• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dianalisis secara kualitatif. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal Ujian Nasional Kimia SMA dan Olimpiade Kimia SMA Tingkat Provinsi. Soal yang dianalisis tersebut adalah soal pada tiga tahun terakhir, yaitu dari tahun 2014-2016 untuk jenjang pendidikan SMA. Analisis yang dilakukan pada soal Ujian Nasional dan Olimpiade Kimia SMA Tingkat Provinsi Tahun 2014-2016 adalah pada profil literasi sains kimia dalam soal tersebut.

Analisis profil literasi sains kimia dalam soal dilakukan dengan cara mengidentifikasi soal berdasarkan indikator-indikator yang telah ditentukan. Indikator-indikator ini terbagi dalam 4 dimensi, yaitu saintifik dan pengetahuan konten kimia, kimia dalam konteks, keterampilan berfikir tingkat tinggi (High Order Thinking), dan aspek afektif. Dimensi-dimensi ini merupakan hasil kombinasi dari apa yang disampaikan oleh Shwartz, Ben-zvi, dan Hofstein (2006) dan sebagian mengacu pada ringkasan PISA. Presentase profil literasi sains kimia dalam soal Ujian Nasional dan Olimpiade Kimia SMA Tingkat Provinsi Tahun 2014-2016 disajikan pada Tabel 5 dan Tabel 6. Hasil analisis soal tersebut secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 3 untuk soal ujian nasional dan pada Lampiran 4 untuk olimpiade.

35

Tabel 5. Presentase Literasi Sains Kimia dalam Soal Ujian Nasional Tahun 2014-2016

No. Indikator Literasi Sains Kimia Presentase (%) Total

Ujian Nasional 2014 2015 2016

1. a. Merencanakan eksperimen untuk membuktikan suatu teori kimia 0 0 0 0

2. b. Mampu mengidentifikasi masalah untuk diselidiki 22,5 30 40 26,67

3. c. Merumuskan hipotesis untuk meramalkan kemungkinan-kemungkinan

yang dapat terjadi dalam suatu percobaan ilmiah

0 0 0 0

4. d. Menggunakan hasil eksperimen untuk menjelaskan fenomena kimia 10 12,50 15 11,25

5. e. Menjelaskan pengetahuan faktual 10 20 30 15

6. f. Menjelaskan pengetahuan konseptual 97,5 100 100 98,33

7. g. Menjelaskan pengetahuan prosedural 6,88 8,5 2,5 6,42

8. h. Menjelaskan pengetahuan epistemik 0 0 0 0

9. i. Memberikan penjelasan makroskopik dari fenomena kimia 7,25 20 30 13,33

10. j. Memberikan penjelasan sub-mikroskopik dari fenomena kimia 0 0 5 0,83

11. k. Memberikan penjelasan simbolik dari fenomena kimia 37,38 30 37,50 36,17

12. l. Mengetahui peran penting pengetahuan kimia untuk menjelaskan

fenomena sehari-hari 25,25 19 7,5 21,25

13. m. Menggunakan pemahaman kimianya untuk mengambil keputusan yang

berhubungan dengan isu kimia 0 0 0 0

14. n. Menghubungkan antara inovasi kimia dan proses sosial dalam menanggapi

isu kimia 0 0 0 0

15. o. Menganalisis soal (C4) 22,5 30 40 26,67

16. p. Mengevaluasi soal (C5) 0 0 0 0

17. q. Menunjukkan ketertarikan peserta didik terhadap isu kimia terkini. 2,5 0 0 1,67

36

Tabel 6. Presentase Literasi Sains Kimia dalam Soal Olimpiade Kimia SMA Tingkat Provinsi Tahun 2014-2016

No. Indikator Literasi Sains Kimia Presentase (%) Total

Olimpiade Kimia SMA 2014 2015 2016

1. a. Merencanakan eksperimen untuk membuktikan suatu teori kimia 0 0 0 0

2. b. Mampu mengidentifikasi masalah untuk diselidiki 62,16 69,44 44,44 58,72

3. c. Merumuskan hipotesis untuk meramalkan kemungkinan-kemungkinan yang

dapat terjadi dalam suatu percobaan ilmiah

0 0 0 0

4. d. Menggunakan hasil eksperimen untuk menjelaskan fenomena kimia 0 2,78 2,78 1,83

