• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN TUGAS ATAU RESITASI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA TENTANG BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SEMESTER GENAP SD KANISIUS KUMENDAMAN TAHUN AJARAN 20122013 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN TUGAS ATAU RESITASI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA TENTANG BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SEMESTER GENAP SD KANISIUS KUMENDAMAN TAHUN AJARAN 20122013 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat"

Copied!
129
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN TUGAS ATAU RESITASI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA TENTANG BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SEMESTER GENAP

SD KANISIUS KUMENDAMAN TAHUN AJARAN 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh : Yunia Anggun Mayafuri

091134207

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

ii

SKRIPSI

PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN TUGAS ATAU RESITASI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA TENTANG BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SEMESTER GENAP

SD KANISIUS KUMENDAMAN TAHUN AJARAN 2012/2013

Disusun oleh : Yunia Anggun Mayafuri

091134207

Telah disetujui pada tanggal 22 April 2014 oleh :

Pembimbing I

(3)

iii

SKRIPSI

PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN TUGAS ATAU RESITASI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA TENTANG BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SEMESTER GENAP

SD KANISIUS KUMENDAMAN TAHUN AJARAN 2012/2013

Dipersiapkan dan disusun oleh : Yunia Anggun Mayafuri

091134207

Telah dipertahankan di depan panitia penguji pada tanggal 28 April 2014

dan dinyatakan memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua : G. Ari Nugrahanta, S.J, S.S, BST, M.A. ………

Sekretaris : E. Catur Rismiati, S. Pd., M.A., Ed.D. ……… Anggota 1 : G. Ari Nugrahanta, S.J, S.S, BST, M.A. ………

Anggota 2 : Drs. Paulus Wahana, M. Hum. ………

Anggota 3 : Eny Winarti, S. Pd., M. Hum., Ph.D. ………

Yogyakarta, 28 April 2014 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma Dekan

(4)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya Ilmiah ini aku persembahkan kepada :

Tuhan Yesus Kristus atas limpahan anugerah dan kasih –Nya,

Bapak FX. Sukarjo dan Ibu Atik Sumiyati atas doanya,

Kakakku tersayang Furnalius Erwin Arianto, S. S. dan jagoanku tercinta Alvenius

Bertha Priananda atas semangatnya,

G. Ari Nugrahanta, S.J, S. S, BST, M.A. atas bimbingannya,

Keluarga besar SD Kanisius Kumendaman Yogyakarta,

Semua teman-teman seperjuanganku yang memberikan banyak dukungan dan

bantuannya,

(5)

v

MOTTO

Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang

memberi kekuatan kepadaku”.

(Filipi 4:13)

Perlakukan orang yang baik dengan kebaikan, dan juga perlakukan orang yang tidak

baik dengan kebaikan karena dengan cara ini akan diraih kebaikan. Jujur pada yang

jujur dan juga jujur pada yang tidak jujur karena dengan ini akan terbentuk kejujuran.

Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan

kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. (Yeremia 29:11)

Cita-cita itu ialah memperindah martabat manusia, memuliakannya,

mendekatkan pada kesempurnaan.

_Raden Ayu Kartini_

Hidup memang harus penuh dengan masalah, tidak pernah merasakan hidup yang sebenarnya jika tidak pernah mengalami masalah. Dan itu

(6)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 28 April 2014 Penulis

(7)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEGIATAN AKADEMIS

Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma Nama : Yunia Anggun Mayafuri

NIM : 091134207

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN TUGAS ATAU RESITASI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA TENTANG BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SEMESTER GENAP SD KANISIUS KUMENDAMAN TAHUN AJARAN 2012/2013

Demikian saya memberitahukan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikanroyalti kepada saya vselama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 28 April 2014 Yang menyatakan

(8)

viii

ABSTRAK

Mayafuri, Yunia Anggun. (2014). Penggunaan Metode Pemberian Tugas atau Resitasi untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika tentang Bangun Ruang pada Siswa Kelas V Semester Genap SD Kanisius Kumendaman Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma.

Kata kunci : prestasi, matematika, bangun ruang, metode resitasi.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan metode pemberian tugas dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika tentang materi Bangun Ruang pada siswa kelas V semester genap SD Kanisius Kumendaman tahun ajaran 2012/2013.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari 2 siklus. Subyek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas V semester genap SD Kanisius Kumendaman tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 16 anak. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah test tertulis dalam bentuk soal pilihan ganda dan isian. Validitas instrumen menggunakan validitas isi dan diuji dengan expert judgment yaitu dikonsultasikan dengan guru kelas dan dosen pembimbing.

(9)

ix

ABSTRACT

Mayafuri, Yunia Anggun. (2014). The Use Of Method Of Tasks Or Recitation For Improving Learning Achievement About Geometrical Mathematics To The Second Semester Of Grade 5 Students Kanisius Kumendaman Elementary School Academic Year 2012/2013. Thesis. Yogyakarta: Elementary Teacher Education Study Program, Sanata Dharma University.

Keywords : achievement, mathematis, geometrical, method of recitation.

The purpose of this study was to determine whether the use of the method of administration tasks can improve learning achievement Build Space Mathematics on the material in the second semester of grade 5 students Kanisius Kumendaman elementary school academic year 2012/2013.

This study was an action research class consisting of 2 cycles. The subjects of this study were to the second semester of grade 5 students Kanisius Kumendaman elementary school academic year 2012/2013, amounting to 16 children. Instrument that is used in this study was a written test in the form of multiple choice questions and stuffing. The validity of the instrument using content validity and tested by expert judgment was consulted with classroom teachers and lecturers.

(10)

x PRAKATA

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan rahmat-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi yang berjudul “Penggunaan Metode Pemberian Tugas atau Resitasi untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika tentang Bangun Ruang pada Siswa Kelas V Semester Genap SD Kanisius Kumendaman Tahun Ajaran 2012/2013” disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segenap hati penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. G. Ari Nugrahanta, S. J,S. S, BST, M.A., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, sekaligus Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan serta masukan yang bermanfaat untuk menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi ini.

3. E. Catur Rismiati, S. Pd., M.A., Ed.D., selaku Wakaprodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

(11)

xi

5. Albertus Wargo Tomo, S.E., selaku wali kelas V yang sudah meluangkan waktu dan tenaganya sehingga penelitian ini dapat berjalan dengan lancar. 6. Siswa-siswi kelas V SD Kanisius Kumendaman Yogyakarta, yang telah

bersedia menjadi subjek penelitian.

7. Sekretariat PGSD yang telah membantu proses perijinan penelitian sampai skripsi ini selesai.

8. Bapak dan Ibu terkasih, FX. Sukarjo dan Atik Sumiyati, yang selalu memberikan doa dan dukungan kepada penulis.

9. Kakakku tersayang Furnalius Erwin Arianto, S. S., dan Jagoanku tercinta Alvenius Bertha Priananda, yang selalu memberikan semangat.

10. Keluarga besar SD Kanisius Kumendaman Yogyakarta (Agustina Ika Pramita Aditama dan Valentina Jatiningsih) yang banyak memberikan masukan serta bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

11. Teman-teman seperjuangan yang telah memberikan dukungan kepada penulis.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penulisan karya ilmiah ini. Oleh karena itu, penulis mengharap kritik dan saran dari berbagai pihak. Besar harapan bagi penulis karya ilmiah ini dapat berguna bagi pembaca.

