• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pelaksanaan penelitian melibatkan 2 anak, di SD Shanta Maria 1 (SD Samaran) kelas V tahun ajaran 2014 yang terdiri dari 2 anak perempuan. Pelaksanaan sebelum wawancara dilakukan dengan observasi di sekolah saat aktivitas belajar mengajar berlangsung bersama anak. Hasil dari observasi yang didapatkan dari aktivitas anak saat di sekolah peneliti melakukan wawancara bersama 2 anak yang dipakai untuk fokus penelitian. Kegiatan wawancara pertama peneliti mencoba bertanya pada anak dengan pedoman wawancara yang telah disiapkan. Pada kegiatan ini peneliti bertujuan untuk menguji cobakan kalimat yang nantinya akan digunakan proses penelitian melalui wawancara yang akan dilaksanakan bersama anak. Setelah peneliti mencobakan pedoman wawancara pada 2 anak, peneliti meresa anak paham akan kalimat yang digunakan untuk proses wawancara yang akan dilaksanakan nantinya.

Pelaksanaan wawancara dengan 2 narasumber dilakukan dengan dua kali pertemuan. Pertemuan pertama peneliti melakukan wawancara bersama anak yang bernama Mawar, pada tanggal 1 Oktober 2014 di ruang kelas II mulai pukul 11.15 sampai 11.30 jam tersebut peneliti gunakan saat anak pulang dan selesai dari aktivitas sekolah. Pertemuan kedua peneliti melakukan wawancara bersama anak

yang bernama Melati, pada tanggal 2 Oktober 2014 di ruang kelas II mulai pukul 11.15 sampai 11.40 jam tersebut peneliti gunakan saat anak pulang dan selesai dari aktivitas sekolah.

Pertemuan selanjutnya setelah peneliti selesai melakukan wawancara dengan 2 anak tersebut, peneliti melakukan pengolahan hasil wawancara dalam bentuk tertulis yang biasa disebut dengan transkip hasil wawancara. Transip hasil wawancara tersebut membuat peneliti lebih bisa mengetahui dan memberi kesimpulan atas dasar pola asuh orang tua dari dua anak tersebut yang telah didapatkan dari hasil wawancara. Transkip hasil wawancara yang telah dibuat peneliti berbentuk kalimat percakapan.

Peneliti selesai melaksanakan penelitian dengan pedoman wawancara, maka proses selanjutnya peneliti melaksanakan penelitian dengan pedoman observasi. Observasi yang akan dilakukan oleh peneliti di rumah 2 anak tersebut, peneliti sebelumnya melakukan kesepakatan bersama dengan anak untuk mengkonfirmasikan hari, tanggal, dan jam yang akan digunakan untuk melaksanakan proses observasi di rumah 2 anak tersebut. Setelah peneliti melakukan kesepakatan dengan anak untuk melakukan observasi tanggal yang disepakati mulai tanggal 29 September 2014 sampai dengan tanggal 4 oktober 2014.

Peneliti selesai melakukan penelitian, maka hasil dari wawancara dengan kedua anak yang digunkan dalam fokus penelitian sebagai berikut:

1. Data hasil Wawancara Pola Asuh Mawar a) Kontrol Orang Tua terhadap Anak

Hasil wawancara yang dilakukan terhadap Mawar mengenai kegiatan di pagi hari setelah bangun tidur. Pagi hari Mawar setelah bangun tidur berdoa sebelum beranjak dari tempat tidur, selesai berdoa Mawar mandi dan ganti baju lalu berangkat ke sekolah. Baju sekolah yang akan dipakai di pagi hari sudah disiapkan oleh ibunya di sore hari. Hal ini berdasarkan hasil wawancara dari Mawar. Berikut adalah pernyataanya :

Berdoa (JT/D1/P1) . . . . emmmm . . . . Mandi ( JT/D1/P1a) . . . .Ee. . . . ganti baju terus sekolah ( JT/D1/P1b) . . . . Baju sekolah disiapin dipagi hari sama ibuk.”( JT/D5/P4)