5. e. Menjelaskan pengetahuan faktual 8,11 13,89 8,33 10,09

6. f. Menjelaskan pengetahuan konseptual 100 100 100 100

7. g. Menjelaskan pengetahuan prosedural 5,41 0 2,78 2,75

8. h. Menjelaskan pengetahuan epistemik 0 0 0 0

9. i. Memberikan penjelasan makroskopik dari fenomena kimia 8,11 13,89 8,33 10,09

10. j. Memberikan penjelasan sub-mikroskopik dari fenomena kimia 8,11 2,78 5,56 5,50

11. k. Memberikan penjelasan simbolik dari fenomena kimia 32,43 30,56 30,56 31,19

12. l. Mengetahui peran penting pengetahuan kimia untuk menjelaskan fenomena

sehari-hari

5,41 11,11 8,33 8,26

13. m. Menggunakan pemahaman kimianya untuk mengambil keputusan yang

berhubungan dengan isu kimia

0 0 0 0

14. n. Menghubungkan antara inovasi kimia dan proses sosial dalam menanggapi

isu kimia

0 0 0 0

15. o. Menganalisis soal (C4) 62,16 69,44 44,44 58,72

16. p. Mengevaluasi soal (C5) 5,41 19,44 8,33 11,01

17. q. Menunjukkan ketertarikan peserta didik terhadap isu kimia terkini. 2,70 0 0 0,92

37

Analisis selanjutnya adalah mengenai penjabaran indikator kimia dalam konteks, analisis dilakukan dengan cara mengidentifikasi adanya konteks kimia dalam kehidupan sehar-hari yang terdapat dalam soal Ujian Nasional maupun Olimpiade Kimia SMA Tingkat Provinsi Tahun 2014-2016 berdasarkan indikator yang telah ditetapkan. Penjabaran soal yang mengandung indikator kimia dalam konteks disajikan pada Tabel 6 dan secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 5 untuk soal ujian nasional dan pada Lampiran 6 untuk soal olimpiade.

Tabel 7. Presentase Penjabaran Indikator Kimia dalam Konteks untuk Soal Ujian Nasional dan Olimpiade Kimia SMA Tingkat Provinsi Tahun

2014-2016

No. Kimia dalam Konteks Jumlah Presentase (%)

Ujian Nasional Olimpiade Ujian Nasional Olimpiade 1. Kesehatan 0 4 0 3,67

2. Sumber Daya Alam 3 2 0,25 1,83

3. Lingkungan 23 0 1,92 0

4. Sains dan Teknologi 229 3 19,08 2,75

Jumlah Soal 1200 109

2. Pembahasan

Penelitian profil literasi sains kimia pada butir-butir soal Ujian Nasional dan Olimpiade Kimia SMA Tingkat Provinsi Tahun 2014-2016 ini, ditinjau berdasarkan empat kriteria dimensi literasi sains kimia yang telah ditetapkan. 1. Saintifik dan pengetahuan konten kimia

Penelitian terhadap butir-butir soal Ujian Nasional dan Olimpiade Kimia SMA Tingkat Provinsi Tahun 2014-2016 mengenai profil literasi sains kimia,

38

pertama ditinjau dari dimensi saintifik dan pengetahuan konten kimia. Dimensi ini terbagi menjadi dua aspek, yaitu ide saintifik umum dan karakteristik kimia (ide pokok). Selanjutnya aspek-aspek ini terbagi lagi menjadi beberapa komponen.

a. Ide saintifik umum

Aspek ide saintifik umum, terbagi menjadi dua komponen yang selanjutnya komponen-komponen ini akan terbagi lagi menjadi beberapa indikator. Komponen yang pertama dari ide saintifik umum, yaitu kimia adalah ilmu eksperimental. Kimiawan membuat rumusan masalah saintifik, membuat hipotesis, dan menyarankan teori-teori untuk menjelaskan dunia. Indikator literasi sains kimia dari komponen ini terdiri dari 4 buah indikator, yaitu merencanakan eksperimen untuk membuktikan suatu teori kimia (a), mampu mengidentifikasi masalah untuk diselidiki (b), merumuskan hipotesis untuk meramalkan kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi dalam suatu percobaan ilmiah (c), dan menggunakan hasil eksperimen untuk menjelaskan fenomena kimia (d).

