• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Produk Soal Tes Asesmen Hasil Pendidikan Karakter Berbasis Film

Karakter yang diujikembangkan dalam Penelitian ini.

Sebagaimana yang telah dipaparkan pada bab III metedologi penelitian pendidikan mengenai prosedur model penelitian pengembangan Borg dan Gall 1998 (dalam Sugiyono, 2017) menyatakan bahwa “penelitian dan pengembangan merupakan proses/metode yang digunakan untuk memvalidasi dan mengembangkan produk”. Langkah-langkah Research and Development menurut Borg and Gall (2003) yang ditempuh pada penelitian ini yaitu pada tahap 7 Operational Product Revision (revisi produk operasional) dan tahap 8 Operational Field Testing (uji lapangan terhadap produk).

Pada tahapan ini peneliti telah melakukan revisi produk dan ujicoba produk pada 10 sekolah yang ada di Indonesia. Tahap revisi produk yang telah peneliti lakukan adalah memilih potongan film pendek yang menampilkan karakter religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,

menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab; memilah potongan film yang notabene adalah anak SMP (sesuai dengan umur subjek); mensortir film yang berbahasa Indonesia dan berasal dari Indonesia; mengedit kalimat dan tanda baca dalam soal sesuai dengan EYD; mengedit durasi setiap soal yaitu ± 2 menit; mencocokan soal dengan potongan video; mengedit kejelasan suara: dan memilih kejernihan film.

Setelah melakukan revisi produk operasional maka terdapat 88 soal tes asesmen yang terseleksi dari 440 butir soal tes yang telah dikembangan oleh tahun sebelumnya. Selanjutnya, 88 butir soal tes asesmen hasil pendidikan karakter diujicobakan secara empirik di lapangan seperti yang telah dijelaskan pada bab 3. Bentuk fisik 88 soal tes asesmen hasil pendidikan karakter berbasis fim karakter telah didokumentasikan pada sebuah dvd, dvd terlampir pada lampiran 12. Produk final soal tes yang dikembangkan peneliti bersama tim merupakan hak otoritas pengembang. Berikut ini disajikan satu contoh soal tes asesmen hasil pendidikan karakter berbasis film karakter. Hasil penelitian merupakan hak otoritas pengembang, peneliti hanya mencantumkan salah satu contoh soal. Bagi pihak yang membutuhkan soal tes asesmen tersebut dapat menghubungi Dr. Gendon Barus, M.Si (bardon.usd@gmail.com).

Tabel 4.1

Contoh Soal Tes Karakter Kreatif

No

soal Soal

36.

Link:

https://www.youtube.com/watch?v=HA9VPFECqxM

Kamu adalah pribadi yang memiliki keterampilan meperinci objek, benda atau gagasan sehingga menjadi lebih menarik. Apabila kamu diminta untuk membuat pistol air seperti dalam film tadi, langkah apa yang kamu lakukan terlebih dahulu dengan bahan-bahan yang sudah ada, menjadi pistol air?

a. Merangkai semua bahan menjadi satu-membuat model pistol-membuat kerangka gagang.

b. Membuat kerangka gagang- membuat model pistol yang dinginkan- merangkai semua bahan menjadi satu dengan gagang pistol.

c. Membuat model pistol yang dinginkan -merangkai semua bahan menjadi satu dengan gagang -membentuk gagang pistol.

d. Membuat model pistol yang dinginkan -membuat kerangka gagang -merangkai semua bahan yang ada menjadi satu dengan gagang pistol.