(12)

xii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ………. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……… ii

HALAMAN PENGESAHAN ……… iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ……… iv

MOTTO ……… v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……… vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ……….. vii

(13)

xiii

2.1.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ……… 9

2.1.2 Prestasi Belajar ……….. 12

2.1.2.1 Pengertian Prestasi Belajar ……… 12

2.1.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ……….. 13

2.1.3 Metode Pemberian Tugas / Resitasi ……… 15

2.1.3.1 Pengertian Metode ……… 15

2.1.3.2 Metode Pemberian Tugas / Resitasi ………….……….. 15

2.1.3.3 Penggunaan Metode Resitasi ………. 15

2.1.3.4 Kelebihan dan kelemahan Metode Resitasi ………. 16

2.1.3.5 Langkah Mengatasi Kelemahan pada Metode Resitasi ……….. 16

2.1.4 Pembelajaran Matematika ………. 18

(14)

xiv

2.1.4.2 Langkah-langkah Pembelajaran Matematika

di SD ………. 18

2.1.4.3 Tujuan Pengajaran Matematika di SD ………. 19

2.1.4.4 Uraian Materi “ Bangun Ruang “ ………….. 19

2.2 Hasil-hasil Penelitian Sebelumnya yang Relevan ………….. 23

2.3 Kerangka Berpikir ……….. 25

3.4 Pengumpulan Data dan Instrumen ………. 35

3.5 Uji Validitas dan Reliabelitas Instrument ………. 37

3.6 Teknik Analisis Data ………. 37

3.7 Indikator Keberhasilan ……….. 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……… 40

4.1 Pra Penelitian Tindakan Kelas ……….. 40

4.2 Hasil Penelitian ……….. 40

4.2.1 Siklus 1 ……….. 41

4.2.2 Siklus 2 ……….. 43

4.3 Pembahasan ……… 47

(15)

xv

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……… 51

5.1 Kesimpulan ……….. 51

5.2 Saran ……… 52

DAFTAR REFERENSI ………. 53

(16)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Judul Gambar Halaman

Gambar 1 : Gambar bentuk bangun ruang kubus ………. 19

Gambar 2 : Gambar bentuk bangun ruang balok ………. 20

Gambar 3 : Gambar bentuk bangun ruang tabung ……….. 20

Gambar 4 : Gambar bentuk bangun ruang limas segitiga ……… 21

Gambar 5 : Gambar bentuk bangun ruang limas segiempat ……… 21

Gambar 6 : Gambar bentuk bangun ruang limas segilima ……….. 21

Gambar 7 : Gambar bentuk bangun ruang kerucut ………. 22

(17)

xvii

DAFTAR TABEL

Judul Tabel Halaman

Tabel 1 Jadwal Kegiatan ………. 29

Tabel 2 Kisi-kisi Siklus 1 ……… 37

Tabel 3 Kisi-kisi Siklus 2 ………. 37

Tabel 4 Kriteria Keberhasilan ………. 40

Tabel 5 Hasil Ulangan Siswa pada Siklus 1 ……… 43

Tabel 6 Hasil Ulangan Siswa pada Siklus 2 ……… 46

Tabel 7 Rata-rata Hasil Ulangan Sebelum dan Sesudah Tindakan ……….. 47

(18)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Judul Lampiran Halaman

Lampiran 1 Silabus Matematika ………. 56

Lampiran 2 RPP Siklus 1 ………. 61

Lampiran 10 Soal Uji Coba dan Kunci Jawaban Siklus 2 ……… 86

Lampiran 11 Kunci Jawaban Siklus2 ……….. 88

Lampiran 12 Bahan Ajar ………. 90

Lampiran 13 Surat Ijin Melakukan Penelitian ……… 93

Lampiran 14 Surat Keterangan Telah Melakukan penelitian ………. 94

Lampiran 15 Foto-foto penelitian di SD Kanisius Kumendaman ………… 95

Lampiran 16 Hasil Pekerjaan Siswa (Tes Siklus 1) ……….. 99

Lampiran 17 Hasil Pekerjaan Siswa (Tes Siklus 2) ………. 101

Lampiran 18 Hasil Pekerjaan Siswa (LKS Siklus 1 Pertemuan 1) ……….. 103

Lampiran 19 Hasil Pekerjaan Siswa (LKS Siklus 1 Pertemuan 2) ……….. 104

Lampiran 20 Hasil Pekerjaan Siswa (LKS Siklus 2 Pertemuan 1) ………. 105

Lampiran 21 Hasil Pekerjaan Siswa (LKS Siklus 2 Pertemuan 2) ……… 107

(19)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di dalam proses belajar mengajar matematika, kita harus mengacu pada tujuan pengajaran yang telah ditentukan. Agar tujuan pengajaran tersebut tercapai, maka pembelajaran matematika hendaknya disesuaikan dengan kekhasan pokok bahasan/sub pokok bahasan dan perkembangan berpikir siswa, karena dengan demikian diharapkan akan terdapat keserasian antara pengajaran yang menekankan keterampilan menyelesaikan soal-soal serta pemecahan masalah. Pembelajaran dimulai dari hal yang konkret dilanjutkan ke hal yang abstrak dan dari hal yang mudah ke hal yang sulit.

Berdasarkan hal di atas guru berkewajiban untuk meningkatkan keprofesionalannya melalui penambahan pendidikan, penataran, seminar, pelatihan guru serta mengamati perkembangan siswa dalam memperoleh pengetahuan. Keterampilan dan nilai-nilai hidup tidak terlepas dari peran guru selaku pendidik, pengajar, dan pelatih. Selain itu peranan guru dalam memotivasi siswa yang tinggi merupakan faktor penting dalam meningkatkan belajar mengajar matematika.

(20)

2 tidak mengharuskan siswa menghafal fakta-fakta, tetapi sebuah strategi yang mendorong siswa mengkonstruksikan pengetahuan dibenak mereka sendiri.

Penelitian ini dilaksanakan di SD Kanisius Kumendaman tepatnya terhadap siswa kelas V. Menurut pengamatan, keterampilan dan kemampuan siswa dalam menggunakan media pembelajaran matematika dalam materi bangun ruang masih kurang terutama pada sifat-sifat bangun ruang sehingga ketika mengerjakan tugas anak-anak mengalami kesulitan.

Ketika diadakan ulangan harian nilai dari 16 siswa hanya memiliki nilai rata-rata 62. Sebanyak 43,7% dari 16 siswa tidak tuntas dan nilai tersebut ternyata tidak sesuai dengan KKM yang diharapkan. Dengan kondisi nilai tersebut di atas guru sebagai peneliti merasa pembelajaran matematika di kelas V kurang berhasil. Karena peran dan motivasi yang cukup besar terhadap prestasi belajar matematika, maka perlu diteliti secara khusus sebagai salah satu perangkat yang membangkitkan motivasi menggunakan metode pemberian tugas/resitasi.

1.2 Identifikasi Masalah

1) Rendahnya prestasi belajar siswa;

2) Siswa sering berbicara dengan teman sebangku ketika pelajaran berlangsung sehingga kurang dapat berkonsentrasi dan berpartisipasi dalam proses pembelajaran;

(21)

3 1.3 Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini penulis membatasi permasalahan hanya tentang upaya peningkatan proses belajar mengajar matematika materi bangun ruang melalui metode pemberian tugas atau resitasi.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: “Apakah penggunaan metode pemberian tugas atau resitasi dapat meningkatkan prestasi belajar matematika materi bangun ruang pada siswa kelas V SD Kanisius Kumendaman?”.

1.5 Batasan Pengertian

Dalam penelitian ini agar tidak terjadi kesalahan persepsi maka perlu disampaikan definisi sebagai berikut :

1) Metode pemberian tugas atau resitasi adalah suatu cara interaksi belajar mengajar yang ditandai dengan adanya tugas dari guru untuk dikerjakan peserta didik di sekolah maupun di rumah secara perorangan/kelompok.

2) Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran yang ditunjukkan dengan nilai yang diberikan oleh guru.

(22)

4 1.6 Pemecahan Masalah

Pemecahan masalah yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pembelajaran menggunakan metode pemberian tugas atau resitasi. Dengan metode pemberian tugas diharapkan siswa dapat menyelesaikan soal bangun ruang.

1.7 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya kelas V semester genap SD Kanisius Kumendaman pada materi bangun ruang.

1.8 Manfaat Penelitian

Secara teoritis hasil penelitian diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih luas tentang penggunaan metode pemberian tugas atau resitasi dalam pembelajaran matematika khususnya di SD Kanisius Kumendaman pada siswa kelas V.

Adapun manfaat praktis dari hasil penelitian ini yang diharapkan adalah : 1) Bagi siswa memberikan kesempatan untuk menggali dan menyalurkan

(23)

5 2) Bagi guru SD, hasil penelitian ini dapat dijadikan sarana untuk mengembangkan metode pembelajaran yang tepat terutama dalam mengajar matematika.

(24)

6 BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab II ini akan diuraikan segala sesuatu yang mendasari teori penelitian, yaitu kajian pustaka, hasil-hasil penelitian sebelumnya yang relevan, kerangka berpikir dan hipotesis kerja.

