• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Penelitian

Dalam dokumen FARIDA TESIS OLEH NIM (Halaman 91-128)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) memiliki peran strategis dalam meningkatkan kompetensi pedagogik dan kompetensi professional guru. Oleh karena itu, MGMP Bahasa Indonesia Tingkat SMP di Kabupaten Jeneponto diharapkan mampu memfasilitasi berbagai kegiatan pelatihan yang mampu meningkatkan kedua kompetensi tersebut. Data awal menunjukkan bahwa tingkat kompetensi mengajar guru bahasa Indonesia Tingkat SMP di Kabupaten Jeneponto berada pada kategori cukup dengan nilai rata-rata 51,43%.

Bertolak dari data tersebut, maka penelitian ini akan berusaha memaparkan tentang kontribusi MGMP Bahasa Indonesia Tingkat SMP Kabupaten Jeneponto dalam meningkatkan kemampuan mengajar guru.

Penelitian ini akan dibatasi pada kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru. Data kedua kompetensi guru tersebut diperoleh dengan menggunakan lembar observasi.

Data tentang kompetensi pedagogik guru, meliputi; 1) kemampuan

mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang diampu, 2) kegiatan pembelajaran yang mendidik, 3) berkomunikasi dengan efektif,

empatik, dan santun dengan peserta didik, dan 4) menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar. Sedangkan kompetensi profesional

66

meliputi; 1) menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu, dan 2) mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif.

Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik deskripsi kualitatif. Analisis ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran tentang adanya peningkatan kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru setelah mendapat pelatihan atau pembinaan melalui MGMP.

1. Deskripsi Hasil Tindakan Siklus I a. Perencanaan

Tahap perencanaan merupakan tahap yang sangat penting dalam sebuah penelitian karena pada tahap ini akan memberikan gambaran tentang apa yang akan dilakukan oleh peneliti.

Tahap perencanaan yang dilakukan oleh peneliti ini, antara lain; 1) peneliti melakukan analisis data awal pratindakan tentang beberapa penyebab kurang atau rendahnya kompetensi guru bahasa Indonesia, yakni sebesar 51,43%, 2) peneliti memetakan beberapa indikator kompetensi guru yang perlu mendapat pembinaan dan pengembangan melalui MGMP, antara lain; kemampuan guru melaksanakan pembelajaran sesuai langkah-langkah kegiatan yang disusun pada kegiatan inti, yakni kategori cukup sebesar 60,00%, kemampuan guru menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar, kategori cukup sebesar 66,67%, dan kemampuan guru mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif kategori cukup

sebesar 73,33%, 3) peneliti menyusun lembar observasi, 4) peneliti bersama anggota MGMP menyusun program MGMP, 5) peneliti bersama anggota MGMP menetapkan jadwal pertemuan MGMP, dan 6) pengurus MGMP menghubungi narasumber

b. Pelaksanaan Tindakan

Tahap pelaksanaan tindakan, antara lain: 1) fasilitator membimbing anggota MGMP mengembangkan RPP, 2) peneliti bersama anggota MGMP melakukan revisi atau perbaikan langkah-langkah pembelajaran dan instrumen penilaian, 3) peneliti bersama anggota MGMP malakukan simulasi mengajar, 4) guru anggota MGMP melakukan real teaching di sekolah masing-masing dan disupervisi oleh kepala sekolah atau pengawas, dan atau guru senior, 5) peneliti bersama anggota MGMP melakukan refleksi hasil pembelajaran untuk merumuskan langkah-langkah perbaikan.

c. Tahap Observasi

Pada tahap ini dilakukan pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan, yaitu pengamatan terhadap aktivitas yang dilaksanakan oleh anggota MGMP dan berbagai tagihan yang telah disepakati. Selain itu, pengamatan dilakukan pula pada saat guru melaksanakan kegiatan pembelajaran di sekolah.

Dalam pelaksanaan observasi ini, peneliti dibantu oleh kepala sekolah, pengawas sekolah, dan guru senior di mana guru yang bersangkutan melaksanakan pembelajaran. Hal ini dilakukan karena pertimbangan jarak dan lokasi sekolah anggota MGMP yang berjauhan. Hasil observasi kepala sekolah

dan pengawas sekolah akan diserahkan kembali kepada peneliti untuk dilakukan analisis.