2. Kualitas Soal Tes Asesmen Hasil Pendidikan Karakter Berbasis Film

Karakter pada 10 SMP di Indonesia

Sebagaimana yang dipaparkan pada bab III, untuk menguji kualitas soal tes asesmen hasil pendidikan karakter berbasis film karakter dalam penelitian ini (validitas dan reliabilitas) digunakan pendekatan Confirmatory Faktor Analysis (CFA).

a. Validitas Soal Tes Karakter

Uji validitas menurut model Confirmatory Faktor Analysis (CFA)

Tabel 4.2

Hasil Analisis Faktor Variabel 1

Factor Analysis

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .502

Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 36.020

Df 6

Sig. .000

Tabel 4.3

Total Variance Explained

Component

Extraction Sums of Squared

Loadings Rotation Sums of Squared Loadings

Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative % 1 1.232 30.788 30.788 1.175 29.369 29.369 2 1.066 26.653 57.441 1.123 28.072 57.441

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Tabel 4.4

Rotated Component Matrix

Rotated Component Matrixa

Component 1 2 f1.65 .664 f1.66 .823 f1.67 .662 f1.68 .784

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.

Nilai KMO-MSA yaitu 0,502 sehingga nilai KMO-MSA lebih besar dari 0,50 dan signifikansi Barlett 0,000 atau lebih kecil dari 0,05 sehingga instrumen penelitian ini layak digunakan. Tabel rotated component matrix menunjukkan item-item yang membentuk faktor. Begitu pula pada faktor selanjutnya, dimana nilai factor loading yang berada dalam satu kolom mengartikan item tersebut dalam faktor yang sama. Dari hasil di atas, keempat item berada pada variable 1 memiliki factor loading di atas 0,5 sehingga item pada tabel 4.4 valid semua dan membentuk 2 faktor dimana faktor pertama terdiri dari item 65 dan 68 sedangkan faktor kedua terdiri dari item 66 dan 67.

Tabel 4.5

Hasil AnalisisFaktorVariabel 2 dan Variabel 3 Factor Analysis

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .954

Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 19133.516

Df 2278

Sig. .000

Tabel 4.6

Total Variance Explained

Component

Initial Eigenvalues

Extraction Sums of Squared Loadings

Rotation Sums of Squared Loadings Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumula tive % 1 15.37 5 22.610 22.610 15.375 22.610 22.610 12.54 8 18.453 18.453 2 9.204 13.536 36.146 9.204 13.536 36.146 12.03 1 17.692 36.146 3 1.989 2.925 39.070 4 1.779 2.616 41.686 5 1.449 2.132 43.817 6 1.181 1.736 45.554 7 1.116 1.641 47.195 8 1.039 1.529 48.723 9 1.025 1.507 50.230

10 .994 1.462 51.692 11 .976 1.435 53.126 12 .949 1.396 54.522 13 .935 1.376 55.898 14 .927 1.364 57.261 15 .897 1.319 58.580 16 .867 1.276 59.856 17 .851 1.251 61.107 18 .844 1.242 62.348 19 .806 1.185 63.533 20 .788 1.159 64.692 21 .782 1.150 65.842 22 .777 1.142 66.985 23 .770 1.132 68.117 24 .754 1.109 69.226 25 .719 1.057 70.283 26 .704 1.035 71.319 27 .701 1.030 72.349 28 .693 1.019 73.368 29 .669 .984 74.352 30 .654 .962 75.313 31 .647 .952 76.265 32 .642 .944 77.209 33 .627 .923 78.132 34 .616 .905 79.037 35 .603 .887 79.923 36 .591 .870 80.793 37 .585 .861 81.654 38 .558 .820 82.474 39 .554 .815 83.290 40 .541 .796 84.086 41 .537 .789 84.875 42 .520 .764 85.640 43 .514 .756 86.395 44 .506 .744 87.139 45 .473 .695 87.834 46 .462 .679 88.514 47 .452 .665 89.179 48 .450 .662 89.841 49 .435 .640 90.480 50 .429 .631 91.111 51 .420 .618 91.729

52 .412 .605 92.334 53 .408 .601 92.935 54 .387 .569 93.504 55 .378 .557 94.061 56 .374 .549 94.610 57 .371 .546 95.156 58 .354 .520 95.676 59 .344 .506 96.182 60 .330 .486 96.668 61 .326 .480 97.148 62 .317 .466 97.614 63 .307 .451 98.065 64 .291 .429 98.493 65 .277 .407 98.900 66 .263 .387 99.287 67 .247 .363 99.650 68 .238 .350 100.000

