• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

D. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada dua kelas eksperimen menggunakan metode pembelajaran yang berbeda, yaitu metode Two Stay Two Stray dan Jigsaw. Hasil penelitian ini berdasarkan pada data hasil pretest dan posttest dari kedua kelas eksperimen. Sebelum diberikan perlakuan metode pembelajaran, kedua kelas eksperimen diberikan pretest untuk mengukur kemampuan awal siswa. Kemudian masing-masing kelas eksperimen diberikan posttest untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan metode pembelajaran. Gambaran umum tentang data-data hasil penelitian yang telah diperoleh dapat dilihat berikut ini.

1. Deskripsi Data Hasil Belajar Biologi Pretest, Posttest, Kelas Eksperimen Jigsaw dan Kelas Eksperimen Two Stay Two Stray

Berdasarkan data hasil pretest siswa pada konsep sistem pencernaan manusia, kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 sebelum mendapatkan perlakuan dengan metode yang berbeda, maka diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.2 Data (Pretest) Kelas Eksperimen 1

(Kelas Two Stay Two Stray) dan Kelas Eksperimen 2 (Kelas Jigsaw) Statistik Hasil Belajar (Pretest)

Kelas Eksperimen 1 (Metode Two Stay Two Stray)

Kelas Eksperimen 2 (Metode Jigsaw) Nilai terendah 28 40 Nilai tertinggi 68 72 Mean 53 56,485 Simpangan Baku 10,485 13,866 Varians 109,941 192,258 Jumlah sampel 35 33

Berdasarkan tabel 4.1, data hasil pretest pada kelas eksperimen 1 dengan metode Two Stay Two Stray diperoleh nilai terendah yaitu 28, sedangkan pada kelas eksperimen 2 dengan metode Jigsaw, diperoleh nilai terendah yaitu 40, ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang tidak jauh pada kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2. Begitu juga dengan nilai tertinggi yang terdapat perbedaan antara kelas eksperimen 1 dan eksperimen 2 yaitu sebesar 68 dan 72. Nilai rata-rata (Mean) kelas eksperimen 1 dan eksperimen 2 tidak jauh berbeda yaitu sebesar 53 dan 56,485. Simpangan baku kelas eksperimen 1 yaitu 10,485 sedangkan simpangan baku kelas eksperimen 2 yaitu 13,866, berarti simpangan baku kelas eksperimen 2 lebih beragam daripada kelas eksperimen 1. Varians kelas eksperimen 1 yaitu 109,941 dan kelas eksperimen 2 yaitu 192,258. Jumlah sampel kelas eksperimen 1 yaitu 35 siswa dan kelas eksperimen 2 yaitu 33 siswa.

Deskripsi data hasil posttest kelas eksperimen 1 dengan menggunakan metode Two Stay Two Stray dan kelas eksperimen 2 dengan menggunakan metode Jigsaw, dapat dilihat pada tabel 4.2 dibawah ini:

Tabel 4.3 Data (Postest) Kelas Eksperimen 1

(Kelas Two Stay Two Stray) dan Kelas Eksperimen 2 (Kelas Jigsaw) Statistik Hasil Belajar (Postest)

Kelas E1

(Metode Two Stay Two Stray)

Kelas E2 (Metode Jigsaw) Nilai terendah 60 60 Nilai tertinggi 92 100 Mean 82,386 89,303 Simpangan Baku 8,202 9,589 Varians 67,281 91,968 Jumlah sampel 35 33

Berdasarkan tabel 4.2, data hasil posttest kelas eksperimen 1 dengan metode Two Stay Two Stray dan kelas eksperimen 2 dengan metode Jigsaw, diperoleh nilai terendah yang sama antara kedua kelas eksperimen yaitu 60. Sedangkan nilai tertinggi pada kelas eksperimen 1 yaitu 92 dan kelas eksperimen

2 yaitu 100, berarti terdapat perbedaan nilai tertinggi antara kedua kelas eksperimen. Nilai mean kelas eksperimen 1 yaitu sebesar 82,386 dan sangat berbeda nyata dengan kelas eksperimen 2 yaitu sebesar 89,303. Begitu juga simpangan baku kelas eksperimen 2 lebih beragam yaitu sebesar 9,589, daripada kelas eksperimen 1 yaitu sebesar 8,202. Varians kelas eksperimen 1 yaitu sebesar 67,281 sedangkan kelas eksperimen 2 yaitu sebesar 91,968, berarti terdapat perbedaan yang jauh berbeda antara kedua kelas eksperimen. Jumlah sampel kelas eksperimen 1 yaitu 35 siswa dan kelas eksperimen 2 yaitu 33 siswa. Pada kelas eksperimen 1 dengan metode Two Stay Two Stray dan kelas eksperimen 2 dengan metode Jigsaw, terdapat perbedaan yang nyata dari nilai tertinggi, mean, simpangan baku dan varians.