2.1Kajian Pustaka 2.1.1 Belajar

2.1.1.1 Pengertian Belajar

Belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan (Slametto, 2003: 2).

Menurut R. Gagne (Slametto, 2003: 15) belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari interaksi. Belajar dimulai dari masa bayi, yaitu belajar berbicara dan menggunakan bahasa. Penggunaan bahasa juga penting untuk belajar.

Menurut Mustaqim (2008: 34) belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang terjadi karena latihan dan pengalaman. Proses belajar terjadi karena adanya interaksi dengan lingkungan sekitar. Keadaan lingkungan yang di pelajari anak berupa benda-benda, hewan, tumbuhan, dan manusia.

(25)

7 pengalaman belajar. Belajar dalam arti luas adalah pengubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, penelitian terhadap atau mengenai sikap, nilai-nilai, pengetahuan, dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang atau pengalaman yang terorganisasi. Proses berarti adanya interaksi antar individu dengan suatu sikap nilai atau kebiasaan, pengetahuan, dan keterampilan dan hubungannya dengan dunianya sehingga individu itu berubah.

Belajar selalu menunjukkan suatu proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktik atau pengalaman tertentu. Definisi belajar menurut pendapat tradisional adalah menambah atau mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Kepada siswa diberikan bermacam-macam mata pelajaran untuk menambah pengetahuan yang dimilikinya, terutama dengan jalan menghafal. Sedangkan pendapat yang lebih modern adalah perubahan kelakuan seperti belajar, apabila ia dapat melakukan sesuatu yang tidak dilakukannya sebelum ia belajar dan membuat kelakuannya berubah sehingga lain caranya dalam menghadapi suatu situasi pada sebelum itu. Kemampuan-kemampuan yang menjadi tujuan belajar menurut Wens Tanlain (2006: 37 ) adalah sebagai berikut :

a. Kemampuan menguasai informasi tertentu (pengetahuan), b. Kemampuan memahami hal tertentu (pemahaman),

c. Kemampuan memecahkan masalah tertentu (pemecahan masalah), d. Kemampuan mengerjakan sesuatu dengan terampil (keterampilan), e. Kemampuan menghayati sesuatu yang berharga (sikap).

(26)

8 tampak dari orang yang mempelajari suatu objek atau pengalaman tertentu, yaitu (1) adanya pengetahuan; sikap atau keterampilan yang menjadi tujuan untuk dikuasai; (2) terjadinya proses, berupa interaksi antara seorang dengan lingkungannya atau sumber belajar, baik melalui pengalaman langsung atau dengan pengalaman pengganti; (3) terjadinya perubahan perilaku baru sebagai akibat mempelajari suatu pengetahuan tertentu.

Adapun menurut R. M. Gagne (Slametto, 2003: 19), tujuan belajar yang ingin dicapai dikelompokkan menjadi :

a) Kemampuan Intelektual

Kapasitas intelektual yang dicapai karena tersedianya kesempatan belajar. b) Strategi Kognitif

Kemampuan yang mengatur cara belajar dan berpikir serta kemampuan memecahkan masalah.

c) Informasi Verbal

Kemampuan mencari dan mengolah informasi. d) Keterampilan Motorik

Menulis, mengetik, menggunakan jangka/pasir dan keterampilan tersebut digunakan dalam kehidupannya

e) Sikap dan Nilai

Berhubungan dengan intensitas dan emosional seseorang : 1) Menghormati orang tua

2) Kesediaan bersama 3) Bertanggung jawab

(27)

9 2.1.1.2Faktor–faktor yang mempengaruhi belajar

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi belajar, yaitu : a.Faktor Dalam/Internal

Yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar datang dari diri siswa, baik kondisi fisiologis maupun kondisi psikologis siswa.

1) Kondisi fisiologis

Kondisi fisik siswa baik itu kesehatannya maupun kesempurnaan anggota tubuh yang sangat mempengaruhi hasil belajar. Dengan demikian proses belajar siswa akan terganggu jika keadan fisik siswa tersebut terganggu atau dalam keadaan tidak sehat.

2) Kondisi Psikologis

Kondisi psikologis siswa dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa adalah bakat, kecerdasan, minat, motivasi dan kemampuan kognitifnya.

a) Bakat

Bakat adalah kemampuan untuk belajar (Slametto, 2003: 57). Kemampuan belajar itu akan menjadi kecakapan jika sudah belajar atau latihan, dan jika bahan pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya maka kemungkinan keberhasilannya dalam belajar besar . b) Kecerdasan

(28)

10 c) Minat

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan (Slametto, 2003: 59). Jika siswa mempelajari sesuatu dengan minat, maka dapat diharapkan hasilnya dalam belajar akan lebih baik karena daya tarik terhadap sesuatu akan dipelajarinya, dan akan membuat siswa lebih mudah menghafal, menyimpan dan belajar dengan baik. Sebaliknya jika siswa tidak berminat terhadap sesuatu yang dipelajarinya, maka siswa tersebut akan segan dan tidak belajar dengan baik.

d) Motivasi

Menurut Nana (2009: 61) motivasi adalah kekuatan yang menjadi pendorong kegiatan individu. Kekuatan yang menunjukkan suatu kondisi dalam diri individu yang mendorong atau menggerakkan individu tersebut melakukan kegiatan mencapai suatu tujuan.

e) Kemampuan Kognitif

Kemampuan kognitif adalah kemampuan menalar pelajaran yang diberikan. Kemampuan penalaran yang tinggi membuat siswa dapat belajar dengan baik daripada yang memiliki kemampuan menalar yang rendah.

b. Faktor Luar/Eksternal

(29)

11 1) Faktor Keluarga

Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah tangga, dan keadaan ekonomi keluarga.

2) Faktor Sekolah

Sekolah merupakan tempat belajar yang formal sehingga siswa menerima pengaruh yang besar dari sekolah, misalnya pergaulan dengan teman, lingkungan sekolah, disiplin sekolah, dan kemampuan anak tersebut dari sekolah asal.

3) Faktor Masyarakat

Masyarakat merupakan faktor eksternal yang juga berpengaruh terhadap siswa. Pengaruh tersebut terjadi karena keberadaan siswa dalam masyarakat. Kegiatan siswa dalam masyarakat juga sangat mempengaruhi siswa.

a) Kegiatan siswa dalam masyarakat

Kegiatan dalam masyarakat dapat menguntungkan terhadap perkembangan pribadinya. Tetapi jika siswa mengambil bagian dalam masyarakat yang terlalu banyak, maka belajarpun akan terganggu, lebih-lebih jika tidak bijaksana dalam mengatur waktunya.

(30)

12 b) Teman bergaul

Teman yang baik juga akan berpengaruh baik bagi siswa, begitu juga sebaliknya. Pengaruh-pengaruh dari teman bergaul siswa akan lebih cepat masuk dalam jiwanya.

2.1.2 Prestasi Belajar

2.1.2.1 Pengertian Prestasi Belajar

Menurut Djamarah (1994: 34) motivasi adalah suatu pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang kedalam bentuk suatu aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu. Karena seseorang mempunyai tujuan tertentu dari aktivitasnya, maka seseorang mempunyai motivasi yang kuat untuk mencapainya dengan segala upaya yang dapat ia lakukan. Sedangkan menurut Arif Gunarso (1993: 77) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah usaha maksimal yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar.

(31)

13 Prestasi belajar dapat diukur melalui tes yang sering dikenal dengan tes prestasi belajar. Menurut Saifudin Anwar (2005: 8-9) mengemukakan tentang tes prestasi belajar bila dilihat dari tujuannya yaitu mengungkap keberhasilan seseorang dalam belajar. Testing pada hakikatnya menggali informasi yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Tes prestasi belajar berupa tes yang disusun secara terencana untuk mengungkap performasi maksimal subyek dalam menguasai bahan-bahan atau materi yang telah diajarkan. Dalam kegiatan pendidikan formal tes prestasi belajar dapat berbentuk ulangan harian, tes formatif, tes sumatif, bahkan ebtanas dan ujian-ujian masuk perguruan tinggi.