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Tabel 4.7

Rotated Component Matrixa

Component 1 2 f2.1 .720 f2.2 .621 f2.3 .577 f2.4 .658 f2.17 .601 f2.18 .509 f2.19 .666 f2.20 .595 f2.21 .577 f2.22 .602 f2.23 .605 f2.24 .634 f2.25 .659 f2.26 .566 f2.27 .671 f2.28 .524 f2.29 .621 f2.30 .600 f2.31 .555 f2.32 .647

f2.33 .503 f2.34 f2.35 .586 f2.36 .560 f2.37 .556 f2.38 .584 f2.39 f2.40 .525 f2.41 .504 f2.42 .551 f2.43 .556 f2.44 .520 f2.45 .542 f2.46 .531 f2.47 .654 f2.48 .590 f3.5 .819 f3.6 .545 f3.7 .639 f3.8 .710 f3.9 .716 f3.10 .632 f3.11 f3.12 .584 f3.49 .606 f3.50 .612 f3.51 .546 f3.52 .620 f3.53 .617 f3.54 .526 f3.55 .501 f3.56 .576 f3.57 .684 f3.58 .505 f3.59 .578 f3.60 .569 f3.61 .614 f3.62 .727 f3.63 .633 f3.64 .656 f3.81 .624 f3.82 .575

f3.83 .556 f3.84 f3.85 f3.86 .690 f3.87 .548 f3.88 .574

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.

a. Rotation converged in 3 iterations.

Nilai KMO-MSA yaitu 0,954 sehingga nilai KMO-MSA lebih besar dari 0,50 dan signifikansi Barlett 0,000 atau lebih kecil dari 0,05 sehingga instrument penelitian ini layak digunakan. Tabel rotated component matrix menunjukkan item-item yang membentuk faktor. Begitu pula pada faktor selanjutnya, dimana nilai faktor loading yang berada dalam satu kolom mengartikan item tersebut dalam faktor yang sama. Hasil di atas diperoleh 5 item tidak valid pada variable 2 dan 3 item tidak valid pada variable 3.

Tabel 4.8

Hasil Analisis Faktor Variabel 4

Factor Analysis KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .502

Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 20.878

Df 6

Sig. .002

Tabel 4.9 Total Variance Explained

Component

Extraction Sums of Squared Loadings

Rotation Sums of Squared Loadings Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative % 1 1.152 28.811 28.811 1.134 28.352 28.352 2 1.095 27.371 56.182 1.113 27.829 56.182

Tabel 4.10

Rotated Component Matrixa

Component 1 2 f4.13 .704 f4.14 .731 f4.15 -.715 f4.16 .707

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.

a. Rotation converged in 3 iterations.

Nilai KMO-MSA yaitu 0,502 sehingga nilai KMO-MSA lebih besar dari 0,50 dan signifikansi Barlett 0,000 atau lebih kecil dari 0,05 sehingga instrumen penelitian ini layak digunakan. Tabel rotated component matrix menunjukkan item-item yang membentuk faktor. Begitu pula pada faktor selanjutnya, dimana nilai factor loading yang berada dalam satu kolom mengartikan item tersebut dalam faktor yang sama. Hasil di atas menunjukkan keempat item pada variable 4 memiliki factor loading di atas 0,5 sehingga seluruh item valid dan membentuk 2 faktor dimana faktor pertama terdiri dari item 15 dan 16 sedangkan faktor kedua terdiri dari item 13 dan 14.

Tabel 4.11

Hasil AnalisisFaktorVariabel 5

Factor Analysis KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .758

Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 693.702

Df 66

Tabel 4.12 Total Variance Explained

Component

Extraction Sums of Squared

Loadings Rotation Sums of Squared Loadings

Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative % 1 2.562 21.348 21.348 2.089 17.407 17.407 2 1.275 10.623 31.971 1.454 12.115 29.522 3 1.133 9.440 41.411 1.427 11.889 41.411

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Tabel 4.13

Rotated Component Matrixa

Component 1 2 3 f5.69 .641 f5.70 .635 f5.71 .652 f5.72 .630 f5.73 .592 f5.74 .560 f5.75 f5.76 .553 f5.77 .533 f5.78 .580 f5.79 f5.80 .684

Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser

Normalization.

a. Rotation converged in 5 iterations.

