• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (FK USU) didirikan pada tanggal 20 Agustus 1952 di Medan. Saat ini FK USU melayani kegiatan perkuliahan untuk mahasiswa S1 yang terbagi dalam 7 semester, 4 semester ganjil dan 3 semester genap. Selama semester ganjil pada tahun akademik 2015 – 2016, mahasiswa S1 pada FK USU berjumlah 1504 orang yang terbagi ke dalam 4 tahun angkatan, yaitu tahun angkatan 2012 sebanyak 530 orang, tahun angkatan 2013 sebanyak 486 orang, tahun angkatan 2014 sebanyak 283 orang, dan tahun angkatan 2015

Seluruh kegiatan akademik, seperti perkuliahan, praktikum, tutorial, maupun

skills lab bagi mahasiswa S1 berlangsung setiap hari Senin sampai Jumat, sejak pukul

07.00 WIB sampai 17.00 WIB, diselingi waktu istirahat pada pukul 12.00 WIB sampai 13.00 WIB untuk hari Senin sampai Kamis, dan pada pukul 12.00 WIB sampai 14.00 WIB untuk hari Jumat, sedangkan pada hari Sabtu dan Minggu libur. Selain kegiatan akademik, mahasiswa FK USU juga dapat mengikuti berbagai kegiatan diluar akademik, antara lain melalui berbagai kegiatan dalam organisasi kemahasiswaaan yang ada.

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden 5.1.2.1. Umur

Distribusi responden penelitian menurut umur dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 5.1. Distribusi Responden Penelitian Menurut Umur

Berdasarkan pada tabel distribusi responden penelitian menurut umur, seluruh responden penelitian memiliki rentang umur antara 18 sampai dengan 22 tahun, dengan sebagian besar sampel berusia 20 tahun, yaitu sebanyak 35 sampel, dengan persentase 32,7 %.

5.1.2.2. Jenis Kelamin

Distribusi responden penelitian menurut jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 5.2. Distribusi Responden Penelitian Menurut Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Laki – Laki 45 42,1 %

Perempuan 62 57,9 %

Total 107 100 %

Berdasarkan pada tabel distribusi responden penelitian menurut jenis kelamin, sebagian besar sampel berjenis kelamin perempuan, yaitu sebanyak 62 sampel, dengan persentase 57,9 %.

Umur Jumlah Persentase

18 tahun 9 8,4 % 19 tahun 33 30,8 % 20 tahun 35 32,7 % 21 tahun 25 23,4 % 22 tahun 5 4,7 % Total 107 100 %

5.1.2.3. Tempat Tinggal

Distribusi responden penelitian menurut tempat tinggal dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 5.3. Distribusi Responden Penelitian Menurut Tempat Tinggal

Tempat Tinggal Jumlah Persentase

Tinggal di Rumah Bersama Orang Tua / Keluarga 51 47,7 % Kost / Asrama / Tinggal Tidak Bersama Orang Tua /

Keluarga

56 52,3 %

Total 107 100 %

Berdasarkan pada tabel distribusi responden penelitian menurut tempat tinggal, sebagian besar sampel bertempat tinggal di kost atau asrama atau tinggal tidak bersama orang tua atau keluarga, yaitu sebanyak 56 sampel, dengan persentase 52,3 %.

5.1.2.4. Stambuk

Distribusi responden penelitian menurut stambuk dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 5.4. Distribusi Responden Penelitian Menurut Stambuk

Stambuk Jumlah Persentase

2012 43 40,2 %

2013 39 36,4 %

2014 25 23,4 %

Berdasarkan pada tabel distribusi responden menurut stambuk, sebagian besar sampel berasal dari kalangan mahasiswa stambuk atau tahun angkatan 2012, yaitu sebanyak 43 sampel, dengan persentase 40,2 %.

5.1.3. Analisis Univariat 5.1.3.1. Dispepsia Fungsional

5.1.3.1.1. Kejadian Dispepsia Fungsional

Hasil analisis secara univariat untuk jumlah kejadian dispepsia fungsional pada responden penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 5.5. Distribusi Responden Penelitian Menurut Jumlah Kejadian Dispepsia Fungsional

Berdasarkan pada tabel distribusi responden menurut jumlah kejadian dispepsia fungsional, sebagian besar sampel tidak menderita dispepsia fungsional, yaitu sebanyak 57 sampel, dengan persentase 53,3 %.

