• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2 Hasil Penelitian

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab sebelumnya sudah dikemukakan tentang hal-hal yang mendasari penelitian, dan pada bab IV ini akan dipaparkan pra penelitian tindakan kelas, hasil penelitian, pembahasan, dan keterbatasan penelitian.

4.1 Pra Penelitian Tindakan Kelas

Kegiatan pra penelitian tindakan kelas ini diawali dengan mengamati proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, pembelajaran masih didominasi oleh guru sehingga siswa tidak terlalu aktif dalam proses pelajaran. Dan ketika guru memberikan pertanyaan, siswa hanya diam saja. Siswa akan menjawab jika ditunjuk oleh guru.

Kegiatan pra penelitian selanjutnya yaitu guru memberikan penjelasan kepada siswa tentang proses pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh peneliti dengan metode pemberian tugas atau resitasi dan dalam pelaksanaannya nanti siswa akan dibagi ke dalam beberapa kelompok. Penjelasan ini diberikan dengan harapan proses pembelajaran akan berjalan dengan lancar. Peneliti juga menjelaskan bahwa materi sifat-sifat bangun ruang akan dilaksanakan dalam empat pertemuan dan masing-masing pertemuan merupakan sebuah rangkaian dua siklus.

4.2 Hasil Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul “Penggunaan Metode Pemberian Tugas atau Resitasi untuk Meningkatkan Prestasi Belajar

41 Matematika tentang Bangun Ruang pada Siswa Kelas V SD Kanisius Kumendaman”, telah dilaksanakan pada tanggal 14 Mei 2013-23 Mei 2013.

Penelitian ini terbagi menjadi dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu: rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. 4.2.1 Siklus I

a. Rencana Kegiatan

Kegiatan yang dilaksanakan oleh peneliti pada tahap perencanaan ini adalah menyiapkan silabus, RPP, LKS, serta soal-soal yang nantinya akan diujikan pada akhir siklus I.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan yaitu pada tanggal 14 Mei 201-16 Mei 2013 di kelas V dengan jumlah siswa 16 orang. Pembelajaran berlangsung dengan menggunakan media benda konkrit khususnya mengidentifikasi nama-nama bangun ruang beserta sifat-sifatnya yang berpedoman pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat. Pada akhir siklus diadakan tindakan ulangan dengan bentuk pilihan ganda dan isisan yang bertujuan untuk mengukur prestasi belajar siswa setelah menerima pembelajaran.

c. Observasi

Pengamatan dilakukan oleh peneliti dengan bantuan guru pamong. Pelaksanaan observasi dilakukan selama pembelajaran berlangsung dengan mengisi lembar pengamatan. Pengamatan yang dilakukan guru pamong adalah memantau apakah peneliti telah melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran atau tidak serta mengamati

42 keaktifan siswa selama pembelajaran berlangsung. Adapun hal yang didapat oleh peneliti ketika pembelajaran berlangsung adalah siswa masih kesulitan dalam menentukan sifat-sifat bangun ruang.

Peneliti sendiri telah melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat. Pada akhir siklus I dilaksanakan ulangan yang diujikan untuk mengukur prestasi belajar siswa. Hasil ulangan yang didapat oleh siswa kelas V pada siklus I adalah sebagai berikut :

No. Nomor Induk Nilai Tuntas Tidak Tuntas

1 3786 65 √ 2 3790 65 √ 3 3796 75 √ 4 3798 55 √ 5 3799 65 √ 6 3801 80 √ 7 3805 80 √ 8 3806 70 √ 9 3808 75 √ 10 3809 80 √ 11 3863 55 √ 12 3863 70 √ 13 3802 65 √ 14 3876 70 √ 15 3873 70 √ 16 3882 70 √ Jumlah 1110 10 6 Rata-rata 69,3 Persentase 62,5 % 37,5 %

43 d. Refleksi

Dalam pengamatan, kesulitan pada siklus I yaitu siswa belum mampu menentukan sifat-sifat bangun ruang sehingga dalam mengerjakan soal masih memiliki jawaban yang kurang tepat. Karena penjelasan tentang sifat-sifat bangun ruang belum membuat mereka paham serta metodenya kurang jelas. Kekurangan yang ditemui selama siklus I diharapkan dapat diperbaiki agar pembelajaran selanjutnya dapat lebih maksimal. Oleh karena itu peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut :

1) Menjelaskan dengan lebih terperinci lagi materi tentang bangun ruang melalui media pengamatan agar mudah dipahami dan dimengerti, sehingga siswa mampu dalam mengerjakan soal.

2) Lebih mengawasi kegiatan belajar sehingga siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran.

