• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Pembahasan

Dilihat dari segi koleksi, perpustakaan SMA Negeri 1 Depok memiliki jumlah koleksi yang lebih besar apabila dibandingkan dengan koleksi perpustakaan SMA Negeri 3 Depok. Hal ini disebabkan perpustakaan SMA Negeri 1 Depok mendapatkan fasilitas yang lebih baik daripada perpustakaan SMA Negeri 3 Depok. Adalah dana rutin yang diberikan sekolah dengan jumlah yang cukup besar sehingga dapat menopang biaya operasional perpustakaan meski belum sebanding dengan jumlah pemakainya. Perpustakaan SMA Negeri 1 Depok memang perlu memiliki jumlah koleksi yang lebih besar apabila mengingat jumlah pemakainya. Sedangkan perpustakaan SMA Negeri 3 Depok mempunyai jumlah pemakai yang lebih besar jumlahnya daripada SMA Negeri 1 Depok sedangkan koleksinya lebih sedikit dibandingkan koleksi perpustakaan SMA Negeri 1 Depok.

Mengenai keadaan jenis koleksi yang dimiliki oleh kedua perpustakaan ini, ternyata koleksi fiksi lebih mendominasi dalam hal daya tarik minat baca siswa dibandingkan buku non fiksi. Secara jumlah bila dilihat dari pembahasan sebelumnya memang kedua perpustakaan belum memenuhi standar ysng disarankan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Akan tetapi secara fungi kedua perpustakaan sudah berjalan dengan baik bila dilihat dari hasil survei dan data yang ada, bahwa dengan adanyan buku fiksi mengundang daya tarik tersendiri. Hal ini dilakukan dalam memenuhi salah satu fungsi perpustakaan yaitu sarana rekreasi. Seperti yang dikatakan oleh Karmidi Martoatmojo bahwa

salah satu fungsi perpustakaan sekolah adalah sebagai tempat rekreasi sehat, melalui bacaan fiksi.49 Meskipun bacaan fiksi dibutuhkan dalam memenuhi fungsi

rekreasi, kedua perpustakaan ini tidak memenuhi ketentuan koleksi perpustakaan sekolah yang telah dijelaskan di pembahasan sebelumnya. Jumlah buku-buku non fiksi jumlahnya masih kurang diperhatikan oleh kedua perpustakaan ini. Perbedaan yang cukup jauh terlihat pada perpustakaan SMA Negeri 3 Depok. Perbandingan fiksi dan non fiksi perpustakaan ini mencapai 40%:60%. Menurut standar yang disarankan dalam pedoman baik yang dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan maupun yang dikeluarkan oleh Perpustakaan Nasional, perbandingan yang sesuai untuk siswa setingkat Sekolah Menengah Atas adalah 25%:75% untuk bacaan fiksi dan non fiksi.50 Sedangkan 40%:60%

adalah perbandingan untuk perpustakaan Sekolah Dasar. Ini menunjukkan belum adanya keseimbangan koleksi.

Berdasarkan pengamatan, koleksi kedua perpustakaan masih jauh dari memadai. Hal ini juga disadari oleh mereka. Kedua perpustakaan mengakui bahwa koleksi mereka belum memadai baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Namun perpustakaan SMA Negeri 1 Depok menganggap bahwa koleksi perpustakaan sekolah ini 75% dari segi kualitas sudah memadai.

49

Karmidi Martoatmodjo, “Tugas dan Fungsi Perpustakaan Sekolah”, Pembimbing Pembaca, (1989), h.267

50

2. Pengadaan

Kedua perpustakaan dalam pengadaan koleksi tidak mempunyai kebijakan tertulis. Hal ini menyebabkan ketidakjelasan karena koleksi yang berdaya guna penuh, pengadaannnya harus didasarkan pada kriteria pemilihan yang telah ditetapkan bersama pihak-pihak yang berwenang.51

Mengenai cara pengadaan, perpustakaan SMA Negeri 1 Depok lebih mengandalkan pembelian buku. Di sisi lain, SMA Negeri 3 Depok cara pengadaan yang paling banyak adalah melalui sumbangan atau hadiah disebabkan dana yang diberikan pihak sekolah tidak menentu dan jumlahnya pun tidak banyak. Cara pengadaan melalui sumbangan bukanlah cara terbaik dalam pengadaan koleksi karena pengadaan dengan cara ini tergantung pada pihak pemberi. Selain itu, buku-buku yang diberikan belum tentu sesuai dengan kebutuhan dan misi perpustakaan yaitu mendukung kurikulum sekolah.

