• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Proses Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap skilus terdari dari 2 pertemuan. Berdasarkan kesepakatan dengan guru, penelitian dimulai pada hari Sabtu, 9 Maret 2013. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Karangwuni 1 dengan jumlah siswa 20 siswa yang terdiri dari 7 siswa perempuan dan 13 siswa laki-laki. Adapun pelaksanaan penelitian dituliskan pada tabeldibawah ini:

Tabel 20. Waktu Pelaksanaan Penelitian

Siklus Pertemuan ke- Hari/Tanggal

I 1 Sabtu, 9 Maret 2013

2 Sabtu, 16 Maret 2013

II 1 Senin, 18 Maret 2013

2 Senin, 25 Maret 2013

4.2.1.1 Siklus 1

Peneliti memulai penelitian siklus I dengan 2 kali pertemuan pada tanggal 9 Maret 2013 dan 16 Maret 2013. Materi pembelajaran yang diajarkan adalah bentuk-bentuk keputusan bersama.

1. Perencanaan

Sebelum melakukan penelitian, peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam penelitian. Persiapan tersebut meliputi materi bentuk-bentuk keputusan bersama, mempersiapkan silabus, RPP, LKS, media gambar, lembar pengamatan siswa (afektif, psikomotorik, keaktifan belajar), dan instrumen tes yang telah diuji validitasnya. Dalam perencanaan siklus I peneliti juga berkonsultasi dengan guru kelas supaya penelitian berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat.

2. Tindakan

a. Pertemuan 1

Pembelajaran pada pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 9 Maret 2013. Pembelajaran berlangsung dengan berpedoman pada RPP dan media gambar yang telah dipersiapkan oleh peneli. Pertemuan pertama ini dilaksanakan mulai pukul 07.00 dan berlangsung selama 2 x 35 menit (2 JP). Dalam pertemuan pertama ini siswa diajak untuk belajar dengan menggunakan media pembelajaran yang berupa media gambar. Materi yang akan dipelajari pada pertemuan pertama adalah bentuk-bentuk keputusan bersama.

Sebelum memasuki ruang kelas, seperti biasa siswa berbaris di luar dan selanjutnya satu persatu siswa memasuki ruang kelas. Kegiatan awal yang dilakukan peneliti adalah memimpin siswa berdoa, melakukan absensi dengan bertanya siapa siswa yang tidak hadir dan melakukan apersepsi. Apersepsi dilakukan untuk mengarahkan siswa pada materi

yang akan dipelajari. Guru meminta siswa untuk menyanyikan lagu

“Kerjasama”. Setelah memnyanyikan lagu tersebut diharapkan siswa dapat mengetahui pentingnya kerjasama dalam pengambilan keputusan bersama. Guru selanjutnya menjelaskan tujuan pembelajaran kepada siswa. Setelah itu, guru membagikan bahan ajar tentang bentuk-bentuk keputusan bersama kepada tiap siswa.

Pada kegiatan inti, guru meminta siswa membentuk kelompok yang beranggotakan 5 orang siswa tiap kelompoknya. Pembagian kelompok dilakukan dengan cara berhitung secara acak. Sebelum siswa berkumpul dengan kelompoknya, guru memberi arahan terlebih dahulu tentang cara mengerjakan LKS. Siswa mengerjakan LKS bersama anggota kelompoknya. Dalam kelompok, siswa mendiskusikan LKS, saling bertukar pendapat,, membuat bagan dengan menempelkan gambar pada LKS yang telah disediakan, serta menjawab beberapa soal terkait dengan materi. Pada saat berdiskusi, masih banyak siswa dalam kelompoknya bertanya pada guru hal ini disebabkan karena saat guru memberikan arahan petunjuk mengerjakan soal, beberapa siswa tidak memperhatikan. Setelah kegiatan berdiskusi selesai, semua kelompok secara bergantian melakukan presentasi di depan kelas. Pada saat presentasi ini jika masih ada jawaban siswa yang kurang tepat, guru dapat membenarkan di akhir presentasi.