Mendengar kegiatan di pagi hari Mawar, peneliti juga mendapatkan informasi dari Mawar mengenai kegiatan yang dilakukan setelah pulang dari sekolah. Mawar setelah pulang dari sekolah ganti baju, cuci tangan, cuci kaki, lalu makan siang. Kebiasaan yang dilakukan Mawar setelah pulang dari sekolah juga telah diungkapkan oleh Mawar. Berikut adalah pernyataanya:

Emm . . . . pertama ganti baju, cuci tangan, cuci kaki terus makan.”(JT/D1/P2)

Kegiatan yang dilakukan Mawar sehari-hari saat berada di rumah, rapi dan selalu berada di dalam rumah. Namun, Mawar saat melakukan kesalahan orang tua juga memberi nasihat. Nasihat yang disampaikan orang tua untuk Mawar supaya kesalahan yang sudah pernah dilakukan tidak terulang kembali dan belajar dari hal kecil. Orang tua Mawar menegur memiliki tujuan untuk

Mawar menjadi paham akan hal tidak baik menjadi hal yang baik. Hal tersebut orang tua sampaikan pada Mawar karena orang tua sayang pada Mawar untuk menjadi anak yang lebih baik lagi. Hal ini ditegaskan oleh peneliti saat melakukan wawancara. Berikut adalah pernyataannya:

Menasehati ( JT/D1/P3) . . . . Ya itu bu, jangan diulangi lagi hal yang sama, karena setiap kesalahan bisa diperbaiki. Belajar dari hal kecil gitu bu sama orang tua bilang, orang tua mengur itu karena sayang sama anak dan ingin anaknya menjadi orang baik. Saat di rumah orang tua selalu memberi tahu hal kurang baik jadi baik bu.”( JT/D5/P3)

Mawar saat berada di rumah melakukan kegiatan belajar. Saat Mawar belajar yang dilakukan orang tua membantu Mawar ketika menemukan kesulitan dalam memahami soal yang sedang Mawar mencoba untuk mengerjakanya. Orang tua selain membantu Mawar dalam menemukan kesulitan saat belajar, orang tua juga menunggu belajar Mawar dari awal sampai akhir selesai belajar. Kefokusan orang tua Mawar saat membantu dalam belajar tidak pasti, hal ini dikarenakan jika orang tua memiliki tugas yang harus dikerjakan di rumah maka orang tua hanya menemani Mawar saat belajar. Namun jika orang tua tidak memiliki tugas yang harus dikerjakan di rumah maka Mawar dalam belajar orang tua munggu dan mengajari belajar Mawar saat menemukan kesulitan, hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Mawar. Berikut adalah pernyataanya:

Membantu ( JT/D1P4) . . . . Iya ( JT/D1/P4a) . . . . iya ( JT/D1/P4b) . . . . Kalau ibu baru gak ada tugas yaaaa fokus nyinaoni saya bu. Tapi kalau

ada tugas ya cuman nemeni saja sambil ibu ngerjain tugasnya.”( JT/D1/P4c)

Reaksi orang tua saat Mawar lupa merapikan tempat tidur memberi pengertian dengan cara menasehati. Orang tua menasehati Mawar dengan tujuan supaya tidak lupa lagi untuk merapikan tempat tidur dan tidak diulangi lagi. Mawar dalam merapikan tempat tidur lebih sering tanpa diingatkan oleh orang tua, karena kalau Mawar lupa untuk merapikan tempat tidur ibu tidak akan menyapu kamar Mawar. Jika kamar tidur dipagi hari tidak disapu karena Mawar lupa untuk merapikan tempat tidur, maka kamar tidur akan disapu ibu di sore hari saat membersihkan rumah. Pernyataan yang telah disampaikan oleh Mawar pada peneliti tersebut dapat dilihat dari jawaban Mawar. Berikut adalah pernyataannya:

