa yang membuat kamu menarik? 10 Bagaimana pendapatmu jika ada buku yang membahas tentang

(50)

permasalahan yang ada di lapangan. Berikut adalah kisi-kisi wawancara guru:

Tabel 3.3. Kisi-kisi pedoman wawancara untuk guru

No Aspek No Soal pada Instrumen

1 Pengertian tentang buku eksiklopedi

1, 2

2 Sebagai media pembelajaran 3, 4

3 Karakteristik buku ensiklopedi 5

4 Pengetahuan buku ensiklopedi makanan tradisional

6, 7, 8, 9, 10

Tabel 3.4. Pertanyaan wawancara dengan guru

No Pertanyaan

1 Apakah di perpustakaan sekolah ada ensiklopedi anak-anak? 2 Ada judul ensiklopedi apa saja yang ada di perpustakaaan sekolah? 3 Apakah pernah menggunakan ensiklopedi saat pembelajaran di

kelas?

4 Apakah anak-anak tertarik untuk belajar ketika menggunakan ensiklopedi?

5 Bentuk dan ukuran buku ensiklopedi seperti apa yang cocok untuk anak-anak?

6 Ensiklopedi tentang apa yang cocok untuk anak-anak?

7 Bagaimana jika dibuat ensiklopedi tentang makanan tradisional? 8 Bentuk gambar seperti apa yang cocok untuk anak-anak?

9 Bentuk tulisan yang seperti apa yang cocok untuk anak-anak? 10 Jika ensiklopedi makanan tradisional cocok untuk dikembangkan,

apa pokok bahasan dan ruang lingkup materi yang tepat untuk anak?

(51)

Selain menggunakan wawancara anak dan guru, peneliti juga menggunakan kuesioner anak. Berikut adalah tabel kisi-kisi kuesioner anak:

Tabel 3.5. Kisi-kisi pedoman kuesioner untuk anak

No Aspek No item

1 Jenis buku yang sering dibaca anak 1

2 Pengetahuan tentang ensiklopedi 2, 3

3 Jenis makanan yang disukiai anak 4

4 Pengetahuan tentang makanan tradisional 5, 6, 7 5 Pendapat tentang buku ensiklopedi makanan tradisional 8, 9, 10

Tabel 3.6. Lembar kuesioner untuk anak No Kusioner

1 Buku apakah yang sering kamu baca? a. Buku cerita fiksi

b. Buku cerita komik c. Buku ensiklopedi

2 Apakah kamu mengetahui buku yang termasuk buku ensiklopedi? a. Ya

b. Tidak

3 Apa guna buku ensiklopedi? a. Menambah wawasan b. Mencari hiburan c. Tidak tahu

4 Makanan apakah yang kamu sukai?

a. Makanan cepat saji (contoh: burger, mi instan, pizza) b. Makanan tradisional (contoh: gudheg, geplak, thiwul) 5 Bagaimana pendapatmu tentang makanan tradisional?

a. Makanan tradisional itu enak/memiliki cita rasa yang khas b. Makanan tradisional itu tidak enak

c. Makanan tradisional itu ketinggalan jaman 6 Apakah kamu tahu makanan tradisional Daerah Istimewa

Yogyakarta?

a. Tahu (lebih dari 5)

b. Hanya mengetahui beberapa saja (minimal 5) c. Tidak tahu sama sekali

7 Bagaimana perasaanmu jika melihat makanan tradisional daerah mulai tergantikan dengan makanan cepat saji/modern?

a. Sedih b. Kecewa c. Biasa saja d. Senang

(52)

tradisional daerah? a. Belum pernah

b. Pernah tapi lupa (ragu-ragu) c. Pernah

9 Apa yang kamu lakukan jika suatu hari nanti ada buku ensiklopedi yang membahas tentang makanan tradisional daerah?

a. Tertarik untuk membaca b. Biasa saja

c. Tidak tertarik sama sekali 10

Komponen apa yang harus ada dalam buku ensiklopedi makanan daerah, supaya kamu tertarik untuk membaca/mempelajarinya? (bisa pilih lebih dari satu)

a. Diberi gambar nyata (foto) makanan b. Tidak perlu ada gambar

c. Deskripsi (filosofi/asal usul) makanan d. Bahan-bahan makanan

e. Cara membuat makanan

f. daerah dimana makanan itu berasal

(53)