Pada kegiatan akhir, siswa dan guru membuat kesimpulan mengenai materi yang dipelajari hari ini. Guru memberi penguatan mengenai materi bentuk-bentuk keputusan bersama

b. Pertemuan 2

Pembelajaran pada pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 16 Maret 2013. Pertemuan kedua ini dilaksanakan mulai pukul 07.00 dan berlangsung selama 2 x 35 menit (2 JP). Dalam pertemuan kedua ini siswa diajak mengulas materi yang telah dipelajari pada pertemuan pertama yaitu tentang materi bentuk-bentuk keputusan bersama. Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang materi yang belum dimengerti.

Pada pertemuan kedua ini siswa diminta untuk mengerjakan soal evaluasi siklus I. Pada akhir kegiatan pembelajran guru memberikan kenang-kenangan bagi siswa yang aktif selama pembelajaran.

3. Pengamatan

Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, peneliti melakukan pengamatan yang dibantu oleh guru kelas dan juga beberapa teman sebagai pengamat. Pengamatan ini berpedoman pada lembar pengamatan keaktifan belajar siswa dan juga rubrik penilaian afktif dan psikomotor.

Dari hasil pengamatan siswa pada pertemuan pertama, siswa terlihat aktif bertanya saat guru menjelaskan dan dalam kegiatan diskusi kelompok. Dalam pembagian kelompok ada beberapa siswa yang kurang senang karena siswa merasa tidak cocok dengan teman sekelompoknya. Hal ini

mengakibatkan tak jarang ada beberapa kelompok yang anggotanya ebih cenderung bekerja secara individu.

4. Refleksi

Dalam penelitian pada siklus I keaktifan belajar siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sudah terlihat aktif. Hal ini terlihat dari banyak siswa yang bertanya saat proses pembelajaran dan juga aktif terlibat dalam diskusi. Dari hasil pengamatan siklus I, masih banyak hal yang perlu diperbaiki oleh peneliti, diantaranya:

a. Kekurangan

1. Kurangnya pemberian motivasi.

2. Kurang jelasnya petunjuk pengerjaan soal. 3. Siswa rebut dan kurang teratur.

4. Kurang ada kegiatan yang memancing pengetahuan siswa. b. Kelebihan

1) Proses belajar mengajar berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana yang ditentukan.

2) Kegiatan pembelajaran terlihat aktif dan siswa antusias.

Secara keseluruhan siklus I telah memenuhi kriteria keberhasilan siklus I. Namun penelitian pada siklus I belum memenuhi kriteria keberhasilan siklus II sehingga peneliti membutuhkan siklus II. Dengan memperhatikan kelebihan dan kekurangan pada siklus I peneliti melakukan penelitian untuk siklus II. Adapun hal yang perlu diperbaiki dalam siklus II adalah lebih memberi motivasi pada siswa, memberi perintah soal dengan leibih jelas dan tegas sebelum kegiatan

diskusi kelompok dan memperbanyak kegiatan yang melibatkan siswa berperan aktif dalam penyampaian pendapat.

4.2.1.2 Siklus II

Pada penelitian ini, kegiatan siklus II dilaksanakan 2 kali pertemuan yaitu tanggal 18 Maret 2013 dan 25 Maret 2013. Materi pembelajaran yang diajarkan adalah mematuhi keputusan bersama. Perbedaan antara siklus I dengan siklus II adalah dengan penggunaan media gambar yang lebih banyak sehingga masing-masing siswa dapat memngamati gambar lebih jelas tanpa menunggu teman lain saat melihat media gambar.

1. Perencanaan

Perencanaan yang dilakukan peneliti masih sama perencanaan yang dilakukan pada siklus pertama yaitu mempersiapkan materi menghargai keputusan bersama, mempersiapkan silabus, RPP, LKS, media gambar, lembar pengamatan siswa (afektif, psikomotorik, keaktifan belajar), dan instrumen tes yang telah diuji validitasnya. Dalam perencanaan siklus II peneliti juga berkonsultasi dengan guru kelas supaya penelitian berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat.

2. Tindakan a. Pertemuan 1

Pembelajaran pada pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 18 Maret 2013. Pembelajaran berlangsung dengan berpedoman pada RPP dan media gambar yang telah dipersiapkan oleh peneli. Pertemuan pertama ini dilaksanakan mulai pukul 07.00 dan berlangsung selama 2 x 35 menit

(2 JP). Dalam pertemuan pertama ini siswa maih belajar dengan menggunakan media pembelajaran yang berupa media gambar. Materi yang akan dipelajari pada pertemuan pertama adalah mematuhi keputusan bersama.