“Emmmm, ya….menasehati (JT/D2/P1) . . . . Ya….biar gak lupa lagi (JT/D2/P1a) . . . . Ya….cuman menasehati supaya tidak diulangi lagi gitu (JT/D2/P1b) . . . . Kalau aku sering merapikan tempat tidur tanpa diingatkan bu, soalnya kalau tempat tidur tidak dirapikan nanti sama ibuk kamar tidak disapu bu ( JT/D2/P1c) . . . . Yaaaa, paling ibu nanti disore hari waktu membersihkan rumah kamar ku disapu.”( JT/D5/P3) Kontrol orang tua dalam penonjolan kekuasaan pada bidang pendidikan Mawar dengan cara melihat hasil belajar melalui nilai yang didapatkan. Hasil pelajaran yang didapatkan oleh Mawar jika nilai tersebut tidak bagus, maka orang tua menyuruh Mawar untuk belajar lebih giat lagi. Ketika orang tua meminta Mawar untuk belajar lebih giat lagi, orang tua konsisten juga dalam

memberikan waktu untuk belajar lebih disiplin. Artinya orang tua konsisten dalam memberikan waktu belajar dari satu jam menjadi satu jam setengah, dengan waktu yang telah ditambahkan untuk Mawar belajar saat mendapatkan nilai yang kurang bagus, maka orang tua juga menunggu dan mengajari saat Mawar belajar. Hal tersebut berdasarkan dari hasil percakapan Mawar dengan peneliti yang dapat dilihat dari jawabanya. Berikut adalah pernyataannya:

“Yaaaa….menyuruh untuk belajar lebih giat lagi ( JT/D3/P1) . . . . Emmmm lebih giat bu, dan orang tua juga lebih disiplin dalam memberi waktu aku buat belajar (JT/D1/P4) . . . . Kalau nilai ku jelek ya dari satu jam jadi setu setengah jam bu, sampai ngantuk kadang aku (JT/D3/P1).” Agresi psikologis tentu akan terjadi pada Mawar seiring orang tua memberi tanggapan yang telah terjadi pada diri Mawar. Agresi psikologis dapat menentukan kepribadian Mawar dengan kebiasaan orang tua memberi tanggapan pada hal yang telah terjadi. Mawar pernah melakukan hal bohong pada orang tua kemudian hal yang disampaiakan pada Mawar yaitu gak boleh bohong, gak boleh diulangi lagi. Karena kalau Mawar mengulangi kebohongan yang sama merasa takut dan waktu yang akan datang Mawar diberi peringatan untuk tidak boleh main. Jawaban tersebut terlihat saat Mawar menjawab pertanyaan dari peneliti. Berikut pernyataannya:

Pernah (JT/D4/P1) . . . . Emmmm. . . .gak boleh bohong, gak boleh diulangi lagi ( JT/D4/P1a) . . . . Yang jelas takut buat ngulangi lagi, soale kalau diulangi lagi nanti gak ada waktu buat main bu, soale aku seminggu 3 kali les itu, jadi ya butuh main.”( JT/D4/P1b).

b) Komunikasi

Komunikasi sangat dibutuhkan ditengah-tengah keluarga, karena melalui komunikasi yang ada antara orang tua dan anak dapat saling memahami apa yang menajdi kondisi yang sedang terjadi. Dengan demikian komunikasi yang ada dalam keluarga dapat melalui pola asuh orang tua dalam pemberian kasih sayang. Mawar dapat merasakan kasih sayang dari orang tua melalui ditengah-tengah kesibukan orang tuanya. Orang tua Mawar bekerja sebagai PNS dan swasta, bapak yang swasta dan ibu PNS. Pernyataan tersebut dapat dilihat dari hasil percakapan wawancara sebagai berikut:

“PNS sama swasta.”( JT/D5/P1)