2.1.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Menurut Ahmadi dan Supriyono (1991: 130-131) ada 2 faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, yaitu:

a. Faktor Internal

Faktor Internal merupakan faktor yang berasal dalam diri seorang siswa. Faktor tersebut dapat dibagi dalam bebarapa bagian, yaitu:

1) Faktor Fisiologis

Faktor tersebut dapat bersifat bawaan maupun yang perolehan, misalnya alat indera, struktur tubuh, dsb.

2) Faktor Psikologi

Faktor tersebut terdiri dari 2 macam, yaitu: a) Faktor intelektif, yang meliputi:

 faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat.

(32)

14 b) Faktor non intelektif, yang meliputi: sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan,

motivasi, emosi, dan penyesuaian diri. c) Faktor kematangan fisik maupun psikis b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor-faktor yang berasal dari luar diri seorang siswa. Faktor tersebut dapat dibagi dalam bebarapa bagian, yaitu: 1) Faktor sosial, yang meliputi:

a) Lingkungan keluarga b) Lingkungan sekolah c) Lingkungan masyarakat d) Lingkungan kelompok 2) Faktor budaya, yang meliputi:

a) Adat istiadat b) Ilmu pengetahuan c) Teknologi

d) Kesenian

3) Faktor lingkungan, yang meliputi: a) Fasilitas rumah

b) Fasilitas belajar c) Iklim

(33)

15 2.1.3 Metode Pemberian Tugas/Resitasi

2.1.3.1.1 Pengertian Metode

Metode diartikan sebagai cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan (KBBI, 1997: 652).

2.1.3.2 Metode Pemberian Tugas/Resitasi

Metode pemberian tugas/resitasi adalah suatu cara interaksi belajar mengajar yang ditandai dengan adanya tugas dari guru untuk dikerjakan peserta didik di sekolah maupun di rumah secara perorangan/kelompok (Djamarah 2006: 86-87). Jadi dengan metode ini siswa diajak untuk belajar aktif dan efektif. Belajar efektif adalah belajar melalui pengalaman-pengalaman yang langsung dan konkret, kemudian menuju ke hal yang abstrak.

2.1.3.3 Penggunaan Metode Pemberian Tugas/Resitasi

Pemberian tugas belajar dan resitasi dikatakan wajar bila bertujuan: a. Memperdalam pengertian siswa terhadap pelajaran yang telah diterima. b. Melatih siswa ke arah belajar mandiri.

c. Siswa dapat membagi waktu secara teratur.

d. Agar siswa dapat memanfaatkan waktu terluang untuk menyelesaikan tugas. e. Melatih siswa untuk menemukan sendiri cara-cara yang tepat untuk

menyelesaikan tugas.

(34)

16 2.1.3.4 Kelebihan dan Kelemahan Metode Pemberian Tugas/Resitasi

Metode Pemberian Tugas/Resitasi mempunyai kelebihan dan kelemahaan, yaitu:

Kelebihan Metode Pemberian Tugas/Resitasi:

a. Memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar lebih banyak. b. Memupuk rasa tanggung jawab.

c. Memperkuat motivasi belajar.

d. Menjalin hubungan antara sekolah dengan keluarga. e. Mengembangkan keberanian berinisiatif.

Kelemahan Metode Pemberian Tugas/Resitasi:

a. Memerlukan pengawasan yang ketat, baik oleh guru maupun orang tua.

b. Sukar menetapkan apakah tugas dikerjakan oleh siswa sendiri atau atas bantuan orang lain.

c. Banyak kecenderungan untuk saling mencontoh dengan teman-teman.

d. Agak sulit diselesaikan oleh siswa yang tinggal bersama keluarga yang kurang teratur.

e. Dapat menimbulkan frustasi bila gagal menyelesaikan tugas.

2.1.3.5 Langkah untuk Mengatasi Kelemahan pada Metode Tugas/Resitasi, yaitu:

(35)

17 a. Jika tugas dikerjakan di rumah, guru perlu memberitahukan kepada orang tua bahwa anaknya mempunyai tugas yang harus dikerjakan di rumah dengan cara menyertakan tanda tangan orang tua di atas jawaban tugas siswa tersebut. b. Jika tugas dikerjakan di lingkungan sekolah (misal: perpustakaan,

laboratorium) guru perlu mengawasi dan menilai pelaksanaan tugas tersebut, sehingga tugas dikerjakan dengan baik, dikerjakan oleh siswa sendiri.

c. Dalam memberikan tugas harus sesuai dengan tugas yang dikerjakan oleh perorangan (tugas individual) dengan tugas kelompok.

Media pemberian tugas/resitasi mempunyai fase-fase dalam pelaksanaannya, yaitu :

a. Pertama : Siswa diberi tugas oleh guru.

b. Kedua : Siswa mengerjakan tugas–tugas yang diberikan dengan baik dan siswa berperan aktif dalam mencari jawaban, baik itu yang kelompok maupun perorangan di dalam mengerjakan tugas. Guru tetap mempunyai tugas untuk membina dan memberikan pengawasan kepada siswa, sehingga guru hanya sebagai motivator dalam pembelajaran.

c. Ketiga : setelah mengerjakan tugas dari guru siswa mengumpulkan tugas tersebut kepada guru. Kemudian siswa harus mampu mempertanggungjawabkan tugas tersebut kepada guru.

(36)

18 2.1.4 Pembelajaran Matematika

2.1.4.1Pengertian Matematika

Menurut Hamalik (2010: 57) pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran yang dimaksud disini disesuaikan dengan kebutuhan siswa, mata pelajaran, dan guru itu sendiri. Matematika diartikan sebagai ilmu tentang bilangan, hubungan antar bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam pemecahan masalah mengenai bilangan (KBBI, 1997: 649). Sedangkan menurut Seto Mulyadi ahli psikologi anak, Matematika merupakan ilmu pasti yang menurut pemahamannya dan ketekunan berlatih. Pembelajaran matematika menurut Russeffendi dalam Heruman (2007: 4) mengungkapkan bahwa dalam pembelajaran matematika, siswa harus menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang diperlukannya. Jadi guru hanya berperan sebagai pembimbing.

Herman Hudoyo (1992: 3) mengemukakan bahwa mempelajari matematika adalah berkaitan dengan mempelajari ide-ide atau konsep yang bersifat abstrak. Untuk mempelajari digunakan symbol-simbol agar ide-ide atau konsep-konsep tersebut dapat dikomunikasikan.

2.1.4.2 Langkah-langkah Pembelajaran Matematika di SD

Adapun langkah-langkah dalam pembelajaran matematika di Sekolah Dasar (Heruman, 2007: 3) yaitu:

(37)

19 Penggunaan media/alat peraga dalam pembelajaran dapat membantu siswa dalam memahami konsep baru.

b. Pemahaman konsep yaitu pembelajaran lanjutan dari penanaman konsep, yang bertujuan agar siswa lebih memahami suatu konsep matematika.

c. Pembinaan keterampilan yaitu lanjutan dari penanaman konsep dan pemahaman konsep. Tujuan dari pembinaan keterampilan ini agar siswa lebih terampil menggunakan konsep matematika.

2.1.4.3 Tujuan Pengajaran Matematika di SD

Kemampuan koneksi matematika sudah tercantum pada tujuan pembelajaran matematika (KTSP, 2006: 417) yaitu mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah dan memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

2.1.4.4 Uraian Materi Bangun Ruang

a. SK: 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun b. KD: 6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang

c. Indikator: 1) Menyebutkan nama-nama bangun ruang;

2) Menyebutkan sifat-sifat bangun ruang kubus, balok, tabung, limas dan kerucut;

3) Mendeskripsikan bangun ruang;

(38)

20 d. Uraian Materi :

1) Prisma Tegak terdiri dari:

a) Kubus adalah bangun ruang yang dibentuk oleh 6 buah sisi yang masing-masing sisinya berbentuk persegi dan ukuran yang sama besar.

b) Balok adalah bangun ruang yang dibentuk oleh 6 buah sisi ukuran dan ke 6 sisinya bermacam-macam, hanya sisi yang sejajar sama besar.

Sifat-sifat prisma tegak : - Mempunyai 6 sisi; -Mempunyai 12 rusuk; -Mempunyai 8 titik sudut.