Hasil pengamatan terhadap tagihan anggota pada saat mengikuti MGMP dan pengamatan pelaksanaan pembelajaran guru yang berjumlah 15 orang dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan pada siklus 1, diperoleh data sebagai berikut.

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi dan Persentase Tingkat Kompetensi Pedagogik Guru Bahasa Indonesia Anggota MGMP Tingkat SMP Kabupaten Jeneponto Mengembangkan Kurikulum yang Terkait dengan Mata Pelajaran yang Diampu pada Siklus I Interval Skor Kategori Frekuensi %

81 – 100 Sangat Baik 2 13,33

61 – 80 Baik 8 53,33

41 – 60 Cukup 5 33,33

21 – 40 Kurang 0 0

0 - 20 Sangat

Kurang 0 0

Jumlah 15 100

Tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa pada kegiatan siklus 1 tingkat kompetensi pedagogik dari 15 orang guru bahasa Indonesia anggota MGMP Tingkat SMP Kabupaten Jeneponto dalam mengambangkan kurikulum kategori sangat baik sebanyak 2 orang atau 13,33%, kategori baik sebanyak 8 orang atau

53,33%, kategori cukup sebanyak 5 orang atau 33,33%, dan tidak ada satu orang pun yang mendapat kategori kurang dan sangat kurang.

Berdasarkan uraian tabel di atas, maka dapatlah diuraikan bahwa tingkat kompetensi pedagogik guru bahasa Indonesia anggota MGMP Tingkat SMP Kabupaten Jeneponto dalam mengembangkan kurikulum pada siklus 1 berada pada kategori baik.

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Tingkat Kompetensi Pedagogik Guru Bahasa Indonesia Anggota MGMP Tingkat SMP Kabupaten Jeneponto Melaksanakan Kegiatan Pembelajaran yang Mendidik pada Siklus I

Interval Skor Kategori Frekuensi %

81 – 100 Sangat Baik 1 6,67

61 – 80 Baik 11 73,33

41 – 60 Cukup 2 13,33

21 – 40 Kurang 1 6,67

0 - 20 Sangat

Kurang 0 0

Jumlah 15 100

Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa pada kegiatan siklus 1 tingkat kompetensi pedagogik dari 15 orang guru bahasa Indonesia anggota MGMP Tingkat SMP Kabupaten Jeneponto dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang mendidik kategori sangat baik sebanyak 1 orang atau 6,67%, kategori baik sebanyak 11 orang atau 73,33%, kategori cukup sebanyak 2 orang atau 13,33%,

kategori kurang sebanyak 1 orang atau sebesar 6,67% dan tidak ada satu orang pun yang mendapat kategori sangat kurang.

Berdasarkan uraian tabel di atas, maka dapatlah diuraikan bahwa tingkat kompetensi pedagogik guru bahasa Indonesia anggota MGMP Tingkat SMP Kabupaten Jeneponto dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang mendidik pada siklus 1 berada pada kategori baik.

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Tingkat Kompetensi Pedagogik Guru Bahasa Indonesia Anggota MGMP Tingkat SMP Kabupaten Jeneponto Berkomunikasi Secara Efektif, Empatik, dan Santun dengan Peserta Didik pada Siklus I

Interval Skor Kategori Frekuensi % 81 – 100

Sangat Baik 5 33,33

61 – 80 Baik 7 46,67

41 – 60 Cukup 3 20,00

21 – 40 Kurang 0 0

0 - 20 Sangat

Kurang 0 0

Jumlah 15 100

Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa pada kegiatan siklus 1 tingkat kompetensi pedagogik dari 15 orang guru bahasa Indonesia anggota MGMP Tingkat SMP Kabupaten Jeneponto dalam berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik kategori sangat baik sebanyak 5 orang atau 33,33%, kategori baik sebanyak 7 orang atau 46,67%, kategori

cukup sebanyak 3 orang atau 20,00%, kategori kurang sebanyak 1 orang atau sebesar 6,67% dan tidak ada satu orang pun yang mendapat kategori kurang dan sangat kurang.