Sebelum memasuki ruang kelas, seperti biasa siswa berbaris di luar dan selanjutnya satu persatu siswa memasuki ruang kelas. Kegiatan awal yang dilakukan peneliti adalah memimpin siswa berdoa, melakukan absensi dengan bertanya siapa siswa yang tidak hadir dan melakukan apersepsi. Apersepsi dilakukan untuk mengarahkan siswa pada materi yang akan dipelajari. Guru selanjutnya menjelaskan tujuan pembelajaran kepada siswa.

Pada kegiatan inti, guru memberikan penjelasan tentang materi yang akan dipelajari. Setelah itu guru melakukan tanya jawab kepada

siswa, misalnya dengan pertanyaan lisan seperti ”Bagaimana jika kamu mendapat giliran piket tapi kamu berhalangan hadir?”. Bagi siswa yang

dapat menjawab dan jawabannya benar, guru memberikan poin dan diakhir pelajaran siswa yang mendapat poin paling banyak akan mendapatkan hadiah. Setelah tanya jawab, guru membagi kelompok dengan masing-masing kelompok beranggotakan 5 orang siswa. Pembagian kelompok ini dilakukan dengan cara acak. Sebelum siswa berkumpul dengan kelompoknya, guru memberi arahan terlebih dahulu tentang cara mengerjakan LKS. Siswa mengerjakan LKS bersama anggota kelompoknya. Dalam kelompok, siswa mendiskusikan LKS, saling

bertukar pendapat,, membuat bagan dengan menempelkan gambar pada LKS yang telah disediakan, serta menjawab beberapa soal terkait dengan materi. Setelah kegiatan berdiskusi selesai, semua kelompok secara bergantian melakukan presentasi di depan kelas. Pada saat presentasi ini jika masih ada jawaban siswa yang kurang tepat, guru dapat membenarkan di akhir presentasi.

Pada kegiatan akhir, siswa dan guru membuat kesimpulan mengenai materi yang dipelajari hari ini. Guru memberi penguatan mengenai materi mematuhi keputusan bersama. Setelah itu suru memberikan kado kepada siswa yang tadi mendapat poin terbanyak pada kegiatan tanya jawab.

b. Pertemuan 2

Pembelajaran pada pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2013. Pertemuan kedua ini dilaksanakan mulai pukul 07.00 dan berlangsung selama 2 x 35 menit (2 JP). Dalam pertemuan kedua ini siswa diajak mengulas materi yang telah dipelajari pada pertemuan pertama yaitu tentang materi mematuhi keputusan bersama. Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang materi yang belum dimengerti.

Pada pertemuan kedua ini siswa diminta untuk mengerjakan soal evaluasi siklus II. Pada akhir kegiatan pembelajran guru memberikan kenang-kenangan bagi siswa yang aktif selama pembelajaran.

3. Pengamatan

Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, peneliti melakukan pengamatan yang dibantu oleh guru kelas dan juga beberapa teman sebagai pengamat. Pengamatan ini berpedoman pada lembar pengamatan keaktifan belajar siswa dan juga rubrik penilaian afktif dan psikomotor.

Dari hasil pengamatan siswa pada pertemuan pertama, siswa terlihat aktif bertanya saat guru menjelaskan dan dalam kegiatan diskusi kelompok. Dalam pembagian kelompok, siswa mau menerima anggota kelompok meskipun beberapa dari mereka kurang bisa bekerjasama dalam kelompok tersebut. Beberapa siswa dalam kelompok juga melakukan sumbang saran agar jawaban yang mereka tulis nantinya benar dan tepat.