Dispepsia Fungsional Jumlah Persentase

Ya 50 46,7 %

Tidak 57 53,3 %

5.1.3.1.1.1. Jumlah Kejadian Keluhan – Keluhan Dispepsia Fungsional

Hasil analisis secara univariat untuk jumlah kejadian keluhan – keluhan dispepsia fungsional pada responden penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 5.6. Distribusi Responden Penelitian Menurut Jumlah Kejadian Keluhan –

Keluhan Dispepsia Fungsional

Berdasarkan pada tabel distribusi responden menurut jumlah kejadian keluhan – keluhan dispepsia fungsional, sebagian besar sampel tidak menderita satupun keluhan – keluhan dispepsia fungsional, yaitu sebanyak 57 sampel, dengan persentase 53,3 %, sedangkan diantara 50 sampel yang menderita dispepsia fungsional, sebagian besar diantaranya menderita setidaknya 2 keluhan dispepsia fungsional, dengan persentase 24,3 %, dan sebagian kecil sampel menderita hingga 3 keluhan dispepsia fungsional, yaitu sebanyak 6 orang, dengan persentase 5,6 %. Tidak ada sampel yang menderita hingga 4 keluhan disepepsia fungsional.

Jumlah Keluhan Jumlah Persentase

0 57 53,3 % 1 18 16,8 % 2 26 24,3 % 3 6 5,6 % 4 0 0 % Total 107 100 %

5.1.3.1.1.2. Kejadian Masing – Masing Keluhan Dispepsia Fungsional

Hasil analisis secara univariat untuk jumlah kejadian masing – masing keluhan dispepsia fungsional pada responden penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 5.7. Distribusi Responden Penelitian Menurut Jumlah Kejadian Masing – Masing Keluhan Dispepsia Fungsional

Berdasarkan pada tabel distribusi responden menurut jumlah kejadian masing – masing keluhan dispepsia fungsional, keluhan dispepsia fungsional yang paling banyak diderita oleh sampel adalah keluhan nyeri di bagian tengah dada, yaitu sebanyak 26 sampel, dengan persentase 24,3 %, dibanding dengan jumlah sampel yang tidak menderita keluhan tersebut. Keluhan dispepsia fungsional lainnya antara lain rasa panas terbakar di dada dan rasa kembung setelah makan dengan porsi makan biasa, masing – masing sebanyak 23 orang, dengan persentase masing – masing 21,5 %, serta keluhan rasa cepat kenyang setelah makan dengan porsi makan biasa, sebanyak 16 sampel, dengan persentase 15,0 %.

Keluhan Jumlah Persentase

Nyeri di Bagian Tengah Dada 26 24,3 %

Rasa Panas Terbakar di Dada 23 21,5 %

Rasa Kembung Setelah Makan Porsi Biasa 23 21,5 %

5.1.3.1.1.3. Kejadian Masing – Masing Keluhan Dispepsia Fungsional Berdasarkan Klasifikasi

Hasil analisis secara univariat untuk jumlah kejadian masing – masing keluhan dispepsia fungsional berdasarkan klasifikasinya pada responden penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 5.8. Distribusi Responden Penelitian Menurut Jumlah Kejadian Masing – Masing Keluhan Dispepsia Fungsional Berdasarkan Klasifikasi

Berdasarkan pada tabel distribusi responden menurut jumlah kejadian masing – masing keluhan dispepsia fungsional berdasarkan klasifikasi, keluhan dispepsia fungsional yang paling banyak diderita oleh sampel adalah epigastric pain syndrome, yaitu sebanyak 16 sampel, dengan persentase 15,0 %, dibanding dengan jumlah sampel yang menderita postprandial distress syndrome.

5.1.3.2. Kualitas Tidur

5.1.3.2.1. Gambaran Kualitas Tidur

Hasil analisis univariat untuk kualitas tidur pada responden penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Keluhan Jumlah Persentase

Epigastric Pain Syndrome 16 15,0 %

Tabel 5.9. Distribusi Responden Penelitian Menurut Kualitas Tidur

Berdasarkan pada tabel distribusi responden menurut kualitas tidur, sebagian besar sampel memiliki kualitas tidur yang tidak baik, yaitu sebanyak 77 sampel, dengan persentase 72,0 %.