Komponen yang kedua dari aspek ide saintifik umum, yaitu kimia menyediakan ilmu untuk menjelaskan fenomena di ilmu lain seperti ilmu kebumian dan ilmu kehidupan. Indikator literasi sains kimia dari komponen ini terdiri dari 4 buah indikator, yaitu menjelaskan pengetahuan faktual (e), menjelaskan pengetahuan konseptual (f), menjelaskan pengetahuan prosedural (g), dan menjelaskan pengetahuan epistemik (h).

Ditinjau dari ide saintifik umum diperoleh hasil rata-rata perbandingan dari delapan indikator tersebut untuk Ujian Nasional dan Olimpiade Kimia SMA

39

Tingkat Provinsi Tahun 2014-2016, disajikan dalam grafik korelasi ide saintifik umum pada soal Ujian Nasional dan Olimpiade Kimia SMA Tingkat Provinsi Tahun 2014-2016 ditunjukkan dalam Gambar 1 dan Gambar 2.

Gambar 1. Grafik Korelasi Aspek Ide Saintifik Umum dalam Soal Ujian Nasional Kimia Tahun 2014-2016

0 20 40 60 80 100 120 a b c d e f g h UN 2014 UN 2015 UN 2016 R ata -ra ta Aspe k Ide S aint ifik Umum (% )

40

Gambar 2. Grafik Korelasi Aspek Ide Saintifik Umum dalam Soal Olimpiade Kimia SMA Tingkat Provinsi Tahun 2014-2016

Keterangan :

a : Merencanakan eksperimen untuk membuktikan suatu teori kimia b : Mampu mengidentifikasi masalah untuk diselidiki

c : Merumuskan hipotesis untuk meramalkan kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi dalam suatu percobaan ilmiah

d : Menggunakan hasil eksperimen untuk menjelaskan fenomena e : Menjelaskan pengetahuan faktual

f : Menjelaskan pengetahuan konseptual g : Menjelaskan pengetahuan prosedural h : Menjelaskan pengetahuan epistemik

0 20 40 60 80 100 120 a b c d e f g h OP 2014 OP 2015 OP 2016 R ata -ra ta Aspe k Ide S aint ifik Umum (% )

41

Rincian presentase hasil analisis aspek ide saintifik umum pada masing-masing indikator untuk soal Ujian Nasional Kimia ditunjukkan pada Tabel 5 dan untuk Olimpiade Kimia SMA Tingkat Provinsi ditunjukkan pada Tabel 6.

Berdasarkan analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa indikator yang paling banyak terkandung di dalam soal baik ujian nasional maupun olimpiade adalah menjelaskan pengetahuan konseptual (f). Soal UN Kimia Tahun 2015 dan UN Kimia Tahun 2016 merupakan soal yang paling banyak mengandung indikator ini dengan presentase sebesar 100%. Selanjutnya diikuti soal UN Kimia Tahun 2014 sebesar 97,5%. Soal Olimpiade Kimia SMA Tingkat Provinsi (OP), OP Kimia Tahun 2014, 2015, dan 2016 memiliki presentase yang sama besar untuk indikator ini, yaitu sebesar 100% atau dapat dikatakan semua soal dalam olimpiade Kimia SMA Tingkat Provinsi Tahun 2014-2016 mengandung indikator ini. Berdasarkan hasil analisis secara keseluruhan, soal Olimpiade Kimia SMA Tingkat Provinsi memiliki presentase paling besar dibandingkan dengan soal Ujian nasional untuk indikator ini. Rata-rata presentase OP Kimia (100%) dan UN Kimia (98,33%).