Nilai KMO-MSA yaitu 0,758 sehingga nilai KMO-MSA lebih besar dari 0,50 dan signifikansi Barlett 0,000 atau lebih kecil dari 0,05 sehingga instrumen penelitian ini layak digunakan. Tabel rotated component matrix menunjukkan item-item yang membentuk faktor. Begitu pula pada faktor selanjutnya, dimana nilai factor loading yang berada dalam satu kolom mengartikan item tersebut dalam faktor yang sama. Hasil di atas menunjukkan 7 item pada variable 5 memiliki factor loading

di atas 0,5 sehingga ke 7 item valid dan membentuk 3 faktor dimana faktor pertama terdiri dari item 69, 70, 71, 72 sedangkan faktor kedua terdiri dari item 73, 74, 76 dan faktor ketiga terdiri dari item 77, 78, 80. Pada variable 5 ini terdapat 2 item tidak valid.

b. Reliabilitas Soal Tes Hasil Pendidikan Karakter

Tabel 4.14

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 660 100.0

Excludeda 0 0.0

Total 660 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Tabel 4.15

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.933 88

Tabel 4.14 menjelaskan tentang jumlah data yang valid untuk diproses dan data yang dikeluarkan serta persentasenya. Dapat diketahui bahwa data atau case yang valid berjumlah 660 dengan presentase 100% dan tidak ada data yang dikeluarkan. Tabel 4.15 adalah hasil dari analisis reliabilitas dengan teknik Cronbach Alpha. Dapat diketahui nilai Cronbach Alpha adalah 0.933. Menurut Sekaran (1992), reliabilitas kurang dari 0.6 adalah kurang baik, sedangkan 0.7 dapat diterima dan di atas 0.8 adalah baik.

3. Nilai Validasi Efektivitas Penggunaan Produk Menurut Penilaian

Siswa.

Untuk mengukur nilai-nilai efektivitas penggunaan soal tes asesmen hasil pendidikan karakter berbasis film karakter yang dikembangkan dalam penelitian ini, kepada siswa diberikan skala perseptual. Berikut ini adalah data hasil penilaian siswa terhadap penggunaan soal tes asesmen hasil pendidikan karakter berbasis film, dapat dilihat pada tabel 4.16.

Tabel 4.16

Rekapitulasi Hasil Efektivitas Penggunaan Soal Tes Asesmen Hasil Pendidikan Karakter Berbasis Film Karakter Menurut Penilaian Siswa pada 10 SMP di Indonesia (N=660)

No Pernyataan

Ya Tida

k

F F %

1 Menarik dan asyik 631 29 95.6%

2 Menyenangkan dan menghibur 617 43 93.5% 3

Sangat bermanfaat untuk menyadari

kualitas diri 652 8 98.8%

4

Menyadarkan saya untuk memperbaiki

perilaku 652 8 98.8%

5 Membuka mata hati/nuraniku 637 23 96.5% 6

Mendorong tekad/keberanian berbuat

lebih baik 642 18 97.3%

7

Menyadarkanku bahwak ku pernah

berbuat salah 636 24 96.4%

8

Membuatku merasa malu pada diri

sendiri 444 216 67.3%

9 Menumbuhkan rasa diri berharga 602 58 91.2% 10

Menyadarkan diriku bahwa aku punya

kelemahan/kekurangan diri 642 18 97.3% 11

Membuatku merasa sedih dan prihatin

terhadap keadaan sekelilingku 586 74 88.8% 12

Sangat bermanfaat mendorong aku

13

Menimbulkan rasa menyesal dalam diriku terhadap kesalahan-kesalahan yang pernah aku lakukan

