• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Perpustakaan SMA Negeri 1 Depok

a. Keadaaan koleksi

Koleksi merupakan hal yang sangat vital dalam perpustakaan dimanapun. Demikian juga dengan perpustakaan SMA Negeri 1 Depok yang hingga saat ini telah memiliki koleksi sebanyak 3572 eksemplar. Koleksi tersebut terbagi atas koleksi buku fiksi dan non fiksi. Buku fiksi berjumlah 514 judul, 824 eksemplar sedangkan buku non fiksi berjumlah 1964 judul, 2748 eksemplar. Dari jumlah tersebut, 103 eksemplar diantaranya merupakan buku penunjang dan koleksi rujukan. Buku paket sekolah tidak dimasukkan ke dalam koleksi perpustakaan karena buku tersebut disimpan di kelas masing-masing.

Adapun jenis koleksi yang lain adalah majalah, surat kabar, buku tahunan siswa serta makalah. Majalah yang dimiliki saat ini terdapat 3 judul yaitu majalah Bola, majalah Pengadaian dan majalah Horison. Adapun koleksi makalah ada yang berbahasa Inggris dan berbahasa Indonesia. Makalah berbahasa Indonesia terdiri atas makalah Bahasa Indonesia, makalah Sosiologi, makalah Antropologi dan makalah Tata Negara. Surat kabar memiliki dua judul yang menjadi langganan secara rutin selama kegiatan belajar mengajar berlangsung yaitu Republika dan Jakarta Post.

Sebagai bagian dari perawatan terhadap koleksi yang ada, pihak perpustakaan melakukan penjilidan terhadap majalah. Selain itu, upaya membuat kliping pun dilakukan sebagai bagian dari penambahan koleksi lain.

Perpustakaan SMA Negeri 1 Depok juga melakukan penyiangan terhadap koleksi yang sudah tidak layak. Penyiangan sudah dilakukan dua kali selama tahun 2007. Dalam proses penyiangan pihak perpustakaan memisahkan buku-buku yang sudah tidak layak dipakai seperti buku-buku paket. Sedangkan buku-buku bacaan yang rusak dan kondisinya tidak parah, seperti sampul buku dan beberapa halaman yang robek, langsung dipisahkan kemudian dicopy ulang setelah itu baru diletakan di rak kembali.

Ada beberapa koleksi yang hilang dikarenakan para siswa yang lupa menegembalikan buku yang telah dipinjam, bahkan beberapa alumnus belum mengembalikannya. Untuk koleksi yang hilang, para siswa mengganti buku tersebut sesuai dengan kesepakatan dengan pihak perpustakaan yaitu mengganti buku dengan judul yang sama atau mengganti sesuai dengan harga buku yang hilang.

b. Pengadaan

Dalam pengadaan koleksi perpustakaan SMA Negeri 1 Depok melakukannya dengan melalui sumbangan dan pembelian. Cara yang paling banyak dilakukan adalah pembelian agar koleksi yang didapatkan sesuai dengan kebutuhan. Perpustakaan SMA Negeri 1 Depok tidak melakukan tukar menukar dengan sekolah lain untuk menambah koleksi.

a. Sumbangan

Merupakan bagian dari pengadaan koleksi perpustakaan SMA Negeri 1 Depok salah satunya adalah didapat melalui sumbangan, baik sumbangan wajib maupun sumbangan yang bersifat sukarela. Sumbangan wajib berasal dari siswa yang sudah lulus. Siswa tersebut dikenai kewajiban untuk menyumbangkan buku dengan subjek apapun yang sesuai dengan apa yang disepakati oleh pihak perpustakaan terhadap para siswa yang akan memberikan sumbangan .

Sumbangan sukarela ditujukan kepada seluruh siswa yang ingin memberikan sumbangan baik berupa buku atau karya tulis ilmiah. Sumbangan berupa koleksi juga diberikan oleh Diknas berupa buku paket. Jenis buku paket yang diberikan sesuai dengan kurikulum yang berlaku yaitu buku agama, tata negara dan sosiologi.

b. Pembelian

Prosedur pengadaan koleksi dengan cara pembelian dimulai dengan pemilihan bahan pustaka melalui alat bantu seleksi selanjutnya membuat daftar buku yang akan diajukan. Daftar ini kemudian diajukan ke koordinator perpustakaan yang meneruskannya kepada kepala sekolah. Apabila daftar ini disetujui maka koordinator perpustakaan yang akan melakukan pemesanan buku ke penerbit.