Kuesioner validasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa 11 pertanyaan digunakan untuk mengukur tingkat kelayakan produk yang dikembangkan. Kuesioner validasi dilakukan kepada pakar/ orang yang berkecimpung dalam bidang multikultur, guru, dan anak. Adapun kisi-kisi kuesioner validasi sebagai berikut:

Tabel 3.7. Kisi-kisi kuesioner validasi

No Aspek Pertanyaan No

Aitem 1 Kenyamanan 1. Ukuran buku nyaman saat digunakan.

2. Ukuran tulisan nyaman untuk dibaca. 3. Gambar terlihat jelas. 3. Terdapat daftar pustaka .

4 5 6 3 Konsistensi

Susunan

1. Konsistensi antara isi dengan gambar. 2. Konsistensi urutan penjelas informasi.

7 8 4 Bahasa 1. Penggunaan bahasa sesuai dengan usia

anak.

9 5 Isi 1.Pengembangan ensiklopedi makanan

tradisional daerah mencakup 3 Kabupaten di DIY (Bantul, Gunung Kidul, Kota Yogyakarta)

2.Pengembangan ensiklopedi berisi deskripsi makanan tradisional pada 2 Kabupaten di DIY (Kuloprogo dan Sleman).

10

11

(54)

diketahui kelayakan produk ensiklopedi makanan tradisional yang dikembangkan peneliti.

F.Teknik analisis data

Menurut Ghufron, Purbani dan Sumardiningsih (2007: 22), ada dua teknik analisis data yang dapat digunakan dalam penelitian dengan model penelitian dan pengembangan, yaitu teknik analisis data kuantitatif dan kualitatif. Penelitian pengembangan ini, data penelitian dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Analisis secara kuantitatif dilakukan dengan cara menghitung skor rata-rata dari masing-masing kuesioner yang diberikan kepada validator, sedangkan analisis secara kualitatif dilakukan dengan cara mendeskrisikan hasil wawancara dan komentar-komentar yang diperoleh dari hasil validasi produk serta memberikan penjelasan mengenai revisi yang dilakukan dari komentar oleh orang yang berkecumpung dalam bidang tersebut.

1. Data Kualitatif

Data kualitatif berupa hasil wawancara anak dan guru serta saran dari orang yang berkecimpung dalam bidang multikultur, guru, dan anak sebagai calon pembaca. Data dianalisis sebagai dasar untuk memperbaiki dan mengetahui kelayakan produk yang dihasilkan.

2. Data Kuantitatif

(55)

Widoyoko (2015: 110) yaitu dengan skala likert, sangat baik (5), baik (4), cukup baik (3), kurang baik (2),sangat kurang baik (1). Akan tetapi dalam penelitian ini, peneliti hanya akan mengadopsi 4 skala likert penelitian Widoyoko yaitu sangat baik (4), baik (3), kurang baik (2), sangat kurang baik (1). Skor yang sudah didapat kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif skala lima dengan acuan sebagai berikut:

Tabel 3.8. Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif Skala Lima

Interval Rerata skor Kategori

X > ̅ + 1,80 Sbi X 3,4 Sangat Baik Xi + 0,60 Sbi X ̅ + 1,80 Sbi 2,8 X 3,4 Baik Xi - 0,60 Sbi X < ̅ < + 0,60 Sbi 2,2 X < 2,8 Cukup Baik

Xi -1,80 Sbi X < ̅ < - 0,60 Sbi 1,6 X < 2,2 Kurang Baik X < Xi - 1,80 Sbi X < 1,6 Sangat Kurang Baik (Widoyoko, 2015: 238)