Berdasarkan uraian tabel di atas, maka dapatlah diuraikan bahwa tingkat kompetensi pedagogik guru bahasa Indonesia anggota MGMP Tingkat SMP Kabupaten Jeneponto dalam berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik pada siklus 1 berada pada kategori baik.

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi dan Persentase Tingkat Kompetensi Pedagogik Guru Bahasa Indonesia Anggota MGMP Tingkat SMP Kabupaten Jeneponto Menyelenggarakan Penilaian dan Evaluasi Proses dan Hasil Belajar pada Siklus I

Interval Skor Kategori Frekuensi % 81 – 100

Sangat Baik 0 0

61 – 80 Baik 6 40,00

41 – 60 Cukup 8 53,33

21 – 40 Kurang 1 6,67

0 - 20 Sangat

Kurang 0 0

Jumlah 15 100

Tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa pada kegiatan siklus 1 tingkat kompetensi pedagogik dari 15 orang guru bahasa Indonesia anggota MGMP Tingkat SMP Kabupaten Jeneponto dalam menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar kategori baik sebanyak 6 orang atau 40,00%, kategori cukup sebanyak 8 orang atau 53,33%, kategori kurang sebanyak 1

orang atau sebesar 6,67% dan tidak ada satu orang pun yang mendapat kategori sangat kurang.

Berdasarkan uraian tabel di atas, maka dapatlah diuraikan bahwa tingkat kompetensi pedagogik guru bahasa Indonesia anggota MGMP Tingkat SMP Kabupaten Jeneponto dalam menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar pada siklus 1 berada pada kategori cukup.

Tabel 4.5 Rekapitulasi Frekuensi dan Persentase Tingkat Kompetensi Pedagogik Guru Bahasa Indonesia Anggota MGMP Tingkat SMP Kabupaten Jeneponto pada Siklus I

Interval Skor Kategori %

81 – 100

Sangat Baik 13,33

61 – 80 Baik 53,33

41 – 60 Cukup 30,00

21 – 40 Kurang 3,33

0 - 20 Sangat Kurang 0

Jumlah 100

Tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa rekapitulasi kompetensi pedagogik dari 15 orang guru bahasa Indonesia anggota MGMP Tingkat SMP Kabupaten Jeneponto pada siklus 1 kategori sangat baik sebesar 13,33%, kategori baik sebesar 53,33%, kategori cukup sebesar 30,00%, kategori kurang sebanyak 3,33%

Berdasarkan uraian tabel di atas, maka dapatlah disimpulkan bahwa tingkat kompetensi pedagogik guru bahasa Indonesia anggota MGMP Tingkat SMP Kabupaten Jeneponto pada siklus 1 berada pada kategori baik.

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi dan Persentase Tingkat Kompetensi Professional Guru Bahasa Indonesia Anggota MGMP Tingkat SMP Kabupaten Jeneponto Menguasai Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran yang Diampu Siklus I Interval Skor Kategori Frekuensi %

81 – 100

Sangat Baik 7 46,67

61 – 80 Baik 8 53,33

41 – 60 Cukup 0 0

21 – 40 Kurang 0 0

0 - 20 Sangat Kurang 0 0

Jumlah 15 100

Tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa pada kegiatan siklus 1 tingkat kompetensi profesional dari 15 orang guru bahasa Indonesia anggota MGMP Tingkat SMP Kabupaten Jeneponto dalam menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu kategori sangat baik sebanyak 7 orang atau 46,67% dan kategori baik sebanyak 8 orang atau 53,33%

Berdasarkan uraian tabel di atas, maka dapatlah diuraikan bahwa tingkat kompetensi profesional guru bahasa Indonesia anggota MGMP Tingkat SMP Kabupaten Jeneponto dalam menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu pada siklus 1 berada pada kategori baik.

