• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

Teori yang mendukung terlaksananya penelitian terdiri dari dasar teori ensiklopedi dan makanan khas.

1. Teori-teori yang Mendukung a. Ensiklopedi

1). Pengertian Ensiklopedi

Menurut Chaer (2007: 181), ensiklopedi ialah mendefinisikan atau menerangkan segala sesuatu dengan kata sejelas-jelasnya, keterangan sesuatu dalam ensiklopedi dibuat seluas dan sejelas mungkin. Hal tersebut sejalan dengan KBBI (2008: 375), yang menjelaskan bahwa ensiklopedi merupakan karya universal atau berlaku untuk semua orang yang menghimpun uraian tentang berbagai cabang ilmu atau bidang ilmu tertentu dari artikel terpisah dan tersusun menurut abjad. Sedangkan dalam Kamus Kepustakawanan Indonesia (HS, 2009: 76) ensiklopedi merupakan karya universal yang menghimpun uraian berbagai macam ilmu pengetahuan atau menguraikan salah satu cabang ilmu pengetahuan dan disusun secara alfabetis serta menyeluruh.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa ensiklopedi merupakan kumpulan dari berbagai ilmu pengetahuan atau cabang ilmu pengetahuan yang tersusun

secara alfabetis serta membahahas segala sesuatu dengan kata sejelas-jelasnya.

2). Sejarah Ensiklopedi

Dalam Kamus Kepustakawanan Indonesia (HS, 2009: 76-78) Ensiklopedi berasal dari bahasa inggris yang ditulis dengan encyloprdia. Cyclopedia, encyclopaedia, dan cyclopaedia. Kata tersebut merupakan kata yang berasal dari bahasa yunani enkuklos dan paedia berarti himpunan ilmu pegetahuan. Ensiklopedi merupakan karya universal yang menghimpun uraian berbagai macam bidang ilmu pengetahuan (ensiklopedi umum) atau menguraikan salah satu cabang ilmu pengetahuan/ bidang (ensiklopedi khusus). Isinya disusun alfabetis diuraikan sebagai artikel pendek menyeluruh. Menurut catatan, bahwa ensiklopedi tertua adalah karya Marcus Porcius Cato (234 – 149 SM) dan ensiklopedi modern yang pertama kali disusun alfabetis ialah Lexicon Technikum karya John Harris terbit tahun 1704 M.

Pada tahun 1900 – 1905 di Indonesia pernah terbit ensiklopedi berbahasa belanda dengan judul Encyclopedie van Nederlandsch Indie terdiri dari 4 suplemennya. Pada tahun 1991 terbit Ensiklopedi umum berbahasa Indonesia oleh penerbit Kanisius Yogyakarta yang rencana penerbitannya telah dimulai sejak tahun 1959. Kemudian pada tahun 1990 terbit Ensiklopedi Nasional terdiri dari 18 jilid yang merupakan ensiklopedi pertama

dan terlengkap, dan terbesar di Indonesia terdiri dari 1500.000 entri dan 60 prosen mengupas segala sesuatu tentang Indonesia

Ensiklopedi dibagi menjadi dua yaitu Ensiklopedi khusus (special encyclopedia) dan ensiklopedi Nasional (National encyclopedia). Ensiklopedi khusus adalah ensiklopedi yang menyajikan subjek atau informasi bidang tertentu seperti ensiklopedi Hadits, ensiklopedi Islam dan lain-lain. Sementara ensiklopedi Nasional ialah ensiklopedi yang hampir setiap Negara memiliki ensiklopedi Nasional sebagai simbol ilmu pengetahuan, kemajuan, peradaban, dan sekaligus kebanggaan suatu bangsa, seperti ensiklopedi Nasional Indonesia.

Dalam penelitian ini ensiklopedi yang dikembangkan adalah ensiklopedi khusus karena isi dalam ensiklopedi ini hanya membahas satu tema ensiklopedi yaitu makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta.

3). Tujuan Penyusunan Ensiklopedi

Adapun tujuan penyusunan ensiklopedi menurut Kamus Kepustakawanan Indonesia (HS, 2009: 76) sebagai berikut:

1. Memperkenalkan informasi atau ilmu pengetahuan

2. Merangkum berbagai ilmu pengetahuan dan informasi ke dalam suatu sistem dan kesatuan.

3. Menyajikan informasi dengan sistem tertentu agar mudah dimengerti.

Penyusunan ensiklopedi ini diharapkan dapat menampilkan sesuatu yang baru, akurat, dan dapat dipercaya dari produk yang dihasilkan.

b. Pengertian Makanan Tradisional 1). Pengertian Makanan Tradisional

Menurut Purwodarminto (dalam Marwanti, 2000: 112), tradisional adalah suatu kebiasaan yang sudah turun temurun diwarisi dari nenek moyang sehingga akan sulit dirubah. Seperti halnya makanan yang dikonsumsi masyarakat pada suatu daerah secara turun temurun. Selanjutnya Marwanti (2000: 112), menjelaskan makanan tradisional mempunyai pengertian suatu makanan rakyat sehari-hari, baik yang berupa makanan selingan, atau sajian khusus yang sudah ada pada zaman nenek moyang dan dilakukan secara turun temurun.