(39)

21 Sifat-sifat tabung: - Mempunyai 3 sisi yaitu 2 sisi berupa lingkaran dan 1

sisi lengkung;

- Mempunyai 2 rusuk lengkung; - Tidak mempunyai titik sudut. 3) Limas terdiri dari:

a) Limas Segitiga adalah bangun ruang tertutup yang dibentuk oleh 4 buah segitiga.

(40)

22 c) Limas Segilima adalah bangun ruang tertutup yang dibentuk oleh 5 buah

segitiga dan 1 buah segilima sebagai alasnya.

Sifat-sifat limas: - Alasnya berbentuk segitiga, segiempat, segilima dan sebagainya;

-Mempunyai sisi miring yang berbentuk segitiga;

-Mempunyai titik puncak yang merupakan pertemuan beberapa buah segitiga;

-Tidak memiliki sisi atas;

(41)

23 d) Kerucut adalah limas yang alasnya berbentuk lingkaran.

Sifat-sifat kerucut: - Mempunyai 2 sisi yaitu 1 sisi berupa lingkaran dan 1 sisi lengkung;

-Mempunyai 1 rusuk berbentuk lingkaran;

-Tidak mempunyai titik sudut pada puncak kerucut.

2.2 Hasil-hasil Penelitian Sebelumnya yang Relevan

Berikut ini merupakan beberapa penelitian yang relevan yang pernah dilakukan oleh peneliti, yaitu:

a. Suparsari (2011), meneliti Peningkatan Prestasi Belajar Matematika tentang Materi Bangun Ruang Sederhana dengan Menggunakan Media Gambar pada Siswa Kelas IV Semester Genap SDN Banyakan Mertoyudan. Hasil dari penelitian ini yaitu adanya peningkatan prestasi belajar siswa. Hal ini dibuktikan dari nilai rata-rata kondisi awal adalah 65, nilai akhir siklus I adalah 68,2, dan pada akhir siklus II adalah 77,2. Peningkatan dari kondisi awal ke siklus II sebesar 12,2 poin.

(42)

24 atau 52%. Pada siklus I sebanyak 15 siswa atau 60% dari 25 siswa yang mencapai KKM, dan sebanyak 10 siswa yang belum mencapai KKM atau 40%. Pada akhir siklus II sebanyak 19 siswa atau 76% dari 25 siswa yang mencapai KKM, dan 6 siswa yang belum mencapai KKM atau 24%. Peningkatan dari kondisi awal ke siklus II sebesar 28%. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa penggunaan media gambar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

b. Supadmi (2006), meneliti Pemanfaatan Media Gambar Bangun Datar untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas I SD Negeri Blimbing II Malang. Hasil dari penelitian ini yaitu adanya peningkatan pada siklus I nilai rata-rata untuk pre test adalah 4,62 dan belum mencapai ketuntasan. Sedangkan pada post test nilai rata meningkat menjadi 7,67 tetapi belum mencapai kriteria ketuntasan minimum. Pada siklus II nilai rata-rata pre test adalah 5,35 dan belum mencapai ketuntasan, dan pada hasil post test nilai rat-ratanya adalah 8,86 dan telah mencapai kriteria ketuntasan minimum sebesar 100%.

Berdasarkan hasil penelitian terssebut maka dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan media gambar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelasI. c. Sumarni (2010), meneliti Penggunaan Media Benda Konkret Bangun Ruang

(43)

25 Berdasarkan hasil dari penelitian ini pemanfaatan media benda konkret bangun ruang dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas IV.

2.3 Kerangka Berpikir

Untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa tidak dapat dilepaskan dari penggunaan alat peraga serta metode. Karena itu alat peraga harus diperhatikan sungguh-sungguh. Peningkatan dan pengembangan penggunaan alat peraga yang berupa media benda kongkret sangat penting dalam peningkatan prestasi belajar matematika.

Prestasi belajar siswa tidak akan tumbuh dan berkembang dengan sendirinya, tetapi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berasal dari dalam diri siswa, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar siswa seperti : guru, keluarga, masyarakat, dan prasarana.

Prestasi belajar matematika siswa akan meningkat apabila siswa selalu banyak berlatih karena dengan banyak berlatih diharapkan prestasi matematika juga tinggi tetapi sebaliknya apabila berlatihnya kurang maka prestasi belajar siswa juga akan kurang.

2.4 Hipotesis Tindakan

Hipotesis penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “Penggunaan

(44)

26 BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab III akan dibahas metode penelitian yang terdiri dari jenis penelitian, setting penelitian, rencana tindakan, pengumpulan data dan instrument penelitian, uji validitas, dan reliabilitas instrument, teknik analisis data, dan indikator keberhasilan. Hal tersebut di atas yang secara teknik digunakan oleh peneliti untuk melakukan penelitian ini.

3.1Jenis Penelitian

(45)

27 Gambar 1 : Rencana tindakan setiap siklus

1. Rencana Tindakan

3. Observasi 3. Observasi

2. Pelaksanaan Tindakan

4. Refleksi 4. Refleksi 2. Pelaksanaan

Tindakan 1. Rencana

(46)

28 3.2 Setting Penelitian

a. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Kanisius Kumendaman, Kecamatan Mantrijeron, Kabupaten Yogyakarta di kelas V semester genap Tahun Pelajaran 2012/2013.

b. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Kanisius Kumendaman dengan jumlah 16 siswa, yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Peneliti melakukan penelitian pada siswa kelas V karena rata-rata kelas nilai ulangan matematika pada materi bangun ruang belum memenuhi KKM yaitu 62 sedangkan KKM yang ditentukan yaitu 70.

c. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah peningkatan prestasi belajar siswa dengan metode pemberian tugas atau resitasi dalam materi bangun ruang siswa kelas V SD Kanisius Kumendaman, Yogyakarta.

d. Waktu Penelitian

Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Januari sampai Juni Tahun Ajaran 2012/2013. Secara rinci waktu penelitian adalah sebagai berikut:

No. Kegiatan Bulan

(47)

29 3.3 Rencana Tindakan

Peneliti merencanakan dua siklus, dan dalam setiap siklusnya terdiri dari dua kali pertemuan, sedangkan setiap pertemuan memiliki 2x40 menit tatap muka sehingga jumlah tatap muka untuk keseluruhan ada 8x40 menit tatap muka atau 8 jp. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan beberapa langkah persiapan. Langkah-langkah tersebut dilakukan agar peneliti dapat melaksanakan penelitian sesuai dengan harapan. Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh dalam melaksanakan penelitian, yaitu:

1. Persiapan

Persiapan yang dilakukan peneliti sebelum melaksanakan penelitian diantaranya:

a. Permintaan izin kepada kepala sekolah SD Kanisius Kumendaman untuk melakukan kegiatan penelitian di SD tersebut.

b. Melakukan observasi pada siswa kelas V untuk memperoleh gambaran sepintas mengenai tingkah laku siswa.

c. Melakukan wawancara pada guru kelas V untuk mengetahui gambaran sepintas mengenai kemampuan materi Bangun Ruang.

d. Identifikasi masalah e. Analisis Masalah f. Perumusan masalah

g. Penyusunan rencana penelitian dalam siklus-siklus

(48)

30 2. Rencana Tindakan Setiap Siklus

a. SIKLUS I

1) Rencana Tindakan

a). Menyusun silabus, RPP, dan LKS. b). Membuat instrument penilaian. 2) Pelaksanaan

Pertemuan I (2x40 menit/2jp) a). Pendahuluan

 Guru memberikan salam dan derdoa.

 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

 Guru memberikan apersepsi untuk menggali pengetahuan peserta didik.

b). Inti

 Siswa dibagi ke dalam 4 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 4 anak.

 Siswa dibagikan media dan gambar bangun ruang.

 Siswa berdiskusi dengan kelompoknya untuk menuliskan nama bangun-bangun tersebut.

 Siswa diminta maju ke depan bersama kelompoknya untuk menjelaskan nama dari bangun ruang tersebut. Sementara siswa yang lain mencatat hasil diskusi teman yang lain.

 Siswa diberikan penjelasan tantang nama bangun ruang tersebut.

 Siswa diberikan kesempatan siswa untuk bertanya.

(49)

31

 Menilai hasil evaluasi dan menganalisanya. c) Akhir

 Siswa bersama guru membuat kesimpulan bersama.

 Siswa bersama guru melakukan refleksi

 Doa Penutup

 Salam Penutup.