Pihak perpustakaan SMA Negeri 1 Depok dalam proses seleksi melibatkan guru, para siswa dan pustakawan. Dalam proses penyeleksian terhadap buku-buku yang ingin dibeli, biasanya pihak perpustakaan

melibatkan siswa dan guru dengan cara mengajukan kusioner, atau siswa dan guru diberi kesempatan untuk mencatat dan menulis buku-buku yang diinginkan melalui kotak saran, kemudian semua bahan masukan dari siswa dan guru didiskusikan oleh pihak pustakawan yang telah ditunjuk.

Setelah diperoleh buku yang akan dibeli akan disesuaikan dengan keadaan uang, sehingga pembelian buku lebih diperioritaskan buku yang paling digunakan oleh siswa, khususnya buku yang menunjang prestasi belajar siswaa. Keputusan terakhir mengenai buku yang akan dibeli ditentukan koordiantor perpustakaan dalam hal in adalah Ibu Hj. Heni Herningsih, S.Pd yang ditunjuk sebagai penanggung jawab perpustakaan sekaligus salah satu guru Bahasa Indonesia. Sedangkan pencairan dana pembelian dilakukan oleh bagian keuangan yang jumlah dana tersebut telah disetujui kepala sekolah. Pelibatan pemakai perpustakaan dalam pengadaan koleksi yaitu melalui forum dialog dengan anggota dan dengan mengisi form yang berisi tentang usulan buku yang perlu disediakan. Forum dialog dengan anggota perpustakaan biasanya dilakukan pada saat perpustakaan ingin menambah jumlah koleksi yang ada, dan biasanya dilakukan di saat waktu yang luang seperti jam–jam istirahat..

Mengenai alat bantu yang digunakan dalam pemilihan koleksi, perpustakaan menggunakan daftar buku terbitan Depdiknas, katalog penerbit dan bibiliografi.

Pemilihan koleksi di perpustakaan SMA Negeri 1 Depok tidak ada batasan khusus kecuali buku-buku yang dilarang beredar oleh pemerintah.

c. Dana/Anggaran

Perpustakaan SMA Negeri 1 Depok mendapatkan dana rutin dari pihak sekolah untuk pengembangan perpustakaan. Dana sejumlah Rp.10.000.000,00 diberikan langsung dari kepala sekolah 1 tahun sekali saat akhir semester genap yaitu terdiri atas dana sekolah sebesar Rp.5.000.000, 00 dan dana iuran anggota kurang lebih sebesar Rp.5.000.000,00 (tergantung jumlah siswa yang masuk pada tahun ajaran baru). Dana tersebut pernah juga diberikan dua kali dalam setahun. Hal ini terjadi disebabkan keadaan anggaran sekolah pada waktu itu.

Selain dana rutin tersebut, dana juga didapat melalui pendaftaran anggota baru dan denda atas keterlambatan pengembalian buku. Pendaftaran anggota baru diberlakukan untuk siswa baru. Mereka wajib menjadi anggota perpustakaan dengan biaya sebesar Rp.30.000,00 per siswa.

Dana bantuan dari Diknas setempat juga didapatkan sebagai dana tambahan perpustakaan. Dana yang diberikan sifatnya insidental yang kadang berupa pemberian buku paket. Dengan cara-cara inilah perpustakaan SMA Negeri 1 Depok mencoba untuk menutupi kekurangan pendanaan meski pada akhirnya kebutuhan tidak sepenuhnya dapat terpenuhi.

Perpustakaan SMA Negeri 1 Depok mengalokasikan dananya untuk pengolahan dan perawatan bahan pustaka sebanyak 45% dengan jumlah Rp 4.950.000 , pengadaan bahan pustaka sebanyak 50% dengan jumlah Rp 5.500.000 dan 5% dengan jumlah Rp 550.000 untuk pengeluaran tak terduga.

d. Jumlah Pemakai

Pemakai perpustakaan SMA Negeri 1 Depok adalah para siswa, guru dan staf sekolah lainnya. Siswa yang menggunakan perpustakaan adalah siswa dari kelas X sampai dengan kelas XII dengan jumlah siswa 743 orang. Jumlah anggota aktif pemakai tercatat pada laporan terakhir adalah 720 orang. Pengunjung perpustakaan rata-rata per perbulan sebanyak 877 orang sedangkan rata-rata perharinya 67 orang. Untuk peminjam rata-rata per bulan sebanyak 304 orang sedangkan rata-rata perhari sebanyak 23 orang..