Indikator kedua yang terkandung didalam soal adalah mampu mengidentifikasi masalah untuk diselidiki (b). Soal UN Kimia Tahun 2016 merupakan soal yang paling banyak mengandung indikator ini dengan presentase 40%. Selanjutnya diikuti soal UN Kimia Tahun 2015 (30%) dan UN Kimia Tahun 2014 (22,5%). Soal Olimpiade Kimia Tingkat Provinsi, OP Kimia Tahun 2015 merupakan soal yang paling banyak mengandung indikator ini dengan presentase sebesar 69,44%, selanjutnya diikuti OP Kimia Tahun 2014 (62,16%) dan OP

42

Kimia Tahun 2016 (44,44%). Berdasarkan analisis secara keseluruhan, soal Olimpiade Kimia SMA Tingkat Provinsi memiliki presentase paling besar dibandingkan dengan soal Ujian Nasional untuk indikator ini. Rata-rata presentase OP Kimia (58,72%) dan UN Kimia (26,67%).

Indikator ketiga yang terdapat dalam soal adalah menggunakan hasil eksperimen untuk menjelaskan fenomena kimia (d). Soal UN Kimia Tahun 2016 merupakan soal yang paling banyak mengandung indikator ini dengan presentase sebesar 15%. Selanjutnya diikuti soal UN Kimia Tahun 2015 (12,50%) dan UN Kimia Tahun 2014 (10%). Soal Olimpiade Kimia Tingkat Provinsi, OP Kimia Tahun 2015 dan 2016 merupakan soal yang mengandung indikator ini dengan presentase sebesar 2,78%. Berbeda halnya dengan soal OP Kimia tahun 2014, didalamnya tidak terdapat soal yang mengandung indikator ini. Berdasarkan analisis secara keseluruhan, soal Ujian Nasional memiliki presentase paling besar dibandingkan dengan soal Olimpiade Kimia SMA Tingkat Provinsi untuk indikator ini. Rata-rata presentase UN Kimia (11,25%) dan OP Kimia (1,83%).

Indikator keempat yang terkandung didalam soal adalah menjelaskan pengetahuan faktual (e). Soal UN Kimia Tahun 2016 merupakan soal yang paling banyak mengandung indikator ini dengan presentase sebesar 30%. Diikuti soal UN Kimia Tahun 2015 (20%) dan UN Kimia Tahun 2014 (10%). Soal Olimpiade Kimia SMA Tingkat Provinsi Tahun 2015 merupakan soal yang paling banyak mengandung indikator ini dengan presentase 13,89%. Diikuti soal OP Kimia Tahun 2016 (8,33%) dan OP Kimia Tahun 2014 (8,11%). Berdasarkan hasil analisis secara keseluruhan soal Ujian Nasional Kimia memiliki presentase paling

43

besar dibandingkan dengan soal Olimpiade Kimia SMA Tingkat Provinsi untuk indikator ini. Rata-rata presentase UN Kimia (15%) dan OP Kimia (10,09%).

Indikator kelima yang terkandung didalam soal adalah menjelaskan pengetahuan prosedural (g). Soal UN Kimia Tahun 2015 merupakan soal yang paling banyak mengandung indikator ini dengan presentase sebesar 8,5%. Diikuti soal UN Kimia Tahun 2014 (6,88%) dan UN Kimia Tahun 2016 (2,5%). Soal Olimpiade Kimia SMA Tingkat Provinsi Tahun 2014 merupakan soal yang hanya mengandung indikator ini dengan presentase 5,41%. Diikuti soal OP Kimia Tahun 2016, yaitu sebesar 2,78%. Namun, dalam soal UN Kimia 2015 tidak terdapat soal yang mengandung indikator ini atau dengan kata lain presentasenya 0%. Berdasarkan hasil analisis secara keseluruhan soal Ujian Nasional Kimia memiliki presentase paling besar dibandingkan dengan soal Olimpiade Kimia SMA Tingkat Provinsi untuk indikator ini. Rata-rata presentase UN Kimia (6,42%) dan OP Kimia (2,75%).