Pertemuan 2 (2x40 menit/2jp) a) Pendahuluan

 Guru memberikan salam dan berdoa.

 Guru memberikan apersepsi untuk menggali pengetahuan siswa. b) Inti

 Siswa memperhatikan bentuk bangun ruang yang dibawa oleh guru.

 Siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru tentang pengertian bangun ruang.

 Siswa bersama dengan guru melakukan tanya jawab tentang sifat-sifat bangun ruang.

 Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang sifat-sifat bangun ruang.

 Siswa dibagi dalam 4 kelompok untuk melakukan diskusi.

 Siswa dibagikan beberapa media bentuk bangun ruang.

 Siswa melakukan diskusi tentang ciri-ciri dari bangun ruang tersebut.

(50)

32

 Siswa bersama dengan guru membahas hasil diskusi.

 Siswa memperbaiki hasil diskusinya. c) Akhir

 Siswa dan guru membuat kesimpulan bersama.

 Siswa dan guru melakukan refleksi

 Doa Penutup

 Salam Penutup 3. Observasi

Peneliti akan mengamati tentang kerja peserta didik dalam kelompok dan hasilnya akan dicatat pada rubrik penilaian kinerja. Peneliti juga akan dibantu oleh satu guru kelas sebagai pengamat dan membantu peneliti untuk mengawasi aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

4. Refleksi

Pada refleksi ini penulis mengumpulkan permasalahan yang timbul selama proses pembelajaran dalam siklus I, misalnya kendala yang muncul selama proses pembelajaran berlangsung, kemudian peneliti membuat kesimpulan.

a) SIKLUS II

1) Rencana Tindakan

(51)

33 2) Pelaksanaan

Pertemuan I (2x40 menit/2jp) a) Pendahuluan

 Guru mengucapkan salam dan berdoa.

 Guru mengabsen kehadiran siswa.

 Apersepsi : “Pada pertemuan yang lalu kita sudah mempelajari tentang materi ini. Apakah kalian masih mengingat tentang sifat-sifat dan ciri-ciri dari bangun ruang ?”.

b) Inti

 Guru menunjukkan macam-macam bentuk bangun ruang, sedangkan siswa memperhatikan.

 Siswa diminta mencari sendiri bentuk-bentuk bangun ruang yang ada di sekitar kelas.

 Siswa diminta maju ke depan kelas untuk menunjukkan bangun ruang tersebut.

 Siswa yang lain diminta mendeskripsikan bentuk-bentuk bangun yang ditunjukkan teman.

 Siswa dibagi menjadi 4 kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 4 siswa.

 Bersama dengan kelompoknya, siswa diminta menuliskan benda yang ditemukan.

 Siswa bersama guru membahas hasil diskusi. c) Penutup

(52)

34

 Salam dan doa penutup. Pertemuan 2 (2x40 menit/2jp) a) Pendahuluan

 Guru mengucapkan salam dan berdoa.

 Guru melakukan apersepsi tentang materi minggu kemarin. b) Inti

 Siswa dibagi menjadi 4 kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 4 siswa

 Siswa dibagikan soal mengenai ukuran bangun ruang.

 Siswa diminta berdiskusi kelompok membuat gambar dari bangun ruang yang dterimanya sesuai dengan sifat-sifatnya.

 Seteleh selesai menggambar, siswa diminta menyebutkan ciri-ciri dari bangun ruang tersebut.

 Guru membagikan LKS untuk dikerjakan siswa.

 Tugas dikumpulkan untuk dikoreksi guru.

 Guru bersama siswa membahas evaluasi. c) Penutup

 Guru dan siswa membuat kesimpulan bersama.

 Guru dan peserta didik melakukan refleksi

 Doa Penutup

 Salam Penutup 3. Observasi

(53)

35 4. Refleksi

Pada tahap ini, peneliti mengumpulkan permasalahan yang timbul dalam proses pembelajaran selama siklus II, misal tentang aktivitas peserta didik dan kendala yang muncul selama kegiatan dan kemudian peneliti membuat kesimpulan.

3.4 Pengumpulan Data dan Instrumen

Berikut akan dijelaskan mengenai pengumpulan data dan instrumennya. a. Peubah

Dalam penelitian ini peubahnya adalah prestasi belajar siswa pada pelajaran matematika khususnya yang berkaitan dengan bangun ruang.

b. Indikator

Indikator adalah peningkatan prestasi belajar siswa dalam menyelesaikan soal yang melibatkan materi bangun ruang.

c. Data

Data yang dikumpulkan berupa skor dari ulangan. d. Pengumpulan Data

Data dikumpulkan dengan melakukan tes pada setiap akhir siklus. e. Instrumen

(54)

36 KISI-KISI SOAL TES TERTULIS

MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SEMESTER GENAP SK: 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun

KD: 6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang

Kisi-kisi Soal Tes Siklus 1 (Soal terlampir halaman)

Kompetensi Dasar Indikator No. Soal Jumlah 6.1 Mengidentifikasi

sifat-sifat bangun ruang

ruang kubus, balok, tabung, limas dan kerucut.

3, 4, 5 3

Total soal 15

Tabel 2. Kisi-kisi Soal Tes Siklus I

Kisi-kisi Soal Tes Siklus 2 (Soal terlampir halaman)

Kompetensi Dasar Indikator No. Soal Jumlah 6.1 Mengidentifikasi

sifat – sifat bangun ruang

Mendeskripsikan bangun ruang 1, 2, 3, 4,

5 5

Menggambar bangun ruang dari sifat – sifat bangun yang

(55)

37 3.5 Uji Validitas dan Reliabelitas Instrument

a. Validitas

Validitas merupakan taraf sampai di mana suatu tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur (Masidjo, 1995: 242). Tes dapat dikatakan valid apabila dilihat secara langsung dari yang sudah dicek valid atau tidaknya dan juga dapat dilihat setelah membandingkan dengan suatu tes lain yang telah valid. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan validitas isi untuk menyusun instrumen yang berpedoman pada indikator dalam kisi-kisi instrumen sesuai dengan materi, lalu dikonsultasikan beberapa kali dengan para ahli dan dosen pembimbing.

b. Reliabilitas

Menurut Masidjo (1995: 247) reliabilitas merupakan taraf sampai di mana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil.

3.6 Teknik Analisis Data

Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ada dua jenis data yang dikumpulkan (Kunandar, 2008: 127) yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Berikut penjelasannya:

a. Data Kualitatif adalah data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang aktivitas siswa selama mengikuti pelajaran.

(56)

38 Berikut ini analisis datanya:

1) Penyekoran

2) Menghitung nilai setiap siswa dengan rumus :

Nilai siswa skor x 100 Jumlah soal

3) Menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus :

Rata-rata (means) = ∑n x 100 N

keterangan ∑n : jumlah nilai yang diperoleh seluruh siswa N : jumlah seluruh siswa

4) Membandingkan tingkat prestasi pada akhir setiap siklus dengan kondisi awal, untuk menyimpulkan apakah terjadi peningkatan prestasi atau tidak.

3.7 Indikator Keberhasilan

(57)

39 Tabel 4. Kriteria Keberhasilan

No Peubah Indikator Kondisi

Awal

Target Akhir Siklus

I II

1 Prestasi belajar

Rata-rata nilai siswa dalam mengerjakan soal ulangan tentang sifat bangun ruang

62 65 68

Prosentase jumlah siswa yang

(58)

40 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab sebelumnya sudah dikemukakan tentang hal-hal yang mendasari penelitian, dan pada bab IV ini akan dipaparkan pra penelitian tindakan kelas, hasil penelitian, pembahasan, dan keterbatasan penelitian.

4.1 Pra Penelitian Tindakan Kelas

Kegiatan pra penelitian tindakan kelas ini diawali dengan mengamati proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, pembelajaran masih didominasi oleh guru sehingga siswa tidak terlalu aktif dalam proses pelajaran. Dan ketika guru memberikan pertanyaan, siswa hanya diam saja. Siswa akan menjawab jika ditunjuk oleh guru.

