• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2 Hasil Penelitian

kegiatan ini guru juga sering memperlihatkan gambar sebagai alat penarik perhatian siswa dan melakukan tanya jawab. Kegiatan mengerjakan LKS diisi dengan membuat mind map atau menjawab soal.

Pada kegiatan akhir sering dilakukan tanya jawab untuk mempertegas pemahaman siswa. Selain itu pada kegiatan ini selalu dilaksanakan pengerjaan lembar evaluasi untuk melihat pemahaman siswa mengenai materi yang telah dipelajari. Kegiatan yang lain adalah penarikan kesimpulan materi yang dipelajari pada hari itu.

4.2 Hasil Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kolaboratif payung IPA yang dilakukan bersama, dengan jumlah anggota untuk setiap kelompok sejumlah tiga mahasiswa untuk meneliti pengaruh penggunaan metode mind map terhadap kemampuan berpikir kritis. Kemampuan berpikir kritis tersebut diantaranya adalah kemampuan intepretasi, analisis, evaluasi, inferensi, eksplanasi dan

regulasi diri. Pada penelitian ini akan dibahas pengaruh penggunaan metode mind map terhadap kemampuan interpretasi dan analisis.

Penelitian ini dilaksanakan di SD Pangudi Luhur Yogyakarta untuk melihat pengaruh penggunaan metode mind map terhadap kemampuan

interpretasi dan analisis kelas V. Penelitian ini merupakan penelitian quasi-experimental design tipe non-equivalent control group design. Ada dua kelompok yang dilibatkan dalam penelitian ini, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dipilih secara undi yang disaksikan oleh guru. Perlakuan berbeda dilakukan pada dua kelompok tersebut. Kelompok eksperimen diberikan treatment, sedangkan kelompok kontrol hanya menggunakan metode ceramah.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes, dengan bentuk tes essay. Jumlah soal yang diujikan pada pretest dan posttest adalah 7 item untuk semua kemampuan berpikir keritis, namun peneliti hanya melakukan penelitian pada dua kemampuan berpikir kritis yaitu interpretasi dan analisis. Kemampuan

interpretasi terdapat pada soal nomor 1 dan kemampuan analisis terdapat pada soal nomor 2. Instrumen yang digunakan tersebut sebelumnya telah

47

dikonsultasikan kepada dosen ahli, dosen pembimbing dan diujikan validitasnya maupun reliabilitasnya.

Kelas yang digunakan sebagai kelompok eksperimen yaitu kelas V PL 3 dan kelas kontrol adalah kelas V PL 4. Jumlah siswa pada kelompok eksperimen adalah 39 dengan jumlah laki-laki 23 dan jumlah perempuan adalah 16. Sedangkan kelompok kontrol berjumlah 39 siswa dengan jumlah siswa perempuan 15 dan jumlah siswa laki-laki 24. Tahap awal yang dilakukan peneliti adalah memberikan pretest pada kedua kelompok. Pemberian pretest ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal kedua kelas tersebut. Tahap selanjutnya adalah pembelajaran materi pesawat sederhana pada kedua kelompok dengan metode pembelajaran yang berbeda. Kelompok eksperimen menggunakan

treatment berupa metode mind map, sedangkan untuk kelompok kontrol tanpa

treatment hanya metode ceramah. Setelah pembelajaran dilaksanakan kedua kelompok tersebut diberikan posttest I untuk mengetahui pengaruh treatment

metode mind map terhadap kemampuan interpretasi dan analisis. Setelah tiga minggu kemudian akan diberikan posttest II untuk melihat sensitivitas perlakuan dan untuk melihat retensi pengaruh perlakuan metode mind map terhadap kemampuan interpretasi dan analisis.

Pada bagian berikut akan dipaparkan hasil analisis statistik. Seluruh analisis statistik menggunakan program IBM SPSS Statistics 20 for Windows. Analisis statistik menggunakan tingkat kepercayaan 95%.

4.2.1 Pengaruh Penggunaan Metode Mind Map terhadap Kemampuan

Interpretasi

4.2.1.1 Uji Normalitas Data

Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen yaitu metode mind map terhadap variabel dependen yaitu kemampuan interpretasi di SD Pangudi Luhur Yogyakarta. Data yang diperoleh dari hasil pretest, posttest I dan posttest II diuji normalitasnya menggunakan

Kolmogorov-Smirnov test pada program komputer IBM SPSS Statistics 20 for Windows. Hal ini dilakukan untuk menentukan jenis statistik yang akan digunakan untuk analisis data responden selanjutnya. Distribusi data dikatakan normal jika

48

harga Sig.(2-tailed) dari Kolmogorov-Smirnov test lebih besar dari 0,05. Berikut ini adalah hasil perhitungan uji normalitas untuk pretest, posttest I dan posttest II

(Lampiran 4.1).

Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Kemampuan Interpretasi

No Aspek Sig. (2-tailed) Keterangan

1 Rerata skor pretest kelompok eksperimen 0,215 Normal 2 Rerata skor posttest I kelompok eksperimen 0,175 Normal 3 Rerata skor posttest II kelompok eksperimen 0,328 Normal 4 Rerata skor pretest kelompok kontrol 0,254 Normal 5 Rerata skor posttest I kelompok kontrol 0,518 Normal 6 Rerata skor posttest II kelompok kontrol 0,645 Normal

Berdasarkan analisis statistik uji normalitas kemampuan interpretasi

tersebut, pretest kelompok eksperimen diperoleh harga Sig.(2-tailed) sebesar 0,215, aspek posttest I kelompok eksperimen memiliki harga Sig.(2-tailed)

sebesar 0,175, dan aspek posttest II kelompok eksperimen memiliki harga Sig.(2-tailed) sebesar 0,328. Selanjutnya aspek pretest kelompok kontrol memiliki harga

Sig.(2-tailed) sebesar 0,254, aspek posttest I kelompok kontrol memiliki harga

Sig.(2-tailed) sebesar 0,518, dan aspek posttest II kelompok kontrol memiliki harga Sig.(2-tailed) sebesar 0,645. Harga Sig.(2-tailed) pretest, posttest I, dan

posttest II pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki distribusi data normal karena harga Sig.(2-tailed) > 0,05, sehingga data pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol akan dianalisis dengan menggunakan statistik parametrik.

Analisis data untuk melihat kemampuan interpretasi dilakukan dengan lima langkah berikut: 1) uji perbedaan kemampuan awal, yaitu analisis data dengan membandingkan skor pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk mengetahui perbedaan kondisi awal siswa sebelum mendapatkan perlakuan atau treatment. 2) Uji selisih skor pretest dan posttest I, yaitu untuk mengetahui adanya perbedaan yang signifikan dengan membandingkan selisih skor pretest ke

posttest I pada kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. 3) Uji peningkatan skor pretest dan posttest I pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk mengetahui kenaikan yang signifikan pada masing-masing kelompok tersebut. 4) Uji besar efek perlakuan, yaitu untuk mencari persentase besarnya efek perlakuan penggunaan mind map pada kelompok eksperimen dan

49

membandingkannya dengan kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan. 5) Analisis retensi pengaruh penggunaan metode mind map terhadap kemampuan

interpretasi.

4.2.1.2 Pengaruh Perlakuan

1) Uji Perbedaan Kemampuan Awal

Langkah pertama yang dilakukan peneliti setelah mengetahui normalitas data pretest dari masing-masing kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Peneliti melakukan analisis perbandingan skor pretest

kelompok eksperimen dan skor pretest kelompok kontrol. Analisis statistik yang digunakan adalah statistik parametrik dalam hal ini Independent samples t-test.

Sebelum dilakukan analisis ini perlu dilakukan uji homogenitas varians dengan Levene’s test. Jika harga Sig. > 0,05 ada homogenitas variansi dari kedua data yang dibandingkan. Jika harga Sig. < 0,05 tidak ada homogenitas variansi dari kedua data yang dibandingkan. Hasil analisis Levene’s test dengan tingkat kepercayaan 95% diperoleh harga F = 0,912 dengan harga Sig. = 0,343 (p > 0,05)

dengan demikian terdapat homogenitas varians sehingga bisa digunakan

Independent samples t-test untuk analisis selanjutnya. Berikut ini adalah hasil perhitungan uji beda kemampuan awal dengan Independent samples t-test (Lampiran 4.2).

Tabel 4.2 Perbandingan Skor Pretest Kemampuan Interpretasi

Hasil Pretest Sig. (2-tailed) Keterangan

Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol 0,343 Tidak ada perbedaan

Hasil skor kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Hal ini terlihat dari hasil M = 2,3179, SD = 0,83189, SE = 0,83819, pada kelompok eksperimen dan hasil M = 2,1436, SD = 0,78264, SE = 0,78264 untuk kelompok kontrol. Perbedaan ini signifikan dengan df = 76, t = 0,953, Sig. (2-tailed) sebesar 0,343 (p > 0,05). Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa harga Sig. (2-tailed) > 0,05, maka Hnull diterima dan Hi

ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest pada kelompok eksperimen dan pretest pada kelompok kontrol. Jadi dapat diambil

50

kesimpulan bahwa kedua kelompok memiliki kemampuan awal yang sama, atau memiliki titik pijak yang sama.

Dokumen terkait