5.1.3.2.1.1. Gambaran Waktu atau Pukul untuk Tidur di Malam Hari

Hasil analisis univariat untuk waktu atau pukul untuk tidur di malam hari pada responden penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 5.10. Gambaran Waktu atau Pukul untuk Tidur di Malam Hari pada Responden Penelitian

Kualitas Tidur Jumlah Persentase

Baik 30 28,0 %

Tidak Baik 77 72,0 %

Total 107 100 %

Pukul Jumlah Persentase

21.00 8 7,5 % 21.30 13 12,1 % 22.00 40 37,4 % 22.30 17 15,9 % 23.00 22 20,6 % 23.30 7 6,5 % Total 107 100 %

Berdasarkan pada tabel gambaran waktu atau pukul untuk tidur di malam hari, sebagian besar sampel memulai tidur di malam hari pada pukul 22.00, yaitu sebanyak 40 sampel, dengan persentase 37,4 %.

5.1.3.2.1.2. Gambaran Jumlah Waktu yang Dibutuhkan untuk Dapat Tertidur di Malam Hari

Hasil analisis univariat untuk jumlah waktu yang dibutuhkan untuk dapat tertidur di malam hari pada responden penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 5.11. Distribusi Responden Penelitian Menurut Jumlah Waktu yang Dibutuhkan untuk Dapat Tertidur di Malam Hari

Berdasarkan pada tabel gambaran jumlah waktu yang dibutuhkan untuk dapat tertidur di malam hari, sebagian besar sampel membutuhkan waktu 15 menit untuk dapat tertidur di malam hari, yaitu sebanyak 31 sampel, dengan persentase 29,0 %.

5.1.3.2.1.3. Gambaran Waktu atau Pukul untuk Bangun Tidur di Pagi Hari

Hasil analisis univariat untuk waktu atau pukul untuk bangun tidur di pagi hari pada responden penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Jumlah Waktu yang Dibutuhkan Jumlah Persentase

≤ 15 menit 57 53,3 %

16 – 30 menit 41 38,3 %

31 – 60 menit 9 8,4 %

> 60 menit 0 0 %

Tabel 5.12. Gambaran Waktu atau Pukul untuk Bangun Tidur di Pagi Hari pada Responden Penelitian

Berdasarkan pada tabel gambaran waktu atau pukul untuk bangun tidur di pagi hari, sebagian besar sampel bangun tidur di pagi hari pada pukul 05.30, yaitu sebanyak 33 sampel, dengan persentase 30,8 %.

5.1.3.2.1.4. Gambaran Durasi Tidur Nyenyak atau Pulas di Malam Hari

Hasil analisis univariat untuk waktu yang dibutuhkan untuk tidur nyenyak atau pulas di malam hari pada responden penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Pukul Jumlah Persentase

04.00 2 1,9 % 04.30 10 9,3 % 04.45 4 3,7 % 05.00 28 26,2 % 05.15 2 1,9 % 05.30 33 30,8 % 05.50 1 0,9 % 06.00 26 24,3 % 06.15 1 0,9 % Total 107 100 %

Tabel 5.13. Gambaran Waktu yang Dibutuhkan untuk Tidur Nyenyak atau Pulas di Malam Hari

Berdasarkan pada tabel gambaran waktu yang dibutuhkan untuk tidur nyenyak atau pulas di malam hari, sebagian besar sampel menghabiskan waktu 5 jam untuk

tidur nyenyak atau pulas di malam hari, yaitu sebanyak 42 sampel, dengan persentase 39,3 %.

5.1.3.2.1.5. Gambaran Frekuensi Dirasakannya Gangguan Tidak Dapat Tidur Dalam Waktu 30 Menit

Hasil analisis univariat untuk frekuensi dirasakannya gangguan tidak dapat tidur dalam waktu 30 menit pada responden penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Jumlah Waktu yang Dibutuhkan Jumlah Persentase

4 jam 23 21,5 % 5 jam 42 39,3 % 6 jam 27 25,2 % 7 jam 14 13,1 % 8 jam 1 0,9 % Total 107 100 %

Tabel 5.14. Distribusi Responden Penelitian Menurut Frekuensi Dirasakannya Gangguan Tidak Dapat Tidur Dalam Waktu 30 Menit

Berdasarkan pada tabel distribusi responden menurut frekuensi dirasakannya gangguan tidak dapat tidur dalam waktu 30 menit, sebagian besar sampel merasakan gangguan tersebut, setidaknya kurang dari satu kali dalam satu minggu, yaitu sebanyak 40 sampel, dengan persentase 37,4 %.