598 62 90.6%

14

Menumbuhkan keinginan menolong

orang lain 644 16 97.6%

15 Menumbuhkan rasa bersyukur 646 14 97.9% 16

Menantang diri untuk bertobat dari

perilaku buruk 589 71 89.2%

17 Membosankan dan melelahkan 141 519 78,3% 18 Soal-soalnya sangat berat dan sulit 92 568 86,1% 19 Soalnya terlalu panjang dan rumit 174 486 73,7% 20

Mendorong/menumbuhkan keberanian

bertanggungjawab 635 25 96.2%

21

Membangkitkan kesadaran menghargai

teman 649 11 98.3%

22

Menumbuhkan rasa kemanusiaan dan

empati pada orang lain 643 17 97.4% 23

Mempererat rasa

persaudaraan/persahabatan 640 20 97% 24

Menumbuhkan ketaatan terhadap

norma/peraturan 645 15 97.7%

25

Membangkitkan keinginan

berusaha/gigih/berdaya juang 646 14 97.9% 26

Sangat baik/cocok/tepat untuk mengukur

karakter siswa 629 31 95.3%

27

Beberapa potongan film tidak nyambung

dengan pertanyaan & opsi jawaban 1 659 99,85% 28

Menumbuhkan keinginan berbagi/rela

berkorban 625 35 94.7%

29

Mendorong siswa lebih

disiplin/berperilaku baik/tertib pada aturan

633 27 95.9%

30

Waktu mengerjakan tes ini terburu-buru

dan terlalu singkat/kurang waktu 211 449 68,1% 31

Tes ini merupakan cara menilai

karakterku (siswa) secara jujur dan adil 640 20 97% 32

Tes ini bagus dilakukan di akhir tiap

semester untuk menilai karakter siswa 595 65 90.2%

33

Tes ini jika dilakukan secara berulang dapat menolong siswa untuk lebih sadar berperilaku dan membangun karakter yang lebih baik

617 43

34 Tes ini kurang bermanfaat bahkan

membuang-buang waktuku (siswa) 65 595 90.16% 35 Dalam menjawab soal tes ini siswa

mungkin kurang jujur sesuai nuraninya 316 344 52.2% Keterangan: Pernyataan nomor 17,18, 19, 27, 30, 34, 35 merupakan pernyataan negatif.

Berdasarkan tabel 4.16 terdapat 35 item pernyataan, dari 35 item ada 28 item positif dan 7 item pernyataan negatif. Dari 35 item terdapat 27 item yang masuk ke dalam kriteria (Sangat Efektif) 90%-100%, 3 item masuk dalam kriteria (Efektif) 80%-89%, 4 item masuk dalam kriteria (Cukup Efektif) <80%, dan 1 item masuk dalam kriteria (Kurang Efektif) <55%-64%.

Tabel 4.17

Rekapitulasi Hasil Efektivitas Penggunaan Soal Tes Asesmen Hasil Pendidikan Karakter Berbasis Film Karakter Menurut Penilaian Siswa Pada 10 SMP Di Indonesia (N=660)

Kategori presentase Banyak

Item Nomor Item Sangat Efektif 90%-100% 27 1,2,3,4,5,6,7,9,10,12,13,14,15, 20,21,22,23,24,25,26,27,28,29, 31,32,33,34 Efektif 80%-90% 3 11,16,18 Cukup Efektif <80% 4 8,30,19,17 Kurang Efektif 55%-64% 1 35 Tidak Efektif <55% 0 0

Dari hasil data di atas sudah terbukti bahwa penilaian siswa mengenai soal tes asesmen hasil pendidikan karakter berbasis film karakter adalah sangat efektif.

4. Capaian Hasil Pendidikan Karakter yang diukur dengan

Menggunakan Soal Tes Asesmen Hasil Pendidikan Karakter Berbasis

Film Karakter pada 10 SMP di Indonesia.

