BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
B. Hasil Penelitian
Seperti telah dijelaskan di atas, berikut deskripsi dari data yang diperoleh menggunakan skala impulsivitas dan ketergantungan.
1. Deskripsi data subjek
Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan pada 23 Oktober sampai 25 Oktober 2018 dan mendapatkan subjek berjumlah 100 orang mahasiswa. Diketahui bahwa, 51 % subjek berjenis kelamin perempuan dan 49 % subjek berjenis kelamin laki-laki, dengan mean sebesar 1,5, standar deviasi 0,5, dan range sebesar 1. Hal ini menunjukkan bahwa subjek dalam penelitian ini tidak memiliki jumlah yang jauh berbeda. Rentang usia subjek pada penelitian ini adalah 18 hingga 23 tahun dengan mayoritas usia 18 tahun (23 %), mean sebesar 20,41, standar deviasi sebesar 1,7, serta range sebesar 5. Selain itu, dari data yang diperoleh juga diketahui mayoritas jenis HP yang digunakan oleh subjek adalah telepon pintar (smartphone) (100 %)
dengan mayoritas waktu yang dihabiskan untuk penggunaan HP dalam sehari yaitu lebih dari 3 jam (80 %, mean = 4,64, standar deviasi = 0,86, range = 4) dan mayoritas fitur aplikasi yang digunakan subjek adalah media sosial (17,5 %). Adapun deskripsi subjek dijelaskan pada tabel berikut. Tabel 9.
Penggunaan HP dalam 1 tahun terakhir
2. Deskripsi data penelitian
Pada deskripsi penelitian ini, peneliti akan membandingkan nilai mean empiris dan teoretis. Hal ini dilakukan untuk mengetahui informasi mengenai keadaan subjek pada variabel impulsivitas dan ketergantungan
Aktivitas penggunaan HP dalam 1 tahun terakhir Jumlah
Media sosial 91 orang
Mengunduh / mendengarkan musik 78 orang
Info akademik 73 orang
Mengunduh / menonton video 73 orang
Telepon 65 orang
Mengakses email 63 orang
Game 47 orang
Bisnis 25 orang
Mencari informasi kesehatan 1 orang
Foto 1 orang
Komunikasi dan mencari info yang di perlukan
untuk mendukung minat bakat 1 orang
SMS 1 orang
Edit foto 1 orang
(Azwar, 2009). Adapun nilai mean teoretis dapat diperoleh melalui perhitungan manual yaitu : πππ+πππ₯
2 dan mean empiris dapat diperoleh
menggunakan bantuan program komputer Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 23 for Window. Selain itu, peneliti juga melakukan uji one-sample test yang dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara mean empiris dan teoretis.
Tabel 10.
Data teoretis dan empiris
Tabel 11.
Data empiris skala impulsivitas
Variabel Mean Teoretis Mean Empiris
Min Max Mean Min Max Mean
Impulsivitas 26 104 65 44 104 65,41 Ketergantungan 42 168 105 50 168 107,7 One-Sample Test Test Value = 0 T Df Sig. (2-tailed) Mean Difference 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Impulsivitas 41,130 99 ,000 65,410 62,25 68,57
Tabel 12.
Data empiris skala ketergantungan
Dari analisis tabel di atas, diperoleh nilai mean teoretis sebesar 65 dan 65,41 dengan nilai signifikansi 0,00 (p < 0,05). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara mean teoretis dan mean empiris pada skala impulsivitas. Perbedaan ini menunjukkan mean empiris secara signifikansi lebih tinggi dari mean teoretis. Artinya, subjek dalam penelitian ini memiliki skor impulsivitas yang cenderung tinggi.
Di samping itu untuk skala ketergantungan juga diperoleh nilai mean teoretis sebesar 105 dan nilai mean empiris sebesar 107,70 dengan nilai signifikansi 0,00 (p < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara mean teoretis dan mean empiris pada skala ketergantungan. Artinya, subjek dalam penelitian ini memiliki ketergantungan yang cenderung tinggi dan signifikan.
Demikian diperoleh keadaan subjek pada kedua variabel dalam penelitian ini. Berikutnya peneliti menguraikan hasil uji normalitas.