5.1.3.2.1.6. Gambaran Frekuensi Dirasakannya Gangguan Terbangun di Tengah Malam atau Sangat Pagi saat Tidur di Malam Hari

Hasil analisis univariat untuk frekuensi dirasakannya gangguan terbangun di tengah malam atau sangat pagi saat tidur di malam hari pada responden penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Frekuensi Dirasakannya Keluhan Jumlah Persentase Tidak dirasakan sampel selama satu bulan terakhir 39 36,4 %

Kurang dari satu kali dalam satu minggu 40 37,4 %

Satu atau dua kali dalam satu minggu 20 18,7 %

Tiga kali atau lebih dalam satu minggu 8 7,5 %

Tabel 5.15. Distribusi Responden Penelitian Menurut Frekuensi Dirasakannya Gangguan Terbangun di Tengah Malam atau Sangat Pagi saat Tidur di Malam Hari

Berdasarkan pada tabel distribusi responden menurut frekuensi dirasakannya gangguan terbangun di tengah malam atau sangat pagi saat tidur di malam hari, sebagian besar sampel merasakan gangguan tersebut, setidaknya kurang dari satu kali dalam satu minggu, yaitu sebanyak 42 sampel, dengan persentase 39,3 %.

5.1.3.2.1.7. Gambaran Frekuensi Dirasakannya Gangguan Sering Terbangun Karena Ingin ke Toilet saat Tidur di Malam Hari

Hasil analisis univariat untuk frekuensi dirasakannya gangguan sering terbangun karena ingin ke toilet saat tidur di malam hari pada responden penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Frekuensi Dirasakannya Keluhan Jumlah Persentase

Tidak dirasakan sampel selama satu bulan terakhir 12 11,2 %

Kurang dari satu kali dalam satu minggu 42 39,3 %

Satu atau dua kali dalam satu minggu 36 33,6 %

Tiga kali atau lebih dalam satu minggu 17 15,9 %

Tabel 5.16. Distribusi Responden Penelitian Menurut Frekuensi Dirasakannya Gangguan Sering Terbangun Karena Ingin ke Toilet saat Tidur di Malam Hari

Berdasarkan pada tabel distribusi responden menurut frekuensi dirasakannya gangguan sering terbangun karena ingin ke toilet saat tidur di malam hari, sebagian besar sampel tidak merasakan gangguan tersebut, yaitu sebanyak 53 sampel, dengan persentase 49,5 %.

5.1.3.2.1.8. Gambaran Frekuensi Dirasakannya Gangguan Tidak Dapat Bernapas dengan Baik dan Nyaman saat Tidur di Malam Hari

Hasil analisis univariat untuk frekuensi dirasakannya gangguan tidak dapat bernapas dengan baik dan nyaman saat tidur di malam hari pada responden penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Frekuensi Dirasakannya Keluhan Jumlah Persentase

Tidak dirasakan sampel selama satu bulan terakhir 53 49,5 %

Kurang dari satu kali dalam satu minggu 43 40,2 %

Satu atau dua kali dalam satu minggu 11 10,3 %

Tiga kali atau lebih dalam satu minggu 0 0 %

Tabel 5.17. Distribusi Responden Penelitian Menurut Frekuensi Dirasakannya Gangguan Tidak Dapat Bernapas dengan Baik dan Nyaman saat Tidur di Malam Hari

Berdasarkan pada tabel distribusi responden menurut frekuensi dirasakannya gangguan tidak dapat bernapas dengan baik dan nyaman saat tidur di malam hari, sebagian besar sampel tidak merasakan gangguan tersebut, yaitu sebanyak 85 sampel, dengan persentase 79,4 %.

