• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV membahas mengenai hasil penelitian yang berisi: (1) prosedur pengembangan prototipe buku pendidikan budi pekerti dalam memainkan gamelan dan cerita bergambar tentang istrumen “bonang penerus”, (2) deskripsi kualitas prototipe buku pendidikan budi pekerti dalam memainkan gamelan dan cerita bergambar tentang instrumen “bonang penerus”. Peneliti juga menguraikan tentang pembahasan berkaitan dengan hasil penelitian, serta terdapat kelebihan dan kelemahan prototipe.

4.1 Hasil Penelitian

Pada bagian hasil penelitianini, peneliti akan membahas tentang prosedur pengembangan, dan kualitas produk.

4.1.1 Prosedur Pengembangan

Pada bagian ini, prototipe buku pendidikan budi pekerti dalam memainkan gamelan dan cerita bergambar yang berjudul “Menabuh Bonang Penerus Mengasah Konsentrasi” peneliti kembangkan dengan mengambil enam dari sepuluh prosedur yang dipaparkan oleh Sugiyono (2016: 298). Adapun prosedur yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:

4.1.1.1 Potensi dan Masalah

Untuk mengidentifikasi potensi dan masalah yang terkait dengan memainkan gamelan, peneliti melakukan wawancara kepada dua narasumber

49 yaitu praktisi gamelan dan guru gamelan. Kedua narasumber setuju jika gamelan dikenalkan kepada anak sejak kecil. Namun ditemukan masalah, yaitu belum adanya buku informasi mengenaik gamelan dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya untuk siswa usia SD.

Hasil wawancara yang didapatkan oleh peneliti akan dijadikan acuan untuk menyusun angket kebutuhan siswa. Angket ini lalu disebarkan kepada anak berusia SD berjumlah 10 siswa di Desa Daleman Gilangharjo Pandak Bantul yang dilaksanakan pada tanggal 4 Juli 2017. Hasil angket menunjukkan bahwa 10 siswa (100%) menjawab belum pernah membaca buku tentang karawitan

Berdasarkan hasil wawancara dan penyebaran angket, peneliti terdorong untuk mengembangkan prototipe buku pendidikan budi pekerti dalam memainkan instrumen gamelanbonang penerus (untuk SD).

4.1.1.2 Mengumpulkan Informasi

Pengumpulan infomasi atau data diperoleh dari wawancara dan angket. Wawancara dilaksanakan dengan praktisi gamelan dan guru karawitan. Pertanyaan yang diajukan kepada narasumber diantaranya (1) mengapa anda tertarik dengan gamelan? (2) apa yang anda pikirkan setiap mendengarkan musik gamelan? (3) apakah ada nilai-nilai budi pekerti dalam memainkan gamelan? (4) apakah menurut anda siswa SD perlu diperkenalkan gamelan sejak dini? Mengapa? (5) apakah menurut anda perlu ada buku sederhana untuk siswa SD yang memuat informasi tentang gamelan yang memiliki nilai-nilai budi pekerti? Jika perlu, mengapa? Dari lima pertanyaan yang diajukan, peneliti mendapatkan

50 hasil dari kedua narasumber menyatakan bahwa gamelan adalah alat musik tradisional yang perlu dikenalkan kepada anak sejak dini, hal ini juga turut membantu beliau dalam melestarikan gamelan. Menurut narasumber, buku mengenai gamelan sudah banyak tetapi untuk buku gamelan yang sesuai dengan anak SD belum ada.

Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan angket. Angket memuat beberapa aspek, yaitu: 1) gamelan sebagai salah satu kesenian Jawa; 2) nilai budi pekerti dalam memainkan gamelan; 3) literasi; 4) perlu tidaknya prototipe buku tentang memainkan gamelan. Dari empat aspek tersebut peneliti membuat delapan pertanyaan untuk mendapatkan data pemahaman siswa tentang nilai-nilai budi pekerti dalam memainkan gamelan. Penyebaran angket dilakukan di Desa Daleman Gilangharjo Pandak Bantul yang dilaksanakan pada tanggal 4 Juli 2017. Berikut ini merupakan daftar pertanyaan beserta hasil rekap angket yang disajikan dalam tabel oleh peneliti.

Dari hasil angket yang dibagikan kepada 10 siswa usia SD di Desa Daleman Gilangharjo Pandak Bantul peneliti mendapatkan informasi 40% siswa menjawab berdoa sebelum memainkan gamelan, 50% siswa menjawab konsentrasi saat memainkan gamelan, 50% siswa menjawab mengembalikan alat pemukul setelah memainkan gamelan, 90% siswa merasa senang/bahagai setelah memainkan gamelan, 100% siswa menjawab belum pernah membaca buku yang berisi nilai-nilai yang terkandung pada gamelan.