Dari pekerjaan orang tua Mawar yang memiliki bagian pada PNS dan swasata, Mawar berpendapat bagus. Namun, Mawar menyampikan keluh kesahnya dengan mengatakan banyak tidak enaknya karena orang tua sibuk dengan pekerjaan masing-masing dan waktu untuk Mawar lebih sedikit. Artinya, Mawar dapat bertemu dengan orang tua di sore hari dan Mawar memiliki keinginan untuk dapat berkumpul dengan bapak dan ibu, karena yang lebih sering berkumpul dengan Mawar ibu. Bapak Mawar tidak bisa sering berkumpul dengan keluarga karena pekerjaan sering keluar kota dan pulang belum pasti satu hari sekali bisa pulang. Penjelasan yang disampaikan dari Mawar dapat dilihat pada bagian diwabah ini:

Yaaaa. . . .bagus ( JT/D5/P2) . . . . Iya tapi banyak gak enaknya karena orang tua terlalu sibuk dengan pekerjaan dan sedikit waktu untuk ku (JT/D4/P2a) . . . . Yaaaa aku itu ingin ada waktu yang sering bisa di

rumah bersama ibuk dan bapak, karena yang sering di rumah ibuk saja.”(JT/D4/P2b)

Ditengah-tengah kesibukan yang dilakukan orang tua dalam beraktivitas kerja, orang tua Mawar juga melakukan kegiatan di rumah seperti halnya merapikan rumah dan meluangkan waktu di sore hari untuk berkumpul dengan keluarga. Mawar merasakan senang saat berkumpul dengan keluarga, karena apapun yang diminta Mawar dalam makanan orang tua selalu membelikan untuk cemilan saat berkumpul keluarga. Melalui hal tersebut Mawar merasa apa yang diinginkan terpenuhi dari orang tua. Hal ini berdasarkan apa yang telah diungkapkan oleh Mawar. Berikut adalah pernyataannya:

beres-beres rumah ( JT/D5/P3) . . . . Emmmm. . . .biasanya kumpul-kumpul ( JT/D5/P3a) . . . . Sore hari ( JT/D5/P3b) . . . . Seneng bu karena apapun yang aku minta dalam makanan pasti dibelikan, ngbrol sambil ngemil. Merasa juga apa yang saya inginkan tiap hari terpenuhi bu hehe.”(JT/D5/P4)

Dengan adanya orang tua selalu membelikan makanan yang disukai oleh Mawar dan orang tua meluang waktu untuk menunggu dan mengajari saat belajar, disinilah Mawar merasakan bahwa orang tua telah memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Berikut adalah pernyataannya:

Orang tua ( JT/D5/P4) . . . . Simpel kok bu, hal yang sudah terpenuhi itu, saat aku belajar orang tua menunggu dan mengajari aku bu.”(JT/D1/P4)

Orang tua Mawar tidak hanya mencukupi apa yang menjadi kebutuhan dan keinginanya, melainkan orang tua Mawar juga memantau Mawar saat tidak mau belajar. Orang tua saat mengetahui Mawar tidak mau belajar memberi teguran pada Mawar untuk belajar lebih giat lagi, karena kalau Mawar tidak mau belajar lebih giat lagi maka fasilitas sekolah akan disimpan oleh orang tua sampai Mawar sadar akan kebutuhan belajar. Pemaparan yang terdapat dari hasil wawancara tersebut, peneliti memiliki bukti pernyataan sebagai berikut:

Pernah ( JT/D5/P5) . . . . Yaaaa. . . .suruh aku belajar ( JT/D5/P5a) . . . . Ya cuman bilang bu, kalau gak mau belajar fasilitas sekolah sementara disimpan orang tua dulu bu sampai aku sadar akan kebutuhan belajar bu.”(JT/D5/P6)