5.1.3.2.1.9. Gambaran Frekuensi Dirasakannya Gangguan Batuk atau Mendengkur dengan Keras saat Tidur di Malam Hari

Hasil analisis univariat untuk frekuensi dirasakannya gangguan batuk atau mendengkur dengan keras saat tidur di malam hari pada responden penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Frekuensi Dirasakannya Keluhan Jumlah Persentase

Tidak dirasakan sampel selama satu bulan terakhir 85 79,4 %

Kurang dari satu kali dalam satu minggu 21 19,6 %

Satu atau dua kali dalam satu minggu 1 0,9 %

Tiga kali atau lebih dalam satu minggu 0 0 %

Tabel 5.18. Distribusi Responden Penelitian Menurut Frekuensi Dirasakannya Gangguan Batuk atau Mendengkur dengan Keras saat Tidur di Malam Hari

Berdasarkan pada tabel distribusi responden menurut frekuensi dirasakannya gangguan batuk atau mendengkur dengan keras saat tidur di malam hari, sebagian besar sampel merasakan gangguan tersebut, setidaknya kurang dari satu kali dalam satu minggu, yaitu sebanyak 77 sampel, dengan persentase 72,0 %.

5.1.3.2.1.10. Gambaran Frekuensi Dirasakannya Gangguan Kedinginan saat Tidur di Malam Hari

Hasil analisis univariat untuk frekuensi dirasakannya gangguan kedinginan saat tidur di malam hari pada responden penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini. Frekuensi Dirasakannya Keluhan Jumlah Persentase

Tidak dirasakan sampel selama satu bulan terakhir 27 25,2 %

Kurang dari satu kali dalam satu minggu 77 72,0 %

Satu atau dua kali dalam satu minggu 3 2,8 %

Tiga kali atau lebih dalam satu minggu 0 0 %

Tabel 5.19. Distribusi Responden Penelitian Menurut Frekuensi Dirasakannya Gangguan Kedinginan saat Tidur di Malam Hari

Berdasarkan pada tabel distribusi responden menurut frekuensi dirasakannya gangguan kedinginan saat tidur di malam hari, sebagian besar sampel tidak merasakan gangguan tersebut, yaitu sebanyak 68 sampel, dengan persentase 63,6 %.

5.1.3.2.1.11. Gambaran Frekuensi Dirasakannya Gangguan Kepanasan saat Tidur di Malam Hari

Hasil analisis univariat untuk frekuensi dirasakannya gangguan kepanasan saat tidur di malam hari pada responden penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini. Frekuensi Dirasakannya Keluhan Jumlah Persentase

Tidak dirasakan sampel selama satu bulan terakhir 68 63,6 %

Kurang dari satu kali dalam satu minggu 39 36,4 %

Satu atau dua kali dalam satu minggu 0 0 %

Tiga kali atau lebih dalam satu minggu 0 0 %

Tabel 5.20. Distribusi Responden Penelitian Menurut Frekuensi Dirasakannya Gangguan Kepanasan saat Tidur di Malam Hari

Berdasarkan pada tabel distribusi responden menurut frekuensi dirasakannya gangguan kepanasan saat tidur di malam hari, sebagian besar sampel tidak merasakan gangguan tersebut, yaitu sebanyak 71 sampel, dengan persentase 66,4 %.

5.1.3.2.1.12. Gambaran Frekuensi Dirasakannya Gangguan Mimpi Buruk saat Tidur di Malam Hari

Hasil analisis univariat untuk frekuensi dirasakannya gangguan mimpi buruk saat tidur di malam hari pada responden penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini. Frekuensi Dirasakannya Keluhan Jumlah Persentase

Tidak dirasakan sampel selama satu bulan terakhir 71 66,4 %

Kurang dari satu kali dalam satu minggu 36 33,6 %

Satu atau dua kali dalam satu minggu 0 0 %

Tiga kali atau lebih dalam satu minggu 0 0 %

Tabel 5.21. Distribusi Responden Penelitian Menurut Frekuensi Dirasakannya Gangguan Mimpi Buruk saat Tidur di Malam Hari

Berdasarkan pada tabel distribusi responden menurut frekuensi dirasakannya gangguan mimpi buruk saat tidur di malam hari, sebagian besar sampel merasakan gangguan tersebut, setidaknya kurang dari satu kali dalam satu minggu, yaitu sebanyak 81 sampel, dengan persentase 75,7 %.