Berdasarkan hasil angket yang dibagikan kepada siswa, siswa menulis bahwa memainkan gamelan membantu mereka: memiliki kebiasaan berdoa

51 (40%), berkonsentrasi (50%), rapi (50%), merasa senang/bahagia (90%), serta (100%) siswa belum pernah membaca buku yang berisi nilai-nilai yang terkandung pada gamelan (hasil dari rekapan angket dapat dilihat pada lampiran 3e).Oleh karena itu peneliti terdorong untuk mengembangkan prototipe buku pendidikan budi pekerti dalam memainkan instrumen gamelanbonang penerus (untuk SD).

Berdasarkan data tersebut, peneliti mendapatkan informasi bahwa memainkan gamelan dapat melatih anak untuk memiliki nilai-nilai positif seperti nilai konsentrasi. Selain itu, data juga menunjukkan belum adanya buku sederhana yang berisi informasi tentang nilai-nilai budi pekerti dalam gamelan untuk SD. Oleh karena itu, peneliti terdorong untuk mengembangkan prototipe buku pendidikan budi pekerti dalam memainkan gamelan untuk SD.

Data awal yang didapatkan oleh peneliti diatas dijadikan sebagai acuan peneliti dalam mengembangkan desain produk. Hal tersebut bertujuan agar produk yang akan dikembangkan oleh peneliti dapat bermanfaat bagi siswa. 4.1.1.3 Desain Produk

Dalam tahap ini, peneliti mendesain sebuah produk berupa prototipe buku cerita bergambar berdasarkan latar belakang masalah. Sebelum membuat prototipe, peneliti membuat kisi-kisi untuk cergam (untuk lebih jelasnya lihat lampiran 8). Prototipe yang disusun berjudul “Nila-Nilai Budi Pekerti dalam Memainkan GamelanBonang Penerus”. Peneliti membuat prototipe buku yang terdiri dari dua bagian, bagian I berupa artikel berjudul “Nilai-nilai Budi Pekerti dalam Memainkan Gamelan”, sedangkan bagian II memuat cergam yangberjudul

52 “Menabuh Bonang Penerus Mengasah Konsentrasi”. Selain itu, tedapat pula: kata pengantar, daftar isi, refleksi, daftar pustaka, dan biografi penulis.

Dalam membuat cerita bergambar, peneliti membuat sketsa gambar yang sesuai dengan alur cerita yang telah dibuat. Sketsa yang dibuat merupakan gambaran yang menceritakan tentang seorang anak bernama Luhur yang hobi bermain gamelan karena sering ikut ayahnya saat melatih karawitan. Luhur memainkan instrumen bonang penerus, dalam memainkan bonang penerus Luhur belajar dalam bekonsentrasi, sekolah Luhur akan mengikuti parade gamelan oleh sebab itu Luhur selalu berlatih dengan teman-temannya, sebelum berlatih Luhur dan teman berdoa terlebih dahulu, saaat pementasan Luhur dan teman-teman mengenakan pakaian adat Jawa, saat menuju instrumen yang akan ditabuh Luhur dan teman-teman harus laku dhodhok atau berjalan jongkok dan tidak boleh melompati gamelan, sebelum dan sesudah pementasan Luhur dan teman-teman selalu berdoa, pementasan berjalan lancar, penonton bertepuk tangan, sekolah Luhur tidak juara dalam parade gamelan ini tetapi Luhur senang karena Luhur dapat banyak pengalaman dan dapat berproses bersama dengan teman-teman. Berikut beberapa ilustrasi gambaryang digunakan untuk memperjelas alur cerita.

53 Gambar 4.1 Sketsa Awal

Luhur saat berlatih Luhur saat mengikuti ayah melatih karawitan

Luhur saat berlatih karawitan Luhur mengenakan pakaian adat Jawa

Luhur berdoa sebelum dan sesudah pentas Luhur berjalan jongkok

4.1.1.4 Validasi Desain

Validasi dilakukan oleh satu praktisi gamelan dan satu ahli bahasa. Praktisi gamelan dalam hal ini menilai tentang informasi yang baerkaitan dengan gamelan. Sedangkan untuk ahli bahasa menilai tentang kebahaasaan dalam produk. Validasi ini bertujuan untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan

54 produk. Validasi dilakukan pada tanggal 19 Maret 2017 oleh guru karawitan dan seorang ahli bahasa Indonesia. Aspek prototipe buku yang dinilai adalah (1) bahasa, (2) format penulisan buku, (3) dan isi prototipe buku. Berikut tabel penjabaran skor, komentar, dan saran:

Tabel 4.1 Rekap Validasi Uji Coba Produk

No Aspek

Guru karawitan Ahli bahasa Indonesia Skor Saran Sko

r Saran

1

Bahasa

a. Sesuai dengan EYD. 3 - 2 guas-

b. Mudah dipahami anak.