4. Refleksi

Dalam pelaksanaan kegiatan penelitian pada siklus II keaktifan dan prestasi siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran meningkat dibandingkan dengan siklus I. Dari kegiatan belajar mengajar siklus II ini, masih harus ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan diperbaiki oleh peneliti, di antaranya:

1) Kekurangan

Waktu yang digunakan masih melampaui dari rencana yang telah dibuat. 2) Kelebihan

a) Kelas lebih terkondisikan karena sebelum melakukan kegiatan guru terlebih dahulu memberikan aturan dalam melakukan kegiatan belajar.

b) Siswa aktif dan antusias mengikuti kegiatan pembelajaran.

Hasil akhir siklus II telah memenuhi kriteria keberhasilan siklus II, sehingga penelitian selesai pada siklus II ini dengan hasil akhir memenuhi target akhir yang direncanakan

4.2.2 Hasil Keaktifan Siswa

Pembelajaran PKn dengan menguunakan media gambar di kelas V SDN Karangwuni 1 telah dilakukan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Peningkatan keaktifan belajar siswa ditentukan dari tiga indikator dalam lembar pengamatan dari guru kelas dan teman-teman pengamat yang telah dirangkum oleh peneliti. Berdasarkan data yang sudah diperoleh, dapat dilihat jumlah siswa yang aktif dalam tiap indikator keaktifan belajar mengalami peningkatan dari kondisi awal sebelum diberi tindakan dan setelah diberi tindakan. Persentase awal siswa yang aktif dalam kegiatan belajar pada indikator 1 sebanyak 37,5%, indikator 2 sebanyak 27,5% dan indikator 3 sebanyak 30%. Setelah diberi tindakan persentase siswa yang aktif dalam kegiatan belajar mengalami peningkatan. Pada siklus I persentase siswa yang aktif dalam kegiatan belajar pada indikator 1 sebanyak 55%, indikator 2 sebanyak 55% dan indikator 3 sebanyak 55%. Sedangkan pada siklus II persentase jumlah siswa yang aktif dalam kegiatan belajar pada indikator 1 sebanyak 60% , indikator 2 sebanyak 65% dan indikator 3 sebanyak 65%. Berikut ini hasil penghitungan persentase rata-rata jumlah siswa yang aktif dalam kegiatan belajar pada setiap siklus:

Tabel 21. Jumlah Turus Keaktifan Siswa Siklus I No. Nama Siswa Partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar Keberanian siswa menyampaikan pendapat Komitmen siswa menyelesaikan tugas kelompok Jumlah Turus Aktif/ Tidak Aktif (A/TA) 1. YP 3 1 4 8 TA 2. ADS 2 3 3 8 TA 3. AAJ 5 3 9 17 A 4. AM 6 3 8 17 A 5. AP 5 4 7 16 A 6. DAN 1 0 4 5 TA 7. EDC 5 0 3 8 TA 8. GAM 5 4 8 17 A 9. IOS 2 1 3 6 TA 10. RE 5 4 6 15 A 11. RA 8 4 9 21 A 12. RP 8 5 11 24 A 13. SJ 3 1 5 9 TA 14. UT 5 4 7 16 A 15. VA 4 1 6 13 A 16. CN 8 4 10 22 A 17. JU 2 0 3 5 TA 18. SNWS 2 0 0 2 TA 19. AS 1 0 1 2 TA 20. RAS 8 4 11 23 A Jumlah 88 46 118 254 A= 11 TA=9 Rata-rata 4.4 2.3 5.9 12.7

Persentase Jumlah Siswa yang Aktif 55%

Tabel 22. Jumlah Turus Keaktifan Siswa Siklus II No. Nama Siswa Prakasa siswa dalam kegiatan belajar mengajar Keberanian siswa menyampaikan pendapat Komitmen siswa menyelesaikan tugas kelompok Jumlah Turus Aktif/ Tidak Aktif (A/TA) 1. YP 4 2 3 9 TA 2. ADS 3 2 5 10 TA 3. AAJ 9 3 10 22 A 4. AM 8 4 6 18 A 5. AP 7 3 6 16 A 6. DAN 2 0 2 4 TA 7. EDC 3 1 2 6 TA 8. GAM 5 2 8 15 A 9. IOS 8 3 5 16 A 10. RE 7 3 11 21 A 11. RA 7 3 9 19 A 12. RP 9 4 10 23 A 13. SJ 6 2 7 15 A 14. UT 8 3 8 19 A 15. VA 8 2 7 17 A 16. CN 10 5 10 25 A 17. JU 2 1 2 5 TA 18. SNWS 2 0 2 4 TA 19. AS 2 0 0 2 TA 20. RAS 8 5 9 22 A Jumlah 118 48 122 288 A=13 TA=7 Rata-rata 5.9 2.4 6.1 14.4