5.1.3.2.1.13. Gambaran Frekuensi Dirasakannya Gangguan Nyeri saat Tidur di Malam Hari

Hasil analisis univariat untuk frekuensi dirasakannya gangguan nyeri saat tidur di malam hari pada responden penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Frekuensi Dirasakannya Keluhan Jumlah Persentase

Tidak dirasakan sampel selama satu bulan terakhir 26 24,3 %

Kurang dari satu kali dalam satu minggu 81 75,7 %

Satu atau dua kali dalam satu minggu 0 0 %

Tiga kali atau lebih dalam satu minggu 0 0 %

Tabel 5.22. Distribusi Responden Penelitian Menurut Frekuensi Dirasakannya Gangguan Nyeri saat Tidur di Malam Hari

Berdasarkan pada tabel distribusi responden menurut frekuensi dirasakannya gangguan nyeri saat tidur di malam hari, sebagian besar sampel tidak merasakan gangguan tersebut, yaitu sebanyak 67 sampel, dengan persentase 62,6 %.

5.1.3.2.1.14. Gambaran Frekuensi Dirasakannya Gangguan Lain saat Tidur di Malam Hari

Hasil analisis univariat untuk frekuensi dirasakannya gangguan lain saat tidur di malam hari pada responden penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Frekuensi Dirasakannya Keluhan Jumlah Persentase

Tidak dirasakan sampel selama satu bulan terakhir 67 62,6 %

Kurang dari satu kali dalam satu minggu 40 37,4 %

Satu atau dua kali dalam satu minggu 0 0 %

Tiga kali atau lebih dalam satu minggu 0 0 %

Tabel 5.23. Distribusi Responden Penelitian Menurut Frekuensi Dirasakannya Gangguan Lain saat Tidur di Malam Hari

Tabel 5.24. Distribusi Responden Penelitian Menurut Jenis Gangguan Nyeri saat Tidur di Malam Hari

Frekuensi Dirasakannya Keluhan Jumlah Persentase

Tidak Menjawab

40 37,4 %

Tidak dirasakan sampel selama satu bulan terakhir

Kurang dari satu kali dalam satu minggu 54 50,5 %

Satu atau dua kali dalam satu minggu 11 10,3 %

Tiga kali atau lebih dalam satu minggu 2 1,9 %

Total 107 100 %

Jenis Keluhan Jumlah Persentase

Tidak Menjawab 40 37,4%

Kebisingan 35 32,7 %

Tingkat Pencahayaan yang Terlalu Tinggi 16 15,0 %

Tingkat Kekerasan Tempat Tidur yang Terlalu Tinggi 6 5,6 %

Kaku Tubuh Saat Tidur 5 4,7 %

Ukuran Tempat Tidur yang Terlalu Kecil 3 2,8 %

Pusing Saat Tidur 2 1,9 %

Berdasarkan pada tabel distribusi responden menurut frekuensi dirasakannya gangguan lain saat tidur di malam hari, sebagian besar sampel merasakan gangguan lain tersebut, setidaknya kurang dari satu kali dalam satu minggu, yaitu sebanyak 54 sampel, dengan persentase 50,5 %.

5.1.3.2.1.15. Gambaran Frekuensi Penggunaan Obat – Obatan Tertentu untuk Tidur di Malam Hari

Hasil analisis univariat untuk frekuensi penggunaan obat – obatan tertentu untuk tidur di malam hari pada responden penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 5.25. Distribusi Responden Penelitian Menurut Frekuensi Penggunaan Obat – Obatan Tertentu untuk Tidur di Malam Hari

Berdasarkan pada tabel distribusi responden menurut frekuensi penggunaan obat – obatan tertentu untuk tidur di malam hari, sebagian besar sampel tidak menggunakan obat – obatan tertentu untuk tidur di malam hari, yaitu sebanyak 79 sampel, dengan persentase 73,8 %.

Frekuensi Penggunaan Jumlah Persentase

Tidak digunakan sampel selama satu bulan terakhir 79 73,8 %

Kurang dari satu kali dalam satu minggu 27 25,2 %

Satu atau dua kali dalam satu minggu 1 0,9 %

Tiga kali atau lebih dalam satu minggu 0 0 %

5.1.3.2.1.16. Gambaran Frekuensi Terjadinya Masalah saat Berkendara, Makan, Belajar atau Ketika Melakukan Aktivitas Sosial sebagai Dampak dari Adanya Gangguan Kualitas Tidur di Malam Hari