Contoh soal yang mengandung indikator mampu mengidentifikasi masalah untuk diselidiki (b) adalah sebagai berikut :

1). UN16.03.06

Konfigurasi elektron unsur X dan Y berturut-turut adalah: X : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4

Y : 1s2 2s2 2p5

Jika X dan Y membentuk senyawa XY2, maka bentuk molekulnya adalah ....

A.huruf V

B.huruf T

44

D.piramida segitiga

E. tetrahedral

Soal UN16.03.06 termasuk dalam indikator mampu mengidentifikasi masalah untuk diselidiki (b) karena peserta didik diminta untuk menentukan bentuk molekul dari kedua senyawa (X dan Y) yang belum diketahui tersebut. Penyelesaian soal ini menuntut peserta didik untuk dapat memahami konsep struktur atom, terutama menentukan elektron valensi suatu unsur berdasarkan konfigurasi elektronnya, mengetahui bagaimana kecenderungan kedua unsur untuk dapat mencapai kestabilan pada saat pembentukan ikatan, menentukan rumus senyawa dari kedua unsur yang berikatan dan menggambarkan struktur Lewis dari pembentukan ikatan tersebut, merumuskan tipe molekul, dan menentukan bentuk molekul. Peserta didik harus memiliki keterampilan dalam memilih konsep kimia yang relevan dan mampu mengaplikasikannya dalam setiap tahapan penyelesaian.

2). OP14.PG.07

Dalam molekul metanol berikut ini, berturut-turut, apa jenis orbital hibrida digunakan untuk atom karbon dan oksigen?

A.sp3 ; dsp2 B.sp2 ; sp3 C.dsp2 ; sp2 D.sp3 ; sp3 E. sp2 ; sp3

Soal OP14.PG.07 termasuk dalam indikator mampu mengidentifikasi masalah untuk diselidiki (b) karena peserta didik diminta untuk menentukan jenis

45

orbital pada atom karbon dan oksigen dalam senyawa metanol tersebut. Bentuk soal yang disertai dengan gambar struktur metanol tersebut akan memudahkan peserta didik dalam mengidentifikasi jenis orbital dari atom karbon dan oksigen tersebut.

Menurut Suwarto (2010), kemampuan mengidentifikasi atau menganalisis soal merupakan usaha mengurai suatu materi menjadi bagian-bagian penyusunnya

dan menentukan hubungan antara bagian–bagian tersebut dengan materi tersebut

secara keseluruhan. Soal tersebut termasuk kedalam kemampuan menganalisis untuk jenis mengorganisasi (organizing). Proses mengorganisasi adalah mengidentifikasi elemen-elemen dari suatu bentuk komunikasi atau situasi dan mengenali cara hubungan antar elemen tersebut sehingga elemen tersebut dapat disusun menjadi suatu kesatuan struktur yang koheren.

Contoh soal yang mengandung indikator menggunakan hasil eksperimen untuk menjelaskan fenomena kimia (d) adalah sebagai berikut :

1). UN16.05.05

Perhatikan data sifat fisik dari dua buah zat berikut! Senyawa Titik Leleh

(oC)

Daya Hantar Listrik

Lelehan Larutan

P -115 Tidak Menghantarkan Menghantarkan

Q 810 Menghantarkan Menghantarkan

Berdasarkan data tersebut, jenis ikatan yang terdapat pada senyawa P dan Q berturut-turut adalah ....

A.ion dan kovalen non polar

B.kovalen polar dan kovalen non polar

C.kovalen polar dan ion

D.kovalen polar dan hidrogen

E. hidrogen dan ion

Soal UN16.05.05 termasuk dalam menggunakan hasil eksperimen untuk menjelaskan fenomena kimia (d) karena di dalam soal tersebut disajikan tabel

46

mengenai hasil percobaan dari senyawa P dan Q. Adanya tabel hasil percobaan dua senyawa tersebut, peserta didik dapat membedakan jenis ikatan dari senyawa tersebut yang didasari dari teori yang sudah ada. Semua soal yang didalamnya terdapat hasil percobaan dan memiliki data lebih dari satu tergolong di dalam indikator ini.