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi dan Persentase Tingkat Kompetensi Profesional Guru Bahasa Indonesia Anggota MGMP Tingkat SMP Kabupaten Jeneponto Mengembangkan Materi Pembelajaran yang Diampu Secara Kreatif pada siklus I

Interval Skor Kategori Frekuensi % 81 – 100

Sangat Baik 6 40,00

61 – 80 Baik 7 46,67

41 – 60 Cukup 2 13,33

21 – 40 Kurang 0 0

0 - 20 Sangat Kurang 0 0

Jumlah 15 100

Tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa pada kegiatan siklus 1 tingkat kompetensi profesional dari 15 orang guru bahasa Indonesia anggota MGMP Tingkat SMP Kabupaten Jeneponto dalam mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif kategori sangat baik sebanyak 6 orang atau 40,00%, kategori baik sebanyak 7 orang atau 46,67% dan kategori cukup sebanyak 2 orang atau 13,33%

Berdasarkan uraian tabel di atas, maka dapatlah diuraikan bahwa tingkat kompetensi profesional guru bahasa Indonesia anggota MGMP Tingkat SMP Kabupaten Jeneponto dalam mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif pada siklus 1 berada pada kategori baik.

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi dan Persentase Tingkat Kompetensi Profesional Guru Bahasa Indonesia Anggota MGMP Tingkat SMP Kabupaten Jeneponto Mengembangkan Keprofesionalan Secara Berkelanjutan dengan Melakukan Tindakan Reflektif pada Siklus I

Interval Skor Kategori Frekuensi % 81 – 100

Sangat Baik 0 0

61 – 80 Baik 3 20,20

41 – 60 Cukup 9 60,60

21 – 40 Kurang 3 20,20

0 - 20 Sangat Kurang 0 0

Jumlah 15 100

Tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa pada kegiatan siklus 1 tingkat kompetensi profesional dari 15 orang guru bahasa Indonesia anggota MGMP Tingkat SMP Kabupaten Jeneponto dalam mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif kategori baik sebanyak 3 orang atau 20,00%, kategori cukup sebanyak 9 orang atau 60,60%

dan kategori kurang sebanyak 3 orang atau 20,20%.

Berdasarkan uraian tabel di atas, maka dapatlah diuraikan bahwa tingkat kompetensi profesional guru bahasa Indonesia anggota MGMP Tingkat SMP Kabupaten Jeneponto dalam mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif pada siklus 1 berada pada kategori cukup.

Tabel 4.10 Rekapitulasi Frekuensi dan Persentase Tingkat Kompetensi Profesional Guru Bahasa Indonesia Anggota MGMP Tingkat SMP Kabupaten Jeneponto pada Siklus I

Interval Skor Kategori %

81 – 100

Sangat Baik 26.67

61 – 80 Baik 37.78

41 – 60 Cukup 28.89

21 – 40 Kurang 6.67

0 - 20 Sangat Kurang 0

Jumlah 100

Tabel 4.10 di atas menunjukkan bahwa rekapitulasi kompetensi profesional dari 15 orang guru bahasa Indonesia anggota MGMP Tingkat SMP Kabupaten Jeneponto pada siklus 1 kategori sangat baik sebesar 26,67%, kategori baik sebesar 37,78%, kategori cukup sebesar 28,89%, kategori kurang sebanyak 6,67%

Berdasarkan uraian tabel di atas, maka dapatlah disimpulkan bahwa tingkat kompetensi pprofesional guru bahasa Indonesia anggota MGMP Tingkat SMP Kabupaten Jeneponto pada siklus 1 berada pada kategori baik.

Bertolak dari hasil analisis di atas, berikut ini akan dikemukakan data angket guru yang berisi beberapa pernyataan yang berkaitan dengan kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional sekaligus sebagai bahan perbandingan dengan hasil analisis data yang telah dikemukakan di atas. Data hasil angket tersebut akan diuraikan sebagai berikut.