Dari dua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa makanan tradisional adalah makanan yang sudah ada sejak dahulu yang diturunkan dari nenek moyang kepada anak cucunya serta merupakan makanan sehari-hari untuk dikonsumsi.

2). Ciri-ciri Makanan Tradisional

Adapun ciri-ciri makanan tradisional menurut Sosrodiningrat (dalam Marwanti, 2000: 113) sebagai berikut:

1. Resep makanan yang diperoleh secara turun-temurun dari generasi pendahulunya

2. Penggunaan alat tradisional tertentu di dalam pengolahan masakan tersebut (misalnya masakan harus diolah menggunakan tanah liat)

3. Teknik olah masakan merupakan cara pengolahan yang harus dilakukan untuk mendapatkan rasa maupun rupa yang khas dari suatu masakan.

2. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian tentang pengembangan ensiklopedi makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta masih sedikit untuk dijadikan sumber hasil penelitian yang relevan. Berikut adalah hasil penelitian terkait dengan pengembangan ensiklopedi makanan tradisional daerah.

Penelitian pertama dilakukan oleh Silaban (2006), dengan judul “ensiklopedia budaya Batak Toba berbasis WEB” diperoleh bahwa penelitian tersebut bertujuan untuk membuat ensiklopedi yang diharapkan dapat menarik perhatian, minat generasi muda, masyarakat serta mempelajari dan melestarikan budaya kesenian Batak Toba. Banyaknya budaya asing yang masuk ke Indonesia dapat mempengaruhi generasi muda untuk menyukai budaya dan kesenian asing daripada memperhatikan adat budaya serta keseniaannya sendiri. Salah satu faktor yang yang dapat

mempengaruhi kelestarian adat budaya sendiri ialah banyaknya generasi muda yang merantau ke daerah maupun keluar negeri dapat menyebabkan generasi muda lupa akan budaya dan kesenian daerahnya.

Penelitian kedua dilakukan oleh Priatmoko (2014), dengan judul “Pengembagan Ensiklopedi Tokoh Pewayangan Mahabarata dengan Dua Bahasa Menggunakan ADOBE Flash”. Diperoleh bahwa tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan software aplikasi “Ensiklopedi Tokoh Pewayangan Mahabarata dengan Dua Bahasa Menggunakan ADOBE Flash” dan mengetahui kwalitas media Ensiklopedi tokoh pewayangan Mahabarata sebagai penunjang pelajaran bahasa jawa. Hasil dari penelitian ini adalah pengembangan “Ensiklopedi Tokoh Pewayangan Mahabarata dengan Dua Bahasa Menggunakan ADOBE Flash”, menghasilkan CD (Compact Disk) yang telah berisi aplikasi/ software “Ensiklopedi Tokoh Pewayangan Mahabarata dengan Dua Bahasa” (Bahasa Jawa Krama dan bahasa Indonesia). Produk ini termasuk dalam kategori baik dengan memperoleh rata-rata presentase seluruhan 79,91 % . Presentase tersebut didapatkan dari rata-rata keseluruhan penilian meliputi, (1) validasi dosen ahli materi yang mendapatkan presentase 73,26 %, (2) validasi dosen ahli media yang mendapatkan presentase 79,56 %, (3) penilaian guru bahasa jawa mendapatkan 82 %, dan (4) angket tanggapan anak SMP 3

Bantul kelas VIII F mendapakan presentase 84,84 %. Presentase ketuntasan anakdalam mengerjakan soal latihan yang ada dalam media pemelajaran “Ensiklopedi Tokoh Pewayangan Mahabarata dengan Dua Bahasa Menggunakan ADOBE Flash” mencapai 82,15 %.

Penelitian ketiga dilakukan oleh Prasetyo (2014). Dengan judul “Pengembangan bahan ajar mengacu kurikulum 2013 sub tema jenis-jenis makanan untuk anakkelas IV sekolah dasar”. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan prosedur pengembangan bahan ajar subtema jenis-jenis Makanan mengacu Kuikulum 2013 untuk anakkelas IV Sekolah Dasar. Hasil dari penelitian ini adalah bahan ajar mengacu Kurikulum 2013 subtema Jenis-jenis Makanan untuk anak kelas IV Sekolah Dasar yang memiliki kualitas sangat baik dan layak digunakan dalam pembelajaran dikelas IV SD berdasarkan validasi dari pakar kurikulum 2013, guru kelas IV, dan anakkelas IV SD Kanisius Pugeran. Hal ini ditunjukkan dengan skor rerata produk adalah 4,23 dan termasuk dalam kategori “sangat baik” ditinjau dari aspek 1) Tujuan dan pendekatan, 2) Desain dan pengorganisasian, 3) Isi, 4) Keterampilan berbahasa, 5) Topik, dan 6) Metodologi.