2). OP16.PG.19 Reaksi berikut ini :

2HgCl2(aq) + C2O4-2(aq) 2Cl-(aq) + 2CO2(g) + HgCl2(aq)

Untuk menentukan laju awal reaksi, reaksi dilakukan dengan menggunakan variasi konsentrasi dua pereaksi. Hasilnya diperoleh seperti data pada tabel berikut ini :

Percobaan [HgCl2] M [C2O4-2] M Laju awal (M/det)

1 0,05 0,15 8,75 x 10-6

2 0,05 0,30 3,25 x 10-5

3 0,10 0,15 1,75 x 10-5

4 0,10 0,30 7,00 x 10-5

Persamaan laju awal reaksi tersebut adalah : A.Laju = r = k [HgCl2] [C2O4-2]

B.Laju = r = k [HgCl2]2[C2O4-2]2 C.Laju = r = k [HgCl2] [C2O4-2]2 D.Laju = r = k [HgCl2]2 [C2O4-2] E. Laju = r = k [HgCl2] [C2O4-2]4

Soal OP16.PG.19 termasuk dalam menggunakan hasil eksperimen untuk menjelaskan fenomena kimia (d) karena di dalam soal tersebut disajikan tabel secara berulang mengenai hasil percobaan dari dua pereaksi yang dilakukan selama empat kali dengan variasi konsentrasi dari dua pereaksi tersebut. Data yang disajikan ini merupakan informasi untuk menjawab permasalahan dari soal tersebut. Berdasarkan hasil percobaan tersebut peserta didik akan dapat

47

menentukan laju awal reaksi dari persamaan reaksi tersebut karena peserta didik memiliki data yang dapat dibandingkan sehingga rumus laju awal reaksi dapat diketahui.

Contoh soal yang mengandung indikator menjelaskan pengetahuan faktual (e), adalah sebagai berikut :

1). UN14.20.39

Suatu unsur logam dibuat dengan reaksi: MgCl2(l)Mg (s) + Cl2(g)

Nama proses pembuatan unsur tersebut adalah .... A. Goldschmidt

B. Deacon C. Dow D. Frasch E. Hall-Herault

Soal UN14.20.39 termasuk dalam menjelaskan pengetahuan faktual (e) karena di dalam soal tersebut hanya menyajikan informasi yang sudah pasti, yaitu mengenai nama-nama proses pengolahan suatu unsur. Peserta didik hanya diminta untuk menyebutkan nama proses pengolahan dari unsur tersebut berdasarkan persamaan reaksi yang disajikan. Soal tersebut termasuk dalam pengetahuan faktual tentang pokok-pokok dan bagian-bagiannya karena didalam soal tersebut berkenaan dengan pengetahuan tentang berbagai peristiwa.

Menurut Kuswana (2012), didalam pengetahuan faktual memiliki ciri-ciri yang tampak lebih nyata dan operasional, serta bersifat penjelasan singkat atau bersifat kebendaan yang dapat diamati dengan mudah. Pengetahuan faktual ini berisi bagian-bagian materi pokok dan mendasar yang harus peserta didik ketahui terlebih dahulu jika mereka dituntut untuk menyelesaikan masalah.

48 2). OP15.PG.06

Suatu zat padat mempunyai titik leleh yang tajam dan jelas di atas 100oC. Zat

padat tersebut tidak dapat menghantarkan listrik bahkan dalam keadaan lelehan. Zat padat tersebut larut dalam pelarut hidrokarbon. Struktur yang paling tepat mengenai zat padat tersebut adalah....

A. kristal atom B. kristal ion

C. kristal molekul raksasa D. kristal molekul

E. logam

Soal OP15.PG.06 termasuk dalam menjelaskan pengetahuan faktual (e) karena di dalam soal tersebut dipaparkan ciri-ciri atau karakteristik yang sudah pasti dimiliki oleh suatu zat. Peserta didik hanya diminta untuk menentukan zat padat yang memiliki ciri-ciri yang disebutkan dalam soal. Kuswana (2012) memaparkan bahwa pengetahuan faktual merupakan pengetahuan yang mempunyai ciri-ciri tampak lebih nyata dan operasional, serta bersifat penjelasan singkat atau bersifat kebendaan yang mudah diobservasi. Soal tersebut termasuk dalam pengetahuan faktual tentang pengetahuan yang detail dan elemen-elemen yang spesifik karena memaparkan ciri-ciri yang spesifik dari suatu zat padat.