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Angket Tingkat Kompetensi Pedagogik Guru Bahasa Indonesia Anggota MGMP Tingkat SMP Kabupaten Jeneponto pada Siklus I

No Indikator 15 orang guru bahasa Indonesia anggota MGMP bahasa Indonesia Kabupaten Jeneponto yang berkaitan dengan tingkat kompetensi pedagogik dalam mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang diampu sebanyak 7 orang atau 46,67% kategori sangat meningkat, 5 orang atau 33,33%

kategori meningkat, dan 3 orang atau 20,00% berada pada kategori kurang meningkat, indikator kegiatan pembelajaran yang mendidik 5 orang atau 33,33%

berada pada kategori sangat meningkat, 8 orang atau 53,33% kategori meningkat, 2 orang atau 13,33% kategori kurang meningkat. Kemampuan berkomunikasi dengan peserta didik sebanyak 8 orang atau 53,55% kategori sangat meningkat, 5 orang atau 33,33% kategori meningkat, dan 2 orang atau 13,33% berada pada kategori kurang meningkat. Sedangkan kemampuan melaksanakan penilaian dan evaluasi sebanyak 3 orang atau 20.00% kategori

sangat meningkat, 6 orang atau 40% kategori meningkat, dan 6 orang atau 40,00% kategori cukup meningkat, dan tidak satu orang pun pada semua indikator yang berada pada kategori tidak meningkat.

Berdasarkan hasil analisis tabel 4.11 di atas, maka dapatlah diuraikan bahwa pengalaman 15 orang guru anggota MGMP bahasa Indonesia pada kompetensi pedagogik berada pada kategori meningkat, sebesar 78,33%.

Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Angket Tingkat Kompetensi Profesional Guru Bahasa Indonesia Anggota MGMP Tingkat SMP Kabupaten Jeneponto pada Siklus I

No Indikator 15 orang guru bahasa Indonesia anggota MGMP bahasa Indonesia Kabupaten Jeneponto yang berkaitan dengan tingkat kompetensi profesional dalam menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu sebanyak 12 orang atau 80,00% kategori sangat meningkat, 3 orang

atau 20,00% kategori meningkat, dan tidak satu orang pun yang berada pada kategori kurang meningkat dan tidak meningkat. Indikator mengembangkan materi pembelajaran yang diampu 6 orang atau 40,00% yang berada pada kategori sangat meningkat, 6 orang atau 40,00% berada pada kategori meningkat, dan 3 orang atau 20,00% kategori kurang meningkat. Sedangkan pada indikator mengembangkan keprofesionalan berkelanjutan melalui tindakan reflektif sebanyak 2 orang atau 13,33% kategori sangat meningkat, 6 orang atau 40,00% kategori meningkat, 7 orang atau 46,67% berada pada kategor kurang meningkat dan tidak satu orang pun yang memperoleh kategori tidak meningkat

Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Angket Guru Dampak Pelaksanaan MGMP dalam Mengembangkan Kompetensi

Pedagogik dan Kompetensi Profesional Guru Bahasa Indonesia Anggota MGMP Tingkat SMP Kabupaten Jeneponto pada Siklus I 15 orang guru bahasa Indonesia anggota MGMP bahasa Indonesia Kabupaten

Jeneponto tetang dampak kegiatan MGMP dalam mengembangkan kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional. Kompetensi pedagogik sebanyak 5 orang atau 33,33% kategori sangat meningkat, 6 orang atau 40,00% kategori meningkat, dan 4 orang atau 26,67% kategori kurang meningkat, dan tidak satu orang pun yang berada pada kategori tidak meningkat. Sedangkan kompetensi profesional sebanyak 3 orang atau 20,00% kategori sangat meningkat, 6 orang atau 40,00% kategori meningkat, dan 5 orang atau 33,33% kategori kurang meningkat, dan tidak satu orang pun yang berada pada kategori tidak meningkat.

Berdasarkan hasil analisis tabel 4.13 di atas, maka dapatlah diuraikan bahwa pengembangan kompetensi pedagogik guru melalui MGMP bahasa Indonesia berada pada kategori meningkat atau sebesar 73,33%, sedangkan pengembangan kompetensi profesional sebesar 66,67%.

d. Tahap Refleksi

Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru bahasa Indonesia anggota MGMP Tingkat SMP Kabupaten Jeneponto siklus I belum menunjukkan hasil sesuai dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan yakni 80% guru memperoleh kategori baik. Hasil analisis data menunjukkan bahwa tidak satu indikator pun yang memperoleh kategori yang telah ditetapkan terutama kompetensi pedagogik pada indikator kemampuan guru menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar dan kompetesi profesional pada indikator mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif.