Berdasarkan ketiga hasil penelitian yang relevan, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa pengembangan ensiklopedi merupakan sarana yang tepat untuk memperoleh cara belajar lebih

mendalam dan dapat menarik minat serta perhatian anak untuk membacanya. Namun, peneliti belum menemukan penelitian tentang pengembangkan ensiklopedi makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal-hal yang bisa dipelajari dari penelitian yang relevan yaitu langkah-langkah penelitian yang menjalankan 6 langkah penelitian dan cara pengambilan data. Langkah-langkah tersebut akan dijadikan referensi dalam penelitian dan pengembangan ini.

Berikut bagan hubungan hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini:

Gambar 2.1 Bagan hubungan hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini “Pengembangangan Ensiklopedi Tokoh Pewayangan Mahabarata dengan Dua Bahasa Menggunakan Adobe Flash CS4” Agung Priatmoko (2014) “Pengembangan bahan ajar mengacu kurikulum 2013

sub tema jenis-jenis makanan untuk anak kelas IV sekolah dasar Ignatius Tri rasetyo (2014) “Ensiklopedia budaya batak toba berbasis WEB” Janner Anggiat Haposan Silaban (2006)

Yang perlu diteliti Pengembangan Ensiklopedi

Makanan Tradisional Daerah Istimewa

B. Kerangka Berpikir

Pada zaman modern masuknya budaya asing sangat menimbulkan dampak yang signifikan bagi kelestarian makanan tradisional daerah, salah satunya adalah budaya makanan fast food seperti burger, stick, pizza dan lain-lain. Makanan fast food memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan makanan tradisional yaitu makanan fast food dapat tahan lama, memiliki banyak citarasa, bentuknya menarik (dapat dilihat dari segi warna-warni), dan menjadi gaya hidup masyarakat modern. Dari banyaknya keunggulan yang dimiliki makanan fast food, makanan tradisional memiliki satu nilai penting yang wajib dibanggakan dan dilestarikan sebagai warga negara indonesia yaitu adalah riwayat dibalik semua makanan tradisional secara turun temurun.

Memudarnya rasa cinta tanah air disebabkan kurang adanya penekanan kembali tentang kelestarian kebudayaan daerah khususnya makanan tradisional daerah, hal ini mengakibatkan masyarakat lebih melilih mengkonsumsi makanan modern dibanding makanan tradisional karena makanan tradisional daerah sudah di anggap ketinggalan zaman dan sulit untuk dicari di daerah tempat tinggal. Berbanding terbalik dengan makanan modern seperti fast food, makanan fast food dapat dengan mudah ditemui di toko-toko terdekat. Dengan demikian peluang makanan fast food untuk menggeser makanan tradisional lama kelamaan akan

benar-benar terjadi seiring perkembangan zaman. Dalam upaya melestarikan keanekaragaman kebudayaan di Indonesia khususnya makanan tradisional daerah, perlu adanya pengenalan kembali kepada generasi muda tentang pengetahuan makanan tradisional daerah untuk anak sekolah dasar melalui dunia pendidikan.

Anak Sekolah Dasar merupakan cikal bakal generasi penerus bangsa yang kelak akan meneruskan perjuangan dan mewarisi semangat serta kekayaan yang diberikan oleh nenek moyang secara turun temurun. Pada masa ini anak mampu memikirkan banyak hal pada waktu yang sama, serta dengan mudah dapat mengingat dan menarik memori dengan lebih lancar. Upaya pengenalan pengetahuan tentang makanan tradisional daerah ini dapat dilakukan melalui dunia pendidikan dengan cara membuat suatu buku yang dapat menarik perhatian anak untuk mempelajarinya, salah satu buku tersebut ialah buku ensiklopedi

Bermula dari permasalahan tersebut, maka peneliti membuat desain produk berbentuk buku ensiklopedi yang berisi tentang pengetahuan makanan tradisional di Daerah Istimewa Yogyakarta. Peneliti melakukan penelitian dan pengembangan dengan judul “Pengembangan Ensiklopedi makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta”. Pengembangan dilakukan dengan menerapkan 5 langkah Research and development dari Sugiyono

yaitu (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, dan (5) revisi desain.

C. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian teori di atas maka peneliti merumuskan beberapa pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana proses pengembangan buku ensiklopedi makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta dapat membantu anak kelas IV dan V Sekolah Dasar untuk mengenalkan berbagai macam makanan tradisional daerah ?

2. Bagaimana kualitas buku ensiklopedi makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta untuk diperkenalkan kepada anak kelas IV dan V Sekolah Dasar ?

22

Dokumen terkait