Contoh soal yang mengandung indikator menjelaskan pengetahuan konseptual (f), adalah sebagai berikut :

1). UN14.01.27

Perhatikan beberapa persamaan reaksi kimia dalam kehidupan sehari-hari berikut!

(1) C6H12O6(aq)  2C2H5OH (aq) + 2CO2(g) (2) C6H12O6(aq) + O2(g)6CO2 (g) + 6H2O(l) (3 ) H2O(aq)  H2(g) + 1/2O2(g)

(4) C8H18(g) + 12O2(g)  8CO2(g) + 9H2O(g) (5) C(s) + 2H2O(g)  CO2(g) + 2H2(g)

49 Reaksi eksoterm terjadi pada....

A. (1) dan (3) B. (1) dan (5) C. (2) dan (4) D. (2) dan (5) E. (3) dan (5)

Soal UN14.01.27 termasuk kedalam indikator menjelaskan pengetahuan konseptual (f) karena peserta didik dituntut untuk mengetahui konsep atau pengertian dari reaksi eksoterm sehingga peserta didik akan dapat menentukan persamaan reaksi yang termasuk reaksi eksoterm tersebut. Reaksi eksoterm merupakan reaksi yang mengeluarkan energi atau menghasilkan energi ketika reaksi terjadi dan menghasilkan suhu panas. Suhu panas ini dapat diperoleh melalui pembakaran atau pemanasan. Persamaan reaksi pembakaran atau

pemanasan dibutuhkan adanya oksigen (O2) atau ditandai dengan adanya

penangkapan oksigen, sehingga persamaan reaksi nomor (2) dan (4) termasuk dalam reaksi eksoterm.

Soal UN14.01.27 merupakan soal konseptual tentang klasifikasi dan kategori hal ini dikarenakan soal tersebut menuntut peserta didik untuk mengkategorikan reaksi-reaksi yang termasuk ke dalam reaksi eksoterm. Pengetahuan tentang klasifikasi dan kategori merupakan pengetahuan yang sangat penting sebab pengetahuan ini juga menjadi dasar bagi peserta didik dalam mengklasifikasikan informasi dan pengetahuan (Widodo, 2006).

2). OP15.PG.15

Reaksi kesetimbangan berikut terjadi dalam campuran asam nitrat pekat dan asam sulfat pekat:

50

Pernyataan yang paling tepat mengenai reaksi kesetimbangan ini adalah

A. penambahan H2O akan mengurangi konsentrasi NO2+

B. HNO3 dan NO2+ adalah pasangan asam-basa konjugasi

C. asam nitrat bertindak sebagai suatu oksidator D. asam sulfat bertindak sebagai dehidratator E. asam sulfat bertindak sebagai suatu basa

Soal OP15.PG.15 termasuk kedalam indikator menjelaskan pengetahuan konseptual (f) karena dalam mengerjakan soal tersebut peserta didik harus mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan. Faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan termasuk dalam pengetahuan tentang klasifikasi dan kategori. Hal ini karena pengetahuan tentang klasifikasi dan kategori mencakup pengetahuan tentang kategori, kelas, bagian, atau susunan yang berlaku dalam suatu bidang ilmu tertentu (Widodo, 2006).

Presentase adanya indikator menjelaskan pengetahuan konseptual (f) dalam soal Ujian Nasional dan Olimpiade Kimia SMA Tingkat Provinsi Tahun 2014-2016 rata-rata mendekati 100%. Artinya hampir semua soal yang disajikan mengandung konsep-konsep dasar kimia. Seperti yang kita ketahui ujian nasional merupakan suatu bentuk evaluasi yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar yang telah dicantumkan oleh pemerintah. Ujian Nasional telah memiliki standar kelulusan tersendiri sehingga soal yang disajikan disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Begitu juga dengan Olimpiade Kimia SMA Tingkat Provinsi digunakan untuk menjaring dan memfasilitasi peserta didik yang memiliki kemampuan lebih tinggi dibandingkan peserta didik lainnya. Keduanya memiliki tingkat presentase menjelaskan pengetahuan konseptual (f)

51

sama tinggi, namun yang membedakan diantara keduanya soal yang disajikan berbeda dengan cukup signifikan. Soal Olimpiade Kimia SMA Tingkat Provinsi memiliki kedalaman konten materi soal yang lebih dalam dibandingkan soal Ujian Nasional.

