• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

F. Instrumen dan Analisis Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan menjadi dua jenis yaitu instrumen perlakuan dan instrumen dalam pengambilan data. Instrumen perlakuan mencakup Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) baik untuk kelas eksperimen maupun kontrol. Sedangkan instrumen dalam pengambilan data meliputi post test, lembar observasi Higher Order Thinking Skills, dan angket respon peserta didik.

47 a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) digunakan sebagai petunjuk untuk melaksanakan perlakuan pada kelas, baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol. RPP pada kelas eksperimen merupakan RPP dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning, sedangkan RPP pada kelas kontrol merupakan RPP dengan menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 5E. b. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) digunakan untuk membantu peserta didik dalam memahami dan mempelajari materi asam dan basa. Penyusunan LKPD dilakukan dengan memperhatikan model pembelajaran yang diterapkan. LKPD untuk kelas dengan model pembelajaran Problem Based Learning disertai dengan permasalahan yang menuntut proses pemecahan masalah oleh peserta didik.

c. Post test atau Soal Higher Order Thinking Skills Peserta didik

Dalam penelitian ini, bentuk tes yang digunaka adalah uraian. Jumlah soal yang digunakan sebanyak tujuh soal dengan domain kognitif C4-C6. Soal evaluasi Higher Order Thinking Skils mengadopsi dari tesis Siwi Nugraheni dengan judul “Pengembangan Instrumen Penilaian Terintegrasi untuk Mengukur Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dan Keterampilan Proses Sains Pada Materi Asam Basa dan Titrasi Asam Basa Kelas XI SMA“. Kisi-kisi soal post test ditunjukkan pada Tabel 2. Adapun soal post test dapat dilihat pada Lampiran 7.

48

Tabel 2. Kisi-Kisi Soal Post Test

No Indikator Soal No. Soal Indikator HOTS

1. Diberikan teori asam dan basa,

selanjutnya peserta didik

menyeleksi dan menentukan teori asam dan basa yang sesuai dengan pertanyaan.

1 Menganalisis beberapa pernyataan

untuk untuk selanjutnya dapat

mengevaluasi pernyataan sesuai

dengan pertanyaaan untuk melakukan inferensi.

2. Diberikan beberapa contoh reaksi ionisasi asam basa, selanjutnya

peserta didik menganalisis

persamaan reaksi tersebut untuk menentukan pasangan asam basa

konjugasi, memilih dan

memberikan penjelasan spesi mana yang memiliki sifat ampiprotik.

2 Menganalisis beberapa persamaan

reaksi untuk selanjutnya mengevaluasi hasil analisis tersebut untuk melakukan inferensi.

3. Diberikan contoh kertas lakmus merah dan biru yang dicelupkan pada dua larutan yang berbeda, peserta didik dapat menggolongkan kedua jenis larutan berdasarkan

perubahan warna pada kertas

lakmus.

3 Menganalisis perubahan warna yang

terjadi pada kertas lakmus merah dan biru untuk selanjutnya mengevaluasi hasil analisis tersebut untuk melakukan inferensi.

4. Diberikan contoh larutan asam dan basa (bervalensi 1 dan 2) dengan konsentrasi yang tercantum pada

label etiket, peserta didik

menentukan nilai pH larutan

tersebut.

4 Menganalisis hasil perhitungan nilai pH larutan asam (bervalensi 1 dan 2).

5. Diberikan tabel nilai Ka, peserta didik menganalisis kekuatan asam berdasarkan nilai Ka, menghitung pH larutan berdasarkan nilai Ka

dan memberikan penjelasan

hubungan antara nilai Ka dengan pH larutan.

5 Menganalisis tabel nilai Ka, mencipta

langkah penyelesaian perhitungan pH

larutan dan mengevaluasi hasil

perhitungan pH dan nilai Ka untuk melakukan inferensi.

6. Diberikan reaksi penetralan dalam bentuk narasi, peserta didik

menentukan pH hasil reaksi

penetralan.

6. Mencipta langkah penyelesaian

perhitungan pH larutan. 7. Diberikan permasalahan tentang

pencemaran air, peserta didik diminta untuk mengajukan solusi terhadap masalah tersebut.

7. Menganalisis perubahan warna pada

indikator, mengevaluasi data

pengamatan untuk membuat inferens tentang zat pencemar dan mencipta prosedur untuk mengatasi pencemaran air yang diakibatkan zat pencemar.

49

d. Lembar Observasi Higher Order Thinking Skills Peserta Didik

Lembar observasi Higher Order Thinking Skills digunakan untuk mengamati keterampilan peserta didik dalam menganalisis, mengevaluasi dan mencipta peserta didik selama proses pembelajaran. Lembar observasi ini dikembangkan dalam bentuk rubrik dan telah divalidasi secara logis oleh dosen. Observasi dilakukan oleh observer dari pihak yang memiliki kompetensi dalam bidang pembelajaran kimia. Jumlah observer untuk setiap pertemuan adalah 2 observer. Kisi-kisi lembar observasi Higher Order Thinking Skills ditunjukkan pada Tabel 3. Adapun lembar observasi Higher Order Thinking Skills dapat dilihat pada Lampiran 6.