Persentase Jumlah Siswa yang Aktif 65%

Persentase Jumlah Siswa yang Tidak Aktif 35%

Siswa dikatakan aktif apabila perolehan turus yang sudah diubah dalam skor lebih besar atau sama dengan rata-rata kelas. Sedangkan siswa dikatakan tidak aktif apabila perolehan turus yang sudah diubah dalam skor lebih kecil jika

dibandingkan dengan rata-rata kelas. Perhitungan rata-rata ini menggunakan rumus yang telah ditetapkan oleh Masidjo (1995: 123) yaitu dengan menghitung perolehan turus/skor semua siswa dan membaginya dengan jumlah siswa. Hasil peningkatan keaktifan siswa dapat dilihat pada grafik di bawah ini:

Gambar 3. Peningkatan Keaktifan Belajar siswa

4.2.3 Hasil Prestasi Belajar Siswa.

Pembelajaran PKn dengan mengunakan media gambar pada siswa kelas V SDN Karangwuni 1 mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari peningkatan hasil belajar dari kondisi awal sebelum diberi tindakan dan setelah diberi tindakan. Rata-rata awal prestasi belajar siswa adalah 69,9. Setelah diberi tindakan prestasi belajar siswa mengalami peningkatan. Pada siklus I rata-rata prestasi belajar siswa adalah 77,75 sedangkan pada siklus II rata-rata prestasi belajar siswa adalah 8,08. Hasil prestasi belajar siswa diperoleh dari nilai aspek afektif, aspek psikomotorik, dan aspek kognitif. Berikut ini hasil nilai prestasi belajar siswa:

35% 55% 65% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70%

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Tabel 23. Hasil Prestasi Belajar Siklus I

No. Nama

Siswa

Nilai Siswa Nilai Akhir

(25%xA)+(25%xP)+ (50% x K) Afektif Psikomotorik Kognitif

1. YP 55 90 75 73.8 2. ADS 35 85 80 70 3. AAJ 90 90 85 87.5 4. AM 90 85 75 81.3 5. AP 80 90 85 85 6. DAN 35 85 60 60 7. EDC 75 80 70 73.8 8. GAM 80 85 85 83.8 9. IOS 75 80 70 73.8 10. RE 45 85 70 67.5 11. RA 90 80 85 85 12. RP 95 85 95 92.5 13. SJ 80 80 90 85 14. UT 70 85 85 81.3 15. VA 85 80 90 86.3 16. CN 80 85 85 83.8 17. JU 70 90 75 77.5 18. SNWS 55 85 70 70 19. AS 20 90 40 47.5 20. RAS 95 85 90 90 Rata-rata 70 85 78 77.78

Tabel 24. Hasil Prestasi Belajar Siklus II

No. Nama

Siswa

Nilai Siswa Nilai Akhir

(25%xA)+(25%xP)+ (50% x K) Afektif Psikomotorik Kognitif

1. YP 60 70 80 72.5 2. ADS 75 90 75 78.8 3. AAJ 90 70 90 85.0 4. AM 85 90 85 86.3 5. AP 75 70 90 81.3 6. DAN 70 90 65 72.5 7. EDC 75 70 80 76.3 8. GAM 85 90 90 88.8 9. IOS 75 85 75 77.5 10. RE 70 95 70 76.3 11. RA 90 85 90 88.8 12. RP 90 95 95 93.8 13. SJ 85 85 85 85.0 14. UT 75 95 80 82.5 15. VA 85 85 90 87.5 16. CN 85 95 85 87.5 17. JU 80 85 75 78.8 18. SNWS 70 95 75 78.8 19. AS 25 70 45 46.3 20. RAS 90 90 95 92.5 Rata-rata 76.75 85 80.75 80.8

Hasil peningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat pada grafik di bawah ini:

Gambar 4. Peningkatan Prestasi Belajar Siswa

Dokumen terkait