Kemalasan yang dialami Mawar untuk tidak mau belajar, orang tua juga mempunyai cara dalam mengigatkan Mawar supaya memiliki keinginan untuk belajar dengan memintanya untuk belajar, jika Mawar masih tidak mau belajar maka orang tua mengatakan kalau besok mendapatakan nilai tidak bagus dalam ulangan dan tidak naik kelas Mawar diminta untuk menanggung hasilnya yang kurang baik dengan sendirinya. Bukti pada hal tersebut dapat dilihat pada pernyataan sebagai berikut:

Yaa. . ..disuruh belajar, kalau misalnya aku masih gak mau nanti apa namanya kalau misal ulangannya jelak sama gak naik kelas suruh nanggung sendiri.”( JT/D5/P6)

Mawar saat berada di rumah sudah memiliki jadwal untuk belajar, maka Mawar saat berkegiatan belajar dan menemukan kesulitan dalam mengerjakan

pekerjaan rumah (PR), yang membantu Mawar untuk mengerjaan PR terkadang mamah dan terkadang papah. Dengan demikian kedua orang tua Mawar dapat membantu Mawar saat mendapatkan kesulitan dalam belajarnya. Hal ini dapat dibuktikan dengan pernyataan sebagai beriku:

Kadang-kadang mamah kadang-kadang papah.”( JT/D5/P7)

Orang tua saat melihat Mawar memiliki keinginan untuk belajar, maka orang tua juga memiliki tanggapan saat Mawar berhasil mendapatkan nilai yang baik. Tanggapnya saat Mawar berhasil dan mendapatkan nilai yang baik yaitu dengan cara meminta Mawar untuk mempertahankan prestasi dan juga memberi reward sebagai dukungan dari orang tua supaya Mawar semakin giat dalam menuntut ilmu dalam dunia pendidikan. Reward yang pernah diterima oleh Mawar yaitu berupa sepatu. Kenyataan yang telah Mawar sampaikan dapat dilihat berikut dari pernyataanya:

Emmmm. . . .suruh mempertahankan prestasi (JT/D5/P8) . . . . Pernah (JT/D5/P8a) Eeee. . . .sepatu ( JT/D5/P8b) Yaa. . . .seneng ( JT/D5/P8c) Semakin giat.”( JT/D5/P8d)

Orang tua dalam mempertahankan prestasi yang telah dimiliki Mawar deng memberikan kegiatan Mawar diluar jam sekolah yaitu dengan mengikuti les biasa disebut dengan bimbingan belajar. Les yang diikuti Mawar dalam satu minggu terdapat tiga kali pertemuan. Kegiatan les yang diikuti Mawar diluar jam sekolah biasanya mulai dari jam tiga sore sampai jam lima sore. Dalam tiga kali seminggu les yang diikuti Mawar terdapat di hari senin, rabu, dan

jum’at. Berdasarkan jawaban dari Mawar yang telah disampaikan dapat dilihat melalui pernyataan dibawah ini:

“kegiatan di luar rumah Emmmmm…..ikut les ( JT/D5/P9) . . . tiga kali dalam seminggu.”( JT/D5/P9a) . . . . senin, rabu, jum’at.”( JT/D5/P9b) Menjadi orang tua tidak hanya didengarakan apa yang menjadi keinginannya, melainkan menjadi orang tua harus lebih mampu apa yang dikatakan oleh anaknya. Artinya, dalam kehidupan sehari-hari Mawar tidak sering bercerita dengan orang tuanya, Mawar bercerita sama orang tuanya hanya pada waktu dan kondisi tertentu. Namun, ketika Mawar bercerita pada orang tua lalu diberi tanggapan Mawar merasa senang. Hal ini dinyatakan dalam jawaban Mawar saat melakukan percakapan dengan peneliti.jawaban Mawar sebagai berikut:

Kadang-kadang ( JT/D5/P10) . . . . Emmmm. . . .seneng.”( JT/D5/P10a) Mawar waktu untuk berkumpul dengan orang tua tidak pasti setiap hari bisa, karena kedua orang tua Mawar sama-sama memiliki kesibukan dalam bekerja dan setelah pulang dari bekerja orang tua Mawar merasa capek lalu tidur untuk istrahat. Dengan kesibukan orang tua tersebut Mawar lumyan untuk merasakan kesedihan karena tidak bisa berkumpul dengan keluarga. Orang tua sibuk dengan pekerjaan masing-masing dan suatu ketika Mawar membutuhkan tempat untuk bercerita maka Mawar pun akan menceritakan hal tersebut dengan ibu saat makan malam kalau ibu benar-benar sibuk maka Mawar akan bercerita dengan bapak kalau berada di rumah. Saat Mawar bercerita pada orang tua ditengah-tengah kesibukannya, orang tua tetap memberi solusi

dengan mengetahui terlabih dahulu permasalahan semula. Bebarapa pendapat yang telah disampaikan oleh Mawar dapat dilihat dalam pernyataan hasil percakapan sebagai berikut:

Emmmm. . . .gak jugak ( JT/D5/P1) . . . . karena ibuk kan pulangnya agak malem biasanya udah kecapean terus tidur (JT/D5/P11a) . . . . Kalau papah tu biasanya eeee….kerja kalau malem itu ngerjain tugas-tugas ( JT/D5/P11c) . . . . Yaaaa. . . .gak bisa kumpul keluarga”( JT/D6/P11d) . . . . Yaaaa lumayan ( JT/D6/P11e) . . . . Ya udah bu aku cerita sama ibu kalau gak sibuk tapi kalau sibuk aku cerita sama bapak kalau ada di rumah ( JT/D5/P10) . . . . Yaaaa memberi solusi sama mencari akar permasalahannya dulu bu, baru ditanggapi sama orang tua.”( JT/D5/P10a)

c) Tuntutan Orang Tua untuk menjadi Matang (anak berkembang sesuai usianya)

Terlepas dari kenyataan yang telah terdapat pada bagian pemberian kasih sayang, maka peneliti akan menuliskan pernyataan yang telah didapatkan dari hasil percakapan mengenai teknik induktif. Sikap Mawar saat bertemu dengan orang lain di lingkungan sekitar kalau belum kenal Mawar mengajak untuk berkenalan. Dalam melakukan perkenalan Mawar menanyakan namanya siapa, kelas berapa dan rumahnya dimana. Namun, kalau Mawar sudah kenal dengan orang yang ada di lingkungan sekitar memberi sapaan dan menanyakan mau kemana. Demikian yang terjadi, berbalik dari itu semua jika Mawar sudah

kenal dengan orang yang ada dilingkungan dan Mawar merasa tidak suka dengan orang tersebut maka Mawar hanya memberikan senyuman tanpa bertanya yang lainya. Ungkapan yang telah disampaikan Mawar tersebut terdapat dalam pernyataan sebagai berikut:

Biasanya kalau belum kenal itu, mengajak kenalan (JT/D6/P1) . . . . Biasanya aku menyapa, terus tanya mau kemana. Tapi kalau aku gak suka sama orang itu ya cuman senyum aja, soalnya males buat nyapa.”(JT/D6/P1a)

Dengan Mawar memiliki kebiasaan baik saat bertemu dengan orang lain, kondisi tertentu Mawar pernah tidak menanggapi apa yang telah orang lain berikan sapaan padanya. Melihat kondisi seperti itu orang tua berusaha menasehati Mawar. Hasil percakapan tersebut dapat dilihati dalam pernyataan sebagai berikut:

Yaaaa. . . .berusaha menasehati.”(JT/D6/P2)

Yaaaa. . . .gak boleh njailin temen-temen, gak boleh nakalin temen, gak boleh sombong sama teman tetep menyapa walaupun itu tidak kamu sukai.(JT/D6/P2a)