Contoh soal yang mengandung indikator menjelaskan pengetahuan prosedural (g), adalah sebagai berikut :

1). UN15.03.07

Untuk membuat tape digunakan singkong yang didalamnya mengandung

karbohidrat (C6H12O6). Jika senyawa tersebut difermentasikan akan dihasilkan

alkohol dan gas karbon dioksida. Reaksi setara dari fermentasi tersebut adalah ....

A. C6H12O6 (aq) C2H5OH(aq) + CO2(g) B. C6H12O6 (aq) 2C2H5OH(aq) + 2CO2(g) C. C6H12O6 (aq) 3C2H5OH(aq) + 3CO2(g) D. C6H12O6 (aq) 3C2H5OH(aq) + 4CO2(g) E. C6H12O6 (aq) 4C2H5OH(aq) + 5CO2(g)

Soal UN15.03.07 termasuk kedalam indikator menjelaskan pengetahuan prosedural (g) karena dalam soal tersebut dipaparkan mengenai prosedur pembuatan tape, meskipun dipaparkan secara tersirat. Peserta didik diminta untuk menentukan reaksi yang tepat selama proses pembuatan tape tersebut. Indikator menjelaskan pengetahuan prosedural (g) merupakan pengetahuan tentang bagaimana cara melakukan sesuatu. Seperti pengetahuan keterampilan, algoritma, teknik-teknik, dan metode-metode yang secara keseluruhan dikenal sebagai prosedur (Kuswana, 2012). Soal tersebut termasuk ke dalam pengetahuan prosedural mengenai pengetahuan tentang keterampilan khusus yang berhubungan

52

dengan suatu bidang tertentu. Hal ini dikarenakan dalam soal tersebut disebutkan mengenai pengetahuan tentang pembuatan tape.

2). OP14.ES.3c

Mineral fluorospar

Sumber utama florin adalah mineral flurospar (juga disebut fluorite) yang

kandungan utamanya adalah kalsium florida, CaF2.

c. Tahapan pertama pembebasan florin dari CaF2 adalah menghaluskan

senyawa ini dan kemudian mereaksikannya dengan asam sulfat pekat. Hasil

reaksi ini adalah hidrogen florida dan kalsium sulfat CaSO4. Tuliskan

persamaan setara dan fasa reaktan dan produk untuk reaksi ini.

Soal OP14.ES.3c meruapakan soal OP Kimia Tahun 2014 esai nomor 3c termasuk kedalam indikator menjelaskan pengetahuan prosedural (g) karena

dalam soal tersebut disebutkan mengenai prosedur pembebasan florin dari CaF2.

Peserta didik diminta untuk menentukan persamaan reaksi yang tepat selama proses pembebasan florin tersebut. Menurut Widodo (2006), pengetahuan prosedural merupakan pengetahuan tentang bagaimana mengerjakan sesuatu, baik yang bersifat rutin maupun yang baru. Seringkali pengetahuan prosedural berisi langkah-langkah atau tahapan yang harus diikuti dalam mengerjakan suatu hal tertentu. Soal tersebut termasuk ke dalam pengetahuan prosedural mengenai pengetahuan tentang keterampilan khusus yang berhubungan dengan suatu bidang tertentu.

Adanya soal yang mengandung pengetahuan prosedural ini dapat juga untuk mengetahui tingkat keterampilan peserta didik terutama berkaitan dengan keterampilan menentukan atau menetapkan langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Bagaimana cara membuat larutan elektrolit, bagaimana

53

melakukan titrasi, dan tata cara menghindari kesalahan kerja saat berada dalam

Dokumen terkait