Dari hasil ulangan siswa pada tabel 5 diperoleh nilai rata-rata kelas mencapai 69,3 melebihi nilai rata-rata kondisi awal yaitu 62. Dari hasil ulangan tersebut, siswa yang belum memenuhi KKM (70) adalah 6 siswa atau 37,5% dari jumlah seluruh siswa (16). Sedangkan siswa yang nilainya sudah memenuhi KKM (70) ada 10 siswa atau 62,5% dari jumlah siswa. Nilai rata-rata kelas pada siklus I belum memenuhi target yaitu 65, maka penelitian ini dilanjutkan pada siklus II. 4.2.2 Siklus II

a. Rencana Kegiatan

Pada rencana kegiatan yang dilaksanakan oleh peneliti pada siklus II yaitu menyiapkan silabus, RPP, LKS, media yang lebih jelas serta soal-soal yang akan diujikan pada akhir siklus II.

44 b. Pelaksanaan Tindakan

Pembelajaran dilaksanakan dengan memperhatikan kekurangan pada siklus I kemudian diperbaiki agar kekurangan pada siklus I tidak terulang kembali pada siklus II.

Pembelajaran pada siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan yaitu mulai tanggal 21 Mei 2013-23 Mei 2013 di kelas V dengan jumlah siswa 16 anak. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan media benda kongkit dan menggunakan metode pemberian tugas atau resitasi untuk menentukan sifat-sifat bangun ruang sesuai dengan pembelajaran yang sudah dibuat.

Pada akhir siklus II diadakan ulangan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa setelah menerima pembekalaran, apakah ada peningkatan atau tidak dan jika ada seberapa tinggikah peningkatannya.

c. Orservasi

Pengamatan dilakukan oleh peneliti dengan bantuan guru pamong. Pelaksanaan pengamatan dilakukan selama pembelajaran berlangsung dengan kembali mengisi lembar pengamatan.

Pada siklus II kesulitan siswa sudah banyak berkurang dan siswa telah mampu menentukan sifat-sifat serta mendeskripsikan bangun ruang dengan tepat, walaupun belum semuanya dan masih ada beberapa siswa yang masih melakukan kesalahan dalam menentukan sifat-sifat serta mendeskripsikan bangun ruang. Pada siklus II telah mengalami peningkatan dalam proses belajar mengajar yaitu dalam mengamati bangun ruang.

Pada akhir siklus II diadakan ulangan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa setelah menerima pembelajaran. Kemudian

45 peneliti membandingkan hasil yang diperoleh dari siklus I dan siklus II, apakah terjadi peningkatan atau tidak. Hasil ulangan yang didapat oleh siswa kelas V pada siklus II adalah sebagai berikut :

No. Nomor Induk Nilai Tuntas Tidak Tuntas

1 3786 70 √ 2 3790 80 √ 3 3796 80 √ 4 3798 60 √ 5 3799 70 √ 6 3801 90 √ 7 3805 95 √ 8 3806 80 √ 9 3808 85 √ 10 3809 90 √ 11 3863 65 √ 12 3863 80 √ 13 3802 80 √ 14 3876 80 √ 15 3873 80 √ 16 3882 75 √ Jumlah 1260 14 2 Rata-rata 78,7 Persentase 87,5 % 12,5 %

Tabel 6. Hasil Ulangan Siswa pada Siklus II

Dari tabel 6 diperoleh nilai rata-rata kelas mencapai 78,7, meningkat dari nilai rata-rata siklus I. Siswa yang mendapat nilai 70 atau lebih ada 14 siswa atau 87,5% dari 16 siswa. Sedangkan siswa yang mendapat nilai kurang dari 70 ada 2 siswa atau 12,5% dari 16 siswa. Karena rata-rata nilai ulangan kelas telah

46 memenuhi indikator keberhasilan siklus II yaitu 78,7 dan kriterian keberhasilan siswa telah meningkat pada siklus II, maka penelitian sudah dinyatakan tidak perlu dilanjutkan.

d. Refleksi

Kesulitan siklus pada siklus II sudah berkurang, karena siswa telah mampu menentukan sifat-sifat serta mendeskripsikan bangun ruang dengan tepat sehingga siswa lebih mudah dalam mengerjakan soal.

Peningkatan prestasi belajar siswa dari sebelum dilaksanakan penelitian sampai dengan hasil akhir pelaksanaan tindakan siklus II adalah sebagai berikut :

Tabel 7. Rata-rata Hasil Ulangan Siswa Sebelum dan Sesudah Tindakan No Peubah Indikator Kondisi

Awal

Siklus I Siklus II

Dokumen terkait