• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Data penelitian yang diperoleh ada empat, yaitu data pengetahuan awal kimia, data Higher Order Thinking Skills, data observasi Higher Order Thinking Skillsdan data respon peserta didik.

1. Pengetahuan Awal Peserta Didik

Pengetahuan awal peserta didik adalah nilai murni Ujian Akhir Semester (UAS) semester I kelas XI. Data ini diperoleh dengan teknik dokumentasi dari data pendidik yang kemudian digunakan sebagai kovariabel. Data pengetahuan awal peserta didik dapat dilihat pada Tabel 9. Keterangan deskriptif data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 8.

Tabel 9. Rangkuman Data Pengetahuan Awal Kimia Peserta Didik

2. Data Higher Order Thinking Skills Peserta Didik

Data Higher Order Thinking Skills peserta didik hasil tes diperoleh dari hasil mengerjakan soal tes Higher Order Thinking Skills diakhir pertemuan. Instrumen yang digunakan berupa soal uraian sebanyak 7 soal yang telah divalidasi secara logis dan empiris. Data Higher Order Thinking Skills hasil tes peserta didik dapat dilihat pada Tabel 10. Keterangan deskriptif data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 9.

Kelas Jumlah Peserta Didik Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rerata Nilai Eksperimen 32 63 42 50,88 Kontrol 32 60 42 51,40

64

Tabel 10. Rangkuman Data Higher Order Thinking Skills Kelas Jumlah Peserta Didik Nilai

Tertinggi Nilai Terendah Rerata Nilai Eksperimen 32 100 76 81,78 Kontrol 32 100 74 85,63

Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis menggunakan aplikasi SPSS versi 21. Analisis meliputi uji prasyarat hipotesis dan uji hipotesis. Uji prasyarat hipotesis meliputi uji normalitas, uji homogenitas, uji korelasi Pearson dan uji interaksi. Sedangkan, uji hipotesis menggunakan analisis kovarian (anakova).

3. Data Observasi Higher Order Thinking Skills Peserta Didik

Data observasi Higher Order Thinking Skills peserta didik diperoleh dari hasil observasi oleh observer selama proses pembelajaran berlangsung. Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi yang dikembangkan dalam bentuk rubrik dan telah divalidasi secara logis oleh dosen. Data observasi Higher Order Thinking Skills peserta didik dapat dilihat pada Tabel 11. Keterangan deskriptif data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 10 dan 11.

Tabel 11. Rangkuman Data Observasi Higher Order Thinking Skills

Aspek Kelas Rata-rata

Menganalisis Eksperimen 77,88 Kontrol 73,13 Mengevaluasi Eksperimen 60,12 Kontrol 55,75 Mencipta Eksperimen 14,00 Kontrol `11,5

65

mengkategorikan masing-masing aspek dari Higher Order Thinking Skills. 4. Data Respon Peserta Didik

Data respon peserta didik diperoleh dari hasil oanalisis hasil angket yang disebarkan pada peserta didik kelas eksperimen. Instrumen yang digunakan berupa angket yang telah divalidasi secara logis oleh dosen. Data respon peserta didik dapat dilihat pada Tabel 12. Keterangan deskriptif data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 12.

Tabel 12. Rangkuman Data Respon Peserta Didik Total Skor Persentase

3342 87,03%

Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif dengan membandingkan hasil perhitungan angket respon dengan pedoman penentuan kategori.

5. Uji Prasyarat Hipotesis Penelitian a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui normal tidaknya sebaran data yang akan dianalisis. Adapun data yang dilakukan uji normalitas adalah data pengetahuan awal dan data Higher Order Thinking Skills. Uji normalitas yang digunakan adalah uji Kolmogorov Smirnov dengan taraf signifikansi α = 0,05 menggunakan aplikasi SPSS versi 21. Jika hasil yang diperoleh menunjukkan nilai signifikansi > 0,05, maka data berdistribusi normal. Hasil dari uji normalitas ditunjukkan pada Tabel 13.

66

Tabel 13. Rangkuman Hasil Uji Normalitas

Variabel Kelas N Sig Kesimpulan

Pengetahuan awal Eksperimen 32 0,132 Normal

Kontrol 32 0,071 Normal

Higher Order Thinking Skills

Ekspeimen 32 0,137 Normal

Kontrol 32 0,076 Normal

Pada uji normalitas didapat nilai signifikansi > 0,05 untuk semua variabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa data hasil penelitian dari kelas eksperimen maupun kelas kontrol berdistribusi normal. Hasil uji normalitas selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 13.

b. Uji Homogenitas

Uji Homogenitas digunakan untuk mengetahui data yang diperoleh memiliki variansi yang sama atau berbeda. Adapun data yang dilakukan uji homogenitas adalah data pengetahuan awal dan data Higher Order Thinking Skills. Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 21. Jika hasil yang diperoleh menunjukkan nilai signifikansi > 0,05, maka data yang diperoleh homogen. Hasil dari uji homogenitas ditunjukkan pada Tabel 14.