Kegiatan pra penelitian selanjutnya yaitu guru memberikan penjelasan kepada siswa tentang proses pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh peneliti dengan metode pemberian tugas atau resitasi dan dalam pelaksanaannya nanti siswa akan dibagi ke dalam beberapa kelompok. Penjelasan ini diberikan dengan harapan proses pembelajaran akan berjalan dengan lancar. Peneliti juga menjelaskan bahwa materi sifat-sifat bangun ruang akan dilaksanakan dalam empat pertemuan dan masing-masing pertemuan merupakan sebuah rangkaian dua siklus.

4.2 Hasil Penelitian

(59)

41 Matematika tentang Bangun Ruang pada Siswa Kelas V SD Kanisius Kumendaman”, telah dilaksanakan pada tanggal 14 Mei 2013-23 Mei 2013.

Penelitian ini terbagi menjadi dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu: rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.

4.2.1 Siklus I

a. Rencana Kegiatan

Kegiatan yang dilaksanakan oleh peneliti pada tahap perencanaan ini adalah menyiapkan silabus, RPP, LKS, serta soal-soal yang nantinya akan diujikan pada akhir siklus I.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan yaitu pada tanggal 14 Mei 201-16 Mei 2013 di kelas V dengan jumlah siswa 16 orang. Pembelajaran berlangsung dengan menggunakan media benda konkrit khususnya mengidentifikasi nama-nama bangun ruang beserta sifat-sifatnya yang berpedoman pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat. Pada akhir siklus diadakan tindakan ulangan dengan bentuk pilihan ganda dan isisan yang bertujuan untuk mengukur prestasi belajar siswa setelah menerima pembelajaran.

c. Observasi

(60)

42 keaktifan siswa selama pembelajaran berlangsung. Adapun hal yang didapat oleh peneliti ketika pembelajaran berlangsung adalah siswa masih kesulitan dalam menentukan sifat-sifat bangun ruang.

Peneliti sendiri telah melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat. Pada akhir siklus I dilaksanakan ulangan yang diujikan untuk mengukur prestasi belajar siswa. Hasil ulangan yang didapat oleh siswa kelas V pada siklus I adalah sebagai

(61)

43 d. Refleksi

Dalam pengamatan, kesulitan pada siklus I yaitu siswa belum mampu menentukan sifat-sifat bangun ruang sehingga dalam mengerjakan soal masih memiliki jawaban yang kurang tepat. Karena penjelasan tentang sifat-sifat bangun ruang belum membuat mereka paham serta metodenya kurang jelas. Kekurangan yang ditemui selama siklus I diharapkan dapat diperbaiki agar pembelajaran selanjutnya dapat lebih maksimal. Oleh karena itu peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut :

1) Menjelaskan dengan lebih terperinci lagi materi tentang bangun ruang melalui media pengamatan agar mudah dipahami dan dimengerti, sehingga siswa mampu dalam mengerjakan soal.

2) Lebih mengawasi kegiatan belajar sehingga siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran.

Dari hasil ulangan siswa pada tabel 5 diperoleh nilai rata-rata kelas mencapai 69,3 melebihi nilai rata-rata kondisi awal yaitu 62. Dari hasil ulangan tersebut, siswa yang belum memenuhi KKM (70) adalah 6 siswa atau 37,5% dari jumlah seluruh siswa (16). Sedangkan siswa yang nilainya sudah memenuhi KKM (70) ada 10 siswa atau 62,5% dari jumlah siswa. Nilai rata-rata kelas pada siklus I belum memenuhi target yaitu 65, maka penelitian ini dilanjutkan pada siklus II.

4.2.2 Siklus II

a. Rencana Kegiatan

(62)

44 b. Pelaksanaan Tindakan

Pembelajaran dilaksanakan dengan memperhatikan kekurangan pada siklus I kemudian diperbaiki agar kekurangan pada siklus I tidak terulang kembali pada siklus II.

Pembelajaran pada siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan yaitu mulai tanggal 21 Mei 2013-23 Mei 2013 di kelas V dengan jumlah siswa 16 anak. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan media benda kongkit dan menggunakan metode pemberian tugas atau resitasi untuk menentukan sifat-sifat bangun ruang sesuai dengan pembelajaran yang sudah dibuat.

Pada akhir siklus II diadakan ulangan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa setelah menerima pembekalaran, apakah ada peningkatan atau tidak dan jika ada seberapa tinggikah peningkatannya.

c. Orservasi

Pengamatan dilakukan oleh peneliti dengan bantuan guru pamong. Pelaksanaan pengamatan dilakukan selama pembelajaran berlangsung dengan kembali mengisi lembar pengamatan.

Pada siklus II kesulitan siswa sudah banyak berkurang dan siswa telah mampu menentukan sifat-sifat serta mendeskripsikan bangun ruang dengan tepat, walaupun belum semuanya dan masih ada beberapa siswa yang masih melakukan kesalahan dalam menentukan sifat-sifat serta mendeskripsikan bangun ruang. Pada siklus II telah mengalami peningkatan dalam proses belajar mengajar yaitu dalam mengamati bangun ruang.

(63)

45 peneliti membandingkan hasil yang diperoleh dari siklus I dan siklus II, apakah terjadi peningkatan atau tidak. Hasil ulangan yang didapat oleh siswa kelas V pada siklus II adalah sebagai berikut :

No. Nomor Induk Nilai Tuntas Tidak Tuntas

Tabel 6. Hasil Ulangan Siswa pada Siklus II

(64)

46 memenuhi indikator keberhasilan siklus II yaitu 78,7 dan kriterian keberhasilan siswa telah meningkat pada siklus II, maka penelitian sudah dinyatakan tidak perlu dilanjutkan.

d. Refleksi

Kesulitan siklus pada siklus II sudah berkurang, karena siswa telah mampu menentukan sifat-sifat serta mendeskripsikan bangun ruang dengan tepat sehingga siswa lebih mudah dalam mengerjakan soal.

Peningkatan prestasi belajar siswa dari sebelum dilaksanakan penelitian sampai dengan hasil akhir pelaksanaan tindakan siklus II adalah sebagai berikut :

Tabel 7. Rata-rata Hasil Ulangan Siswa Sebelum dan Sesudah Tindakan No Peubah Indikator Kondisi

Awal

Siklus I Siklus II Target Pencapaian Target Pencapaian

(65)

47 Berdasarkan tabel di atas terdapat kenaikan nilai rata-rata ulangan sampai akhir siklus II. Sebelum adanya tindakan, data awal nilai rata-rata ulangan adalah 62 dan pada akhir siklus II rata-rata nilai ulangan siswa mencapai 78,7.

4.3 Pembahasan

Pada ulangan siklus I tiga siswa mendapat nilai 80, dua siswa mendapat nilai 75, lima siswa mendapat nilai 70, empat siswa mendapat nilai 65, dan dua siswa mendapat nilai 55. Dari data tersebut yang memperoleh nilai ulangan harian di atas Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) pada siklus I sebanyak 10 siswa atau mencapai 62,5% dari 16 siswa. Sebanyak 6 siswa masih memperoleh nilai ulangan di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) atau 37,5%. Ketidaktuntasan ini disebabkan karena beberapa siswa kesulitan menentukan ciri-ciri dan sifat bangun datar. Tetapi hasil test pada siklus I rata-rata kelas yang diperoleh mencapai 62,5%, hal tersebut menunjukkan bahwa siklus I belum mencapai indicator keberhasilan akhir siklus II, maka penelitian ini dilanjutkan pada siklus II.

(66)

48 atau mencapai 87,5% dari 16 siswa. Sebanyak dua siswa yang masih memperoleh nilai rata-rata di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) atau 12,5%. Penelitian pada siklus II ini nilai rata-rata yang dip[eroleh telah mencapai indicator keberhasilan akhir siklus II, maka siklus II tidak perlu dilanjutkan.

(67)

49 Nilai Ketuntasan Nilai Ketuntasan

(68)

50 4.4 Keterbatasan Penelitian

Penelitian yang dilakukan di kelas V SD Kanisius Kumendaman memiliki keterbatasan, antara lain:

a.Pelaksanaan proses pembelajaran yang hanya terdiri dua kali pertemuan dinilai kurang optimal.