Keterangan :

Rerata ideal ( ̅ ) : (skor maksimal ideal + skor minimal ideal) Simpangan baku ideal (SBi) : (skor maksimal ideal - skor minimal ideal)

X : Skor aktual

(56)

G. Jadwal Penelitian

Tabel 3.9. Rincian waktu pelaksanaan penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

Kegiatan Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Analisis kebutuhan

Penyusunan proposal

Permohonan ijin penelitian

Pengumpulan data

Pengolahan

data dan

desain produk

validasi desain

Penyusunan laporan dan revisi desain

(57)

38 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV berisi uraian tentang penjelasan dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai buku ensiklopedi makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta. Hasil penelitian berisi proses pengembangan yaitu potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, dan revisi desain, sementara pembahasan berisi hasil proses pengembangan ensiklopedi dari awal sampai akhir.

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini membahas tentang proses penelitian dari persiapan sampai pelaksanaan

1. Proses Pengembangan

Buku ensiklopedi makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta ini dikembangkan berdasarkan tahapan penelitian menurut Sugiyono (2009: 298) yang telah diadopsi menjadi 5 langkah yaitu (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, dan (5) revisi desain. Berikut penjabaran dari kelima tahap tersebut:

a. Potensi dan masalah

(58)

keberagaman jenis makanan tradisional daerah secara lebih jelas dan dapat menjadi sumber belajar siswa untuk mempelajari serta mencintai keanekaragaman makanan khususnya makanan tradisional daerah.

Pontensi tersebut disertai dengan adanya masalah, yaitu mulai tergesernya keberadaan makanan tradisional daerah dengan hadirnya makanan cepat saji dikalangan anak sekolah dasar. Hadirnya makanan cepat saji dengan beragam bentuk rasa dan model dapat menarik perhatian anak untuk memilihnya, apalagi makanan cepat saji memiliki berbagai keunggulan dibanding makanan tradisional yang memiliki kelemahan mudah basi dan tidak setiap tempat menjualnya. Tidak adanya rasa cinta terhadap makanan tradisional dalam diri anak, membuat wacana makanan tradisional menghilang akan menjadi kenyataan. Anak usia sekolah dasar seharusnya dapat menjadi cikal bakal generasi penerus bangsa yang diharapkan dapat menjaga serta melestarikan keberagam budaya daerah salah satunya adalah makanan tradisional.

(59)

Masalah yang terjadi di kalangan anak diperkuat dalam jurnal berjudul “Pembuatan Buku Makanan Tradisional Surabaya Sebagai Upaya Pelestarian Produk Lokal” karya Eliazer, Bahruddin, Aziz (2013). Dalam

jurnal diketahui bahwa seiring perkembangan zaman dan masuknya produk asing seperti makanan cepat saji (fast food) mengancam keberadaan makanan tradisional mulai tergantikan oleh makanan asing, melihat kondisi itu penulis dalam jurnal berupaya melestarikan produk lokal dengan cara membuat buku referensi tentang makanan tradisional.

(60)

b. Pengumpulan data

Pengumpulan data diperoleh dari hasil wawancara dan kuesioner. Wawancara merupakan salah satu teknik yang digunakan peneliti sebagai bahan pertimbangan untuk mengetahui tentang pengertian ensiklopedi, media pembelajaran, karakteristik ensiklopedi serta permasalahan yang akan dimuat di dalam buku ensiklopedi melalui teknik wawancara semiterstruktur. Wawancara semiterstruktur dilakukan dengan cara pihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide-idenya untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, sementara peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan.

(61)

makanan tradisional, anak akan merasa senang untuk mempelajarinya karena banyak makanan tradisional yang ingin anak ketahui. Menurut rangkuman penjelasan anak, makanan tradisional mulai tergantikan keberadaannya dengan makanan cepat saji dikarenakan makanan tradisional tidak bisa awet atau tidak bisa bertahan lama.