3 - 2 Gunakan bahasa yang komunikat if 2

Format penulisan buku a. Prototipe sesuai dengan

kaidah yang benar. 3 - 2

- b. Menggunakan

kepustakaan yang sesuai dengan teori pendidikan budi pekerti dan gamelan.

3 - 2 -

3

Isi Artikel

a. Berisi informasi tentang

gamelan 4 3 -

b. Menjelaskan nilai-nilai budi pekerti dalam memainkan gamelan

4 3

.

Isi Cergam

a. Memuat informasi tentang kekhasan nilai-nilai yang terkandung

dalam memainkan

gamelan.

4 3

b. Memuat informasi tentang kekhasan nilai-nilai yang terkandung

dalam memainkan 4 Perlu diberi keterangan dalam gambar 3

55

bonang penerus sebagai salah satu instrumrn gamelan.

bonang penerus

c. Alur cerita mudah

dipahami oleh anak SD 4 3

Total 32 23

Skor rata-rata 3.55 2.55

Nilai rata-rata 3.05

Berdasarkan nilai rata-rata hasil validasi sebesar 3,05. Untuk mengetahui kelayakan penggunaan buku berdasarkan jumlah skor, peneliti menyajikan pedoman penggolongan kualitas sebagai berikut ini:

Tabel 4.2 Pedoman Penggolongan Kualitas No Kelayakan Instrumen Bobot Skor

1 Layak diujicobakan tanpa revisi 3,5 – 4,0

2 Layak diujicobakan dengan revisi 2,5 – 3,5

3 Tidak layak diujicobakan 0 – 2,5

Berdasarkan hasil validasi tersebut menunjukkan bahwa “Buku Pendidikan Budi Pekerti dalam Memainkan Gamelan Bonang Penerus (untuk SD)” sudah layak diujicobakan dengan diperbaiki dan kemudian dibagikan kepada siswa kelas V sekolah dasar.

4.1.1.5 Perbaikan Desain

Berdasarkan hasil validasi, peneliti melakukan perbaikan desain produk yang berupa prototipe buku cerita bergambar pendidikan budi pekerti dalam memainkan instrumen gamelanbonang penerus untuk SD. Masukan dari ahli bahasa dan guru karawitan digunakan sebagai acuan untuk perbaikan desain produk.

56 Perbaikan yang harus dilakukan oleh peneliti antara lain pengubahan gambar bonang penerus, mengubah gambar saat luhur berlatih karawitan, perbaikan beberapa kata yang salah ketik perbaikan beberapa kalimat dalam ceirta. Berikut adalah hasil revisi cergam

Gambar 4.2 revisi bagian 1 Sebelum revisi

57 Sesudah revisi

Gambar 4.3 revisi bagian 2 Luhur menjelaskan bagian-bagian bonang penerus

58 Sesudah revisi

Sekolah Luhur akan mengikuti parade gamelan

Sebelum revisi

59 Gambar 4.4 Revisi gambar cergam

Gambar bonang penerus Gambar penjelasan bonang penerus

4.1.1.6 Uji Coba Produk

Uji coba produk dilakukan setelah prototipe direvisi dan siap diujicobakan. Uji coba produk dilakukan kepada siswa kelas V di SD Salam Triharjo Pandak Bantul yang berjumlah 23 siswa pada tanggal 1 April 2018. Uji coba produk ini bertujuan untuk mengetahui apakah prototipe buku pendidikan budi pekerti dalam memainkan gamelan ini benar-benar memiliki kualitas dan keefektifan untuk membantu pemahaman siswa mengenai nilai-nilai budi pekerti yang terkandung dalam memainkan gamelan bonang penerus.

60 Kegiatan pertama yang dilakukan oleh peneliti yaitu menjelaskan kepada siswa tujuan dari pembagian prototipe buku tersebut untuk membantu kegiatan literasi. Lalu dilanjutkan dengan membagikan prototipe buku. Setelah itu siswa diminta untuk membaca prototipe buku dalam waktu 15 menit

Gambar 4.5 Siswa membaca prototipe buku.

Setelah membaca prototipe buku siswa diminta untuk mengisi refleksi yang sudah disediakan di akhir buku untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami isi bacaan dari prototipe buku yang telah diberikan

61 4.1.1.7 Revisi Produk

Setelah melakukan penelitian, peneliti mengetahui kelemahan produk. Kelemahan produk yang ditemukan saat melakukan uji coba produk, yang pertama adalah dalam lampiran tembang hanya ada satu tembang saja sedangkan dalam produk disebutkan dua tembang. Lalu dalam lampiran tembang tidak ada pesan-pesan yang terkandung dalam tembang yang disebutkan. Peneliti melakukan revisi produk dengan menambah tembang sesuai dalam produk dan menuliskan pesan-pesan yang terkandung dalam masing-masing tembang.