One-Sample Test Test Value = 0 T df Sig. (2-tailed) Mean Difference 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Ketergantungan 38,948 99 ,000 107,700 102,21 113,19
3. Uji normalitas
Setelah membahas mengenai deskipsi data subjek dan data penelitian. Sekarang peneliti akan membahas mengenai uji normalitas. Pada bab sebelumnya telah disebutkan bahwa uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan Kolmogorov-Smirnov denganbantuan program komputer Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 23 for Window. Data terdistribusi normal apabila memiliki nilai signifikansi lebih dari 0,05 (p > 0,05) (Santoso, 2010). Sebaliknya, data dikatakan tidak terdistribusi normal apabila memiliki nilai signifikansi kurang dari 0,05 (p < 0,05). Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 13.
Hasil Uji Normalitas
Kolmogorov-Smirnova
Statistic Df Sig.
Impulsivitas ,275 100 ,000
Ketergantungan ,218 100 ,000
Hasil ini menjelaskan hasil uji bahwa baik untuk variabel impulsivitas ataupun ketergantungan memiliki tingkat signifikansi atau nilai probabilitas kurang dari 0,05 (0,00 dan 0,00 < 0,05), maka bisa dikatakan distribusi kedua data tidak normal.
4. Uji linearitas
Selanjutnya, dalam penelitian ini peneliti melakukan uji linearitas untuk melihat apakah terdapat hubungan yang linear antara variabel
impulsivitas dan ketergantungan. Linearitas terpenuhi apabila memiliki nilai signifikansi kurang dari 0,05 (p < 0,05) dan tidak terpenuhi apabila memiliki nilai signifikansi lebih dari 0,05 (p > 0,05) (Santoso, 2010). Uji linearitas dilakukan menggunakan test for linearity dalam program komputer Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 23 for Window. Hasil uji linearitas dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 14.
Hasil Uji Linearitas
Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Between Groups (Combined) 24689,058 28 881,752 1,227 ,242 Linearity 7387,441 1 7387,441 10,282 ,002 Deviation from Linearity 17301,617 27 640,801 ,892 ,620 Within Groups 51011,942 71 718,478 Total 75701,000 99
Tabel di atas ini menunjukkan terdapat hubungan yang linear antara variabel impulsivitas dan ketergantungan (p = 0,002).
5. Analisis data berdasarkan perbedaan jenis kelamin
Seperti telah jelaskan pada bab sebelumnya, salah satu faktor yang memperkuat ketergantungan adalah jenis kelamin. Sehingga, peneliti melakukan analisis data berdasarkan perbedaan jenis kelamin. Uji perbedaan jenis kelamin dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara ketergantungan pada
mahasiswa laki-laki dan perempuan. Uji ini dilakukan dengan uji non-parametrik Mann-Whitney dalam program komputer Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 23 for Windows karena data yang diperoleh sebelumnya tidak berdistribusi normal. Dikatakan memiliki perbedaan jika p < 0,05 dan dikatakan tidak memiliki perbedaan jika p > 0,05 (Santoso, 2012).
Tabel 15.
Ketergantungan berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin N Mean Rank Sig. (2-tailed)
Ketergantungan Laki-laki 49 46,23 ,149
Perempuan 51 54,60
Total 100
Berdasarkan data di atas diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,149 (p > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara ketergantungan pada perempuan dan laki-laki.
6. Uji hipotesis
Seperti telah dijelaskan di bab sebelumnya terdapat dua pembagian uji hipotesis yakni analisa korelasi Pearsonβs Product Moment dan Spearman-rho. Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisa korelasi Spearman-rho dalam program komputer Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 23 for Window karena data sampel pada skala impulsivitas dan ketergantungan tidak berdistribusi normal.
Tabel 16.
Hasil uji hipotesis
Impulsivitas Ketergantungan Spearman' s rho Impulsivitas Correlation Coefficient 1,000 ,274 ** Sig. (1-tailed) . ,003 N 100 100 Ketergantungan Correlation Coefficient ,274 ** 1,000 Sig. (1-tailed) ,003 . N 100 100
Tabel di atas menunjukkan nilai signifikansi yang diperoleh adalah 0,00 (p < 0,05). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa impulsivitas berkorelasi positif dan signifikan dengan ketergantungan (n = 100, r = 0,274, p = 0,003).