Bertolak dari hasil refleksi di atas, maka perlu diadakan perbaikan langkah-langkah kegiatan pada siklus 2. Langkah-langkah-langkah yang akan dilaksanakan pada siklus 2 akan memfokuskan kompetensi pedagogik pada indikator kemampuan guru menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar dan kompetesi profesional pada indikator mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif dengan tetap mempertahankan kegiatan yang lain yang sudah dianggap baik.

2. Deskripsi Hasil Tindakan Siklus 2 a. Perencanaan

Tahap perencanaan pada siklus 2 ini peneliti merumuskan langkah-langkah perbaikan terhadap hasil yang diperoleh dari siklus 1. Langkah-langkah-langkah yang akan dilakukan pada siklus 2 ini diuraikan sebagai berikut.

Tahap perencanaan yang dilakukan oleh peneliti ini, antara lain; 1) peneliti bersama anggota MGMP mendiskusikan hasil temuan pelaksanaan pembelajaran sesuai hasil observasi, 2) peneliti bersama anggota MGMP merumuskan langkah-langkah perbaikan hasil temuan siklus 1, yakni kompetensi pedagogik pada indikator kemampuan guru menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar sebesar 53,33%, dan kompetesi profesional pada indikator mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif, 60,60%, 3) peneliti memperbaiki dan mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai fokus

permasalahan, 3) peneliti bersama anggota MGMP merumuskan instumen penilaian dan berlatih menulis jurnal reflektif, dan 4) guru melaksanakan pembelajaran dan diobservasi oleh kepala sekolah, pengawas sekolah, dan guru senior.

b. Pelaksanaan Tindakan

Tahap pelaksanaan tindakan, antara lain: 1) peneliti dan pengurus MGMP melaksanakan tindakan sesuai perencanaan dan 2) guru melakukan observasi aktivitas MGMP dan kegiatan pembelajaran.

c. Tahap Observasi

Pada tahap ini dilakukan pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan, yaitu pengamatan terhadap aktivitas yang dilaksanakan oleh anggota MGMP dan berbagai tagihan yang telah disepakati. Selain itu, pengamatan dilakukan pula pada saat guru melaksanakan kegiatan pembelajaran di sekolah dengan mengikuti langkah-langkah kegiatan pada siklus 1.

Hasil pengamatan terhadap tagihan anggota pada saat mengikuti MGMP dan pengamatan pelaksanaan pembelajaran guru yang berjumlah 15 orang dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan pada siklus 2, diperoleh data sebagai berikut.

Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi dan Persentase Tingkat Kompetensi Pedagogik Guru Bahasa Indonesia Anggota MGMP Tingkat SMP Kabupaten Jeneponto Mengembangkan Kurikulum yang Terkait dengan Mata Pelajaran yang Diampu pada Siklus II

Interval Skor Kategori Frekuensi % 81 – 100

Sangat Baik 4 26,67

61 – 80 Baik 9 60,00

41 – 60 Cukup 2 13,33

21 – 40 Kurang 0 0

0 - 20 Sangat Kurang 0 0

Jumlah 15 100

Tabel 4.14 di atas menunjukkan bahwa pada kegiatan siklus II tingkat kompetensi pedagogik dari 15 orang guru bahasa Indonesia anggota MGMP Tingkat SMP Kabupaten Jeneponto dalam mengambangkan kurikulum kategori sangat baik sebanyak 4 orang atau 26,67%, kategori baik sebanyak 9 orang atau 60,00%, kategori cukup sebanyak 2 orang atau 13,33%, dan tidak ada satu orang pun yang mendapat kategori kurang dan sangat kurang.

Berdasarkan uraian tabel di atas, maka dapatlah diuraikan bahwa tingkat kompetensi pedagogik guru bahasa Indonesia anggota MGMP Tingkat SMP Kabupaten Jeneponto dalam mengembangkan kurikulum pada siklus II berada pada kategori baik, yakni sekitar 86,67%.