Hasil analisis univariat untuk frekuensi terjadinya masalah saat berkendara, makan, belajar atau ketika melakukan aktivitas sosial sebagai dampak dari adanya gangguan kualitas tidur di malam hari pada responden penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 5.26. Distribusi Responden Penelitian Menurut Frekuensi Terjadinya Masalah saat Berkendara, Makan, Belajar atau ketika Melakukan Aktivitas Sosial sebagai Dampak dari Adanya Gangguan Kualitas Tidur di Malam Hari

Berdasarkan pada tabel distribusi responden menurut frekuensi terjadinya masalah saat berkendara, makan, belajar atau ketika melakukan aktivitas sosial sebagai dampak dari adanya gangguan kualitas tidur di malam hari, sebagian besar sampel merasakan masalah tersebut, setidaknya kurang dari satu kali dalam satu minggu, yaitu sebanyak 62 sampel, dengan persentase 57,9 %.

Frekuensi Dirasakannya Masalah Jumlah Persentase

Tidak dirasakan sampel selama satu bulan terakhir 25 23,4 %

Kurang dari satu kali dalam satu minggu 62 57,9 %

Satu atau dua kali dalam satu minggu 20 18,7 %

Tiga kali atau lebih dalam satu minggu 0 0 %

5.1.3.2.1.17. Gambaran Frekuensi Terjadinya Masalah agar Tetap Antusias atau Bersemangat dalam Mengerjakan Sesuatu sebagai Dampak dari Adanya Gangguan Kualitas Tidur di Malam Hari

Hasil analisis univariat untuk frekuensi terjadinya masalah agar tetap antusias atau bersemangat dalam mengerjakan sesuatu sebagai dampak dari adanya gangguan kualitas tidur di malam hari pada responden penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 5.27. Distribusi Responden Penelitian Menurut Frekuensi Terjadinya Masalah agar Tetap Antusias atau Bersemangat dalam Mengerjakan Sesuatu sebagai Dampak dari Adanya Gangguan Kualitas Tidur di Malam Hari

Berdasarkan pada tabel distribusi responden menurut frekuensi terjadinya masalah agar tetap antusias atau bersemangat dalam mengerjakan sesuatu sebagai dampak dari adanya gangguan kualitas tidur di malam hari, sebagian besar sampel

tidak merasakan masalah tersebut, yaitu sebanyak 58 sampel, dengan persentase 54,2 %.

Frekuensi Dirasakannya Masalah Jumlah Persentase

Tidak dirasakan sampel selama satu bulan terakhir 58 54,2 %

Kurang dari satu kali dalam satu minggu 41 38,3 %

Satu atau dua kali dalam satu minggu 8 7,5 %

Tiga kali atau lebih dalam satu minggu 0 0 %

5.1.3.2.1.18. Gambaran Kualitas Tidur Secara Subjektif

Hasil analisis univariat untuk kualitas tidur secara subjektif pada responden penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 5.28. Distribusi Responden Penelitian Menurut Kualitas Tidur Secara Subjektif

Berdasarkan pada tabel distribusi responden menurut kualitas tidur secara subjektif, sebagian besar sampel memiliki kualitas tidur yang cukup buruk, yaitu sebanyak 44 sampel, dengan persentase 41,1 %.

Kualitas Tidur Secara Subjektif Jumlah Persentase

Sangat Baik 9 8,4 %

Cukup Baik 28 26,2 %

Cukup Buruk 44 41,1 %

Sangat Buruk 26 24,3 %

5.1.4. Analisis Bivariat

Analisis hubungan antara jumlah kejadian dispepsia fungsional dengan kualitas tidur pada responden penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 5.29. Distribusi Responden Penelitian Berdasarkan Gambaran Kualitas Tidur Menurut Kejadian Dispepsia Fungsional

Berdasarkan hasil analisis, kejadian dispepsia fungsional memiliki hubungan yang bermakna dengan kualitas tidur seseorang (p = 0,009, Prevalens Ratio = 1,368).

Dispepsia Fungsional Kualitas Tidur Total Prevalens Ratio (95% CI) p value Tidak Baik Baik

n % n % n %

Ya 42 84,0 8 16,0 50 100

1,368 0,009

Tidak 35 61,4 22 38,6 57 100

5.2. Pembahasan

5.2.1. Dispepsia Fungsional

Menurut Konsesus Rome III, seseorang dikatakan menderita dispepsia fungsional jika menderita satu atau lebih gejala perasaan penuh atau kembung pada

Dokumen terkait