(69)

51 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab sebelumnya telah dipaparkan tentang pendahuluan, kajian teori, metode penelitian, hasil penelitian, dan pembahasannya. Bab V merupakan bab terakhir skripsi yang akan membahas tentang kesimpulan dan saran.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan, maka dapat disimpulkan bahwa “Penggunaan metode pemberian tugas atau resitasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Kumendaman Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013. Hal itu ditunjukkan oleh peningkatan prestasi belajar siswa sebagai berikut :

1. Nilai rata-rata kondisi awal adalah 62. Nilai rata-rata akhir siklus I adalah 69,3, dan nilai rata-rata pada akhir siklus II adalah 78,7. Peningkatan dari kondisi awal ke siklus II sebesar 16,7 poin.

(70)

52 5.2 Saran

Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas yang telah dilaksanakan, dapat dikemukakan bebrapa saran sebagai berikut :

1. Bagi Guru Kelas

Hendaknya pengajar dapat menggunakan media alat peraga yang pas serta metode pemberian tugas atau resitasi khususnya untuk materi bangun ruang selama proses pembelajaran sehingga prestasi belajar siswa dapat meningkat dan motivasi belajar siswa juga akan meningkat.

2. Bagi Sekolah

Hendaknya meningkatkan prestasi belajar siswa ataupun pengajar dalam penggunaan metode.

3. Bagi Peneliti Lain

Hendaknya melekukan penelitian serupa dengan lebih baik dan penelitian ini dijadikan sebagai bahan pertimbangan serta acuan dalam penelitian selanjutnya.

4. Bagi Program Studi PGSD

(71)

53 DAFTAR REFERENSI

Makmun, A.S. (2009). Psikologi kependidikan perangkat sistem pengajaran modul. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Ahmadi, A, dkk. (1991). Psikologi belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, S. (2010). Penelitian tindakan. Yogyakarta: Aditya Media.

Mustakim, B. & Astuti, A. (2008). Ayo belajar matematika SD/MI kelas V BSE. Jakarta : CV. Putra Nugraha.

BSNP. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdikbud.

Hamalik, O. (2010). Kurikulum dan pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Heruman. (2007). Model-model pembelajaran matematika. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Hudoyo, Herman. (1992). Teori belajar untuk pengajaran matematika. Jakarta. Penataran Lokakarya Tahap II Proyek Pengembangan Pendidikan Guru (P3G).

Johnson, E. (2005). CTL Menjadikan kegiatan belajar mengajar yang mengasyikan dan bermakna. Bandung : MLC.

Kafid, M. & Suyati. (2004). Matematika untuk Sekolah Dasar kelas 5. Jakarta : Erlangga. Masidjo, I. (1995). Penilaian pencapaian hasil belajar siswa di sekolah. Yogyakarta :

Universitas Sanata Dharma.

Muslich, M. (2009). Melaksanakan PTK itu mudah. Jakarta: Bumi Aksara. Mustaqim. (2008). Psikologi pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset. Munthalib, A. (1971). Teknik-teknik mengajar. Fakultas Ilmu Pendidikan: IKIP. Sukmadinata, N. S. (2009). Landasan psisikologi proses pendidikan.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nurhadi, dkk. (2007). Pembelajaran kontekstual (Cooperatif learning di ruang kelas). Jakarta : Gramedia.

Nyata, dkk. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Alfabeta.

Sardiman. (1994). Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta : PT. Raja Gravindo Persada.

(72)

54 Djamarah, S. B. (2006). Psikologi belajar. Jakarta: PT. Rineka Jaya.

Tanlain, W. (2006). Modul strategi belajar mengajar. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.

Tanlain, W. (2006). Perkembangan dan belajar peserta didik. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Tim Bina Karya Guru. (2005). Terampil berhitung matematika untuk SD Kelas 5. Jakarta : Erlangga.

Tim MKPBM. (2001). Strategi pembelajaran matematika kontemporer. Bandung : JICA – Universitas Pendidikan Indonesia.

Usman. (2000). Menjadi guru profesional. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Winkel. (2007). Psikologi pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.

(73)
(74)

56 Lampiran 1

SILABUS

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : V ( Lima ) / 2 ( Dua )

Standar kompetensi : 6. Memahami sifat–sifat bangun dan hubungan antarbangun. Kompetensi Dasar Materi

Pokok Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian

Alokasi

Waktu Sumber Belajar 6. Mengidentifikasi

sifat-sifat bangun ruang

6.1 Sifat-sifat bangun ruang

Siklus I Pertemuan 1

Siswa dibagi dalam 4 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 4 anak.

Siswa dibagikan media dan gambar bangun ruang.

Siswa diminta berdiskusi dengan kelompoknya untuk menuliskan nama bangun-bangun tersebut.

(75)

57 teman yang lain.

Siklus I Pertemuan 2

Siswa memperhatikan bentuk bangun ruang yang dibawa oleh guru.

Siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru tentang pengertian bangun ruang.

Siswa bersama dengan guru melakukan tanya jawab tentang sifat-sifat bangun ruang.

Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang sifat-sifat bangun ruang.

Siswa dibagi dalam 4 kelompok untuk melakukan diskusi.

Siswa dibagikan beberapa media bentuk bangun ruang.

Siswa melakukan diskusi tentang ciri-ciri dari bangun ruang tersebut.

(76)

58

Siswa bersama dengan guru membahas hasil diskusi.

Siswa memperbaiki hasil diskusinya.

Siklus II Pertemuan 1

Guru menunjukkan macam-macam bentuk bangun ruang, sedangkan siswa memperhatikan.

Siswa diminta mencari sendiri bentuk-bentuk bangun ruang yang ada di sekitar kelas.

Siswa diminta maju ke depan kelas untuk menunjukkan bangun ruang tersebut.

Siswa siswa yang lain diminta mendeskripsikan bentuk-bentuk bangun yang ditunjukkan teman.

Siswa dibagi menjadi 4 kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 4 siswa.

(77)

59

Bersama dengan kelompoknya, siswa diminta menuliskan benda yang ditemukan.

Guru bersama siswa membahas hasil diskusi.

Siklus II Pertemuan 2

Siswa dibagi menjadi 4 kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 4 siswa

Siswa dibagikan soal mengenai ukuran bangun ruang.

Siswa diminta berdiskusi kelompok membuat gambar dari bangun ruang yang dterimanya sesuai dengan sifat-sifatnya.

Seteleh selesai menggambar, siswa diminta menyebutkan ciri-ciri dari bangun ruang tersebut.

Siswa dibagikan LKS untuk dikerjakan siswa.

(78)

60

Tugas dikumpulkan untuk dikoreksi guru.

Guru bersama siswa membahas evaluasi.

Yogyakarta, 13 Mei 2013

Wali Kelas V Peneliti

Gambar

Gambar 1 : Gambar bentuk bangun ruang kubus ………………………….
Tabel 1 Jadwal Kegiatan  ………………………………………………….
gambar berikut:
Gambar 1 : Rencana tindakan setiap siklus
+7

Referensi

Dokumen terkait

PELAKSANAAN METODE PRAKTIK PADA PEMBELAJARAN VOKASIONAL OTOMOTIF BIDANG KEAHLIAN MEMBERSIHKAN BUSI DAN GANTI OLI SEPEDA MOTOR BAGI PESERTA DIDIK DIFABEL.. Universitas

There are two problems that become the focus of this thesis: (1) How is the major character, Maryam, portrayed, and (2) How are women’s positions in Iranian society reflected through

Pada PT.PLN (Persero) Area Padang, perhitungan Pajak PPh pasal 21 atas.. pegawai tetap telah dihitung oleh PT.PLN (Persero) Wilayah

Kedudukan dan fungsi Pancasila jika dikaji secara ilmiah memiliki pengertian yang luas, baik dalam kedudukannya sebagai dasar negara, pandangan hidup bangsa,

Bila diperlukan, anda dapat mengatur tampilan data yang tersimpan pada suatu sel atau range tertentu agar posisinya ditampilkan rata kanan, kiri, di tengah sel atau di tengah

Penelitian ini bersifat eksperimental dengan uji fisik yang dilakukan di saluran gelombang 2-D pada Laboratorium dengan membuat beberapa konfigurasi model screen layer

Kebijakan Quantitative Easing sangat rentan terhadap stabilitas harga di beberapa negara emerging markets tidak terkecuali di negara-negara yang menerapkan

Dengan menggunakan text box , posisi gambar atau tabel dapat diatur dengan mudah tanpa menimbulkan ruang kosong yang signifikan pada karya ilmiah. Pemberian