Ini berarti jumlah pemakai perpustakaan adalah 743 orang yang terdiri atas berbagai tingkatan kelas. Jadi, para siswa tersebut memiliki tingkat kebutuhan informasi yang berbeda. Hal yang menjadi salah satu kendala bagi perpustakaan yaitu tingkat kebutuhan informasi yang tinggi tidak dibarengi dengan tersedianya koleksi yang memadai.

2. Perpustakaan SMA Negeri 3 Depok

a. Keadaaan koleksi

Berbeda halnya dengan koleksi perpustakaan SMA Negeri 1 Depok, perpustakaan SMA Negeri 3 Depok memiliki jumlah koleksi yang lebih banyak yaitu 15539 eksemplar. Hal ini terjadi dikarenakan buku paket termasuk dalam koleksi perpustakaan. Jumlah yang mendominasi koleksi perpustakaan adalah buku paket. Koleksi buku fiksi dan non fiksi berjumlah 2500 eksemplar. Koleksi buku fiksi berjumlah 1000 eksemplar sedangkan buku nonfiksinya berjumlah 1500 ekslempar 13539 eksemplar adalah buku paket. Sedangkan perbandingan buku fiksi dan non fiksi adalah 40%:60%.

Menurut laporan terakhir jenis koleksi fiksi ternyata lebih sering dibaca dan dipinjam daripada koleksi buku non fiksi. Hal ini menujukkan bahwa koleksi buku fiksi lebih digemari dan lebih menarik untuk dibaca.

Jenis koleksi yang dimiliki meliputi kelas umum (000) sampai kelas sejarah dan geografi (900). Koleksinya terdiri atas dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

Koleksi majalah saat ini hanya dua judul yang dimiliki yaitu majalah bola dan majalah berbahasa inggris, satu judul mjalah tersebut merupakan sumbangan dari Sampoerna Foundation. Majalah tersebut merupakan pemberian yang sifatnya tidak rutin, waktu pemberian tidak menentu, hanya saja pihak sekolah bekerja sama dengan Sampoerna Foundation. Sedangkan untuk surat kabar ada dua judul yang menjadi langganan yaitu Republika dan Kompas.

Sebagai upaya perawatan perpustakaan SMA Negeri 3 Depok melakukan penjilidan majalah. Sedangkan dalam hal penambahan koleksi, pihak perpustakaan tidak membuat kliping dari surat kabar yang tersedia.

Dalam melakukan proses penyiangan, koordinator perpustakaan dibantu oleh stafnya terlebih dahulu menseleksi buku-buku yang akan disiangkan. Kriteria buku yang akan dsiangkan hádala buku-buku yang sudah tidak layak pakai dan dibaca seperti cacat yang terdapat dibagian cover buku, salah satu bagian kertasnya tersobek, terdapat tulisan yang sudah pudar, bagian halamannya yang hilang dan sebagainya. Dalam hal penyiangan, perpustakaan SMA Negeri 3 Depok telah melakukan penyiangan dua kali, terakhir kali dilakukan Juni 2006. Buku paket yang termasuk

dalam koleksi perpustakaan masih belum tertangani dengan baik. Kondisi buku paket masih tertumpuk

Penanganan koleksi yang hilang sama halnya dengan perpustakaan SMA Negeri 1 Depok yaitu para siswa diminta mengganti buku dengan buku yang sama atau memberikan sejumlah uang senilai buku yang hilang. Sedangkan penanganan koleksi yang rusak kurang adanya perhatian. Buku-buku tersebut kadang dibiarkan begitu saja sampai tidak layak digunakan baru setelah itu buku-buku itu disiangi.

b. Pengadaan

Pengadaan koleksi di SMA Negeri 3 Depok dilakukan dengan dua cara yaitu melalu sumbangan dan pembelian.