Guna mengukur capaian hasil pendidikan karakter dengan menggunakan soal tes asesmen pendidikan karakter berbasis film karakter pada 10 SMP yang ada di Indonesia, maka peneliti memberikan soal tes asesmen hasil pendidikan karakter berbasis film karakter kepada siswa. Setiap soal tes berbasis film karakter berdurasi 2 menit. Pilihan jawaban disajikan bergradasi, sehingga tidak ada jawaban benar dan salah. Jawaban yang dipilih siswa adalah jawaban yang menurutnya paling sesuai dengan dirinya. Hasil pendidikan karakter tersebut dihitung menggunakan norma kategorisasi Azwar, sebagai berikut ini:

Tabel 4.18

Rumus Norma Tiga Kategorisasi

Kurang Baik X < M – 1SD Cukup Baik M – 1SD < X < M + 1SD

Baik M + 1SD < X

Melalui rumus norma tiga kategorisasi tersebut, dapat di cari skor-skor mana saja yang termasuk dalam kategori kurang baik, cukup baik, maupun baik. Oleh sebab itu, sebelum masuk ke SPSS, peneliti mencari skor-skor tersebut terlebih dahulu sebagai berikut:

X maks = jumlah soal asesmen x nilai terbesar. = 88 x 4 = 352

X min = jumlah soal asesmen x nilai terkecil = 88 x 1 = 88

Simpangan baku/SD = Mean/X =

Tabel 4.19 Pengkategorisasian

Kategori Rumus Pengkategorisasian

Kurang Baik M – 1SD < X 176 < 220 Cukup Baik M – 1SD < X < M + 1SD 176 ≤ 220 <264 Baik X < M + 1SD 220 < 264

Dari pengkategorisasian di atas dapat diketahui capaian hasil pendidikan karakter berbasis film karakter dari tiga tingkatan yaitu baik, cukup baik dan kurang baik, maka hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Tabel 4.20

Capaian Hasil Pendidikan Karakter Siswa

ordinal

Capain Hasil Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Baik 338 51,2 51,2 51,2

Cukup

Baik 322 48,8 48,8 100,0

Total 660 100,0 100,0

Dari tabel di atas diketahui bahwa dari 660 siswa yang mengerjakan soal tes asesmen hasil pendidikan karakter berbasis film karakter, terdapat 338 siswa (51,2%) yang memiliki karakter dengan kategori baik. 322 siswa (48,8%) yang termasuk memiliki karakter dengan kategorisasi cukup baik dan tidak ada hasil yang menunjukkan karakter siswa dengan kategori tidak baik. Maka, hasil pendidikan karakter yang diukur menggunakan soal tes asesmen pendidikan karakter berbasis film karakter dari 660 siswa pada 10 SMP di Indonesia, ada 338 siswa yang masuk dalam kategori karakter baik dan 322 siswa masuk dalam kategori karakter cukup baik serta tidak ada siswa yang masuk dalam kategori kurang baik.

5. Perbedaan Penilaian Siswa yang Status Pekerjaan Orang Tuanya

Pegawai dan Non Pegawai Terhadap Efektivitas Penggunaan Soal Tes

Asesmen Hasil Pendidikan Karakter Berbasis Film Karakter di

Indonesia.

Untuk melihat apakah terdapat perbedaan penilaian dari siswa yang orang tuanya pegawai dan non pegawai terhadap efektivitas penggunaan soal tes asesmen hasil pendidikan karakter berbasis film karakter, maka peneliti memberikan 1 lembar kertas penilaian kepada siswa setelah mereka selesai mengerjakan soal tes. Lembar efektivitas siswa berisi 35 pernyataan mengenai penggunaan soal tes asesmen hasil pendidikan karakter berbasis film karakter. Data menunjukkan bahwa jumlah siswa yang orang tuanya pegawai berjumlah 215 dan siswa yang orang tuanya non pegawai berjumlah 445.

Tabel 4.21

Perbedaan Penilaian Siswa yang Orang tuanya Pegawai (P) dan Non Pegawai (NP) terhadap Efektivitas Penggunaan Soal Tes

Asesmen Hasil Pendidikan Karakter Berbasis Film Karakter.