Guru sangat mendukung jika suatu saat nanti dibuat buku ensiklopedi anak yang bertemakan makanan tradisional karena melihat sifat, tingkah, dan pengetahuan anak di zaman modern mereka cenderung lebih memiliki wawasan yang luas mengenai makanan modern dibandingkan dengan makanan tradisional. Guru memberi saran bahwa pembuatan buku ensiklopedi makanan tradisional akan lebih berguna dan tepat sasaran jika dibuat dengan berisikan materi makanan tradisional yang berasal dari daerah tempat dinggal atau dari mana anak-anak tersebut berasal.

(62)

Dari wawancara yang telah dilakukan penulis terhadap anak dan guru dapat menghasilkan bahan pertimbangan untuk membuat buku ensiklopedi yaitu:

- Ukuran buku ensiklopedi 17 x 21 cm.

- Gambar dalam buku ensiklopedi nyata/ foto asli.

- Materi ensiklopedi makanan tradisional yang dikembangkan mencakup wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kesimpulan dari hasil wawancara ialah anak menyukai buku ensiklopedi sebagai bahan bacaan. Anak senang membaca buku ensiklopedi dengan berbagai tema dan guru sangat mendukung ketika suatu saat nanti dibuat buku ensiklopedi tentang makanan tradisional. Makanan tradisional mulai tergantikan dengan makanan cepat saji dikarenakan mulai jarang ditemui di daerah tempat tinggal sekarang serta makanan tradisional tidak bisa bertahan lama juga menjadi faktor penting dalam menghilangnnya makanan tradisional. Pembuatan buku ensiklopedi Daerah Istimewa Yogyakarta akan mempermudah anak untuk memperlajari dan mencocokan kebenaran pengetahuan makanan tradisional tersebut dikehidupan nyata.

(63)

pembuatan buku ensiklopedi yang akan dikembangkan secara lebih mendalam tentang karakteristik ensiklopedi dan isi dari ensiklopedi berupa jawaban jelas dari anak, yaitu dengan cara memiliki salah satu jawaban yang sudah disediakan. Guru juga menggunakan pendekatan personal pada beberapa pertanyaan untuk mengetahui alasan anak memilih jawaban tersebut.

Penyebaran kuesioner dilakukan di 2 kelas, yaitu kelas IV B dan V B Sekolah Dasar Negeri Petinggen Yogyakarta pada Kamis, 3 Desember 2015. Dari penyebaran kuesioner tersebut didapatkan total 57 anak usia sekolah dasar sebagai pengisi kuesioner.

Daftar pertanyaan kuesioner kepada anak terdiri dari 10 pertanyaan. Pertanyaan nomer 1 menyatakan tentang jenis buku yang sering dibaca anak. Pertanyaan nomor 2 dan 3 mengenai pengetahuan seputar ensiklopedi. Pertanyaan nomor 4 mengenai jenis makanan yang disukai anak. Pertanyaan nomor 5, 6, dan 7 mengenai pengetahuan tentang makanan tradisional. Pertanyaan nomor 8, 9, dan 10 pendapat tentang buku ensiklopedi makanan tradisional. Berikut adalah tabel hasil rekap kuesioner.

Tabel 4.1 Hasil rekapitulasi kuesioner

No Pertanyaan

Jumlah anak yang memilih

dari 57 anak

Persentase Aspek 1 Buku apakah yang sering kamu baca?

Jenis buku

(64)

ensiklopedi?