2. Analisis Data Tes Hasil Belajar

Data dari hasil penelitian ini terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat data sebelum data dianalisis. Pengujian prasyarat analisis data meliputi:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data hasil penelitian berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan uji liliefors, dengan ketentuan jika Lo < Lt, maka data berdistribusi normal diukur pada taraf signifikansi 0,05. Hasil perhitungan uji normalitas penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut:1

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas

Kelas Lo (Lhitung) Ltabel Kesimpulan

Pretest Posttest

Eksperimen 1 0,0764 0,121 0,1497 Berdistribusi normal Eksperimen 2 0,1423 0,1314 0,1542 Berdistribusi normal

Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas pretest dan posttest pada kedua kelas eksperimen, diperoleh hasil bahwa Lo (Lhitung) pretest kelas eksperimen 1 yaitu sebesar 0,0764 dan Lo (Lhitung) posttest sebesar 0,121. Jumlah

sampel penelitian sebanyak 35 siswa dengan taraf signifikasi 0,05, maka Ltabel yaitu sebesar 0,1497. Hasil uji normalitas kelas eksperimen 1 diketahui bahwa Lo (Lhitung) lebih kecil nilainya daripada Ltabel (Lhitung < Ltabel), yaitu 0,0764 < 0,1497 untuk pretest dan 0,121< 0,1497 untuk posttest, sehingga dapat disimpulkan data pretest dan posttest kelas eksperimen 1 berdistribusi normal.

Sedangkan pada kelas eksperimen 2, Lo (Lhitung) pretest yaitu sebesar 0,1423 dan Lo (Lhitung) posttest yaitu sebesar 0,1314. Jumlah sampel sebanyak 33 siswa dan taraf signifikasi 0,05, maka diperoleh Ltabel sebesar 0,1542. Hasil uji normalitas diatas pada kelas eksperimen 2 menunjukkan Lo (Lhitung) lebih kecil daripada Ltabel (Lhitung < Ltabel), yaitu 0,1423 < 0,1542 untuk pretest dan 0,1314 < 0,1542 untuk posttest. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pretest dan posttest kelas eksperimen 2 berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui data pretest dan posttest dari kedua kelompok eksperimen memiliki varians yang sama (homogen). Uji homogenitas pada penelitian ini menggunakan uji Fisher. Hasil perhitungan dari uji homogenitas dapat dilihat pada tabel berikut ini:2

Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas

Keterangan Kelas N Fhitung Ftabel Kesimpulan

Pretest Eksperimen 1 35 1,749 1,80 Homogen (Ho diterima) Eksperimen 2 33

Posttest Eksperimen 1 35 1,367 1,80 Homogen (Ho diterima) Eksperimen 2 33

Berdasarkan tabel diatas, Fhitung pretest kelas eksperimen 1 dengan kelas eksperimen 2 yaitu sebesar 1,749, sedangkan Fhitung posttest kelas eksperimen 1

dengan kelas eksperimen 2 yaitu sebesar 1,367. Pada taraf signifikan α = 0,05

dengan sampel sebanyak 35 untuk kelas eksperimen 1 dan 33 untuk kelas

eksperimen 2, maka diperoleh nilai Ftabel yaitu sebesar 1,80. Dengan demikian dapat dilihat, bahwa Fhitung < Ftabel (1,749 < 1,80 dan 1,367 < 1,80), maka hipotesis nol (Ho) diterima. Hal ini dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar kedua kelompok eksperimen mempunyai varians yang sama atau datanya bersifat homogen. Perhitungan uji homogenitas dapat dilihat pada lampiran 12 dan 13.

c. Uji Hipotesis

Berdasarkan pengujian prasyarat analisis data yang meliputi uji normalitas dan uji homogenitas, diperoleh data berdistribusi normal dan homogen. Setelah itu dilakukan uji hipotesis untuk mengetahui apakah ada atau tidak perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan metode pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw. Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakau rumus uji-t dengan taraf signifikan α= 0,05 dan dk = (N1+N2-2). Kriteria uji-t adalah sebagai berikut:

thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima thitung < ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak

Hasil perhitungan nilai pretest dan posttest dengan menggunakan uji t, dapat dilihat pada tabel berikut ini:3

Tabel 4.6 Hasil Uji-t Data Pretest dan Postest Kelas Eksperimen 1 dan Kelas Eksperimen 2

Keterangan Kelas N X thitung ttabel Kesimpulan Pretest Eksperimen 1 35 53 1,172 1,997 Ho diterima

Eksperimen 2 33 56,485

Posttest Eksperimen 1 35 82,386 3,198 1,997 Ho ditolak Eksperimen 2 33 89,303

Hasil perhitungan uji-t diperoleh thitung pretest sebesar yaitu 1,172, dengan derajat kebebasan yaitu 66 (dk = 35+33-2) dan taraf signifikan yaitu α=0.05, maka

diperoleh ttabel yaitu sebesar 1,997. Hal ini menunjukkan bahwa nilai thitung lebih kecil daripada nilai ttabel (thitung<ttabel) yaitu 1,172<1,997, berarti Ho diterima dan

Ha ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada kedua kelompok eksperimen pada saat pretest.

Sedangkan hasil perhitungan uji-t diperoleh thitung posttest yaitu sebesar 3,198, dengan derajat kebebasan yaitu 66 (dk = 35+33-2) dan taraf signifikan

yaitu α=0.05, maka diperoleh ttabel yaitu sebesar 1,997. Hal ini menunjukkan bahwa nilai thitung lebih besar daripada nilai ttabel (thitung>ttabel) yaitu 3,198>1,997, berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan metode pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw pada konsep sistem pencernaan.

Dokumen terkait