No Pernyataan Sig

Presentase (%)

NP P

1 Menarik dan asyik 0.065 97% 93%

2 Menyenangkan dan menghibur 0.019 95% 90% 3

Sangat bermanfaat untuk menyadari

kualitas diri 0.646 99%

99%

4

Menyadarkan saya untuk memperbaiki

perilaku 0.646 99%

99% 5 Membuka mata hati/nuraniku 0.013 98% 94% 6

Mendorong tekad/keberanian berbuat

lebih baik 0.276 98%

7

Menyadarkanku bahwak ku pernah

berbuat salah 0.333 97%

95%

8

Membuatku merasa malu pada diri

sendiri 0.203 69%

64% 9 Menumbuhkan rasa diri berharga 0.880 91% 92% 10

Menyadarkan diriku bahwa aku punya

kelemahan/kekurangan diri 0.446 98%

97%

11

Membuatku merasa sedih dan prihatin

terhadap keadaan sekelilingku 0.198 90%

87%

12

Sangat bermanfaat mendorong aku

memperbaiki perilaku yang kurang baik 0.241 98%

97%

13

Menimbulkan rasa menyesal dalam diriku terhadap kesalahan-kesalahan yang pernah aku lakukan

0.425 91% 89%

14

Menumbuhkan keinginan menolong

orang lain 0.334 98%

97% 15 Menumbuhkan rasa bersyukur 0.747 98% 98% 16

Menantang diri untuk bertobat dari

perilaku buruk 0.972 89%

89%

17

(TIDAK) Membosankan dan (TIDAK)

melelahkan 0.304 20%

24%

18

Soal-soalnya sangat (TIDAK) berat dan

(TIDAK) sulit 0.095 16%

11%

19

Soalnya (TIAK) terlalu panjang dan

(TIDAK) rumit 0.102 28% 22% 20 Mendorong/menumbuhkan keberanian bertanggungjawab 0.093 97% 94% 21

Membangkitkan kesadaran menghargai

teman 0.787 98%

98%

22

Menumbuhkan rasa kemanusiaan dan

empati pada orang lain 0.778 97%

98% 23 Mempererat rasa persaudaraan/persahabatan 0..463 97% 98% 24

Menumbuhkan ketaatan terhadap

norma/peraturan 0.535 98% 97% 25 Membangkitkan keinginan berusaha/gigih/berdaya juang 0.160 98% 97% 26

Sangat baik/cocok/tepat untuk mengukur

karakter siswa 0.126 96%

93%

27

Beberapa potongan film tidak nyambung

dengan pertanyaan & opsi jawaban 0.487 0%

0%

28

Menumbuhkan keinginan berbagi/rela

berkorban 0.554 95%

29

Mendorong siswa lebih

disiplin/berperilaku baik/tertib pada aturan

0.355 96% 95%

30

Waktu mengerjakan tes ini (TIDAK) terburu-buru dan (TIDAK) terlalu singkat/kurang waktu

0.168 34% 28%

31

Tes ini merupakan cara menilai

karakterku (siswa) secara jujur dan adil 0.803 97%

97%

32

Tes ini bagus dilakukan di akhir tiap

semester untuk menilai karakter siswa 0.000 93%

84%

33

Tes ini jika dilakukan secara berulang dapat menolong siswa untuk lebih sadar berperilaku dan membangun karakter yang lebih baik

0.314 94% 92%

34

Tes ini (TIDAK) bermanfaat bahkan

membuang-buang waktuku (siswa) 0.085 11%

7%

35

Dalam menjawab soal tes ini siswa

mungkin (TIDAK) jujur sesuai nuraninya 0.876 48%

47% Keterangan:Pernytaan nomor 17, 18, 19, 27, 30, 34 dan 35 awalnya merupakan pernyataan negatif, hasil presentase yang dimasudkan ke dalam item negatif adalah hasil presentase jawaban tidak.