4.1.2 Kualitas Produk

Produk yang disusun peneliti berupa prototipe buku pendidikan budi pekerti dalam memainkan instrumen gamelan bonang penerus untuk SD. Prototipe buku berjudul “Nilai-Nilai Budi Pekerti dalam Gamelan (Untuk SD)”, terdiri dari dua bagian. Bagian pertama memuat artikel yang berisi informasi sederhana tentang gamelan, nilai-nilai budi pekerti dalam instrumen gamelan, dan saat memainkan gamelan. Bagian dua berupa cergam berjudul “Menabuh Bonang Penerus Mengasah Konsentrasi” yang menceritakan seorang anak laki-laki

bernama Luhur yang memainkan bonang penerus saat sekolahnya mengikuti parade gamelan. Kualitas prototipe diperoleh dari hasil siswa yang menuliskan jawaban pada refleksi yang berisi empat pertanyaan dari peneliti. Lembar refleksi terdiri dari 4 pertanyaan yang berhubungan dengan isi prototipe buku. Pertanyaan pada lembar refleksi diantaranya: 1) Informasi tentang gamelan yang saya dapat setelah membaca buku ini adalah; 2) Memainkan gamelan melatih penabuh untuk memiliki nilai-nilai; 3) Instrumen bonang penerus dimainkan dengan cara; 4)

62 Memainkan bonang penerus membantu penabuh memiliki sikap konsentrasi artinya. Jawaban siswa pada lembar refleksi kemudian dikonverensikan menjadi skor menggunakan skala empat yang terdiri dari skor 1-4 berdasarkan pedoman penilaian yang disusun oleh peneliti. Nilai yang diperoleh siswa pada setiap nomor soal akan dihitung rata-rata dan hasil nilai akan dijadikan sebagai acuan untuk menemukan kualitas produk.

Dari hasil uji coba produk, peneliti mendapatkan data bahwa informasi yang didapatkan dari siswa setelah membaca prototipe adalah 22 siswa mendapatkan informasi tentang gamelan, dan 1 siswa menjawab ingin menabuh gamelan. Berdasarkan jawaban siswa pada soal nomor 1 tentang informasi yang didapatkan para siswa setelah membaca prototipe buku maka memperoleh hasil rerata 3,80

Dari hasil uji coba produk, peneliti mendapatkan data bahwa gamelan melatih penabuh untuk memiliki nilai-nilai, 17 siswa menjawab nilai-nilai disiplin, konsentrasi, tanggung jawab, ketekunan, religiusitas, kerjasama, kesopanan dan 6 siswa menjawab gamelan melatih penabuh memiliki nilai budi pekertidan 1 siswa menjawab nilai, untuk memiliki nilai-nilai budi pekerti. Berdasarkan jawaban siswa pada soal nomor 2, maka hasil rerata yang didapatkan yaitu 3,73 tentang nilai-nilai yang didapatkan saat memainkan gamelan.

Dari hasil angket uji coba produk, peneliti mendapatkan data bahwa cara memainkan instrumen bonang penerus adalah 1 siswa menjawab instrumen bonang penerus dimainkan dengan cara posisi duduk harus bersila, kedua tangan

memegang bindhi, lalu pukul pencon dengan bindhi, dan 16 siswa menjawab instrumen bonang penerus dimainkan dengan cara memukul bindhi pada

63

penconBerdasarkan jawaban siswa pada soal nomor 3, maka hasil rerata yang

didapatkan yaitu 1,56 tentang cara memainkan instrumen bonang penerus

Dari hasil angket uji coba produk, peneliti mendapatkan data tentang arti dari konsentrasi adalah, 20 siswa menjawab konsentrasi artinya pemusatan pikiran pada suatu hal, 1 siswa menjawab konsentrasi artinya instrumen dalam gamelan terbuat dari besi, 1 siswa menjawab konsentrasi artinya konsentrasi dan ketepatan karena dalam memainkan gamelandan1 siswa menjawab konsentrasi artinya instrumen dalam gamelan terbuat dari perunggu. Berdasarkan jawaban siswa pada soal nomor 4, maka hasil rerata yang didapatkan yaitu 3,47 tentang arti konsentrasi(dapat dilihat dalam lampiran 4b).

Berdasarkan data yang diperolehdari rata-rata skor jawaban tiap pertanyaan refleksi dijumlahkan kemudian dibagi dengan jumlah pertanyaan untuk mendapatkan skor rat-rata keseluruhan nilai refleksi siswa. Skor rata-rata keseluruhan yang didapatkatkan dari hasil refleksis siwa sebesar 3,25. Berdasarkah tabel klasifikasi kualitas produk yang digunakan peneliti, skor rata-rata refleksi tersebut termasuk dalam kasifikasi “baik”.

Dokumen terkait