Tabel 4.15 Distribusi Frekuensi dan Persentase Tingkat Kompetensi Pedagogik Guru Bahasa Indonesia Anggota MGMP Tingkat SMP Kabupaten Jeneponto Melaksanakan Kegiatan Pembelajaran yang Mendidik pada Siklus II

Interval Skor Kategori Frekuensi %

81 – 100 Sangat Baik 1 6,67

61 – 80 Baik 13 86,67

41 – 60 Cukup 1 6,67

21 – 40 Kurang 0 0

0 - 20 Sangat Kurang 0 0

Jumlah 15 100

Tabel 4.15 di atas menunjukkan bahwa pada kegiatan siklus II tingkat kompetensi pedagogik dari 15 orang guru bahasa Indonesia anggota MGMP Tingkat SMP Kabupaten Jeneponto dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang mendidik kategori sangat baik sebanyak 1 orang atau 6,67%, kategori baik sebanyak 13 orang atau 86,67%, kategori cukup sebanyak 1 orang atau 6,67%, dan tidak ada satu orang pun yang mendapat kategori kurang dan sangat kurang.

Berdasarkan uraian tabel di atas, maka dapatlah diuraikan bahwa tingkat kompetensi pedagogik guru bahasa Indonesia anggota MGMP Tingkat SMP Kabupaten Jeneponto dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang mendidik pada siklus II berada pada kategori baik yakni 93,33%.

Tabel 4.16 Distribusi Frekuensi dan Persentase Tingkat Kompetensi Pedagogik Guru Bahasa Indonesia Anggota MGMP Tingkat SMP Kabupaten Jeneponto Berkomunikasi secara Efektif, Empatik, dan Santun dengan Peserta Didik pada Siklus II Interval Skor Kategori Frekuensi %

81 – 100 Sangat Baik 6 40,00

61 – 80 Baik 7 46,67

41 – 60 Cukup 2 13,33

21 – 40 Kurang 0 0

0 - 20 Sangat Kurang 0 0

Jumlah 15 100

Tabel 4.16 di atas menunjukkan bahwa pada kegiatan siklus II tingkat kompetensi pedagogik dari 15 orang guru bahasa Indonesia anggota MGMP Tingkat SMP Kabupaten Jeneponto dalam berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik kategori sangat baik sebanyak 6 orang atau 40,00%, kategori baik sebanyak 7 orang atau 46,67%, kategori cukup sebanyak 2 orang atau 13,33%, kategori, dan tidak ada satu orang pun yang mendapat kategori kurang dan sangat kurang.

Berdasarkan uraian tabel di atas, maka dapatlah diuraikan bahwa tingkat kompetensi pedagogik guru bahasa Indonesia anggota MGMP Tingkat SMP Kabupaten Jeneponto dalam berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik pada siklus II berada pada kategori baik, yakni sebesar 86,67%.

Tabel 4.17 Distribusi Frekuensi dan Persentase Tingkat Kompetensi Pedagogik Guru Bahasa Indonesia Anggota MGMP Tingkat SMP Kabupaten Jeneponto Menyelenggarakan Penilaian dan Evaluasi Proses dan Hasil Belajar pada Siklus II

Interval Skor Kategori Frekuensi % 81 – 100

Sangat Baik 4 26,67

61 – 80 Baik 9 60,00

41 – 60 Cukup 2 13,33

21 – 40 Kurang 0 0

0 - 20 Sangat Kurang 0 0

Jumlah 15 100

Tabel 4.17 di atas menunjukkan bahwa pada kegiatan siklus II tingkat kompetensi pedagogik dari 15 orang guru bahasa Indonesia anggota MGMP Tingkat SMP Kabupaten Jeneponto dalam menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar kategori sangat baik sebanyak 6 orang atau 26,67%, kategori baik sebanyak 9 orang atau 60,00%, kategori cukup sebanyak 2 orang atau sebesar 13,33% dan tidak ada satu orang pun yang mendapat kategori kurang dan sangat kurang.

Berdasarkan uraian tabel di atas, maka dapatlah diuraikan bahwa tingkat kompetensi pedagogik guru bahasa Indonesia anggota MGMP Tingkat SMP Kabupaten Jeneponto dalam menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar pada siklus II berada pada kategori baik sebesar 86,67%.

Dalam dokumen FARIDA TESIS OLEH NIM (Halaman 91-128)

Dokumen terkait