3 Buku ensiklopedi berguna untuk? d. Menambah

wawasan 50 87,7 %

e. Mencari hiburan 5 8,8 %

f. Tidak tahu 2 3,5 %

4 Makanan apakah yang kamu sukai?

Jenis

5 Bagaimana pendapatmu tentang makanan tradisional?

Pengetahua

6 Apakah kamu tahu makanan tradisional di DIY?

d. Tahu (lebih dari 5) 20 35,1 %

Bagaimana perasaanmu jika melihat makanan tradisional daerah mulai tergantikan dengan makanan cepat

saji/modern?

e. Sedih 5 8,8 %

f. Kecewa 19 33,3 %

g. Biasa saja 24 42,1 %

h. Senang 9 15,8 %

8 Apakah kamu pernah menemui buku ensiklopedi makanan

teradisional daerah? Pendapat

(65)

ensiklopedi yang membahas tentang makanan tradisional

Komponen apa yang harus ada dalam buku ensiklopedi makanan daerah, supaya kamu tertarik untuk

membaca/mempelajarinya? (bisa pilih lebih dari satu) g. Diberi gambar nyata

(66)

Dalam melakukan pengambilan data kuesioner, peneliti juga melakukan pendekatan personal kepada anak. Peneliti ingin mengetahui alasan mengapa anak memilih jawaban lebih menyukai makanan cepat saji dibandingkan dengan makanan tradisional serta pengetahuan anak tentang ensiklopedi. Dari empat orang anak yang dimintai komentar didapatkan hasil bahwa makanan cepat saji memiliki bentuk yang menarik, memiliki rasa yang enak dan variasi rasa lebih banyak dibanding makanan tradisional. Sementara makanan tradisional sulit untuk ditemukan di lingkungan tempat tinggal. Satu dari 4 orang anak mengaku bahwa setiap hari biasanya membeli satu burger di mister burger karena rumahnya dekat dengan penjual mister burger. Banyak dari anak yang tidak mengetahui apa saja makanan tradisional yang berasal dari daerahnya. Anak bingung ketika ditanya soal makanan kipa dan legamara. Dari jawaban anak mengenai pengetahuannya tentang buku ensiklopedi, anak mengakui menyukai buku ensiklopedi karena bentuk tampilannya menarik dan banyak gambar di dalamnya serta buku ensiklopedi dapat menambah wawasan anak. Anak sering melihat lihat dan membaca buku ensiklopedi di perpustakaan walaupun dengan jumlah yang terbatas dan dengan tema yang terbatas seperti hewan, tumbuhan dan tatasurya.

(67)

menyukai buku ensiklopedi karena bentuknya menarik banyak gambar serta terdapat informasi yang dapat diambil dari buku ensiklopedi.

Seluruh data yang telah diperoleh melalui wawancara dan kuesioner akan digunakan sebagai acuan dalam mempertimbangkan desain produk yang akan dikembangkan peneliti untuk membuat buku ensiklopedi makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta.

c. Desain produk

(68)

yang menjadi target sasaran adalah anak usia sekolah dasar yang bersekolah dan bertempat tinggal di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Berdasarkan potensi dan masalah maka desain produk yang akan dikembangkan berupa buku ensiklopedi yang berisi 25 makanan tradisional daerah dari tiap kabupaten di DIY, yaitu Bantul, Gunungkidul, Kota Yogyakarta, Kulonprogo dan Sleman. Produk dibagi menjadi 2 bagian yaitu bagian I dan bagian II, bagian I (Bantul, Gunungkidul, dan Kota Yogyakarta, bagian II (Kulonprogo dan Sleman). Dalam penelitian ini, peneliti mengembangan ensiklopedi makanan tradisional Daerah pada bagian I, yaitu Kabupaten Bantul, Gunungkidul, dan Kota Yogyakarta. Buku ensiklopedi bagian I terdiri dari 15 makanan tradisional yang menjadi ciri dari setiap kabupaten. Produk ini disusun berdasarkan hasil kerjasama dengan penelitian lain yang membahas ensiklopedi makanan tradisional pada bagian II. Peneliti ensiklopedi bagian II bernama Arief Setiabudi, ia adalah kawan satu penelitian payung yang membahas penelitian pengembangan dengan tema yang sama yaitu “Pengembangan

ensiklopedi makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta”.

(69)

ensiklopedi dilakukan dari kabupaten Bantul, Gunungkidul, dan Kota Yogyakarta.