Masalah lain adalah kedua perpustakaan tidak menetapkan aturan tertentu bagi sumbangan wajib siswa. Pihak perpustakaan memberikan kebebasan subjek bacaan. Hal ini menyebabkan adanya buku-buku yang tidak sesuai dengan kurikulum dan misi perpustakaan.

Hal-hal tersebut bukan saja mengurangi kapasitas ruang perpustakaan melainkan juga pemborosan dalam pengolahan dan perawatannya.

3. Dana/Anggaran

Masalah yang dialami kedua perpustakaan sebenarnya tidak jauh berbeda. Perpustakaan SMA Negeri 3 Depok mengalami kekurangan dana yang diberikan

51Pedoman Tekhnis Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah Lanjutan Atas

oleh pihak sekolah. Begitu pula yang terjadi pada SMA Negeri 1 Depok. Meskipun secara nominal perpustakaan SMA Negeri 1 Depok mendapatkan jumlah dana yang lebih besar daripada SMA Negeri 3 Depok, dana tersebut masih dirasakan kurang karena permintaan yang cukup besar dari pihak pemakai perpustakaan terhadap koleksi yang ada.

Minimnya jumlah dana yang diterima tidak mencukupi untuk menutupi kebutuhan operasional. Padahal untuk menjamin pertumbuhan dan kelangsungan operasional perpustakaan sekolah diperlukan rencana mengenai sumber dana dan jumlah yang diperlukan setiap tahun untuk penambahan koleksi, pelayanan, perawatan koleksi, perawatan gedung dan perabot.52 Namun kondisi ini yang

dihadapi kedua perpustakaan . Perpustakaan SMA Negeri 3 Depok mengakui mempunyai dana khusus untuk perpustakaan tetapi biasanya diberikan dalam bentuk buku. Itupun diberikan tidak secara rutin . Hal ini tentu menyulitkan mereka untuk mengembangkan perpustakaan agar koleksinya memadai bagi para pemakainya.

Sedangkan perpustakaan SMA Negeri 1 Depok meski dana yang diberikan cukup besar secara nominal apalagi dana yang diberikan terbilang rutin. Mereka menyediakan 50% dari total dana yang diperoleh untuk pengadaan. Dari segi nominal 50% untuk pengadaan merupakan jumlah yang cukup besar tetapi mengingat jumlah permintaan yang banyak maka dana tersebut belum memadai.

52Pedoman Teknis Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah,

4. Rasio jumlah pemakai dan koleksi

Sebelum perpustakaan melakukan pertambahan koleksi, perpustakaan terlebih dahulu harus memiliki koleksi dasar. Standar untuk setiap tingkatan pendidikan berbeda. Sesuai dengan tempat yang diteliti maka standar yang ditetapkan adalah 1:15 untuk SMA.53

Bila dihitung, koleksi standar perpustakaan SMA Negeri 1 Depok seharusnya 11145 judul disebabkan jumlah siswa SMA Negeri 1 Depok adalah 743 orang. Sedangkan Sedangkan perpustakaan SMA Negeri 3 Depok seharusnya memiliki koleksi dasar sebanyak 11445 judul karena jumlah siswanya 763 orang. Ini berarti kedua perpustakaan secara jumlah masih jauh dari koleksi dasar yang dianjurkan. Bahkan bila koleksi dasar itu dihitung dengan standar yang lebih rendah. Misalnya standar untuk koleksi dasar tingkat sekolah dasar yang hanya menetapkan 1:10, kedua perpustakaan itu masih tetap belum memenuhi standar. Selain itu jumlah penambahan koleksi tiap tahun pada kedua perpustakaan tersebut masih kurang. Penambahan koleksi perpustakaan SMA Negeri 1 Depok dilakukan secara rutin yaitu 6 buku/bulan. Selain itu, penambahan dilakukan apabila adanya permintaan dari siswa yang mengajukan kepada pihak sekolah. Koleksi yang dipenuhi adalah koleksi yang menunjang prestasi siswa di sekolah. Jumlah penambahan tidak mencapai 20% dari koleksi yang ada.54 Di pihak lain,

perpustakaan SMA Negeri 3 Depok tidak jauh berbeda dengan perpustakaan

53

Munayah, op.cit., h. 53

54Pedoman Tekhnis Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah Lanjutan Atas

SMA Negeri 1 Depok disebabkan ketiadaan dana. Permasalahan pertumbuhan koleksi ini kembali berujung kepada masalah pendanaan.

Dokumen terkait