1) Sumbangan

Sama halnya dengan koleksi perpustakaan SMA Negeri 1 Depok, sebagian koleksi didapat melalui sumbangan baik sumbangan wajib maupun sumbangan sukarela. Perpustakaan tidak menetapkan aturan khusus mengenai sumbangan wajib bagi siswa yang sudah lulus sehingga buku-buku sumbangan tergantung sepenuhnya pada pihak pemberi baik subjek maupun jumlah eksemplar.

Sumbangan berupa buku paket biasanya diberikan oleh pemerintah setempat. Buku-buku tersebut diberikan sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Buku paket yang diberikan adalah buku mata pelajaran agama Islam, Ekonomi, Geografi, Kimia, Fisika, dan lain-lain. Buku-buku itu dismpan di rak khusus buku paket.

2) Pembelian

Prosedur pengadaan koleksi melalui cara pembelian dimulai dengan pemilihan bahan pustaka. Pihak yang terlibat dalam proses ini adalah kepala perpustakaan, guru dan para siswa. Para siswa memberi masukan melalui kotak saran yang disediakan di perpustakaan. Seperti juga pada perpustakaan SMA Negeri 1 Depok, keputusan mengenai buku-buku yang akan dibeli berada di tangan koordinator perpustakaan.

Untuk pemilihan bahan pustaka, perpustakaan SMA Negeri 3 Depok menggunakan katalog penerbit dan biasanya pemilihan juga berdasarkan dari masukan para siswa melalui kotak saran yang disediakan pihak perpustakaan. Dalam pemilihan bahan pustaka tidak ada batasan khusus kecuali buku yang mengandung unsur SARA (Suku, Agama, Ras dan Golongan) yang tentu saja merupakan buku terlarang.

Pada prosedur pengadaan koleksi perpustakaan, perpustakaan SMA Negeri 3 Depok sama halnya dengan yang dilakukan SMA Negeri 1 Depok. Diawali dengan pemilihan bahan pustaka selanjutnya membuat daftar buku yang akan dibeli dan diajukan ke kepala sekolah yang kemudian setelah disetujui, kepala/koordinator perpustakaan langsung melakukan pemesanan ke penerbit. Pembayaran diberikan setelah buku pemesanan datang.

Berdasarkan data dalam kartu buku peminjaman dan hasil pengamatan petugas sirkulasi terlihat bahwa koleksi yang paling banyak diminati pada perpustakaan SMA Negeri 3 Depok adalah koleksi buku fiksi.

Perpustakaan SMA Negeri 3 Depok membuat daftar statistik pengunjung. Selain itu juga terdapat daftar peminjaman yang dimuat di laporan tahunan. Daftar ini hanya memuat jumlah buku yang dipinjam per bulan tetapi tidak memuat subjek bukunya.

Untuk panduan klasifikasi, perpustakaan SMA Negeri 3 Depok menggunakan Daftar Tajuk Subjek dan DDC (Dewey Decimal Clasification). c. Dana/ Anggaran

Perpustakaan SMA Negeri 3 Depok tidak mendapatkan dana rutin yang khusus disediakan sebagai dana perpustakaan. Pihak sekolah memberikan anggaran RAPBS yang tidak rutin sebesar Rp.3.500.000,00 sampai dengan Rp.5.000.000,00 dalam bentuk buku. Oleh karena itu, pertambahan koleksinya tidak menentu setiap tahunnya. Bantuan dana juga didapatkan dari anggaran Komite Sekolah dengan jumlah yang tidak menentu. Selain itu, perpustakaan mendapatkan sumbangan buku dari proyek serta sponsor dari Sampoerna Foundation berupa majalah.

Perpustakaan juga mendapatkan dana dari pendaftaran anggota perpustakaan sebesar Rp.5.000,00/siswa dan siswa yang terkena denda serta mendapat tambahan koleksi dari kelas 3 yang akan lulus.

Pembelian buku hanya dilakukan apabila keperluan untuk menambah buku sudah sangat mendesak..

d. Jumlah Pemakai

Pemakai perpustakaan SMA Negeri 3 Depok adalah para siswa dari kelas X sampai dengan kelas XII yang berjumlah 763 siswa, guru dan karyawan sekolah.

B. Pembahasan

Dokumen terkait