Tabel 3. Kisi-Kisi Lembar Oobservasi Higher Order Thinking Skills

No. Aspek Kriteria

1. Menganalisis Menganalisis data yang diperoleh dari diskusi. Mentabulasikan data yang diperoleh dari diskusi. Membandingkan data yang diperoleh dalam diskusi dengan teori untuk mendapatkan kesimpulan yang benar.

2. Mengevaluasi Memilih dan menyeleksi data yang diperoleh dalam diskusi untuk mendapatkan kesimpulan yang benar. Mengajukan ide/gagasan mengenai data yang diperoleh untuk mendapatkan kesimpulan yang benar.

Mengevaluasi hasil diskusi sesuai dengan pertanyaan untuk melakukan inferensi.

Menyimpulkan data yang diperoleh dari diskusi. 3. Mencipta Merancang prosedur penyelesaian permasalahan

50 e. Angket Respon Peserta Didik

Angket respon digunakan untuk mengungkap respon peserta didik terhadap Higher Order Thinking Skills setelah mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran Problem Based Learning. Dalam penelitian ini, Higher Order Thinking Skills yang dinilai mencakup kemampuan menganalisis, mengevaluasi dan mencipta. Untuk mengukur sikap dalam penelitian ini menggunakan skala Likert. Skala Likert adalah suatu instrumen pengukuran sikap yang terdiri satu daftar pertanyaan, seseorang akan memilih suatu respon dari tingkat setuju sampai ke tingkat tidak setuju (Widyoko, 2009). Instrumen ini menggunakan empat alternatif jawaban, yaitu SS= Sangat Setuju, S= Setuju, TS= Tidak Setuju dan STS= Sangat Tidak Setuju. Instrumen ini juga menggunakan dua jenis pernyataan, yaitu berupa pernyataan sikap positif dan pernyataan sikap negatif. Pernyataan positif sebanyak 15 pernyataan dan pernyataan negatif sebanyak 15 pernyataan. Kisi-kisi angket respon ditunjukkan pada Tabel 4. Adapun angket respon peserta didik dapat dilihat pada Lampiran 7.

Tabel 4. Kisi-kisi Angket Respon

No Aspek Indikator Butir Angket Jumlah

1 Menganalisis Menganalisis 5, 19*, 23*, 25, 26 7 Mentabulasikan 9, 28* 2 Mengevaluasi Mengevaluasi 1, 4*, 18, 24*, 27*, 29, 30* 13 Menyampaikan pendapat 3*, 6, 7, 10* Menyimpulkan 13*, 15 3 Mencipta Merancang 2, 12*, 14, 16*, 17*, 20*, 21, 22 10 Mengaplikasikan 8, 11* Jumlah Butir 30

51 2. Analisis Instrumen Penelitian

Pada dasarnya terdapat dua macam instrumen yang digunakan untuk mengukur Higher Order Thinking Skills, yaitu instrumen yang berbentuk tes dan instrumen nontes. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel sehingga mampu menghasilkan data yang benar (Sugiono, 2010).

a. Validitas dan Realibilitas Lembar Observasi

Pedoman observasi merupakan instrumen penelitian nontest yang berfungsi untuk mengetahui tingkat Higher Order Thinking Skills yang dimiliki peserta didik selama mengikuti pembelajaran dengan menggunkan model pembelajaran Problem Based Learning. Lembar observasi divalidasi melalui validasi logis berupa validitas isi dengan dosen ahli dan validitas konstruksi melalui analisis teori. Pengujian validitas isi dan validitas isi dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen.

b. Validitas dan Realibilitas Angket Respon

Angket respon merupakan instrumen penelitian nontest yang berfungsi untuk mengetahui respon peserta didik terhadap Higher Order Thinking Skills setelah mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran Problem Based Learning. Angket respon divalidasi melalui validasi logis berupa validitas isi dengan dosen ahli dan validitas konstruksi melalui analisis teori. Pengujian validitas isi dan validitas isi dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instruen.

52

c. Validasi dan Realibilitas Soal Post testHigher Order Thinking Skills

Soal Higher Order Thinking Skills yang digunakan dalam dalam penelitian ini merupakan adopsi dari tesis Siwi Nugraheni dengan judul “Pengembangan Instrumen Penilaian Terintegrasi untuk Mengukur Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dan Keterampilan Proses Sains Pada Materi Asam Basa dan Titrasi Asam Basa Kelas XI SMA“. Hasil validasi menunjukkan bahwa indeks Aiken instrumen tes berada pada rentang 0,79-1.

Dokumen terkait