Ukuran dari buku ensiklopedi ditentukan dari hasil wawancara yang telah dilakukan terhadap anak dan guru yaitu diperoleh ukuran lebar 17 cm dengan panjang 21 cm. Gambar dari cover depan ensiklopedi adalah gambar kartun, gambar kartun dipilih karena penulis tidak berani mengambil gambar seseorang secara jelas sebagai gambar cover atau sampul tanpa ijin resmi dari orang yang besangkutan. Warna cover ensiklopedi berwarna merah dengan latar belakang monumen yang menjadi ciri khas Kota Yogyakarta yaitu tugu Jogja berwarna dasar putih kemudian di depan tugu berdiri 5 orang anak membawa makanan tradisional dari tiap kabupatenya. Judul buku bertuliskan “Ensiklopedi

Makanan Tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta”, dan memiliki warna kuning yang dapat terlihat jelas ketika berpadu dengan warna merah. Sementara pada bagian sampul belakang juga terdapat gambar tugu yang menjadi ciri khas dari Kota Yogyakarta dan gambar 5 orang anak yang berseragam merah putih sambil membawa makanan tradisional dari setiap kabupaten secara terpisah disertai nama makanan tradisional dibawahnya.

(70)

makanan tradisional bagi dunia pendidikan. Kemudian daftar isi dapat digunakan anak atau pembaca untuk mencari setiap informasi baik gambar maupun isi dengan jelas. Selanjutnya peta Daerah Istimewa Yogyakarta dapat mempermudah anak untuk mengetahui pembagian wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta ke dalam 5 kabupaten. Peta letak makanan tradisional dapat membantu anak untuk mengetahui asal dari makanan tersebut, misal peta makanan tradisional bantul di dalam peta makanan tradisional bantul terdapat gambar peta daerah bantul dengan tulisan setiap kecamatannya lengkap kemudian gambar makanan tradisional berada diatas kecematan. Jadi, anak dapat dengan mudah menemukan kecamatan yang menjadi asal dari makanan tersebut.

Gambar

Gambar 2.1 Bagan hubungan hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini ...............................................................................................................18
Tabel hasil rekapitulasi kuesioner anak ...............................................................
Gambar 2.1 Bagan hubungan hasil penelitian yang relevan dengan
Gambar 3.1. Bagan langkah-langkah penelitian dan pengembangan Sugiyono.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah mengembangkan Sekolah Ramah Anak di Kawasan Pesisisr Indonesia. Dengan sekolah ramah anak maka anak akan aman dan nyaman

Lingkup pekerjaan : Tersedianya Bahan Makanan untuk SLB Pengasih Kulonprogo 30 orang dan Bogor Playen Gunungkidul bagi 20 orang selama 10 bulan (Maret, April, Mei,

Upaya produsen mewujudkan perlindungan hukum bagi konsumen dengan jalan memproduksi makanan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan, sesuai dalam Pasal 19 angka (1)

• Sebagai sarana rekreasi, Skatepark diharapkan mampu menunjukan dan mengangkat nilai hiburan permainan Skateboard yang rekreatif. Sehingga dengan adanya Skatepark ini tidak

Respon ibu Elma sangat baik dan sangat menyetujui produk buku yang akan dibuat karena dapat menarik perhatian anak untuk mengkonsumi makanan yang dibuat dari rumah

Dari ketiga perbandingan tipologi tempat makan yang menjual makanan tradisional di atas, didapati bahwa desain tempat makan yang menarik bagi mahasiswa UK Petra ialah

Pengolahan arsip foto adalah pengaturan informasi dan fisik foto dalam rangka proses pembuatan sarana bantu penemuan kembali (finding aids) pada lembaga kearsipan

Secara konsepsional sistem agribisnis kedelai merupakan keseluruhan aktivitas yang saling berkaitan mulai dari pembuatan dan pengadaan sarana produksi pertanian hingga