Orang tua juga ingin memiliki kebiasaan baik untuk Mawar, maka dari itu orang tua membiasakan hidup displin pada Mawar melalui hal kecil setelah selesai menggunakan handuk dikembalikan pada tempatnya, setelah pulang dari sekolah atau pun bepergian menggunakan sepatu meletakan pada rak sepatu, setelah makan mencuci piring dengan sendirinya, dan Mawar setiap

hari harus meluangkan waktu untuk belajar. Penjelasan yang telah disampaikan oleh Mawar tersebut dapat dilihat dari kenyataan dibawah ini:

Eeee. . . .narok apa andok itu ditempatnya ( JT/D6/P3) . . . . Narok sepatu ditempatnya, sehabis makan harus cuci piring, terus harus belajar.(JT/D6/P3a)

Dengan adanya aturan-aturan yang terdapat dari orang tua untuk Mawar, maka orang tua pun juga memiliki ketegasan untuk Mawar saat akan pergi harus meminta izin terlebih dahulu supaya orang tua tidak kesulitan untuk mencarinya. Berdasarkan hasil percakapan Mawar. Berikut adalah pernyataannya:

Marah ( JT/D6/P4) . . . . Kalau misalanya mau pergi main harus izin dulu supaya orang tua tidak mencari.”(JT/D6/P4a)

2. Data hasil Wawancara Pola Asuh Melati a) Kontrol Orang Tua terhadap Anak

Hasil wawancara yang dilakukan terhadap Melati mengenai kegiatan di pagi hari setelah bangun tidur yaitu merapikan tempat tidur, mandi, memakai seragam, siap-siap alat dan buku yang akan dibawa kesekolah, makan pagi, lalu berangkat ke sekolah. Melati berangkat ke sekolah diantar oleh orang tua, karena mengingat rumah jauh dan orang tua tidak tega jika Melati berangkat naik sepeda sendiri. Kegiatan di pagi hari yang telah disampaikan Melati melalui percakapan dengan penulis tersebut dapat dilihat dari pernyataan sebagai berikut:

yang dilakukan di pagi hari setelah bangun tidur itu merapikan tempat tidur, setelah itu eeee……mandi (JA/D1/P1) . . . . “Me…….memakai sragam, bersiap-siap, sarapan, lalu berangkat ke sekolah (JA/D1/P1a) . . . . Kalau aku sih buk berangkat tetep dianter sama orang tua, soale jauh rumah ku jauh dan gak boleh naik sepeda sendiri.”( JA/D5/P4) Kegiatan yang dilakukan Melati sepulang dari sekolah sampai di rumah ganti baju, makan siang, lalu bermain sebentar sekitar satu jam, stelah itu pulang tidur siang. Jika Melati saat bermain waktunya lebih satu jam maka orang tua akan marah pada Melati dan nantinya tidak boleh main. Karena waktu satu jam yang telah diberikan Melati oleh orang tua tidak boleh lebih harus tepat waktu jam yang telah diberikan oleh orang tua. Namun, Melati saat tidak tidur siang melakukan kegiatan terkadang belajar, tetapi kalau mamanya sudah pulang dari kerja berdua melihat acara televise dan mengobrol. Kegiatan Melati yang demikian setelah pulang dari sekolah yang telah diungkapkan. Berikut adalah pernyataanya:

Kegiatan setelah pulang dari sekolah itu berganti baju, makan siang, lalu bermain sebentar sekitar 1 jam, lalu pulang tidur ( JA/D2/P2) . . . . Ya….dimarahin bu, nanti aku terus gak boleh main lagi, soalnya kalau udah diberi waktu main 1 jam itu gak boleh molor harus tepat bu. (JA/D1/P3) . . . . Kadang belajar, tapi kalau mama udah pulang yaa melihat tv bareng.”(JA/D5/P11)

Sepulang dari sekolah Melati memiliki keinginan untuk bermain. Melati saat bermain merasakan asik sampai lupa jam yang telah diberikan orang tua

dalam Melati bermain dengan temannya. Melati saat melakukan kesalahan seperti halnya bermain lebih dari satu jam, maka orang tua memberi nasehat.

Dokumen terkait