Tabel 14. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas

Variabel Kelas N Sig Kesimpulan

Pengetahuan awal Eksperimen 32 0,319 Homogen Kontrol 32

Higher Order Thinking Skills

Eksperimen 32 0,195 Homogen Kontrol 32

Hasil uji homogenitas menunjukkan nilai signifikansi > 0,05 untuk semua variabel sehingga dapat disimpulkan bahwa data memiliki variansi yang sama atau homogen. Hasil uji homogenitas selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 14. Berdasarkan uji prasyarat hipotesis yaitu uji homogenitas dan normalitas

67

diperoleh bahwa data penelitian berdistribusi normal dan homogen, sehingga uji hipotesis dapat dilanjutkan menggunakan uji hipotesis parametrik.

c. Uji Korelasi Pearson

Uji korelasi pada penelitian ini digunakan uji korelasi Pearson. Brdasarkan uji korelasi antara pengetahuan awal dengan Higher Order Thinking Skills menghasilkan nilai signifikansi (p) sebesar 0,03 < 0,05, menunjukkan adanya hubungan positif dan signifikan antara pengetahuan awal dengan Higher Order Thinking Skills. Semakin tinggi nilai pengetahuan awal maka semakin tinggi pula Higher Order Thinking Skills peserta didik sehingga dalam hal ini pengetahuan awal perlu dikendalikan. Nilai korelasi sebesar 0,369 menunjukkan hubungan yang rendah antara pengetahuan awal dengan Higher Order Thinking Skills. Hasil uji korelasi Pearson selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 15.

d. Uji Interaksi

Uji interaksi pada penelitian ini menggunakan analisis univariate. Berdasarkan analisis univariate terhadap data pengetahuan awal dan Higher Order Thinking Skills menghasilkan nilai signifikansi (p) sebesar 0,349 > 0,05, yang menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara pengetahuan awal dengan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dan Learning Cycle 5E. Hasil uji interaksi selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 16.

6. Uji Hipotesis a. Uji Anakova

Uji anakova pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 21. Analisis kovarian berfungsi untuk mengetahui apakah ada

68

perbedaan Higher Order Thinking Skills yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol apabila pengetahuan awal dikendalikan secara statistik. Tes Higher Order Thinking Skills dilakukan diakhir pertemuan yaitu pada pertemuan ke lima.

Hasil analisis Higher Order Thinking Skills peserta didik kelas eksperimen memiliki rerata yang lebih tinggi dari kelas kontrol, yaitu 85,63 berbanding 81,78. Data tersebut kemudian diuji dengan analisis kovarian (anakova). Hasil analisis kovarian (anakova) disajikan dalam Tabel 15.

Tabel 15. Rangkuman Hasil Analisis Kovarian

Variabel Sig Partial Eta Square Keputusan Higher Order Thinking

Skills

kelas eksperimen – kontrol

0,010 0,105 Ha diterima

Hasil analisis memberikan nilai signifikansi sebesar 0,010. Nilai signifikansi yang dihasilkan tersebut < 0,05, dengan demikian Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada Higher Order Thinking Skills antara peserta didik yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dengan peserta didik yang menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 5E pada materi pokok “Larutan Asam dan Basa” di kelas XI Semester II SMA Negeri 1 Seyegan, jika pengetahuan awal kimia peserta didik dikendalikan secara statistik. Sumbangan model pembelajaran Problem Based Learning terhadap Higher Order Thinking Skills peserta didik yaitu sebesar 10,5%. Hasil analisis kovarian (anakova) selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 17.

69

7. Analisis Deskriptif Data Observasi Higher Order Thinking Skills

Hasil analisis deskriptif Higher Order Thinking Skills digunakan untuk mengetahui perbedaan Higher Order Thinking Skills antara kelas kontrol dan kelas eksperimen selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil ini juga sebagai data pendukung data Higher Order Thinking Skills yang diperoleh berdasarkan hasil tes tertulis. Masing-masing aspek dianalisis secara deskriptif dengan mengkategorikan berdasarkan pedoman konversi skor skala lima. Aspek tersebut adalah menganalisis, mengevaluasi dan mencipta. Adapun hasilnya disajikan dalam Tabel. Perhitungan analisis deskriptif Higher Order Thinking Skills dapat dilihat pada Lampiran 18.

Tabel 16. Tabel Hasil Analisis Deskriptif Higher Order Thinking Skills

Aspek Kelas Kategori Rata-rata

Menganalisis

Eksperimen Sangat Baik 77,88 Kontrol Sangat Baik 73,13 Mengevaluasi Eksperimen Kontrol Cukup Baik 60,12 55,75 Mencipta Eksperimen Sangat Baik 14,00

Kontrol Baik `11,5

8. Ananilis Deskriptif Data Respon Peserta Didik

Hasil analisis deskriptif angket respon digunakan untuk mengetahui respon peserta didik terhadap model pembelajaran Problem Based Learning apakah model tersebut dirasa dapat meningkatkan Higher Order Thinking Skills peserta didik atau tidak. Data ini juga digunakan sebagai data pendukung dari Higher Order Thinking Skills yang diukur melalui tes tertulis. Berdasarkan hasil

70

perhitungan, diperoleh nilai indeks persentase sebesar 87,03%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa peserta didik sangat setuju bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan Higher Order Tthinking Skills. Adapun perhitungan analisis deskriptif angket respon dapat dilihat pada Lampiran 19.

Dokumen terkait