Tabel 4.21 menunjukkan bahwa ada 3 item efektivitas penilaian siswa dari kedua golongan yang signifikan, yaitu item no 2, 5 dan 32 menunjukkan bahwa ada perbedaan penilaian siswa yang orang tuanya pegawai dan non pegawai dalam hal menilai produk soal tes ini sebagai tes yang bagus dilakukan di akhir tiap semester untuk menilai karakter siswa, menyenang dan menghibur dan membuka mata hati/ nurani. Siswa yang orang tuanya non pegawai menilai ketiga poin efektivitas itu lebih tinggi daripada siswa yang orang tuanya pegawai.

Selain ke 3 item efektivitas itu, data menunjukkan bahwa penilaian siswa yang orang tuanya pegawai dan non pegawai tidak terdapat perbedaan signifikan dalam menilai efektivitas soal tes asesmen hasil pendidikan karakter. Artinya penilaian yang diberikan dari siswa yang orang tuanya

pegawai maupun non pegawai tidak ada perbedaan terhadap nilai efektivitas yang dikandung dalam penggunaan soal tes tersebut. Siswa yang orang tuanya pegawai dan non pegawai sama-sama merasa menarik dan asyik, menyenangkan dan menghibur, sangat bermanfaat untuk menyadari kualitas diri, menumbuhkan rasa bersyukur, mendorong siswa lebih disiplin/berperilaku baik/tertib pada aturan, mendorong/menumbuhkan keberanian bertanggungjawab, sangat bermanfaat mendorong aku memperbaiki perilaku yang kurang baik dan perasaan-perasaan positif lainnya.

6. Perbedaan Capaian Hasil Pendidikan Karakter Berbasis Film

Karakter pada Status Pekerjaan Orangtua pada 10 SMP di Indonesia. Untuk melihat perbedaan capaian hasil pendidikan karakter, peneliti memberikan produk berupa soal tes asesmen hasil pendidikan karakter berbasis film karakter kepada siswa yang orang tuanya pegawai dan non pegawai. Perbedaan capaian hasil tersebut dapat diperoleh melalui perhitungan SPSS dan dapat dilihat hasilnya sebagai berikut.

Tabel 4.22

Capaian Hasil Pendidikan Karakter Siswa yang orang tuanya Pegawai dan Non Pegawai

Group Statistics VAR00001 N Mean Std. Deviation Std. Error Mean NON PEGAWAI 445 265.08 12.647 .600 PEGAWAI 215 260.16 15.241 1.039

Pada tabel 4.22 menunjukkan adanya perbedaan nilai mean pada siswa yang orang tuanya non pegawai yaitu 265,08 dan siswa yang orang tuanya pegawai 260,16. Akan tetapi, selisihnya hanya sedikit yaitu 4,92. Artinya siswa yang orang tuanya non pegawai mencapai skor penilaian hasil pendidikan karakter lebih baik dari pada siswa yang orang tuanya pegawai, walaupun selisihnya sangat tipis.

Tabel 4.23

Independent Samples Test

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-tailed) Mean Differ ence Std. Error Differ ence 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Equal variances assumed 5.181 .023 4.376 658 .000 4.923 1.125 2.714 7.132 Equal variances not assumed 4.103 360.838 .000 4.923 1.200 2.563 7.282

Tabel Independent Samples Test, menunjukkan bahwa Sig (2-taild) =0,000. Apabila P < 0,05, maka hasilnya signifikan atau dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan capaian hasil pendidikan karakter siswa yang orang tuanya pegawai dan non pegawai. Perhitungan yang diukur dengan menggunakan soal tes asesmen hasil pendidikan karakter berbasis film karakter terdapat perbedaan capaian hasil pendidikan karakter berbasis film karakter pada siswa yang orang tuanya pegawai dan non pegawai. Dari hasil perhitungan, menunjukkan jika H0 pada hipotesis sementara ditolak dan Ha

diterima. Artinya terdapat perbedaan hasil pendidikan karakter siswa yang orang tuanya pegawai dan non pegawai yang diukur berdasarkan penggunaan soal tes asesmen hasil pendidikan karakter berbasis film karakter.

Dokumen terkait